NIM : B.111.19.0085
MATA KULIAH : RISET PEMASARAN
KELAS :E
HARI/JAM : RABU/14.00 WIB
JAWAB :
1. Landasan Teori
a. Pandemi Covid-19
Di awal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat dengan
penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan dari Cina kepada World Health
Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah yaitu
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya di hari terakhir tahun 2019 Cina. Dugaan awal
hal ini terkait dengan pasar basah yang menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain.
Pada 10 Januari 2020 penyebabnya mulai teridentifikasi dan didapatkan kode genetiknya
yaitu virus corona baru. Hingga 28 Maret 2020, jumlah kasus infeksi COVID-19
terkonfirmasi mencapai 571.678 kasus. Awalnya kasus terbanyak terdapat di Cina, namun
saat ini kasus terbanyak terdapat di Italia dengan 86.498 kasus, diikut oleh Amerika dengan
85.228 kasus dan Cina 82.230 kasus. Virus ini telah menyebar hingga ke 199 negara.
Kematian akibat virus ini telah mencapai 26.494 kasus. Tingkat kematian akibat penyakit ini
mencapai 4-5% dengan kematian terbanyak terjadi pada kelompok usia diatas 65 tahun.
Indonesia melaporkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, yang diduga tertular dari orang
asing yang berkunjung ke Indonesia. Kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal
29 Maret 2020 telah terdapat 1.115 kasus dengan kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat
kematian Indonesia 9%, termasuk angka kematian tertinggi.
Hingga saat ini setelah Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari
setahun ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan berbagai macam bisnis yang ada di
dunia, terutama di Indonesia. Badai pandemic covid-19 yang sangat berbahaya, penularan
virus covid-19 yang sangat cepat,sehingga kemudian diberlakukannya PSBB (Pembatasan
Sosisal Berskala Besar) oleh pemerintah, maka otomatis sangat terdampak pada berbagai
bisnis kuliner seperti restoran dan kafe. Hampir rata-rata bisnis kuliner sangat terdampak
seperti sepinya jumlah pelanggan, kapasitas pengunjung dan jam beroperasi yang sangat
dibatasi, menyebabkan hancurnya banyak bisnis kuliner di Indonesia yang terpaksa harus
gulung tikar.
Karena Pandemi ini belum kunjung usai, tidak diketahui pula kapan akan selesainya
maka dari itu dibentuk tatanan kehidupan baru atau 'New Normal' dimana didalam nya terjadi
berbagai perubahan sistem dan tatanan dalam segala sektor tidak terkecuali sektor ekonomi.
Di dalam sektor ekonomi sistem New Normal diterapkan agar sistem perekonomian tetap
berjalan seperti biasa. Namun tetap saja banyak kendala yang dihadapi para pelaku usaha.
Sama seperti di Negara lain yang perekonomiannya lumpuh sebab pandemi. Di Indonesia,
pada awal pandemi masuk sempat lumpuh dan hingga saat ini pemerintah masih berjuang
untuk mengembalikan ekonomi yang lumpuh akibat pandemi ini. Untuk sektor ekonomi,
banyak cabang di dalam sektor tersebut salah satunya adalah bisnis waralaba. Tidak sedikit
perusahaan waralaba di Indonesia yang harus menelan pil pahit hingga gulung tikar akibat
pandemi, faktornya adalah penjualan yang sangat menurun tajam karena berkurangnya
pembeli. Di tengah situasi ini, pembeli kebanyakan cenderung untuk tidak keluar rumah
mengingat takut akan bahaya penyebaran virus ini.
b. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia ( stratos = militer dan ag =
memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi bisa
diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan
material pada daerah - daerah tertentu untuk mencapai tujuan tindakan tetentu.
Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar,
menggerakan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara aktual
dalam bisnis, Jhon A. Bryne mendefinisikan strategi adalah sebuah pola yang mendasar dari
sasaran dan direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar,
pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
Menurut David strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan yang dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang
diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta memperoleh keunggulan bersaing.
Keberhasilan suatu perusahaan, sebagaimana diukur dengan daya saing strategis dan
profitabilitas tinggi, merupakan fungsi kemampuan perusahaan dalam mengembangkan dan
menggunakan kompetensi inti baru lebih cepat daripada usaha pesaing untuk meniru
keunggulan yang ada saat ini.
Throut memutuskan bahwa inti dari strategi adalah adalah bagaimana bertahan hidup
dalam dunia yang semakin kompetetif, bagaimana membuat presepsi yang baik di benak
komsumen, menjadi beda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi,
menguasai satu kata yang sederhana dikepala, kepemimpinan yang memberi arah dan
memahami realitas pasar dengan menajadi yang pertama, kemudian menjadi lebih baik.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa startegi merupakan suatu rencana yang
ditunjukan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
Baik milik swasta maupun milik negara. Serta usaha-usaha sosial dan usaha lain yang
mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah dan imbalan
dalam bentuk lain.
d. Pengertian Kinerja Karyawan
Setiap kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan perkembangan bisnis perusahaan
adalah wujud performa atau kinerja. Karyawan memiliki peranan yang sangat penting pada
kesuksesan dan perkembangan perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan harus bisa memantau kinerja setiap karyawannya apakah
mereka sudah mampu menjalankan tugas dan juga kewajibannya dengan baik sesuai harapan
ataukah tidak. Penilaian kinerja ini berperan penting dalam menentukan kerjasama dengan
pihak karyawan.
Pengertian Kinerja Karyawan Berdasarkan Para Ahli
1. Menurut Moeheriono
Dalam buku yang berjudul “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi” karya Prof.
Dr. Moeheriono, M.Si. dijelaskan bahwa kinerja karyawan bisa dicapai oleh kelompok atau
individu dalam suatu perusahaan secara kualitatif atau kuantitatif.
Hal tersebut disesuaikan dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab pada tiap
karyawan dalam meraih tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai
dengan etika ataupun moral yang berlaku.
2. Menurut Prawirosentono
Prawirosentono menjelaskan bahwa kinerja adalah pekerjaan individu ataupun
kelompok pada suatu organisasi yang sesuai dengan kekuasaan dan juga tanggung jawab
masing-masing yang saling berusaha keras demi meraih tujuan utama perusahaan dengan
tidak melanggar hukum, etis, ataupun moral.
3. Menurut Mccormick & Tiffin
Kedua ahli ini berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah jumlah dan juga waktu
yang dibutuhkan untuk bisa melakukan aktivitas. Sedangkan waktu kerja adalah jumlah
kehadiran, keterlambatan dan juga masa kerja dari karyawan.
4. Menurut Edy Sutrisno
Edy Sutrisno menerangkan kinerja karyawan sebagai rangkuman dalam hal kualitas,
kuantitas, jam kerja dan juga kolaborasi untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
5. Menurut Miner
Kinerja karyawan adalah bagian dari individu yang harus melakukan pekerjaan dan
juga bertindak sesuai dengan pekerjaan yang sudah diberikan kepadanya.
Delegasi Tugas
Dalam hal ini, delegasi tugas yang dimaksud adalah dengan mengalihkan tugas atau
pekerjaan kepada beberapa karyawan lainnya yang sesuai. Ini adalah cara yang sederhana
dan efektif untuk bisa meningkatkan performa karyawan. Karena, setiap karyawan akan
mampu memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih spesifik dan sesuai
dengan keahliannya. Dengan adanya delegasi tugas yang baik, maka seorang manajer juga
akan lebih bisa memanfaatkan waktunya untuk melakukan beberapa tugas lainnya yang lebih
penting. Sederhananya, manajer bisa melakukan dua atau lebih pekerjaan lainnya dalam
waktu yang bersamaan dengan melakukan delegasi tugas yang tepat.
Komunikasi dan Hubungan yang Kuat
Adanya hubungan interpersonal pada tiap anggota tim dan juga departemen juga
mampu memengaruhi tingkat produktivitas karyawan. Dengan membangun komunikasi yang
kuat, maka seorang karyawan akan lebih mudah dalam memahami tujuan suatu proyek yang
dikerjakan, deadline, serta seluruh detail pekerjaan. Sehingga, pekerjaan pun bisa dilakukan
dengan lebih lancar. Selain itu, karyawan juga akan lebih mudah untuk menyelesaikan
masalah yang kerap terjadi di tempat kerjanya secara lebih efektif.
Adanya Rantai Komando yang Jelas
Apabila setiap karyawan mempunyai pengetahuan yang luas tentang perusahaan dan
hal apa saja yang dikerjakannya, maka mereka juga akan mampu membuat keputusan yang
tepat pada waktu-waktu yang sangat genting. Sehingga, pekerjaan pun akan tetap mengalir
karena tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melihat panduan.
Hal yang sama juga berlaku untuk para staf manajemen. Mereka harus selalu siap
dalam membuat suatu keputusan yang penting untuk perusahaannya, sehingga karyawan
yang lainnya juga bisa mendapatkan informasi yang sesuai untuk melanjutkan pekerjaannya.
e. Penjualan
Kegiatan penjualan merupakan bagian pemasaran yang ditujukan untuk mengadakan
pertukaran terhadap suatu produk dari produsen ke konsumen, walaupun zaman sekarang istilah
penjualan sering dianggap sama dengan pemasaran namun tetap saja pemasaran mempunyai
ruang lingkup yang lebih luas dari penjualan, proses pemasaran dimulai sejak sebelum barang
diproduksi maupun dijual, sedangkan penjualan merupakan dari kegiatan pada pemasaran yaitu
dengan memproduksi suatu produk kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia
memakainya.
Definisi penjualan menurut Basu Swasta (2000:8)
“Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi atau mempersuasikan penjualan
kepada pembeli agar membeli barang yang ditawarkan.”
Menurut Basu Swasta (2000:2)
“Penjualan adalah ilmu dan seni yang mempengaruhi pribadi yang dilibatkan oleh penjual
untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.”
Menurut Winardi (2001:9)
“Penjualan adalah sebagai proses dimana sang penjual memastikan, mengaktifkan dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan sang pembeli agar dicapai manfaat bagi si penjual dan
menguntungkan kedua belah pihak.”
Menurut Badura (2001)
“Menjual adalah kemampuan dalam menyajikan seni menanam benih di hati pembeli yang
membuahkan beraneka ragam motivasi serta tindakan yang diberikan oleh pembeli yang sesuai
dengan keinginan penjual.”
Sedangkan penjualan menurut Burton Begelow (Sodeli dan Ukey 2000:8)
“penjualan ialah suatu proses berganda yang dapat memenuhi kebutuhan,dan untuk
memenuhi kebutuhan itu harus mengeluarkan uang dengan tidak menimbulkan ketidakpuasan
sehingga perlu menyesuaikan hasil dan pelayanan dengan tidak merugikan dan keuntungan
dapat diraih.”
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan merupakan salah satu fungsi
pemasaran yang sangat penting. Ada tidaknya fungsi pemasaran lain sangat tergantung dari
fungsi penjualan. Oleh karena itu wajarlah kiranya penjualan diberikan perhatian yang lebih,
karena berhasil tidaknya operasi bisnis tergantung bagaimana berhasilnya penjualan dilakukan.
Organisasi penjualan modern kini lebih menekankan pada falsafah penjualan yang memberikan
kepuasan jangka panjang bagi perusahaan yang bersangkutan, maupun penjual dan pembeli.
Ramalan penjualan merupakan faktor yang sangat menentukan untuk merencanakan keuangan
bagi perusahaan. Ramalan penjualan didirikan sebagai tingkat penjualan yang diharapkan dapat
dicapai pada masa yang akan datang dengan berlandaskan kepada data penjualan riil dimasa
lalu. Seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tiga tujuan
dibidang penjualan yaitu :
Mencapai volume penjualan tertentu
Mendapatkan laba tertentu
Menunjang pertumbuhan tertentu
f. Strategi terhadap Penjualan di masa Pandemi
Pandemi COVID-19 yang menyerang dunia, termasuk Indonesia, mengubah kebiasaan dan
gaya hidup masyarakat. Sesuai dengan anjuran pemerintah, masyarakat melakukan social
distancing di mana masyarakat dihimbau untuk tidak pergi ke tempat yang ramai dan selalu
menjaga jarak aman. Akhirnya, pusat perbelanjaan ditutup, masyarakat sudah beraktivitas dari
rumah, permintaan menurun, dan kebanyakan bisnis tidak dapat beroperasi seperti biasanya.
Dalam situasi ini, pelaku usaha perlu memutar otak agar mampu menjaga bisnis tetap stabil saat
permintaan sedang menurun. Perlu adanya strategi agar bisnis dapat bertahan di tengah situasi
Pandemi, berikut beberapa strateginya :
1) Tunjukkan kepedulian
Tunjukkan kepekaanmu dalam merespons pandemi ini dengan menjaga komunikasi yang
baik dengan pelanggan. Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengambil tindakan
yang berfokus pada kepentingan publik. Misalnya, membagikan fakta-fakta mengenai cara
mencegah virus Corona atau dengan melakukan program CSR atau charity seperti memberi
dukungan nyata kepada mereka yang terdampak. Dengan cara lain, kamu juga bisa berikan
pesan singkat bahwa kamu peduli terhadap orang-orang yang terkena dampak COVID-19.
Pesan ini bisa kamu sampaikan lewat sarana komunikasi yang biasa kamu gunakan, seperti
media sosial.
2) Lakukan transaksi online
Untuk menghindari penyebaran virus Corona, sebisa mungkin hindari transaksi secara
langsung. Transaksi akan lebih mudah dilakukan lewat online seperti m-banking atau dengan
payment gateway lainnya.
3) Alihkan strategi penjualan ke online
Di situasi seperti ini di mana masyarakat melakukan physical distancing, perilaku berbelanja
masyarakat pun ikut berubah. Banyak kegiatan maupun transaksi yang beralih ke online. Salah
satu cara untuk menghadapinya adalah beradaptasi dengan keadaan, seperti mengalihkan
strategi penjualan melalui e-commerce, media sosial, search engine, dan penjualan melalui
marketplace.
4) Berikan distraksi yang positif
Situasi ini membuat banyak orang merasa khawatir dan stres. Gunakan waktu ini untuk
kembali membangun semangat banyak orang. Pikirkan mengenai bagaimana brand-mu bisa
memberikan distraksi yang positif pada audiensmu, salah satunya dengan membangun kisah-
kisah positif yang dapat menenangkan pikirian. Misalnya, bisa dengan menceritakan tentang
pengalaman transaksi dengan pelangganmu, visi dan misi sebagai sebuah brand, dan
sebagainya. Tentunya dengan penyampaian yang tepat.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja harus aktif dalam memberikan
informasi kebijakan untuk bekerja dan melakukan tinjauan kebijakan secara berkala. Kebijakan
yang bisa diterapkan misalnya kebijakan pengurangan hari dan jam kerja,
meliburkan/merumahkan pekerja, dan sebagainya. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan
rencana mitigasi ketenagakerjaan dalam menghadapi situasi kerja yang memburuk karena krisis
ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19. Hal ini bisa dilakukan dengan pelaksanaan
program pemerintah yang dapat menyerap angkatan kerja besar dan program dukungan
pengembangan keterampilan seperti contohnya pemberian Kartu Pra Kerja bagi orang yang baru
lulus sekolah dan sedang mencari pekerjaan.
3. Realisasikan dan pantau implementasi paket insentif bagi pengusaha dan pekerja untuk
bertahan.
Pemerintah sudah menerbitkan paket insentif bagi pengusaha seperti pembebasan atau
pengurangan pembayaran pajak dan hibah anggaran untuk sektor usaha kecil. Pemerintah
sendiri berencana akan memberikan stimulus sebesar Rp 2 triliun untuk meningkatkan daya beli
pelaku koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, insentif sosial
juga disiapkan oleh pemerintah bagi pekerja yang terkena PHK atau tidak dapat bekerja seperti
pekerja sektor non formal. Insentif ini berbentuk bantuan langsung dan potongan biaya untuk
kebutuhan fasilitas yang disediakan pemerintah (listrik dan air). Kebijakan ini perlu dipastikan
realisasi dan dipantau agar tepat sasaran.
4. Lakukan dialog tiga arah (tripartit) antara pengusaha, pekerja/serikat pekerja dan
pemerintah.
Paralel dengan pemberian paket insentif bagi pengusaha dan pekerja, dalam situasi yang
sulit ini pemerintah juga harus menjadi pihak yang mampu menengahi dialog antara pengusaha
dengan pekerja dan serikat pekerja baik untuk mencegah terjadinya PHK. Peran pemerintah
dapat diupayakan sebagai penengah mencari solusi yang disepakati kedua pihak terutama terkait
pemenuhan hak-hak pekerja, apabila PHK tidak terhindarkan. Dalam hal ini pemerintah dapat
membentuk Satuan Tugas Penanganan PHK agar lebih respons terhadap permasalahan
pengusaha dan pekerja selama pandemi ini dapat diantisipasi dan diselesaikan sejak dini.
Bahkan ILO memprediksikan dalam kondisi terburuk akan ada hampir 25 juta pengangguran di
seluruh dunia akibat pandemi ini.
Opsi PHK bisa jadi langkah terakhir yang akan ditempuh. Langkah ini menjadi situasi
buruk terutama bagi pekerja. PHK akan berdampak sangat serius pada perekonomian keluarga
pekerja. Di sisi lain, pengusaha juga dalam posisi yang sulit karena harus memenuhi kewajiban
bagi karyawan yang mengalami PHK.
H2 : Strategi yang akan diambil untuk meminimalisir Pengambilan Keputusan
Penutupan Gerai atau PHK.
STRATEGI H1
PENJUALAN
(X1)
H3
Kinerja Karyawan
(X3)