Anda di halaman 1dari 6

Management

Law Firm
Andrean Julianto
201910110311043

1
Pendahuluan

Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai
tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif
menggunakan sumber daya yang tersedia.
Firma Hukum adalah salah satu badan usaha yang terdiri dari beberapa advokat
berpengalaman untuk membantu mengatasi permasalahan hukum.

MM.DD.20XX
2
ADD A FOOTER
Pengertian manajemen firma hukum

Manajemen kantor hukum sebenarnya bukan hanya bertujuan melanggengkan usaha. Ia


juga bertujuan untuk memastikan tersedianya pelayanan jasa profesional hukum yang andal.

Achmad Zen Umar Purba dari Ali, Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR)
menyinggung pentingnya tata kelola sekutu. Dalam konteks ini, pengelola firma hukum
tidak boleh melupakan persoalan modal, sumber daya manusia, pajak, dan tujuan pendirian
firma tersebut.

MM.DD.20XX
3
ADD A FOOTER
Pada dasarnya, ada empat faktor yang harus menjadi perhatian serius para advokat dalam
mengelola kantornya. Keempat faktor itu mulai dari sasaran yang ingin dicapai, letak kantor yang
strategis, perencanaan yang matang hingga evaluasi yang harus dilakukan secara periodik. Dan
tidak kalah pentingnya juga, memberi kesempatan kepada advokat asing untuk magang di
kantornya.
Dari keempat faktor yang Penulis sebut di atas, ada faktor lain yang tidak kalah penting yakni
SDM dan kualitas mutu pelayanan jasa kepada klien. Pengembangan SDM ini tentu saja diawali
dengan proses rekrutmen yang baik dan benar serta bertanggung jawab. Setelah itu, harus ada
kejelasan proses pengembangan dan promosi serta jenjang karir. Harus ada pola interaksi yang
baik di antara para karyawan serta dengan pihak luar.

MM.DD.20XX
4
ADD A FOOTER
Bantuan hukum
Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang No. 18 tahun 2003 Tentang Advokat (UU Advokat)
menyatakan: “Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari
keadilan yang tidak mampu.”
Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian
Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma, menyatakan: “Advokat wajib memberikan Bantuan Hukum
secara cuma-cuma kepada pencari keadilan”.
Pasal 4 huruf f Kode Etik Advokat, menyatakan: “advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma
harus memberikan perhatian yang sama seperti terhadap perkara untuk mana ia menerima uang
jasa”
Munculnya kewajiban untuk memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma, tidak bisa
dilepaskan dari fakta bahwa betapa susahnya bahkan hampir mustahil masyarakat miskin
mendapatkan keadilan. Sistem dan struktur yang timpang selalu memposisikan orang miskin
pada posisi yang lemah (tidak adil) saat berhadapan dengan hukum. Seolah hanya orang kaya
yang berhak atas keadilan. Oleh sebab itu kehadiran advokat untuk membantu masyarakat miskin
pencari keadilan diharapkan dapat menyeimbangkan posisi yang timpang tersebut sehingga dapat
memberikan keadilan kepada mereka yang terkena masalah hukum.
MM.DD.20XX
5
ADD A FOOTER
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai