Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN INDIVIDUAL MAGANG

PENGADILAN NEGERI KEPANJEN KELAS 1B


Jl. Panji No.205, Penarukan, Kec. Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65163
Telp. (0341) 394123 Fax. (0341) 394535
Email: pnkepanjen@gmail.com

Oleh:
Nama : Andrean Julianto
NIM : 201910110311043

LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
bimbingan-Nya penulis mampu untuk menyelesaikan penulisan laporan kegiatan magang.
Kegiatan magang ini menjadi salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan
S1. Kegiatan magang ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1B. Laporan
magang ini berisi tentanng segala kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kurang lebih 6
(enam) minggu, 241 jam di Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1B serta pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh selama mengikuti kegiatan magang.
Tidak lupa juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang ikut
serta memberikan bimbingan, dukungan dan memotivasi sehingga laporan magang ini dapat
diselesaikan:
1. Bapak Dr. H. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang;
2. Ibu Cholidah, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang;
3. Ibu Isdian Anggraeny, S.H., M.Kn., sebagai Ketua Laboraturium Hukum Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang;
4. Ibu Cekli Setya Pratiwi, S.H., LL.M., M.CL., selaku Dosen Pembimbing Kegiatan
Magang;
5. Seluruh Dosen dan staff Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang;
6. Bapak I Putu Gede Astawa, S.H., M.H., selaku Ketua Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas
1B;
7. Bapak Abdul Majid, SE., dan Bapak Hakim Nanang Dwi Kristanto, S.H., M.Hum., selaku
Pembimbing kegiatan magang di Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1B;
8. Bapak Eko Arianto, S.H., selaku Ketua Panitera Muda Pidana dan seluruh staff
Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1B;
9. Keluarga penulis yang selalu memberi do’a, motivasi dan dukungan dalam penyusunan
laporan ini;
10. Sahabat serta anggota kelompok magang penulis, Dian, Novia, Salwa, Ghislin dan
lainnya, yang selalu membantu penulis, memberi semangat serta motivasi dalam penyusunan
laporan ini.

2
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan magang ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 26 Agustus 2022
Penulis

Andrean Julianto

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan
kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang di lakukan di
perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori. Praktek hanya diberikan dalam
skala kecil dengan intensitas yang tebatas. Agar dapat memahami dan memecahkan
permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan
pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program
pendidikan yang diikuti. Sehingga setelah lepas dari dunia akademik yang bersangkutan
mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama
masa pendidikan dan masa pelatihan. Sebab, untuk terjun langsung di masyarakat tidak
hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang
memuaskan, namun diperlukan keterampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk
lebih mengenali bidang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Kegiatan Magang merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan instansi di
luar kampus sebagai ajang pelaksanaannya (Penggabungan antara penerapan ilmu yang
sudah di peroleh dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kondisi
riil di lapangan). Kegiatan Magang merupakan salah satu  program pembelajaran pada
kurikulum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Pelaksanaan magang
ini didasarkan atas pemikiran mengenai pentingnya penambahan pengalaman mahasiswa
dalam mengenal kancah dunia kerja yang sesuai dengan kompetensi kelulusannya.
Oleh karena itu, kegiatan Magang ini merupakan aplikasi yang bersifat terapan dari
pemahaman teoritik-konseptual yang diperoleh selama menimba ilmu di bangku kuliah
yang dapat dipandang sebagai media implementasi pengayaan diri, sehingga diharapkan
mahasiswa memiliki akuntabilitas diri yang tinggi dan nantinya tidak terkejut ketika
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya dapat bersaing dengan
berbagai lulusan dari Fakultas Hukum umum baik praktis maupun teoritis
sekalipun.Selain itu, mahasiswa juga dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan
wawasan di lapangan mengenai dunia kerja.

4
Salah satu intansi yang dapat dijadikan tempat magang guna mencapai tujuan
sebagaimana tersebut di atas adalah Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1.B. Pengadilan
Negeri Kepanjen Kelas 1.B merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Muhamamdiyah Malang untuk menggali segala potensi dan
pengalaman serta mencoba mengenal lingkungan kerja secara nyata (real) yang akan
kami hadapi setelah lulus dari belajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Malang yang nantinya akan berbaur dan mengabdi pada masyarakat serta
mengaplikasikan segala teori yang telah diajarkan di bangku perkuliahan. Wadah tersebut
yang akan menjadi landasan bagi mahasiswa, untuk mendasari dalam mempersiapkan diri
menghadapi tantangan masa depan. Karena, magang menjadi fasilitas bagi mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang untuk mendapatkan segala hal yang
diinginkan sebelum terjun ke dunia nyata (kerja).
Adapun alasan memilih Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1.B, yang berada di
Kabupaten Malang karena beberapa instansi atau masyarakat selalu bersentuhan dengan
hukum dalam setiap penyelesaian perkara yang dilakukan oleh individu atau instansi yang
terjerat permasalahan hukum serta menjadi wadah bagi mahasiswa dalam mempersiapkan
diri untuk menghadapi masa depan dengan secara langsung terjun kelapangan.
Penyelesaian perkara hukum tersebut seperti,memeriksa, mengadili dan memutus perkara
tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang
berada di bawah Mahkamah Agung yang diatur dalam undang-undang, baik yang Non
Litigasi ataupun yang Litigasi yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuanUndang
Undang yang mengaturnya.
B. Tujuan Magang
a. Mahasiswa mengetahui kompetensi absolut dan relatif pengadilan negeri;
b. Mahasiswa mengetahui Putusan sela dalam persidangan;
c. Mahasiswa mengetahui asas-asas yang digunakan dalam memutus perkara;
d. Mahasiswa mengetahui alur sidang perdata dari awal masuk sampai diputus;
e. Mahasiswa mengetahui prinsip mengadili hakim.
C. Target Magang
a. Mahasiswa memahami Kompetensi absolut dan relatif pengadilan negeri;
b. Mahasiswa memahami putusan sela dalam persidangan;
c. Mahasiswa memahami asas-asas yang digunakan dalam memutus perkara;
d. Mahasiswa memahami alur sidang perdata dari awal masuk sampai diputus;
e. Mahasiswa memahami prinsip mengadili hakim.
5
D. Waktu Pelaksanaan Magang
Dimulai sejak tanggal 04 Juli 2022 s/d 12 Agustus 2022 dan telah menempuh dengan
jumlah 241 jam.
E. Profil Institusi Tempat Magang

Pengadilan Negeri Kepanjen berkedudukan pada wilayah hukum Kabupaten Malang


Provinsi Jawa Timur dengan alamat Jalan Panji No. 205, Kelurahan Panarukan,
Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur - 65163, Telepon (0341) 394123,
Fax (0361) 943016, Website : www.pn-kepanjen.go.id, dan e-mail :
pnkepanjen@gmail.com.
Kabupaten Malang terletak pada 112o17`10,90“ sampai 112o57`00“ Bujur Timur,
7o44`55,11“ sampai 8o26`35,45“ Lintang Selatan. Secara administratif, Kabupaten
Malang terbagi menjadi 33 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan
kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Kepanjen.
Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang. Kota Batu dahulu bagian dari
Kabupaten Malang, sejak tahun 2001 memisahkan diri setelah ditetapkan menjadi kota.

6
Bersama dengan Kota Batu dan Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari
kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Malang dan Kota Batu tepat di
tengah-tengahnya. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Malang adalah sebagai
berikut:
Sebelah utara Kabupaten pasuruan dan kabupaten Mojokerto
Sebelah barat Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri
Sebelah selatan Samudera Indonesia (Hindia )
Sebelah timur Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang.

Berikut ini adalah daftar kecamatan dan kelurahan atau desa di kabupaten


Malang, Jawa Timur beserta kode administrasi. Kabupaten Malang terdiri dari
33 kecamatan, 12 kelurahan, dan 378 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya
mencapai 2.464.369 jiwa dengan luas wilayah 3.530,65 km² dan sebaran penduduk 698
jiwa/km².

7
BAB II
KEGIATAN MAGANG
A. Jadwal Pelaksanaan Magang

AGUSTUS 2022

Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30 31        

CATATAN :
 Kolom warna hijau merupakan hari dimana mahasiswa melaksanakan magang.

8
B. Uraian Kegiatan Magang Dalam bentuk tabel
a. Minggu Pertama
Hari & Tanggal, Deskripsi Kegiatan
b. NO Jumlah Jam
Pukul Magang
1 Senin, 04 Juli 9 Jam 1. Mahasiswa
2022 Pukul 07.30 menemui kepala
WIB -16.30 WIB sekretariat pengadilan
negeri kepanjen yaitu
bapak Abdul Majid
S.E dan menjelaskan
maksud kedatangan
kami yang akan
melaksanakan magang
di pengadilan negeri
kepanjen selama 240
jam dan siap
mengikuti rangkaian
magang yang telah di
tentukan oleh kampus,
kemudian menjelaskan
Target magang yang
harus mahasiswa capai
selama magang.
2. Mahasiswa
menemui Panitera
muda perdata
kemudian berdiskusi
mengenai target yang
harus dicapai selama
magang dan juga
meminta bimbingan
terkait target tersebut.
3. Mahasiswa

9
mendapat tugas
pertama yaitu
penulisan register
induk perkara jenis
gugatan sederhana
yang dimana
mahasiswa harus
melakukan input yang
teliti dan benar sesuai
ang tertera pada SIPP
pn kepanjen.
4. Mahasiswa
melakukan diskusi
bersama hakim
Nanang Dwi Kristanto
terkait target magang
dan proses mediasi.
2 Selasa 05 Juli 9 Jam 1. Mahasiswa
2022 melakukan diskusi
Pukul 07.00WIB - bersama kepala
16.00 WIB ruangan perdata yaitu
panitera muda perdata
mengenai Kompetensi
relatif dan absolut
pengadilan negeri
beserta cara
pendaftaran masuk
hingga para pihak
dipanggil untuk
mengikuti sidang
pertama.
2. Mahasiwa
mengikuti sidag

10
perkara perdata yang
sedang berlangsung
dengan agenda sidang
pertama.
3. Mahasiswa
melakukan pengisian
register induk perkara
gugatan biasa, disini
mahasiswa mengetahu
kapan penetapan hari
sidang, para pihak,
para majelis hakim,
klasifikasi perkara,
petitum.
3 Rabu, 06 juli 2022 8 Jam 30 Menit 1. Mahasiswa
Pukul 07.30 WIB melakukan diskusi
-16.30 WIB bersma hakim
mengenai hukum baik
perdata maupun
pidana, disini saya
menanyakan terkait
munculnya putusan
sela di dalam
persidangan.
2. Mahasiswa
mengikuti sidang
perdata untuk
mengetahui alur
sidang perkara perdata
dan juga untuk
mencari inspirasi
permasalahan hukum
untuk dijadikan bahan

11
bahasan skripsi. Disini
majelis hakim
menyarankan
mahasiswa untuk
mengikuti sidang dari
awal sampai akhir.
3. Mahasiswa
Melakukan pengisian
buku Register Induk
Perkara jenis Gugatan
Sederhana.
4 Kamis, 07 Juli 0 Jam Mahasiswa izin
2022 kepada kepala ruangan
perdata untuk
mengikuti perkuliahan
luring di kampus
5 Jumat,08 Juli 9 Jam 1. Mahasiswa
2022 Pukul melakukan olahraga
07.00WIB -16.00 jalan santai bersama
WIB seluruh keluarga besar
Pengadilan Negeri
Kepanjen dengan
tujuan stadion
kanjuruhan dan
kembali lagi ke kantor.
Mahasiswa selama
jalan santai banyak
berdiskusi dengan staff
pengadilan terkait
permasalahan hukum
yang sering terjadi di
wilayah hukum
pengadilan negeri

12
kepanjen.
2. Mahasiswa
melakukan diskusi
bersama staff ruangan
perdata mengenai SOP
penaganan perkara
perdata PN kepanjen.
3. Mahasiswa
melanjutkan pengisian
buku Register induk
Jenis Gugatan
Sederhana dikarenakan
ada target dalam
penulisan Gugatan
Sederhana dalam
tenggat waktu 1
minggu.
Total Jam Per Minggu 35 jam

TOTAL JAM MINGGU PERTAMA : 35 Jam


c. Minggu Kedua
Hari & Tanggal, Deskripsi Kegiatan
d. NO Jumlah Jam
Pukul Magang
1 Senin, 11Juli 6 Jam 1. Mahasiswa
2022 Pukul 07.30- mengikuti kegiatan
13.30 Apel Pembukaan di
pagi hari. Apel disini
merupakan kegiatan
yang mana Pembina
Apel menyampaikan
amanat dan seluruh
peserta tertib serta

13
bersama-sama
membaca visi-misi
Mahkamah Agung dan
yel-yel Pengadilan
Negeri Kepanjen Kelas
1 B, terakhir ditutup
dengan doa sebagai
bentuk awalan siuntuk
memulai kegiatan.
2.Mahasiswa
mendapatkan ilmu dari
kepala ruangan perdata
mengenai putusan sela
dan jenis-jenisnya
namun belum
melakukan prakter
pembuatannya.
3. Mahasiswa
melakukan penulisan
Register perkara Jenis
Permohonan,
menuliskan siapa yang
menjadi pemohon dan
klasifikasi permohoan
apa yang diajukan di
PN Kepanjen
4. Mahasiswa meminta
izin kepada kepala
ruangan untuk
mengikuti perkuliahan
Luring di kampus.
2 Selasa,12 Juli 9 Jam 1. Mahasiswa
2022 Pukul 07.30- mengikuti sidang

14
16.30 perdata perkara
Perbuatan Melawan
Hukum yang dipimpin
oleh hakim ketua
Nanang Dwi Kristanto
dan kemudian
dilanjutkan dengan
mengikuti sidang
perkara wanprestasi.
2. Mahasiswa
melakukan input
kedalam buku Register
Induk Jenis Gugatan
berdasarkan acuan
SIPP PN kepanjen
disini mahasiswa
mengetahui siapa para
pihak dan gugatan
jenis wanprestasi atau
perbuatan melawan
hukum serta waktu
diajukannya gugatan.
3. Mahasiswa
melakukan diskusi
dengan staff perdata
mengenai
permasalahan perdata
yang sering atau yang
sedang ditangani PN
Kepanjen kemudian
memperdalam
pengetahuan mengenai
Putusan sela dalam

15
persidangan.
3 Rabu. 13 Juli 9 Jam 1. Mahasiswa
2022 Pukul 07.30- mengikuti sidang
16.30 perkara pidana
perbankan dengan
agenda sidang
pendapat saksi ahli,
yang dimana
menjelaskan mengenai
pokok perkara serta
pendapatnya
berdasarkan
keahliannya, di dalam
kasus ini yang menjadi
Terdakwa merupakan
mantan Direktur BPR,
Mahasiswa mengikuti
seluruh eangkaian
sidang dimana majelis
menanyakan seluruh
kejelasan pokok
permasalahan kepada
saksi ahli, dan sidang
ditunda selama 2
minggu dengan
selanjutnya dengan
agenda pemeriksaan
terdakwa.
2. Mahasiswa
melakukan pengisian
surat masuk
pengadilan lain seperti
surat masuk dari

16
pengadilan negeri
malang
3. Mahasiswa
melakukan pengisian
berkas perkara
permohonan
berdasarkan acuan
SIPP PN kepanjen
4 Kamis, 14 Juli 0 Jam izin tidak dapat
2022 mengikuti kegiatan
magang dikarenakan
ada kuliah luring di
kampus.
5 Jumat, 15 Juli 3 Jam 30 menit 1. Mahasiswa
2022 Pukul 07.30- melakukan senam pagi
12.00 bersama seluruh
keluarga besar
pengadilan negeri
kepanjen, kemudian
dilanjutkan dengan
sarapan bersama
hingga memasuki jam
insentif.
2. Mahasiswa
melakukan pengisian
Register induk perkara
Jenis Permohonan
Total Jam Per Minggu 27 Jam 30 Menit

TOTAL JAM MINGGU KEDUA : 27,5 Jam

e. Minggu Ketiga

17
Hari & Tanggal, Deskripsi Kegiatan
NO Jumlah Jam
Pukul Magang
1 Senin, 18 Juli 2022 6 Jam 1. Mahasiswa mengikuti
pukul 10.00-16.00 rangkaian Rapat
Koordinasi yang
dilaksanakan di ruang
mediasi dan dipimpin
oleh Panitera Muda
Perdata Bapak Ramli
Hidayat, Rapat
Koordinasi merupakan
rangkaian dari eksekusi
putusan, didalam rapat
koordinasi dihadiri
kepolisian sektor beserta
perangkat daerah objek
yang akan di eksekusi.
2. Mahasiswa
melakukan pemberkasan
terkait Relaas Jurusita di
bagian umum yang
dimana akan diteruskan
kepada jurusita yang
akan melakukan
eksekusi kepada pihak-
pihak yang berperkara.
3.Mahasiswa
melanjutkan penulisan
buku induk register
permohonan dengan
acuan SIPP.
2 Selasa, 19 Juli 2022 9 Jam 1. Mahasiswa mengikuti
pukul 07.00-16.00 sidang perkara perdata di

18
ruang sidang cakra
dengan agenda
pemeriksaan saksi.
2. Mahasiswa
melakukan diskusi
bersama staff ruangan
perdata mengenai
mediasi dan
penerapannya dan juga
pemahaman mendalam
mengenai rapat
koordinasi sehingga
memahami teori dan
juga praktek
langsungnya.
3. Mahasiswa
melakukan pembenahan
terhadap berkas relaas
yang telah di arsipkan di
ruangan perdata.
4. Mahasiswa
melakukan penulisan
berkas delegasi milik
jurusita perdata dan
koordinator ruangan
perdata.
3 Rabu, 20 Juli 2022 9 Jam 1. Mahasiswa
pukul 07.00-16.00 melakukan diskusi
bersama hakim dengan
meteri kekuasaan hakim
dalam memutus perkara
dan juga kewenangan
hakim di dalam suatu

19
perkara, dengan
narasumber Hakim
Nanang Dwi Kristanto di
ruangan pertemuan dan
diikuti oleh seluruh
anggota kelompok
magang.
2. Mahasiswa ditugaskan
oleh hakim Nanang
untuk membuat Putusan
pidana berdasarkan
berkas dakwaan dan
seluruh Berita Acara
sidang dan akan di
periksa salah dan
benarnya disini saya
berkolaborasi bersama
mahasiswa magang yang
berasal dari Universitas
Brawijaya dan
Universitas Islam Negri
Malang.
4 Kamis, 21 Juli 2022 9 Jam 1. Mahasiswa
pukul 07.30-16.30 melakukan diskusi
bersama hakim
mengenai proses mediasi
dan juga bagaimana
apabila mediasi berhasil
dan mencapai
perdamaian.
2. Mahasiswa membuat
berkas relaas dan
diteruskan kepada

20
jurusita terkait agar
langsung di eksekusi
oleh jurusita
3.Mahasiswa menuliskan
pencatatan Buku
Register Induk Jenis
Permohonan dengan
acuan SIPP
4. Mahasiswa mengikuti
agenda mediasi yang
dipimpin oleh Hakim
Mediator Nanang Dwi
Kristanto dan
dilaksanakan di ruang
mediasi yang dimana
yang menjadi penggugat
adalh nasabah dari Bank
Danamon dan yang
menjadi tergugat adalah
Bank Danamon itu
sendiri.
5 Jumat, 22 Juli 2022 9 Jam 1. Mahasiswa
pukul 07.30-16.30 melaksanakan senam
pagi yang diikuti oleh
seluruh keluarga besar
PN Kepanjen.
2. Mahasiswa
melakukan pemberian
nomor berkas delegasi di
ruangan umum dan
dikembalikan lagi ke
ruang perdata.
3. Mahasiswa

21
melakukan penulisan
buku Register Induk
Jenis Permohonan
dengan acuan SIPP PN
Kepanjen.
Mahasiswa mengikuti
apel penutupan yang
dilaksanakan di halaman
belakang PN Kepanjen
yang dipimpin oleh
Bapak M. Aulia Reza
Utama, S.H dan diikuti
oleh seluruh Hakim dan
pejabat struktural beserta
staff.
Total Jam Per Minggu 42 jam

TOTAL JAM MINGGU KETIGA : 42 Jam


f. Minggu Keempat
Hari & Tanggal, Deskripsi Kegiatan
NO Jumlah Jam
Pukul Magang
1 Senin, 25 Juli 2022 9 jam 1. Mahasiswa mengikuti
Pukul 07.30-16.30 apel pagi bersama
seluruh jajaran Pn
Kepanjen yang dipimpin
oleh bapak Rakhmat
Rusmin S.H
2. Membantu
pelaksanaan rapat
koordinasi yang akan
dilaksanakan oleh
panitera muda perdata di
ruangan mediasi.

22
3. Mahasiswa
melanjutkan penulisan
berkas perkara induk
jenis gugatan.
2 Selasa,26 juli 2022 4 Jam 30 Menit 1. Mahasiswa mengikuti
Pukul 07.30-08.30 sidang perkara perdata
dilanjut 13.00-16.00 dengan agenda sidang
pertama
2. berdiskusi dengan
staff ruangan perdata
mengenai relaas dan
panggilan delegasi.
3 Rabu, 27 Juli 2022 9 Jam 1. Mahasiswa
Pukul 07.30-16.30 melakukan pengisian
berkas perkara induk
Jenis Permohoan dengan
acuan SIPP.
2. Mahasiswa
melakukan pengisian
berkas masuk dari PTSP
kedalam SIPP.
3. membantu penyiapan
pelaksanaan Rapat
koordinasi.
4 Kamis, 28 Juli 2022 5 Jam 30 menit 1. Mahasiswa mengikuti
pukul 11.00-16.30 sidang perkara pidana di
ruang sidang garuda
yang dipimpin oleh
ketua hakim jimmy
dengan agenda
pembacaan putusan.
2. Mahasiswa
melakukan penulisan

23
buku register induk
perkara Gugatan
5 Jumat,29 Juli 2022 9 jam 1. Mahasiswa
07.00-16.00 melakukan senam pagi
bersama seluruh
keluarga besar PN
Kepanjen
2. Membantu persiapan
acara pelantikan PNS di
ruang Garuda
3. Mahasiswa
melakukan diskusi
bersama hakim jummy
mengenai apa yang
harus dilakukan
mahasiswa sarjana
hukum agar bisa menjadi
calon hakim
4. Mahasiswa
melakukan pengisian
buku register induk
perkara Gugatan
6 Sabtu, 28 Juli 2022 9 Jam 1. Mahasiswa mengikuti
pukul 07.00-16.00 survey lokasi atau
pemeriksaan sengketa
bersama hakim guna
untuk mengetahuu
kondisi objek sengketa
tanah, Mahasiswa
mengunjungi rumah atau
objek sengketa tergugat
dan atau penggugat,
selanjutnya mahasiswa

24
mengetahui agenda
mulai pembacaan
berkas, mengetahui
kuasa hukum penggugat,
kuasa hukum tergugat,
Hakim didampingi oleh
jurusita.
Total Jam Per Minggu 46 jam

g. Minggu Kelima
Hari & Tanggal, Deskripsi Kegiatan
NO Jumlah Jam
Pukul Magang
1 Senin, 01 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa mengikuti
2022 07.30 WIB – apel pagi Bersama
16.30 WIB keluarga besar
Pengadilan Negeri
Kepanjen yang dipimpin
oleh Bapak Ricky
Emarza Basyur S.H
2. Mahasiswa
menyiapkan berkas dan
ruangan untuk
pelaksanaan Rapat
Koordinasi yang
dipimpin oleh panitera
muda perdata, yaitu
Bapak Ramli Hidayat.
2 Selasa, 02 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa

25
2022 07.30 WIB – melakukan diskusi
16.30 WIB bersama hakim jimmy
mengenai kehakiman
2. Mahasiswa megikuti
sidang perkara perdata
dari awal sampai akhir
dan mencoba membuat
berita acara sidang.
3. Mahasiswa
melakukan perberkasan
relas, yang ada dalam
arsip ruangan perdata.
4. Mahasiswa membantu
pemberkasan delegasi
pata staff perdata.
3 Rabu, 03 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa membantu
2022 07.30 WIB – pengisian Berksa
16.30 WIB Register Perkara.
2. Mahasiswa mengikuti
sidang perkara perdata
wan prestasi diruang
sidang cakra.
4 Kamis, 04 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa
2022 07.30 WIB – melakukan diskusi
16.30 WIB tentang bagaimana jika
pendapat hakim berbeda
keseluruhan.
2. Mahasiswa
pemberkasan jurusita di
ruangan umum dan
penulisan register induk
jenis permohonan hingga
waktu ishoma.

26
3. Mahasiswa mengikuti
sidang pidana khusus
diruang sidang garuda
dengan agenda
pemeriksaan terdakwa.
5 Jumat, 05 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa
2022 07.30 WIB – melaksanakan senam
16.30 WIB pagi yang diikuti seluruh
keluarga besar
Pengadilan Negeri
Kepanjen.
2. Mahasiswa mencari
petugas PTSP untuk
memimta informasi
mengenai SOP berkas
masuk.
3. Mahasiswa membantu
pemberian nomer berkas
delegasi perdata di
bagian umum dan
dilanjutkan dengan
pengisian register induk
jenis permohonan
Total Jam Per Minggu
45 jam
07.30 WIB – 16.30 WIB

h. Minggu Keenam
Hari & Tanggal, Deskripsi Kegiatan
NO Jumlah Jam
Pukul Magang
1 Senin, 08 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa mengikuti
2022 07.30 WIB – kegiatan apel pagi yang
16.30 WIB diikuti seluruh keluarga
besar Pengadilan Negeri

27
Kepanjen yang dipimpin
oleh Bapak Rakhmat
Rusmin Widyarta S.H
2. Mahasiswa menulis
buku register jenis buku
register induk perkara
gugatan.
2 Selasa, 09 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa
2022 07.30 WIB – melukankan diskusi
16.30 WIB Bersama hakim Nanang
mengenai Musyawarah
putusan perkara.
2. Mahasiswa mengikuti
sidang perkara pidana
dengan agenda
pembacaan dakwaan.
3 Rabu, 10 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa
2022 07.30 WIB – melakukan penulisan
16.30 WIB buku register
permohonan.
2. Mahasiswa mengikuti
sidang perkara perdata
dengan agenda sidang
pertama.
3. Mahasiswa ikut
Bersama jurusita dalam
penyerahan surat
panggilan kepada para
pihak daerah Pakisaji.
4 Kamis, 11 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa
2022 07.30 WIB – melakukan penulisan
16.30 WIB buku register perkara
jenis gugatan.

28
2. Mahasiswa belajar
mengenai pembuatan
permohonan yang
diajukan oleh pemohon.
3. Mahasiswa
melakukan diskusi
Bersama staff.
5 Jumat, 12 Agustus 9 jam 1. Mahasiswa
2022 07.30 WIB – melakukan diskusi
16.30 WIB Bersama hakim jimmy
mengenai berita acara
pemeriksaan.
2. Mahasiswa membantu
pemberian nomor pada
berkas delegasi untuk
jurusita yang kemudian
ditandatangani oleh
panitera perdata.
3. Mahasiswa membantu
penulisan buku register
jenis gugatan
wanprestasi.
Total Jam Per Minggu 45 jam

TOTAL JAM MINGGU KEENAM : 45 Jam


i. Jumlah jam pelaksanaan magang dimulai dari tanggal 04 Juli 2022 s/d 12
Agustus 2022

29
Pelaksanaan Magang Jumlah Jam
Minggu Ke-I (04 Juli – 08 Juli 2022) 35 Jam 30 menit
Minggu Ke-II (11 Juli – 15 Juli 2022) 27 Jam 30 Menit
Minggu Ke-III (18 Juli – 22 Juli 2022) 42 Jam
Minggu Ke-IV (25 Juli – 30 Juli 2022) 46 Jam
Minggu Ke-V (01 Agustus – 05 Agustus 2022) 45 Jam
Minggu Ke-VI (08 agustus – 12 Agustus 2022) 45 Jam
Jumlah Jam Keseluruhan 241 Jam

30
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN MAGANG
1. Mahasiswa mengetahui kompetensi relatif dan absolut Pengadilan Negeri.
Dalam tahap ini mahasiswa telah melakukan diskusi bersama hakim Nanang
Dwi Kristanto dan panitera muda perdata Ramli Hidayat terkait ketentuan kompetensi
relatif dan absolut pengadilan negeri.
KOMPETENSI RELATIF
Menurut penjelasan yang saya dapat kompetensi relatif sendiri merupakan
kewenangan pengadilan mengadili perkara berdasarkan lokasi. Kompentensi relatif
merupakan pengadilan daerah manakah yang berwenang mengadili dan memutus.
Sementara yang dimaksud dengan kompetensi absolut, adalah kewenangan jenis
peradilan yang berwenang mengadili, sebagai contoh terdapat peradilan agama,
peradilan militer, peradilan tata usaha negara, arbitrase, dan lain sebagainya. 1 Atau
dengan kata lain, kompetenasi relatif adalah kewenangan pengadilan untuk
menangani perkara sesuai dengan wilayah hukum (yurisdiksi) yang dimilikinya. Oleh
karena itu, para pihak dalam mengajukan gugatan untuk memperhatikan dimana
tempat/lokasi/domisili para pihak serta objek yang disengketakan, dengan tujuan
kompentesi relatif dari gugatan yang diajukan dapat diterima, diperiksa serta diadili
oleh hakim. Untuk mementukan suatu kompetensi relatif ini digunakan 4 (empat)
asas, yaitu:
1) Gugatan diajukan di Pengadilan dimana Tergugat
berdomisili (Actor sequitur forum rei). Sebagai contoh, A
bersengketa dengan B dengan alasan B belum mengembalikan
uang A. dikarenakan A berkeiingikan menggugat B, maka A
hanya dapat mengajukan gugatan di pengadilan
tempat/lokasi/domisili dari si B sebagai Tergugat;
2) Gugatan diajukan di mana benda tetap yang menjadi objek
sengketa itu berada (Forum rei sitae). Sebagai contoh, A
bersengketa kepemilikan tanah dengan B dengan objek benda
tidak bergerak (tanah) di daerah semanggi. Apabila A ingin
mengajukan gugatan terhadap B, maka A harusnya mengajukan
gugatan bukan berdasarkan tempat/lokasi/domisili dari B, akan

1
Eric gurita Aedi, Peranan Identitas Domisili Dalam menentukan Kompetensi Relatif Pengadilan Jatim: UPT
“Tegal” 2020, Hlm 14

31
tetapi gugatan diajukan dimana objek tanah tersebut berada
yaitu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dikarenakan objek
tanah berada di daerah semanggi;
3) Gugatan diajukan di salah satu pengadilan tempat tinggal
Tergugat jika Tergugat lebih dari satu orang. Sebagai
contoh, A bersengketa dengan B dan C dikarenakan B dan C
bersama-sama belum melunasi hutangnya berdarkan perjanjian
yang disepakati bersama. Dikarenakan B
tempat/lokasi/domisilinya jauh, maka A mengajuan gugatan di
pengadilan tempat/lokasi/domisili si B, dengan tetap menarik C
sebagai pihak yang digugat karena belum melunasi hutangnya.
4) Gugatan diajukan di salah satu pengadilan yang
dipilih/disepakati. Sebagai contoh, A dan B membuat
perjanjian yang dimana memilih Arbitrase sebagai jenis
pengadilan yang akan menyelesaikan permasalahannya
dikemudian hari apabila timbul sengketa hukum. Akhirnya B
melanggar perjanjian yang disepakati, akhirnya A mengajukan
gugatan ke Pengadilan Umum, Namun hal tersebut tidaklah
benar, sebab B hanya bisa digugat di Arbitrase dikarenakan
telah diperjanjian sejak awal.2
KOMPETENSI ABSOLUT
Kompetensi absolut ialah kewenangan memeriksa dan mengadili
perkaraperkara antar badan-badan peradilan berdasarkan pada pembagian wewenang
dan pembebanan tugas (yurisdiksi). Misalkan badan peradilan umum kompetensi
absolutnya ialah memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dan perdata pada
umumnya, sedangkan pengadilan Tata Usaha Negara berwenang memeriksan dan
mengadili sengketa-sengketa berkaitan dengan keputusan Tata Usaha Negara.3
Berdasarkan sistem pembagian lingkungan peradilan, Pengadilan Negeri
berhadapan dengan kewenangan Absolut lingkungan peradilan lain. Menurut
amandemen pasal 24 ayat (2) UUD 1945 dan pasal 10 ayat (1) UU No. 14 Tahun
1970 sebagaimana di ubah dengan UU No. 35 Tahun 1999 dan sekarang diganti
2
Harahap, M. Yahya, Hukum Acara Perdata: Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
Pengadilan, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 179-180.
3
Bambang Sugeng A.S Sujayadi, Pengantar Hukum Acara Perdata dan Dokumen Litigasi, Kencana, jakarta,
2012, hlm. 18

32
dengan pasal 2 jo. Pasal 10 ayat (2) UU No. 4 Tahun 2004 Tentang kekuasaan
kehakiman yang berada dibawah Mahkamah Agung, dilaksanakan dan dilakukan oleh
beberapa lingkungan peradilan yang terdiri dari:
 Peradilan Umum
 Peradilan Agama
 Peradilan Militer dan
 Peradilan Tata Usaha Negara
Keempat lingkungan peradilan yang berada dibawah Mahkamah Agung ini,
merupakan penyelenggaraan kekuasaan Negara dibidang yudikatif. Secara
konstitusional bertindak menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan
keadilan dalam kedudukannya sebagai pengadilan negara. Mengenai sistem
pemisahan yurisdiksi dianggap masih relevan dasar-dasar yang dikemukakan dalam
penjelasan pasal 10 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1970 sebagai berikut:
 Didasarkan pada lingkungan kewenangan
 Masing-masing lingkungan memiliki kewenangan mengadili tertentu
 Kewenangan tertentu tersebut, menciptakan terjadinga kewenangan absolut
atau
yurisdiksi absolut pada masing-masing lingkungan.
 Oleh karena itu masing-masing lingkungan hanya berwenang mengadili
sebatas kasus yang dilimpahkan undang-undnag kepadanya.
hanya berwenang mengadilui perkara pidana yang terdakwa nya terdiri dari prajurit
Tentara Nasional Indonesia berdasarkan pangkat Tertentu. Setelah memperhatikan uraian
di atas, ditinjau dari segi pembagian lingkungan kekuasaan kehakiman, undang-undang
telah menentukan batas yurisdiksi masing-masing. Sengketa yang dapat di ajukan ke
Pengadilan Negeri sesuai keberadaan dan kedudukannya sebagai lingkungan peradilan
umum hanya terbatas pada perkara pidana dan perdata

2. Mahasiswa mengetahui putusan sela dalam persidangan.

33
Target ini telah terpenuhi berkat diskusi bersama hakim Jimmy dan Hakim Nanang
beserta staff ruangan perdata berikut analisa dan penjelasannya,
Menurut pejelasan dari para hakim sejatinya pputusan sela muncul berdasarkan eksepsi yang
muncul di persidangan berdasarkan dari jawaban tergugat setelah agenda persidangan
pembacaan gugatan dari penggugat.
Pengertian Putusan Sela
Putusan sela adalah suatu putusan yang dijatuhkan oleh hakim sebelum putusan akhir
yang berisikan beban pembuktian antara tergugat dan penggugat, fungsinya tidak lain untuk
memperlancar pemeriksaan perkara. Putusan sela ini menurut Pasal 185 HIR/I96 RBg adalah:
1. Putusan sela adalah putusan yang bukan merupakan putusan akhir
walaupun harus diucapkan dalam persidangan, tidak dibuat secara terpisah
melainkan hanya tertulis dalam berita acara persidangan saja.
2. Kedua belah pihak dapat meminta, supaya kepadanya diberi salinan yang
sah dari putusan itu dengan ongkos sendiri.
Dari ketentuan Pasal 185 HlR/196 RBg tersebut di atas, dapat diketahui bahwa:
a. Semua putusan sela diucapkan dalam sidang
b. Semua putusan sela merupakan bagian dari berita acara
c. Salinan otentik dapat diberikan dari berita acara yang memuat putusan sela kepada
kedua belah pihak.4
Putusan sela atau putusan antara adalah putusan yang diambil oleh hakim sebelum ia
menjatuhkan putusan akhir dan fungsinya adalah untuk memungkinkan atau mempermudah
kelanjutan pemeriksaan perkara dalam suatu persidangan pengadilan negeri sesuai dengan
perkara yang telah ditentukan
Jenis-jenis putusan sela
1. Putusan Preparatoir
Salah satu bentuk spesiflkasi yang terkandung dalam putusan sela ialah
putusan preparatoir atau preparator {preparatoir vonnis).5 Tujuan putusan ini
merupakan persiapan jalannya pemeriksaan. Misalnya sebelum hakim memulai
pemeriksaan, lebih dahulu menerbitkan putusan preparatoir tentang tahap-tahap
proses atau jadwal persidangan. Umpamanya pembatasan tahap jawab-menjawab atau
replik-duplik dan tahap pembuktian. Dalam praktik, hal ini jarang terjadi. Proses
4
°Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori Dan Praktek.
Bandung. 1997, him. 85
5
M . Yahya Harahap, op,cit,Hlm 20-21

34
pemeriksaan berjalan dan langsung sesuai dengan kebijakan dengan
memperhitungkan tenggang pemunduran persidangan oleh hakim tanp lebih dahulu
ditentukan tahap-tahapnya dalam suatu putusan sela yang disebut putusa preparatoir.
2. Putusan Interlocutoir
Seringkali Pengadilan Negeri menjatuhkan putusan interlocutoir saat proses
pemeriksaan tengah beriangsung. Putusan ini merupakan bentuk khusus putusan sela
{een interlocutoir vonnis is een special sort tussen vonnis) yang dapat berisi
bermacam-macam perintah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai hakim, antara
lain sebagai berikut:
a. Putusan interlokutor yang memerintahkan pendengaran keterangan ahli,
berdasarkan Pasal 154 HIR.
Apabila hakim secara ex officio maupun atas perintah salah satu pihak,
menganggap perlu mendengar pendapat ahli yang kompeten menjelaskan hal
yang belum terang tentang masalah yang disengketakan, hal itu dituangkan
dalam putusan sela yang disebut putusan interlokutor.
b. Memerintahkan pemeriksaan setempat (gerechtelijke plaatssopmening)
berdasarkan Pasal 153 HIR.
Jika hakim berpendapat atau atas permintaan salah satu pihak, perlu dilakukan
pemeriksaan setempat maka pelaksanaannya dituangkan dalam putusan
interlokutor yang berisi perintah kepada hakim komisaris dan panitera untuk
melaksanakannya.
c. Memerintahkan pengucapan atau pengangkatan sumpah baik sumpah penentu
atau tambahkan brdasarkan Pasal 155 HIR, Pasal 1929 KUH Perdata maka
pelaksanaannya dituangkan dalam putusan interlokutor.
d. Bisa juga memerintahkan pemanggilan saksi berdasarkan Pasal 139 HIR,
yakni saksi yang diperlukan penggugat atau tergugat tetapi tidak dapat
menghadirkannya berdasarkan Pasal 121 HIR, pihak yang berkepentingan
dapat meminta kepda hakim supaya saksi tersebut dipanggil secara resmi oleh
juru sita. Apabila permintaan ini dikabulkan, hakim menerbitkan surat
perintah untuk itu yang dituangkan dalam bentuk putusan interlokutor.

3. Putusan Insidentil

35
Dulu disebut incidenteel vonnis atau putusan dalam insidentil, yakni putusan
sela yang berkaitan langsung dengan gugatan insidentil atau yang berkaitan dengan
penyitaan yang dibebankan pembenan uang jaminan dari pemohon sita agar sita
dilaksanakan, yang disebut cautio judicatum solvi. Dari penjelasan di atas, secara teori
dan praktik, pada umumnya dikenal dua bentuk putusan insidentil.
a. Putusan insidentil dalam gugatan intervensi. Pasal 279 Rv mengatur lembaga
gugatan intervensi yakni:
1) Memberi hak kepada pihak ketiga yang berkepentingan untuk
menggabungkan diri dalam suatu pericara yang masih beriangsung
proses pemeriksaannya pada pengadilan tingkat pertama.
2) Bentuk gugatan intervensi yang dapat diajukan pihak ketiga yang
berkepentingan, bisa berbentuk; voeging, tussenkomst, dan vrijwaring.
3) Cara ikut sertanya bergabung melalui gugatan intervensi, hal inin
diatur dalam Pasal 280 Rv.
b. Putusan insidentil dalam pemberia jaminan atas pelaksanaan sita jaminan.
Putusan insidentil yang dikaitkan dengan dengan pelaksanaan sita jaminan
{Conservatoir Beslag) disebut cautio judicatum solvi. Sebagai contoh Pasal
722 Rv yakni penyitaan atas barang debitur. Menurut pasal ini, hakim dalam
mengabulkan permohonan sita jaminan yang diajukan penggugat, dapat
memerintahkan kepada tergugat agar membayar uang jaminan meliputi
kerugian dan bunga yang mungkin timbul akibat penyitaan, dengan ketentuan
dan ancaman selama uang jaminan belum dibayar penggugat, peyitaan tidak
dilaksanakan. Jika hakim bermaksud menerapkan ketentuan Pasal 722 Rv
tersebut, harus dituangkan dalam bentuk putusan insidentil
4. Putusan Provisi
Diatur dalam Pasal 180 HIR, Pasal 191 RBg disebut juga provisionele
heschikking, yakni putusan yang bersfat sementara atau interim award {temporary
disposal) yang berisi tindakan sementara menunggu sampai putusan akhir mengenai
pokok perkara dijatuhkan. Dengan demikian putusan provisi ini tidak boleh mengenai
materi pokok perkara, tetapi hanya terbatas mengenai tindakan sementara berupa
larangan melanjutkan suatu kegiatan, misalnya melaiang meneruskan pembangunan
di tas tanah terperkara dengan ancaman hukuman membayar uang paksa. Penegasan
itu dikemukakan dalam putusan MA No. 1788 K/Sip/1976. begitu juga penegasan
putusan MA No.279 K/Sip/1976. Gugatan provisi seharusnya bertujuan agar ada
36
tindakan sementara dari hakim mengenai hal yang tidak termasuk pokok perkara.
Gugatan atau permohonan provisi yang berisi pokok perkara harus ditolak.
Putusan provisi diambil dan dijatuhkan berdasarkan gugatan provisi {provisionele
eis) atau disebut juga provisionele vordering:
 Bisa diajukan berdiri sendiri dalam gugatan tersendiri, berbarengan dengan
gugatan pokok
 Tetapi biasanya diajukan bersama-sama dengan satu kesatuan dengan gugatan
pokok
 Tanpa gugata pokok, gugatan provisi tidak mungkin diajukan, karena itu
gugatan tersebut asesor dengan gugatan pokok.

3. Mahasiswa mengetahui asas-asas yang digunakan dalam memutus perkara pidana.
Berdasarkan diskusi dengan narasumber hakim saya mendapatkan beberapa
analisis yang akan saya terangkan di bawah,
A. Asas Musyawarah 
Putusan hakim wajib diambil berdasarkan hasil musyawarah majelis,
tidak dapat diambil dari pendapat ketua atau anggota saja. Meskipun
terjadi perbedaan pendapat (Dissenting opinion), hasil putusan harus
mencerminkan pendapat mayoritas majelis agar dapat diambil dasar
atau argumen yang paling kuat dan rasional.
B. Memuat Dasar Yang Jelas 
Dalam memutus suatu perkara, Hakim wajib mempertimbangkan
hukum secara komprehensif (legal reasoning, rasio decidendi). Jika
tidak, putusan dapat berakhir berat sebelah (onvoldoende gemotiveerd).
Apabila dalam putusannya diketahui pertimbangan dan alasan hakim
tidak cukup jelas dan rinci, pengadilan yang lebih tinggi dapat
membatalkan putusan tersebut.
C. Mengadili Seluruh Bagian Gugatan & Tidak Boleh Melebihi Tuntutan.
Putusan hakim haruslah merupakan hasil pemeriksaan total dan
menyeluruh dari setiap petitum yang diminta penggugat. Artinya,
hakim tidak diperbolehkan hanya memutus sebagian petitum dan
mengesampingkan yang lain atau justru memutus perkara melebihi
tuntutan yang diminta penggugat (ultra petitum partium). Dengan

37
adanya asas ini, para penggugat maupun tergugat juga diharapkan lebih
cermat dan teliti agar tidak salah penanganan perkara.
D. Asas Keterbukaan
Salah satu ciri dalam asas keterbukaan adalah putusan yang dihasilkan
hakim disampaikan dan dibacakan secara umum dan dalam
persidangan terbuka. Ini merupakan sifat pengadilan dan juga
peradilan (fair trial) yang diharapkan yang transparan juga akuntabel
bagi masyarakat. Selain itu, dalam praktek, kini masyarakat telah
diberikan keleluasaan untuk mengecek seluruh putusan yang telah
inkracht melalui website mahkamah agung. Dengan adanya asas ini,
diharapkan dapat menghindarkan adanya putusan yang diskriminatif
atau berat sebelah (patrial).
E. Harus Tertulis.Selain harus dibacakan di muka persidangan, putusan
harus ada dalam bentuk tertulis untuk memenuhi syarat akta otentik
yang dihasilkan oleh pengadilan. Putusan ini nantinya memiliki
kekuatan pembuktian dan mengikat pihak-pihak yang berperkara atau
pihak ketiga6
 Analisis
Seorang Hakim dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara tidak
selamanya terpaku pada satu asas saja. Pada perkara tertentu Hakim dapat saja
berubah dari satu asas ke asas yang lain yang dirasa relevan dituangkan dalam
pertimbangan hukumnya, Dalam membuat pertimbangan hukum harus dengan nalar
yang baik, hal tersebut yang menjadi alasan bagi hakim untuk lebih mengedepankan
asas tertentu tanpa meninggalkan asas yang lain tentunya.
Dengan demikian kualitas putusan hakim dapat dinilai dari bobot alasan dan
pertimbangan hukum yang digunakan dalam perkara, dalam membuat putusan
seorang hakim sepatutnya dalam menimbang dan memutus suatu perkara dengan
memperhatikan asas, keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan agar putusan yang
dikeluarkan menjadi putusan yang ideal.

6
Busyro Muqaddas, “Mengkritik Asas-asas Hukum Acara Perdata”, Jurnal Hukum Ius Quia
lustum (Yogyakarta, 2002)

38
4. Mahasiswa mengetahui alur persidangan dari awal sampai dengan diputus
Berdasarkan diskusi besama hakim dan fakta yang saya lihat di lapangan berikut
analisa target yang dapat saya paparkan.
Tata urutan persidangan perkara perdata gugatan di pengadilan negeri:
1) Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum;
2) Para pihak (penggugat dan tergugat) diperintahkan memasuki ruang sidang;
3) Para pihak diperiksa identitasnya (surat kuasanya), demikian pula diperiksa surat ijin
praktik dari organisasi advokat;
4) Apabila kedua belah pihak lengkap maka diberi kesempatan untuk menyelesaikan
dengan perkara secara damai;
5) Ditawarkan apakah akan menggunakan mediator dari lingkungan PN atau dari luar
(lihat PERMA RI No.1 Tahun 2008);
6) Apabila tidak tercapai kesepakatan damai maka sidang dilanjutkan dengan pembacaan
surat gugat oleh penggugat/kuasanya;
7) Apabila perdamaian berhasil maka dibacakan dalam persidangan dalam bentuk akta
perdamaian yang bertitel DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YME;
8) Apabila tidak ada perubahan acara selanjutnya jawaban dari tergugat; (jawaban berisi
eksepsi, bantahan, permohonan putusan provisionil, gugatan rekonvensi);
9) Apabila ada gugatan rekonvensi tergugat juga berposisi sebagai penggugat
rekonvensi;
10) Replik dari penggugat, apabila digugat rekonvensi maka ia berkedudukan sebagai
tergugat rekonvensi;
11) Pada saat surat menyurat (jawab jinawab) ada kemungkinan ada gugatan intervensi
(voeging, vrijwaring, toesenkomst);
12) Sebelum pembuktian ada kemungkinan muncul putusan sela (putusan provisionil,
putusan tentang dikabulkannya eksepsi absolut, atau ada gugat intervensi);
13) Pembuktian
14) Dimulai dari penggugat berupa surat bukti dan saksi;
15) Dilanjutkan dari tergugat berupa surat bukti dan saksi;
16) Apabila menyangkut tanah dilakukan pemeriksaan setempat;
17) Kesimpulan

39
18) Musyawarah oleh Majlis Hakim (bersifat rahasia);
19) Pembacaan Putusan;
20) Isi putusan:
a. Gugatan dikabulkan,
b. Gugatan ditolak,
c. Gugatan tidak dapat diterima.
Atas putusan ini para pihak diberitahu hak-haknya apakah akan menerima, pikir-pikir
atau akan banding. Apabila pikir-pikir maka diberi waktu selama 14 hari;
Dalam hal ada pihak yang tidak hadir maka diberitahu terlebih dahulu dan dalam waktu 14
hari setelah pemberitahuan diberi hak untuk menentukan sikap. Apabila waktu 14 hari tidak
menentukan sikap maka dianggap menerima putusan

5. Mahasiswa mengetahui prinsip hakim dalam mngadili suatu perkara


Dalam Target ini saya bertanya kepada narasumber Hakim yaitu hakim Nanang Dwi
Kristanto terkait Prinsip mengadili hakim dalam suatu perkara berikut penjelasan dan
analisisnya:
 Analisis
Menurut saya prinsip mengadili ini sejalan dan selaras dengan asas- asas
kehakiman dan juga kebebasan hakim. kebebasan hakim dalam menjalankan tugasnya
sebagai hakim, dapat dimaknai bahwa hakim dalam menjalankan tugas kekuasaan
kehakiman tidak boleh terikat dengan apa pun dan/ atau tertekan oleh siapa pun, tetapi
leluasa untuk berbuat apa pun. Memaknai arti kebebasan semacam itu dinamakan
kebebasan individual atau kebebasan ekstensial.
Implementasi prinsip kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara yang
ditanganinya Hakim bebas dari campur tangan kekuasaan ekstra yudisial, baik
kekuasaan eksekutif maupun legislatif dan kekuatan ekstra yudisial lainnya dalam
masyarakat, seperti pers. Hakim dalam memeriksa dan mengadili bebas untuk
menentukan sendiri cara-cara memeriksa dan mengadili, kebebasan hakim bermakna
kebebasan dalam konteks kebebasan lembaga peradilan. Konsekwensi logisnya harus
dimaknai bahwa baik secara umum maupun dalam perkara-perkara tertentu, pimpinan
pengadilan dapat memberikan arahan atau bimbingan bagi para hakim yang bersifat
nasihat atau petunjuk, hal ini tidak mengurangi makna kebebasan hakim.

40
Prinsip Mengadili
Prinsip-prinsip dalam Mengadili Perkara.
Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Mahkamah Agung adalah pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Peradilan dilakukan "DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA". Peradilan negara menerapkan dan
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila. Semua peradilan di
seluruh wilayah negara Republik Indonesia adalah peradilan negara yang
diatur dengan undang-undang. Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat,
dan biaya ringan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, hakim dan hakim
konstitusi wajib menjaga kemandirian peradilan. Segala campur tangan dalam
urusan peradilan oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman dilarang,
kecuali dalam hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Undang -Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengadilan mengadili menurut
hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan membantu pencari
keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat
tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. Hakim dan
hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Hakim dan hakim konstitusi
harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil,
profesional, dan berpengalaman di bidang hukum. 7
Hakim dan hakim konstitusi wajib menaati Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim. Tidak seorang pun dapat dihadapkan di depan pengadilan,
kecuali undang-undang menentukan lain. Tidak seorang pun dapat dijatuhi
pidana, kecuali apabila pengadilan karena alat pembuktian yang sah menurut
undang-undang, mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat
bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas
7
Sudikno Mertokusumo,1997 , “Sistem Peradilan di Indonesia“, Jurnal Hukum FHUII, Jakarta.

41
dirinya. Tidak seorang pun dapat dikenakan penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan, kecuali atas perintah tertulis dari kekuasaan
yang sah dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan di
depan pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan
pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan
hukum tetap. Dalam mempertimbangkan berat ringannya pidana, hakim wajib
memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa. Setiap orang
yang ditangkap, ditahan, dituntut, atau diadili tanpa alasan berdasarkan
undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
diterapkannya, berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. 8
Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan
memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada
atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.
Pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutus perkara dengan susunan
majelis sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang hakim, kecuali undang-undang
menentukan lain. Hakim dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara
dibantu oleh seorang panitera atau seorang yang ditugaskan melakukan
pekerjaan panitera. Pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutus perkara
pidana dengan kehadiran terdakwa, kecuali undang-undang menentukan lain.
Semua sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali
undang-undang menentukan lain. 9
Putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Tidak dipenuhinya ketentuan
ini mengakibatkan putusan batal demi hukum. Putusan diambil berdasarkan
sidang permusyawaratan hakim yang bersifat rahasia. Dalam sidang
permusyawaratan, setiap hakim wajib menyampaikan pertimbangan atau
pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang diperiksa dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari putusan. Dalam hal sidang permusyawaratan tidak
dapat dicapai mufakat bulat, pendapat hakim yang berbeda wajib dimuat
dalam putusan. Pengadilan wajib saling memberi bantuan yang diminta untuk

8
Suhrawardi K. Lubis, 2002, “Etika Profesi Hakim”,Sinar Grafika, Jakarta.
9
Bambang Sutiyoso dan Sri Hastuti Puspitasari, 2005, “Aspek-Aspek Perkembangan Kekuasaan Kehakiman
Indonesia”,ed 1, UII Press

42
kepentingan peradilan. Seorang hakim wajib mengundurkan diri dari
persidangan apabila terikat hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai
derajat ketiga, atau hubungan suami atau istri meskipun telah bercerai, dengan
ketua, salah seorang hakim anggota, jaksa, advokat, atau panitera. Ketua
majelis, hakim anggota, jaksa, atau panitera wajib mengundurkan diri dari
persidangan apabila terikat hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai
derajat ketiga, atau hubungan suami atau istri meskipun telahbercerai dengan
pihak yang diadili atau advokat. Seorang hakim atau panitera wajib
mengundurkan diri dari persidangan apabila ia mempunyai kepentingan
langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa, baik atas
kehendaknya sendiri maupun atas permintaan pihak yang berperkara.10
.

Pencapaian Target Tambahan Magang


6. Mahasiswa mengetahui proses sidang pertama sebelum agenda sidang pembacaan
gugatan
Dalam prakteknya Mahasiswa mengikuti sidang pertama yang dimana dilaksanakan
di ruang cakra dengan susunan hakim Bapak Jimmy Hendrik sebagai Hakim Ketua,
Ibu Asma Fnndun sebagai Hakim Anggota 1 dan Bapak Guntur Nurjadi sebagai
Hakim Anggota 2 beserta Bapak Totok Wahyu Subiyakto Selaku Panitera pengganti.
Pertama tama para pihak dihadirkan di dalam ruangan sidang oleh panitera pengganti
kemudian di periksa identitas oleh hakim yang dimana yang diperiksa adalah Kartu
Tanda Penduduk dan kartu advokat. Kemudian dijelaskan mengenai agenda mediasi
dan penjelasan mediasi yang dijelaskan oleh hakim ketua kepada kedua belah pihak,
apabila kedua belah pihak telah memhami dan mengerti dengan agenda selanjutnya
adalah penunjukan Mediator, kemudian hakim ketua bertanya kepada para pihak
apakah akan menunjuk Mediator dari luar pengadilan yang disepakati atau menunjuk
hakim mediator dari lingkungan pengadilan Negeri Kepanjen ataupun menyerahkan
seluruhnya kepada majelis. Setelah mendapatkan jawaban dari para pihak
menyerahkan keputusan kepada majelis akhirnya majelis hakim berdiskusi dan
menunjuk hakim Gaesang sebagai Hakim mediator yang akan memimpin jalannya
mediasi di agenda sidang berikutnya. Kemudian apabila tidak ada bantahan atau

10
Muchsin, 2004, “Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka dan Kebijakan Asasi” ,STIH IBLAM

43
permintaan dari para pihak sidang dinyatakan ditutup dan akan di lanjutkan satu
minggu kedepan dengan agenda Mediasi.

7. Pencapaian Target Tambahan yaitu, Mahasiswa mengetahui apa itu PTSP


PTSP merupakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang merupakan tempat dimana
Gugatan perdata didaftarkan dan juga tempat pelimpahan berkas dari kejaksaan
apabila perkara pidana. Dan akan diteruskan kepada staaf perdata maupun pidana dan
akan ditindak lanjuti.
8. Mahasiswa mengetahu penulisan Register Induk Jenis Permohonan
Penulisan Buku Register Induk Jenis Permohonan dilakukan mahasiswa dengan acuan
SIPP dan menuliskan pihak yang mengajukan permohonan dan juga perihal
permohonan contohnya seperti permohonan perubahan nama dalam akta kelahiran,
perubahan nama anak dan juga perubahan nama berdasarkan ktp dan merubah akta
yang sudah ada dan akan keluar keputusan dan dimana akan diteruskan kepada
petugas

9. Mahasiswa mengetahui proses Mediasi dalam perkara perdata.


Dalam target ini, Mahasiswa diberikan izin oleh Mediator, yaitu Bapak Nanang Dwi
Kristanto, S.H., M.Hum., untuk mengikuti proses mediasi suatu perkara perdata yang
bertujuan untuk mengupayakan perdamaian yang tepat, efektif, dan dapat membuka
akses yang lebih luas kepada para pihak untuk memperoleh penyelesaian yang
memuaskan serta berkeadilan. Mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana tahap-
tahap proses mediasi, antaranya sebagai berikut:
1. Memulai proses mediasi;
2. Mediator memperkenalkan diri dan para pihak;
3. Menekankan adanya kemauan para pihak untuk menyelesaikan masalah melalui
mediasi;
4. Menjelaskan pengertian mediasi dan peran mediator;
5. Menjelaskan prosedur mediasi;
6. Menjelaskan pengertian kaukus;
44
7. Menjelaskan parameter kerahasiaan;
8. Menguraikan jadwal dan lama proses mediasi Menjelaskan aturan perilaku dalam
proses perundingan;
9. Memberikan kesempatan kepada Para pihak untuk Bertanya dan menjawabnya.
10. Merumuskan masalah dan Menyusun agenda
Mengidentifikasi topik-topik umum permasalahan, menyepakati subtopik
permasalahan yang akan dibahas dan menentukan urutan subtopik yang akan
dibahas dalam proses perundingan menyusun agenda perundingan 3.
11. Mengungkapkan kepentingan tersembunyi
Dilakukan dengan dua cara:
- Dengan cara langsung, dengan mengemukakan pertanyan langsung kepada para
pihak
- Dengan cara tidak langsung, dengan mendengarkan atau merumuskan kembali
pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh para pihak.
12. Membangkitkan pilihan penyelesaian gugatan
Mediator mendorong para pihak untuk tidak bertahan pada pola pikiran yang
posisonal tetapi harus bersikap terbuka dan mencari alternatif penyelesaian
pemecahan masalah secara Bersama.
13. Menganalisa pilihan penyelesaian gugatan
Mediator membantu para pihak menentukan untung dan ruginya jika menerima atau
menolak suatu pemecahan masalah Mediator mengingatkan para pihak agar
bersikap realistis dan tidak mengajukan tuntutan atau tawaran yang tidak masuk
akal.
14. Proses tawar-menawar akhir
Pada tahap ini para pihak telah melihat titik temu kepentingan mereka dan bersedia
memberi konsesi satu sama lainnya Mediator membantu para pihak agar
mengembangkan tawaran yang dapat dipergunakan untuk menguji dapat atau tidak
tercapainya penyelesaian masalah
15. Mencapai kesepakatan formal
Para pihak menyusun kesepakatan dan prosedur atau rencana pelaksanaan
kesepakatan mengacu pada langkah-langkah yang akan ditempuh para pihak untuk
melaksanakan bunyi kesepakatan dan mengakhiri sengketa.

45
Berikut diatas tahapan-tahapan dalam proses mediasi, jikalau proses mediasi ini
telah mencapai perdamaian, maka perkara / gugatan akan dicabut, sebaliknya, jika
masih belum mendapatkan perdamaian dalam proses bermediasi, maka perkara /
gugatan akan tetap dilanjutkan di tahap persidangan.

10. Mahasiswa mengetahui secara langsung proses Pelaksanaan sidang khasus Tindak
Pidana Pembunuhan (Hukum Pidana)
Dalam target ini mahasiswa menggunakan metode mengikuti proses
persidangan secara langsung di pengadilan negeri kepanjen klas 1B. dalam
perkara pidana pembunuhan dengan nomor register perkara
326/Pid.B/2022/PN.Kpn.

Analisa Perkara ini:


Dalam perkara ini Berawal pada hari Selasa tanggal 12 April 2022
sekitar pukul 05.15 wib telah ditemukan mayat / jenazah seorang laki-laki
disebuah pekarangan kosong didaerah Dsn. Krajan Ds. Purwodadi Kec.
Purwodadi Kab. Pasuruan oleh saksi MUNARTI warga Dsn Krajan Rt.01
Rw.02 Ds. Purwodadi Kec. Purwodadi Kab Pasuruan dan setelah dilakukan
identifikasi oleh petugas diketahui mayat/jenazah tersebut atas nama BAGUS
PRASETYA LAZUARDI (korban). Bahwa pada tanggal 15 April 2022 sekitar
pukul 09.00 WIB saksi FARIZQI ARRAHMAN bersama dengan saksi SIGIT
DWI SUSANTO dan saksi M. FAUZI, SH. selaku anggota Ditreskrimum
Polda Jatim melakukan penangkapan terhadap terdakwa di sebuah rumah yang
beralamat Jl. Kyai Tamim 1/5 RT/RW 001/006 Kel. Sukoharjo Kec. Klojen
Kota Malang dikarenakan telah melakukan perbuatan pembunuhan yang
direncanakan terhadap korban BAGUS PRASETYO LAZUARDI. Dalam
perkar ini di dakwaan 3 pasal yakni pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP, dan
pasal 365 ayat (1). Menurut saya perkara ini lebih condong ke pasal 340
KUHP dikarenakan ada unsur direncanakan oleh terdakwa terlebih dahulu
sebelum melakukan tindak pidana tersebut
11, Mahasiwa mengikuti persidangan dalam perkara pidana agenda pemeriksaan
terdakwa.

46
Dalam target ini mahasiswa menggunakan metode melihat secara
langsung proses persidangan perkara pidana terkait dengan perbankan pada
minggu ke 2, yang mana agenda sidang minggu lalu menghadirkan pihak saksi
ahli untuk menjawab pertanyaan dari penuntut umum, majelis hakim, maupun
penasehat hukum
Analisa:
Sesuai dengan apa yang diketahui/ yang menjadi keahlian daripada pihak saksi ahli.
Selanjutnya pada tanggal 12 juli ini setelah menghadirkan saksi alhli maka dilakukannya
sidang pemeriksaan terdakwa. Di dalam agenda sidang ini terdakwa yang disuguhi
pertanyaan pertanyaan oleh penuntut umum, penasehat hukum, bahkan majelis hakim.
Terdakwa disini dalam kedudukan di perbankan merupakan sebagai direktur di BPR.
Terdakwa dalam hal ini mengakui salah dan Tahap selanjutnya dalam perkara ini sepakat
untuk dilanjutkan dua minggu kedepan dengan agenda putusan hakim

12 . Mahasiswa mengetahui pelaksanaan Survei Lokasi (Objek)atau disebut PS


(PEMERIKSAAN SETEMPAT) pihak Penggugat dan Tergugat mengenai perkara
Hukum Waris Tanah.
Saya jadi mengetahui secara langsung bagaimana Hakim melakukan Survei Lokasi
(mengetahui objek secara nyata; bagaimana kondisi, situasi objek) dari pihak Tergugat
maupun Penggugat. Kebetulan pada saat itu P dan T adalah saudara Kandung dan pihak
Penggugat ada diluar Kota. Saat itu yang hadir ditempat hanyalah pihak Tergugat (T),
kuasa hukum Penggugat (P) dan kuasa hukum Tergugat (T). Saya mengetahui mulai dari
Hakim melakukan Pembukaan, Melontarkan pertanyaan dan Pihak Tergugat menjawab,
dan bersamaan dengan kuasa Hukum saling beradu argument. Setelah itu Kami keliling
untuk pengecekan situasi dan Kondisi bangunan / tanah. Dan dilakukan penggambaran
Objek (dilakukan anggota yang mendampingi hakim). Hingga terakhir Hakim membuat
keputusan dan menentukan Kapan sidang dilaksanakan.
Memaparkan hasil kegiatan magang pada instansi setempat. Pembahasan hasil magang
diuraikan sesuai dengan target (baik target yang tercantum pada proposal maupun target
tambahan di luar proposal) dan dilampiri dengan gambar atau foto kegiatan. Selanjutnya
dianalisis dan dikaji secara kritis dan dikaitkan dengan literatur terkait.

13. Mahasiswa mengetahui Pelaksanaan rapat koordinasi.

47
Rapat koordinasi merupakan rapat yang dihadiri oleh perangkat desa dan perangkat
pengamanan yang berada di lokasi sengketa, rapat koordinasi sendiri bertujuan untuk
menghindari masalah hukum ketika sengketa akan di eksekusi oleh pihak pengadilan
dan juga sebagai arti kesepahaman dengan pelaksanaan putusan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap.

14. Mahasiswa berdiskusi dengan hakim terkait putusan.


Dalam diskusi ini mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa dasar
pertimbangan hakim sebelum amar putusan sebagai berikut:
1. Fakta perkara
2. Modus
3. Akibat
4. Untuk residif (orang yang sudah pernah dihukum / masuk perkara
sebelumnya) wajib di hukumannya ditambah 1/3 dari sebelumnya.
Selain itu apabila 3 hakim memiliki pendapat yang berbeda – beda
dalam menangani perkara contohnya: a. hakim ketua berpendapat
bahwa perkara tersebut onsla (terbukti tapi tidak bersalah) b. hakim
anggota 1 berpendapat bahwa perkara tersebut terbukti c. halim
anggota 2 berpendapat bahwa perkara tersebut bebas atau tidak
terbukti. Maka untuk mengetahui titik terang perkara tersebut
menggunakan pendapat yang mana ketiga hakim tersebut menghadap
kepada KPN untuk menjelaskan kronologis dan fakta perkara tersebut
sehingga KPN mengetahuinya. Selanjutnya KPN memutuskan perkara
tersebut termasuk onsla, terbukti, atau tidak terbukti (bebas).
Analisa:
Dalam teori pertimbangan hakim adalah salah satu aspek yang sangat penting untuk
mewujudkan nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung keadilan (ex aequo et
bono) dan mengandung kepastian hukum, disamping itu terdapat juga manfaat bagi para
pihak yang bersangkutan sehingga pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti,
baik, dan cermat. Jika pertimbangan hakim tidak teliti, baik, dan cermat, maka putusan
hakim yang berasal dari pertimbangan hakim tersebut akan dibatalkan oleh pengadilan
tinggi / mahkamah agung. Pertimbangan mengenai hal-hal yang memberatkan dan

48
meringankan terdakwa ini diatur dalam pasal 197 huruf d dan 197 huruf f kuhap dalam
pasal 197 huruf d berbunyi “pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta
dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan disidang yang
menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa”. Sedangkan pasal 197 huruf f berbunyi
“pasal peraturan perundangundangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum. Sehingga dapat saya
simpulkan penerapan hakim dalam mempertimbangkan perkara di suatu putusan sesuai
dengan pasal yang dijelaskan di atas.

49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Magang adalah salah satu Kegiatan dimana Mahasiswa Menguji
kemampuannya dalam melaksanakan sebuah Pekerjaan yang sesuai dengan Jurusan/ Prodi
yang ditekuni selama kuliah. Keberadaan magang ini merupakan salah satu mata kuliah yang
ditujukan kepada mahasiswa agar menjadi percaya diri akan kemampuan yang dimiliki, juga
mengetahui bagaimana praktik dari sebuah teori yang telah dipelajari dalam kelas atau
universitas sebelumnya, sebab alangkah baiknya jika mendapatkan ilmu berasal dari teori
maupun praktiknya sekaligus agar senantiasa selalu membuka cakrawala seorang mahasiswa.
Sebagaimana hal ini pelaksaan magang yang dilakukan di Pengadilan Negeri Kepanjen
Klas 1B. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan kewajiban panitera muda Perdata di dalam
Instansi secara langsung, sehingga Mahasiswa memahami cara menentukan kompetensi
absolut dan relatif pengadilan, mahasiswa mengetahui alur persidangan dari awal sampai
diputus, mahasiswa mengetahui prinaip hakim dalam mengadili suatu perkara
perdata,mahasiswa memahami asas – asas yang dipakai hakim ketika memutus suatu perkara,
mahasiswa memahami putusan sela dalam persidangan.. Selama kegiatan Magang
berlangsung Mahasiswa mengetahui segala macam Prosedur dalam Penanganan sebuah
perkara, dan semua prosedur yang ada didalam Pengadilan Negeri.
.
B. Saran
Bagi Mahasiswa:
- Lebih percaya diri dalam menggali ilmu dalam Pengadilan tidak hanya dalam perkara
pidana saja, melainkan juga perkara yang lainnya.
- Tidak malu untuk bertanya terkait ilmu-ilmu yang belum sempat digali selama
pelaksanaan Magang di Pengadilan Negeri Kepanjen Kelas 1B.
- Lebih banyak mencoba untuk praktik dalam berbagai Teori yang didapatkan saat
perkuliahan berlangsung selama ini.

50
DAFTAR PUSTAKA
Retno Wulan Sutantio dan Iskandar Oerip Kartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori
Dan Praktik, Alumni, Bandung, 1997.

Harahap M. Yahya, Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan Persidangan, Penyitaan,


Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta, 2010
Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana Indonesia Suatu Tinjauan Khusus Terhadap: Surat
Dakwaan, Eksepsi, Dan Putusan Peradilan , PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012,
Hlm. 17
M.Yahya Harahap, 2012, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP; Pemeriksaan
Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali, Sinar Grafika, Jakarta,
hlm.347-348.
Komariah. “Analisis Yuridis PERMA No.1 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Mediasi di
Pengadilan sebagai Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Proses Mediasi di
Pengadilan Negeri” Jurnal Penelitian UMM. 2008Artji Judiolrs Lattan, HUKUM
DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.12 NO.1 OKTOBER 2014, Halm.61.
Lilik Mulyadi,Putusan Hakim Dalam Acara Perdata, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007,

51
LAMPIRAN:

1. Diskusi bersama Hakim Nanang mengenai Materi-materi Hukum Pidana


maupun Perdata.
Gambar 1

Sumber: Dokumentasi peserta magang

2. Contoh berkas perkara perdata yang sudah di minutasi


Gambar 2

Sumber: Dokumentasi peserta magang

52
3. Apel Pembukaan setiap Hari Senin di Pagi Hari.
Gambar 3

Sumber: Dokumentasi Peserta Magang


4. Pelaksanan Sidang yang diikuti. Perkara Perdata
Gambar 4

Sumber: Dokumentasi peserta magang

53
5. Pelaksanaan Sidang yang diikuti. Perkara Pidana
Gambar 5

Sumber: Dokumentasi Peserta Magang


6. Setelah Mengikuti Proses Mediasi Perkara Perdata Sengketa Tanah bersama
Hakim Mediator Bapak Nanang Dwi lalu melakukan diskusi.
Gambar 6

54
Note :
Ada Banyak kegiatan yang tidak bisa saya ambil foto atau dokumentasi
dengan berbagai alasan misal seperti, Terlalu fokus menyimak dan
keterbatasan waktu.

LAMPIRAN TAMBAHAN:
- Mengikuti apel rutin setiap hari senin pagi dan hari jumat sore di Pengadilan Negeri
Kepanjen Kelas 1B.

Gambar 7

55
- Dokumentasi pelaksanaan penutupan magang Bersama dengan pembimbing beserta
panitera muda pidana dan panitera muda perdata.

Gambar 8 Gambar 9
foto bersama Hakim Jimmi Hendrik S.H Foto bersama Hakim Nanang DwI
Kristanto S.H.,M.Hum

Gambar 10 Gambar 11
Foto Bersama Panitera Muda Ramli Hidayat S.H Foto Bersama Panitera Muda Pidana
beserta staff

Lampiran Putusan Gugatan Sederhana

P U T U
S A N

56
Nomor
26/Pdt.G
.S/2022/
PN Kpn.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG


MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kepanjen yang


memeriksa dan memutus perkara perdata gugatan
sederhana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan
antara:
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Unit Pujon yang berkedudukan
di Jalan Abdul Manan Wijaya
No. 142, Kecamatan Pujon,
Kabupaten Malang, dalam hal
ini diwakili oleh Farid Azmy
Rahman selaku Kepala Unit
PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Unit Pujon,
selanjutnya disebut sebagai
Penggugat ;
Dalam hal ini Farid Azmy Rahman,
selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Unit Pujon, memberikan kuasa
kepada Dani Pratama Putra (Mantri Unit PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pujon),
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 23 Mei
2022, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Kepanjen , dibawah Nomor Register :
332/PHN/2022 ,tanggal 31Mei 2022;

LAWAN

SUGIARTI, Perempuan, Lahir I Tanggal :


Malang, 7 Februari 1981, Pekerjaan
:Wiraswasta (Toko Kelontong), bertempat tinggaJ
di Biyan, RT.021 I RW.005, Kecamatan Pujon,
Kabupaten Malang, selanjutnya disebut sebagai
Tergugat ;
Pengadilan Negeri tersebut;
Telah membaca berkas

57
perkara yang bersangkutan;
Telah mendengar kedua belah
pihak yang berperkara;
Telah memperhatikan bukti-bukti surat yang telah diajukan;
Telah mendengar pula keterangan saksi-saksi di muka
persidangan;
TENTANG
DUDUK
PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan


surat Gugatan Sederhananya tanggal 15 April
2022, yang diterima dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kepanjen pada
tanggal 17 April 2022, dalam Register Nomor:
26/Pdt.G. S/2022/PN Kpn, telah mengajukan
gugatan yang pada pokoknya adalah
sebagaiberikut

58
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1. Bahwa Penggugat dengan ini menyatakan bahwa Tergugat
telah melakukan lngkar Janji (Wanprestasi);
2. Bahwa Perjanj an anda tersebut dibuat pada Han Rabu,tanggal 10
Mei 2013;
Adapun bentuk perjanjian tersebut d1buat secara tertulis yaitu :
./ Surat Pengakuan Hutang Nomor : 637101007825107 tanggal
10 Mei 2013;
./ Surat Pernyataan Penyerahan Agunan tanggal tanggal 10
Mei2013;
./ Surat Kuasa Menjual Agunan tanggal 10 Mei 2013;
3. Bahwa Hal-hal yang diperjanjian dalam perjanjian tersebut diatas
antara lain :
./ Pada perjanjian kredit awal Tergugat menerima uang
pinjaman/kredit Kupedes sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh
Juta rupiah) dan sudah pernah dibayar oleh Tergugat sehingga
sisa pinjaman masih sebesar Rp 52.838.680,- (lima puluh dua
juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu enam rarus delapan
puluh rupiah) dengan rincian tersisa pokok sebesar Rp.
31.250.300,- (Tiga Puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu
tiga ratus rupiah) ditambah bunga sebesar Rp.21.588.380,- {dua
puluh satu juta lima ratus delapan puluh delapan tiga ratus
delapan puluh rupiah) ditambah denda/penalty sebesar
Rp.2.500.000,- {dua juta lima ratus ribu rupiah);
./ Untuk menjamin pinjamannya Tergugat memberikan agunan
berupa tanah dan/atau bangunan dengan bukti kepemilikan Akta
Jual Beli no.087/2013 atas nama Winarti.
..!' Akta Jual Beli no.087/2013 atas nama Winarti. tersebut
disimpan pada Penggugat sampai dengan pinjaman lunas.
./ Bilamana pinjaman tidak dibayar pada waktu yang telah
ditetapkan maka Penggugat berhalk untuk menjual seluruh
agunan, baik dibawah tangan maupun dimuka umum, untuk
dan atas nama permintaan Penggugat, dan Yang
Berhutang/Tergugat dan pemilik agunan menyatakan akan
menyerahkan I mengosongkan tanah rumah/bangunan. Apabila
Tergugat atau pemilik agunan tidak melaksanakan, maka atas
biaya Yang Berhutang/Tergugat . pihak Penggugat dengan
bantuan yang berwenang dapat melaksanakannya
4. Bahwa Hal-halyang dilanggar oleh Tergugat diantaranya :

Halaman 2 dan 15 Purusan Nomor 26/PdLG.S/2022/PN Kpn

.J.)>tt:l 'lll(''- •
, M.,Jl / "' 4' K lg 'PL IC"'W IM ., M.4 •l Ull. " ,r!!o itl6' l: • ; C; qi.tL '°"""'*",...;.Y'ti.tl ,,...fMW'OuDili' ltMl.,,,.M'IM dM't Ml/ntabltt:,•
-• ..,..i>\ ......n N.n

--
-.. •••• . .. - _.....,,.,_ ......._,...,._ _..,, ..,,,,_ _ _
,. ...,,....,-"'-...,.

- ""...".....,.,,....-,-_,,,..,,... ·
tu1-3IU 1tSU I•" .".----------.--
E,...,,, --.........,.,. ....R,........ Ha1I aman

. 2
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
../ Bahwa Tergugat tidak memenuhi kewajiban/wanprestasi/ingkar
janji , karena tidak melaksanal<an ketentuan Pasal 2 ayat (2)
Surat Pengakuan Hutang Nomor : 637101007825107 tanggal
tanggal 10
Mei 2013;
../ Bahwa Tergugat tidak membayar angsuran pinjaman sejak bulan
Maret 2014 sehingga pinjaman Tergugat menunggak pokok
sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta rupiah) dan sudah
pernah dibayar oleh Tergugat sehingga sisa pinjaman masih
sebesar Rp 52.838.680,- (lima puluh dua juta delapan ratus tiga
puluh delapan ribu enam ratus delapan puluh rupiah) dengan
rincian tersisa pokok sebesar Rp. 31.250.300,- (Tiga Puluh satu
juta dua ratus lima puluh ribu tiga ratus rupiah) ditambah bunga
sebesar Rp.21.588.380,- (dua puluh satu juta lima ratus delapan
puluh delapan tiga ratus delapan puluh rupiah) ditambah
denda/penalty sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu
rupiah);dan menjadi kredit dalam kategori kredit macet;
../ Bahwa akibat pinjaman Tergugat menjadi kredit macet, Penggugat
harus menanggung kerugian, karena Penggugat harus tetap
membayar bunga simpanan masyarakat yang merupakan sumber
dana pinjaman yang disalurkan kepada Tergugat. Selain itu
Penggugat harus membuku biaya pencadangan aktiva produktif
dan Penggugat dirugikan karena tidak bisa menyalurkan pinjaman
lagi ke masyarakat sebesar pinjaman Tergugat yang macet
tersebut: Bahwa atas kredit macet Tergugat tersebut, Penggugat
telah melakukan penagihan kepada Tergugat secara rutin, baik
dengan datang langsung ke tempat domisili Tergugat sebagaimana
laporan kunjungan nasabah (LKN) maupun dengan memberikan
surat penagihan/ surat peringatan kepada Tergugat.
5. Bahwa Kerugian yang derita oleh Penggugat antara lain :
../ Bahwa sesuai Surat Pengakuan Hutang Nomor
:637101007825107 tanggal tanggal 10 Mei 2013 seharusnya
Tergugat membayar angsuran Pokok pinjaman berikut bunganya
harus dibayar kembali oleh Tergugat dengan pembayaran
angsuran pokok dan bunga setiap bulan sekali, sejak
ditandatangani Surat Pengakuan Hutang sebesar Rp 50.000.000,-
(Lima Puluh Juta rupiah) dan sudah pernah dibayar oleh Tergugat

Halaman 3 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sehingga sisa pinjaman masih sebesar Rp
52.838.680,- (lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh delapan

Halaman 3 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ribu enam ratus delapan puluh rupiah} dengan rincian tersisa
pokok sebesar Rp. 31.250.300,- (Ttga Puluh satu juta dua ratus
lima puluh ribu tiga ratus rupiah} ditambah bunga sebesar
Rp.21.588.380,- (dua puluh satu juta lima ratus delapan puluh
delapan tiga ratus delapan puluh rupiah} ditambah denda/penalty
sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah} dan
menjadi kredit dalam kategori kredit macet;
./ Bahwa dengan menunggaknya angsuran Tergugat tersebut
mengakibatkan Penggugat harus membuku biaya cadangan
aktiva produktif, sehingga Penggugat dirugikan dari membuku
biaya ini sebesar pokok sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh
Juta rupiah) dan sudah pernah dibay.ar oleh Tergugat sehingga
sisa pinjaman masih sebesar Rp 52.838.680,- (lima puluh dua
juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu enam ratus delapan
puluh rupiah) dengan rincian tersisa pokok sebesar Rp.
31.250.300,- (Ttga Puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu tiga
ratus rupiah} ditambah bunga sebesar Rp.21.588.380,- (dua puluh
satu juta lima ratus delapan puluh delapan tiga ratus delapan
puluh rupiah} ditambah denda/penalty sebesar Rp.2.500.000,-
(dua juta lima ratus ribu rupiah} dan menjadi kredit dalam
kategori kredit macet;
6. Bahwa Penggugat mengajukan bukti-bukti dan kesaksian-
kesaksian sebagai berikut :
Bukti Surat :
1. Copy dari Asli Surat Pengakuan Hutang Nomor :637101007825107
tanggal tanggal 10 Mei 2013;
Keterangan Sjogkat ·
Membuktikan bahwa terdapat perjanjian hutang antara Penggugat
dengan Tergugat dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur, antara
lain sbb:
• Tergugat mengakui menerima uang sebagai pinjaman/kredit Kupedes
dari Penggugat sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta rupiah};
• Pokok pinjaman berikut bunganya harus dibayar pokok dan bunga
setiap bulan sekali,sejak ditandatangani Surat Pengakuan Hutang;
• Untuk menjamin pinjamannya Tergugat memberikan agunan berupa
tanah dan/atau bangunan dengan bukti Akta Jual no.087/2013 atas
nama Winarti;

Halaman 4 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Asli bukti kepemilikan Akta Jual Beli no.087/2013 atas nama
Winarti tersebut disimpan pada Penggugat sampai dengan pinjaman
lunas.

Halaman 4 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Keteraogao Sjngkat·
Membuktikao bahwa benar Petugas Penggugat telah mengunjungi
ke tempat domisili Tergugat sesuai tanggal dalam Laporao Kunjungan
Nasabah untuk memberitahu agar segera memenuhi kewajiban membayar
aogsuran sesuai yang diperjanjikao daJam Surat Pengakuan Hutang.
9. Surat Peringatan Itgl 15 September 2021;
10. Surat Peringatao II tgl 29 Desember
2021; 11. Surat Peringatan Ill tgl 02
Februari 2022; Keterangan Sjogkat·
Membuktikan bahwa benar Penggugat telah memberitahu dan
memperingatkan kepada Tergugat secara patut dan lazim untuk memenuhi
kewajiban membayar aogsurao pinjamao sesuaiyang diperjanjikan dalam
Surat Pengakuan Hutang.
12. Rekening Koran Pinjaman atas nama Tergugat;
Keterangan Sjogkat ·
Membuktikao bahwa benar berdasarkan data administrasi
pembukuan Penggugat, Tergugat I tidak membayar angsurao
pinjamaonya sejak bulan Maret 2014.

Sdr. Dani Pratama Putra,Mantri Unit BRI Pujon;


Keterangan Si ngkat :
Saksi adaJah sebagai petugas yang melakukan penagihan dao
pemeriksaao kepada Tergugat, dan ternyata Tergugat tidak beritikad baik
untuk melakukan pembayarao angsuran kreditnya;
Sdc. M Fikri Firmansyah, Mantri BRI Unit Pujon;
Keterangan Siogkat
Saksi adalah sebagai petugas yang melakukan penagihan
kepada Tergugat, dan ternyata Tergugat tidak beritikad baik untuk
melakukan pembayaran angsuran kreditnya;
Maka Berdasarkao segaJa ucaian yang telah Penggugat kemukakan
di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Malang
untuk memanggil para pihak yang bersengketa pada satu persidangan
yang telah ditentukan untuk itu guna memeriksa, mengadilidan memutus
gugatao ini. Dao selanjutnya berkenao memutus dengan amac sebagai
berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan demi hukum perbuatan Tergugat adaJah Wanprestasi kepada

Halaman 6 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat;

Halaman 6 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

• Bilamana pinjaman tidak dibayar pada waktu yang telah ditetapkan maka
Penggugat berhak untuk menjual seluruh agunan, baik dibawah tangan
maupun dimuka umum, untuk dan atas nama permintaan Penggugat,
dan Yang Berhutang/Tergugat dan pemilik agunan menyatakan akan
menyerahkan I mengosongkan tanah rumah/bangunan. Apabila Tergugat
atau pemilik agunan tidak melaksanakan, maka atas biaya Yang
Berhutang/Tergugat, pihak Penggugat dengan bantuan yang berwenang
dapat melaksanakannya.
2. Copy dari Asli Kwitansi pembayaran Nomor : 637101007825107
tanggal 10 Mei 2013;
Keterangan Sjngkat ·
Membuktikan bahwa Tergugat telah menerima uang pencairan
kredit/ pinjaman sebesar Rp 50.000.000,- (Lima puluh Juta rupiah) dari
Penggugat ;
3. Copy dari Asli Surat Permohonan Pengajuan Kredit Nasabah ke BRI:
4. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Tergugat; Keterangan Singkat :
Membuktikan bahwa benar Tergugat yang mengajukan
kredit/pinjaman, yang menandatanganiSurat Pengakuan Hutang dan yang
menerima pencairan kredit/pinjamandariPenggugat;
5. Copy dariAsli Akta Jual Beli no.087/2013 atas nama
Winarti. Ketecangan Singkat ·
Membuktikan bahwa benar untuk menjamin pelunasan
pinjaman/kredit Tergugat telah memberikan agunan tanah dan/atau
bangunan atas nama winarti.
6. Copy dari Asli Surat Penyataan Penyerahan Agunan Tanggal 10 Mei
2013; Keterangan Sjogkat ·
Membuktikan bahwa benar penjamin Sdr Sugiarti telah
menyerahkan agunan untuk pelunasan pinjaman/kredit Tergugat kepada
pihak Penggugat;
7. Copy dari Asli Surat Kuasa MenjualAgunan tanggal Tanggal 10 Mei
2013 Keteraogan Sj ngkat ·
Membuktikan bahwa benar penjamin Sdr Sugiarti memberikan kuasa
kepada Penggugat untuk menjual agunan yang diberikan baik dibawah
tangan maupun dimuka umum apabila Tergugat wanprestasi/ingkar jaoji atau
tidak memenuhi kewajiban sesuai yang diperjanjikan dalam Surat Pengakuan
Hutang.

Halaman 5 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

8. Copy dari Asli Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) tgl


15/09/2021, 29/12/2021,09/02/2022:

Halaman 5 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

Pengadilan Negeri Kepanjen, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu
disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah, sehingga oleh karenanya maka
Hakim berpendapat bahwa Tergugat dianggap telah tidak menggunakan
haknya untuk membela kepentingannya dalam perkara ini dan Hakim
berketetapan melanjutkan persidangan tanpa kehadiran dari Tergugat
tersebut;

Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dilanjutkan


dengan pembacaan gugatan oleh Penggugat dengan tanpa hadirnya
Tergugat I dan Penggugat melaluiKuasanya tetap akan surat gugatan
sederhananya tersebut ;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, Hakim tidak dapat


melaksanakan dan mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui
mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan sebagaimana ketentuan
dalam Pasal 4 Ayat (1) PERMA Nomor 1Tahun 2016, akan tetapi oleh karena
dalam perkara a quo pihak Tergugat tidak pernah hadir di depan persidangan
walaupun telah dipanggil dengan sah dan patut, sehingga berdasarkan
ketentuan yang ada di dalam Pasal 4 Ayat (2) huruf b maka, Hakim tidak dapat
melaksanakan dan mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui
mediasi sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1Tahun 2016 tentang Prosedur MediasidiPengadilan tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut , pihak


Tergugat tidak pernah memberikan jawaban secara tertulis ataupun secara
lisan walaupun telah diberika kesempatan yang cukup;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,
maka segala sesuatu yang tercantum di dalam berita acara persidangan
dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
putusan ini;

Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Penggugat dan


Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan apa-apa lagi dan hanya mohon
putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

DALAM POKOK PERKARA :

Menimbang,bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang


pada pokoknya adalah mengenai 'Wan Prestasi" yang telah dilakukan oleh

Halaman 8 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

Tergugat;

Menimbang, bahwa oleh karena telah diakuiatau setidak-tidaknya


tidak disangkal maka menurut hukum yang harus dianggap terbukti
bahwasanya antara Penggugat dengan Tergugat telah sepakat melakukan
perjanjian kredit sebagaimana yang tertuang dalam Surat Pengakuan
Hutang Nomor :

Halaman 8 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

3. Menghukum Tergugat untuk membayar lunas seketika tanpa syarat seluruh


sisa pinjamanlkreditnya (Pokok + bunga) kepada Penggugat sebesar Rp
50.000.000,- (Lima Puluh Juta rupiah) dan sudah pernah dibayar
oleh Tergugat sehingga sisa pinjaman masih sebesar Rp
52.838.680,- (lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu
enam ratus delapan puluh rupiah) dengan rincian tersisa pokok
sebesar Rp. 31.250.300,- (Tiga Puluh satu juta dua ratus lima puluh
ribu tiga ratus rupiah) ditambah bunga sebesar Rp.21.588.380,- (dua
puluh satu juta lima ratus delapan puluh delapan tiga ratus delapan
puluh rupiah) ditambah denda/penalty sebesar Rp.2.500 .000,- (dua
juta lima ratus ribu rupiah). Apabila Tergugat I tidak melunasi seluruh
sisa pinjamanlkredi nya (pokok + bunga) secara sukarela kepada
Pengguga , makalerhadap agunan dengan bukti kepemilikan Akta Jual
Beli no.087/2013 atas nama Winarti yang dijaminkan kepada
Penggugat dilelang dengan perantara Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) dan hasil penjualan lelang tersebut
digunakan unluk pelunasan pembayaran pinjaman/kredit Tergugat
kepada Penggugat;
4. Menyatakan alas obyek agunan dengan bukti kepemilikan Akta Jual
Beli no.087/2013 alas nama Winarti berikut sekaligus anah dan
bangunan yang berdiri di alasnya sah dan berharga untuk dilakukan
Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) bagi kepentingan Penggugat ;
5. Memerintahkan kepada Terguga a au siapa saja yang menguasai
atau menempali obyek agunan Akta Jual Beli no.087/2013 alas nama
Winarti untuk segera mengosongkan obyek agunan tersebut. Apabila
Tergugat tidak melaksanakan sebagaimana mestinya maka atas
beban biaya Tergugat sendiri pihak Penggugal dengan bantuan
yang berwajib dapat melaksanakannya;
6. Menghukum Tergugaluntuk membayar biaya perkara yang timbul.
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil
adilnya.

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk


Penggugat menghadap Kuasanya tersebut, sedangkan Tergugaltidak
pernah hadir di persidangan, tanpa alasan yang sah alaupun menyuruh
wakilnya yang sah untuk hadir atau mewakili di depan persidangan
walaupun telah dipanggil secara sah dan pa ut menurul kelentuan
peraturan perundangan yang berlaku, sebagaimana risalah panggilan
Halaman 7 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN
Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

Nomor 26/Pdt.G .S/2022/PN Kpn, hari Rabu, tanggal 18 Mei 2022 dan
risalah panggilan Nomor 16/Pdt.G.S/2022/PN Kpn, hari Rabu, tanggal 25
Mei 2022 yang dilakukan oleh Jurusia Pengganti pada

Halaman 7 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

637101007825107 tanggal tanggal 10 Mei 2013, dimana Penggugat telah


memberikan pinjaman uang kepada Tergugat dengan plafond kredit
sejumlah Rp50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah);

Menimbang, bahwa dengan demikian yang menjadi pokok


permasalahan dalam perkara a quo adalah sebagai berikut:
• Bahwa apakah benar Para Tergugat tidak memenuhi
kewajiban/wanprestasi/ingkar janji , karena tidak melaksanakan
ketentuan Pasal 1 dan Pasal 2 Surat Pengakuan Hutang No :
637101007825107 tanggaltanggal 10 Mei 2013;
• Bahwa sejak kapan Tergugat tidak membayar angsuran pinjaman/kredit
Kupedes, sehingga pinjamannya Tergugat menunggak total sejumlah
Rp52.838.680,00 (lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh delapan
ribu enam ratus delapan puluh rupiah) dengan rincian sisa pokok
sejumlah Rp31.250.300,00 (tiga Puluh satu juta dua ratus lima puluh
ribu tiga ratus rupiah) ditambah bumga sejumlah Rp21.588.380,00 (dua
puluh satu juta lima ratus delapan puluh delapan tiga ratus delapan
puluh rupiah) ditambah denda/penaJty sejumlah Rp2.500.000,00 (dua
juta lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa dari daJil-dalil Penggugat yang tertuang di
dalam gugatan sederhananya tersebut, Tergugat secara pasif tidak pemah
menyangkal dalil-dalil tersebut, oleh karen Tergugat tidak pernah hadir
dan memberikan Jawaban terkait adanya gugatan sederhana dalam perkara
a quo;
Menimbang, bahwa walaupun dali-dalil gugatan Penggugat tidak
dibantah oleh Tergugat, maka Penggugat harus membuktikan dalil-dalil
gugatannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR atau Pasal 283
RBg bahwasanya "barang siapa yang mendalilkan mempunyai suatu hak
atau mengajukan suatu peristiwa (feit) untuk menegaskan haknya atau
untuk membantah adanya hak orang lain haruslah membuktikan tentang
adanya hak atau peristiwa tersebut" dalam haJ ini apabila kita membaca
anotasi dari Retnowulan Sutanto, S.H. dan lskandar Oeripkartawinata
dalam bukunya hukum acara perdata dalam teori dan praktek,
diungkapkan bahwa secara sepintas lalu, asas tersebut kelihatannya
sangat mudah. Sesungguhnya dalam praktek merupakan hal yang sangat
sukar untuk menentukan secara tepat, siapa yang harus dibebani
kewajiban untuk membuktikan sesuatu. Sebagai patokan untuk dapat
Halaman 9 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN
Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

dikemukakan, bahwa hendaknya tidak selalu satu pihak

Halaman 9 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

saja yang diwajibkan memberikan bukti, akan tetapi harus dilihat secara kasus
demi kasus, menurut kedaaan yang kongkrit dan pembuktian itu
hendaknya diwajibkan kepada pihak yang paling sedikit diberatkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan dari Pasal 163 HIR
atau Pasal 283 RBg tersebut di atas, maka Hakim berpendapat
bahwasnya Penggugat berkewajiban untuk membuktikan dalil-dalil dalam
gugatannya, sehingga Penggugat berkewajiban untuk membuktikan hal-hal
tersebut di atas;
Menimbang, bahwa sejalan dengan anotasi dari Ny. Retnowulan
Sutanto dan lskandar Oeripkartawinata tersebut, DR. Harifin A. Tumpa,
S.H. M.H., Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam
makalah yang diberikan pada pelatihan Hakim Pengadilan Negeri tahun
2002 pada halaman 26, menyatakan bahwa asas "siapa yang
mendalilkan sesuatu dia harus membuktikan", kelihatannya asas tersebut
mudah dan bahkan banyak orang dengan simpel menyatakan bahwa siapa
yang menggugat maka ia yang harus membuktikan. Namun dalam praktek,
masalah pembebanan pembuktian tersebut cukup rumit dan harus
dilakukan dengan sangat hati-hati,...oleh karena itu pembebanan
pembuktian harus melihat kasus perkasus, menurut keadaan yang
kongkrit. Hakim dituntut untuk mempunyai analisa yang tajam sehingga
dapat menentukan pembebanan pembuktian secara tepat dan adil;
Menimbang, bahwa ada beberapa teori tentang pembebanan
pembuktian itu, namun saat inibanyak dipakai teori "billijkheid beginsel"
atau teori kepatutan. Teori ini menganut prinsip bahwa pihak yang
dibebani pembuktian adalah pihak yang paling sedikit diberatkan
berdasarkan kepatutan dan keadilan dan berdasarkan kaedah hukum dalam
putusan Mahkamah Agung
R.I. Nomor 547 KJSip/1971, tanggal 15 Maret 1972 pada dasarnya adalah
bahwa beban pembuktian yang diletakkan kepada pihak yang harus
membuktikan sesuatu yang negatif, adalah lebih berat daripada beban
pembuktian pihak yang harus membuktikan sesuatu yang positif, yang
tersebut terakhir ini dibebankan kepada pihak yang lebih mampu untuk
membuktikannya;
Menimbang, bahwa yang perlu dibuktikan adalah apakah Tergugat
telah melakukan wanprestasi dengan tidak membayar angsuran pinjaman
sehingga pinjamannya Tergugat menunggak total sejumlah
Rp52.838.680,00 (lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh delapan

Halaman 10 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

ribu enam ratus delapan puluh rupiah) dengan rincian sisa pokok
sejumlah Rp31.250.300,00 (tiga puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu
tiga ratus rupiah) ditambah bunga sejumlah Rp21.588.380,00 (dua puluh
satu juta lima ratus delapan puluh delapan tiga

Halaman 10 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

ratus delapan puluh rupiah) ditambah denda/penalty sejumlah Rp2.500.000,00


(dua juta lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalil-dalilnya telah
mengajukan bukti-bukti surat berupa bukti surat tertanda P - 1sampaidengan P
- 12, akan tetapi Penggugat tidak pemah mengajukan saksi-saksi di depan
persidangan walaupun telah dinerikan kesempatan yang cukup oleh Hakim;
Menimbang, bahwa bukti-bukti surat Penggugat berupa P -
1sampai dengan P -12 yaitu antara lain:
1. Surat Pengakuan Hutang Nomor : 637101007825107, tanggal
tanggal 10 Mei 2013, yang foto copynya telah dicocokkan dengan
aslinya, telah bermaterai cukup, kemudian dilampirkan dalam berkas
perkara ini dan diberi pertanda P - 1;
2. Kwitansi pembayaran Nomor : 637101007825107, tanggal 10 Mei
2013, yang foto copynya telah dicocokkan dengan aslinya, telah
bermaterai cukup, kemudian dilampirkan dalam berkas perkara ini dan
diberi pertanda P - 2;
3. Surat Permohonan Pengajuan Kredit Nasabah ke BRI, yang foto
copynya telah dicocokkan dengan aslinya, telah bermaterai cukup,
kemudian dilampirkan dalam berkas perkara inidan diberi pertanda P
- 3;
4. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tergugat, yang foto copynya dapat
dicocokkan dengan aslinya,telah bermaterai cukup, kemudian
dilampirkan dalam berkas perkara inidan diberi pertanda P - 4;
5. Akta Jual Beli No.087/2013, atas nama Winarti, yang foto copynya
telah dicocokkan dengan aslinya,telah bermaterai cukup, kemudian
dilampirkan dalam berkas perkara ini dan diberi pertanda P - 5;
6. Surat Penyataan Penyerahan Agunan. tanggal 10 Mei 2013, yang
foto copynya telah dicocokkan dengan aslinya, telah bermaterai
cukup, kemudian dilampirkan dalam berkas perkara ini dan diberi
pertanda P - 6;
7. Surat Kuasa Menjual Agunan, tanggal Tanggal 10 Mei 2013, yang
foto copynya telah dicocokkan dengan aslinya, telah bermaterai
cukup, kemudian dilampirkan dalam berkas perkara ini dan diberi
pertanda P - 7;
8. Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) tgl 15/09/2021, 29/12/2021,
09/02/2022, yang foto copynya telah dicocokkan dengan aslinya,
telah bermaterai cukup, kemudian dilampirkan dalam berkas perkara
ini dan diberi pertanda P - 8;

Halaman .11 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN Kpn


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.i d

9. Surat Peringatan I tanggal 15 September 2021, yang foto copynya telah


dicocokkan dengan aslinya,telah bermaterai cukup, kemudian dilampirkan
dalam berkas perkara inidan diberi pertanda P - 9;
10. Surat Peringatan II tanggal 29 Desember 2021, yang foto copynya
telah dicocokkan dengan aslinya, telah bermaterai cukup, kemudian
dilampirkan dalam berkas perkara inidan diberi pertanda P - 10;
11. Surat Peringatan Ill tanggal 2 Februari 2022, yang foto copynya
telah dicocokkan dengan aslinya, telah bermaterai cukup, kemudian
dilampirkan dalam berkas perkara ini dan diberi pertanda P - 11;
12. Rekening Koran Pinjaman atas nama Tergugat, yang foto copynya
telah dicocokkan dengan aslinya, telah bermaterai cukup, kemudian
dilampirkan dalam berkas perkara ini dan diberi pertanda P - 12;
Menimbang, bahwa di dalam perkara a quo bahwasanya yang menjadi
pihak Penggugat adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk unit
Pujon, dimana PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu sendiri,
adalah suatu bentuk badan hukum perseroan terbatas yang bergerak dalam
kegiatan usaha perbankan, sehingga oleh karena merupakan suatu badan
hukum yang berbentuk perseroan terbatas maka, segala sesuatunya tentu
saja mengacu dan tunduk kepada peraturan tentang Perseroan Terbatas ,
sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas:
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan memeriksa dan
memberikan pendapatnya terkait dengan Surat Kuasa Nomor : B. 084/KC
XIX/ MKR/04/2022 , tanggal 23 Mei 2022 dan terdapat juga Surat Penugasan
yang tertulis Nomor :B.081/KC-XIX/MKR/04/2022, tanggal 23 Mei 2022, untuk
dan atas nama jabatannya mewakili seorang Direksi sebagaimana ketentuan
dalam Pasal 1angka 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas;
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, terkait
pengaturan yang dapat mewakili suatu badan hukum yang berbentuk
Perseroan Terbatas sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1angka 5
Undang undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 adalah
seseorang yang diberikan berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuaidengan ketentuan dalam anggaran dasar
adalah Direksi;

Halaman 12 dari 15 Putusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN Kpn


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam melakukan kewenangan tersebut seorang
direksi dapat memberikan kuasa kepada seseorang atau beberapa orang
yang ditunjuk untuk melakukan suatu perbuatan atas nama pemberi kuasa
sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1792 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata menyatakan bahwasanya pemberian kuasa ada/ah suatu persetujuan
berisikan pemberian kekuasaan kepada orang lain yang menerimanya untuk
melakukan sesuatu atas narna orang yang memberikan kuasa;
Menimbang, bahwa dalam suatu kuasa yang diberikan tersebut,
kuasa untuk dan atas nama serta mewakili para pihak yang memberikan
kuasa dalam proses persidangan gugatan perdata, bilamana mereka atau
salahsatu pihak berkeinginan dibantu atau diwakili oleh seorang kuasa
atau wakil maka untuk maksud ini harus dibuat surat kuasa khusus atau
surat kuasa istimewa sebagaimana Putusan Mahkamah Agung Nomor
296 K/Sip/1970, tanggal 9 Desember 1970;
Menimbang, bahwa Penggugat sebagaimana dalam berkas perkara
a quo terlampir Surat Kuasa Nomor : B. 084/KC-XIXJMKR/04/2022,
tanggal 23 Mei 2022 dan terdapat juga Surat Penugasan yang tertulis
Nomor : B.081/KC XIXJMKR /04/2022,tanggal 23 Mei2022, dimana di dalam
surat kuasa dan sural tugas tersebut Hakim melihat bahwasanya Farid
Azmy Rahman, selaku Kepala Unit PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk Unit Pujon, memberikan kuasa kepada Dani Pratama Putra (Mantri
Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pujon), untuk dan a
as nama serta mewakili PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Un t
Pujon untuk mengajukan gugatan sederhana di Pengadilan Negeri
Kabupaten Malang;
Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1angka 5
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1792 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata menyatakan bahwasanya Direksi adalah
seseorang yang diberikan wewenang untuk mewakilibadan hukum dalam
suatu badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas untuk
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sehingga dengan
demikian seharusnya yang memberikan kuasa adalah seorang Direksi
kepada pimpinan yang ada di bawahnya untuk mewakili Perseroan terkait
permasalahan hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan;

Halaman 13 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam gugatan sederhana a quo, tercantum
bahwasanya yang menjadi pihak Penggugat adalah PT. Bank Rakyat Indonesia
{Persero) Tbk unit Pujon yang diwakili oleh Farid Azmy Rahman, selaku
Kepala Unit PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pujon,
memberikan kuasa kepada Dani Pratama Putra {Mantri Unit PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pujon), untuk dan atas nama serta
mewakili PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pujon baik di
dalam maupun di luar pengadilan, khususnya mengajukan gugatan
sederhana dalam perkara a quo, dimana
Hakim tidak menemukan adanya Surat Kuasa Khusus dari Direksi PT.
Bank Rakyat Indonesia {Persero) Tbk kepada Farid Azmy Rahman
selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pujon
untuk dan atas Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk
mewakili suatu badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas untuk
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sehingga hal
tersebut tentu saja sangat bertentangan sebagaimana ketentuan dalam
Pasal 1 angka 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 lahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan ketentuan dalam Pasal 1792
Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan juga sebagaimana Putusan
Mahkamah Agung Nomor 296 K/Sip/1970, tanggal 9 Desember 1970;
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat tidak dapat
membuktikan terkait keabsahannya sebagai pihalk untuk dapat mewakili
PT. Bank Rakyat Indonesia {Persero) Tbk dalam hal mengajukan suatu
gugatan di pengadilan negeri, dimana hal ini tentu saja kontradiktif dan
bertentangan sebagaimana ketentuan yang ada didalam Pasal 1 angka 5
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, sehingga berdasarkan uraian pertimbangan-
perti mbangan Hakim tersebut di atas, bahwasanya legal standing
Penggugat sebagai orang yang dapat mewakili suatu perseroan terbatas
(PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) khususnya unit Pujon dalam
hal mengajukan gugatan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa oleh karena legal standing Penggugat
sebagai orang yang hendak mengajukan gugatan tidak dapat diterima
maka, Hakim menyatakan bahwasanya terhadap gugatan sederhana
Penggugat di dalam perkara a quo, haruslah dinyatakan tidak dapat

Halaman 14 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diterima (Niet onvantkelijk verklard);

Halaman 15 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan a quo dinyatakan tidak dapat
diterima (Niel onvantkelijk verklard), sehingga dengan demikian belum
berkenaan dengan pokok perkara, maka terhadap alat bukti dan
pembuktian lainnya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (Niet onvantkelijk verk/ard), maka Penggugat adalah sebagai
pihak yang kalah, maka dengan demikian harus dihukum untuk
membayar biaya perkara dalam perkara a quo yang besarnya akan
ditentukan dalam amar putusan di bawah ini;
Mengingat dan memperhatikan: Pasal 1792 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata, Pasal 1angka 5 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor:
48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor :
49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum, Perma Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Perubahan atas Perma Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Penyelesaian Gugatan sederhana dan ketentuan pasal-pasal lain yang
bersangkutan dengan perkara ini;
MENGADILI:

1. Menyatakan gugatan sederhana Penggugat tidak dapat diterima


(Niet Onvankelijk Verklaard) ;

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara


sejumlah Rp599.000,00 (Lima Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu
Rupiah);
Demikianlah diputus pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2022 oleh
Nanang Dwi Kristanto, S.H., M.Hum., sebagai Hakim pada Pengadilan
Negeri Kepanjen , putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim tersebut dengan
dibantu oleh Mulyo Raharjo , S.H., sebagai Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Kepanjen dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan
tanpa dihadiri oleh Tergugat;

Panitera Pengganti Hakim

Mulyo Raharjo, S.H. Nanang Dwi Kristanto, S.H., M.Hum.,

Halaman 16 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

permcian B1aya Perkara.


Pendaftaran Rp. 30.000,00
ATK
R p. 75.000,00
Sumpah
Rp. 40.000,00
Panggilan
R p. 680.000,00
B1aya PenggandaanRp 24.000,00
PNBP Rp. 30.000,00
Meterai
R p. 10.000,00
Redaksi
Rp. 10.000,00
JUMLAH R p.899.000,00
(Oe/apan Ratus Sembi/an Pu/uh Sembilan.Bibu BJJDiah).

Halaman 17 dari 15 Purusan Nomor 26/Pdt.G.S/2022/PN


Kpn

Anda mungkin juga menyukai