Anda di halaman 1dari 10

Nama : Andrean Julianto

Nim : 201910110311043

Kelas :VA

Matkul : Praktikum Hukum Acara Pidana

SOAL

Pada tiap posisi kasus di atas, berikan analisis saudara. Berikut merupakan
pertanyaan yang dapat membantu analisis saudara:

1. Siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut? Sebagai apa pihak tersebut dalam
kasus tersebut? (Pelaku, saksi, korban) jelaskan alasan kualifikasinya.

2. Dimana kasus tersebut terjadi?

3. Kapan kasus tersebut terjadi? Dilakukan sekali saja atau berkali-kali?

4. Bagaimana kasus tersebut dilakukan oleh pelaku?

5. Barang bukti apa yang dapat digunakan dalam kasus tersebut?

6. Apakah kasus tersebut merupakan tindak pidana atau pelanggaran?

7. Melanggar pasal berapa tindakan pelaku?

8. Bagaimana kompetensi absolut dan relatif atas permasalahan tersebut?

JAWABAN

Soal A

1. Ario Wigono disebut sebagai PELAKU dia mengambil satu buah laptop merk Dell
Seri Latitude 3410 warna hitam dan 1 buah printer Epson G2010 warna hitam. Ario
Wiguna sebagai tersangka karena ia telah terbukti melakukan suatu tindak pidana
yang di mana sudah di atur dalam Pasal 362 KUHP

Ganjar Setya disebut sebagai SAKSI karena melihat secara langsung Ario
mengambil/membawa fasilitas kantor. Ganjar Satya sebagai saksi karena sesuai
KUHAP yang sudah diratifikasi menjadi Undang Undang No. 8 Tahun 1981 pada
Pasal 1 angka 26 KUHAP ia sebagai orang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang
ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri.

Satria Wira disebut sebagai KORBAN karena selaku pemilik barang sekaligus orang
yang mendapat kerugian. Satria Wira sebagai korban karena sudah diatur dalam
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban dan ada didalam
Pasal 1 Ayat 3 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2006 yang berbunyi “Korban adalah
orang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang
diakibatkan oleh suatu tindak pidana”.

2. Kasus Terjadinya Di Indomei Cabang Kayutangan


3. Pada 10 November 2021 dirinya mendapatkan shift siang dimulai dari pukul 15.00
s.d. 22.00 WIB dan dilakukan sekali saja.
4. Kasus tersebut terjadi Pada pukul 22.00 WIB Ario dan Ganjar melakukan cek barang
dan bersih-bersih untuk persiapan penutupan toko, tiba-tiba Ario menyuruh Ganjar
untuk pulang terlebih dahulu dan mengatakan dirinya yang akan menutup toko,
Ganjar bersiap untuk pulang tanpa menaruh curiga karena memang Ario dapat
dikatakan sebagai karyawan yang rajin diantara mereka dan senang membantu.

Kemudian Ario beranjak menuju gudang penyimpanan barang yang berada diruangan
paling belakang toko tersebut dan mengambil 1 buah laptop merk Dell Seri Latitude
3410 warna hitam dan 1 buah printer Epson G2010 warna hitam. Saat hendak
menutup pintu toko dan membawa barang tersebut, Ario terkejut karena bertemu
dengan Ganjar yang hendak kembali kedalam toko untuk mengambil charger
handphone miliknya yang tertinggal hingga menjatuhkan kardus tersebut hingga
isinya tumpah. Ganjar pun menanyakan kepada Ario untuk apa dirinya membawa
fasilitas kantor tersebut dan Ario menjawab barang tersebut akan dia gunakan untuk
bekerja dirumah karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini, laptop dan
printer tersebut akan dikembalikan esok hari.

5. Barang Bukti oleh Pelaku yaitu satu (1) buah laptop merk Dell Seri Latitude 3410
warna hitam dan 1 buah printer Epson G2010 warna hitam
6. Tindak Pidana Pencurian, Yang sebagaimana kasus di atas maka tindakan tersebut
merupakan tindak pidana karena telah diatur di dalam KUHP Pasal 362 dikatakan
“pengambilan suatu barang, yang seluruh atau sebagiannya kepunyaan orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum diancam karena pencurian”.
7. Pasal 362 KUHP

“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah.” yang dimana menurut analisa saya Unsur unsur yang
terdapat pada tindak pidana pencurian yang berupa Unsur Barang siapa, Mengambil
sesuatu barang, seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, Dengan maksud
untuk dimiliki secara melawan hukum.

Perbuatan Ario di atas melanggar Pasal 362 KUHP dikatakan “pengambilan suatu
barang, yang seluruh atau sebagiannya kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum diancam karena pencurian”. Adapun perbuatan Ario
memenuhi Unsur-Unsur Subjektif, adalah:

a. Perbuatan mengambil. Mengambil fasilitas kantor berupa 1 buah laptop


merk Dell Seri Latitude 3410 warna hitam dan 1 buah printer Epson G2010
warna hitam.
b. Unsur Barang Yang Diambil. 1 buah laptop merk Dell Seri Latitude 3410
warna hitam dan 1 buah printer Epson G2010 warna hitam.

c. Maksud untuk memiliki. Ario membawa pulang Laptop dan Printer tersebut
dan tidak mengembalikannya.

d. Unsur sebagian maupun seluruhnya milik orang lain. Barang tersebut


seutuhnya milik kantor.
e. Melawan hukum. ia sudah mengetahui. Ario sudah sadar memiliki benda
orang lain (dengan cara yang demikian) itu adalah bertentangan dengan
hukum.

8. Kompetensi Absolut di Pengadilan Negeri, Karena perkara Tindak Pidana Pencurian


tersebut didaerah kawasan Kayutangan Kota Malang sehingga berhak yang mengurus
perkara tersebut yaitu Pengadilan Negeri
Kompetensi Relatif di Pengadilan Negeri Malang, Karena merupakan kewenangan
pengadilan untuk mengadili suatu perkara sesuai dengan wilayah hukumnya, maka
dari itu

Soal B

1. Agung Darma sebagai PELAKU karena melakukan pencurian atas sepeda motor
NMAX Nomor Polisi N 555 TAB milik Yanti Aminah yang di mana perbuatan
tersebut terbasuk perbuatan pencurian dengan ancaman yang sudah diatur didalam

Yanti Aminah sebagai SAKSI karena merupakan kejadian atas Pencurian dengan
Ancaman karena sekalipun Yanti ada di tempat kejadian namun Bambang sulistyo
tidak bisa menjadi saksi atas istrinya. sesuai putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
62/PUU-V111/2010 telah memperluas definisi saksi dalam pasal 1 angka 26. Saksi
tidak hanya mereka yang melihat, mendengar, ataupun mengalami sendiri peristiwa
pidana, melainkan juga mereka yang memiliki pengetahuan tentang suatu peristiwa
pidana, sekalipun orang tersebut tidak melihat, mendengar, ataupun mengalami
sendiri peristiwa pidana yang dimaksud.

Yanti Aminah sebagai KORBAN karena dihadang dan diancam akan ditusuk dengan
pisau. Karena takut dan merasa terancam, Yanti Aminah menyerahkan sepeda
tersebut dan mengalami penderitaan fisik, mental, dan kerugian ekonomi yang di
sebabkan oleh si pelaku Agung dalam tindakan pencurian Motor

2. Kasus Terjadinya Pada 9 November 2021 sekitar pukul 02.30 WIB, bertempat di
Raya Langsep, Kota Malang pelaku melakukan tindak pidana pencurian dengan
ancaman atas sepeda motor NMAX Nomor Polisi N 555 TAB
3. Pada 9 November 2021 sekitar pukul 02.30 WIB dan dilakukan sekali saja oleh
Pelaku
4. Kasus tersebut terjadi Pada tanggal 9 November 2021 sekitar pukul 02.30 WIB,
bertempat di Raya Langsep, Kota Malang melakukan pencurian atas sepeda motor
NMAX Nomor Polisi N 555 TAB milik Yanti Aminah, beralamat di Jl. Raya Sukun
nomor 24 Kota Malang. Agung sudah menunggu di jalan tersebut sejak pukul 01.00
WIB dan menunggu sasarannya sambal membawa sebuah pisau lipat untuk
mengancam korban.
Pada saat kejadian, Yanti Aminah baru saja pulang dari shift pagi bekerja sebagai
perawat di RS Lavalette Malang, tiba-tiba dihadang oleh Agung dan diancam akan
ditusuk dengan pisau. Karena takut dan merasa terancam, Yanti Aminah menyerahkan
sepeda tersebut dan Agung segera pergi dari lokasi kejadian.

5. Barang bukti oleh pelaku ialah berupa pisau lipat dan sebuah motor NMAX Nomor
Polisi N 555 TAB karena pelaku tidak menggunakan asas legalitas, Barang bukti
secara teoritis adalah mengenai mana delik tersebut dilakukan dan barang dengan
mana delik dilakukan (alat yang dipakai untuk melakukan delik).
6. Tindak Pidana Pencurian : Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan oleh Agung
Darma dengan diatur dalam Pasal 141 KUHPM yang rumusannya “Diancam dengan
pidana penjara maksimum sembilan tahun, pencurian yang dilakukan oleh militer
pada suatu tempat yang ditentukan dibawah penjagaan atau pengamanannya”.
Perumusan Pasal 141 berbeda dengan Pasal 140 KUHPM karena dalam Pasal 140
KUHPM menggunakan kata “Kesempatan”. Kesempatan itu tidak selalu ada pada si
pelaku dan pelaku dibebankan menjaga keamanan dari barang – barang yang dicuri,
sedangkan dalam Pasal 141 kesempatan untuk melakukan pencurian itu tergantung
kepada si pelaku karena ia dibebankan menjaga keamanan dari barang yang dijaga
agar tidak 35 dicuri oleh orang lain oleh karena itu ancaman pidana bagi perbuatan
yang diatur dalam Pasal 141 KUHPM ini lebih berat dari ancaman hukuman bagi
perbuatan dalam Pasal 140 KUHPM. tidak dibatasi anggota TNI tersebut sedang
menjalankan tugas atau tidak, sedang menggunakan seragam atau tidak, sehingga
dapat diartikan bahwa sekalipun anggota TNI tersebut tidak dalam menjalankan tugas
ataupun tidak menggunakan seragam, tetap wajib untuk mematuhi ketentuan
mengenai TNI. Secara khusus, aturan tindak pidana yang dilakukan oleh anggota TNI
tertuang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM).
7. Tindak Pidana Pencurian : Pasal 365 KUHP menjelaskan bahwa Dengan hukuman
penjara selama-lamanya sembilan tahun, dihukum pencurian yang didahului, disertai
atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan
maksud akan menyiapakan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap
tangan (terpergok) supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya
yang turut melakukan kejahatan itu.
8. Pasal 365 ayat (1) KUHP, Pasal 55 ayat 1 KUHP dan Pasal 141 KUHPM
- Pasal 365 Ayat (1)

”Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap
orang dengan maksud untuk mempersiapkan atsu mempermudah pencurian, atau
dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta
lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.”

Ayat (2)

Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:


1. jika perbuatan itu dilakukan pada waktu malam didalam sebuah rumah atau
pekarangan yang tertutup, yang ada dirumahnya atau dijalan umum atau didalam
kereta api atau trem yang sedang berjalan.

2. Jika perbuatan itu dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih 

3. jika sitersalah masuk ketempat melakukan kejahatan itu dengan jalan membongkar
atau memanjat, atau dengan jalan memakai kunci palsu, perintah palsu atau pakaian
jabatan palsu

-Pasal 55 Ayat 1 KUHP :

1.Dipidana sebagai pelaku tindak pidana: 1) mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, 2) mereka yang dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau
martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi
kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya
melakukan perbuatan.

-Pasal 141 KUHPM yang dirumuskan bahwa “Diancam dengan pidana penjara
maksimum sembilan tahun, pencurian yang dilakukan oleh militer pada suatu tempat
yang ditentukan dibawah penjagaan atau pengamanannya”.

Adapun perbuatan Agung memenuhi Unsur-Unsur Subjektif adalah:


A). Unsur Pertama : “Pencurian“. Pasal 362 KUHP menjelaskan bahwa pencurian
adalah mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang lain dengan maksud untuk dimiliki benda tersebut secara melawan hukum.

B). Unsur kedua : “Yang dilakukan oleh militer” Pelaku tindak pidana adalah militer
yang diterangkan dalam Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004
tentang TNI bahwa militer adalah kekuatan angakatan perang dari suatu negara yang
diatur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan

C). Unsur ketiga: “Pada suatu tempat yang ditentukan dibawah penjagaan atau
pengamanannya" Bahwa yang dimaksud dengan “ Pada suatu tempat yang ditentukan
di bawah penjagaan atau pengamanannya“ yaitu tempattempat yang telah ditentukan
khusus dan tegas dalam kurun waktu tertentu atau terus menerus seperti tempat-
tempat objek vital, antara lain markas- markas TNI, pangkalan- pangkalan, termasuk
juga gudang senjata dan amunisi baik di dalam kesatriaan maupun diluar kesatriaan
yang ditentukan dalam penjagaan dan pengamanan.

9. Kompetensi absolut di Pengadilan Negeri, Karena untuk tempat kejadian atau


terjadinya tindak pidananya berada diwilayah Malang tetapi hanya saja pelakunya
yang beranggotakan TNI AD

Kompetensi relatif di Pengadilan Militer Surabaya, Karena dalam kasus tersebut


termasuk wilayah Malang dan di Malang tidak ada tetapi adanya di Kota Surabaya
walaupun yang menjadi korban hanya seorang sipil biasa

Soal C

1. Haidar, Ari, Desta sebagai PELAKU karena melakukan pemukulan kepada Galih
Wibowo, Karena mereka bertiga merupakan kalah dalam pertandingan balap liar
dengan galih wibowo dan dianggap berbuat curang.

Warga sekitar kejadian sebagai SAKSI karena warga melihat galih dianiaya oleh
ketiga temennya dan warga secara cepat melarikannya ke Rumah Sakit Dr.
Mohammad Soewandi untuk mendapat perawatan.
Galih Wibowo sebagai KORBAN karena dipukuli oleh teman-temannya setelah kalah
bertanding. Haidar,Ari,Desta tidak terima galih dalam pertandingan Kasus Terjadinya
Tindak Pindana Di Jalan Tambak Arum, setelah pertandingan

2. Tanggal 13 November 2021 Di Jalan Tambak Arum dan dilakukan Berkali Karena
Terdapat Pukulan yang dilakukan oleh 3 Pelaku (Haidar,Ari,Desta)
3. Kasus tersebut pada awal terjadi bermula pada kejadian tanggal 13 November 2021,
Desta Arifin sedang menonton temannya yang bernama Haidar Yusuf untuk balap liar
di Taman Mundu, Surabaya. Temanya yang bernama Haidar Yusuf itu kalah
bertanding dengan Galih Wibowo. Desta Arifin tidak terima dengan kekalahan
temannya karena merasa Galih Wibowo curang saat pertandingan berlangsung.
Setelah pertandingan, di Jalan Tambak Arum, Haidar Yusuf bersama temannya Desta
Arifin, dan Ari Purnomo, menghadang Galih Wibowo dan melakukan pemukulan
kepada Galih Wibowo. Desta Arifin memukul kepala Galih sebanyak 3 kali di bagian
tengkuk atau kepala belakang dengan helmnya, Haidar Yusuf meninju pipi Galih
sebanyak 5 kali dan menendang perut sebanyak 3 kali, sedangkan Ari Purnomo
memegang tangan Galih sehingga terkunci dan tidak dapat bergerak. Setelah kejadian
tersebut, Haidar, Desta, dan Ari melarikan diri menggunakan sepeda motor masing-
masing.
4. Barang Bukti yang digunakan oleh Pelaku adalah Helm,Sepeda Motor
Haidar,Ari,Desta,Galih, Alat bukti berupa keterangan ahli dari rumah sakit Dr.
Mohammad Soewandi atas luka-luka yang dialami Galih Wibowo
5. Tindak Pidana Penganiayaan Pasal 351 KUHP: Perlakuan sewenang-wenang dalam
rangka menyiksa atau menindas orang lain. Penganiayaan ini jelas melakukan suatu
perbuatan dengan tujuan menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain, sudah
diatur didalam Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang ada di
Pasal 76C dan Pasal 170 KUHP Tentang Penggeroyokan : bahwa setiap pelaku yang
melakukan perbuatan tindak pidana pengeroyokan secara terang-terangan diancam
pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan. ... Tindak pidana pengeroyokan telah
memenuhi syarat- syarat sebagai perbuatan kejahatan yang bertentangan dengan
Undang–Undang.
6. Pasal yang melanggar oleh Tindakan Pelaku Desta Arifin
Melanggar pasal 170 ayat 1 KUHP yang berbunyi “Barang siapa yang di muka umum
bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang, dihukum penjara
selama-lamanya 5 tahun 6 bulan”. Dalam KUHP dapat ditetapkan dalam pasal
tersebut tetapi, Desta Arifin masih berusia 15 tahun yang di mana masih di bawah
umur. Dalam undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak
terdapat dalam pasal 20 UU No. 11 tahun 2012 berbunyi “Dalam hal tindak pidana
dilakukan oleh anak sebelum genap berumur 18 tahun dan diajukan ke sidang
pengadilan setelah anak yang bersangkutan melampaui batas 18 tahun, tetapi belum
mencapai 21 tahun, anak tetap diajukan ke sidang anak.”

Pasal yang melanggar oleh Tindakan Pelaku Ari Purnomo

Melanggar pasal Pasal 358, berbunyi : “Barang siapa dengan sengaja turut campur
dalam penyerangan atau perkelahian yang dilakukan oleh beberapa orang, maka selain
daripada tanggungannya masing-masing bagi perbuatan yang harus, dihukum :

Penjara selama - lamanya dua tahun delapan bulan, jika penyerangan atau perkelahian
itu hanya menjadikan ada orang mendapat luka berat saja.” tetapi, Desta Arifin masih
berusia 15 tahun yang di mana masih di bawah umur. Dalam undang-undang nomor
11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak terdapat dalam pasal 20 UU No. 11
tahun 2012 berbunyi “Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh anak sebelum genap
berumur 18 tahun dan diajukan ke sidang pengadilan setelah anak yang bersangkutan
melampaui batas 18 tahun.

Pasal yang melanggar oleh Tindakan Pelaku Haidar Yusuf

Melanggar undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
pasal 115 yang berbunyi “Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang: a.
mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor
lain.” Dengan ancaman pidana terdapat pada pasal 297 dengan undang-undang yang
sama yang berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
berbalapan di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 huruf b dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000,00
(tiga juta rupiah).” Dan dalam kasus pengeroyokan melanggar pasal 170 ayat 1 KUHP
yang berbunyi “Barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan
kekerasan terhadap orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya 5 tahun 6
bulan

7. Kompetensi Absolut di Pengadilan Negeri, Karena perkara atau kasus tersebut


diwilayah Hukum Surabaya maka dapat diselesaikan di Pengadilan Negeri yang
berwenang terhadap tempat kejadian.

Kompetensi Relatif di Pengadilan Negeri Surabaya, Karena kasus diatas maka


Pengadilan Negeri Surabaya yang berwenang dalam kejadian didaerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai