Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MODUL B2


DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
TAHUN 2021

TRAINING OF TRAINER (TOT)


PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM
MENGEMBANGKAN KURIKULUM,
PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN YANG
MENGAKOMODASI PESERTA DIDIK
BERKEBUTUHAN KHUSUS APADA SATUAN
PENDIDIKAN KHUSUS ATAU SEKOLAH
LUAR BIASASA( SLB)

MATERI:
KERAGAMAN PERSERTA
DIDIK

Disampaikan Oleh:
TIM LINTANG SAMUDRA EDUKASI
YAYASAN MDP INDONESIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian keragaman peserta didik
2. Menjelaskan pengertian peserta didik berkebutuhan khusus
3. Menjelaskan pengertian peserta didik penyandang disabilitas
4. Menjelaskan pengertian peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau
bakat istimewa
5. Memberi contoh jenis-jenis peserta didik berkebutuhan khusus atau ragam
disabilitas
6. Menjelaskan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang mengakomodasi
peserta didik berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas pada satuan
pendidikan khusus atau SLB
SKENARIO PEMBELAJARAN

Visualisasi Dialog
Penyampaian
Menontotn Interaktif Hal- Presentasi
Materi Penyimpulan
Video tentang hal yang Latihan/ /Laporan
Keseluruhan/ Materi dan
Keberagaman Menarik dari Penugasan 30’ Hasil Latihan/
Tayangan PPT Penutup 10’
Peserta Didik Tayangan Penugasan 10’
50’
10’ Video 10’
KERAGAMAN PESERTA
DIDIK
KERAGAMAN
PESERTA DIDIK
Keragaman adalah suatu kondisi dalam
masyarakat di mana terdapat perbedaan dalam
berbagai bidang terutama suku bangsa, ras,
gender, agama, idelogi, budaya “masyarakat yang
majemuk”.

Keragaman adalah suatu kondisi dalam


masyarakat yang terdapat perbedaan, contohnya
di Indonesia. Indonesia terbagi menjadi beberapa
daerah provinsi. Setiap daerah memiliki pakaian
adat yang beragam atau berbeda-beda (keragaman
budaya)
Keragaman merupakan anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akan ditemukan keragaman
karakteristik anak-anak atau individu di
lingkungan sekitar. Keragaman yang dijumpai
antara lain usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama
dan kepercayaan yang dianutnya, dan sebagainya.
Sumber:pelangisamah.blogher
KERAGAMAN

Mengajarkan saling menghargai


dan menghormati satu sama lain
KERAGAMAN

Menumbuhkan rasa toleransi di semua lingkungan


agar tetap aman, nyaman, dan menyenangkan

Sikap tenggang rasa , memperkaya pengetahuan, dan


penguatan karakter sehingga membudaya dalam
kehidupan sehari-hari Sumber: potaljember.pikiran.rakyat.com
Kondisi peserta didik sangat beragam baik secara intelektual atau akademik,
sosial, emosi, dan budaya.
Kondisi ini mengharuskan guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru
bimbingan dan konseling untuk mengetahui latar belakang dan kebutuhan
masing-masing peserta didik agar dapat memberikan pelayanan dan
bantuannya dengan tepat.
Setiap peserta didik memiliki karakteristik unik yang berkaitan dengan upaya-
upaya yang harus dilakukan agar tepat dalam memenuhi kebutuhan khususnya
dan kebutuhan pembelajarannya.
Untuk itu maka setiap guru harus memiliki kemampuan mengidentifikasi
peserta didik atau calon peserta didik untuk mengetahui kondisi semua peserta
didik dan lebih fokus lagi mengetahui ada tidaknya peserta didik
berkebutuhan khusus yang perlu mendapatkan layanan pendidikan sesuai
dengan kebutuhannya.
Pasal 51 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 menyebutkan bahwa:
”Anak Penyandang Disabilitas diberikan kesempatan dan aksesibilitas
untuk memperoleh pendidikan inklusif dan/atau pendidikan khusus.”
Istilah yang senada dengan penyandang disabilitas, di kalangan
masyarakat dikenal juga istilah difabel atau penyandang difabel.
Pasal 52 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak menjelaskan bahwa: “Anak yang memiliki
keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan khusus.” “Pasal 51 UU No 35 Tahun
2014 tentang Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002
menjelaskan bahwa: “Anak Penyandang Disabilitas diberikan
kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan
inklusif dan/atau pendidikan khusus.”
JENIS KEKHUSUSAN/RAGAM DISABILITAS PESERTA DIDIK
RAGAM JENIS KEKHUSUSAN
DISABILITAS
Disabilitas Fisik Tunadaksa Ringan Tunadaksa Sedang Cerebral Palsy
Disabilitas Intelektual Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Down Syndrom
Disabilitas Mental Autis Hyperaktif
Disabilitas Sensorik Tunanetra Tunarungu Tunawicara
(Disabilitas rungu,
wicara, dan netra)
Disabilitas Ganda dan Tunaganda Tunalaras Learning Disabilities (LD)
Kelompok Lain Lamban Belajar (Slow ADD/ADHD ▪ Disleksia (Sulit
Learner) Membaca)
▪ Diskalkulia (Sulit
Berhitung)
▪ Disgrafia (Sulit
Menulis), dan
▪ Dysfraxia (gangguan
gerakan dan koordinasi)
Contoh Kasus:
No Jenis Kekhususan PDBK Jumlah
1 Tunanetra 7 orang
2 Tunarungu 6 orang
Pada satuan pendidikan 3 Tunagrahita 7 orang
penyelenggara
pendidikan inklusif 4 Tunawicara 3 orang
(SPPPI) SD terdapat
data peserta didik 5 Hyperaktif 2 orang
berkebutuhan khusus
(PDBK) sebagai 6 Down Syndrome 3 orang
berikut ..
7 Autis 9 orang
8 Tunadaksa Ringan 3 orang
9 Cerebral Palsy 4 orang
Data tersebut diminta oleh pihak yang berkepentingan untuk dikelompokkan
berdasarkan ragam disabilitas. Pengelompokkan ragam disabilitas berdasarkan
data tersebut di atas adalah Ragam disabilitas fisik 7 orang, ragam disabilitas
intelektual 10 orang, ragam disabilitas mental 11 orang, dan ragam disabilitas
sensorik adalah 16 orang.

Apakah pengelompokkan data di atas benar?


PESERTA DIDIK
KEMAMPUANNYA BERAGAM
Fakta Anak-anak di Indonesia (sindonews.com)

Sumber: anak indonesia - Google Penelusuran

Sumber : pedomanbengkulu.com
Sumber:(sehatq.com)
Sumber: Foto: Screenshot/MCB

PESERTA DIDIK DISABILITAS FISIK

Sumber: Amputasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sgt. Jerrod Fields, seorang atlit dan amputee
Sumber: Bisa Mandiri

Sumber: ANTARA News Sumber: Koran Jakarta.Com

PESERTA DIDIK DISABILITAS SENSORIK (DISABILITAS NETRA, RUNGU, DAN WICARA)


Sumber: (siapgrak.com)

Sumber: (siapgrak.com) Sumber:Fhoto: m.Liputan6.Com

PESERTA DIDIK DISABILITAS INTELEKTUAL (TUNAGRAHITA DAN DOWN SYNDROME)


PESERTA DIDIK DISABILITAS MENTAL (AUTIS DAN HYPERAKTIF)

Sumber: Halodoc Sumber: The Asian Parent

Sumber: Detik.Health.Detik.Com/Foto: Ilustrasi/Thinkstock


Sumber: Popmama.Com/Acam.Org
AKOMODASI YANG LAYAK

Sumber: Hyperactive Children & Insomnia - JEFF TURNER Hypnothera


py & Life Management
•Sumber: TubasMedia.com

Ternyata peserta didik di kelas kita beragam. Kira-kira bagaimana layanan yang
harus kita berikan agar peserta didik agar mendapatkan kesamaan (equality) dan
keadilan (equity) dalam pembelajaran?

The same but different (Sama saja tapi beda)


PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

• Bahwa setiap warga negara termasuk peserta didik berkebuhan khusus


berhak mendapat pendidikan yang bermutu dan berkeadilan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
• Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik
Penyandang Disabilitas. Pasal 11 (b) berupa
pemberian afirmasi seleksi masuk di lembaga
penyelenggara pendidikan. Afirmasi diberikan
sesuai dengan kondisi fisik peserta didik
penyandang disabilitas berdasarkan keterangan
dokter dan/atau dokter spesialis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2020: “Bentuk Akomodasi yang Layak
berdasarkan ragam Penyandang Disabilitas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf b bagi Peserta Didik Penyandang
Disabilitas intelektual berupa: …f. penyesuaian
rasio antara jumlah guru/dosen dengan jumlah
Peserta Didik Penyandang Disabilitas intelektual
di kelas.”
• PPDB dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel
dan dilakukan tanpa diskriminasi kecuali bagi sekolah yang
secara khusus dirancang untuk melayani peserta didik dari
kelompok gender atau agama tertentu. Terkait dengan
peserta didik yang memiliki kelainan atau penyandang
disabilitas dan peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa seperti dijelaskan pada
pasal dan ayat pada Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021
sebagai berikut:
• Pasal 4 ayat (3) Persyaratan usia paling rendah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikecualikan menjadi
paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada tanggal 1
Juli tahun berjalan bagi calon peserta didik yang memiliki: a.
kecerdasan dan/atau bakat istimewa; dan b. kesiapan psikis.
• Pasal 4 ayat (4) Calon peserta didik yang
memiliki kecerdasan dan/atau bakat istimewa
dan kesiapan psikis sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dibuktikan dengan rekomendasi
tertulis dari psikolog profesional. Pasal 4 ayat
(5) Dalam hal psikolog profesional
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak
tersedia, rekomendasi dapat dilakukan oleh
dewan guru sekolah yang bersangkutan.

1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu bila ada anak berkebutuhan khusus yang usianya di
luar ketentuan usia sekolah umum/kejuruan yang akan masuk ke SLB mulai SDLB
sd SMALB?
2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu bila ada PDBK yang mau masuk ke SLB selain jenis
kekhususan tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis?
LEMBAR KERJA

1. Jelaskan pengertian keragaman peserta didik


2. Jelaskan pengertian peserta didik berkebutuhan khusus
3. Jelaskan pengertian peserta didik penyandang disabilitas
4. Jelaskan pengertian peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa
5. Berilah contoh jenis-jenis peserta didik berkebutuhan khusus atau
ragam disabilitas
6. Jelaskan cara penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang
mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus atau penyandang
disabilitas di SLB atau SPPPI.

Anda mungkin juga menyukai