Nim : 2020203874231027
Prodi : Hukum Pidana Islam
1. Pengadilan Nuremberg
- Untuk mengadili kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para petinggi Nazi
Jerman.
Dasar Hukum Pengadilan Nuremberg
- Sekutu melalui deklarasi Moskow, menyepakati bahwa kejahatan perang kecil
atau besar akan di adili oleh suatu pengadilan Bersama yang di bentuk oleh
sekutu.
Kejahatan yang dilakukan
- Agresi terhadap polandia 1939.
- Genosida terhadap bangsa Yahudi di Eropa.
- Melakukan operasi Barbosa dengan menyerang Rusia dimana warga sipil Rusia di
jadikan budak, percobaan untuk kedokteran, di siksa, dan di bunuh.
Proses Peradilan Pengadilan Nuremberg
- Terdiri dari majelis hakim yang terdiri dari 1 ketua dan 3 anggota dimana hakim
serta hakim pengganti berasal dari 4 negara.
- Mengadili 99 orang terdakwa dimana 22 diadili secara In Absensia, 19 dijatuhi
hukuman, dengan 22 diantaranya di hukum mati.
2. Pengadilan Tokyo
- Di dirikan pada tanggal 19 januari 1946 dengan nama resmi International Military
Tribunal For The Far East.
- Untuk kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh jepang selama perang dunia
berlangsung
- Di dirikan berdasarkan proklamasi komandan tertinggi pasukan sekutu di Timur
jauh Jendral D. Mac. Arthur
Pengadilan ini berlangsung selama kurang lebih 2 tahun, Jadi dasar pembentukan
peradilan ini menggunakan dasar deklarasi Moskow dan juga menggunakan dasar
hukum putusan peradilan Nuremberg.
3. International Criminal Tribunal For Formen Yugoslovia / ICTY
- Pembentukannya dilandasari oleh Pengadilan Nuremberg dan Pengadilan Tokyo.
- Di buat dalam rangka merespon konflik bersenjata yang terjadi di Yugoslovia
pada tahun 1990-an.
- Dasar pembentukan ICTY ini adalah Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kewenangan ICTY
- Berlangsung di Den Haag, Belanda.
- ICTY di bentuk untuk menginvestigasi, menuntut, dan mengadili indivisu-
individu yang bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran berat terhadap
hukum humaniter internasional selama konflik bersenjata sejak tahun 1991.
- Di kenal system quasi-in absentia.
- Di adili 35 orang dengan 32 dipidana.
4. International Criminal Tribunal For Rwanda / ICTR
- Mengambil presendent ICTY berdasarkan resolusi dewan keamanan PBB No. 995
tanggal 8 november 1994.
- Berlokasi di Arusha, Tanzania.
- Bertujuan untuk menuntut dan mengadili orang-orang yang bertanggung jawab
atas terjadinya genosida dan kejahatan-kejahatan berta lain yang melanggar
hukum humaniter international di Rwanda atau oleh orang-orang Rwanda di
negara-negara tetangga khususnya yang di lakukan oleh ekstrimis suku hutu sejak
1 januari – 3 desember 1994.
Kewenangan ICTR
Memiliki Current jurisdiction sekaligus primary jurisdiction terhadap pengadilan
nasional baik di Rwanda maupun di negara lain. Pengadilan ini absentia dilarang
memberlakukan asas nebis in idem Crime against humanity dirumuskannya tidak ada
kaitannya dengan konflik bersenjata (war crime) 16 diadili dan 1 diputus bebas.
Hukum acara dan pembuktian
International Criminal Court (ICC)
Pengadilan pidana internasional menggunakan beberapa sumber hukum
1. Sumber hukum pidana materilnya
2. Sumber hukum pidana formilnya
Sumber Hukum
- Statuta Roma
- Hukum Acara Pembuktian
- Perjanjian-perjanjian dan prinsip internasional yang berlaku umum
- Prinsip umum yang berlaku dalam suatu negara asal sejalan dengan Statuta Roma
- Putusan hakim terdahulu (jurisprudence)
A. Statuta Roma menjadi dasar utama hukum materilnya.
B. Hukum pidana formil ICC terdiri dari 12 Bab 225 Pasal / Rules
C. Yuridiksi pengadilan pidana internasional
- Genosida (pasal 6)
- Kejahatan kemanusiaan (pasal 7)
- Kejahatan perang (pasal 8)
- Kejahatan agresi (belum disahkan)
Yuridiksi ICC
1. Yuridiksi material
2. Yuridiksi temporal
3. Yuridiksi territorial
4. Yuridiksi personal
Penekanannya hanya untuk orang dewasa jadi usia di bawah 18 tahun meskipun dia
melakukan tindak pidana internasional tidak bisa menggunakan Yuridiksi ICC untuk
diadili.
Pra-peradilan
- Memutus apakah suatu perkara dapat dilakukan atau tidak
- Mengadili jika ada keberatan atas juridiksi ICC
- Mengadili keputusan jaksa yang tidak mau atau mengehntikan suatu penyelidikan
- Mengadili layak atau tidak suatu kasus dibawa ke ICC
- Dihadiri oleh jaksa, terdakwa / kuasa hukumnya, saksi-saksi
Peradilan
- Terdakwa hadir atau melalui teleconference
- Pembacaan dakwaan harus dibuat dengan Bahasa resmi ICC (inggris / prancis)
diterjemahkan kebahasa terdakwa
- Terdakwa menjawab atau tidak bersalah setelah berkonsultasi dengan penasehat
hukum
- Pembuktian (jaksa dan pengacara), hakim juga aktif meminta bukti tambahan dari
jaksa dan pengacara
- Keputusan.