Anda di halaman 1dari 7

Penyebab permintaan SDM

A. faktor Eksternal :

Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada di luar kendali
perusahaan, yang berpengaruh pada RENSTRA, sehingga langsung atau tidak langsung
berpengaruh pula pada perencanaan SDM. Sebab atau alasan terdiri dari:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ini pada dasarnya berupa kondisi dan kecenderungan pertumbuhan ekonomi dan
moneter nasional atau internasional yang berpengaruh pada kegiatan bisnis setiap dan semua
organisasi/perusahaan. Dalam kenyataannya pengaruh yang berpotensial terjadi adalah kondisi
ekonomi internasional berpengaruh pada trend pertumbuhan ekonomi nasional dan tidak pernah
terjadi sebaliknya. Dampak kondisi pertumbuhan ekonomi internasional dan nasional pada
RENSTRA (Rencana Strategik) dan RENOP (Rencana Operasional) tersebut, bagi sebuah
organisasi langsung berpengaruh pada prediksi permintaan SDM, baik jumlah maupun
kualifikasinya dalam Perencanaan SDM.

2. Sosial-politik-hukum

a. Faktor Sosial

Faktor ini diartikan sebagai kondisi kehidupan bersama di lingkungan suatu masyarakat
yang menggambarkan merata atau tidak tingkat kesejaterahan anggotanya sebagai hasil interaksi
sosial antar individu dan individu dengan kelompok sosial termasuk juga dengan organisasi
dibidang bisnis. Faktor sosial yang bersumber dari interaksi seperti diuraikan di atas, terlihat
dalam adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan, kehidupan beragama, rata-rata tingkat pendidikan
anggota masyarakat, jumlah populasi, kondisi ketenagakerjaan, rata-rata tingkat kesejaterahan
anggota masyarakat dll. Kondisi itu secara langsung mempengaruhi pada jenis dan cara
mengkonsumsi produk yang dipasarkan oleh berbagai organisasi.

Kondisi seperti yang diuraikan diatas sangat besar pengaruhnya bagi setiap dan semua
organisasi termasuk perusahaan multi nasional dalam menetapkan kualifikasi SDM yang akan
dipekerjakannya. Khusus bagi perusahaan multi nasioanl penentuan kualifikasi SDM yangakan
semakin rumit terutama untuk SDM yang ditugaskan pada perusahaan cabangnya di banyak
negara.

b. Faktor Politik

Faktor ini sangat menyangkut kondisi dan perkembangan politik nasional dan internasional,
yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada kondisi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat di suatu negara dan kondisi moneter nasional.

1. Politik Negara/Nasional

Dari suatu sisi stabilitas pemerintahan suatu negara sangat memerlukan stabilitas di
semua bidang khususnya stabilitas politi, agar dapat melaksanakan pembangunan untuk
mensejaterahkan kehidupan rakyat. Dari sisi lain pemerintah suatu negara harus mampu
menciptakan stabilitas kehidupan di semua bidang, terutama di bidang politik, agar memperoleh
kondisi yang kondusif bagi rakyat dalam mewujudkan produktivitas dan berprestasi yang akan
menunjang pelaksanaan tugas dan stabilitas pemerintahan secara keseluruhan.

Dari uraian diatas berarti organisasi bisnis dalam mepertahankan dan mengembangkan
eksistensinya, sangat memerlukan kondisi suatu negara yang memiliki stabilitas politik,
ekonomi, sosisal budaya, ketertiban dan keamanan yang dinamis di negara operasional bisnisnya.
Dengan kondisi seperti itu maka setiap organisasi, akan semakin meningkatkan kebutuhan untuk
mendapatkan SDM yang harus diprediksi di dalam Perencanaan SDM masing-masing.

2. Politik Internasional/Global

Politik internasional pada dasarnya berarti kemampuan dan kebijakan pemerintahan suatu
negara dalam memelihara dan mengembangkan dinamika hubungan bilateral dengan negara-
negara lain di seluruh dunia. Politik internasioanl tergantung pada cara pemerintah dan rakyat
suatu negara dalam merespon kondisi politik negara lain, baik bersifat menguntungkan maupun
yang menekan dan dapat merugikan. Pengaruh positif atau negative terhadap pertumbuhan
ekonomi dan moneter negara akan mempengaruhi RENSTRA dan RENOP organisasi di bidang
bisnis. Dampak dari pengaruh itu akan berpengaruh pula secara langsung pada permintaan SDM
dalam Perencanaan SDM setiap dan semua organisasi di negara berkembang.

c. Faktor hukum
1. Hukum Nasional

Semua ketentuan hukum sangat berpengaruh terhadap prediksi permintaan SDM di dalam
perencanaan SDM, karena pengembangannya eksistensi perusaaan sangan tergantung pada
kemampuan organisasi mematuhinya. Misalnya prediksi permintaan SDM sebagai pekerja
tingkat bawah dan menengah bawah, sangat dipengaruhi jumlahnya oleh kemampuan organisasi
dalam membayar upah berdasarkan ketentuan UMR atau UMP.

2. Hukum internasional

Hukum internasional adalah komitmen antar dua tau lebih bahkan seluruh negara di dunia
atau antar suatu negara dengan badan internasional yang memiliki kekuatan dan kekuasaan
yuridis formal. Salah satu contoh komitmen dalam bidang ekonomi adalah ketentuan-ketentuan
mengenai perdagangan bebas. Hukum internasioanl sangat besar pengaruhnya pada kegiatan
bisnis dan eksistensi organisasi bisnis, yang pada gilirannya berpengaruh pula pada prediksi
permintaan SDM dari segi kualifikasinya dalam Perencanaan SDM. Diantaranya adalah
kualifikasi SDM yang memiliki kemampuan melaksanakan bisnis interntional secara efektif dan
efisien.

3. Teknologi

Teknologi yang sangat pesat kemajuan dan perkembangannya pada akhir abad XX, akan
terus berkelanjutan sepanjang abad XXI sekarang ini. Dunia usaha atau lingkungan bisnis tidak
mungkin memperlamban atau menghentikan perkembangan dan kemajuan tersebut, karena
pelakunya adalah para ilmuwan di lingkungan lembaga-lembaga ilmiah termasuk Perguruan
Tinggi. Banyak penemuan-penemuan baru yang berhubungan langsung dan tidak langsung
dengan kegiatan bisnis, di antaranya berupa peralatan kerja berteknologi canggih. Untuk usaha
mengadaptasi perubahan kemajuan teknologi sangat berpengaruh langsung pada prediksi
permintaan SDM terutama dari segi kualifikasinya dalam membuat perencanaan SDM.

4. Pesaing

Organisasi dalam bidang bisnis yang sama membutuhkan SDM yang kualifikasinya sama
pula, yang dapat menjadi penghambat dalam mendapatkan tenaga kerja kunci dalam
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasi. Persaingan terjadi untuk
memperoleh tenaga kerja berketerampilan dan berkeahlian tinggi/langka yang jumlahnya tidak
banyak di pasar.

B. Faktor Organisasional

Faktor oganisasional adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi atau
perusahaan dalam melaksanankan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk
mengantisipasi perkembangannya di masa depan. Alasan atau sebab ini harus dilihat dari segi
ketersediaan SDM, baik jumlah maupun kualitasnya yang relevan dengan bidang bisnis sebagai
pilihan organisasi/perusahaan. Dengan kata lain faktor organisasional adalah alasan permintaan
SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM di dalam organisasi/perusahaan untuk
melaksanakan bisnisnya. Berikut yang terdiri dari faktor internal:

1. Rencana strategi

RENSTRA merupakan penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi permintaan


SDM. Untuk itu prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan, hanya dapat dilakukan
apabila terdapat kekurangan SDM yang berdampak terdapat program-program atau kegiatan-
kegiatan bisnis yang tidak dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Anggaran

Dalam perencanaan SDM sangan dipengaruhi oleh anggaran atau pembiayaan SDM yang
dapat disediakan organisasi dari laba komperatif yang berkelanjutan. Kondisi itu berarti
organisasi menjamin bahwa upah/gaji tetap setiap SDM yang dipekerjakan sebagai karyawan
tetap dapat dibayar secara berkelanjutan. Dengan kata lain upah/gaji tetap SDM yang
dipekerjakan harus dibayar meskipun organisasi mengalami penurunan laba, bahkan mungkin
rugi dalam menjalankan bisnisnya.

3. Ramalan penjualan dan produksi

Dalam kenyataan kegiatan bisnis berdasarkan RENSTRA dan RENOP hanya akan
mampu mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasi/perusahaan, apabila bisnis
menghasilkan laba yang kompetitif secara berkesinambungan. Kenyataan itu mengharuskan
organisasi melakukan prediksi produk aoa yang akan dihasilkan dan memprediksi pula produk
yang dapat dipasarkan.

Prediksi itu pada dasarnya merupakan prediksi laba yang dapat diraih, dengan
mempergunakan jumlah dan kualitas SDM yang sudah dimiliki organisasi sekarang. Selanjutnya
perusahaan harus memprediksi pula apakah produk dan kemampuan memasarkan dapat
ditingkatkan di masa depan, yang berdampak pada peningkatan laba.

4. Perusahaan baru

Perusahaan baru di lingkungan sebuah organisasi pada dasarnya berarti pengembangan


jenis produk dengan mempergunakan teknologi yang dimiliki yang belum dipergunakan secara
maksimum. Kondisi itu dapat dilakukan apabila dari hasil survey pasar diperoleh informasi
masih terdapat konsumen potensial dalam jumlah yang cukup besar. Pengembangan produk baru
akan berdampak diperlukannya penmabahan SDM, karena terjadi penambahan pekerjaan dan
bahkan mungkin bertambahnya jabatan baru.

5. Desain organisasi dan jabatan

Struktur organisasi yang terdiri dari unit-unit kerja yang disebut divisi, departemen dll yang
tersusun secara vertical dan horizontal, pada tahap awal berpengaruh pada prediksi jumlah
manajer/pemimpin yang harus dikerjakan. Dengan kata lain jumlah manajer harus disesuaikan
dengan banyaknya unit kerja dengan kualifikasi sesuai jenjangnya masing-masing. Dengan kata
lain setiap dilakukan penambahan atau pengurangan unit kerja, berarti juga harus dilakukan
prediksi jumlah dan kulifikasi manajer yang dibutuhkan.

C. Faktor Angkatan Kerja

Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sekarang dan prediksinya
di masa depan yang berpengaruh pada permintaan Tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat
diketahui dari hasil Audit SDM dan Sistem Informasi SDM sebagai bagian dari Sistem Informasi
Manajemen (SIM). Beberapa dari faktor ini adalah:
1. Pensiun

Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang akan pensiun, yang harus dimasukkan dalam
prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan atau jabatan kosong yang harus dicari penggantinya.

2. Pengunduran diri dan pemberhentian

Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti atau keluar dan pemutusan
hubungan kerja (PHK) sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau kontrak kerja,
yang harus diprediksi oleh penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat, baik
dari sumber internal maupun eksternal.

4. Kematian

Prediksi yang meninggal dunia. Prediksi ini perlu dilakukan di lingkungan organisasi atau
perusahaan yang telah memiliki SDM dalam jumlah besar yang seharusnya memiliki Sistem
Informasi SDM yang akurat. Prediksi yang meninggal dunia dilakukan karena kemungkinan
terjadi di luar kekuasaan manusia atau tidak tergantung usia, sehingga mungkin saja dialami oleh
pekerja yang usianya relatif masih muda.
Metode Peramalan Kebutuhan SDM

Zero-Base Forecasting: menggunakan tingkat kekaryawanan organisasi saat ini sebagai titik awal
untuk menentukan kebutuhan penyediaan staf (staffing) di masa depan.

Bottom-Up Approach: setiap level yang berurutan dalam organisasi, mulai dari yang terendah,
meramalkan kebutuhannya, hingga akhirnya menghasilkan ramalan agregat mengenai karyawan
yang dibutuhkan.

Hubungan antara Volume Penjualan dengan Jumlah Karyawan yang Dibutuhkan: Salah satu
prediktor tingkat kekaryawanan yang paling berguna adalah volume penjualan. Ada hubungan
positif antara permintaan produk dengan jumlah karyawan yang dubutuhkan.

Model Simulasi: teknik peramalan dengan melakukan eksperimen mengenai situasi nyata
menggunakan model matematis.

Anda mungkin juga menyukai