Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

LABORATORIUM DIAGNOSTIK LANJUT


TEORI PERALATAN DIAGNOSTIK LANJUT
ALAT ALAT MATA

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. H. Bambang Guruh Irianto, AIM, MM
NIP 19580109 198010 1 001

Disusun Oleh :

1. Annisa Nurul Sytulustissiyah (P27838020007)


2. Dwi Cahyo Saputra (P27838020015)
3. Novelia Rahmawati (P27838020044 )
4. Rizky Tri Harrtanti ( P27838020052)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai dengan baik yang berjudul “Alat-alat Mata”. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap rekan-rekan yang berpartisipasi dalam membuat makalah ini.
Dalam makalah ini memberikan panduan tentang alat-alat mata dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui sebelumnya. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah maupun kosa kata yang mungkin tidak memenuhi standar bahasa
Indonesia yang baik dan benar ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Batasan Masalah..................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................5
1.4 Tujuan...................................................................................................................5
1.5 Manfaat.................................................................................................................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................6
2.1 Pengertian Slit Lamp dan Snallen Chart...............................................................6
2.2 Proses tes Visus Mata untuk uji ketajaman penglihatan.......................................7
2.3 Fungsi Slit Lamp...................................................................................................9
2.4 Bagian-bagian Slit Lamp......................................................................................10
2.5 Cara Kerja Slit Lamp............................................................................................12
2.6 Standart Prosedur Operasional Slit Lamp.............................................................13
2.7 Prosedur Ketajaman Mata dengan Snallen Chart..................................................15
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan............................................................................................................17
3.2 Saran......................................................................................................................17
Daftar Pustaka..............................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang, semua hal berkembang dari waktu ke waktu. Seiring
perkembangan zaman, manusia juga dapat menciptakan alat-alat yang menunjang
kehidupan menjadi lebih baik. Terutama dibidang kesehatan. Manusia ingin selalu
menciptakan alat-alat yang dapat memudahkan mereka dalam memeriksa, menyembuhkan,
mendiagnosa, serta merawat ketika dalam keadaan sakit. Salah satu contoh sederhananya
adalah Slit Lamp. Slit Lamp / Lampu celah adalah alat yang digunakan untuk
mendiagnosa mata dengan menggabungkan fungsi mikroskop dan sumber pencahayaan
melalui suatu sistem mekanik optik.
Slit Lamp adalah salah satu alat yang paling sering digunakan diera modern seperti
saat ini, mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa pun pasti membutuhkan alat
tersebut jika ingin melakukan pengobatan mata. Pelayanan pengobatan penyakit mata
adalah salah satu pelayanan yang tidak bisa lepas dari peralatan dalam proses memberikan
pelayanan 3 yaitu peralatan dasar utama berupa Slit Lamp dan alat diagnostik set. Pada alat
tersebut menggunakan 3 prinsip kerja sekaligus dari mikroskop, sistem iluminasi, dan
sistem hidrolik. Slit Lamp juga harus didukung dengan adanya Snallen Chart, poster yang
berfungsi untuk mendeteksi tajam penglihatan seseorang. Berhubung ada perbedaan antara
sistem pengukuran yang dipakai di Indonesia (juga sebagian besar negara lain di dunia)
dan Amerika Serikat, Snellen chart ini pun terdapat dalam dua versi angka. Yang satu
dalam angka metrik dan yang satu lagi dalam angka imperial.

1.2 Batasan Masalah


1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahamai apa yang dimaksud dengan Slit Lamp
dan Snallen Chart
2. Mahasiswa dapat mengetahui proses tes Visus Mata untuk uji ketajaman penglihatan
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari Slit Lamp
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengoperasikan Slit Lamp
5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi Slit Lamp
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja Slit Lamp

4
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Slit Lamp dan Snallen Chart ?
2. Bagaimana proses tes Visus Mata untuk uji ketajaman penglihatan?
3. Apa fungsi dari Slit Lamp ?
4. Apa saja bagian-bagian dari Slit Lamp ?
5. Bagaimana cara kerja Slit Lamp ?
6. Bagaimana Standart Prosedur Operasional alat Slit Lamp ?
7. Bagaimana prosedur tes ketajaman mata dengan Snallen Chart?

1.4 Tujuan
2.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu memahami tentang alat Slit Lamp dan Snallen Chart
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi bagian Slit Lamp.
3. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja setiap bagian Slit Lamp.
2.4.1 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja Slit Lamp.
2. Mahasiswa mampu memahami SOP alat Slit Lamp.
3. Mahasiswa mampu memahami prosedur tes ketajaman mata dengan Snallen Chart.
4. Mahasiswa mampu memahami proses tes Visus Mata untuk uji ketajaman
penglihatan

1.5 Manfaat
2.4.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa mampu mengetahui alat Slit Lamp dan Snallen Chart.
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi bagian Slit Lamp.
3. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja setiap bagian Slit Lamp.
4. Mahasiswa mamp mengetahui proses tes Visus Mata untuk uji ketajaman
penglihata
2.4.1 Manfaat Praktis
1. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Slit Lamp.
2. Mahasiswa mampu mengetahui SOP alat Slit Lamp.
3. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur tes ketajaman mata dengan Snallen
Chart.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Slit Lamp dan Snallen Chart


2.1.1 Pengertian Slit Lamp
Slit Lamp/lampu celah adalah suatu alat yang digunakan untuk mendiagnosa
mata dengan menggabungkan fungsi mikroskop dan sumber percahayaan melalui
sistem mekanik optik.Slit Lamp terdiri dari sumber cahaya dengan intensitas tinggi
yang difokuskan untuk bersinar tipis cahaya ke bola mata.
Lampu akan memfasilitasi pemeriksaan segmen anterior/struktur frontal dan
segmen posterior dari mata manusia yang meliputi kelopak mata, sclera,
konjubgtiva, iris, lensa Kristal, dan kornea.
2.1.2 Pengertian Snallen Chart
Snellen chart adalah poster yang berfungsi untuk mendeteksi tajam penglihatan
seseorang. Secara umum Snellen chart yang digunakan terdiri dari 11 baris huruf
kapital dengan ukuran yang bervariasi. Semakin ke bawah ukuran huruf akan
semakin kecil.
Setiap baris pada Snellen dilengkapi dengan angka yang merupakan jarak
(dalam satuan kaki). Angka ini menunjukkan jarak normal seseorang dapat membaca
dengan jelas huruf pada baris tersebut ketika melakukan tes.Misalnya, terdapat angka
20/200 di samping baris huruf pertama. Angka pertama, yaitu 20, mewakili jarak
antara Anda dengan Snellen chart tersebut, yaitu 20 kaki atau 6 meter jauhnya. Tes
visus mata dengan membaca huruf di bagan Snellen biasanya memang dilakukan
dalam jarak 6 meter.Sedangkan angka kedua, yaitu 200 mewakili jarak maksimal di
mana mata Anda masih mampu membaca huruf pada barisan tersebut dengan jelas.
Angka 200 berarti, 200 kaki atau 60 meter. Begitu seterusnya untuk angka-angka
yang tertera di bawahnya.
ketajaman penglihatan normal manusia dalam ukuran bagan Snellen adalah
20/20 kaki atau dalam satuan meter adalah 6/6 m yang berati dalam jarak 20 kaki,
alias 6 meter, mata Anda seharusnya masih cukup tajam untuk melihat tulisan yang
memang normalnya dapat terbaca dari jarak tersebut.

6
2.2 Proses tes Visus Mata untuk uji ketajaman penglihatan
2.2.1 Pemeriksaaan mata dengan Snellen chart
Visus mata biasa dilakukan ketika seseorang kesulitan untuk melihat objek
dengan jelas dalam jarak dekat, jarak jauh, ataupun keduanya. Anak-anak biasanya
melakukan tes visus secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan mata.
Apabila Anda memiliki salah satu jenis kelainan refraksi atau mata rabun,
pemeriksaan visus bertujuan untuk menentikan kekuatan atau ketebalan lensa yang
diperlukan untuk mengoreksi (memperbaiki) penglihatan Anda..
Tes visus umumnya dilakukan dengan bantuan Snellen chart atau bagan Snellen.
Bagan ini dikembangkan oleh seorang dokter spesialis mata dari Belanda, Herman
Snellen, pada tahun 1860-an. Ada banyak variasi dari Snellen chart yang digunakan
dalam tes ketajaman mata. Secara umum Snellen chart yang digunakan untuk tes
mata terdiri dari 11 baris huruf kapital dengan ukuran yang bervariasi. Semakin ke
bawah ukuran huruf akan semakin kecil.

2.2.2 Arti angka pada Snellen chart


Setiap baris bagan Snellen dilengkapi dengan angka yang merupakan jarak (dalam
satuan kaki). Angka ini menunjukkan jarak normal seseorang dapat membaca dengan
jelas huruf pada baris tersebut ketika melakukan tes.
Misalnya, terdapat angka 20/200 di samping baris huruf pertama. Angka pertama,
yaitu 20, mewakili jarak antara Anda dengan Snellen chart tersebut, yaitu 20 kaki
atau 6 meter jauhnya. Tes visus mata dengan membaca huruf di bagan Snellen
biasanya memang dilakukan dalam jarak 6 meter.
Sedangkan angka kedua, yaitu 200 mewakili jarak maksimal di mana mata Anda
masih mampu membaca huruf pada barisan tersebut dengan jelas. Angka 200 berarti,
200 kaki atau 60 meter. Begitu seterusnya untuk angka-angka yang tertera di
bawahnya.

2.2.3 Penilaian visus mata


Menurut American Academy of Ophthalmology, ketajaman penglihatan normal
manusia dalam ukuran bagan Snellen adalah 20/20 kaki atau dalam satuan meter
adalah 6/6 m.
7
Artinya, dalam jarak 20 kaki, alias 6 meter, mata Anda seharusnya masih cukup
tajam untuk melihat tulisan yang memang normalnya dapat terbaca dari jarak
tersebut. Akan tetapi, jika hasil visus mata Anda menunjukan 20/40, berarti mata
Anda dengan jarak 20 kaki atau 6 meter hanya mampu membaca huruf yang cukup
besar yang dapat dibaca pada jarak 40 kaki atau 12 meter.

2.2.3 Prosedur pemeriksaan visus mata


Berikut ini prosedur tes ketajaman mata dengan Snellen chart:
 Pasien akan diminta untuk duduk atau berdiri dengan jarak 6 meter dari
kartu Snellen. Pemeriksaan biasanya dilakukan di tempat dengan
pencahayaan terang.
 Tutup salah satu mata Anda dengan menggunakan tangan. Apabila tersedia,
Pasien mungkin akan dipakaikan kacamata khusus dengan penutup mata.
 Dokter atau ahli optik akan memeriksa mata kiri dan kanan secara terpisah.
Mata dengan pandangan yang lebih buram akan dites terlebih dulu.
 Saat tes mata dimulai, Pasien diminta membaca huruf dari baris paling atas ke
bawah hingga Pasien tidak mampu lagi membaca huruf pada baris tersebut.
 Jika tes mata tidak mencapai huruf pada barisan 20/20 atau 6/6, prosedur
akan diulang dengan menggunakan kacamata pinhole. Pada kacamata ini
akan dipasangkan lensa korektif yang terus diganti sampai Pasien bisa
melihat dengan jelas.
 Apabila dengan pinhole penglihatan mengalami perbaikan, dapat diketahui
kelainan refraksi yang terjadi, apakah merupakan rabun jauh (miopi), rabun
dekat ataupun mata silinder.
 Langkah tes untuk membaca huruf pada Snellen chart ini akan diulangi untuk
bagian mata lainnya.

8
2.2.4 Pemeriksaan ketajaman dengan E chart
Selain itu, dokter Snellen juga membuat bagan lain untuk tes ketajaman mata
yang diperuntukkan untuk orang-orang yang tidak dapat membaca. Terutama untuk
anak-anak yang belum mengenal huruf alfabet dengan lengkap. Bagan ini dikenal
juga dengan E chart.
Pada bagan untuk tes mata tertera huruf kapital “E” yang menghadap ke arah yang
berbeda-beda. Anda akan diminta untuk menunjukkan arah ke mana huruf E
menghadap menggunakan jarinya. Apakah huruf E menghadap ke atas, bawah, kiri,
atau kanan.
Pemeriksaan visus mata dengan bagan E biasanya akan lebih canggih saat
dilakukan oleh dokter spesialis mata. Bagan akan diproyeksikan layaknya refleksi
cermin, Pasien akan diminta melihat bagan tersebut melalui berbagai lensa. Dokter
akan terus mengganti lensa sampai mata bisa melihat huruf E yang tertera pada
bagan dengan jelas.
Sama halnya dengan tes visus menggunakan Snellen chart, tes mata ini tetap bisa
menentukan kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, dan mata silinder.
Hasil pemeriksaannya bisa menentukan resep kacamata dengan lensa korektif yang
sesuai untuk gangguan penglihatan yang Anda alami. Tes ini
Pemeriksaan refraksi atau ketajaman mata juga merupakan bagian dari pemeriksaan
mata lengkap. Sebaiknya untuk mengetahui kondisi kesehatan mata, Pasien perlu
melakukan pemeriksaan secara rutin.
Bagi anak-anak, paling tidak tes mata dilakukan 2 kali setahun. Sementara untuk
Anda yang berumur 4o tahun atau lebih, lakukanlah pemeriksaan segera untuk
mendeteksi gangguan atau penyakit mata sedari dini.

2.3 Fungsi Slit Lamp


1. Memeriksa penyakit atau kelainan pada mata yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang

9
2. Dapat digunakan untuk beberapa indikasi
a) Pemeriksaan mata rutin
b) Mengamati struktur anterior mata
c) Memonitor adanya glukoma
d) Mengetahui adanya benda asing pada mata
e) Memonitor adanya komplikasi pada pasien post operasi mata

2.4 Bagian-bagian Slit Lamp


Komponen utama slit lamp
a) Sistem pengamatan (mikroskop)
terdiri dari komponen :
a) Eyepiece
b) Marked ring for adjust of examiers : untuk menetralisir kesalahan refraksi
c) Prism Housing : untuk mengatasi citra penglihatan ganda yang dihasilkan oleh
mikroskop majemuk
d) Objektive lens : untuk perbesaran gambar

Gambar 2.3.1
(https://www.scribd.com/presentation/414807488/SLIT-LAMP)

2. Sistem iluminasi (slit lamp)


Tujuannya adalah untuk menghasilkan cahaya terang merata,celah disesuaikan cahaya
di mata.
Terdiri dari komponen utama :
a) Slit/celah yang dapat diatur lebar dan posisinya
b) Lampu sebagai light source

10
Gambar 2.3.2
(https://www.scribd.com/presentation/414807488/SLIT-LAMP)

3. Sistem mekanik
untuk melakukan pengaturan :
a) Posisi pasien
b) Penyesuaian untuk pengamatan user dan pasien
c) Penyesuaian sistem pengamatandan iluminasi
d) Menerapkan bagian hardware
Terdiri dari komponen :
a) Slit Lamp Table
b) Head Rest and fixation
c) Joystick

Gambar 2.3.4
(https://www.scribd.com/presentation/414807488/SLIT-LAMP)

11
2.5 Cara Kerja Slit Lamp
2.5.1 Prinsip kerja
Slit Lamp akan bekerja dengan menggunakan 3 sistem utama yaitu mikroskop untuk
melakukan sistem perbesaran,sistem iluminasi yaitu sistem pencahayaan untuk
memberikan cahaya ke mata yang akan diperiksa dan Sistem mekanik yang
digunakan untuk menggerakkan meja alat untuk mendapatkan posisi yang sesuai
antara user dan pasien
2.5.2 Blok Diagram

Cara kerja
1. Slit lamp mendapatkan tegangan PLN sebesar 220 volt.
2. Tegangan diturunkan melalui trafo step down untuk mendapatkan tegangan
lebih rendah untuk didistribusikan.
3. Tegangan sebesar 6 volt, di supply ke lampu dengan daya 27 watt, cahaya yang
dihasilkan oleh light source akan diteruskan ke blok filter.
4. Light source menghasilkan cahaya, yang akan mengalami penyaringan/filter
sehingga diperoleh cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
5. Setelah cahaya difilter, lalu dikumpulkan dan difokuskan oleh condensor
6. Lalu cahaya akan dipantulkan oleh cermin ke objek / mata pasien, lalu akan
ada yang diserap dan dipantulkan.
7. Cahaya yang dipantulkan oleh objek akan membawa bayangan objek dan
diteruskan ke lensa objektif.

12
8. Setelah melewati lensa objektif, cahaya diteruskan ke prisma untuk
memantulkan cahaya sehingga diperoleh bayangan objek yang jelas.
9. Cahaya yang menuju lensa okuler mengalami perbesaran bayangan, dan jatuh
ke mata operator yaitu bayangan diperbesar dan tidak terbalik sehingga
operator bisa menganalisa keadaan mata pasien

2.6 Standart Prosedur Operasional Slit Lamp


PERSIAPAN AWAL
1) Fokuskan lensa mikroskop
2) Sesuaikan sandaran kepala pasien dengan posisi user
3) Tempatkan target fiksasi
4) Redupkan lampu ruangan
PENGOPERASIAN
1) Nyalakan alat dengan menekan tombol power ON.
2) Atur fokus dan inter Pupil Distance (PD) dari tiap lensa okuler sesuai dengan
ukuran mata user
a) Untuk gerakan horizontal, tahan tuas kontrol dalam posisi tegak dan akan
menggerakkan base.
b) Untuk menaikkan, putar tuas kontrol searah jarum jam dan untuk
menurunkannya putar berlawanan arah jarum jam
c) Kencangkan dengan mengunci tombol.

Gambar 2.5.1
(https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp)

13
d) Atur jarak antar pupil user (PD) dengan memutar diopter adjusting ring
sehingga objek terlihat utuh.

Gambar 2.5.2
(https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp)

3) Atur tombol intensitas sinar sesuai dengan cara memutar knop sesuai dengan
cahaya yang diinginkan.

Gambar 2.5.3
(https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp)

4) Atur lebar dan posisi sinar lampu slit lamp diatur sesuai kebutuhan dengan
memutar knop kontrol lebar celah sebesar 0 hingga 14 mm.

Gambar 2.5.4
(https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp)

14
5) Pasien dipersilahkan duduk, tempatkan dagu pasien di chin rest dan dahi pasien
menempel pada head rest

Gambar 2.5.5
(https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp)

6) Perintahkan kepada pasien untuk melihat ke arah fixation target agar mata
pasien fokus ke satu arah.

Gambar 2.5.2
(https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp)

7) Posisi mata pemeriksa dan pasien diatur agar sejajar, yaitu dengan cara
mengatur chin rest elevation control atau dengan memutar joy stick.
8) Sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan, maka untuk mendapatkan posisi lurus
atau penyinaran serong dan fokus yang tajam, maka user dapat mengaturnya
dengan memainkan sumber cahaya slit lamp ke kiri atau ke kanan dan
memainkan joy stick ke depan dan ke belakang.

2.7 Prosedur Ketajaman Mata dengan Snallen Chart


Berikut ini adalah prosedur tes ketajaman mata dengan Snellen chart:
1. Anda akan diminta untuk duduk atau berdiri dengan jarak 6 meter dari kartu Snellen.
Pemeriksaan biasanya dilakukan di tempat dengan pencahayaan terang.

15
2. Tutup salah satu mata Anda dengan menggunakan tangan. Apabila tersedia, Anda
mungkin akan dipakaikan kacamata khusus dengan penutup mata.
3. Dokter atau ahli optik akan memeriksa mata kiri dan kanan secara terpisah. Mata
dengan pandangan yang lebih buram akan dites terlebih dulu.
4. Saat tes mata dimulai, Anda diminta membaca huruf dari baris paling atas ke bawah
hingga Anda tidak mampu lagi membaca huruf pada baris tersebut.
5. Jika tes mata tidak mencapai huruf pada barisan 20/20 atau 6/6, prosedur akan diulang
dengan menggunakan kacamata pinhole. Pada kacamata ini akan dipasangkan lensa
korektif yang terus diganti sampai Anda bisa melihat dengan jelas.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa slit lamp yang
mana suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi/melihat adanya sesuatu/kelainan di dalam
mata pasien.Saat Pasien merasakan adanya rasa tidak enak,maka akan memeriksakannya ke
dokter.Dengan alat slit lamp ini kelainan di dalam mata dapat terlihat yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang.Alat ini bisa dikatakan sebagai mikroskop mata karena pada
prinsipnya alat ini menggunakan gabungan mikroskop dan mekanik optik.
Adanya snallen chart digunakan untuk mengukur seberapa tajam penglihatan
seseorang.Di poster/bagan snallen chart terdapat nilai yang mempresentasikan jarak pasien
yang dapat dilihat dengan mata pasien tersebut.Sehingga jika pasien tidak dapat melihat
dengan jarak yang normal maka akan dilakukan pengecekan lebih lanjut terhadap mata
dengan alat slit lamp tersebut sehingga daat diketahui apa penyebabnya.

3.2 Saran
Alat slit lamp dapat dikatakan alat yang cukup penting karena berhubungan langsung
terhadap salah satu panca indra yaitu mata sehingga perlu adanya perhatian yang lebih
sehingga alat tersebut dapat digunakan sebagaimana fungsinya dan sesuai dengan waktu
yang diperlukan

17
DAFTAR PUSTAKA

Hasmawati Hajar, “Sop Pemakaian Dan Pemeliharaan Slit lamp,” 2017.. [Online].
[1] Available: https://id.scribd.com/document/363550492/Sop-Pemakaian-Dan-
Pemeliharaan-Dental-Unit [Accessed 3 Februari 2022]
Thendy Foraldy, “Memahami Proses Tes Visus Mata untuk Uji Ketajaman Penglihatan”
[2] .[Online]. Available: https://hellosehat.com/mata/gangguan-penglihatan/pemeriksaan-
visus-mata[Accessed 18 Maret 2022]
Chindyvioletas, “Laporan Slit Lamp,” .[Online]. Available:
[3] https://www.scribd.com/document/370708818/Laporan-Slit-Lamp [Accessed 18 Maret
2022]
Suci Rahmayani, “Slit Lamp,” .[Online]. Available:
[4]
https://www.scribd.com/document/498671229/Slit-lamp [Accessed 18 Maret 2022]
Hanifah Amrul, “Slit Lamp,” .[Online]. Available:
[5]
https://www.scribd.com/presentation/414807488/SLIT-LAMP [Accessed 18 Maret 2022]
“Alat kesehatan pada klinik mata,” 2017 .[Online]. Available:
[6] http://electromedicalengineeringumht.blogspot.com/2017/01/alat-kesehatan-pada-klinik-
mata-slit.html [Accessed 18 Maret 2022]
Foraldy Thendy“ Memahami Proses Tes Visus Mata untuk Uji Ketajaman Penglihatan
[7] ,” 2020 .[Online]. Available: https://hellosehat.com/mata/gangguan-
penglihatan/pemeriksaan-visus-mata/ [Accessed 18 Maret 2022]

18

Anda mungkin juga menyukai