Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT PERADILAN INTERNASIONAL

A. Pengertian Peradilan Internasional


Peradilan internasional merupakan proses penyelesaian hukum pertikaian
internasional secara adil menurutr: hukum yaitu melalui kesepakatan maupun perjanjian
tertentu. Dalam penyelesaian pertikaian internasional secara umum dilakukan secara damai
dan secara kekerasan atau dipaksakan. Secara damai adalah melalui pengadilan dan secara
kekerasan adalah melalui peperangan. Peradilan sengketa internasional dapat dilakukan
melalui arbitrase internasional dan pengadilan internasional:

a. Arbitrase Internasional
Arbitrase Internasional adalah penyelesaian konflik internasional dengan cara
penunjukan arbitrator (wasit): oleh pihak-pihak yang bersengketa tanpa harus memperhatikan
ketentuan hukum secara ketat. Praktik arbitrasel kt sebenarnya sudah lama ada, hanya saja
secara hukum modern baru dimulai pada tahun 1974, yaitu pada saat ditetapkannya
Perjanjian International  antara Amerika Serikat dan Inggris.
Perjanjian ini menetapkan: pembentukan tiga komisi bersama untuk menyelesaikan
perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan dalam rangka pembuatan perjanjian
internasional. Dua dari tiga komisi itu bertindak sebagai pihak ketigai yang menyelesaikan
sengketa. 
Sistem Hukum dan Peradilan Interrsasional Dalam praktiknya, susunan arbitrase
tribunal sangat beraneka ragam, tergantung pada perjaniian internasional yang mengatur
arbitrase itu. Arbitrase tribunal dapat terdiri atas seorang arbitrator atau beberapa arbitrator. 
Wewenang suatu arbitrase tribunal tergantung pada kesepakatan negara-negara yang
bersengketa dalam perjanjian internasional tentang arbitrase yang bersangkutan. Pada
umumnya, arbitrase menangani sengketa hukum, sengketa mengenai fakta dan hak-hak dalam
suatu pertentangan. Batas wewenang tribunal arbitrase ditentukan oleh negara-negara
bersangkutan dalam perjanjian arbitrasenya. 

b. Pengadilan Internasional
Pengadilan internasional merupakan proses penyelesaian hukum atas sengketa/konflik
internasional secara formal (acara peradilan). Pengadilan internasional merupakan instrumen
Mahkamah Internasional dalam upaya penegakan hukum internasional. 
Hal ini karena kompetensi Mahkamah Internasional berkaitan dengan pengadilan
internasional terhadap konflik internasional sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Statuta
Mahkamah Pengadilan Internasional berkuasa untuk menuntut orang-orang yang bertanggung
jawab atas kejahatan sebagai berikut sebagaimana dilakukan dalam bentuk berseniata, apakah
hal itu bersifat internasional atau internal, dan ditujukan terhadap penduduk sipil:

 pembunuhan
 pembasmian
 perbudakan
 deportasi
 pemenjaraan
 penyiksaan
 perkosaan
 penuntutan terhadap kelompok atas dasar politik, ras dan agama
 lain-lain perbuatan yang tidak berperikemanusiaan.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengadilan internasional terjadi apabila

 peradilan nasional benar-benar tidak mau atau tidak bisa mengadili suatu kasus
kejahatan kemanusiaan, dan
 sistem peradilan nasional sudah tidak independen dan tidak efektif.

B. Pengertian Mahkamah Internasional

Apa itu Mahkamah Internasional ? Mahkamah internasional adalah badan pengadilan


internasional resmi bersifat tetap dan bertugas untuk memeriksa dan memutus
perkara-perkara yang diajukan kepadanya. Mahkamah internasional ini terdiri dari 15
(limabelas) hakim yang dipilih oleh Majelis Umum berdasarkan
kemampuan/kecakapan mereka, bukan atas dasar kewarganegaraan mereka.
Mahkamah internasional berkedudukan di Den Haag, Belanda. Mahkamah
internasional (The International Court of Justice, ICI) adalah organ utama lembaga
kehakiman PBB, yang berkedudukan di Den Haag, Belanda. Didirikan pada tahun
1945 berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mahkamah ini
mulai berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti Mahkamah Internasional
Permanen (Permanent Court Internasional Justice).
Komposisi Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim. Dua di antaranya
merangkap menjadi Ketua dan Wakil Ketua. Masa jabatannya adalah 9 tahun. Ke-15
calon hakim tersebut direkrut dari warga negara anggota yang dinilai memiliki
kecakapan di bidang hukum internasional. Biasanya lima hakim berasal dari negara
anggota tetap DK PBB (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, China, dan Rusia). Di
samping 15 hakim tetap dimungkinkan pembentukan hakim ad hoc. Hakim ad hoc
terdiri dari dua hakim yang diusulkan oleh negara yang bersengketa. Kedua hakim ad
hoc bersama-sama dengan kelimabelas hakim tetap memeriksa dan memutus perkara
yang disidangkan.
Fungsi Mahkamah Internasional adalah menyelesaikan kasus-kasus persengketaan
internasional yang subjeknya adalah negara. Pasal 34 Statuta Mahkamah Internasional
menyatakan bahwa yang boleh beracara di Mahkamah Internasional hanyalah subjek
hukum negara (Only States may be parties in cases before the Court). Dalam hal ini,
ada tiga kategori negara, yaitu: negara anggota PBB; negara bukan anggota PBB yang
menjadi anggota Statuta Mahkamah Internasional; dan negara bukan Statuta
Mahkamah Internasional.
Contoh kasus yang pernah dibawa dan diselesaikan di Mahkamah Internasional
adalah sebagai berikut:

 Pembersihan etnis yahudi oleh Nazi Di jerman atas pimpinan Adolf Hitler,
Mahkamah Internasional telah mengadili dan menghukum pelaku.
 Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan Kerja paksa dan 10.000 rakyat
Indonesia hilang. Pengadilan internasional telah dijalankan dan menghukum para
penjahatnya.
 Serbia di Bosnia dan Kroasia: anatar 1992-1995 pembersihan etnis kroasia dan Bosnia
oleh Kroasia danmembunuh sekitar 700.000 warga Bosnia dan Kroasia.
 Pemerintah Rwanda terhadap etniks Hutu : Selama tiga bulan di tahu 1994 antara 500
samapai 1 juta orang etnis Hutu dan Tutsi telah dibunuh oleh pemerintah Rwanda.
PBB menggelar pengadilan kejahatan perang di Arusha Tanzania dan hanya menyeret
29 penjahat perangnya.
 Indonesia dengan Malaysia terhadap kasus Pulau sipadan dan Ligitan, dan Mahkamah
internasional memenangkan pihak Malaysia pada tahun 2003. Malaysia adalah
pemilik ke dua pulau tersebut. Indonesia menghormati keputusan tersebut.
 Kasus Timor Timur diselesaikan secara Internasional dengan referendum. Dan sejak
tahun 1999 Timor-Timur berdiri sebagai sebuah Negara bernama Republik Tomor
Lorosae /Timor Leste.

Tugas Mahkamah Internasional


Mahkamah Internasional mempunyai tugas seperti berikut ini :
 Bertugas untuk memeriksa perselisihan atau sengketa antara negaranegara anggota
PBB yang diserahkan kepadanya.
 Bertugas untuk memberi pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian
sengketa antarnegara anggota PBB.
 Bertugas untuk mengajukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk bertindak terhadap
salah satu pihak yang tidak melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional.
 Bertugas untuk memberi nasihat persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan
Keamanan PBB.

Kewenangan Mahkamah Internasional


Yurisdiksi atau kewenangan yang dipunyai oleh MPI untuk menegakkan aturan hukum
internasional yaitu memutus perkara terbatas terhadap pelaku kejahatan berat oleh warga
negara dari negara yang sudah meratifikasi statuta mahkamah.
Pasal 5 – 8 statuta mahkamah menentukan empat jenis kejahatan berat, yaitu sebagai berikut :
1. Kejahatan Genosida
Kejahatan genosida (the crime of genocide), yaitu tindakan jahat yang berupaya untuk
memusnahkan keseluruhan atau sebagian dari suatu bangsa, etnik, ras, ataupun
kelompok keagamaan tertentu.
2. Kejahatan Terhadap Kemanusian
Kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes againts humanity), yakni suatu tindakan
penyerangan yang luas atau sistematis terhadap populasi penduduk sipil tertentu.
3. Kejahatan Perang
Kejahatan perang (war crime), yakni meliputi beberapa hal berikut.
 Tindakan berkenaan dengan kejahatan perang, khususnya jika dilakukan sebagai
bagian dari suatu rencana atau kebijakan atau sebagai bagian dari suatu pelaksanaan
secara besar-besaran dari kejahatan tersebut.
 Semua tindakan terhadap manusia atau hak miliknya yang bertentangan dengan
Konvensi Jenewa (misalnya, pembunuhan berencana, penyiksaan, eksperimen
biologis, menghancurkan harta benda, dan lain-lain).
 Kejahatan serius yang melanggar hukum konflik bersenjata internasional (misalnya,
menyerang objek-objek sipil bukan objek militer, membombardir secara membabi-
buta suatu desa atau penghuni bangunan-bangunan tertentu yang bukan objek militer).
4. Kejahatan Agresi
Kejahatan agresi (the crime of aggression), yakni tindak kejahatan yang berkaitan
dengan ancaman terhadap perdamaian.
MAKALAH TENTANG
“HAKIKAT PERADILAN INTERNASIONAL”

Di Susun Oleh:
Kelompok
1. Ramadhan
2. Pito
3. Syamaldi
4. Amar
Kelas : XI TBSM 1

YAYASAN UMAR SYAHIR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) CIBENING
Program keahlian : Teknik otomotif, Teknik komputer dan informasi, Akuntansi dan keuangan
Komp. Keahlian : Teknik dan bisnis sepeda motor, Teknik komputer dan jaringan, Akuntansi dan keuangan lembaga
Alamat : Jl. Raya desa Cibingbin – Penanggapan Kec.Cibingbin Kab.Kuningan 45587
e-mail : surat.smkcibening@gmail.com  (0232) 8892775 /8893019
2019

Anda mungkin juga menyukai