Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

Sumpah Pemuda Dan

Peneguhan Jiwa Kebangsaan

Kelompok 4

Nama Anggota Kelompok :

1. Cesilia Novrianty

2. Dhiva

3. Nopri Yantie

4. Sevira Gita Bella

5. Siti Salbiah
A. Latar Belakang Sumpah Pemuda

Salah satu periode yang memiliki pengaruh besar terhadap perjalanan sejarah
bangsa Indonesia adalah periode pergerakan nasional. Periode ini mengacu pada masa
perjuangan yang dilakukan oleh organisasi modern berbasis nasionalis yang berusaha
memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia. Masa pergerakan nasional dipelopori oleh
kebijakan politik etis yang menghasilkan golongan terpelajar. Golongan tersebut
memanfaatkan media massa untuk membangkitkan rasa nasionalisme sebagai bentuk
ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda.

1. Politik etis dan perbaikan pendidikan Bumiputera.

Politik Etis di menjadi tiga bidang, yaitu :


- Bidang edukasi ( Pendirian berbagai jenis sekolah dari tingkat dasar hingga jenjang
pendidikan tinggi).
- bidang irigasi (Pembangunan saluran irigasi yang diperlukan bagi sarana pengairan
teknis sawah dan perkebunan).
- bidang migrasi ( Pemindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang
memiliki kemungkinan untuk dikembangkan ).

2. Media Massa Sebagai Benih Semangat Kebangsaan

Pada 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf W. Baron Van Imhoff mengeluarkan izin
Penerbitan surat kabar pertama di Indonesia bernama Bataviasche Nouvels. Surat
kabar yang diterbitkan di Surakarta pada 1855 tersebut berisi beragam artikel
tentang ilmu pengetahuan, berita luar negeri, keputusan pemerintah, hikayat, dan
dongeng, Kehadiran surat kabar dalam bahasa Melayu dirintis oleh Surat kabar
Bintang Soerabaja pada 1861. Pada 1907 muncul surat kabar Medan prijaji di
Bandung. Medan prijaji merupakan media bagi orang bumiputra untuk
mengekspresikan pandangan-pandangan tentang kesejahteraan rakyat.

3. Tonggak Kebangkitan Nasional

Perbaikan sistem pendidikan yang diikuti dengan perkembangan media massa di


Indonesia telah melahirkan golongan intelektual yang memiliki cara pandang baru.
Tonggak kebangkitan nasional di Indonesia berkaitan erat dengan munculnya
organisasi-organisasi pergerakan nasional sebagai berikut.

a. Budi Utomo

Tujuan yaitu kehendak mendirikan sebuah organisasi sebagai penyalur aspirasi


golongan priyayi Jawa. Kehendak ini diwujudkan pada 20 Mei 1908 melalui pendirian
organisasi bernama Budi Utomo.
b. Sarekat Islam

Sarekat Islam merupakan perkumpulan perdagangan Islam yang semula bernama


Sarekat Dagang Islam (SDI). Organisasi ini didirikan oleh R. M. Tirtoadisuryo pada
1909. Pada 1912 Sarekat Dagang Islam dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto.
c. Indische Partij
Ernest Douwes Dekker atau yang juga dikenal sebagai Danudirja Setiabudi
merupakan tokoh Indo -Eropa yang memprakarsai berdirinya Indische Partij Pada 25
Desember 1912. Douwes Dekker Kemudian mengajak Cipto Mangunkusumo dan
Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara) ikut bergabung dalam Indische Partij.
Oleh karena kegiatannya dipandang berbahaya, pada Agustus 1913 ketiga pimpinan
Indische Partij dijatuhi hukuman pengasingan oleh pemerintah kolonial. Perjuangan
Douwes Dekker dalam menentang penjajahan di Indonesia kembali muncul setelah
masa hukumannya Usai. Pada 1918 ia mendirikan sebuah organisasi baru bernama
Insulinde yang kemudian berganti nama menjadi di National Indische Partij.

d. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia terlibat aktif dalam organisasi internasional seperti Liga


Demokrasi Internasional di Paaris (1926), Liga Penentang Imperialis dan Kolonialisme
di Brussel (1927), Kongres Wanita Internasional di Swiss (1927), dan Liga Komintern di
Berlin (1927).

e. Organisasi Keagamaan

1) Muhammadiyah

Organisasi Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912.


Muhammadiyah memiliki tujuan memajukan pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat yang didasari atas ajaran Islam dalam pengertian modern.

2) Nahdatul Ulama

Nahdatul Ulama didirikan pada 31 Januari 1926 atas prakarsa K.H. Wahab Chasbullah dan
K.H. Hasyim Asyhari. Organisasi yang berpusat di Surabaya ini memiliki tiga tujuan utama,
yaitu membela kepentingan kaum muslim dan para kiai tradisional, mendukung kemajuan
sekolah-sekolah Islam tradisional, serta memelihara dan menyantuni fakir miskin.

3) Perkumpulan Politik Katolik Jawi

Organisasi pergerakan nasional dengan latar belakang keagamaan juga didirikan


oleh kaum Nasrani. Perkumpulan politik Katolik Jawi (PPKJ) Dibentuk oleh I.J. Kasimo
Pada 22 Februari 1925 yang berfokus pada dua bidang utama yaitu sosial dan
pendidikan.

f. Partai Komunis Indonesia


Pada 9 Mei 1914 Sneevliet bersama J. A. Brandsteder, H. W. Dekker, dan bersama
memprakarsai berdirinya sebuah organisasi baru bernama Indische Sociaal-
Democratische Vereeninging (ISDV). Pada 1918 ISDV berubah nama menjadi Sociaal
Democratische Arbeiders Partij (SDAP). Nama organisasi ini kembali berubah menjadi
Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Desember 1920.

g. Partai Nasional Indonesia

Pada 4 Juli 1927 Algemeene Studie Club mengadakan rapat di Bandung.


Kedudukan ketua umum Perserikatan Nasional Indonesia dipercayakan kepada
Soekarno. Dalam perserikatan Nasional Indonesia berubah menjadi partai nasional
Indonesia (PNI) pada 1929.

h. Taman Siswa

Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli Suwardi Suryaningrat


merupakan penggagas berdirinya Taman Siswa. Organisasi sekaligus institusi
pendidikan ini didirikan di Yogyakarta pada 3 Juli 1922. Konsep pendidikan yang
ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara disebut dengan istilah “sistem Among.

i. Organisasi perempuan

Beberapa organisasi perempuan pada masa pergerakan nasional sebagai berikut.

1. Putri Mardika.
2. Kartini Fonds.
3. Aisyiah.
4. Wanito Katolik.

Anda mungkin juga menyukai