Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PEMBATASAN PEMAKNAAN PELECEHAN SEKSUAL

NON FISIK DALAM UU NO. 12 TAHUN 2022 UNTUK MENJAMIN


KEPASTIAN HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kejahatan terhadap kesusilaan atau sering disebut dengan moral offenses serta
pelecehan seksual atau sexual harassment termasuk kedalam kategori bentuk
pelanggarann terhadap hak kenyamanan manusia sebagai warga negara yang berhak
merasakan rasa aman dan nyaman yang telah dijamin oleh konstitusi negara. Namun,
tidak dapat dipungkiri bahwa kejadian seperti ini bukan lagi menjadi permasalahan yang
hanya bisa dianggap sebagai permasalahan nasional namun telah menjadi masalah
hukum global.1
Pelecehan seksual merupakan tingkah laku ataupun atensi yang mengarah seksual dan
melakukan perbuatan seksual baik secara lisan maupun fisik yang mengganggu korban 2
Menurut Winarsunu, pelecehan seksual merupakan segala macam perilaku manusia yang
memiliki makna seksual yang dilakukan secara individual yang tidak dikehendaki oleh
orang lain denga berbagai macam bentuk mulai dari ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan
tindakan-tindakan yang memiliki makna seksual.3
Pelaku pelecehan seksual dan kejahatan kesusilaan saat ini bukan hanya melibatkan
orang-orang atau golongan yang memiliki perekonomian rendah namun telah menembus
berbagai strata sosial yang ada dari yang terendah hingga yang tinggi. 4 Bahkan sumber
lain menujukkan bahwa pelaku pelecehan seksual bukan hanya dilakukan oleh orang
tidak dikenal namun merupakan orang yang dekat dengan korban.5
Tindakan pelecehan seksual memungkinkan untuk terjadi di ranah publik baik seperti
jalan raya, kendaraan umum, supermarket dan dapat terjadi baik oleh Laki-laki maupun
Perempuan. Dalam beberapa sumber menunjukkan bahwa pelecehan seksual umumnya
terjadi di daerah-daerah yang dipandang sebagai tempat yang aman. United Nations
Development Fund for Women (UNIFEM) menyatakan bahwa tingginya prevelensi
tindakan pelecehan seksual terjadi ditempat yang dikenali korban.6

1
Romli Atmasasmita, S. L. (1995). Kapita Selekta Hukum Pidanan Dan Kriminologi. Bandung: Penerbit Mandar
Maju
2
Dewi, I. A. (2019). Pelecehan Seksual. Catcalling : Candaan, Pujian atau Pelecehan Seksual, 201-03
3
Utami, S. W. (2016). Pelecehan Seksual. hubungan antara kontrol diri dengan pelecehan seksual pada remaja
di Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 1-2
4
Ibid1
5

Anda mungkin juga menyukai