Anda di halaman 1dari 2

MATA PELAJARAN : SEJARAH

KLS : XI-6
NAMA : 1. RINALDI ARIA CHANDRA
2. BENNY SETIAWAN

KEGIATAN 9.2

Judul Kegiatan : Menjelaskan latar belakang munculnya sikap


nonkooperatif organisasi masa pada periode
radikal

Tujuan kegiatan : Peserta didik dapat menjelaskan latar


belakang munculnya sikap nonkooperatif
organisasi masa pada periode radikal.

SMA N-4 PALANGKARAYA


2016
LATAR BELAKANG MUNCULNYA SIKAP NOONKOPERATIF
ORGANISASI MASA PADA PERIODE RADIKAL

Periode Nasionalisme Radikal Pada tahap ini, pergerakan nasional Indonesia secara
jelas mencantumkan tujuan untuk mencapai kemerdekaan. Perlawanan terhadap penjajah
Belanda pun dilakukan demi kemerdekaan.   Organisasi-organisasi radikal merupakan taktik
non kooperatif kepada Belanda. Mereka menuntut perubahan sekeras-kerasnya dan secepat-
cepatnya. Semua hal yang berkenaan dengan pencapaian cita-citanya diusahakan
sendiri,antara lain melalui jalinan persamaan nasional,memajukan pendidikan,dan
meningkatkan kegiatan sosial untuk mensejahterakan rakyat.
          
Salah satu bukti radikalisme adalah tidak bersedia duduk dalam Dewan Rakyat(Volks
Raad) yang dibentuk pemerintah Belanda. Periode ini berlangsung antara tahun 1920-1930.
Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan politik diluar negeri, seperti Revolusi Rusia  tahun
1917 yang memengaruhi tumbuh dan berkembangnya gerakan komunis internasional. Di
Hindia Belanda,kelompok sosial demokrat Belanda memberi angin terhadap gerakan radikal
yang progresif-revolusioner melalui wadah ISDV tahun 1914. rakan radikal berupa
kekuatan kolektif sudah mulai tampak, seperti yang ditunjukkan organisasi pergerakan
Perhimpunan Indonesia (IP), Partai Nasional Indonesia (PNI) danPartai Komunis Indonesia
(PKI). Dalam perjuangannya organisasi/partai yang memilih cara radikal sangat ditakuti  oleh
Belanda, sehingga Belanda melakukan pengawasan ketat terhadap organisasi-organisasi
berikut ini.

Perhimpunan Indonesia,Organisasi ini didirikan belanda pada tahun 1908 oleh para
mahasiswa Indonesia yang sedang belajar disana,Pada awalnya organisasi ini bernama
Indische Vereeniging,dengan tujuan memperjuangkan kepentingan orang Indonesia yang ada
di belanda.Seiring waktu,bergabung lah Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat
pada 1913,PI mulai memikirkan mengenai masa depan Indonesia.Dan dari saat itulah
organisasi ini memasuki kancah politik.Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi sosial
pertama yang menggunakan kata Indonesia untuk namanya. Penggantian namanya yang
semula bernama Indische Vereeniging ini berdampak besar , sikap politik nya yang tadinya
bersikap non kooperatif menjadi kooperatid,dari moderat menjadi radokal.Saat Iwa
kusumasumantri menjadi ketua pada tahun 1923,indoneische mulai menyebarkan ide non
kooperasi, yaitu berjuang demi kemerdekaan tanpa bantuan belanda,sejalan dengan itu,pada
tahun 1924,saat M.Nazir Datuk Pamoentjak menjadi ketua, nama majalah hindia poetra
berubah menjadi Indonesia merdeka.

Selanjutnya adalah PKI , Organisasi ini memiliki faham komunis yang benih nya
dibawa oleh B.J.E.M Snevliet,pada tahun 1913. Strategi pengembangan partai ini adalah
dengan cara menyusup ke partai-partai lain, diantaranya; Insulinde, Sarekat Islam (SI).

Setelah itu ada juga Partai Nasional Indonesia (PNI), partai ini didirikan tanggal 4 Juli
1927 atas inisiatif Ir. Soekarno bersama-sama dengan beberapa mantan anggota PI, seperti
Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo, Mr. Budiarto, dan Mr. Sunario.Namun,pada tahun 1931 PNI
dibubarkan oleh Mr. Sartono, kemudian muncul partai-partai baru seperti PNI-Baroe yang
didirikan oleh Moh. Hatta dan partai Indonesia yang didirikan oleh Mr. Sartono.

Anda mungkin juga menyukai