Anda di halaman 1dari 4

Workshop Pemodelan

Perangkat Lunak

Pertemuan 3 - Materi Agile Development

Dosen Pengampu :
Andhik Ampuh Yunanto, S.Kom.,
M.Kom.

Disusun Oleh :
Alfian Prisma Yopiangga
2 D4 TEKNIK INFORMATIKA A
3120600001

22 Februari 2022

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA


PRAKTIKUM 3 – Agile Development

A. Agile Onion
Agile onion adalah sebuah diagram yang menggambarkan agile secara holistik.
Agile dibagi menjadi 5 layer :
1. Mindset
Pola pikir dari human terkait karena agile berfokus pada human capital yang menjadikan manusia
sebagai central kendali bukan sebagai alat.
2. Values / Manifesto
Nilai nilai penting dalam pengembangan software.
3. Principles
Prinsip yang harus ada di setiap tim agile. Dengan prinsip ini dapat diketahui sebuah tim agile
atau bukan.
4. Practices
5. Tools & Process

Mulai nya harus dari pertama hingga terakhir. Tidak dapat langsung masuk ke framework semisal
lean, scrum, extreme programming dll. 2 poin paling bawah selalu mudah berubah, mengikuti trend
yang ada.

B. Agile Mindset
1. Growth Mindset
- Ability → Can grow, like muscle
- Goal → to learn
- Challenge → embrace
- Failure → provides information
- Effort → path to mastery
- Reaction to challenge → resilience

2. Fixed Mindset
- Kemampuan/Ability → Fixed, seperti tinggi
- Goal → to look good (flexing)
- Challange → avoid (paksaan)
- Failure → defines your identity (aib ketika gagal)
- Effort → for those with no talent
- Reaction to challenge → Helplessness

C. Agile Manifesto
1. Mengedepankan individu dan Interaksinya, dibanding proses dan tools
Bagaimana individu dan berinteraksi harus lebih di kepedankan. Manusia adalah kunci
keberhasilan produk.

2. Mengedepankan software yang berfungsi, dibanding membuat dokumentasi lengkap


Software yang berjalan itu lebih penting, namun membuat dokumentasi juga penting jika itu
tidak mengurangi agility dari pembangunan produk. Yang tidak diperbolehkan adalah membuat
dokumentasi yang berlebihan dan itu menghambat proses pengembangan produk.
3. Mengedepankan kerjasama dengan konsumen, dibanding negosiasi kontrak
Negosiasi tetap harus ada, hitam di atas putih, namun tidak boleh terlalu kaku. Misalkan jika
ingin berkomunikasi dengan customer harus melewati formalitas yang berbelit belit. Itu tidak
sesuai dengan agile development.

4. Mengedepankan menanggapi perubahan, dibanding sekedar mengikuti rencana.


Membuat planning itu penting, namun dibatasi. Planing yang mendukung agility adalah
planning yang digunakan misalkan untuk satu iterasi kedepan. Tidak perlu di planning untuk
banyak iterasi kesepan karena kemungkinan di beberapa iterasi kedepan planning kita yang dari
awal sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada.

D. Agile Principles
1. Satisfy the Customer
Prioritas utama adalah kepuasan konsumen melalui software yang dideliver secara cepat dan
rutin. Konsumen tentu akan lebih puas karena dapat langsung mencoba software dan perbaikannya
dengan cepat pada setiap iterasi.

2. Welcome changing requirements


Terbuka dengan perubahan kebutuhan, bahkan di akhir pengembangan sekalipun. Perubahan
apapun dapat langsung diterapkan kapanpun tanpa melewati proses yang rumit. Mengapa?, karena
lebih baik menerapkan perubahan daripada merilis software yang tidak sesuai kebutuhan
konsumen.

3. Deliver working software frequently


Merilis software dengan rutin, mulai dari beberapa minggu, hingga beberapa bulan sekali.
Merilis software dengan rutin dan cepat memastikan bahwa software selalu sesuai kebutuhan pasar.

4. Business people and developers must work together


Developer dan bagian bisnis harus bekerjasama setiap hari selama project berjalan. Keputusan
yang diambil akan lebih baik hasilnya jika kedua pihak saling memberikan kritik dan saran terkait
produk yang dibangun.

5. Build projects around motivated individuals


Ciptakan project dengan individu manusia yang penuh motivasi. Berikan mereka support yang
dibutuhkan. Lalu, percayalah mereka akan menyelesaikan pekerjaannya. Tim yang penuh motivasi
kemungkinan besar akan sukses, dibanding tim yang kurang motivasi dan semangat.

6. The Most efficient and effective method of conveing information is face-toface conversation
Metode paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi di tim adalah secara empat
mata atau tatap muka. Komunikasi secara langsung bisa membangun rasa percaya antar individu
dengan lebih cepat dan tanpa curiga.

7. Working software is the primary measure of progress.


Software yang berfungsi dengan baik merupakan ukuran kesuksesan project. Tujuan
mengembangkan software adalah untuk menghasilkan software. Maka dari itu, software yang
berfungsi adalah progress terbaik.
8. The sponsors, developers and users should be able to maintain a constant pace indefinitely
Agile mendukung pengembangan yang berkelanjutan. Tim harus menjalankan iterasi dengan
rutin hingga project selesai . Jadi, tidak boleh ada anggota tim yang menghambat iterasi.

9. Continues attention to technical excellence and good design


Aspek teknis dan desain yang bagus bisa meningkatkan agility. Anggota tim sebaiknya
mempunyai kemampuan yang baik dan kompeten, sehingga mampu untuk terus menciptakan
software berkualitas di tengah perubahan yang cepat sekalipun.

10. Simplicity
Pentingnya kesederhanaan untuk meminimalisir pekerjaan yang terbuang sia-sia. Tim
sebaiknya menghindari mempersulit diri sendiri atau melakukan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan konsumen.

11. The best architectures, requirements, and design emerge from self organizing teams
Tim yang mandiri akan menghasilkan arsitektur, kebutuhan, dan desain terbaik. Tim yang
mandiri akan bangga dengan karyanya. Sehingga mereka akan menghasilkan karya yang lebih baik
daripada saat dikekang. Setiap anggota dalam tim memiliki kepentingan bersama.

12. The team reflects on how to become more effective and ajusts its behavior accordingly
Sesering mungkin, tim harus memikirkan cara untuk menjadi lebih efektif, lalu menerapkannya
dengan baik. Tidak semua saran dari user dapat diterapkan pada produk, harus di filter kembali.

Anda mungkin juga menyukai