PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum SMA Negeri 11 Batanghari memuat seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan yang mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan dirumuskan dalam
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Pendidikan SMA Negeri 11 Batanghari serta potensi
yang dimiliki oleh lingkungan dan karakteristik peserta didik. Kurikulum SMA
Negeri 11 Batanghari disusun untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di Jambi pada umumnya dan
kondisi lingkungan SMA Negeri 11 Batanghari secara khusus. Peningkatan mutu
pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olah hati, olah rasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global yang sudah datang pada saat ini. Maka dengan
demikian dituntut peningkatan relevansi pendidikan dengan potensi sumber daya
alam sehingga diperlukan manajemen pendidikan berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan.
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan
komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I dan dokumen II. Dokumen I
meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, dan dokumen II meliputi silabus
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, untuk semua tingkat kelas.
Sebelum mengembangkan KTSP, sekolah perlu melakukan analisis konteks yang
meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMAN 11 Batanghari akan menjadi sekolah
yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan
sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan
sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMAN 11 Batanghari masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara
rinci kondisi nyata SMAN 11 Batanghari adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
KTSP yang di buat sebagian berdasarkan karaterisrik kondisi sekolah
Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 8 (delapan) komponen dari 9 (sembilan)
komponen yang harus dilaksanakan
Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan berbagai
pihak
Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan
unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi mengembangkan muatan lokal
Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
2. Standar proses
Silabus dan RPP yang dikembangkan oleh guru masih banyak mengadopsi
dari luar ( Puskur, narasumber)
Baru 80 % silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-kaidah atau
rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
Baru 40% proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintinfik
Penyusunan kurikulum SMA Negeri 11 Batanghari sebagai acuan bagi seluruh warga
sekolah khususnya di SMA Negeri 11 Batanghari dalam pelaksanaan seluruh sistem
pendidikan di SMA Negeri 11 Batanghari yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan mengacu kepada seluruh potensi yang ada baik di dalam maupun penunjang
dilingkungan SMA Negeri 11 Batanghari.
B. Landasan
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik, kurikulum SMA Negeri 11 Batanghari dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta
didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
b. Landasan Teoritis
Landasan teoritis pengembangan Kurikulum SMA Negeri 11 Batanghari mengacu
pada landasan teori kurikulum 2013 yang dikembangkan atas teori “Pendidikan
berdasarkan Standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Kurikulum 2013 menganut : (1)
Pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses
yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran disekolah, kelas dan
masyarakat; dan (2) Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
c. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 adalah :
1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pendidikan Anak
dengan Kebutuhan Khusus
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar Pendidikan Nasional
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 sebagai perubahan kedua
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
standar Sarana dan Prasarana
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
11. Peratutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan
C. Acuan Konseptual
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk kompetensi yang sama;
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru – peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam-sumber/ media lainnya);
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sians);
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Berdasarkan Permendiknas nomor 22 Tahun 2006, dinyatakan bahwa Standar
Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mencakup lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
No Dominan Kompetensi
2. Kompetensi Inti
Pencapaian Kompetensi Inti sebagai berikut;
Kompetensi
No. Deskripsi Kompetensi Inti
Inti
3. Mata Pelajaran
Pengaturan Pelaksanaan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dan Lintas
Minat
a. Peminatan
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan :
c. Penjurusan
1) SMAN 11 Batanghari menetapkan 2 jurusan yang diprogramkan yaitu :
Kelas X, XI dan XII dengan jurusan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan
alam (MIPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2) Kriteria Penjurusan
Siswa dijuruskan sesuai dengan minat siswa, Rekomendasi Guru BK SMP
asal, Hasil Psikotest yang dilakukan pada awal masuk Di SMAN 11
Batanghari.
Tabel 4 : Struktur Kurikulum Kelas X
KELAS X
Alokasi Waktu
No Mata Pelajaran MIPA IPS Bahasa
Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
C. Muatan Kurikulum
1. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajaran sebagai bagian
integral dari kurikulum sekolah yang dilakukan bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum
dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang
lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan
definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait
dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam kurikulum 2013 ditegaskan bahwa ekstrakurikuler wajib merupakan
program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI,
maupun kelas XII, kecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti
3. Ketuntasan Belajar
Sesuai dengan mekanisme penetapan KKM diatas maka untuk penentuan skor
atau bobot untuk aspek kompleksitas dan intake melalui proses analisis hasil
penilaian sebagai berikut:
Untuk kelas X
Yaitu melalui analisis hasil penilaian masukan PPDB antara lain nilai rapor dan
SKHUN serta nilai tes peminatan
Kelas XI
Yaitu melalui analisis hasil penilaian kenaikan kelas dari kelas X ke XI (Rapor
semester 1 dan 2 tahun pelajaran 2018/2019)
Kelas XII
Yaitu melalui analisis hasil penilaian kenaikan kelas dari kelas XI ke XII
(semester 3 dan 4 tahun pelajaran 2018/2019)
Selanjutnya melaui rapat dewan guru dan atau MGMP mata pelajaran sekolah
masing-masing guru per kelompok mata pelajaran ditugaskan untuk menyusun
KKM per mata pelajaran sesuai dengan ketentuan di atas. Hasil KKM dari
kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran seperti tabel berikut:
2) pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah
pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan
biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan satu kali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat
dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai
ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum.Peserta
didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat
mengembangkan potensi secara optimal.Salah satu kegiatan pengayaan yaitu
memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang
bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil
penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai npeserta didik pada mata
pelajaran bersangkutan.
Pembelajaran/kegiatan pengayaan dapat dilaksanakan dalam bentuk seperti
berikut
1. belajar kelompok (sekelompok pesertsa didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil
c. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 dan Permendikbud Nomor
23 tahun 2016 Penilaian hasil belajar serta Panduan Penilaian oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas dari Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Juni 2017 dilakukan didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dilakukan terhadap
penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran. Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik menggunakan berbagai instrumen penilaian berupa tes,
pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk
Penilaian Akhir dan/atau Ujian Sekolah/Madrasah memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas empirik.
Penilaian yang dilakukan pendidik dan satua pendidikan meliputi, penilaian
harian, penilaian akhir semester dan akhir tahun, ujian sekolah, dan ujian
nasional.
5. Kriteria Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2019-2020, kelas XII menggunakan kurikulum 2013, maka
sesuai dengan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 dan Permendikbud Nomor
23 tahun 2016 Penilaian hasil belajar, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas dari Direktorat Pembinaan SMA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Juni 2017 serta Permendikbud No. 4 Tahun 2018 Tentang
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan, Dalam Peraturan Menteri disebutkan bahwa :
1. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
apabila rata-rata semua mata pelajaran Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) minimal 65 (enam puluh lima).
2. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan apabila:
7. Literasi
Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik
serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi
pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai
tahap perkembangan peserta didik.
Kalender pendidikan berfungsi sebagai pengatur waktu yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup :
Mengetahui Waka.Kurikulum
Kepala SMA Neg.11 Batanghari
d. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk dan penilaian diri. Dalam Kurikulum
2013, pendidik dituntut untuk melaksanakan penilaian autentik yang berarti
Semoga dengan adanya KTSP ini akan mewujudkan SMA Negeri 11 Batanghari menjadi
sekolah yang melahirkan siswa yang terampil dalam bidang akademik, non akademik,
Kepada Semua Pihak yang telah membantu selesainya kurikulum SMA Negeri 11
Batanghari ini, Kami ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya dan berdoa semoga
Allah swt.membalas amal baik bapak/ibu/sdr.dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya Kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapat ridho-nya. Amin.