Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Hasil Evaluasi KTSP Tahun Sebelumnya
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan Nasional. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat sebagai KTSP
adalah kurikulum operasional sekolah yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan.Pengembangan KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum serta Pedoman
Implementasi Kurikulum.
Pada tahun 2020, SLBN 1 Payakumbuh sudah melakukan
penyusunan KTSP dan sudah divalidasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat dengan predikat Baik.Sehingga diharapkan untuk
penyusunan dokumen KTSP tahun 2021/2022 dapat meningkat lagimenjadi
predikat amat baik seperti yangsudah diperoleh pada tahun-tahun
sebelumnya.

2. Kondisi ideal Berdasarkan 8 SNP


Fungsi Standar Nasional Pendidikan adalah sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.Mutu pendidikan di satuan
pendidikan dapat dicapai apabila sekolah dapat memenuhi atau melampaui
Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara bertahap dan berkelanjutan.
Berikut kondisi ideal berdasarkan 8 standar nasional pendidikan:

Kondisi ideal

1. Standar Isi

1. Isi muatan kurikulum.


2. Kurikulum didasarkan pada 7 prinsip pengembangan kurikulum.
3. Pengembangan kurikulum di sekolah
4. Dokumen (acuan) dalam pengembangan kurikulum
5. Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam bentuk
pembelajaran.
6. Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah telah memenuhi prinsi-
prinsip.
7. Materi kurikulum disekolah.
8. Keterkaitan materi dengan peserta didik.
9. Beban belajar sesuai dengan standar isi.
10. Kalender pendidikan sesuai dengan standar isi.
11. Pengembangan kurikulum muatan lokal.
12. Program layanan bimbingan yang dimuat dalam kurikulum.
13. Pelaksanaan bimbingan konseling disekolah.
14. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.

2. Standar Proses

1. Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus.


2. Perencanaan pengembangan dan penyusunan RPP.
3. Penyusunan RPP yang dilakukan oleh seluruh guru memperhatikan prinsip
penyusunan RPP.
4. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Ketentuan-ketentuan dalam pengelolaan kelas yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
6. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru yang ada disekolah.
7. Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru.
8. Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru.
9. Pelaksanaan penilaian hasil belajar.
10. Pemantauan proses pembelajaran.
11. Supervisi proses pembelajaran.
12. Evaluasi proses pembelajaran.
13. Pelaporan proses pembelajaran.
14. Tindak lanjut.

3. Standar Kompetensi Lulusan

1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mnecapai


target yang ditetapkan SKL.
2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pelajar yang mandiri.
3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi.
4. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
5. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya dan pemahaman atas
sikap yang dapat diterima.
6. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
7. Pengembangan nilai agama dan akhlak mulia.
8. Pengembangan nilai kewarganegaraan dan kepribadian.
9. Ilmu pengetahuan dan teknologi.
10. Estetika.
11. Jasmani, olahraga dan kesehatan.

4. Standar Kependidikan Dan Tenaga Kependidikan

1. Kualifikasi akademik guru.


2. Kualifikasi umum dan kualifikasi khusus kepala sekolah.
3. Kualifikasi akademik tenaga administrasi, kualifikasi akademik minimal yang
dimiliki oleh tenaga administrasi
4. Kualifikasi akademik tenaga perpustakaan, kualifikasi akademik minimal yang
dimiliki oleh tenaga perpustakaan.
5. Kompetensi sosial pendidik, dan kompetensi sosial minimal kepala sekolah
dan guru.
6. Kompetensi kepribadian pendidik, kompetensi kepribadian minimal kepala
sekolah dan guru.
7. Kompetensi pedagogik pendidik, kepala sekolah dan guru memiliki potensi
pedagogik.
8. Kompetensi profesional pendidik, kompetensi profesional minimal kepala
sekolah dan guru.
9. Kepala sekolah mempunyai kelayakan dalam kompetensi manajerial.
10. Kompetensi kepala dan tenaga adminitrasi, kriteria minimal kepala dan tenaga
administrasi.
11. Kompetensi kepala dan tenaga keperpustakaan, kriteria minimal kepala dan
tenaga perpustakaan.

5. Standar Sarana Dan Prasarasa

1. Pemeliharaan bangunan.
2. Pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas
(di standar pengelolaan).
3. Pemeliharaan peralatan praktik pembelajaran.
4. Pemeliharaan kebersihan lingkungan sekolah.

6. Standar Pengelolaan

1. Merumuskan dan menetapkan visi dan misi sekolah dengan melibatkan


stakeholder sekolah.
2. Merumuskan tujuan sekolah dengan mengacu pada pencapaian visi dan misi
sekolah.
3. Merumuskan dan menetapkan rencana kerja sekolah sebagai upaya
pencapaian tujuan sekolah.
4. Menetapkan pedoman pengelolaan pembelajaraan.
5. Menetapkan pedoman penyelengaraan sekolah.
6. Melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana kerja dan pedoman
yang telah ditetapkan.
7. Melaksanakan program-program kesiswaan.
8. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan pedoman pengembangan KTSP
dan meningkatkan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.
9. Mendaya gunakan pendidikan dan tenaga kependidikan secara profesional,
berkeadilan dan terbuka.
10. Mendayagunakan sarana prasarana secara optimal dalam mendukung
pembelajaran.
11. Mengelola keuangan dan pembiayaan sekolah dengan tepat guna, akuntabel
dan transparan.
12. Menciptakan dan mengelola budaya dan lingkungan sekolah dalam
mendukung pembelajaran.
13. Melakukan pengawasan terhadap program-program sekolah dalam kerangka
pencapaian SNP.
14. Memiliki kepemimpinan yang kuat dengan tugas dan tanggung jawab yang
jelas.
15. Memiliki dan mengelola sistem informasi sebagai sarana penyampaian dan
penyerap informasi terahadap stakeholder.

7. Standar Pembiayaan

1. Pemanfaatan biaya operasional.


2. Penyusunan RKS/RKAS.
3. Transparansi dan akuntabilitas.
4. Upaya sekolah untuk menambah dukungan pembiayaan.
8. Standar Penilaian

1. Semua guru mengembangkan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian.


2. Semua guru mengembangkan instrumen dan pedoman penialaian sesuai
dengan bentuk dan teknik penilaian.
3. Semua guru menginformasikan kepeserta didik mengenai kriteria penilaian.
4. Semua guru melaksanakan penilaian (tes dan non-tes) secara teratur
berdasarkan rencana yang dibuat.
5. Semua guru mengolah dan mengembalikan hasil penilaian kepada siswa.
6. Semua guru memanfatkan hasil penilaian.
7. Semua guru melaporkan hasil penilaian pada akhir semester.
8. Penetapan kriteria ketuntasan minimum (KKM).
9. Sekolah melaksanakan koordinasi evaluasi dengan dewan guru, dinas
pendidikan Kab/kota, wali kelas, komite sekolah dll untuk penyelenggaraan
kegiatan ulangan.
10. Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas dan nilai akhir kelompok mata
pelajaran dan penentuan kelulusan siswa melalui rapat kepala sekolah yang
mempertimbangkan hasil penilaian guru dengan melibatkan dewan guru.
11. Penyelenggaraan ujian sekolah.
12. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran.

3. Kondisi Nyata Satuan Pendidikan Berdasarkan 8 Standar Nasional


Pendidikan
Berikut ini di deskripsikan tabel analisis kondisi ideal dan kondisi nyata
tentang capain mutu sekolah berdasarkan 8 SNP

Kondisi ideal Kondisi nyata Tindak lanjut

1. Standar Isi

15. Isi muatan kurikulum. SLBN 1 Payakumbuh melaksanakan Peningkatan


16. Kurikulum didasarkan pada 7 proses pembelajaran berdasarkan kondisi ini telah
prinsip pengembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus masuk dalam
kurikulum. dengan pendekatan ilmiah (saintifik) rencana kerja
17. Pengembangan kurikulum di secara tematik terpadu yang disesuaikan tahun 2021-2024
sekolah dengan tingkat perkembangan peserta
18. Dokumen (acuan) dalam didik. Penggunakan Kurikulum 13
pengembangan kurikulum berdasarkan Perdirjen no 10 tahun 2017.
19. Prinsip-prinsip umum dalam Kurikulum dikembangkan berdasarkan
pelaksanaan kurikulum SNP prinsip pengembangan kurikum dengan
dalam bentuk pembelajaran. hasil asesmen tiap peserta didik. Dari hasil
20. Materi ajar yang dimuat asesmen sekolah membuat materi ajar
dalam kurikulum sekolah sesuai dengan kemampuan peserta didik.
telah memenuhi prinsi- Beban belajar sesuai dengan standar isi
prinsip. (termasuk muatan lokal) disusun dalam
21. Materi kurikulum disekolah. kalender pendidikan sekolah.
22. Keterkaitan materi dengan Pelaksanaan bimbingan konseling
peserta didik. disekolah dikakukan secara simultan pada
23. Beban belajar sesuai dengan saat pembelajaran, dengan demikian guru
standar isi. mengetahui dengan lebih jelas
24. Kalender pendidikan sesuai kemampuan peserta didik untuk
dengan standar isi. mengembangkan diri mereka. Berdasarkan
25. Pengembangan kurikulum kondisi tersebut penyelenggaraan kegiatan
muatan lokal. dapat dijadikan dasar untuk memenuhi
26. Program layanan bimbingan kebutuhan pengembangan pribadi peserta
yang dimuat dalam didik.
kurikulum.
27. Pelaksanaan bimbingan
konseling disekolah.
28. Sekolah menyediakan
kegiatan ekstra kurikuler
untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi
peserta didik.

2. Standar Proses

15. Perencanaan pengembangan Dalam proses pembelajaran para guru Peningkatan


atau penyusunan silabus. mengajar siswa tingkat TKLB, SDLB, pengembangan
16. Perencanaan pengembangan SMALB yang terdiri dari 19 rombel. program bahan
dan penyusunan RPP. Majelis guru menggunakan materi ajar sesuai
17. Penyusunan RPP yang pembelajaran seperti buku guru dan buku dengan standar
dilakukan oleh seluruh guru siswa lengkap dari masing-masing kompetensi
memperhatikan prinsip jenjang pendidikan. Guru membuat lulusan dan
penyusunan RPP. adminstrasi pembelajaran sebelum standar isi untuk
18. Persyaratan pelaksanaan melaksanakan tugas mengajar seperti : satuan
proses pembelajaran. Prota, Promes, Jadwal, Pemetaan KI 3 pendidikan dasar
19. Ketentuan-ketentuan dalam dan KI 4, Kisi-kisi Penilaian Harian, dan menengah
pengelolaan kelas yang Analisis Penilaian Harian, Rekap Nilai sesuai dengan
sesuai dengan tuntutan yang akan digunakan sebagai data untuk pola
kompetensi. nilai rapor siswa. Dalam pelaksanaannya pembelajaran
20. Kegiatan pendahuluan yang Kurikulum 2013 digunakan bagi semua pada setiap tahun
dilakukan oleh guru yang ada tingkat kelas dan semua perangkat ajaran
disekolah. pembelajaran secara berkelanjutan serta
21. Kegiatan inti yang dilakukan selalu diperbaharui dan disempurnakan
oleh guru. sesuai dengan Permendikbud nomor 65
22. Kegiatan penutup yang
dilakukan oleh guru. tahun 2013 tentang Standar Proses.
23. Pelaksanaan penilaian hasil
belajar.
24. Pemantauan proses
pembelajaran.
25. Supervisi proses
pembelajaran.
26. Evaluasi proses
pembelajaran.
27. Pelaporan proses
pembelajaran.
28. Tindak lanjut.

3. Standar Kompetensi
Lulusan

12. Peserta didik memperlihatkan Standar kompetensi lulusan merupakan Kepala sekolah,
kemajuan yang lebih baik kualifikasi kemampuan lulusan yang guru dan tenaga
dalam mnecapai target yang mencakup sikap, pengetahuan dan kependidikan
ditetapkan SKL. keterampilan peserta didik yang harus lebih
13. Peserta didik memperlihatkan dipenuhi atau dicapainya dari satuan meningkatkan
kemajuan sebagai pelajar pendidikan pada setiap jenjang mutu pendidikan
yang mandiri. pendidikan.Peserta didik SLBN 1 terhadap layanan
14. Peserta didik memperlihatkan Payakumbuh sebagian besar telah dapat pendidikan
motivasi belajar dan rasa mencapai target sesuai dengan KKM yang sehingga
percaya diri yang tinggi. telah ditetapkan untuk beberapa mata nantinya seluruh
15. Sekolah mengembangkan pelajaran dari setiap kelas, namun masih lulusan memiliki
kepribadian peserta didik. perlu peningkatan agar semua peserta kompetensi
16. Sekolah mengembangkan didik dapat mencapai target KKM untuk lulusan yang baik.
nilai-nilai agama, budaya dan seluruh mata pelajaran
pemahaman atas sikap yang Pada tahun 2020 SLBN 1 memiliki lulusan
dapat diterima.
17. Sekolah mengembangkan SDLB sebanyak 14 orang, SMPLB
keterampilan hidup. sebanyak 5 orang dan 3 orang dari
18. Pengembangan nilai agama SMALB. Dari data tersebut, 14 orang
dan akhlak mulia. peserta didik lulusan SDLB tetap
19. Pengembangan nilai melanjutkan pendidikan ke jenjang SMPLB
kewarganegaraan dan yang ada di SLBN 1 Payakumbuh.
kepribadian. Demikian juga dengan 5 orang lulusan dari
20. Ilmu pengetahuan dan SMPLB, seluruhnya juga melanjutkan ke
teknologi. jenjang SMALB di SLBN 1 Payakumbuh.
21. Estetika.
22. Jasmani, olahraga dan
kesehatan.

4. Standar Kependidikan
Dan Tenaga
Kependidikan

12. Kualifikasi akademik guru. Tenaga pendidik di SLBN 1 Payakumbuh Peningkatan


13. Kualifikasi umum dan berjumlah 22 orang yang terdiri dari guru program
kualifikasi khusus kepala yang berkualifikasi S1 17 orang, D2 1 pendidikan bagi
sekolah. orang, dan SMA 1 orang. Sedangkan guru yang belum
14. Kualifikasi akademik tenaga Tenaga kependidikan berjumlah 3 orang (1 berijazah S.I
administrasi, kualifikasi orang kulifikasi S1, 1 orang berijazah SMA serta workshop
akademik minimal yang dan 1 orang berijazah SD). Dari semua peningkatan
dimiliki oleh tenaga tenaga pengajar tersebut berasal dari kompetensi guru.
administrasi disiplin ilmu keguruan PLB, TIK, Olahraga,
15. Kualifikasi akademik tenaga Komputer, Bahasa Inggris, Fisioterapi dan
perpustakaan, kualifikasi Sarjana Agama Islam. Seluruh guru
akademik minimal yang bekerja sama dalam pengelolaan
dimiliki oleh tenaga pembelajaran berdasarkan kemampuan
perpustakaan. masing-masing.
16. Kompetensi sosial pendidik, Untuk meningkatkan keprofesionalan
dan kompetensi sosial tenaga pendidik dan kependidikan pihak
minimal kepala sekolah dan sekolah memberikan kesempatan kepada
guru. Guru dan tenaga kependidikan lainnya
17. Kompetensi kepribadian yang belum memiliki ijazah S1 untuk
pendidik, kompetensi melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1.
kepribadian minimal kepala Bahkan bagi yang telah memiliki ijazah S1
sekolah dan guru. juga diberikan kesempatan untuk
18. Kompetensi pedagogik menambah ilmu ke tingkat yang lebih
pendidik, kepala sekolah dan tinggi (S2).
guru memiliki potensi Selain itu pihak sekolah juga memberikan
pedagogik. kesempatan kepada guru dan tenaga
19. Kompetensi profesional kependidikan untuk mengikuti kegiatan
pendidik, kompetensi pelatihan dan workshop dalam rangka
profesional minimal kepala menambah ilmu dan meningkatkan
sekolah dan guru. keprofesian.
20. Kepala sekolah mempunyai
kelayakan dalam kompetensi
manajerial.
21. Kompetensi kepala dan
tenaga adminitrasi, kriteria
minimal kepala dan tenaga
administrasi.
22. Kompetensi kepala dan
tenaga keperpustakaan,
kriteria minimal kepala dan
tenaga perpustakaan.

5. Standar Sarana Dan


Prasarasa

5. Pemeliharaan bangunan. Sarana dan Prasarana di SLBN 1 saat ini Peningkatan


6. Pemanfaatan fasilitas memiliki 14 ruang kelas, 4 ruang jumlah ruang
penunjang kegiatan belajar keterampilan, 1 ruang olahraga, 1 ruang pembelajaran
mengajar yang berkualitas (di UKS, 1 ruang perpustakaan , 1 mushalla, 2 sesuai dengan
standar pengelolaan). ruang pertemuan, 1 ruang TU, 1 ruang kondisi rombel
7. Pemeliharaan peralatan Kepala Sekolah, 1 ruang Produksi buku serta
praktik pembelajaran. Braile, 1 ruang ICT, 1 rumah jaga, dll. dilengkapinya
8. Pemeliharaan kebersihan Namun karena ruang kelas belum sesuai ruang penunjang
lingkungan sekolah. dengan jumlah rombel maka beberapa pendidikan
ruang yang ada dimanfaatkan untuk ruang lainnya seperti
belajar sementara. Sekolah sampai saat ini ruang khusus
masih mengharapkan bantuan dari pihak asesmen dan
pemerintah untuk membangun semua ruang
fasilitas belajar yang dibutuhkan sekolah keterampilan.
agar terlaksana proses pembelajaran yang
kondusif.
6. Standar Pengelolaan

1. Merumuskan dan Pengelolaan SLBN 1 Payakumbuh Peningkatan


menetapkan visi dan misi mengacu pada prinsip manajemen kegiatan sekolah
sekolah dengan berbasis sekolah (MBS), yang mana dalam
melibatkan stakeholder pengelolaan sekolah dilakukan secara menetapkan visi
sekolah. partisipatif antara semua personal yang dan misi sekolah
2. Merumuskan tujuan sekolah ada di sekolah (guru, penjaga sekolah, untuk tahun
dengan mengacu pada orang tua dan komite kedepannya
pencapaian visi dan misi sekolah/masyarakat).Setiap keputusan
sekolah. yang akan diambil menyangkut kegiatan
3. Merumuskan dan proses belajar mengajar serta kegiatan
menetapkan rencana kerja lain yang menunjang proses belajar
sekolah sebagai upaya mengajar selalu dimusyawarahkan dengan
pencapaian tujuan sekolah. semua unsur terkait. Komite sekolah
4. Menetapkan pedoman sebagai partner kerja pihak sekolah selalu
pengelolaan pembelajaraan. memberikan kontribusi yang membangun
5. Menetapkan pedoman untuk kepentingan kemajuan sekolah.
penyelengaraan sekolah. Nilai akreditasi sekolah baru mencapai
6. Melaksanakan program kerja kategori B, namun atas kesepakatan
sesuai dengan rencana kerja gurudan seluruh warga sekolah, dimasa
dan pedoman yang telah yang akan datang ditargetkan nilai B akan
ditetapkan. segera menjadi nilai A.
7. Melaksanakan program-
program kesiswaan.
8. Mengembangkan kurikulum
sesuai dengan pedoman
pengembangan KTSP dan
meningkatkan mutu
pembelajaran secara
berkelanjutan.
9. Mendaya gunakan
pendidikan dan tenaga
kependidikan secara
profesional, berkeadilan dan
terbuka.
10. Mendayagunakan sarana
prasarana secara optimal
dalam mendukung
pembelajaran.
11. Mengelola keuangan dan
pembiayaan sekolah dengan
tepat guna, akuntabel dan
transparan.
12. Menciptakan dan mengelola
budaya dan lingkungan
sekolah dalam mendukung
pembelajaran.
13. Melakukan pengawasan
terhadap program-program
sekolah dalam kerangka
pencapaian SNP.
14. Memiliki kepemimpinan yang
kuat dengan tugas dan
tanggung jawab yang jelas.
15. Memiliki dan mengelola
sistem informasi sebagai
sarana penyampaian dan
penyerap informasi
terahadap stakeholder.

7. Standar Pembiayaan

1. Pemanfaatan biaya Sumber pembiayaan sekolah sampai saat Peningkatan


operasional. ini di dukung dari dana BOS dan Bantuan pengelolaan
2. Penyusunan RKS/RKAS. Belajar serta Biaya Operasional Sekolah biaya operasional
3. Transparansi dan lainnya. Dana tersebut dikelola oleh untuk tahun
akuntabilitas. beberapa orang guru yang disepakati kedepannya.
4. Upaya sekolah untuk dalam mengelola keuangan sekolah.
menambah dukungan Seluruh dana tersebut digunakan untuk
pembiayaan. biaya operasional dan kegiatan siswa di
sekolah seperti; program keterampilan
boga, busana, kecantikan, pertukangan
dan lain-lain.Untuk menentukan sumber
dana yang akan digunakan bagi seluruh
kegiatan sekolah diawali dengan
penyusunan RKAS dengan melibatakan
masing-masing bendahara,majelis guru,
karyawan dan komite. Kegiatan ini
dilaksanakan agar adanya transparansi
dalam penggunaan dana alokasi sekolah.

8. Standar Penilaian

13. Semua guru Pelaksanan penilaian pembelajaran di Peningkatan


mengembangkan indikator SLBN 1 Payakumbuh diimplemetasikan kualitas guru
pencapaian KD dan teknik sesuai dengan pedoman penilaian untuk tahun
penilaian. Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus. kedepannya
14. Semua guru SLBN 1 Payakumbuh telah melakukan dalam
mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik mengembangkan
dan pedoman penialaian dengan berdasarkan kriteria mengenai penilaian
sesuai dengan bentuk dan mekanisme, prosedur, dan instrumen hasil berdasarkan
teknik penilaian. belajar peserta didik. Hasil dari penilaian rencana yang
15. Semua guru dilaporkan sebagai pertanggung jawaban dibuat
menginformasikan kepeserta hasil belajar siswa. Beberapa kegiatan
didik mengenai kriteria upaya pemenuhan standar penilaian yang
penilaian. dilakukan diantaranya
16. Semua guru melaksanakan  Penilaian Diri
penilaian (tes dan non-tes)
 Penilaian berbasis portofolio
secara teratur berdasarkan
rencana yang dibuat.  Ulangan
17. Semua guru mengolah dan  Ulangan Harian
mengembalikan hasil
 Ulangan Tengah Semester
penilaian kepada siswa.
18. Semua guru memanfatkan  Ulangan Akhir Semester

hasil penilaian.  Ujian Sekolah


19. Semua guru melaporkan
Guru memulai penilaian dengan
hasil penilaian pada akhir
mekanisme Penilaian Harian yang
semester.
dilaksanakan setiap selesai melaksankan
20. Penetapan kriteria
ketuntasan minimum (KKM). 1 subtema. Ujian tengah semester
21. Sekolah melaksanakan dilaksanakan setelah selesainya
koordinasi evaluasi dengan pelaksanaan pembelajaran (kurang lebih 2
dewan guru, dinas Tema). Ujian semester dilaksanakan
pendidikan Kab/kota, wali setelah seluruh tema dilaksanakan dalam
kelas, komite sekolah dll semester berjalan. Untuk pengisian rapor,
untuk penyelenggaraan maka nilai siswa diinput dari nilai harian,
kegiatan ulangan. nilai ujian tengah semester dan nilai ujian
22. Sekolah menentukan kriteria semester.
kenaikan kelas dan nilai akhir
kelompok mata pelajaran dan
penentuan kelulusan siswa
melalui rapat kepala sekolah
yang mempertimbangkan
hasil penilaian guru dengan
melibatkan dewan guru.
23. Penyelenggaraan ujian
sekolah.
24. Pelaporan hasil penilaian
mata pelajaran.

9. Karakteristik Yang Menjadi Kekhasan Sekolah


a) Produksi Buku Braille
SLBN 1 Payakumbuh semenjak tahun 2003 merupakan satu-satunya
sekolah di wilayah Sumatera yang memiliki printer Braille dengan
kapasitas produksi cetak dengan skala besar. Pembuatan buku ini
dilakukan oleh guru dan dibantu oleh tenaga lain yang telah dibekali
keterampilan untuk percetakan buku. Kegiatan percetakan buku
dilakukan setelah jam dinas selesai dilaksanakan. Buku yang telah
diproduksi selalu didistribusikan kesekolah yang memiliki anak
tunanetra baik yang berada di wilayah provinsi Sumatera Barat
maupun yang berada di wilayah pulau Sumatera.
b) Pendukung Program Pendidikan Inklusif
SLBN 1 Payakumbuh disamping menyelenggarakan sekolah tapi juga
berperan sebagai pendukung program Pendidikan inklusi bagi sekolah
yang menjalankan program tersebut.Guru SLB N 1 dalam hal ini
perperan sebagai Guru Pembimbing Khusus (GPK) di sekolah regular.
Untuk peranan GPK ini guru membagi jam kerja ke sekolah regular
berdasarkan kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut.

10. Potensi yang Dimiliki dan Karakteristik Sekolah


a. Potensi Akademik
Pada Tahun ini jumlah peserta didik di SLBN 1 Payakumbuh sebanyak
76 orang yang berada pada jenjang SDLB, SMPLB dan SMLB. Beberapa
siswa dari masing-masing jenjang telah berhasil mengangkat prestasi
sekolah dalam akademik seperti dalam ajang ABK baik dari tingkat kota
Rayon bahkan tingkat Provinsi. Namun pada Tahun 2020 SLBN 1
Payakumbuh vakum dalam berbagai ajang perlombaan yang biasanya
dilaksanakan. Hal ini dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 yang
membuat tidak adanya pelaksanaan ajang-ajang perlombaan yang
dilaksanakan secara langsung seperti tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa prsetasi akademik yang pernah di peroleh siswa SLBN 1
Payakumbuh pada tahun 2019 ;

N Bukti
Nama Cabang Nama Lomba Tahun Prestasi
o Fisik
Farizal Literasi DP3AP2KBTk
Literasi 2019 III
1 Agustaf Kota Payakumbuh

Literasi Tk
Singgi Harapan
Literasi DP3AP2KBTk Kota 2019
2 Saputra II
Payakumbuh

3 Nada Mutiara Literasi Tk Kota


Literasi 2019 I
Hafina Payakumbuh

4 Nada Mutiara Literasi Tk Propinsi


Literasi 2019 -
Hafina Sumatera Barat

b. Potensi Non Akademik


a) Gerakan Literasi Sekolah
Literasi merupakan bagian dari kegiatan penumbuhan budi pekerti,
dimana bentuk kegiatan yang konrit yang dilaksanakan di sekolah
adalah membaca buku non akademik selama 15 menit sebelum
belajar.Untuk mendukung upaya literasi itu sekolah telah
menyediakan fasilitas pojok buku untuk semua peserta didik baik di
dalam kelas maupun yang ada di luar kelas.

b) Pendidikan Kecakapan Hidup ( life skills)


Pendidikan kecakapan hidup bukanlah mata pelajaran, sehingga
dalam pelaksanaannya tidak perlu merubah kurikulum dan atau
menciptakan mata pelajaran baru. Kegiatan ini merupakan proses
pengintegrarasian keterampilan dengan mata pelajaran lain yang
sudah ada. Pengintegrasian ini pada prinsipnya membekali peserta
didik terhadap kemampuan tertentu agar dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pendidikan kecakapan hidup juga bertujuan untuk mendekatkan
antara pendidikan di SLB dengan kebutuhan dunia usaha dunia
industry, dengan harapan para siswa yang sudah menamatkan
pendidikan di SLBN 1 Payakumbuh dapat bekerja dan memenuhi
tuntutan di dunia kerja.
Salah satu contoh pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup yang
sudah menjalin kerjasama dengan DUDI adalah keterampilan
budidaya jamur tiram. Bentuk kerja sama yang dilakukan adalah
dengan melaksanakan pelatihan budidaya jamur tiram dengan
melibatkan ketua DUDI sebagai pemateri. Lanjutan dari pelatihan ini
adalah dengan mengadakan kerjasama pemasaran hasil produksi
jamur tiram yang dibudidayakan oleh siswa di sekolah.
Materi Program Kecakapan Hidup

Materi program kecakapan hidup yang dilakukan disekolah antara


lain:
Jenjang Materi
Pendidikan

SDLB Mengenalkan berbagai keterampilan


menjahit, budi daya tanaman dll

SMPLB Belajar keterampilan boga, busana,


kecantikan

SMALB Belajar perbengkelan, Pertukangan,


membatik

Tak hanya dibidang akademik, beberapa prestasi Non akademik juga


berhasil di raih para siswa SLBN 1 Payakumbuh dari berbagai ajang
perlombaan seperti FLS2N, LKSN dan O2SN. Berikut ini beberapa prestasi
Non akademik siswa SLBN 1 Payakumbuh sepanjang tahun 2019, Karena
pada tahun 2020 tidak adanya ajang perlombaan bagi siswa bersebab
karena kondisi Pandemi:
No Nama Kelas Prestasi Tahun

1 Niko Septiawan XI Juara II Membatik LKSN 2019


Tk Kota Payakumbuh

2 Kamilatul Humaida X Juara II Merangkai Bunga 2019


LKSN Tk Kota
Payakumbuh

3 Tri Amesi V Juara III Solo Song 2019


FLS2N Tk Kota
Payakumbuh

4 Farizal Agustaf X Juara II Solo Song FLS2N 2019


Tk Kota Payakumbuh

5 Niko Septiawan XI Juara I Menari FLS2N Tk 2019


Kota Payakumbuh

6 Niko Septiawan XI Juara III Menari FLS2N Tk 2019


Prop. Sumbar

6 Niko Septiawan XI Juara I Lari O2SN Tk Kota 2019


Payakumbuh

7 Aldi Pratama V Juara I Lari 80 m O2SN 2019


Tk Kota Payakumbuh

8 Aldi Pratama V Juara II Lari 80 m O2SN 2019


Tk Prop Sumbar

c. Kebiasaan dan Budaya Sekolah


Sekolah sebagai sistem memiliki tiga aspek pokok yang sangat berkaitan
erat dengan mutu sekolah, yakni: proses belajar mengajar,
kepemimpinan dan manajemen sekolah, serta budaya sekolah. Budaya
merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok
masyarakat, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang
tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Budaya dapat dilihat
sebagai perilaku, nilai-nilai, sikap hidup dan cara hidup untuk melakukan
penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus untuk memandang
persoalan dan memecahkannya. Oleh karena itu suatu budaya secara
alami akan diwariskan oleh satu generasi kegenerasi berikutnya.
Nilai-nilai budaya yang berusaha dibangun di SLBN 1 Payakumbuh
adalah: Pertama: Kebiasaan hidup yang bersih, kebiasaan ini sangat
islami. Kebersihan sebagian daripada iman.Ada nilai-nilai religius dan
nilai-nilai medis yang dapat di petik dari kebiasaan ini.Ucapan dan
tingkah laku berasal dari hati yang bersih.Secara medis, badan dan
pakaian yang bersih berdampak terhadap kesehatan otak. Hasilnya sama
dengan tinjauan dari sudut pandang religious. Kedua: Etika, atau akhlak
mulia adalah tata aturan untuk bisa hidup bersama orang lain. Hidup
tidak sendirian, hidup berdampingan dengan orang lain. Oleh karena itu
kita harus memiliki etika.Ketiga: Kejujuran. Semua warga sekolah harus
dilatih berbuat jujur, mulai jujur kepada dirinya sendiri, jujur kepada
Tuhan, dan jujur kepada orang lain. Kejujuran itu harus di bangun di
sekolah melalui berbagai kegiatan pembelajaran, agar menghasilkan
peserta didik sekarang dan masa yang akan datang menjadi manusia
yang jujur dan tidak suka korup. Keempat: Mencintai belajar. Peserta
didik harus mengembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar
lebih bermakna, jika di beri kesempatan untuk belajar menemukan,dan
mengontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru. Kelima:
Bertanggung jawab. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus
memupuk rasa tanggung jawab terhadap seluruh warga sekolah agar
semua kewajiban dapat dilaksanakan dengan baik terlebih lagi sebagai
pembelajaran kepada peserta didik.Keenam: Menghormati hukum dan
peraturan. Sering kita menghormati hukum dan peraturan karena takut
kepada para penegak hokum.Kita mematuhi hukum dan peraturan
perundang-undangan karena takut terhadap ancaman
hukuman.Seharusnya, kita menghormati hukum dan peraturan atas
dasar kesadaran bahwa hukum dan peraturan itu adalah kita buat untuk
kebaikan.Ketujuh: Menghormati hak orang lain. Kita masih sering
membeda-bedakan orang lain karena berbagai kepentingan. Kita tidak
menghargai bahwa sebagian daripada yang kita peroleh adalah hak
orang lain. Kita masih lebih sering mementingkan diri sendiri ketimbang
memberikan penghargaan kepada orang lain. Penghargaan kepada
orang lain tidak boleh melihat perbedaan status sosial, ekonomi, agama,
dan budaya.Kedelapan: Kedisiplinan, Disiplin merupakan modal utama
untuk bisa mencapai semua tujuan sekolah. Tanpa sikap disiplin
berbagai program dan tujuan sekolah tidak akan dapat terealisasi dengan
baik.
Untuk mencapai terciptanya budaya-budaya tersebut, tentunya sekolah
harus memiliki cara dan strategi khusus. Diantara beberapa Cara
melembagakan budaya sekolah dikalangan wargaSLBN 1 Payakumbuh
adalah dalam bentuk institusional budaya sekolah diantarannya; (1)
Melalui pendidikan agama. (2) Melalui poster, gambar ritual atau kaligrafi.
(3) Melalui kegiatan keagamaan seperti shalat berjama’ah, tadarus al-
Qur’an dan pesantren kilat, (4) Melalui pemberian wawasan mengenai
fungsi manusia sebagai makhluk social yang diciptakan sebagai makhluk
yang lemah dan membutuhkan orang lain. (5) Melalui pembiasaan
kedisiplinan sejak dini. (6) Menumbuhkembangkan rasa senang belajar
dikalangan siswa. (7) Menumbuhkembangkan rasa tanggugjawab
dikalangan siswa. (8) Menumbuhkembnagkan rasa kejujuran siswa. (9)
Memperbanyak buku perpustakaan dan mengembangkat taman bacaan
untuk siswa, dan (10) Pemanjangan motto atau semboyan keagamaan di
tempat-tempat tertentu.
d. Karakter satuan pendidikan
Kurikulum SLBN 1 Payakumbuh dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan ciri khas SLBN 1 Payakumbuh. Beberapa nilai karakter yang
dikembangkan pada SLBN 1 Payakumbuh adalah:

a) Religius

Tiap warga sekolah diharapkan mencerminkan keberimanan terhadap


Tuhan Yang Maha Esa, dengan melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung
tinggi sikap toleran, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama
lain.

b) Nasionalisme

Nilai nasionalisme erat kaitannya dengan cara menempatkan


kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Dalam simulasinya, di sekolah mereka rutin melakukan
upacara bendera di hari Senin, apel pagi, menyanyikan lagu Indonesia
Raya dan lagu nasional lainnya, untuk secara tidak langsung
menanamkan jiwa nasionalis.

Sikap nasionalis itu sendiri bisa ditunjukkan dengan mengapresiasi


budaya Indonesia, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban,
berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. Butuh juga
dukungan pelajaran lainnya untuk lebih menumbuhkan rasa nasionalis
pada peserta didik. 

Di sekolah, bagian ini disimulasikan masuk dalam kegiatan intra-


kulikuler, atau kegiatan belajar-mengajar sehari-hari di jam pelajaran.
Tak cukup sampai di situ, kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler pun
punya peran juga.

c) Gotong Royong

Untuk menanamkan nilai karakter gotong royong sejak dini, peserta


didik juga perlu mengerti konsep kerjasama dalam menyelesaikan
problem. Mereka harus tahu bahwa dengan gotong royong atau bahu
membahu, persoalan bersama jadi lebih ringan dan mudah
diselesaikan. Dengan begitu, peserta didik juga akan mengerti konsep
persahabatan, dan dengan ikhlas memberi bantuan untuk teman yang
membutuhkan.

Bukan hanya tentang melakukan suatu hal bersama, gotong royong ini
juga bisa tentang pengambilan keputusan. Anak-anak akan diajarkan
bagaimana berkomitmen atas keputusan yang telah diambil bersama-
sama.Mereka juga akan mengenap apa itu musyawarah untuk mufakat,
tolong menolong, empati, dan solidaritas.

d) Integritas

Integritas meliputi penanaman rasa tanggung jawab sebagai warga


negara, dan mengajak mereka aktif terlibat dalam kehidupan sosial.
Perlu ditanamkan sejak dini bahwa setiap orang harus konsisten dalam
tindakan dan perkataan, dengan berdasarkan pada kebenaran. 

e) Mandiri

Sekolah juga punya peranan penting dalam menanamkan nilai


kemandirian. Sekolah juga akan mengajarkan agar peserta didik tidak
bergantung pada orang lain, serta membantu mereka belajar
mempergunakan tenaga, waktu, dan pikiran untuk mewujudkan
keinginannya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014
tentang Ekstra kurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 63 Tahun 2014 tentang
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib Pendidikan
Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 103 Tahun 2014
tentang pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 53 Tahun 2014 tentang
penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Permendikbud No 15 Tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru,
kepala sekolah dan pengawas.
16. Permendikbud nomor 43 2019 Tentang Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 14 tahun 2019 tentang
Penyederhanaan RPP
18. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 4 tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
19. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah no
10/D/KL/2017 Tentang struktur kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar dan Pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
20. Perda No 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sumatera
Barat

C. Tujuan Penyusunan KTSP


Beberapa tujuan dari penyusunan KTSP diantaranya:
a. Memenuhi PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang KTSP.

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem


pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Standar Nasional Pendidikan ada agar kinerja dari elemen pokok
pembentuk kinerja itu berhasil. Elemen meliputi input, proses, dan keluaran.
Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:standar isi ,standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan
dan standar penilaian pendidikan. Penyusunan dokumen KTSP bertujuan
untuk memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan.
b. Sebagai pedoman operasional sekolah selama 1 tahun kedepan

Hasil pengembangan kurikulum yang didesentralisasikan adalah kurikulum


yang dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan yang bersangkutan.Kurikulum yang dikembangkan oleh masing-
masing satuan pendidikan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan
yang bersangkutan disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).Penerapan KTSP diharapkan menjadikan penyelenggara
pendidikan di setiap satuan pendidikan lebih mengenal dan memahami
kurikulum, mengembangkannya secara kreatif, serta melaksanakannya di
sekolah dengan penuh tanggung jawab.Dokumen KTSP dijadikan acuan
sebagai pedoman program sekolah selama 1 tahun kedepen.Sehingga
seluruh program dan kegiatan di sekolah dapat berjalan secara teratur dan
maksimal.

c. Sebagai alat ukur pelaksanaan kurikulum sekolah.


Kurikulum merupakan hal yang penting dalam proses belajar mengajar.
Oleh kerena itu, kurikulum harus didesain dengan baik oleh guru dan pihak
yang terlibat dalam mendesain kurikulum tersebut supaya proses belajar-
mengajar semakin terarah dan mencapai tujuan yang diinginkan oleh semua
pihak sekolah dan stakeholder termasuk para siswa. Apabila, kurikulum
tidak bisa membuat siswa menjadi nyaman, maka kurikulum tersebut harus
didesain ulang karena sejatinya kurikulum yang dibikin oleh guru harus
membikin semangat siswa menjadi bertambah dalam belajar bukan
membebani siswa dengan berbagai macam tuntutan yang harus dipenuhi
siswa. Sehingga, apabila hal seperti ini terjadi maka siswa tidak akan bisa
mengembangkan potensi dasar yang dimiliki oleh mereka dengan katalain
siswa menjadi terkekang dalam belajar. Salah satu tujuan penyusuan KTSP
adalah sebagai alat ukur pelaksanaan kurikulum apakah sudah tepat dan
sesuai dengan kondisi sekolah.

d. Sebagai dasar penyempurnaan KTSP pada tahun yang akan datang.


Penyusunan KTSP merupakan salah satu usaha untuk mengevaluasi
program-program yang telah disusun oleh sekolah. Hasil KTSP pada
periode ini akan dijadikan sebagai dasar penyempurnaan KTSP pada tahun
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai