XII. IPS 1
SEJARAH PEMINATAN
PENGERTIAN
China Asean Free Trade Area (CAFTA) merupakan perjanjian multilateral yang bertujuan
untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan China.
Gagasan pendirian CAFTA berawal dari keinginan negara-negara ASEAN dan China untuk
melakukan kerja sama dalam sektor perdagangan demi pertumbuhan ekonomi. Proses
pendirian CAFTA berlangsung secara bertahap melalui perundingan dan negosiasi antara kepala
negara China dan ASEAN.
Proses perundingan berlangsung secara intensif dari tahun 2001 hingga 2007. CAFTA secara
resmi terbentuk setelah penandatanganan perjanjian China-Asean Free Trade Area pada KTT
ASEAN tahun 2007 di Filipina. Meskipun CAFTA telah terbentuk pada tahun 2007, realisasi
pelaksanaan perjanjian baru dimulai pada awal tahun 2010. Pada awal pembentukannya,
CAFTA memiliki tujuh negara anggota yaitu, Malaysia, Filipina, China, Singapura, Thailand, dan
Indonesia. Pada tahun 2012, Brunei Darussalam, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja baru
mulai bergabung dengan CAFTA.
Tujuan
Dalam jurnal Strategi China dalam pelaksanaan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) (2006)
karya Anastasia Laura dkk, pembentukan CAFTA bertujuan untuk :
Dampak positif
Dampak positif dari CAFTA untuk Indonesia, adalah:
Harga produk barang dan jasa semakin murah karena penghapusan bea masuk
Meluasnya pasar ekspor dari komoditas Indonesia
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk barang dan jasa
Dampak negatif
Dampak negatif dari CAFTA untuk Indonesia, yakni: