Oleh : Aisyah Putri Utami Azzuri (202110110311259)
1. Jelaskan Sejarah Perkembangan Hukum Pidana Internasional
Sejarah hukum pidana internasional diawali dengan terbentuknya dua pengadilan pidana internasional pertama di dunia yang bersifat ad hoc pasca Perang Dunia II, yakni Mahkamah Militer Internasional Nuremberg serta Mahkamah Militer Internasional Tokyo. Kehadiran pengadilan pidana internasional di atas, baik yang bersifat ad hoc atau permanen memperlihatkan kepada seluruh umat manusia bahwa terdapat tindak pidana atau kejahatan tertentu yang melanggar hukum dan moral, mencengangkan hati nurani manusia, serta mengancam perdamaian dan keamanan dunia. Selanjutnya, dua pengadilan pidana internasional ad hoc lainnya lahir dengan didasari Resolusi Dewan Keamanan PBB yaitu International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (“ICTY”) tahun 1993 yang berlokasi di Den Haag, Belanda. Lalu terdapat International Criminal Tribunal for Rwanda (“ICTR”) tahun 1994 yang berlokasi di Arusha, Tanzania. Kedua mahkamah ad hoc lahir sebagai respons atas terjadinya kejahatan luar biasa di wilayah negara bekas Yugoslavia serta genosida di wilayah Rwanda.Kemudian, sejak tahun 1998, International Criminal Court (“ICC”) didirikan berdasarkan Statuta Roma 1998. ICC adalah satu-satunya pengadilan pidana internasional yang bersifat permanen dan berfungsi untuk menghapuskan impunitas dan mewujudkan keadilan internasional. 2. Bagaimanakah pendapat Schwarzenegger tentang definisi Hukum Pidana Internasional, bandingkan definisi Schwarzenegger dengan M Bassiouni berbicara tentang definisi Hukum Pidana Internasional, Menurut Arnold Schwarzenegger tidak ada pandangan yang secara gamblang disampaikan namun menurut M. Cherif Bassiouni sebagai ahli hukum pidana internasional mendefinisikan Hukum Pidana Internasional sebagai sistem aturan yang mengatur tindak kejahatan yang melintasi batas negara dan melibatkan tanggung jawab individu atau negara untuk pelanggarannya. 3. Bagaimana pengaruh Teori Monisme dan Dualisme Hukum Internasional terhadap praktek perkembangan Hukum Pidana Internasional terhadapan kasus berikut (silahkan pilih satu kasus saja untuk dianalisa) Kasus United States v. Verdugo Urguidez, 110.S.Ct.1056 (tanggal 28 Febuari 1990) Verdugo adlah warga Negara mexico yang bertempat tinggal di Meksikali, Mexico. Verdugo termasuk salah satu anggota gang narkotika yang dicari oleh pihak DEA Amerika Serikat dan juga diduga kuat membanu pembunuhan yang telah dilakukan terhadap agen DEA, Camarena-Salazar pada tahun 1985. Pandangan teori dualisme menyatakan bahwa hukum internasional tidak dapat langsung diterapkan di dalam hukum nasional tanpa adanya transformasi atau pengesahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam kasus ini, Amerika Serikat tidak dapat dikenakan sanksi hukum internasional karena tindakan mereka tidak melanggar hukum nasional Amerika Serikat. Namun, pandangan teori monisme menyatakan bahwa hukum internasional dan hukum nasional merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, tindakan Amerika Serikat dalam melakukan penyitaan terhadap properti Verdugo-Urquidez di Meksiko dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Dalam kasus ini, pandangan yang lebih dominan adalah pandangan dualisme yang menyatakan bahwa hukum internasional harus diubah atau diadopsi menjadi hukum nasional terlebih dahulu sebelum dapat diterapkan di dalam hukum nasional. Oleh karena itu, Amerika Serikat tidak dapat dikenakan sanksi hukum internasional karena tindakan mereka tidak melanggar hukum nasional Amerika Serikat