Perangkat Lunak
Dosen Pengampu :
Andhik Ampuh Yunanto, S.Kom.,
M.Kom.
Disusun Oleh :
Alfian Prisma Yopiangga
2 D4 TEKNIK INFORMATIKA A
3120600001
22 Februari 2022
A. Agile Onion
Agile onion adalah sebuah diagram yang menggambarkan agile secara holistik.
Agile dibagi menjadi 5 layer :
1. Mindset
Pola pikir dari human terkait karena agile berfokus pada human capital yang menjadikan manusia
sebagai central kendali bukan sebagai alat.
2. Values / Manifesto
Nilai nilai penting dalam pengembangan software.
3. Principles
Prinsip yang harus ada di setiap tim agile. Dengan prinsip ini dapat diketahui sebuah tim agile
atau bukan.
4. Practices
5. Tools & Process
Mulai nya harus dari pertama hingga terakhir. Tidak dapat langsung masuk ke framework semisal
lean, scrum, extreme programming dll. 2 poin paling bawah selalu mudah berubah, mengikuti trend
yang ada.
B. Agile Mindset
1. Growth Mindset
- Ability → Can grow, like muscle
- Goal → to learn
- Challenge → embrace
- Failure → provides information
- Effort → path to mastery
- Reaction to challenge → resilience
2. Fixed Mindset
- Kemampuan/Ability → Fixed, seperti tinggi
- Goal → to look good (flexing)
- Challange → avoid (paksaan)
- Failure → defines your identity (aib ketika gagal)
- Effort → for those with no talent
- Reaction to challenge → Helplessness
C. Agile Manifesto
1. Mengedepankan individu dan Interaksinya, dibanding proses dan tools
Bagaimana individu dan berinteraksi harus lebih di kepedankan. Manusia adalah kunci
keberhasilan produk.
D. Agile Principles
1. Satisfy the Customer
Prioritas utama adalah kepuasan konsumen melalui software yang dideliver secara cepat dan
rutin. Konsumen tentu akan lebih puas karena dapat langsung mencoba software dan perbaikannya
dengan cepat pada setiap iterasi.
6. The Most efficient and effective method of conveing information is face-toface conversation
Metode paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi di tim adalah secara empat
mata atau tatap muka. Komunikasi secara langsung bisa membangun rasa percaya antar individu
dengan lebih cepat dan tanpa curiga.
10. Simplicity
Pentingnya kesederhanaan untuk meminimalisir pekerjaan yang terbuang sia-sia. Tim
sebaiknya menghindari mempersulit diri sendiri atau melakukan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
11. The best architectures, requirements, and design emerge from self organizing teams
Tim yang mandiri akan menghasilkan arsitektur, kebutuhan, dan desain terbaik. Tim yang
mandiri akan bangga dengan karyanya. Sehingga mereka akan menghasilkan karya yang lebih baik
daripada saat dikekang. Setiap anggota dalam tim memiliki kepentingan bersama.
12. The team reflects on how to become more effective and ajusts its behavior accordingly
Sesering mungkin, tim harus memikirkan cara untuk menjadi lebih efektif, lalu menerapkannya
dengan baik. Tidak semua saran dari user dapat diterapkan pada produk, harus di filter kembali.