Anda di halaman 1dari 3

Nama: Andrean Julianto

NIM:201910110311043

Analisis film hotel rwanda


1. Kejahtan HAM di Rwanda
Kejahatan yang dilakukan di Rwanda seperti apa yang telah divisualkan dalam
Film Hotel Rwanda termasuk kejahatan terhadap Hak Asasi Manusia yang mana didalam
film tersebut terjadi sebuah pembantaian besar oleh Suku Hutu terhadap Suku Tutsi.
Kejahatan ini kemudian dapat dikategorikan sebagai Kejahatan Genosida, Genosida atau
genosid (Bahasa Inggris: genocide) adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara
sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud
memusnahkan atau (membuat punah) bangsa tersebut.
Kualifikasi tindakan dapat dikatakan Kejahatan HAM berat diatur dalam
Penjelasan Pasal 104 ayat (1) UU No. 39 tahun1999, menyebutkan secara limitatif jenis-
jenisperbuatan yang dapat dikualifikasikan sebagai pelanggaranHAM berat, yaitu terdiri
dari pembunuhan massal (genocide), pembunuhan sewenang-wenang atau di luarputusan
pengadilan (arbitrary/extra judicial killing),penyiksaan, penghilangan orang secara paksa,
perbudakan,diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematicdiscrimination).
Demikian pula halnya dengan ketentuan Pasal 7 UU No. 26 tahun 2000 beserta
penjelasannya, menyebutkan kualifikasi perbuatan yang digolongkan sebagai
pelanggaran HAM berat, yaitu kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan,
yang tidak lain adalah sesuai dengan Statuta Roma 1998

2. Mekanisme Penyelesaian Konflik Rwanda


Genosida di Rwanda berakhir pada 18 Juli 1994 ditandai dengan kemenangan dari
pihak RPF. Paska berakhirnya peristiwa genosida di Rwanda, PBB membentuk sebuah
badan peradilan ad hoc yang bertugas mengadili seluruh pelaku tindak kejahatan HAM
dan bertanggung-jawab atas peristiwa genosida.
International Criminal Tribunal for Rwanda (ICTR) merupakan pengadilan ad hoc
yang dibentuk berdasarkan keputusan Dewan Keamanan PBB merujuk pada peristiwa
yang terjadi di Rwanda tergolong kedalam tindakan genosida serta kejahatan terhadap
kemanusiaan yang termasuk kedalam juridiksi dari hukum internasional. Pengadilan
kejahatan internasional untuk Rwanda (ICTR) dibentuk melalui resolusi Dewan
Keamanan PBB no.955 pada tahun 1994, dalam statusnya menyatakan bahwa lingkup
kewenangan tersebut adalah mengadili mereka yang bertanggung jawab atas tindak
kejahatan internasional. Juridiksi ICTR meliputi: genosida; kejahatan terhadap
kemanusiaan (Crimes against humanity); dan pelanggaran pasal 3 seluruh konvensi-
konvensi jenewa 1949 beserta protocol tambahan II tahun 1977 (Violation of common
article 3 Geneva Convention and editional protocol II of 1977). Pembentukan ICTR
diharapkan dapat berkontribusi dalam proses resolusi konflik yakni pembangunan
perdamaian (Peace Building) di Rwanda. Konsep dari pembangunan perdamaian paska
konflik ditujukan untuk menciptakan kondisi yang mencegah terjadinya kembalinya
sebuah konflik, dan Peace Building harus menjadi pelengkap dari usaha yang telah
dijalankan dalam proses Peace Keeping dengan tujuan menciptakan rasa percaya diantara
masyarakat paska konflik. ICTR merupakan badan yang berperan dalam tahapan Peace
Building yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian rekonsiliasi di Rwanda.

Sedangkan apa yang membedakan mekanisme penyelesaian HAM melalui ICTR


dengan ICC ?. Dari apa yang saya baca terdapat beberapa perbedaan antara kedua
lembaga ini yakni yuridiksi personal yang ditangani oleh ICTR untuk individu tanpa
batasan usia, sedangkan ICC menetapkan yuridiksi personalnya untuk individu dengan
usia diatas 18 tahun. Selain itu mekanisme penyelesaian oleh ICTR hanya sebatas konflik
atau kasus HAM yang berada dalam wilayah Rwanda dan negara negara tetangga
sepanjang kejahatan yang dicakup itu dilakukan oleh warga negara Rwanda, sedangkan
dalam ICC cakupan teritorial penyelesaian konflik HAM merupakan wilayah Negara
yang berpihak pada statua Roma, warga negara pelaku kejahatan internasional dari
Negara pihak statuta Roma.

3. Penyelesaian Sengketa HAM

Penyelesaian Sengketa HAM


Non
Litigasi
Litigasi

Indonesia Dan
Indonesia Internasional Internasional
v

Terjadi Terjadi Konsultasi


Sengketa Sengketa
Atau Konflik Atau Konflik

Terjadi Terjadi
Pelanggaran Pelanggaran Negosiasi
HAM HAM

Laporan Pengaduan
Mediasi

Pengaduan Diajukan Ke
Penyelidikan Komisi Tinggi Ham
PBB / Lembaga HAM
Internasional
Penilaian Ahli

Penyidikan Pemeriksaan
Penyeledikan
Pemberian Dan
Penahanan Pemberlakuan
Sanksi
Peradilan Di
Penangkapan Mahkamah
Internasional
Proses
Persidangan

Anda mungkin juga menyukai