Anda di halaman 1dari 158

PENGARUH E-ACNE TERHADAP STATUS LIFESTYLE

MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


YANG MENGALAMI MILD-TO-MODERATE ACNE

SKRIPSI

Devi Mugihartini
1700023052

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
PENGARUH E-ACNE TERHADAP STATUS LIFESTYLE
MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YANG MENGALAMI MILD-TO-MODERATE ACNE

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Mencapai derajat Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta

Oleh :
Devi Mugihartini
1700023052

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Devi Mugihartini
NIM : 1700023052
Email : devimugihartini07@gmail.com
Fakultas : Farmasi
Program Studi : Farmasi
Judul tugas akhir : Pengaruh E-acne Terhadap Lifestyle
Mahasiswa Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan yang Mengalami Mild-
to-Moderate Acne
Denga ini menyatakan bawah :
1. Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar kesarjanaan baik di Universitas Ahmad Dahlan
maupun di institusi Pendidikan lainnya.
2. Hasil karya saya ini nukan saduran/terjemahan melainkan gagasan, rumusan,
dan hasil pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan
pihak lain, kecuali arahan pembimbing akademik dan narasumber penelitian.
3. Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diujikan yang
telah diketahui dan disetujui oleh pembimbing.
4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam
naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.

Yogyakarta, 14 Agustus 2021

Devi Mugihartini

iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dan Dia memudahkan untuk kamu apa


Yang ada di langit dan apa yangada di bumi,
Sebagai suatu rahmat dari pada-Nya,
Sungguh dalam yang demikian ini benar-benar terdapat ayat-ayat
(tanda bukti kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berfikir
(QS. Al Jatsiyah : 13)

Karya ini saya persembahkan untuk :

Diri saya sendiri, terima kasih sudah bisa melewatinya sampai saat ini.

Kedua orang tua tercinta, Bapak Widantoro & Ibu Erdianah


Terima kasih atas do’a, kasih sayang, serta segala dukungan yang telah diberikan
secara moril maupun materil sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini

Kakak tersayang, aa Erwin Setiawan


Terima kasih telah memberikan saya semangat untuk bangkit kembali dalam
menyelesaikan skripsi ini.

Dosen pembimbing skripsi, Bapak Endang Darmawan


Terima kasih atas segala bimbingan serta motivasi dari bapak, terima kasih karena
bapak siap menjadi tempat keluh kesah saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tim Otw Nikah 2021


Bella Fitria, Annisa Usida, Akifah Agtria, dan Afifahhani Sugito sebagai partner
skripsi, terima kasih atas kerja sama kalian saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Acu-acu
Terima kasih kepada Rosananda Pratiwi, Rina Musta, Theresia Dwi, dan Zada
Amalia yang telah menjadi tempat berbagi kisah tentang skripsi satu sama lain.

Sahabat dan teman-teman


Terima kasih kepada sahabat saya Endah, Dewi, Salsa, Nolan, Huda, Qifari, Yuli,
tim Bertoejoeh, tim Blackmamba, tim Mnfk, tim Kapan Main Lagi, dan tim Omah
Timur atas segala dukungannya sebagai tim hore sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.

Almamater dan Dosen Fakultas Farmasi UAD


Terima kasih kepada kelas A angkatan 2017 atas segala cerita selama perkuliahan
berlangsung hingga lulus, dan terima kasih kepada dosen fakultas Farmasi UAD
atas ilmu yang telah diberikan.

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah swt. Penulis panjatkan karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh E-acne Terhadap
Lifestyle Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang Mengalami Mild-to-
Moderate Acne” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan
ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.rer.nat. apt. Endang Darmawan, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan proyek dengan judul “Pengaruh E-acne Terhadap
Lifestyle Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang Mengalami
Mild-to-Moderate Acne”.
2. apt. Muhammad Muhlis, Sp.FRS dan apt. Adnan, M.Sc selaku dosen penguji
I dan II yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan
kesempurnaan skripsi ini.
3. apt. Deasy Vanda Pertiwi, M.Sc, selaku dosen pembimbing akademik.
4. Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
5. Dr. Muchlas, M.T., selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
6. Seluruh dosen beserta karyawan tata usaha, staf laboratorium dan
perpustakaan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu sampai selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahawa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Penulis
berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 14 Agustus 2021

Devi Mugihartini

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


PENGESAHAN SKRIPSI ..................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ..................................................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES .......... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiii
INTISARI............................................................................................................. xiv
ABSTRACT .............................................................................................................xv
BAB I PENDAHULAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................3
D. Kegunaan Penelitian .........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
A. Acne Vulgaris ....................................................................................................5
1. Definisi .........................................................................................................5
2. Etiologi dan Patofisiologis ...........................................................................7
3. Manajemen Terapi Acne Vulgaris ................................................................8
B. Hubungan Lifestyle dengan Acne ....................................................................11
C. Aplikasi E-acne ...............................................................................................13
D. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................15
E. Kerangka Berfikir ...........................................................................................19
F. Hipotesis .........................................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................22
A. Rancangan Penelitian ......................................................................................22

vii
B. Sampel.............................................................................................................22
C. Alat dan Bahan yang Digunakan ......................................................................25
D. Instrumen Penelitian .......................................................................................25
E. Variabel Penelitian ..........................................................................................33
F. Definisi Operasional .......................................................................................35
G. Prosedur Penelitian .........................................................................................37
H. Analisis Data ...................................................................................................37
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................39
A. Gambaran Umum Penelitian ...........................................................................39
B. Gambaran Karakteristik pada Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan Angkatan 2017-2021 ..........................................................................40
C. Pemberian Aplikasi E-acne terhadap Lifestyle Responden yang Mengalami
Mild-to-Moderate Acne pada Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan Angkatan 2017-2021 ..........................................................................44
D. Analisis Pengaruh Pemberian Aplikasi E-acne Terhadap Lifestyle Responden
yang Mengalami Mild to Moderate Acne di Fakultas Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021 .............................................................53
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................64
A. Kesimpulan .....................................................................................................64
B. Saran ...............................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................65
LAMPIRAN ...........................................................................................................70

viii
DAFTAR TABEL

Tabel I. Definisi lesi acne ...................................................................................... 5


Tabel II. Detail lesi acne vulgaris .......................................................................... 6
Tabel III. Type of acne ........................................................................................... 7
Tabel IV. Hasil Penelitian Relevan ...................................................................... 15
Tabel V. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Pola Tidur .................................... 26
Tabel VI. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Pola Makan ................................ 26
Tabel VII. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Olahraga ................................... 26
Tabel VIII. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Personal Hygiene .................... 26
Tabel IX. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Aktivitas Lain ............................ 26
Tabel X. Hasil Pengujian Reliabilitas................................................................... 27
Tabel XI. Penilaian Acuan Norma (PAN)............................................................ 28
Tabel XII. Definisi Operasional ........................................................................... 35
Tabel XIII. Hasil analisis karakteristik mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta .......................................... 41
Tabel XIV. Analisis Deskriptif Pola Tidur Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 45
Tabel XV. Analisis Deskriptif Pola Makan Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 46
Tabel XVI. Analisis Deskriptif Olahraga Mahasiswa Fakultas FarmasiUniversitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta ................................................................ 48
Tabel XVII. Analisis Deskriptif Personal Hygiene Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 50
Tabel XVIII. Analisis Deskriptif Aktivitas Lain Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 51
Tabel XIX. Analisis Skor Rata-rata Pola Tidur pada Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 53
Tabel XX. Analisis Skor Rata-rata Pola Makan pada Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................... 56

ix
Tabel XXI. Analisis Skor Rata-rata Olahraga pada Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 58
Tabel XXII. Analisis Skor Rata-rata Personal Hygiene pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................... 60
Tabel XXIII. Analisis Skor Rata-rata Aktivitas Lain pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................... 62

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................. 19


Gambar 2. Data Sampel ....................................................................................... 23
Gambar 3. Sampel Size ........................................................................................ 24
Gambar 4. Aplikasi E-acne ................................................................................. 32
Gambar 5. Menu Pengingat ................................................................................. 33
Gambar 6. Variabel Penelitian............................................................................. 34
Gambar 7. Prosedur Penelitian ............................................................................ 37

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearence............................................................................ 70


Lampiran 2. Informed Consent Penelitian ........................................................... 71
Lampiran 3. Lembar Pengumpulan Data............................................................. 72
Lampiran 4. Kuesioner Pola Tidur ...................................................................... 73
Lampiran 5. Kuesioner Pola Makan .................................................................... 74
Lampiran 6. Kuesioner Olahraga ........................................................................ 75
Lampiran 7. Kuesioner Personal Hygiene .......................................................... 76
Lampiran 8. Kuesioner Aktivitas Lain ................................................................ 77
Lampiran 9. Form Penilaian Validasi Penilaian E-acne ..................................... 78
Lampiran 10. Uji Validitas Reliabilitas ............................................................... 80
Lampiran 11. Hasil Analisis Karakteristik Responden ....................................... 88
Lampiran 12. Hasil Analisis Deskriptif Pre-Test dan Post-Test
Responden ..................................................................................... 91
Lampiran 13. Hasil Analisis Rata-Rata Skor Pre-Test dan Post-Test
Responden Pada Masing-Masing Kelompok ............................. 101
Lampiran 14. Hasil Analisis Rata-Rata Skor Pre-Test dan Post-Test
Responden Pada Antar Kelompok .............................................. 121
Lampiran 15. Data Sampel Tipe Acne............................................................... 136
Lampiran 16. Data Openepi .............................................................................. 142

xii
DAFTAR SINGKATAN

et al., And others

g gram

IT Ilmu Teknologi

kgBB kilogram Berat Badan

mg miligram

mm milimeter

O-pharm Our Pharmacist/ aplikasi reminder

P. acnes Propionibacterium acnes

p-value Nilai probabilitas/ Signifikansi

s/d Sampai dengan

SMA Sekolah Menengah Atas

UAD Universitas Ahmad Dahlan

xiii
INTISARI

Acne dianggap masalah yang serius apabila tidak segera diatasi maka akan
mengakibatkan psikologis yang buruk pada penderitanya. Ada beberapa faktor
penyebab yang terlibat dalam pemicu terjadinya acne seperti faktor internal berupa
genetik, ras, hormonal dan faktor eksternal berupa lifestyle yang buruk. Penelitian
ini bertujuan mempelajari pengaruh E-acne terhadap lifestyle yang meliputi pola
tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lainnya seperti
pemakaian kosmetik serta kebiasaan merokok pada mahasiswa farmasi Universitas
Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 yang mengalami mild-to-moderate acne.
Metode pada penelitian ini yaitu quasi exsperimental design dengan control
group pre-post test study design. Jumlah sampel sebanyak 170 responden yang
mengalami mild-to-moderate acne. Sampel terbagi menjadi kelompok kontrol (n=85)
dan perlakuan (n=85) yang diberi intervensi berupa aplikasi E-acne. Uji karakteristik
responden menggunakan uji Chi-square, sedangkan analisis data menggunakan uji
dependen t-test yang dilanjutkan dengan uji Wilcoxon, serta uji independen t-test
yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-acne berpengaruh terhadap lifestyle
berupa pola tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lain dengan
selisih skor rata-rata pre-post test pada kelompok perlakuan secara berturut-turut
2,04±1,70; 1,44±3,82; 1,21±1,68; 1,20±1,96; dan 0,44±1,95.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pemberian aplikasi E-acne dapat
meningkatkan status lifestyle yang meliputi pola tidur (p=0,001), pola makan
(p=0,010), olahraga (p=0,041), personal hygiene (p=0,001), dan aktivitas lain
(p=0,001) pada mahasiswa farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang mengalami
mild-to-moderate acne.

Kata kunci: Acne Vulgaris, Medication Reminder, Gaya Hidup, Mahasiswa.

xiv
ABSTRACT

Acne is considered a serious problem if not treated immediately, it will have


a negative impact on the psychology. There are several can cause acne such as
internal factors as genetics, race, hormones and external factors such a bad
lifestyle. The aim of this research is to study the impact of medication reminders to
improve lifestyle (sleep patterns, eating patterns, exercise, personal hygiene, anda
other activities like cosmetics and smoking) of students Faculty of Pharmacy,
Ahmad Dahlan University class 2017-2021 with mild-to-moderate acne.
This research method was quasi experimental design with control group pre
and post test study design. 170 samples with mild to moderate acne was divided
into control group (n=85) and treatment (n=85) were given E-acne application.
Respondent's characteristic used Chi-square test, and data analysis used dependent
t-test test then continued by the Wilcoxon test, also independent t-test then
continued by Mann-Whitney test.
The results is there are significant differences in lifestyle variable, sleep
patterns, eating patterns, exercise, personal hygiene, and other activities with the
difference in the average pre-post test scores in treatmen group 2.04±1.70;
1.44±3.82; 1.21±1.68; 1.20 ± 1.96; and 0.44±1.95.
The conclusion is E-acne can improve lifestyle status like sleep patterns
(p=0,001), eating patterns (p=0,010), exercise (p=0,041), personal hygiene
(p=0,001), and other activities (p=0,001) of students Faculty of Pharmacy, Ahmad
Dahlan University with mild-to-moderate acne.

Keywords: Acne Vulgaris, Medication Reminders, Lifestyle, Students.

xv
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Jerawat atau acne yaitu penyakit peradangan kulit yang umum terjadi

pada masyarakat terutama pada remaja berusia 12 hingga 25 tahun, namun

bisa terjadi sebelum usia 12 tahun akibat masa pubertas yang lebih awal

(Gollnick & Dreno, 2015). Acne sering terjadi pada unit pilosebaseus seperti

pada folikel rambut, pangkal rambut dan kelenjar sebaseus yang ditandai

dengan komedo, papul, pustul, dan nodul (Barratt et al., 2009).

Menurut Global Burden of Disease (GBD), 85% acne vulgaris terjadi

pada dewasa muda usia 12–25 tahun. Penelitian di Jerman menemukan 64%

usia 20-29 tahun, dan 43% usia 30-39 tahun menderita acne vulgaris. Di

Inggris, 85% penduduk berusia 12-24 tahun menderita acne vulgaris (Begatin

et al., 2014). Sedangkan prevalensi penyakit acne vulgaris di Asia Tenggara

sejumlah 40-80% kasus, berdasarkan catatan dermatologi kosmetika

Indonesia terus terjadi peningkatan yaitu 60% penderita acne vulgaris di

tahun 2006, 80% di tahun 2007, dan 90% di tahun 2009 (Afriyanti, 2015).

Bagi kebanyakan remaja, jerawat dianggap masalah serius, apabila

jerawat tidak segera diatasi maka dapat memberikan kesan psikologis yang

buruk pada penderitanya (Winardi, 2017). Beberapa etiologi diduga turut

berperan pada terjadinya acne seperti faktor internal yaitu genetik, ras,

hormonal. Serta faktor eksternal seperti lifestyle atau gaya hidup yang buruk,

1
2

diantaranya yaitu makanan, stres, kosmetik, diet, dan obat-obatan

(Wasitaatmadja, 2018).

Penderita yang menderita jerawat ringan sampai sedang umumnya

diobati dengan topikal bebas resep seperti benzoyl peroxide. Untuk serangan

yang lebih parah membutuhkan antibiotik dari dokter (Michael et al., 2009).

Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Julaicha (2019) tentang

penyakit hipertensi yang sangat banyak dijumpai di Indonesia. Pengetahuan,

kesadaran, persepsi, serta sikap berobat pasien seperti kepatuhan pasien

terhadap minum obatnya dapat menentukan keberhasilan terapi hipertensi.

Our Pharmacist (O-Pharm) adalah reminder yang bertujuan melihat dampak

terkait pengetahuan, kesadaran, persepsi, serta sikap berobat pasien

hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan keberhasilan

menerapkan reminder berbasis aplikasi untuk remaja dan dewasa muda

terhadap suatu penyakit, penulis tertarik untuk meneliti terkait hubungan E-

acne berbasis aplikasi dengan lifestyle mahasiswa fakultas farmasi

Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 yang mengalami mild-to-

moderate acne. E-acne merupakan aplikasi berbasis teknologi yang berisi

tentang pengetahuan terkait acne, pengobatan acne secara farmakologi dan

non farmakologi, jadwal minum obat, serta informasi terkait hal-hal yang

dapat menimbulkan atau memperparah acne. Penelitian ini diharapkan dapat

berpengaruh dengan meningkatkan status lifestyle mahasiswa fakultas

farmasi Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 yang mengalami

mild-to-moderate acne.
3

B. Rumusan Masalah

Apakah pemberian E-acne berpengaruh terhadap status lifestyle yang

meliputi pola tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas

lainnya pada mahasiswa fakultas farmasi Universitas Ahmad Dahlan

angkatan 2017-2021 terhadap mild-to-moderate acne?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh pemberian E-

acne terhadap lifestyle yang meliputi pola tidur, pola makan, olahraga,

personal hygiene, dan aktivitas lainnya pada mahasiswa fakultas farmasi

Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 terhadap mild-to-moderate

acne.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan

Bagi mahasiswa hasil penelitian ini diharapkan dapat memahami

pengobatan acne yang baik dan benar, serta dapat memperbaiki lifestyle

yang bisa menimbulkan acne atau yang memperparah kondisi acne

dengan menggunakan E-acne.

2. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat diharapkan E-acne dapat digunakan untuk

memperbaiki perilaku lifestyle atau gaya hidup yang dapat memicu

timbulnya acne.
4

3. Bagi Apoteker

Bagi apoteker hasil penelitian ini diharap dapat mempermudah untuk

memberikan informasi tentang pengobatan dan lifestyle yang dapat

mengurangi keparahan kondisi acne melalui E-acne.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Acne Vulgaris

1. Definisi

Acne (jerawat) yaitu inflamasi pada kulit yang kerap terjadi pada

kelenjar pilosebasea, dikarakteristikkan oleh produksi sebum yang

berlebihan dan kehadiran komedo, papul, pustul, dan kista. Inflamasi

kronis acne vulgaris berpengaruh di bagian seborrhoic, terutama 15%

di dada, 99% di wajah, serta 60% di punggung (Bergler-Czop et al.,

2013).

Lesi acne dibagi menjadi 4 macam. Definisi macam-macam lesi

acne terdapat pada tabel I.

Tabel I. Definisi lesi acne (Gold et al., 2009)


LESI DEFINISI
Komedo Folikel sebasea tersumbat sebum, sel-sel mati dari dalam folikel
sebaceous, rambut-rambut kecil, dan terkadang terdapat bakteri.
Komedo terbuka biasa disebut blackhead, di folikel tampak
kehitaman. Sebuah komedo tertutup biasanya disebut whitehead,
penampilannya berwarna kulit atau sedikit "benjolan" di kulit.
Papul Berukuran kecil (5 mm atau kurang), lesi padat sedikit meninggi
di atas permukaan kulit. Sekelompok papula yang sangat kecil dan
mikro-komedo mungkin hampir tidak terlihat tetapi ada rasa
"kasar" saat disentuh. Sebuah papula disebabkan oleh reaksi
seluler terlokalisasi terhadap proses jerawat.
Nodul Lesi berbentuk kubah atau tidak beraturan. Tidak seperti papula,
nodul ditandai dengan peradangan, meluas ke lapisan bagian kulit
terdalam, serta dapat mengakibatkan kerusakan jaringan (jaringan
parut).
Kista Lesi seperti kantung yang mengandung cairan atau semi cairan,
terdiri dari sel darah putih, sel mati, dan bakteri. Lebih besar dari
pustula, mungkin parah meradang, meluas ke lapisan kulit yang
lebih dalam, mungkin menjadi sangat menyakitkan, dan dapat
menyebabkan jaringan parut.

5
6

Lesi non-inflamasi berupa komedo, baik terbuka (blackhead) atau

tertutup (whitehead). Lesi inflamasi berupa papul, pustul, nodul, serta

kista yang terdapat pada tabel II.

Tabel II. Detail lesi acne vulgaris (Ramli et al., 2012)


Jenis Lesi Ukuran Warna Pustul Efek Ket.
Whitehead Kecil Putih Tidak - Kronik
disebut milia

Blackhead Kecil Hitam atau coklat Tidak - Berwarna


hitam karena
minyak serta
sel-sel mati

Papul < 5 mm Merah muda Tidak Nyeri, Sangat umum


inflamasi

Pustul < 5 mm Pada dasar Ya Nyeri, Sangat umum


berawarna merah inflamasi
kekuningan serta
putih di tengah

Nodul 5-10 mm Merah muda Tidak Hangat, Seperti papul


serta merah nyeri, akan tetapi
inflamasi lebih jarang

Kista > 10 mm Merah Tidak Nyeri, Sangat jarang


tapi ada inflamasi
cairan

Menurut Gold tahun 2009, pasien acne dapat menetapkan tipe

jerawatnya masing-masing dengan melihat jumlah whitehead,

blackhead, inflamasi, dan lesi jerawat. Berikut tipe acne yang terdapat

pada tabel III.


7

Tabel III. Type of acne (Gold et al., 2009)


TIPE ACNE DESKRIPSI KONDISI
Tidak ada acne • Tidak ada jerawat dan noda
Subclinical • Sejumlah komedo hitam dan komedo putih;
acne hampir tidak terlihat; wajah tidak halus dan bersih
Comedonal • Komedo hitam dan komedo putih yang sedikit
acne meradang (mungkin merah); noda terlihat
Mild acne • Beberapa jerawat yang meradang (berwarna
merah)
• Kurang dari 20 komedo putih / komedo hitam atau
kurang dari 15 lesi merah inflamasi (jerawat) atau
kurang dari 30 total lesi (jerawat) tidak semuanya
meradang (tampak merah)
Moderate acne • Banyak jerawat yang meradang (berwarna merah)
dan pustula (terlihat nanah di kulit)
• 20 hingga 100 komedo putih / komedo hitam atau
15 hingga 50 lesi inflamasi (jerawat kemerahan)
atau 30 hingga 125 lesi total (jerawat) tidak
semuanya meradang (tampak merah)
Severe nodular • Jerawat dan pustula yang meradang (terlihat nanah
acne di kulit) dengan beberapa lesi nodular dalam
(massa padat dapat dirasakan di bawah kulit,
terkadang dapat meningkat)
• Lebih dari 5 kista (massa padat kulit seperti
simpul, dapat diangkat atau diraba di bawah kulit)
atau jumlah komedo putih / komedo hitam lebih
dari 100 atau jumlah inflamasi total lebih dari 50
atau lebih dari 125 lesi total
Severe cystic • Banyak lesi kistik nodular (dengan tanda-tanda
acne jaringan parut)

2. Etiologi dan Patofisiologis

Penyebab terjadinya acne belum diketahui secara detail. Namun,

beberapa faktor diduga bisa berperan dalam penyebab terjadinya acne

misalnya faktor internal seperti genetik, ras, serta hormonal, dan faktor

eksternal seperti lifestyle atau gaya hidup yang buruk, diantaranya yaitu
8

makanan, stres, iklim, kosmetik, diet, dan obat-obatan (Wasitaatmadja,

2018).

Sejumlah faktor patofisiologis berkontribusi pada perkembangan

jerawat, dimulai dengan peningkatan produksi androgen prapubertas,

diikuti secara umum secara berurutan oleh keratinisasi dan deskuamasi

folikel pilosebaceous yang abnormal; peningkatan proliferasi sebosit,

pembesaran kelenjar sebaceous, dan sekresi sebum yang diperbesar,

obstruksi folikel sebasea, kolonisasi unit pilosebaceous oleh

Propionibacterium acnes dan peradangan perifollicular (Koreck et al.,

2003).

3. Manajemen Terapi Acne Vulgaris

1.1. Terapi Farmakologi

a) Benzoil Peroksida

Benzoil peroksida merupakan obat acne yang aman dan

efektif, benzoil peroksida dipakai untuk acne ringan serta sedang,

digunakan 1 -2 kali perhari pada seluruh bagian permukaan acne.

Berperan menjadi antimikroba, komedolitik, mengurangi

terbentuknya asam lemak bebas, menaikkan deskuamasi folikuler

serta mengurangi terbentuknya follicular pluging. Benzoil

peroksida diindikasikan untuk pasien acne komedonal dan

infiamasi, sediaan ini tersedia dengan konsentrasi 2,5%-10%.

Konsentrasi rendah dipergunakan pada pasien acne dengan kulit

sensitif, konsentrasi tinggi digunakan menjadi bahan tambahan


9

pada sabun. Efek samping obat ini merupakan kering, iritasi,

eritema dan dermatitis kontak alergi. Benzoil peroksida tidak

menimbulkan resistensi, maka penggunaanya tak jarang

dikombinasikan bersama agen topikal acne lainnya (Hendra et

al., 2015).

b) Asam Salisilat

Asam salisilat adalah zat anti jerawat sekaligus keratolitik

yang diberikan secara topikal. Bekerja dengan memecah struktur

desmosom pada korneosit dengan cara menghilangkan ikatan

kovalen lipid intraselular disekitar keratinosit. Kadar asam

salisilat yang boleh digunakan tidak lebih dari 2%, apabila asam

salisilat yang digunakan dengan konsentrasi tinggi akan

mengakibatkan iritasi dan peradangan akut. Untuk mengurangi

absorpsinya pada penggunaan topikal maka asam salisilat tidak

digunakan dalam penggunaan jangka lama dalam konsentrasi

tinggi (Hadisoebroto & Budiman, 2019).

c) Antibiotik Topikal

Menurut Wasitaatmadja (2010) antibiotik topikal juga

dapat digunakan karena dapat mengurangi mikroba dalam folikel

seperti tetrasiklin (1%), eritromisin (1%), dan klindamisin fosfat

(1%). Bahan antiperadangan topikal berupa salep atau krim

kortikosteroid kekuatan ringan atau sedang seperti hidrokortison

1-2,5% juga dapat digunakan.


10

d) Pengobatan Sistemik

Menurut Wasitaatmadja (2010), pengobatan sistemik

bertujuan untuk menekan aktivitas mikroba, mengurangi reaksi

radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi

keseimbangan hormonal. Antibakteri sistemik yang dapat

digunakan seperti tetrasiklin (250 mg-1,0 g/ hari), doksisiklin (50

mg/hari), eritromisin (4 x 250 mg/hari), dan azitromisin 250-500

mg seminggu 3x.

1.2. Terapi Non-Farmakologi

Ada 3 cara pencegahan acne vulgaris menurut

Wasitaatmadja (2010), yaitu sebagai berikut.

1. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid dengan cara

diet rendah lemak dan karbohidrat, melakukan perawatan kulit

2. Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya acne seperti

hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai

kondisi tubuh, hindari stres, penggunaan kosmetika

secukupnya, menjauhi terpacunya kelenjar minyak misalnya

minuman keras, pedas, dan rokok.

3. Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai

penyebab penyakit, pencegahan, dan cara maupun lama

pengobatannya.
11

B. Hubungan Lifestyle dengan Acne

Lifestyle atau gaya hidup adalah pola perilaku sehari-hari yang

mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik, mental dan sosial. Gaya

hidup menunjukkan bagaimana orang hidup menjalani kehidupannya dan

mengalokasi waktunya dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup secara luas

didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang

lain menghabiskan waktu mereka (aktivitas) dilihat dari pekerjaan, hobi,

belanja, olahraga, dan kegiatan sosial serta interest (minat) terdiri dari

makanan, mode, keluarga, rekreasi dan juga opinion (pendapat) terdiri dari

mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, dan produk.

Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun

kepribadian seseorang (Adlia, 2018).

Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor

internal yang berupa sikap, pengalaman, pengamatan, kepribadian, konsep

diri, dan persepsi, serta faktor eksternal berupa keluarga, kelas sosial, dan

kelompok referensi yaitu kelompok yang memberikan pengaruh langsung

atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang (Nugrahaeni,

2003).

Lifestyle atau gaya hidup merupakan salah satu faktor pencetus

timbulnya acne. Pada usia remaja gaya hidup yang dialami remaja cendrung

berubah yang bisa dilihat dari pola makan dan pola hidup, terlebih lagi usia

remaja sulit untuk menjaga pola makanan sehat dan pola hidup yang teratur.

Makanan yang sering dikonsumsi oleh remaja adalah makanan junk food
12

(makanan rendah gizi) dan fast food (makanan cepat saji). Makanan yang

dapat menimbulkan timbulnya jerawat adalah makanan dengan kadar gula

yang tinggi. Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa mengkonsumsi terlalu

banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal

tersebut memicu produksi hormon androgen yang membuat kulit menjadi

berminyak. Makanan dengan kadar minyak yang tinggi merupakan pemicu

paling besar terhadap timbulnya jerawat (Adlia, 2018).

Faktor lainnya yaitu kebiasaan malas untuk membersihkan kulit dapat

menimbulkan penyakit di wajah, seperti acne (Kurniawati, 2014).

Penggunaan kosmetik serta kebiasaan sering berganti-ganti kosmetik

memiliki hubungan dengan tingginya angka kejadian acne (Manarisip et al.,

2015).

Pola tidur yang tidak teratur bisa memicu timbulnya jerawat. Kurang

tidur menyebabkan resistensi insulin meningkat, dengan demikian memaksa

tubuh untuk memproduksi lebih banyak insulin yang menyebabkan produksi

sebum (minyak) meningkat serta peradangan dan menyebabkan potensi untuk

pembentukan jerawat. Begadang melawan siklus alamiah sehingga kadar

hormon adrenalin meningkat dan menimbulkan stres, Pada akhirnya hal ini

dapat memperparah jerawat (Adlia, 2018).

Pengobatan acne perlu dilakukan manajemen pada berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi acne. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui hubungan lifestyle terhadap acne serta mengetahui


13

bagaimana cara mengatasi acne yang biasa dilakukan oleh mahasiswa

fakultas farmasi Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021.

C. Aplikasi E-acne

Aplikasi E-acne merupakan reminder yang memiliki banyak fitur

berupa pengetahuan terkait acne, pengobatan acne secara farmakologi dan

non farmakologi, jadwal minum obat, serta informasi terkait hal-hal yang

dapat menimbulkan atau memperparah acne. Aplikasi Reminder merupakan

personal assistant untuk mencatat segala aktivitas atau pertemuan yang

dilengkapi dengan fitur yang dapat sangat membantu dari pengguna aplikasi

(Purwanto, 2014).

Metode pemodelan aplikasi ini menggunakan metode Grapple

Guidelines for Rappid Application Engineering, yang mencakup lima

tahapan: Requirement Gathering, Analysis, Design, Development, dan

Deployment (Charibaldi & Novrido, 2010). Dari beberapa metode tersebut,

hanya beberapa yang digunakan dan ditambahkan dengan tahap diluar

metode tersebut sesuai kebutuhan penelitian. Tahap yang digunakan dalam

penelitian dijelaskan sebagai berikut:

a) Requirement Gathering, mendefinisikan kebutuhan user terhadap aplikasi

yang akan dibangun.

b) Analysis, merupakan tahap analisis terhadap system pada aplikasi.

c) Design, merupakan tahap merancang tampilan dari aplikasi.

d) Development, merupakan tahap pembuatan aplikasi


14

e) Pengujian aplikasi, merupakan pengujian terhadap aplikasi dengan

menggunakan metode pengujian Black Box.

f) Evaluasi aplikasi, merupakan tahap evaluasi terhadap penggunaan

aplikasi oleh user.

Aplikasi ini berisi menu pengingat, pengetahuan, persepsi, kepatuhan,

nutrisi, lifestyle, kuisioner, cara penggunaan, dan tentang aplikasi. Materi

lifestyle dalam aplikasi ini berupa definisi lifestyle, informasi terkait pola

tidur, informasi terkait pola makan, perilaku saat berolahraga bagi penderita

acne, personal hygiene yang dapat dilakukan, serta informasi terkait aktivitas

yang dapat menimbulkan atau memperburuk acne. Aplikasi ini sudah

tervalidasi oleh ahli IT dan psikolog.


15

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil studi pustaka terkait hubungan lifestyle terhadap acne yang relevan dengan penelitian ini akan dijabarkan

pada tabel IV.

Tabel IV. Hasil Penelitian Relevan


Judul Tujuan Penelitian Hasil Kesimpulan

Penelitian yang Untuk mengetahui gaya hidup Dari 120 responden didapatkan 17,5% Gaya hidup yang biasa dilakukan oleh
dilakukan oleh Fitriana terhadap acne serta mengetahui responden yang menggunakan sabun mahasiswa non eksakta Universitas
et al., (2018) dengan cara mengatasi acne oleh antibakteri, dan 75,0% tanpa menggunakan Airlangga yang dapat memicu
judul Gaya Hidup dan timbulnya acne meliputi kebersihan,
mahasiswa-mahasiswi non- sabun pembersih. Sedangkan pada pola
Cara Mengatasi Acne makanan, hormon, stres, kosmetik,
(Studi Pada Mahasiswa eksakta Universitas Airlangga. makan ada 22,2% yang membiarkan untuk dan mekanis.
Universitas Airlangga) tetap memakan makanan yang dapat Adapun cara yang dilakukan oleh
memicu timbulnya jerawat, ada 55,5% yang mahasiswa non eksakta Universitas
mengurangi makanan yang dapat memicu Airlangga untuk mengatasi acne yaitu
timbulnya jerawat, dan ada 22,2% yang dengan menggunakan obat-obatan
tidak memakannya lagi. tradisional maupun obat-obatan
kimia, dan juga dengan memperbaiki
gaya hidup.
16

Lanjutan tabel IV.


Penelitian yang Untuk mengetahui perbaikan 20 responden mencuci wajah menggunakan Mencuci wajah dua kali sehari
dilakukan oleh Isoda et jerawat pada pria dewasa muda sabun base cleanser, penelitian ini dilakukan dengan pembersih wajah base
al., (2015) dengan judul dengan menggunakan sabun base selama 4 minggu. Penilaian efikasi cleanser adalah perawatan yang
Effects of washing of the cleanser. dilakukan sebelum dimulainya penelitian, efektif untuk jerawat wajah tingkat
face with a mild facial dan pada akhir minggu ke-2 dan ke-4. sedang atau ringan.
cleanser formulated with Perbaikan jerawat yang signifikan diamati
sodium laureth dalam 2 minggu, dan lesi jerawat tidak
carboxylate and alkyl terdeteksi pada 25% subjek pada minggu ke-
carboxylates on acne in 4. Tingkat sekresi sebum pada kulit
Japanese adult males meningkat secara signifikan di dahi, tetapi
menurun secara signifikan di pipi yang
berkorelasi dengan perbaikan. Tidak ada
keluhan kekeringan atau iritasi yang terjadi
selama penelitian.
Penelitian yang Untuk mengeksplorasi dampak Pada 34 remaja dan 16 orang dewasa yang Jerawat sedang-berat memiliki
dilakukan oleh perawatan wajah facial wajah serta melakukan perawatan wajah seperti facial dampak yang luas pada kualitas tidur
Fabbrocini (2018) pengobatan topikal pada jerawat dapat meningkatkan pola tidur responden pada remaja dan orang dewasa. Studi
dengan judul A sedang-berat dengan kualitas tidur sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik. ini juga menyoroti pentingnya
Qualitative Investigation penderita jerawat (remaja dan Pada 34 sampel remaja dapat meningkatkan perawatan serta pengobatan pada
of the Impact of Acne on orang dewasa). Selain itu, pola tidur sebesar 35%, dan pada 16 sampel wajah.
Health-Related Quality penelitian ini bertujuan untuk orang dewasa dapat meningkatkan pola tidur
of Life (HRQL): mengidentifikasi atribut perawatan sebesar 50%.
Development of a jerawat topikal yang paling
Conceptual Model penting bagi pasien.
17

Lanjutan tabel IV.


Penelitian yang Untuk memperbaiki gaya hidup Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian aplikasi DMRA dapat
dilakukan oleh yang meliputi aktivitas fisik, terdapat perbedaan yang bermakna memperbaiki aktivitas fisik, namun
Ramadhanti (2020) tingkat stres, dan perokok pasif (p=0,031) pada aktivitas fisik antara pre-test tidak dapat memperbaiki lama
dengan judul dengan pemberian Dysmenorrhea (1157,774±1019,497) dengan post-test paparan asap rokok pada perokok
Dysmenorrhea Medication Reminder Application (1671,001±1605,078). pasif dan tingkat stres pada siswi yang
Medication Reminder (DMRA) pada siswi SMP Berbeda dengan hasil tingkat stres pada mengalami nyeri dismenore primer di
Application (DMRA) Muhammadiyah 3 Yogyakarta kelompok perlakuan yang menunjukkan SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
untuk Memperbaiki yang mengalami nyeri dismenore bahwa tidak terdapat perbedaan yang
Gaya Hidup pada Siswi primer. bermakna (p=0,234) antara pre-test
SMP Muhammadiyah 3 (26,285±6,496) dengan post-test
Yogyakarta (25,057±7,463).
Hasil penelitian pada perokok pasif
kelompok perlakuan juga menunjukkan
bahwa tidak adanya perbedaan yang
bermakna (p=0,157) antara pre-test
(16,000±12,715) dengan post-test
(12,571±8,520).
18

Lanjutan tabel IV.


Penelitian yang Untuk melihat pengaruh Pada total 72 responden, kelompok Pemberian reminder berbasis aplikasi
dilakukan oleh Julaicha penggunaan reminder berbasis perlakuan yang mendapat aplikasi O- Our Pharmacist dapat meningkatkan
(2019) dengan judul aplikasi O-pharm terhadap pharm sebanyak 36 pasien, dan kelompok pengetahuan, kesadaran, persepsi,
Upaya Peningkatan peningkatan pengetahuan, kontrol sebanyak 36 pasien. perilaku berobat, dan kepatuhan
Pengetahuan, Kesadaran, kesadaran, persepsi, dan perilaku Hasil penelitian menunjukkan bahwa berobat pasien.
dan Perilaku Berobat berobat pasien hipertensi. terdapat perbedaan bermakna pada tingkat
Pasien Hipertensi pengetahuan, kesadaran, persepsi, perilaku
dengan Reminder berobat antar kelompok perlakuan dan
Berbasis Aplikasi kelompok kontrol. Tingkat kepatuhan
Mobile berdasarkan rerata nilai tekanan darah
sistolik kelompok kontrol (p=0,209) dan
kelompok perlakuan yang mendapatkan
aplikasi O-pharm (p=0,001).
Rerata nilai tekanan darah diastolik
kelompok kontrol (p=0,102), dan
kelompok perlakuan yang mendapatkan
aplikasi O-pharm (p=0,001).
Penelitian yang Untuk mengevaluasi efektivitas Kepatuhan terhadap obat jerawat oral Mengembangkan pengingat pesan
dilakukan oleh Park et aplikasi ME-health pada kepatuhan lebih tinggi daripada obat jerawat topikal. teks khusus suatu penyakit mungkin
al., (2014) dengan judul pengobatan acne, salah satunya Frekuensi kunjungan kantor juga berguna untuk meningkatkan tingkat
Improving adherence to untuk pengingat pil berbasis pesan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Selain itu, kombinasi
acne treatment: the teks dan edukasi pasien berbasis kepatuhan pengobatan jerawat. Pengingat pengingat pesan teks dengan jenis
emerging role of web. berbasis telepon setiap hari tidak intervensi lain dapat meningkatkan
application software meningkatkan kepatuhan pengobatan kepatuhan pengobatan.
pasien jerawat, sedangkan alat edukasi
berbasis web setiap minggu memiliki efek
positif pada kepatuhan pengobatan dalam
pengobatan acne.
19

E. Kerangka Berfikir

Gambar 1. Kerangka Berfikir


Pravelensi acne vulgaris mencapai 85% pada usia 12-25 tahun (Begatin

et al., 2014). Jerawat (acne) yaitu kondisi inflamasi umum pada unit

pilosebaseus yang terjadi pada remaja dan dewasa muda, ditandai dengan

komdeo, papul, pustul, dan nodul (Barrat et al., 2009). Acne vulgaris

disebabkan oleh multi faktor, diantaranya yaitu faktor internal seperti genetik,

ras, dan hormonal, serta faktor eksternal yaitu lifestyle yang buruk, makanan,

stres, kosmetik, diet, dan obat-obatan (Wasitaatmadja, 2018).

Faktor eksternal seperti kosmetik berbasis minyak dapat

berkontribusi pada perkembangan jerawat. Minyak dan lemak dalam produk

rambut juga dapat memperburuk lesi kulit. Orang dengan jerawat sering
20

menggunakan sabun dan astringen dapat menghilangkan sebum dari

permukaan kulit namun tidak mengurangi produksi sebum (Zaenglein et al.,

2012). Jerawat dapat dipicu atau diperburuk oleh faktor eksternal seperti

obstruksi mekanis, paparan polusi, atau obat-obatan (Feldeman, 2004).

Aplikasi dapat digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit

diantaranya hipertensi (Julaicha, 2019) yang berisi reminder minum obat,

aplikasi dysmenorrhea (Ramadhanti, 2020) berisi tentang pengetahuan,

persepsi, dan kepatuhan minum obat, aplikasi acne (Park et al., 2014) berisi

pengingat minum obat dan edukasi terkait acne vulgaris.

Pada penelitian ini dibuat aplikasi E-acne yang berisi menu pengingat,

pengetahuan, persepsi, kepatuhan, nutrisi, lifestyle, kuisioner, cara

penggunaan, dan tentang aplikasi. Materi lifestyle dalam aplikasi ini berupa

definisi lifestyle, informasi terkait pola tidur, informasi terkait pola makan,

perilaku saat berolahraga bagi penderita acne, personal hygiene yang dapat

dilakukan, serta informasi terkait aktivitas yang dapat menimbulkan atau

memperburuk acne.

Berdasarkan teori di atas, dalam penelitian ini akan diamati pengaruh

E-acne terhadap lifestyle mahasiswa fakultas farmasi Universitas Ahmad

Dahlan angkatan 2017-2021 yang meliputi pola tidur, pola makan, olahraga,

personal hygiene, dan aktivitas lainnya seperti merokok dan kebiasaan

menggunakan kosmetik. Dengan demikian aplikasi ini dapat memberikan


21

manfaat bagi mahasiswa pada umumnya, lebih lanjut aplikasi ini dapat

memperbaiki lifestyle mereka.

F. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah E-acne berpengaruh pada lifestyle

mahasiswa fakultas farmasi Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021

yang mengalami mild-to-moderate acne meliputi pola tidur, pola makan,

olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lainnya.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi exsperimental

design dengan control group pre-post study design yang terbagi menjadi

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Aplikasi E-acne yang digunakan

secara tidak random dengan teknik non random sampling dengan cara

convenience sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan

saja. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi di kelompokan secara non

random. Responden yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dibagi menjadi

dua kelompok penelitian yang terdiri dari kelompok kontrol (google form dan

tidak berikan aplikasi E-acne) dan kelompok perlakuan dengan (google form

dan diberikan aplikasi E-acne).

B. Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas farmasi

Universitas Ahmad Dahlan yang mengalami mild-to-moderate acne angkatan

2017-2021. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

teknik non random sampling dengan cara convenience sampling.

22
23

1. Kriteria Inklusi

a. Penderita acne vulgaris ringan sampai sedang

b. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan

c. Usia 18-25 tahun

d. Mahasiswa fakultas farmasi UAD angkatan 2017-2021

e. Bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed

consent

2. Kriteria Eksklusi

a. Penderita acne vulgaris yang sedang menstruasi

b. Penderita acne vulgaris yang sedang hamil

c. Sedang menggunakan obat kortikosteroid oral

d. Sedang terapi kontrasepsi hormonal

Gambar 2. Data Sampel


24

Perhitungan sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan aplikasi

openepi dengan data yang dibutuhkan yaitu berupa mean dan standar deviasi

yang mengacu pada jurnal Thielemann (2012). Data diinput ke dalam sistem

openepi berdasarkan gamar 3 berupa mean grup 1 yaitu 25.17, dan mean grup

2 yaitu 23.22, serta standar deviasi grup 1 yaitu 4.39, dan standar deviasi grup

2 yaitu 4.65 (Lampiran 16). Setelah data dimasukkan jumlah sampel akan

terhitung secara otomatis oleh sistem, hasil perhitungan sampel terdapat pada

menu results.

Gambar 3. Sample Size

Berdasarkan gambar 3 jumlah sampel didapatkan jumlah minimal yang

harus dipenuhi sebesar 170 responden. Kemudian jumlah tersebut dibagi

menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan,

maka masing-masing kelompok mendapat 85 responden yang mengalami

mild-to-moderate acne.
25

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Alat

Alat yang digunakan adalah smartphone untuk mendukung

proses berjalannya google form dan aplikasi E-acne.

2. Bahan

Data primer didapatkan dari hasil kuesioner tentang lifestyle pada google

form, dan data sekunder didapatkan dari data identitas responden.

D. Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas suatu instrumen penelitian yang menunjukkan tingkat

ketepatan suatu instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur. Jadi

validitas suatu instrumen berhubungan dengan tingkat akurasi dari

suatu alat ukur dalam mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono,

2003).

Pada penelitian ini instrumen berupa kuesioner tentang pola tidur, pola

makan, olahraga, personal hygiene dan aktivitas lainnya dilakukan

validasi oleh dokter umum kemudian kuesioner disebar ke 31

responden yang berbeda dari responden penelitian. Hasil uji validitas

untuk pola tidur (tabel V), pola makan (tabel VI), olahraga (tabel VII),

personal hygiene (tabel VIII), dan aktivitas lain (tabel XI) menunjukkan

hasil yang valid (r hitung > r tabel).


26

Tabel V. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Pola Tidur (n=31)

Pertanyaan Koefisien r-Tabel Keterangan


Kolerasi
Item 1 0,728 0,355 Valid
Item 2 0,714 0,355 Valid
Item 3 0,716 0,355 Valid
Item 4 0,562 0,355 Valid
Item 5 0,634 0,355 Valid

Tabel VI. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Pola Makan (n=31)

Pertanyaan Koefisien r-Tabel Keterangan


Kolerasi
Item 1 0,515 0,355 Valid
Item 2 0,674 0,355 Valid
Item 3 0,717 0,355 Valid
Item 4 0,680 0,355 Valid
Item 5 0,623 0,355 Valid

Tabel VII. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Olahraga (n=31)

Pertanyaan Koefisien r-Tabel Keterangan


Kolerasi
Item 1 0,783 0,355 Valid
Item 2 0,594 0,355 Valid
Item 3 0,795 0,355 Valid
Item 4 0,801 0,355 Valid
Item 5 0,858 0,355 Valid

Tabel VIII. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Personal Hygiene (n=31)

Pertanyaan Koefisien r-Tabel Keterangan


Kolerasi
Item 1 0,647 0,355 Valid
Item 2 0,822 0,355 Valid
Item 3 0,852 0,355 Valid
Item 4 0,466 0,355 Valid
Item 5 0,669 0,355 Valid

Tabel IX. Hasil Pengujian Validasi Kuesioner Aktivitas Lain (n=31)

Pertanyaan Koefisien r-Tabel Keterangan


Kolerasi
Item 1 0,678 0,355 Valid
Item 2 0,802 0,355 Valid
Item 3 0,713 0,355 Valid
Item 4 0,843 0,355 Valid
Item 5 0,420 0,355 Valid
27

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengarah kepada keakuratan dan ketepatan dari suatu alat

ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Koefisien reliabilitas

mengindikasikan adanya stabilitas skor yang didapatkan oleh individu

(Widodo, 2006). Setiap item pertanyaan di uji reliabilitas menggunakan

alpha cronbach dengan bantuan analisis statistik. Dikatakan reliabel

jika cronbach alpha ≥0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach

alpha ≤0,60. Hasil tersebut reliabel dikarenakan nilai cronbach alpha

yang didapat pada setiap variabel yaitu lebih dari 0,60. Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat pada tabel X.

Tabel X. Hasil Pengujian Reliabilitas (N=31)

Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan

Pola Tidur 0,647 Reliabel


Pola Makan 0,634 Reliabel
Olahraga 0,820 Reliabel
Personal Hygiene 0,727 Reliabel
Aktivitas Lain 0,735 Reliabel

3. Lembar persetujuan sebagai responden dalam penelitian atau informed

consent berupa pernyataan responden untuk kesediaannya mengikuti

penelitian (Lampiran 2).

4. Lembar formulir pengumpulan data karakteristik responden

Lembar pengumpulan data responden berisi karakteristik responden

berupa usia, jenis kelamin dan derajat keparahan acne responden

(Lampiran 3).

5. Kuesioner Pola Tidur


28

Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait pola tidur

dari penderita acne (Lampiran 4). Kuesioner tersebut telah valid (r

hitung > r tabel) dan reliabel (0,647). Untuk memperjelas deskripsi hasil

penelitian maka dilakukan pengkategorian dengan menggunakan mean

dan standar deviasi. Untuk menentukan kriteria skor kuesioner pola

tidur menggunakan skala yang tedapat pada tabel XI.

Tabel XI. Penilaian Acuan Norma (PAN)

Norma Kategori
> Mi + 1 Sdi Baik
Mi - 1 SDi sampai Mi + 1 SDi Cukup

< Mi – 1 Sdi Kurang

Keterangan :
1
Mi = Mean ideal = 2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
1
SDi = Standar Deviasi ideal = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
6
Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor tertinggi
Skor minimal ideal = jumlah butir kriteria x skor terendah

Untuk mengetahui perilaku pola tidur responden, terlebih dahulu

dihitung skor maksimal ideal dan skor minimal ideal. Skor maksimal

ideal = jumlah butir kriteria x skor tertinggi = 5 x 5 = 25. Skor minimal

ideal = jumlah butir kriteria x skor terendah = 5 x 1 = 5. Harga Mean


1 1
ideal (Mi) = (Xmax+Xmin) dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6

1 1
(Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) = 2 (Xmax+Xmin) = 2 (25+5) = 15 dan

1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin) = (25-5) = 3,33.
6 6

Kemudian dikategorikan berdasarkan ketentuan sebagai berikut.

a. Baik : > Mi + 1 SDi = > 15 + 3,33 = >18,33


29

b. Cukup : Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi = 11,67 s/d 18,33

c. Kurang : < Mi – 1 SDi = 15 – 5 = < 11,67

6. Kuesioner Pola Makan

Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait pola

makan dari penderita acne (Lampiran 5). Kuesioner tersebut telah valid

(r hitung > r tabel) dan reliabel (0,634). Untuk mengetahui perilaku pola

makan responden, terlebih dahulu dihitung skor maksimal ideal dan

skor minimal ideal. Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor

tertinggi = 5 x 5 = 25. Skor minimal ideal = jumlah butir kriteria x skor


1
terendah = 5 x 1 = 5. Harga Mean ideal (Mi) = (Xmax+Xmin) dan
2

1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) =
6 2

1 1
(Xmax+Xmin) = (25+5) = 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6

1
(Xmax-Xmin) = 6 (25-5) = 3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan

ketentuan sebagai berikut.

a. Baik : > Mi + 1 SDi = > 15 + 3,33 = >18,33

b. Cukup : Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi = 11,67 s/d 18,33

c. Kurang : < Mi – 1 SDi = 15 – 5 = < 11,67

7. Kuesioner Olahraga

Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait olahraga

dari penderita acne (Lampiran 6). Kuesioner tersebut telah valid (r tabel

> r hitung) dan reliabel (0,820). Untuk mengetahui perilaku olahraga

responden, terlebih dahulu dihitung skor maksimal ideal dan skor


30

minimal ideal. Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor

tertinggi = 5 x 5 = 25. Skor minimal ideal = jumlah butir kriteria x skor


1
terendah = 5 x 1 = 5. Harga Mean ideal (Mi) = (Xmax+Xmin) dan
2

1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) =
6 2

1 1
(Xmax+Xmin) = (25+5) = 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6

1
(Xmax-Xmin) = 6 (25-5) = 3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan

ketentuan sebagai berikut.

a. Baik : > Mi + 1 SDi = > 15 + 3,33 = >18,33

b. Cukup : Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi = 11,67 s/d 18,33

c. Kurang : < Mi – 1 SDi = 15 – 5 = < 11,67

8. Kuesioner Personal Hygiene

Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait personal

hygiene (Lampiran 7). Kuesioner tersebut telah valid (r hitung > r tabel)

dan reliabel (0,727). Untuk mengetahui perilaku kebersihan diri

responden, terlebih dahulu dihitung skor maksimal ideal dan skor

minimal ideal. Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor

tertinggi = 5 x 5 = 25. Skor minimal ideal = jumlah butir kriteria x skor


1
terendah = 5 x 1 = 5. Harga Mean ideal (Mi) = (Xmax+Xmin) dan
2

1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) =
6 2

1 1
(Xmax+Xmin) = (25+5) = 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6
31

1
(Xmax-Xmin) = 6 (25-5) = 3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan

ketentuan sebagai berikut.

a. Baik : > Mi + 1 SDi = > 15 + 3,33 = >18,33

b. Cukup : Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi = 11,67 s/d 18,33

c. Kurang : < Mi – 1 SDi = 15 – 5 = < 11,67

9. Kuesioner Aktivitas Lain

Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait aktivitas

lain dari penderita acne seperti kebiasaan menggunakan kosmetik,

merokok, memencet jerawat, dan memegang wajah menggunakan

tangan (Lampiran 8). Kuesioner tersebut telah valid (r hitung > r tabel)

dan reliabel (0,737). Untuk mengetahui aktivitas lain dari responden,

terlebih dahulu dihitung skor maksimal ideal dan skor minimal ideal.

Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor tertinggi = 5 x 5 =

25. Skor minimal ideal = jumlah butir kriteria x skor terendah = 5 x 1 =


1
5. Harga Mean ideal (Mi) = 2 (Xmax+Xmin) dan Standar Deviasi ideal

1 1 1
(SDi) = 6 (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) = 2 (Xmax+Xmin) = 2 (25+5)

1 1
= 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin) = (25-5) =
6 6

3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan ketentuan sebagai berikut.

a. Baik : > Mi + 1 SDi = > 15 + 3,33 = >18,33

b. Cukup : Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi = 11,67 s/d 18,33

c. Kurang : < Mi – 1 SDi = 15 – 5 = < 11,67


32

10. Aplikasi E-acne

Gambar 4. Aplikasi E-acne

Aplikasi E-acne merupakan aplikasi yang digunakan dalam penelitian

ini. Menu yang terdapat dalam aplikasi E-acne terdiri dari menu pengingat,

pengetahuan, persepsi, kepatuhan, nutrisi, lifestyle, kuesioner, cara

penggunaan, dan tentang aplikasi. Materi lifestyle dalam aplikasi ini berupa

definisi lifestyle, informasi terkait pola tidur, informasi terkait pola makan,

perilaku saat berolahraga bagi penderita acne, personal hygiene yang dapat

dilakukan, serta informasi terkait aktivitas yang dapat menimbulkan atau

memperburuk acne. Aplikasi ini sudah tervalidasi oleh ahli IT dan psikolog

yang kemudian diberikan pada kelompok perlakuan yang diberi intervensi

berupa aplikasi E-acne selama 4 minggu.


33

Gambar 5. Menu pengingat

Gambar 5. adalah contoh menu dalam aplikasi E-acne. Logo plus untuk

membuat jadwal reminder dan akan muncul tampilan untuk mengisi

kebutuhan yang diinginkan. Setelah sudah sesuai kebutuhan, maka alarm

akan hidup sesuai jadwal yang telah ditentukan.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemberian aplikasi E-acne yang

disampaikan oleh peneliti kepada responden.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah gaya hidup yang meliputi pola

tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lain pada
34

mahasiswa fakultas farmasi Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-

2021.

3. Variabel Pengganggu

Pada penelitian ini variabel pengganggu yang tidak dikendalikan adalah

faktor alami berupa usia, jenis kelamin, riwayat keturunan acne, hormon,

dan ras.

Variabel Bebas Variabel Te rikat


Edukasi menggunakan Tingkat lifestyle:
aplikasi E-acne • Pola tidur
• Pola makan
• Olahraga
• Personal hygiene
• Aktivitas lain

Variabel Pengganggu
Usia, jenis kelamin,
riwayat keturunan acne,
hormon, gen, dan ras

Gambar 6. Variabel Penelitian


35

F. Definisi Operasional

Tabel XII. Definisi Operasional


Variabel Definisi Variabel Alat Ukur Skala Pengukuran Hasil Ukur
Tipe acne Penyakit inflamasi pada kulit yang sering Lembar Ordinal (Gold et al., 2009)
(mild-to- terjadi di kelenjar polisebasea, ditandai Kuesioner Berat:
moderate dengan produksi sebum yang berlebih serta >5 kista atau jumlah komedo putih / komedo
acne) adanya keberadaan komedo, papul, pustul, hitam >100 atau jumlah inflamasi total >50 atau
dan kista. >125 lesi total.

Sedang: 20-100 komedo putih / komedo hitam


atau 15- 50 lesi inflamasi jerawat atau 30-125 lesi
total jerawat (tidak semuanya meradang).

Ringan: < 20 komedo putih / komedo hitam atau


< 15 lesi merah inflamasi (jerawat) atau <30 total
lesi jerawat ( tidak semuanya meradang namun
tampak merah).
Usia Usia responden saat ini. Lembar Nominal 1. < 21 tahun
Kuesioner 2. > 21 tahun
Jenis Karakteristik biologis yang dilihat dari Lembar Nominal 1. Laki-laki
Kelamin penampilan luar. Kuesioner 2. Perempuan

Pola tidur Waktu tidur yang disarankan untuk orang Lembar Nominal 1. Baik : >18,33
dewasa adalah 7-9 jam per malam, dan Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
perilaku responden saat tidur maupun 3. Kurang : <11,67
36

sebelum tidur.
Pola makan Makanan yang sering dikonsumsi oleh Lembar Nominal 1. Baik : >18,33
responden, orang yang banyak Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
makan makanan yang mengandung gula, 3. Kurang : <11,67
lemak jenuh, lemak trans, dan produk susu
cenderung lebih berkemungkinan memiliki
jerawat.

Olahraga Olahraga yang dilakukan oleh responden, Lembar Nominal 1. Baik : >18,33
olahraga dapat menghilangkan racun yang Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
ada pada tubuh, membersihkan pori-pori 3. Kurang : <11,67
kulit sehingga terhindar dari penyumbatan
minyak atau sebum.

Personal Tindakan responden untuk menjaga Lembar Nominal 1. Baik : >18,33


hygiene kebersihan kulit demi mencegah timbulnya Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
jerawat. 3. Kurang : <11,67

Aktivitas Kegiatan sehari-hari responden, seperti Lembar Nominal 1. Baik : >18,33


lain penggunaan kosmetik, merokok, memencet Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
jerawat, dan memegang wajah 3. Kurang : <11,67
menggunakan tangan
37

G. Prosedur Penelitian

Gambar 7. Prosedur Penelitian

H. Analisis Data

1. Uji Chi-square

Uji Chi-square digunakan untuk mencari apakah ada hubungan

karakteristik responden berupa usia, jenis kelamin dan tipe acne pada

kelompok kontrol dan perlakuan. Syarat dari uji ini adalah tidak ada sel

dengan nilai expected <5 (<20% jumlah sel). Apabila didapatkan hasil

dengan nilai p<0,050 artinya terdapat perbedaan karakteristik responden

penelitian antara kelompok kontrol dan perlakuan (Lampiran 11).


38

2. Uji T-test berpasangan (Dependent T-test)

Uji dependent T-test digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-

rata skor pre-test dengan post-test tingkat lifestyle pada kelompok kontrol

dan perlakuan. Uji ini diawali dengan melakukan uji normalitas lifestyle

pada kelompok kontrol dan perlakuan, menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov karena sampel >50. Kriteria pada uji dependent ini yaitu apabila

data terdistribusi normal (p>0,05) maka dilanjutkan dengan uji paired

sample T-test, dan apabila data tidak terdistribusi normal (p<0,05) maka

dilanjutkan dengan uji Wilcoxon.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menunjukkan data

tidak terdistribusi normal (p<0,05) dari semua parameter uji sehingga

dilanjutkan dengan uji Wilcoxon (Lampiran 13).

3. Uji T-test tidak berpasangan (Independent T-test)

Uji independent T-test digunakan untuk melihat perbedaan nilai rata-

rata skor pre-test dan post-test lifestyle antara kelompok kontrol dan

perlakuan. Uji ini diawali dengan melakukan uji normalitas menggunakan

Kolmogorov-Smirnov karena sampel >50. Kriteria pada uji independent

ini yaitu apabila data terdistribusi normal (p>0,05) maka dilanjutkan

dengan uji independent sample T-test, dan apabila data tidak terdistribusi

normal (p<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan data tidak terdistribusi

normal (p<0,05) dari semua parameter uji sehingga dilanjutkan dengan uji

Mann-Whitney (Lampiran 14).


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian pemberian aplikasi E-acne ini dilakukan kepada 170

responden mahasiswa dan mahasiswi fakultas farmasi Universitas Ahmad

Dahlan Yogyakarta angkatan 2017 – 2021 yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi dengan nomor izin ethical clearance 1361/KEP-UNISA/I/2021

yang dilakukan selama 30 hari pada bulan Maret-April 2021.

Responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi terbagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (n=85) dan kelompok

perlakuan (n=85). Responden harus memenuhi kriteria inklusi, responden

yang sedang menstruasi mengalami peningkatan hormon serta akan

memengaruhi eksaserbasi serta memperburuk Acne (Ayudianti, 2014).

Kehamilan juga menyebabkan tumbuhnya jerawat karena produksi hormon

androgen meningkat sehingga produksi sebum meningkat, terlebih pada janin

usia 13-15 minggu (Friedlander, 2011). Selain itu, penggunaan obat

kortikosteroid sistemik dapat menyebabkan infeksi serta peningkatan hormon

androgen dan acne steroid (Zaenglein et al., 2012). Penggunaan obat

hormonal seperti pil KB dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan

gangguan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh

sehingga dapat memicu timbulnya acne (Hamzah et al., 2015). Jadi,

responden yang tidak memenuhi kriteria inklusi selanjunya dilakukan

eksklusi, artinya responden yang sedang menstruasi, sedang hamil, sedang

39
40

menggunakan obat kortikosteroid oral, dan obat hormonal termasuk ke dalam

kriteria eksklusi karena dapat mempengaruhi dalam penggolongan derajat

keparahan acne.

Pre-test dilakukan pada hari ke-0 terhadap responden. Kelompok

perlakuan diberikan intervensi berupa aplikasi E-acne yang memuat informasi

terkait acne seperti klasifikasi acne, jenis-jenis acne, pengobatan acne secara

farmakologi maupun non-farmakologi, pola tidur yang baik agar dapat

menghindari timbulnya acne, jenis-jenis makanan yang sebaiknya tidak

dikonsumsi untuk penderita acne, olahraga yang dapat menghindari timbulnya

acne, serta kebersihan apa saja yang dapat dilakukan untuk merawat kulit agar

tetap sehat selama 30 hari serta dilakukan follow up. Sementara itu, pada

kelompok kontrol tidak diberikan intervensi aplikasi E-acne, pada hari ke 30

dilakukan post-test terhadap kedua kelompok (kontrol dan perlakuan).

B. Gambaran Karakteristik pada Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas


Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021

Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin,

dan tingkat keparahan jerawat. Karakteristik responden dianalisis

menggunakan Chi-square dan didapatkan hasil pada tabel XIII.


41

Tabel XIII. Hasil analisis karakteristik mahasiswa Fakultas Farmasi


Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 (Analisis Chi-
Square)

Frekuensi
Karakteristik Kontrol Perlakuan p-value
n= 85 (%) n= 85 (%)
Usia
- <21 tahun (70) 46 (54,1%) 24 (28,2%) 0,001
- >21 tahun (100) 39 (45,9%) 61 (71,8%)

Jenis Kelamin
- Laki-laki (22) 9 (10,6%) 13 (15,3%) 0,361
- Perempuan (148) 76 (89,4%) 72 (84,7%)

Tipe Acne
- Ringan (109) 49 (57,6%) 60 (70,6%) 0,079
- Sedang (61) 36 (42,4%) 25 (29,4%)

Berdasarkan analisis uji Chi-Square (tabel XIII) dapat dilihat bahwa

dari 170 responden, pada kelompok kontrol dengan usia <21 tahun sebanyak

46 responden (54,1%), dan pada kelompok perlakuan sebanyak 24 responden

(28,2%). Sementara itu pada kelompok kontrol dengan usia >21 tahun

sebanyak 39 responden (45,9%), dan pada kelompok perlakuan sebanyak 61

responden (71,8%). Hasil dari perbedaan usia ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan bermakna berdasarkan perbedaan usia antara kelompok

kontrol dengan kelompok perlakuan (p=0,001) dan prosentase berdasarkan

usia berbeda di kedua kelompok tersebut.

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Nazaya (2015) pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mendapatkan data dari

385 responden dengan usia <21 tahun sebanyak 180 responden (47%), dan
42

usia >21 tahun sebanyak 205 responden (53%) dimana menunjukkan

responden yang berusia >21 tahun lebih banyak yang mengalami acne

dibandingkan dengan responden yang berusia <21 tahun. Berbeda dengan

penelitian Nourmalydza (2016) pada mahasiswa program studi kedokteran

dan profesi dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dari

92 responden yang berusia <21 tahun sebanyak 78 responden (84,9%)

sedangkan responden yang berusia >21 tahun sebanyak 14 responden

(15,2%).

Berdasarkan hasil penelitian ini dan penelitian yang serupa

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara usia pada

kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p=0,001). Menurut Tjekyan

(2008) pada umumnya insiden acne terjadi pada usia 14-17 tahun pada wanita

dan 16-19 tahun pada laki-laki. Seiring bertambahnya usia, angka kejadian

berangsur berkurang, meskipun kadang-kadang, terutama pada wanita, acne

vulgaris menetap sampai usia 30 tahun atau bahkan lebih.

Tabel XIII menunjukkan hasil terkait jenis kelamin responden

mahasiswa fakultas farmasi Universitas Ahmad Dahlan tahun ajar 2017-2021

yang mengalami mild-to-moderate acne dengan jumlah responden yang

berjenis kelamin laki-laki pada kelompok kontrol sebanyak 9 orang (10,6%),

dan pada kelompok perlakuan sebanyak 13 orang (15,3%). Sedangkan

responden yang berjenis kelamin perempuan pada kelompok kontrol

sebanyak 76 orang (89,4%), dan pada kelompok perlakuan sebanyak 72 orang

(84,7%). Hasil dari perbedaan jenis kelamin ini menunjukkan bahwa tidak
43

ada perbedaan bermakna antara jenis kelamin responden kelompok kontrol

dan responden kelompok perlakuan (p=0,361).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nourmalydza (2016) pada

mahasiswa program studi kedokteran dan profesi dokter Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dari 92 responden yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 33 responden (35,9%), dan yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 59 responden (64,1%). Hal ini bertentangan dengan

Purwaningdyah (2013) yang menyatakan bahwa angka kejadian acne

vulgaris lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan, hal ini disebabkan

oleh peranan hormon androgen pada pria memegang peran yang penting

karena kelenjar palit sangat sensitif terhadap hormon ini yang menyebabkan

kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat, oleh sebab itu

gejala acne vulgaris yang berat biasanya terjadi pada pria. Menurut peneliti,

kemungkinan perbedaan hasil ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah sampel

yang diteliti.

Tabel XIII menunjukkan hasil terkait tipe keparahan acne yang dialami

mahasiswa fakultas farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta angkatan

2017-2021 dengan jumlah mahasiswa yang mengalami acne ringan pada

kelompok kontrol sebanyak 49 responden (57,6%), dan pada kelompok

perlakuan sebanyak 60 responden (70,6%). Sedangkan jumlah mahasiswa

yang mengalami acne sedang pada kelompok kontrol sebanyak 36 responden

(42,4%), dan pada kelompok perlakuan sebanyak 25 responden (29,4%).


44

Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna berdasarkan tingkat

keparahan acne antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p=0,079).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nazaya

(2015) dari 385 responden, terdapat 38 responden (10%) mengalami derajat

acne normal, kemudian terdapat 277 responden (72%) mengalami derajat

acne ringan, diikuti dengan 62 responden (16%) mengalami derajat acne

sedang, dan 8 responden (2%) mengalami derajat berat. Hal ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno (2020) di Poliklinik Divisi

Kosmetik Dematologi dan Venereologi Rumah Sakit Universitas Sumatera

Utara Medan dari jumlah 100 responden terdapat 45 orang (45%) yang

mengalami derajat acne sedang, dan 43 orang (43%) yang mengalami derajat

acne ringan.

Berdasarkan hasil penelitian ini dan penelitian yang serupa, maka dapat

dikatakan bahwa berdasarkan tipe acne menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan

(p=0,079). Hal ini serupa bahwa acne vulgaris yang terbanyak yaitu pada

derajat ringan.

C. Pemberian Aplikasi E-acne terhadap Lifestyle Responden yang


Mengalami Mild-to-Moderate Acne pada Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021

Hasil analisis deskriptif lifestyle pada responden yang mengalami mild

to moderate acne di farmasi Universitas Ahmad Dahlan disajikan pada tabel


45

XIV untuk pola tidur, tabel XV untuk pola makan, tabel XVI untuk olahraga,

tabel XVII untuk personal hygiene, dan tabel XVIII untuk aktivitas lain.

Tabel XIV. Analisis Deskriptif Pola Tidur Mahasiswa Fakultas Farmasi


Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.

Interpretasi Pola Kelompok Penelitian


Tidur
Kontrol Perlakuan
n=85 (n,%) n=85 (n,%)
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Baik 0 (0,0) 1 (1,2) 0 (0,0) 4 (4,7)
Cukup 53 (62,4) 52 (61,2) 60 (70,6) 71 (83,5)
Kurang 32 (37,6) 32 (37,6) 25 (29,4) 10 (11,8)

Hasil tabel (XIV) menunjukkan perbedaan nilai pola tidur antara pre-

test dan post-test. Pada pre-test responden kelompok kontrol tidak ada

satupun orang yang memiliki pola tidur baik, pola tidur cukup sebanyak 53

orang (62,4%), dan pola tidur kurang sebanyak 32 orang (37,6%). Sedangkan

pada post-test responden kelompok kontrol yang memiliki pola tidur baik

sebanyak 1 orang (1,2%), pola tidur cukup sebanyak 52 orang (61,2%), dan

pola tidur kurang sebanyak 32 orang (37,6%). Data tersebut menunjukkan

bahwa peningkatan jumlah responden dengan pola tidur yang baik sebanyak

1 orang. Sementara itu, pada pre-test responden kelompok perlakuan tidak

ada satupun orang yang memiliki pola tidur baik, pola tidur cukup sebanyak

60 orang (70,6%), dan pola tidur kurang sebanyak 25 orang (29,4%).

Sedangkan pada post-test responden kelompok perlakuan yang memiliki pola

tidur baik sebanyak 4 orang (4,7%), pola tidur cukup sebanyak 71 orang

(83,5%), dan pola tidur kurang sebanyak 10 orang (11,8%). Data tersebut
46

menunjukkan bahwa peningkatan jumlah responden dengan pola tidur yang

baik sebanyak 4 orang.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari

et al,. (2015) dari 36 responden di Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado menunjukkan

bahwa 19 responden memiliki pola tidur yang baik, dan 17 responden

memiliki pola tidur tidak baik, dengan komputerisasi didapati bahwa p-

value = 1,000 > α (α=0,05). Menurut teori, tidur terlalu larut malam

diperkirakan dapat mengakibatkan aktivitas hormon androgen meningkat.

Hormon androgen berperan penting dalam regulasi mekanisme produksi

sebum. Produksi sebum yang berlebihan akan menyebabkan kulit menjadi

sangat berminyak. Kulit berminyak cenderung lebih mudah terjadi akne

dibanding kulit normal dan kulit kering, sehingga produksi sebum yang

berlebihan akan menimbulkan sumbatan pada kelenjar pilosebasea yang

mengakibatkan timbulnya acne (Pujiastuti, 2012).

Tabel XV. Analisis Deskriptif Pola Makan Mahasiswa Fakultas Farmasi


Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.

Interpretasi Pola Kelompok Penelitian


Makan
Kontrol Perlakuan
N=85 (n,%) N=85 (n,%)
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Baik 4 (4,7%) 7 (8,2%) 5 (5,9%) 11 (12,9%)
Cukup 46 (54,1%) 44 (51,8%) 52 (61,2%) 55 (64,7%)
Kurang 35 (41,2%) 34 (40,0%) 28 (32,9%) 19 (22,4%)

Hasil tabel (XV) menunjukkan perbedaan nilai pola makan antara pre-

test dan post-test. Pada pre-test responden kelompok kontrol yang memiliki
47

pola makan baik sebanyak 4 orang (4,7%), pola makan cukup sebanyak 46

orang (54,1%), dan pola makan kurang sebanyak 35 orang (41,2%).

Sedangkan pada post-test responden kelompok kontrol yang memiliki pola

makan baik sebanyak 7 orang (8,2%), pola makan cukup sebanyak 44 orang

(51,8%), dan pola makan kurang sebanyak 34 orang (40,0%). Artinya

terdapat peningkatan 3 responden dari pola makan yang cukup ke pola makan

yang baik, dan terdapat peningkatan 2 responden dari pola makan kurang ke

pola makan cukup. Sementara itu, pada pre-test responden kelompok

perlakuan yang memiliki pola makan baik sebanyak 5 orang (5,9%), pola

makan cukup sebanyak 52 orang (61,2%), dan pola makan kurang sebanyak

28 orang (32,9%). Sedangkan pada post-test responden kelompok perlakuan

yang memiliki pola makan baik sebanyak 11 orang (12,9%), pola makan

cukup sebanyak 55 orang (64,7%), dan pola makan kurang sebanyak 19

(22,4%). Artinya terdapat peningkatan 6 responden dari pola makan yang

cukup ke pola makan yang baik, dan terdapat peningkatan 3 responden dari

pola makan kurang ke pola makan cukup.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hasan et al., (2015) pada 36 responden di Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado terdapat 15

responden dengan pola makan yang baik, dan terdapat 21 responden dengan

pola makan tidak baik. Mahasiswa yang memiliki pola makan tidak baik

disebabkan oleh seringnya mahasiswa tersebut mengkonsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat, gula, dan indeks glikemik yang tinggi sehingga


48

dapat memicu acne. Selain itu, perbedaan pola makan antar responden dapat

disebabkan oleh metabolisme tubuh setiap individu berbeda-beda sehingga

reaksi yang terjadi pada kelenjar pilosebasea tidak sama pada setiap individu

(Hasan et al., 2015).

Tabel XVI. Analisis Deskriptif Olahraga Mahasiswa Fakultas Farmasi


Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.

Interpretasi Olahraga Kelompok Penelitian


Kontrol Perlakuan
n=85 (n,%) n=85 (n,%)
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Baik 7 (8,2%) 8 (9,4%) 9 (10,16%) 12 (14,1%)
Cukup 67 (78,8%) 66 (77,6%) 63 (74,1%) 63 (74,1%)
Kurang 11 (12,9%) 11 (12,9%) 13 (15,3%) 10 (11,8%)

Hasil tabel (XVI) menunjukkan perbedaan nilai olahraga antara pre-test

dan post-test. Pada pre-test kelompok kontrol yang memiliki olahraga yang

baik, cukup, kurang berturut-turut 7 responden (8,2%), 67 responden

(78,8%), dan 11 responden (12,9%). Sedangkan pada post-test yang memiliki

olahraga yang baik, cukup, kurang berturut-turut 8 responden (9,4%), 66

responden (77,6%), dan 11 responden (12,9%). Artinya ada peningkatan 1

responden dari status olahraga yang baik ke status olahraga yang cukup, dan

tidak ada perubahan jumlah responden pada status olahraga yang kurang.

Sementara itu, pada pre-test kelompok perlakuan yang memiliki olahraga

yang baik, cukup, kurang berturut-turut 9 responden (10,6%), 63 responden

(74,1%), dan 13 responden (15,3%). Sedangkan pada post-test yang memiliki

olahraga yang baik, cukup, kurang berturut-turut 12 responden (14,1%), 63


49

responden (74,1%), dan 10 responden (11,8%). Artinya ada peningkatan 3

responden dari status olahraga yang cukup ke status olahraga yang baik.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Utami (2016) padaa 209 sampel siswa-siswi di SMA Negeri 1 Surakarta.

Terdapat 71 responden yang memiliki aktivitas olahraga yang cukup baik,

dan diikuti oleh kelompok aktivitas olahraga yang buruk sebanyak 138

responden. Perbedaan hasil ini bisa terjadi karena penyebab dari acne

vulgaris yang belum diketahui pasti dan banyaknya faktor resiko yang

dapat menimbulkan kejadian acne vulgaris seperti genetik, endokrin, faktor

makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, dan musim

(Wulandari et al., 2015).

Seseorang tidak akan bisa terlepas dari proses makan, seseorang

wajib makan dalam memenuhi kebutuhan energi agar bisa melakukan

aktivitas sehari-hari. Pada saat makan inilah lemak yang tidak kita ketahui

akan dapat masuk ke dalam tubuh kita (Santika, 2016). Peningkatan konsumsi

lemak atau karbohidrat dapat meningkatkan produksi sebum, dan jenis

karbohidrat dapat mengubah komposisi sebum sehingga dapat memicu acne

(Indrawan, 2013). Oleh sebab itu, olahraga yang teratur sangat dianjurkan

untuk penderita acne.


50

Tabel XVII. Analisis Deskriptif Personal Hygiene Mahasiswa Fakultas


Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.

Interpretasi Kelompok Penelitian


Personal Hygiene
Kontrol Perlakuan
n=85 (n,%) n=85 (n,%)
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Baik 22 (25,9%) 27 (31,8%) 25 (29,4%) 32 (34,7%)
Cukup 51 (60,0%) 47 (55,3%) 45 (52,9%) 42 (49,4%)
Kurang 12 (14,1%) 11 (12,9%) 15 (17,6%) 11 (12,9%)

Hasil tabel (XVII) menunjukkan perbedaan nilai personal hygiene

antara pre-test dan post-test. Pada pre-test kelompok kontrol yang memiliki

personal hygiene yang baik, cukup, kurang berturut-turut 22 responden

(25,9%), 51 responden (60,0%), dan 12 responden (14,1%). Sedangkan pada

post-test yang memiliki personal hygiene yang baik, cukup, kurang berturut-

turut 27 responden (31,8%), 47 responden (55,3%), dan 11 responden

(12,9%). Artinya terdapat peningkatan 5 responden pada status personal

hygiene yang cukup ke yang baik. Sementara itu, pada pre-test kelompok

perlakuan yang memiliki personal hygiene yang baik, cukup, kurang berturut-

turut 25 responden (29,4%), 45 responden (52,9%), dan 15 responden

(17,6%). Sedangkan pada post-test yang memiliki personal hygiene yang

baik, cukup, kurang berturut-turut 32 responden (34,7%), 42 responden

(49,4%), dan 11 responden (12,9%). Artinya ada peningkatan 7 responden

dari status personal hygiene yang cukup ke status yang baik.

Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Graha

(2018) pada 49 responden di Pondok Pesantren AlMunawwir Yogyakarta

menunjukan bahwa mayoritas sampel memiliki derajat personal hygiene kulit


51

wajah sedang yaitu sebanyak 31 siswa (63,2%), selanjutnya sampel dengan

derajat personal hygiene kulit wajah baik yaitu sebanyak 14 siswa (28,6%),

dan terakhir dengan derajat personal hygiene kulit wajah buruk yaitu 4 siswa

(8,2%). Hasil ini membuktikan bahwa frekuensi membersihkan wajah dan

penggunakan sabun khusus saja belum cukup untuk dapat terhindar dari

terjadinya acne vulgaris.

Personal hygiene kulit wajah yang buruk menjadi salah satu etiologi

penting acne vulgaris, selain kotoran yang menempel pada kulit wajah tidak

hilang dapat juga menyebabkan akumulasi dari bakteri P.acnes. P.acnes

berkolonisasi di folikel pilosebasea dan bergabung dengan epitel folikel

menjadi kumpulan sel berukuran besar (Jahns et al., 2012). P.acnes yang

bergabung menjadi sel berukuran besar tadi kemudian memecah trigliserida

sebagai salah satu komponen sebum menjadi asam lemak bebas sehingga

terjadi kolonisasi yang pada tingkat tertentu memicu terjadinya inflamasi atau

acne vulgaris (Movita, 2013).

Tabel XVII. Analisis Deskriptif Aktivitas Lain Mahasiswa Fakultas Farmasi


Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.

Interpretasi Kelompok Penelitian


Aktivitas lain
Kontrol Perlakuan
n=85 (n,%) n=85 (n,%)
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Baik 11 (12,9%) 13 (15,3%) 19 (22,4%) 21 (24,7%)
Cukup 68 (80,0%) 70 (82,4%) 66 (77,6%) 64 (75,3%)
Kurang 6 (7,1%) 2 (2,4%) 0 (0,0%) 0 (0,0%)

Hasil tabel (XVIII) menunjukkan perbedaan nilai aktivitas lain antara

pre-test dan post-test. Pada pre-test kelompok kontrol yang memiliki aktivitas
52

lain yang baik, cukup, kurang berturut-turut 11 responden (12,9%), 68

responden (80,0%), dan 6 responden (7,1%). Sedangkan pada post-test yang

memiliki aktivitas lain yang baik, cukup, kurang berturut-turut 13 responden

(15,3%), 70 responden (82,4%), dan 2 responden (2,4%). Artinya ada

peningkatan 2 responden pada aktivitas yang baik, dan peningkatan 4

responden dari status aktivitas yang kurang ke aktivitas yang cukup.

Sementara itu, pada pre-test kelompok perlakuan yang memiliki aktivitas lain

yang baik, cukup, kurang berturut-turut 19 responden (22,4%), 66 responden

(77,6%), dan tidak ada responden (0,0%). Sedangkan pada post-test yang

memiliki aktivitas lain yang baik, cukup, kurang berturut-turut 21 responden

(24,7%), 64 responden (75,3%), dan tidak ada responden (0,0%). Artinya ada

peningkatan 2 responden dari status aktivitas yang cukup ke yang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kabau (2012) dari 100 responden mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang, 6 responden (6,0%) mengalami acne vulgaris setelah

memakai jenis kosmetik tertentu, dan 93 responden (93,0%) tidak mengalami

acne vulgaris setelah memakai jenis kosmetik. Berdasarkan uji fisher

didapatkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara pemakaian jenis

kosmetik dengan kejadian akne vulgaris (p=0,204).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Prakhasita et al., (2018) pada 69 responden remaja laki-laki di SMA Negeri

23 Jakarta, Tomang, Jakarta Barat yang memiliki kebiasaan merokok dan

mengalami acne derajat ringan hingga berat. Dari 69 sampel subjek penelitian
53

yang memiliki kebiasaan merokok dan mengalami acne vulgaris

ringan sebanyak 73.3%, sedangkan subjek yang tidak memiliki kebiasaan

merokok dan termasuk ke dalam acne vulgaris ringan sebanyak 68.5%.

Subjek yang memiliki kebiasaan merokok dengan derajat kejadian acne

vulgaris sedang-berat sebanyak 26.7%, sedangkan yang tidak

memiliki kebiasaan merokok dengan acne vulgaris sedang-berat sebesar

31.5%. Hasil analisis bivariat hubungan kebiasaan merokok dengan acne

vulgaris p=1.000, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan

antara kebiasaan merokok dengan acne vulgaris.

D. Analisis Pengaruh Pemberian Aplikasi E-acne Terhadap Lifestyle


Responden yang Mengalami Mild to Moderate Acne di Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021

Tabel XIX. Hasil Analisis Skor Rata-rata Pola Tidur pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.
(a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)

X̄ ± SD

Kelompok Pre-test Post-test Δ p-value p-value pre- p-value


(selisih) pre-post test antar post-test
Penelitian test kelompok antar
kelompok

Kontrol 11,20± 11,18± -0,01± 0,980a


(n=85) 1,54
2,43 2,33
0,589b 0,001b
Perlakuan 11,40± 13,43± 2,04± 0,001a
(n=85) 2,37 2,41 1,70

Hasil yang diperoleh dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov rata-rata

skor pre-test dan post-test masing-masing kelompok menunjukkan bahwa

pada kelompok kontrol rata-rata skor pola tidur pre-test (p=0,000) dan post-

test (p=0,000) tidak terdistribusi secara normal. Pada kelompok perlakuan


54

rata-rata skor pola tidur pre-test (p=0,001) dan post-test (p=0,000) tidak

terdistribusi secara normal, sehingga uji analisis pre-test dan post-test

masing-masing kelompok dilakukan dengan uji Wilcoxon.

Hasil tabel (XIX) menunjukkan bahwa terdapat penurunan skor rata-

rata pola tidur pada kelompok kontrol dari 11,20±2,43 (pre-test) menjadi

11,18±2,33 (post-test). P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata

skor pola tidur pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,980) karena

tidak diberi intervensi berupa aplikasi E-acne.

Sementara itu pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa terdapat

kenaikan skor rata-rata pola tidur dari 11,40±2,37 (pre-test) menjadi

13,43±2,41 (post-test). P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan terdapat perbedaan yang bermakna antara skor rata-rata pola

tidur pre-test dan post-test setelah mendapatkan intervensi berupa aplikasi E-

acne (p=0,001). Penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan skor rata-

rata pola tidur pada kelompok perlakuan yang lebih besar dibandingkan

dengan kelompok kontrol.

Hasil yang diperoleh dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov rata-rata

skor pre-test dan post-test antar kelompok menunjukkan bahwa rata-rata skor

pre-test kelompok kontrol (p=0,001) dan kelompok perlakuan (p=0,000)

tidak terdistribusi secara normal. Pada rata-rata skor post-test kelompok

kontrol (p=0,000) dan kelompok perlakuan (p=0,000) tidak terdistribusi


55

secara normal, sehingga uji analisis pre-test dan post-test antar kelompok

dilakukan dengan uji Mann-Whitney.

Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak

ada perbedaan bermakna (p=0,589) antara skor pre-test kelompok kontrol dan

pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test

antara kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan ada perbedaan yang

bermakna (p=0,001).

Oleh karena itu, pemberian aplikasi E-acne berpengaruh terhadap

perbaikan pola tidur mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan

(p=0,001) pada kelompok perlakuan (13,43±2,41;post-test) dibandingkan

dengan kelompok kontrol (11,18±2,33;post-test).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Fabbrocini et al., (2018) pada 34 remaja dan 16 orang dewasa yang

melakukan perawatan wajah seperti facial dapat meningkatkan pola tidur

responden sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik. Pada 34 sampel remaja

dapat meningkatkan pola tidur sebesar 35%, dan pada 16 sampel orang

dewasa dapat meningkatkan pola tidur sebesar 50%.

Sebuah studi di Turki meneliti pengaruh kualitas tidur terhadap kadar

sebum wajah pada wanita dengan acne vulgaris. Dari studi ini ditemukan

bahwa kadar sebum wajah rata-rata pada daerah T (dahi, hidung, dan dagu)

secara signifikan lebih tinggi pada wanita dengan kualitas tidur baik

dibandingkan wanita dengan kualitas tidur buruk (Bilgic et al., 2016).


56

Tabel XX. Hasil Analisis Skor Rata-rata Pola Makan pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.
(a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)

X̄ ± SD

Kelompok Pre-test Post-test Δ p-value p-value pre- p-value


(selisih) pre-post test antar post-test
Penelitian test kelompok antar
kelompok

Kontrol 12,68± 13,00± 0,32± 0,082a


(n=85)
3,68 3,75 1,68
0,384b 0,010b
Perlakuan 13,20± 14,63± 1,44± 0,001a
(n=85) 3,75 4,06 3,82

Hasil tabel (XX) menunjukkan bahwa terdapat kenaikan skor rata-rata

pola makan pada kelompok kontrol dari 12,68±3,68 (pre-test) menjadi

13,00±3,75 (post-test). P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor

pola makan pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,082) karena

tidak diberi intervensi berupa aplikasi E-acne.

Sementara itu pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa terdapat

kenaikan skor rata-rata skor pola makan dari 13,20±3,75 (pre-test) menjadi

14,63±4,05. P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon menjelaskan

terdapat perbedaan yang bermakna antara skor rata-rata pola makan pre-test

dan post-test setelah mendapatkan intervensi berupa aplikasi E-acne

(p=0,001).

Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak

ada perbedaan bermakna (p=0,384) antara skor pre-test kelompok kontrol dan

pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
57

antara kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan hasil terdapat

perbedaan yang bermakna (p=0,010).

Oleh karena itu, pemberian aplikasi E-acne berpengaruh terhadap

perbaikan pola makan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad

Dahlan (p=0,010) pada kelompok perlakuan (14,63±4,05;post-test)

dibandingkan dengan kelompok kontrol (13,00±3,75;post-test).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Law et al.,

(2010) pada 322 responden mahasiswa di Universitas Hong Kong, China. 322

responden terbagi menjadi 2 grup, 155 responden (48,1%) masuk ke dalam

Yin-PG, dan 167 responden (51,9%) masuk ke dalam Yang-PG. Yin-PG

mengkonsumsi makanan pinggir jalan (p=0,04) secara signifikan dikaitkan

dengan pertumbuhan jerawat. Sedangkan Yang-PG mengkonsumsi jus buah

segar (p=0,02) secara signifikan dikaitkan dengan pertumbuhan jerawat.

Artinya, buah segar dapat memperkecil peluang pertumbuhan jerawat

(p=0,02).

Menurut Prayitno et al., (2011) Lemak merupakan sumber energi bagi

tubuh, berfungsi untuk membangun jaringan-jaringan lemak dalam tubuh.

Namun, lemak yang berlebihan akan menyebabkan pembentukkan lapisan-

lapisan lemak yang berlebihan dalam tubuh sehingga badan gemuk, kulit

menjadi berminyak dan mudah berjerawat. Sementara itu, sayur dan buah

(kecuali alpukat) sangat sedikit mengandung lemak.


58

Tabel XXI. Hasil Analisis Skor Rata-rata Olahraga pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.
(a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)

X̄ ± SD

Kelompok Pre-test Post-test Δ p-value p-value pre- p-value


(selisih) pre-post test antar post-test
Penelitian test kelompok antar
kelompok

Kontrol 14,11± 14,40± 0,071± 0,204a


(n=85)
3,12 3,33 2,60
0,704b 0,041b
Perlakuan 14,29± 15,50± 1,21± 0,001a
(n=85) 3,09 3,39 1,68

Hasil tabel (XXI) menunjukkan bahwa terdapat kenaikan skor rata-rata

olahraga pada kelompok kontrol dari 14,11±3,12 (pre-test) menjadi

14,40±3,33 (post-test). P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor

olahraga pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,204) karena tidak

diberi intervensi berupa aplikasi E-acne.

Sementara itu pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa terdapat

kenaikan skor rata-rata skor olahraga dari 14,29±3,09 (pre-test) menjadi

15,50±3,39. P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon menjelaskan

terdapat perbedaan yang bermakna antara skor rata-rata olahraga pre-test dan

post-test setelah mendapatkan intervensi berupa aplikasi E-acne (p=0,001).

Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak

ada perbedaan bermakna (p=0,704) antara skor pre-test kelompok kontrol dan

pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
59

antara kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan hasil terdapat

perbedaan yang bermakna (p=0,041).

Oleh karena itu, pemberian aplikasi E-acne berpengaruh terhadap

perbaikan olahraga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan

(p=0,041) pada kelompok perlakuan (15,50±3,39;post-test) dibandingkan

dengan kelompok kontrol (14,40±3,33;post-test).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ameya & Nair (2017) pada seorang wanita berusia 23 tahun yang didiagnosa

acne vulgaris. Pasien melakukan puasa terapeutik dan yoga selama 30 hari.

Pada hari ke-30 kulit wajahnya menjadi bersih, semua perawatan didasarkan

pada prinsip pengobatan naturopati bahwa tubuh memiliki kekuatan sendiri

untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Puasa terapeutik dan yoga telah

terbukti melemahkan status inflamasi tubuh dengan menekan sitokin pro-

inflamasi dan menurunkan lemak tubuh dan kadar leukosit yang bersirkulasi.

Dapat disimpulkan bahwa puasa terapeutik dengan yoga telah menunjukkan

perubahan penting dalam mengurangi respon inflamasi pada acne vulgaris.


60

Tabel XXII. Hasil Analisis Skor Rata-rata Personal Hygiene pada Mahasiswa
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April
2021. (a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)

X̄ ± SD

Kelompok Pre-test Post-test Δ p-value p-value pre- p-value


(selisih) pre-post test antar post-test
Penelitian test kelompok antar
kelompok

Kontrol 14,45± 14,70± 0,25± 0,328a


(n=85)
3,79 3,99 3,78
0,066b 0,001b
Perlakuan 15,55± 16,75± 1,20± 0,001a
(n=85) 4,01 4,13 1,96

Hasil tabel (XXII) menunjukkan bahwa terdapat kenaikan skor rata-rata

personal hygiene pada kelompok kontrol dari 14,45±3,79 (pre-test) menjadi

14,70±3,99 (post-test). P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor

personal hygiene pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,328)

karena tidak diberi intervensi berupa aplikasi E-acne.

Sementara itu pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa terdapat

kenaikan skor rata-rata skor personal hygiene dari 15,55±4,01 (pre-test)

menjadi 16,75±4,13. P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan terdapat perbedaan yang bermakna antara skor rata-rata personal

hygiene pre-test dan post-test setelah mendapatkan intervensi berupa aplikasi

E-acne (p=0,001).

Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak

ada perbedaan bermakna (p=0,066) antara skor pre-test kelompok kontrol dan

pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
61

antara kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan hasil terdapat

perbedaan yang bermakna (p=0,001).

Oleh karena itu, pemberian aplikasi E-acne berpengaruh terhadap

perbaikan personal hygiene mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad

Dahlan (p=0,001) pada kelompok perlakuan (16,75±4,13;post-test)

dibandingkan dengan kelompok kontrol (14,70±3,99;post-test).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Isoda et

al., (2015) pada 20 pria dewasa Jepang dengan jerawat ringan sampai sedang.

20 responden mencuci wajah menggunakan sabun base cleanser, penelitian

ini dilakukan selama 4 minggu. Penilaian efikasi dilakukan sebelum

dimulainya penelitian, dan pada akhir minggu ke-2 dan ke-4. Perbaikan

jerawat yang signifikan diamati dalam 2 minggu, dan lesi jerawat tidak

terdeteksi pada 25% subjek pada minggu ke-4. Tingkat sekresi sebum pada

kulit meningkat secara signifikan di dahi, tetapi menurun secara signifikan di

pipi yang berkorelasi dengan perbaikan. Tidak ada keluhan kekeringan atau

iritasi yang terjadi selama penelitian.


62

Tabel XXIII. Hasil Analisis Skor Rata-rata Aktivitas Lain pada Mahasiswa
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021
pada Bulan Maret-April 2021. (a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)

X̄ ± SD

Kelompok Pre-test Post-test Δ p-value p-value pre- p-value


(selisih) pre-post test antar post-test
Penelitian test kelompok antar
kelompok
Kontrol 15,75± 15,55± -0,20± 0,402a
(n=85)
2,77 2,83 2,99
0,072b 0,001b
Perlakuan 16,78± 17,22± 0,44± 0,038a
(n=85) 2,51 2,58 1,95

Hasil tabel (XXIII) menunjukkan bahwa terdapat penurunan skor rata-

rata aktivitas lain pada kelompok kontrol dari 15,75±2,77 (pre-test) menjadi

15,55±2,83 (post-test). P=value yang didapat dari hasil uji Wilcoxon

menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor

pola makan pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,402) karena

tidak diberi intervensi berupa aplikasi E-acne. Sementara itu pada kelompok

perlakuan menunjukkan bahwa terdapat kenaikan skor rata-rata skor aktivitas

lain dari 16,78±2,51 (pre-test) menjadi 17,22±2,58. P=value yang didapat

dari hasil uji Wilcoxon menjelaskan terdapat perbedaan yang bermakna

antara skor rata-rata personal hygiene pre-test dan post-test setelah

mendapatkan intervensi berupa aplikasi E-acne (p=0,038).

Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak

ada perbedaan bermakna (p=0,072) antara skor pre-test kelompok kontrol dan

pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
63

antara kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan hasil terdapat

perbedaan yang bermakna (p=0,001). Oleh karena itu, pemberian aplikasi E-

acne berpengaruh terhadap perbaikan aktivitas lain mahasiswa fakultas

farmasi Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 (p=0,001) pada

kelompok perlakuan (17,22±2,58;post-test) dibandingkan dengan kelompok

kontrol (15,55±2,83;post-test).

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hayashi et al., (2005) pada 18 responden berjenis kelamin perempuan.

Responden diberi kosmetik yang dirancang khusus untuk jerawat selama 2-4

minggu. Tingkat keparahan jerawat dinilai sebelum dan sesudah penelitian.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunakaan kosmetik khusus

jerawat tidak berpengaruh pada jumlah erupsi jerawat. Hal ini bisa terjadi

karena faktor penyebab acne masih belum diketahui hingga saat ini, tidak

menutup kemungkinan bahwa kosmetik hanya berpengaruh kecil terhadap

faktor pertumbuhan acne, sedangkan hormon, riwayat keluarga, dan cuaca

dapat berpengaruh besar terhadap faktor pertumbuhan acne.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian dilakukan melalui pengisian google form sehingga peneliti

tidak bisa melihat kondisi acne responden yang sesungguhnya.

2. Responden mendiagnosis sendiri tipe acne-nya, seharusnya yang

berhak mendiagnosis yaitu pekerja medis.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian E-acne

berpengaruh terhadap status lifestyle mahasiswa fakultas farmasi

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta angkatan 2017-2021 yang

meliputi pola tidur (p=0,001), pola makan (p=0,010), olahraga (p=0,041),

personal hygiene (p=0,001), dan aktivitas lain (p=0,001).

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan variabel

bebas lain, sehingga variabel panelitian mengenai acne dapat

teridentifikasi lebih banyak lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharap aplikasi E-acne dapat digunakan

pada berbagai macam jenis smartphone.

64
65

DAFTAR PUSTAKA

Adlia, U.S.P., 2018, Pengaruh Faktor Gaya Hidup, Lingkungan dan Genetik
Terhadap Timbulnya Acne Vulgaris Pada Remaja SMAN 26 Jakarta Selatan,
Skripsi, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Afriyanti, R.N., 2015, Akne Vulgaris Pada Remaja, J Majority, 4:102-9.
Ameya, P., Nair, P.M.K., 2017, Role of Therapeutic Fasting along with Other
Naturopathy and Yoga Modalities in Addressing Acne Vulgaris – A single
Case Report, Journal of Fasting and Health, 5(3):103-106.
Ayudianti, P., Indramaya, D.M., 2014, Retrospective: factors aggravating acne
vulgaris, Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin, Vol. 26(1):41-7
Barratt, H., Hamilton, F., Car, J., Lyons, C., Layton, A., Majeed, A., 2009, Outcome
measures in acne vulgaris: systematic review, British Journal of
Dermatology, 160(3):132-6.
Begatin, E., Guadanhim, L.R., Terzian, L.R., Florez, M., 2014, Acne Vulgaris:
Prevalence and Clinical Forms in Adolescents from Sao Paulo, Brazil,
National Center for Biotechnology Information, 89(3): 428–435.
Bergler-Czop, B., Brzezińska-Wcisło, L., 2013., Dermatological problems of the
puberty, Postepy Dermatol Alergol, 30: 178–187.
Bilgic, Z., Bilgi, A., Altinyazar, H.C., 2016, Relationship Between Sleep Quality
and Facial Sebum Levels in Women with Acne Vulgaris, Indian Journal
Dermatol Venereol Leprology, 82(3):313-4.
Buwana, R.M.C., 2020, E-Medicine Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan
Kepatuhan Wanita Dismenore, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta.
Charibaldi, Novrido. 2010. Solusi Pemrograman Java (Dilengkapi Contoh Soal
dan Penyelesaian). Yogyakarta: Pyramida.
Fabbrocini, G., Cacciapuoti, S., Monfrecola, G., 2018, A Qualitative Investigation
of the Impact of Acne on Health-Related Quality of Life (HRQL):
Development of a Conceptual Model, Dermatol Ther (Heidelb), 8:85–99.
Feldman, S., 2004, Diagnosis and Treatment of Acne, American Family Physician
Journal, 69(9):2123-2130
Fitriana, Sri, A.S., Putri, Y., Oktavian, Dini, I., Afrida, Ery, P., Sari, Aditya, D.,
Listyaningrum, Evana, N., Elinda, E., Rachmawati, Mita, P., Puja A.P., Nur,
A., Yunita, N., 2018. Gaya Hidup dan Cara Mengatasi Acne (Studi Pada
66

Mahasiswa Universitas Airlangga). Jurnal Farmasi Komunitas. Vol. 5, No.


2, 62-68.
Friedlander, S., Baldwin, H., Mancini, A., Yan, A., Eichenfield, L., 2011, The acne
contiouum: an age-based approach to therapy, Semin Cutan Med Surg, 30:s6-
11.
Gold, M.H., Andriessen, A., Biron, J., 2009, Self-diagnosis of Mild-to-Moderate
Acne for Self Treatment with Blue Light Therapy, The Journal of Chlinical
and Aesthetic Dermatology, 2 (4):40–44.
Gollnick, H., Dreno, B., 2015, Acne and management: Pathophysiology and
management of acne, J European Academy of Dermatology and Venereology,
29(4): 1-2.
Graha, W.P.S., 2018, Hubungan Antara Personal Hygiene Kulit Wajah Dengan
Tingkat Terjadinya Acne Vulgaris di Pondok Pesantren Al-Munawwir
Yogyakarta, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Hadisoebroto, G., Budiman, S., 2019, Penetapan Kadar Asam Salisilat pada Krim
Anti Jerawat yang Beredar di Kota Bandung dengan Metode
Spektrofotometri Ultra Violet, Jurnal Kartika Kimia, 2(1): 51-56.
Hamzah, M.S., Pratama, S.R., 2015, Hubungan KB Hormonal Terhadap
Munculnya Akne Vulgaris pada Wanita Usia 20-40 Tahun di Puskesmas
Rajabasa Indah Bandar Lampung Tahun 2014. Jurnal Medika Malahayati,
Vol. 2(3):137-141.
Hasan, S.H., Kepel, B.J., Rompas, S.S., 2015, Hubungan Pola Tidur dengan
Kejadian Acne Vulgaris pada Mahasiswa Semester V (Lima) Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado,
Ejournal Keperawatan (e-Kep), Volume 3. Nomor 1.
Hay, R.J., Johns, N.E., Williams, H.C., 2013, The global burden of skin disease in
2010: An analysis of the prevalence and impact of skin conditions, Journal
Investigative Dermatology, 134: 1527–34.
Hayashi, N., Imori, M., Yanagisawa, M., Seto, Y., Nagata, O., Kawashima, M.,
2005, Make-up improves the quality of life of acne patients without
aggravating acne eruptions during treatments, National Center for
Biotechnology Information, 15(4):284-7.
Hendra T, Ramdani R, Sibero., 2015, Treatment of Acne Vulgaris, Journal
Majority, 4(2): 87.
Indrawan, N., 2013, Hubungan Asupan Lemak Jenuh dengan Kejadian Acne
vulgaris, Journal of Nutrition College, Volume 2, Nomor 4.
67

Isoda, K., Takagi, Y., Endo, K., Miyaki, M., Katsuo, K., Umeda, K., Umeda-
Togami, K., Mizutani, H., 2015, Effects of washing of the face with a mild
facial cleanser formulated with sodium laureth carboxylate and alkyl
carboxylates on acne in Japanese adult males, National Center for
Biotechnology Information, 21(2):247-53.
Jahns, A.C., Lundskog, B., Ganceiviciene, R., Palmer, R.H., Golovleva, I.,
Zouboulis, C.C., McDowell, A., Patrick, S., Alexyev, O.A., 2012, An
Increased Incidence of Propionbacterium acnes Biofilms in Acne Vulgaris: A
Case-Control Study, National Center for Biotechnology Information,
167(1):50-8.
Julaicha, S., 2019, Upaya Peningkatan Pengetahuan, Kesadaran, dan Perilaku
Berobat Pasien Hipertensi dengan Reminder Berbasis Aplikasi Mobile, Tesis,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Kabau, S., 2016, Hubungan Antara Pemakaian Jenis Kosmetik dengan Kejadian
Akne Vulgaris, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Koreck, A., Pivarcsi, A., Dobozy, A., 2003, The role of innate immunity in the
pathogenesis of acne. Dermatology. 206:96-105.
Kurniawati, A.R., 2014, Pengaruh Kebersihan Kulit Wajah Terhadap Kejadian
Acne Vulgaris, Media Medika Muda, p.9-12.
Law, M.P.M., Chuh, A.A.T., Lee, A., 2010, An investigation of the association
between diet and occurrence of acne: a rational approach from a traditional
Chinese medicine perspective, National Center for Biotechnology
Information, 35(1):31-5.
Manarisip, C.K., Kepel, B.J., Rompas, S.S., 2015, Hubungan Stres dengan Kejadian
Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Semester V (Lima) Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Jurnal keperawatan, 3(1); p.1- 6.
Michael, H.G.MD., Anneke, A., Julie, B., 2009. Self-diagnosis of Mild-to-
Moderate Acne for Self Treatment with Blue Light Therapy. The Journal of
Chlinical and Aesthetic Dermatology. Vol. 2(4): 40-44
Movita, T., 2013, Acne Vulgaris, Cermin Dunia Kedokteran, 40(3): 269-272.
Nazaya, M., 2015, Profil Gangguan Kualitas Hidup Akibat Akne Vulgaris pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015, Skripsi.
Universitas Udayana, Denpasar.
Nourmalydza, I., 2016, Hubungan antara Derajat Keparahan Akne Vulgaris dengan
Kualitas Hidup Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi
68

Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2013-2015, Skripsi,


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Nugraheni, P.N.A., 2003, Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada
Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal, Skripsi, Fakultas Psikologi
UMS, Surakarta.
Park, C., Kim, G., Patel, I., Chang, J., Tan, X., 2014. Improving adherence to acne
treatment: the emerging role of application software, Clinical, Cosmetic and
Investigational Dermatology, 7: 65–72.
Prakhasita, R.C., 2018, Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Kejadian
Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak
Wedi Surabaya, Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Prayitno, N., Brahmani, R.N., 2011, Kejadian Jerawat Pada Remaja di SMA Yadika
3, Nutrire Diaita, Volume 3 Nomor 2.
Pujiastuti, D.N., 2012, Hubungan Antara Waktu Tidur Malam dengan Terjadinya
Akne Vulgaris di RSU Dr. Soedarso Pontianak, Skripsi, Universitas
Tanjungpura, Pontianak.
Purwaningdyah, R., Jusuf, N., 2013, Profil Penderita Akne Vulgaris pada Siswa
Siswi di SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan, E-Journal FK USU, 1(1), 2.
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ramadhanti, I.N.R., 2020, Dysmenorrhea Medication Reminder Application
(DMRA) Untuk Memperbaiki Gaya Hidup pada Siswi SMP Muhammadiyah
3 Yogyakarta, Skripsi, Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Ramli, R., Malik, A.S., Hani, A.F.M., Jamil, A., 2012, Acne Analysis, Grading and
Computational Assessment Methods: An Overview, Skin Research and
Technology. 18:1-14.
Santika, I.G.P.N.A, 2016, Pengukuran Tingkat Kadar Lemak Tubuh Melalui
Jogging Selama 30 Menit Mahasiswa Putra Semester IV, Jurnal Pendidikan
Kesehatan Rekreasi, Volume 1 : 89-98.
Sugiyono, 2003, Statistika Untuk Penelitian, 348, Alfabeta, Bandung.
Sutrisno, A.R., 2020, Hubungan Antara Skala Stres Dengan Derajat Keparahan
Akne Vulgaris, Tesis, Program Magister Kedokteran Klinik Departemen
Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan.
Thielemann, B., 2012, Assessment of Nutritional Knowledge and Eating Behaviors
On The Weight and Obesity of College Students General Human
Environmental Sciences, Thesis, University of Arkansas, Fayetevielle.
69

Tjekyan, R.M.S., 2008, Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris, Media Medika
Indonesiana, Vol. 43 Nomor. 1.
Utami, A.A., 2016, Hubungan Aktivitas Olahraga dan Kejadian Akne Vulgaris
Pada Siswa di SMA Negeri 1 Surakarta, Skripsi, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Wasitaatmadja, S.M., 2010, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (ed.6), Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, Jakarta.
Wasitaatmadja, S.M., 2018, Akne, hal. 1, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
Widodo, P.B., 2006, Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri untuk
Mahasiswa Indonesia, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, Vol.3 No.1.
Winardi, R., Wahab, S., 2017, Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Timbulnya
Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin
Angkatan 2014-2017, Skripsi, Universitas Nusantara PGRI, Kediri.
Wulandari, A., Kepel, B.J., Rompas, S.S., 2015, Hubungan Pola Tidur dengan
Kejadian Acne Vulgaris pada Mahasiswa Semester V (Lima) Program
Studiilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Ejournal Keperawatan (e-Kep), Volume 3.Nomor 1.
Zaenglein, A.L., Graber, E.M., Thiboutot, D.M., 2012, Acne vulgaris and
acneiform eruptions. Fitzpatrick's dermatology in general medicine, New
York: McGraw-Hill, 897-905.
70

LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearence


71

Lampiran 2. Informed Consent Penelitian


72

Lampiran 3. Lembar Pengumpulan Data


Nama :
Alamat :
Jenis kelamin : L / P
Umur : _______ tahun
No. Telpon (whatsapp) : ___ _____________ _

Petunjuk pengisian :
➢ Bacalah pertanyaan dengan baik
➢ Pilih salah satu jawaban yang anda anggap paling benar

DETEKSI ACNE
1. Berapa jumlah komedo putih/hitam yang ada di wajah anda?
a. Tidak ada
b. Kurang dari 20
c. 20 sampai 100
d. Lebih dari 100

2. Berapa jumlah jerawat yang meradang/kemerahan yang


ada di wajah anda?
a. Tidak ada
b. Kurang dari 15
c. 15 sampai 30
d. Lebih dari 50

3. Berapa total jerawat yang ada di wajah anda?


a. Tidak ada
b. Kurang dari 30
c. 30 sampai 125
d. Lebih dari 125

4. Kapan terakhir kali anda mengalami jerawat?


a. Satu hari yang lalu
b. Seminggu yang lalu
c. Sebulan yang lalu
d. Lebih dari satu bulan yang lalu

5. Apakah anda sedang menggunakan pengobatan dengan kortikosteroid?


a. Ya
b. Tidak
73

Lampiran 4. Kuesioner Pola Tidur


1. Saya sering tidur di atas jam 22:00
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Saya jarang tidur di bawah jam 22:00
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Saya selalu tidur dengan posisi yang berbeda
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4. Saya selalu bermain ponsel saat sebelum tidur
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Saya sering terbangun di tengah malam karena kepanasan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
74

Lampiran 5. Kuesioner Pola Makan


1. Saya mengkonsumsi sayur kurang dari 1 kali seminggu
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Saya mengkonsumsi buah-buahan kurang dari 1 kali seminggu
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Saya sering mengkonsumsi goreng-gorengan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4. Saya sering mengkonsumsi coklat
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Saya sering mengkonsumsi kacang-kacangan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
75

Lampiran 6. Kuesioner Olahraga


1. Saya berolahraga kurang dari 1 kali seminggu
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Setiap berolahraga saya menghabiskan waktu lebih dari 1 jam
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Saya sering bersepeda
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4. Saya jarang jogging
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Saya jarang melakukan senam
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
76

Lampiran 7. Kuesioner Personal Hygiene


1. Saya mencuci wajah menggunakan sabun kurang dari 2x sehari
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Saya mencuci wajah tanpa menggunakan sabun
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Saya menggunakan handuk untuk mengeringkan wajah
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4. Saya jarang menggunakan tisu untuk mengeringkan wajah
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Saya mengganti sarung bantal sebulan sekali
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
77

Lampiran 8. Kuesioner Aktivitas Lain


1. Saya lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Saya memakai kosmetik wajah setiap hari
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Saya menyentuh bagian wajah menggunakan tangan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4. Saya sering memencet jerawat di wajah
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Saya merokok setiap hari
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
78

Lampiran 9. Form Penilaian Validasi Aplikasi E-acne


FORM PENILAIAN VALIDASI APLIKASI EXPERT JUDGEMENT

Nama : Andriano Firdaus S.Kom


Jabatan : IT

Dengan ini memberikan penilaian terhadap kuesioner mengenai aplikasi E-


acne yang akan dilakukan oleh:
: Bella Fitria
Nama Annisa Usida
Devi Mugihartini
Akifah Agtria Anjastiti
Afifahani Sugito Prayitno

Prodi : Farmasi Universitas Ahmad Dahlan


Judul Penelitian : Medication Reminder untuk meningkatkan
pengetahuan, kepatuhan, perilaku kebersihan
wajah, persepsi dan memperbaiki status nutrisi
dan lifestyle Mahasiswa yang menderita mild-
to-moderate-acne.

Hasil Penilaian
No. Aspek Penilaian Sesuai Tidak
Masukan
Sesuai
1. Kelengkapan dan
kejelasan materi ✓
pada aplikasi
2. Kesesuaian materi dalam
aplikasi ✓
3. Penggunaan bahasa pada Bahasa yang digunakan
aplikasi ✓ mudah dipahami
4 Kemudahan mengakses Aplikasi mudah diakses
aplikasi ✓
** Berilah tanda checklist (✓) salah satu pilihan jawaban YA/TIDAK

Yogyakarta, 6 Maret 2021

Andriano Firdaus S.Kom


79

FORM PENILAIAN VALIDASI APLIKASI EXPERT JUDGEMENT

Nama : Gita rachma, S.Psi


Jabatan : Staf administrasi

Dengan ini memberikan penilaian terhadap kuesioner mengenai aplikasi E-


acne yang akan dilakukan oleh:
: Bella Fitria
Nama Annisa Usida
Devi Mugihartini
Akifah Agtria Anjastiti
Afifahani Sugito Prayitno

Prodi : Farmasi Universitas Ahmad Dahlan


Judul Penelitian : Medication Reminder untuk meningkatkan
pengetahuan, kepatuhan, perilaku kebersihan
wajah, persepsi dan memperbaiki status nutrisi
dan lifestyle Mahasiswa yang menderita mild-
to-moderate-acne.

Hasil Penilaian
No. Aspek Penilaian Sesuai Tidak
Masukan
Sesuai
1. Kelengkapan dan
kejelasan materi ✓
pada aplikasi
2. Kesesuaian materi dalam Materi sudah sesuai
aplikasi ✓
3. Penggunaan bahasa pada
aplikasi ✓
4 Kemudahan mengakses
aplikasi ✓
** Berilah tanda checklist (✓) salah satu pilihan jawaban YA/TIDAK

Yogyakarta, 6 Maret 2021

Gita rachma, S.Psi


80

Lampiran 10. Uji Validitas Reliabilitas

a. Pola Tidur
Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 Total

Pearson Correlation 1 .764** .622** .286 .017 .728**

X1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .119 .929 .000

N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .764** 1 .426* .286 .071 .714**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .017 .119 .703 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .622** .426* 1 .125 .313 .716**
X3 Sig. (2-tailed) .000 .017 .501 .086 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .286 .286 .125 1 .353 .562**
X4 Sig. (2-tailed) .119 .119 .501 .051 .001
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .017 .071 .313 .353 1 .634**
X5 Sig. (2-tailed) .929 .703 .086 .051 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .728** .714** .716** .562** .634** 1

Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 31 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
81

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.647 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 9.0323 5.166 .552 .530


X2 9.1613 5.006 .500 .545
X3 8.9677 5.432 .560 .539
X4 9.8065 6.228 .399 .610
X5 8.7097 4.813 .220 .758

b. Pola Makan
Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 Total

Pearson Correlation 1 .680** .001 -.108 -.106 .515**

X1 Sig. (2-tailed) .000 .995 .564 .571 .003

N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .680** 1 .192 .142 -.023 .674**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .301 .447 .903 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .001 .192 1 .626** .609** .717**
X3 Sig. (2-tailed) .995 .301 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation -.108 .142 .626** 1 .674** .680**
X4 Sig. (2-tailed) .564 .447 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation -.106 -.023 .609** .674** 1 .623**
X5 Sig. (2-tailed) .571 .903 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .515** .674** .717** .680** .623** 1

Total Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31
82

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 31 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.634 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 11.1613 7.340 .208 .669


X2 11.3226 6.159 .392 .581
X3 12.7419 6.398 .524 .517
X4 11.8710 6.649 .477 .541
X5 11.6129 6.845 .381 .583
83

c. Olahraga
Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 Total

Pearson Correlation 1 .605** .363* .439* .562** .783**

X1 Sig. (2-tailed) .000 .045 .013 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .605** 1 .228 .124 .270 .594**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .217 .508 .141 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .363* .228 1 .810** .701** .795**
X3 Sig. (2-tailed) .045 .217 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .439* .124 .810** 1 .735** .801**
X4 Sig. (2-tailed) .013 .508 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .562** .270 .701** .735** 1 .858**
X5 Sig. (2-tailed) .001 .141 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .783** .594** .795** .801** .858** 1

Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 31 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
84

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.820 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 9.5484 9.189 .645 .775


X2 9.4194 10.385 .368 .856
X3 9.7742 9.581 .683 .769
X4 9.6452 9.103 .673 .767
X5 9.6129 8.112 .740 .743

d. Personal Hygiene
Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 Total

Pearson Correlation 1 .568** .439* .039 .040 .647**

X1 Sig. (2-tailed) .001 .014 .837 .829 .000

N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .568** 1 .784** .057 .365* .822**
X2 Sig. (2-tailed) .001 .000 .760 .043 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .439* .784** 1 .148 .570** .852**
X3 Sig. (2-tailed) .014 .000 .427 .001 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .039 .057 .148 1 .489** .466**
X4 Sig. (2-tailed) .837 .760 .427 .005 .008
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .040 .365* .570** .489** 1 .669**
X5 Sig. (2-tailed) .829 .043 .001 .005 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .647** .822** .852** .466** .669** 1

Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .008 .000

N 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
85

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 31 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.727 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 9.6452 15.637 .387 .726


X2 10.0000 13.533 .673 .600
X3 10.1613 13.473 .732 .578
X4 10.2581 18.731 .213 .775
X5 10.3871 16.712 .495 .682
86

e. Aktivitas Lain
Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 Total

Pearson Correlation 1 .566** .205 .511** .070 .678**

X1 Sig. (2-tailed) .001 .269 .003 .708 .000

N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .566** 1 .461** .575** .077 .802**
X2 Sig. (2-tailed) .001 .009 .001 .679 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .205 .461** 1 .627** .213 .713**
X3 Sig. (2-tailed) .269 .009 .000 .249 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .511** .575** .627** 1 .183 .843**
X4 Sig. (2-tailed) .003 .001 .000 .324 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .070 .077 .213 .183 1 .420*
X5 Sig. (2-tailed) .708 .679 .249 .324 .019
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .678** .802** .713** .843** .420* 1

Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .019

N 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 31 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
87

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.735 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

X1 12.5161 14.858 .497 .690


X2 11.7742 11.781 .609 .641
X3 12.8065 14.561 .548 .673
X4 12.0645 11.929 .706 .598
X5 10.3226 17.559 .168 .795
88

Lampiran 11. Hasil Analisis Karakteristik Responden

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kelompok * Jenis Kelamin 170 100.0% 0 0.0% 170 100.0%


kelompok * Umur 170 100.0% 0 0.0% 170 100.0%
kelompok * Tipe Acne 170 100.0% 0 0.0% 170 100.0%

a. Usia
Crosstab

Umur Total
<21 tahun >21 tahun

Count 46 39 85

% within kelompok 54.1% 45.9% 100.0%


Kontrol
% within Umur 65.7% 39.0% 50.0%

% of Total 27.1% 22.9% 50.0%


kelompok
Count 24 61 85

% within kelompok 28.2% 71.8% 100.0%


Perlakuan
% within Umur 34.3% 61.0% 50.0%

% of Total 14.1% 35.9% 50.0%


Count 70 100 170

% within kelompok 41.2% 58.8% 100.0%


Total
% within Umur 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 41.2% 58.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 11.754a 1 .001


Continuity Correctionb 10.710 1 .001
Likelihood Ratio 11.913 1 .001
Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by-Linear
11.685 1 .001
Association
N of Valid Cases 170

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35,00.
b. Computed only for a 2x2 table
89

b. Jenis Kelamin
Crosstab

Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

Count 9 76 85

% within kelompok 10.6% 89.4% 100.0%


Kontrol
% within Jenis Kelamin 40.9% 51.4% 50.0%

% of Total 5.3% 44.7% 50.0%


kelompok
Count 13 72 85

% within kelompok 15.3% 84.7% 100.0%


Perlakuan
% within Jenis Kelamin 59.1% 48.6% 50.0%

% of Total 7.6% 42.4% 50.0%


Count 22 148 170

% within kelompok 12.9% 87.1% 100.0%


Total
% within Jenis Kelamin 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 12.9% 87.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .835a 1 .361


Continuity Correctionb .470 1 .493
Likelihood Ratio .839 1 .360
Fisher's Exact Test .494 .247
Linear-by-Linear
.830 1 .362
Association
N of Valid Cases 170

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,00.
b. Computed only for a 2x2 table
90

c. Tipe Acne
Crosstab

Tipe Acne Total

Ringan Sedang

Count 49 36 85

% within kelompok 57.6% 42.4% 100.0%


Kontrol
% within Tipe Acne 45.0% 59.0% 50.0%

% of Total 28.8% 21.2% 50.0%


kelompok
Count 60 25 85

% within kelompok 70.6% 29.4% 100.0%


Perlakuan
% within Tipe Acne 55.0% 41.0% 50.0%

% of Total 35.3% 14.7% 50.0%


Count 109 61 170

% within kelompok 64.1% 35.9% 100.0%


Total
% within Tipe Acne 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 64.1% 35.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 3.094a 1 .079


Continuity Correctionb 2.557 1 .110
Likelihood Ratio 3.106 1 .078
Fisher's Exact Test .109 .055
Linear-by-Linear
3.076 1 .079
Association
N of Valid Cases 170

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 30,50.
b. Computed only for a 2x2 table
91

Lampiran 12. Hasil Analisis Deskriptif Pre-test dan Post-test Responden

a. Pola Tidur

Pre-test
Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 53 60 113

% within pre_test_pola_tidur 46.9% 53.1% 100.0%


Cukup
% within kelompok 62.4% 70.6% 66.5%

% of Total 31.2% 35.3% 66.5%


pre_test_pola_tidur
Count 32 25 57
% within pre_test_pola_tidur 56.1% 43.9% 100.0%
Kurang
% within kelompok 37.6% 29.4% 33.5%

% of Total 18.8% 14.7% 33.5%


Count 85 85 170

% within pre_test_pola_tidur 50.0% 50.0% 100.0%


Total
% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


92

Post-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 1 4 5

% within
20.0% 80.0% 100.0%
Baik post_test_pola_tidur

% within kelompok 1.2% 4.7% 2.9%

% of Total 0.6% 2.4% 2.9%

Count 52 71 123

% within
42.3% 57.7% 100.0%
post_test_pola_tidur Cukup post_test_pola_tidur

% within kelompok 61.2% 83.5% 72.4%

% of Total 30.6% 41.8% 72.4%

Count 32 10 42

% within
76.2% 23.8% 100.0%
Kurang post_test_pola_tidur

% within kelompok 37.6% 11.8% 24.7%

% of Total 18.8% 5.9% 24.7%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_pola_tidur

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


93

b. Pola Makan

Pre-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 4 5 9

% within
44.4% 55.6% 100.0%
Baik pre_test_pola_makan

% within kelompok 4.7% 5.9% 5.3%

% of Total 2.4% 2.9% 5.3%

Count 46 52 98

% within
46.9% 53.1% 100.0%
pre_test_pola_makan Cukup pre_test_pola_makan

% within kelompok 54.1% 61.2% 57.6%

% of Total 27.1% 30.6% 57.6%

Count 35 28 63

% within
55.6% 44.4% 100.0%
Kurang pre_test_pola_makan

% within kelompok 41.2% 32.9% 37.1%

% of Total 20.6% 16.5% 37.1%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total pre_test_pola_makan

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


94

Post-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 7 11 18

% within
38.9% 61.1% 100.0%
Baik post_test_pola_makan

% within kelompok 8.2% 12.9% 10.6%

% of Total 4.1% 6.5% 10.6%

Count 44 55 99

% within
44.4% 55.6% 100.0%
post_test_pola_makan Cukup post_test_pola_makan

% within kelompok 51.8% 64.7% 58.2%

% of Total 25.9% 32.4% 58.2%

Count 34 19 53

% within
64.2% 35.8% 100.0%
Kurang post_test_pola_makan

% within kelompok 40.0% 22.4% 31.2%

% of Total 20.0% 11.2% 31.2%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_pola_makan

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


95

c. Olahraga

Pre-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 7 9 16

% within pre_test_olahraga 43.8% 56.2% 100.0%


Baik
% within kelompok 8.2% 10.6% 9.4%

% of Total 4.1% 5.3% 9.4%

Count 67 63 130

% within pre_test_olahraga 51.5% 48.5% 100.0%


pre_test_olahraga Cukup
% within kelompok 78.8% 74.1% 76.5%

% of Total 39.4% 37.1% 76.5%

Count 11 13 24

% within pre_test_olahraga 45.8% 54.2% 100.0%


Kurang
% within kelompok 12.9% 15.3% 14.1%

% of Total 6.5% 7.6% 14.1%


Count 85 85 170

% within pre_test_olahraga 50.0% 50.0% 100.0%


Total
% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


96

Post-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 8 12 20

% within post_test_olahraga 40.0% 60.0% 100.0%


Baik
% within kelompok 9.4% 14.1% 11.8%

% of Total 4.7% 7.1% 11.8%

Count 66 63 129

% within post_test_olahraga 51.2% 48.8% 100.0%


post_test_olahraga Cukup
% within kelompok 77.6% 74.1% 75.9%
% of Total 38.8% 37.1% 75.9%

Count 11 10 21

% within post_test_olahraga 52.4% 47.6% 100.0%


Kurang
% within kelompok 12.9% 11.8% 12.4%

% of Total 6.5% 5.9% 12.4%


Count 85 85 170

% within post_test_olahraga 50.0% 50.0% 100.0%


Total
% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


97

d. Personal Hygiene

Pre-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 22 25 47

% within
46.8% 53.2% 100.0%
Baik pre_test_personal_hygiene

% within kelompok 25.9% 29.4% 27.6%

% of Total 12.9% 14.7% 27.6%

Count 51 45 96

% within
53.1% 46.9% 100.0%
pre_test_personal_hygiene Cukup pre_test_personal_hygiene

% within kelompok 60.0% 52.9% 56.5%

% of Total 30.0% 26.5% 56.5%

Count 12 15 27

% within
44.4% 55.6% 100.0%
Kurang pre_test_personal_hygiene

% within kelompok 14.1% 17.6% 15.9%

% of Total 7.1% 8.8% 15.9%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total pre_test_personal_hygiene

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


98

Post-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 27 32 59

% within
45.8% 54.2% 100.0%
Baik post_test_personal_hygiene

% within kelompok 31.8% 37.6% 34.7%

% of Total 15.9% 18.8% 34.7%

Count 47 42 89

% within
52.8% 47.2% 100.0%
post_test_personal_hygiene Cukup post_test_personal_hygiene

% within kelompok 55.3% 49.4% 52.4%

% of Total 27.6% 24.7% 52.4%

Count 11 11 22

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Kurang post_test_personal_hygiene

% within kelompok 12.9% 12.9% 12.9%

% of Total 6.5% 6.5% 12.9%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_personal_hygiene

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


99

e. Aktivitas Lain

Pre-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 11 19 30

% within
36.7% 63.3% 100.0%
Baik pre_test_aktivitas_lain

% within kelompok 12.9% 22.4% 17.6%

% of Total 6.5% 11.2% 17.6%

Count 68 66 134

% within
50.7% 49.3% 100.0%
pre_test_aktivitas_lain Cukup pre_test_aktivitas_lain

% within kelompok 80.0% 77.6% 78.8%

% of Total 40.0% 38.8% 78.8%

Count 6 0 6

% within
100.0% 0.0% 100.0%
Kurang pre_test_aktivitas_lain

% within kelompok 7.1% 0.0% 3.5%

% of Total 3.5% 0.0% 3.5%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total pre_test_aktivitas_lain

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


100

Post-test

Crosstab

kelompok Total

Kontrol Perlakuan

Count 13 21 34

% within
38.2% 61.8% 100.0%
Baik post_test_aktivitas_lain

% within kelompok 15.3% 24.7% 20.0%

% of Total 7.6% 12.4% 20.0%

Count 70 64 134

% within
52.2% 47.8% 100.0%
post_test_aktivitas_lain Cukup post_test_aktivitas_lain

% within kelompok 82.4% 75.3% 78.8%

% of Total 41.2% 37.6% 78.8%

Count 2 0 2

% within
100.0% 0.0% 100.0%
Kurang post_test_aktivitas_lain

% within kelompok 2.4% 0.0% 1.2%

% of Total 1.2% 0.0% 1.2%


Count 85 85 170

% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_aktivitas_lain

% within kelompok 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


101

Lampiran 13. Hasil Analisis Rata-Rata Skor Pre-Test dan Post-Test


Responden Pada Masing-Masing Kelompok

1. Pola Tidur
a. Kelompok Kontrol
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 11.2000 .26399

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.6750


Mean Upper Bound 11.7250

5% Trimmed Mean 11.1830

Median 12.0000
Variance 5.924

pre_kontrol_pola_tidur Std. Deviation 2.43389

Minimum 6.00

Maximum 18.00

Range 12.00

Interquartile Range 3.00

Skewness .025 .261

Kurtosis -.059 .517


Mean 11.1882 .25299

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.6851


Mean Upper Bound 11.6913

5% Trimmed Mean 11.1732

Median 12.0000

Variance 5.440

post_kontrol_pola_tidur Std. Deviation 2.33245


Minimum 6.00

Maximum 19.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.50

Skewness .124 .261

Kurtosis .374 .517


102

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_pola_tidur .135 85 .001 .976 85 .109


post_kontrol_pola_tidur .154 85 .000 .963 85 .014

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 26a 24.42 635.00

post_kontrol_pola_tidur - Positive Ranks 24b 26.67 640.00


pre_kontrol_pola_tidur Ties 35c

Total 85

a. post_kontrol_pola_tidur < pre_kontrol_pola_tidur


b. post_kontrol_pola_tidur > pre_kontrol_pola_tidur
c. post_kontrol_pola_tidur = pre_kontrol_pola_tidur

Test Statisticsa

post_kontrol_po
la_tidur -
pre_kontrol_pol
a_tidur

Z -.025b
Asymp. Sig. (2-tailed) .980

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
103

b. Kelompok Perlakuan
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 11.4000 .25722

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.8885


Mean Upper Bound 11.9115

5% Trimmed Mean 11.4052

Median 12.0000

Variance 5.624

pre_perlakuan_pola_tidur Std. Deviation 2.37146

Minimum 5.00

Maximum 18.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.103 .261

Kurtosis .793 .517


Mean 13.4353 .26221

95% Confidence Interval for Lower Bound 12.9139


Mean Upper Bound 13.9567

5% Trimmed Mean 13.4739

Median 14.0000

Variance 5.844

post_perlakuan_pola_tidur Std. Deviation 2.41743

Minimum 6.00

Maximum 19.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.439 .261

Kurtosis 1.438 .517

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_perlakuan_pola_tidur .139 85 .000 .968 85 .031


post_perlakuan_pola_tidur .158 85 .000 .936 85 .000

a. Lilliefors Significance Correction


104

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 5a 11.50 57.50

post_perlakuan_pola_tidur - Positive Ranks 69b 39.38 2717.50


pre_perlakuan_pola_tidur Ties 11c

Total 85

a. post_perlakuan_pola_tidur < pre_perlakuan_pola_tidur


b. post_perlakuan_pola_tidur > pre_perlakuan_pola_tidur
c. post_perlakuan_pola_tidur = pre_perlakuan_pola_tidur

Test Statisticsa

post_perlakuan
_pola_tidur -
pre_perlakuan_
pola_tidur

Z -7.219b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
105

2. Pola Makan
a. Kelompok Kontrol
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 12.6824 .40000

95% Confidence Interval for Lower Bound 11.8869


Mean Upper Bound 13.4778

5% Trimmed Mean 12.6634

Median 13.0000

Variance 13.600

pre_kontrol_pola_makan Std. Deviation 3.68786


Minimum 6.00

Maximum 19.00

Range 13.00

Interquartile Range 7.00

Skewness -.059 .261

Kurtosis -1.220 .517


Mean 13.0000 .40722

95% Confidence Interval for Lower Bound 12.1902


Mean Upper Bound 13.8098

5% Trimmed Mean 12.8791

Median 14.0000
Variance 14.095

post_kontrol_pola_makan Std. Deviation 3.75436

Minimum 7.00

Maximum 23.00

Range 16.00

Interquartile Range 7.00

Skewness .232 .261

Kurtosis -.665 .517


106

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_pola_makan .135 85 .001 .944 85 .001


post_kontrol_pola_makan .153 85 .000 .948 85 .002

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 23a 24.70 568.00

post_kontrol_pola_makan - Positive Ranks 32b 30.38 972.00


pre_kontrol_pola_makan Ties 30c

Total 85

a. post_kontrol_pola_makan < pre_kontrol_pola_makan


b. post_kontrol_pola_makan > pre_kontrol_pola_makan
c. post_kontrol_pola_makan = pre_kontrol_pola_makan

Test Statisticsa

post_kontrol_po
la_makan -
pre_kontrol_pol
a_makan

Z -1.737b
Asymp. Sig. (2-tailed) .082

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
107

b. Kelompok Perlakuan
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 13.2000 .40680

95% Confidence Interval for Lower Bound 12.3910


Mean Upper Bound 14.0090

5% Trimmed Mean 13.1536

Median 13.0000

Variance 14.067

pre_perlakuan_pola_makan Std. Deviation 3.75056

Minimum 7.00

Maximum 21.00

Range 14.00

Interquartile Range 6.00

Skewness .062 .261

Kurtosis -1.110 .517


Mean 14.6353 .44054

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.7592


Mean Upper Bound 15.5114

5% Trimmed Mean 14.5425

Median 15.0000

Variance 16.496
post_perlakuan_pola_maka
Std. Deviation 4.06157
n
Minimum 8.00

Maximum 24.00

Range 16.00

Interquartile Range 5.50

Skewness .188 .261

Kurtosis -.562 .517


108

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_perlakuan_pola_makan .144 85 .000 .953 85 .003


post_perlakuan_pola_maka
.097 85 .048 .964 85 .017
n

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 20a 30.60 612.00


post_perlakuan_pola_maka
Positive Ranks 48b 36.13 1734.00
n-
Ties 17c
pre_perlakuan_pola_makan
Total 85

a. post_perlakuan_pola_makan < pre_perlakuan_pola_makan


b. post_perlakuan_pola_makan > pre_perlakuan_pola_makan
c. post_perlakuan_pola_makan = pre_perlakuan_pola_makan

Test Statisticsa

post_perlakuan
_pola_makan -
pre_perlakuan_
pola_makan

Z -3.440b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
109

3. Olahraga
a. Kelompok Kontrol
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 14.1190 .34144

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.4399


Mean Upper Bound 14.7982

5% Trimmed Mean 14.0661

Median 14.0000

Variance 9.793

pre_kontrol_olahraga Std. Deviation 3.12936


Minimum 8.00

Maximum 21.00

Range 13.00

Interquartile Range 4.00

Skewness .170 .263

Kurtosis -.654 .520


Mean 14.4048 .36409

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.6806


Mean Upper Bound 15.1289

5% Trimmed Mean 14.4206

Median 15.0000
Variance 11.135

post_kontrol_olahraga Std. Deviation 3.33697

Minimum 7.00

Maximum 21.00

Range 14.00

Interquartile Range 5.00

Skewness -.136 .263

Kurtosis -.570 .520


110

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_olahraga .108 84 .017 .973 84 .076


post_kontrol_olahraga .112 84 .011 .978 84 .155

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 22a 24.11 530.50

post_kontrol_olahraga - Positive Ranks 29b 27.43 795.50


pre_kontrol_olahraga Ties 33c

Total 84

a. post_kontrol_olahraga < pre_kontrol_olahraga


b. post_kontrol_olahraga > pre_kontrol_olahraga
c. post_kontrol_olahraga = pre_kontrol_olahraga

Test Statisticsa

post_kontrol_ol
ahraga -
pre_kontrol_ola
hraga

Z -1.269b
Asymp. Sig. (2-tailed) .204

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
111

b. Kelompok Perlakuan

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 14.2941 .33549

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.6270


Mean Upper Bound 14.9613

5% Trimmed Mean 14.2484

Median 14.0000

Variance 9.567

pre_perlakuan_olahraga Std. Deviation 3.09309

Minimum 8.00
Maximum 21.00

Range 13.00

Interquartile Range 4.00

Skewness .039 .261

Kurtosis -.432 .517


Mean 15.5059 .36844

95% Confidence Interval for Lower Bound 14.7732


Mean Upper Bound 16.2386

5% Trimmed Mean 15.4935

Median 16.0000
Variance 11.539

post_perlakuan_olahraga Std. Deviation 3.39686

Minimum 9.00

Maximum 23.00

Range 14.00

Interquartile Range 5.00

Skewness -.108 .261

Kurtosis -.611 .517


112

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_perlakuan_olahraga .121 85 .004 .970 85 .042


post_perlakuan_olahraga .129 85 .001 .970 85 .044

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 8a 26.44 211.50

post_perlakuan_olahraga - Positive Ranks 52b 31.13 1618.50


pre_perlakuan_olahraga Ties 25c

Total 85

a. post_perlakuan_olahraga < pre_perlakuan_olahraga


b. post_perlakuan_olahraga > pre_perlakuan_olahraga
c. post_perlakuan_olahraga = pre_perlakuan_olahraga

Test Statisticsa

post_perlakuan
_olahraga -
pre_perlakuan_
olahraga

Z -5.241b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
113

4. Personal Hygiene
a. Kelompok Kontrol

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 14.4588 .41117

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.6412


Mean Upper Bound 15.2765

5% Trimmed Mean 14.5229

Median 15.0000

Variance 14.370
pre_kontrol_personal_hygie
Std. Deviation 3.79082
ne
Minimum 7.00

Maximum 21.00

Range 14.00

Interquartile Range 7.00

Skewness -.151 .261

Kurtosis -1.115 .517


Mean 14.7059 .43316

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.8445


Mean Upper Bound 15.5673

5% Trimmed Mean 14.7712

Median 14.0000

Variance 15.948
post_kontrol_personal_hygi
Std. Deviation 3.99352
ene
Minimum 6.00

Maximum 22.00

Range 16.00

Interquartile Range 7.00

Skewness -.017 .261

Kurtosis -.939 .517


114

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_personal_hygie
.119 85 .005 .953 85 .004
ne
post_kontrol_personal_hygi
.153 85 .000 .947 85 .002
ene

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post_kontrol_personal_hygi Negative Ranks 31a 40.05 1241.50

ene - Positive Ranks 44b 36.56 1608.50


pre_kontrol_personal_hygie Ties 10c
ne Total 85

a. post_kontrol_personal_hygiene < pre_kontrol_personal_hygiene


b. post_kontrol_personal_hygiene > pre_kontrol_personal_hygiene
c. post_kontrol_personal_hygiene = pre_kontrol_personal_hygiene

Test Statisticsa

post_kontrol_pe
rsonal_hygiene
-
pre_kontrol_per
sonal_hygiene

Z -.977b
Asymp. Sig. (2-tailed) .328

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
115

b. Kelompok Perlakuan
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 15.5529 .43531

95% Confidence Interval for Lower Bound 14.6873


Mean Upper Bound 16.4186

5% Trimmed Mean 15.6438

Median 17.0000

Variance 16.107
pre_perlakuan_personal_hy
Std. Deviation 4.01339
giene
Minimum 7.00

Maximum 22.00

Range 15.00

Interquartile Range 6.00

Skewness -.421 .261

Kurtosis -.925 .517


Mean 16.7529 .44812

95% Confidence Interval for Lower Bound 15.8618


Mean Upper Bound 17.6441

5% Trimmed Mean 16.9052

Median 17.0000

Variance 17.069
post_perlakuan_personal_h
Std. Deviation 4.13149
ygiene
Minimum 8.00

Maximum 22.00

Range 14.00

Interquartile Range 6.00

Skewness -.570 .261

Kurtosis -.744 .517


116

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_perlakuan_personal_hy
.176 85 .000 .938 85 .000
giene
post_perlakuan_personal_h
.124 85 .003 .918 85 .000
ygiene

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post_perlakuan_personal_h Negative Ranks 10a 21.35 213.50

ygiene - Positive Ranks 51b 32.89 1677.50


pre_perlakuan_personal_hy Ties 24c
giene Total 85

a. post_perlakuan_personal_hygiene < pre_perlakuan_personal_hygiene


b. post_perlakuan_personal_hygiene > pre_perlakuan_personal_hygiene
c. post_perlakuan_personal_hygiene = pre_perlakuan_personal_hygiene

Test Statisticsa

post_perlakuan
_personal_hygi
ene -
pre_perlakuan_
personal_hygie
ne

Z -5.350b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
117

5. Aktivitas Lain
a. Kelompok Kontrol
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 15.7529 .30121

95% Confidence Interval for Lower Bound 15.1539


Mean Upper Bound 16.3519

5% Trimmed Mean 15.9052

Median 16.0000

Variance 7.712

pre_kontrol_aktivitas_lain Std. Deviation 2.77706


Minimum 8.00

Maximum 20.00

Range 12.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.848 .261

Kurtosis .060 .517


Mean 15.5529 .30747

95% Confidence Interval for Lower Bound 14.9415


Mean Upper Bound 16.1644

5% Trimmed Mean 15.5327

Median 16.0000
Variance 8.036

post_kontrol_aktivitas_lain Std. Deviation 2.83476

Minimum 10.00

Maximum 22.00

Range 12.00

Interquartile Range 5.00

Skewness .083 .261

Kurtosis -.774 .517


118

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_aktivitas_lain .156 85 .000 .921 85 .000


post_kontrol_aktivitas_lain .119 85 .005 .973 85 .072

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 40a 41.63 1665.00

post_kontrol_aktivitas_lain - Positive Ranks 37b 36.16 1338.00


pre_kontrol_aktivitas_lain Ties 8c

Total 85

a. post_kontrol_aktivitas_lain < pre_kontrol_aktivitas_lain


b. post_kontrol_aktivitas_lain > pre_kontrol_aktivitas_lain
c. post_kontrol_aktivitas_lain = pre_kontrol_aktivitas_lain

Test Statisticsa

post_kontrol_ak
tivitas_lain -
pre_kontrol_akti
vitas_lain

Z -.837b
Asymp. Sig. (2-tailed) .402

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on positive ranks.
119

b. Kelompok Perlakuan

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 16.7882 .27250

95% Confidence Interval for Lower Bound 16.2463


Mean Upper Bound 17.3301

5% Trimmed Mean 16.7941

Median 17.0000

Variance 6.312

pre_perlakuan_aktivitas_lain Std. Deviation 2.51232

Minimum 11.00
Maximum 24.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness .107 .261

Kurtosis .235 .517


Mean 17.2235 .28074

95% Confidence Interval for Lower Bound 16.6652


Mean Upper Bound 17.7818

5% Trimmed Mean 17.2059

Median 17.0000
Variance 6.699
post_perlakuan_aktivitas_lai
Std. Deviation 2.58833
n
Minimum 12.00

Maximum 23.00

Range 11.00

Interquartile Range 2.50

Skewness -.004 .261

Kurtosis -.045 .517


120

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_perlakuan_aktivitas_lai
.117 85 .006 .978 85 .159
n
post_perlakuan_aktivitas_lai
.136 85 .001 .965 85 .022
n

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI WILCOXON

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 30a 27.03 811.00


post_perlakuan_aktivitas_lai
Positive Ranks 37b 39.65 1467.00
n-
Ties 18c
pre_perlakuan_aktivitas_lain
Total 85

a. post_perlakuan_aktivitas_lain < pre_perlakuan_aktivitas_lain


b. post_perlakuan_aktivitas_lain > pre_perlakuan_aktivitas_lain
c. post_perlakuan_aktivitas_lain = pre_perlakuan_aktivitas_lain

Test Statisticsa

post_perlakuan
_aktivitas_lain -
pre_perlakuan_
aktivitas_lain

Z -2.080b
Asymp. Sig. (2-tailed) .038

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
121

Lampiran 14. Hasil Analisis Rata-Rata Skor Pre-Test Dan Post-Test Responden
Pada Antar Kelompok

1. Pola Tidur
Pre-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 11.2000 .26399

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.6750


Mean Upper Bound 11.7250

5% Trimmed Mean 11.1830

Median 12.0000
Variance 5.924

pre_kontrol_pola_tidur Std. Deviation 2.43389

Minimum 6.00

Maximum 18.00

Range 12.00

Interquartile Range 3.00

Skewness .025 .261

Kurtosis -.059 .517


Mean 11.4000 .25722

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.8885


Mean Upper Bound 11.9115

5% Trimmed Mean 11.4052

Median 12.0000

Variance 5.624

pre_perlakuan_pola_tidur Std. Deviation 2.37146


Minimum 5.00

Maximum 18.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.103 .261

Kurtosis .793 .517


122

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_pola_tidur .135 85 .001 .976 85 .109


pre_perlakuan_pola_tidur .139 85 .000 .968 85 .031
a. Lilliefors Significance Correction

Post-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 11.1882 .25299

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.6851


Mean Upper Bound 11.6913

5% Trimmed Mean 11.1732

Median 12.0000

Variance 5.440

post_kontrol_pola_tidur Std. Deviation 2.33245

Minimum 6.00

Maximum 19.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.50

Skewness .124 .261

Kurtosis .374 .517


Mean 13.4353 .26221

95% Confidence Interval for Lower Bound 12.9139


Mean Upper Bound 13.9567

5% Trimmed Mean 13.4739

Median 14.0000

Variance 5.844

post_perlakuan_pola_tidur Std. Deviation 2.41743

Minimum 6.00

Maximum 19.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.439 .261

Kurtosis 1.438 .517


123

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

post_kontrol_pola_tidur .154 85 .000 .963 85 .014


post_perlakuan_pola_tidur .158 85 .000 .936 85 .000

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI MANN-WHITNEY

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Kontrol 85 83.48 7096.00

pre_test_pola_tidur Perlakuan 85 87.52 7439.00

Total 170
Kontrol 85 62.66 5326.00

post_test_pola_tidur Perlakuan 85 108.34 9209.00

Total 170

Test Statisticsa
pre_test_pola_ti post_test_pola_
dur tidur

Mann-Whitney U 3441.000 1671.000


Wilcoxon W 7096.000 5326.000
Z -.541 -6.108
Asymp. Sig. (2-tailed) .589 .000

a. Grouping Variable: kelompok


124

2. Pola Makan
Pre-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 12.6824 .40000

95% Confidence Interval for Lower Bound 11.8869


Mean Upper Bound 13.4778

5% Trimmed Mean 12.6634

Median 13.0000

Variance 13.600

pre_kontrol_pola_makan Std. Deviation 3.68786


Minimum 6.00

Maximum 19.00

Range 13.00

Interquartile Range 7.00

Skewness -.059 .261

Kurtosis -1.220 .517


Mean 13.2000 .40680

95% Confidence Interval for Lower Bound 12.3910


Mean Upper Bound 14.0090

5% Trimmed Mean 13.1536

Median 13.0000
Variance 14.067

pre_perlakuan_pola_makan Std. Deviation 3.75056

Minimum 7.00

Maximum 21.00

Range 14.00

Interquartile Range 6.00

Skewness .062 .261

Kurtosis -1.110 .517


125

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_pola_makan .135 85 .001 .944 85 .001


pre_perlakuan_pola_makan .144 85 .000 .953 85 .003

a. Lilliefors Significance Correction

Post-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 13.0000 .40722

95% Confidence Interval for Lower Bound 12.1902


Mean Upper Bound 13.8098

5% Trimmed Mean 12.8791

Median 14.0000

Variance 14.095

post_kontrol_pola_makan Std. Deviation 3.75436

Minimum 7.00

Maximum 23.00

Range 16.00

Interquartile Range 7.00

Skewness .232 .261

Kurtosis -.665 .517


Mean 14.6353 .44054

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.7592


Mean Upper Bound 15.5114

5% Trimmed Mean 14.5425

Median 15.0000

Variance 16.496
post_perlakuan_pola_maka
Std. Deviation 4.06157
n
Minimum 8.00

Maximum 24.00

Range 16.00

Interquartile Range 5.50

Skewness .188 .261

Kurtosis -.562 .517


126

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

post_kontrol_pola_makan .153 85 .000 .948 85 .002


post_perlakuan_pola_maka
.097 85 .048 .964 85 .017
n

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI MANN-WHITNEY

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Kontrol 85 82.22 6989.00

pre_test_pola_makan Perlakuan 85 88.78 7546.00

Total 170
Kontrol 85 75.78 6441.50

post_test_pola_makan Perlakuan 85 95.22 8093.50

Total 170

Test Statisticsa

pre_test_pola_ post_test_pola_
makan makan

Mann-Whitney U 3334.000 2786.500


Wilcoxon W 6989.000 6441.500
Z -.871 -2.585
Asymp. Sig. (2-tailed) .384 .010

a. Grouping Variable: kelompok


127

3. Olahraga
Pre-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 14.1647 .34048

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.4876


Mean Upper Bound 14.8418

5% Trimmed Mean 14.1176

Median 14.0000

Variance 9.854

pre_kontrol_olahraga Std. Deviation 3.13903


Minimum 8.00

Maximum 21.00

Range 13.00

Interquartile Range 4.00

Skewness .145 .261

Kurtosis -.694 .517


Mean 14.2941 .33549

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.6270


Mean Upper Bound 14.9613

5% Trimmed Mean 14.2484

Median 14.0000
Variance 9.567

pre_perlakuan_olahraga Std. Deviation 3.09309

Minimum 8.00

Maximum 21.00

Range 13.00

Interquartile Range 4.00

Skewness .039 .261

Kurtosis -.432 .517


128

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_olahraga .108 85 .016 .973 85 .068


pre_perlakuan_olahraga .121 85 .004 .970 85 .042
a. Lilliefors Significance Correction

Post-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 14.4048 .36409

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.6806


Mean Upper Bound 15.1289
5% Trimmed Mean 14.4206

Median 15.0000

Variance 11.135

post_kontrol_olahraga Std. Deviation 3.33697

Minimum 7.00

Maximum 21.00

Range 14.00

Interquartile Range 5.00

Skewness -.136 .263

Kurtosis -.570 .520


Mean 15.5714 .36691

95% Confidence Interval for Lower Bound 14.8417


Mean Upper Bound 16.3012

5% Trimmed Mean 15.5661

Median 16.0000

Variance 11.308

post_perlakuan_olahraga Std. Deviation 3.36275

Minimum 9.00

Maximum 23.00

Range 14.00

Interquartile Range 5.00

Skewness -.118 .263

Kurtosis -.562 .520


129

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

post_kontrol_olahraga .112 84 .011 .978 84 .155


post_perlakuan_olahraga .129 84 .002 .972 84 .061

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI MANN-WHITNEY

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Kontrol 85 79.62 6768.00

pre_test_personal_hygiene Perlakuan 85 91.38 7767.00

Total 170
Kontrol 85 74.76 6355.00

post_test_personal_hygiene Perlakuan 85 96.24 8180.00

Total 170

Test Statisticsa

pre_test_person post_test_perso
al_hygiene nal_hygiene
Mann-Whitney U 3113.000 2700.000
Wilcoxon W 6768.000 6355.000
Z -1.563 -2.852
Asymp. Sig. (2-tailed) .118 .004

a. Grouping Variable: kelompok


130

4. Personal Hygiene
Pre-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 14.4588 .41117

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.6412


Mean Upper Bound 15.2765

5% Trimmed Mean 14.5229

Median 15.0000

Variance 14.370
pre_kontrol_personal_hygie
Std. Deviation 3.79082
ne
Minimum 7.00

Maximum 21.00

Range 14.00

Interquartile Range 7.00

Skewness -.151 .261

Kurtosis -1.115 .517


Mean 15.5529 .43531

95% Confidence Interval for Lower Bound 14.6873


Mean Upper Bound 16.4186

5% Trimmed Mean 15.6438

Median 17.0000
Variance 16.107
pre_perlakuan_personal_hy
Std. Deviation 4.01339
giene
Minimum 7.00

Maximum 22.00

Range 15.00

Interquartile Range 6.00

Skewness -.421 .261

Kurtosis -.925 .517


131

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_personal_hygie
.119 85 .005 .953 85 .004
ne
pre_perlakuan_personal_hy
.176 85 .000 .938 85 .000
giene
a. Lilliefors Significance Correction

Post-test
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 14.7059 .43316
95% Confidence Interval for Lower Bound 13.8445
Mean Upper Bound 15.5673
5% Trimmed Mean 14.7712
Median 14.0000
Variance 15.948
post_kontrol_personal_hygi
ene Std. Deviation 3.99352
Minimum 6.00
Maximum 22.00
Range 16.00
Interquartile Range 7.00
Skewness -.017 .261
Kurtosis -.939 .517
Mean 16.7529 .44812
95% Confidence Interval for Lower Bound 15.8618
Mean Upper Bound 17.6441
5% Trimmed Mean 16.9052
Median 17.0000
Variance 17.069
post_perlakuan_personal_h
ygiene Std. Deviation 4.13149
Minimum 8.00
Maximum 22.00
Range 14.00
Interquartile Range 6.00
Skewness -.570 .261
Kurtosis -.744 .517
132

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

post_kontrol_personal_hygi
.153 85 .000 .947 85 .002
ene
post_perlakuan_personal_h
.124 85 .003 .918 85 .000
ygiene

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI MANN-WHITNEY

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Kontrol 85 78.59 6680.50

pre_test_personal_hygiene Perlakuan 85 92.41 7854.50

Total 170
Kontrol 85 73.18 6220.50

post_test_personal_hygiene Perlakuan 85 97.82 8314.50

Total 170

Test Statisticsa

pre_test_person post_test_perso
al_hygiene nal_hygiene

Mann-Whitney U 3025.500 2565.500


Wilcoxon W 6680.500 6220.500
Z -1.836 -3.272
Asymp. Sig. (2-tailed) .066 .001

a. Grouping Variable: kelompok


133

5. Aktivitas Lain
Pre-test
Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 15.7529 .30121

95% Confidence Interval for Lower Bound 15.1539


Mean Upper Bound 16.3519

5% Trimmed Mean 15.9052

Median 16.0000

Variance 7.712

pre_kontrol_aktivitas_lain Std. Deviation 2.77706


Minimum 8.00

Maximum 20.00

Range 12.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.848 .261

Kurtosis .060 .517


Mean 16.7882 .27250

95% Confidence Interval for Lower Bound 16.2463


Mean Upper Bound 17.3301

5% Trimmed Mean 16.7941

Median 17.0000
Variance 6.312

pre_perlakuan_aktivitas_lain Std. Deviation 2.51232

Minimum 11.00

Maximum 24.00

Range 13.00

Interquartile Range 3.00

Skewness .107 .261

Kurtosis .235 .517


134

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre_kontrol_aktivitas_lain .156 85 .000 .921 85 .000


pre_perlakuan_aktivitas_lai
.117 85 .006 .978 85 .159
n
a. Lilliefors Significance Correction

Post-test
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 15.5529 .30747
95% Confidence Interval for Lower Bound 14.9415
Mean Upper Bound 16.1644
5% Trimmed Mean 15.5327
Median 16.0000
Variance 8.036
post_kontrol_aktivitas_lain Std. Deviation 2.83476
Minimum 10.00
Maximum 22.00
Range 12.00
Interquartile Range 5.00
Skewness .083 .261
Kurtosis -.774 .517
Mean 17.2235 .28074
95% Confidence Interval for Lower Bound 16.6652
Mean Upper Bound 17.7818
5% Trimmed Mean 17.2059
Median 17.0000
Variance 6.699
post_perlakuan_aktivitas_lai
n Std. Deviation 2.58833
Minimum 12.00
Maximum 23.00
Range 11.00
Interquartile Range 2.50
Skewness -.004 .261
Kurtosis -.045 .517
135

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

post_kontrol_aktivitas_lain .119 85 .005 .973 85 .072


post_perlakuan_aktivitas_lai
.136 85 .001 .965 85 .022
n

a. Lilliefors Significance Correction

HASIL UJI MANN-WHITNEY

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Kontrol 85 78.76 6694.50

pre_test_aktivitas_lain Perlakuan 85 92.24 7840.50

Total 170
Kontrol 85 71.56 6082.50

post_test_aktivitas_lain Perlakuan 85 99.44 8452.50

Total 170

Test Statisticsa

pre_test_aktivit post_test_aktivit
as_lain as_lain

Mann-Whitney U 3039.500 2427.500


Wilcoxon W 6694.500 6082.500
Z -1.801 -3.719
Asymp. Sig. (2-tailed) .072 .000

a. Grouping Variable: kelompok


136

Lampiran 15. Data Sampel Tipe Acne

a. Kelompok Kontrol
No. Nama Tipe Acne
1 Nn. AFN ringan
2 Nn. RM ringan
3 Nn. NNA ringan
4 Nn. ASS ringan
5 Nn. SR ringan
6 Nn. BK ringan
7 Nn. AA sedang
8 Nn. NU sedang
9 Nn. AAF sedang
10 Nn. AER ringan
11 Nn. CFM ringan
12 Nn. DA ringan
13 Nn. NMY sedang
14 Nn. SCD sedang
15 Nn. OWH ringan
16 Nn. FDHP ringan
17 Nn. NCA ringan
18 Nn. SU ringan
19 Nn. TA ringan
20 Nn. DAP sedang
21 Nn. FO sedang
22 Nn. RAP ringan
23 Nn. AARM ringan
24 Nn. CGN sedang
137

25 Nn. RY ringan
26 Nn. DSL sedang
27 Nn. KA sedang
28 Nn. AOS ringan
29 Nn. LAB ringan
30 Nn. SR ringan
31 Nn. SRI ringan
32 Tn. MF sedang
33 Nn. FA ringan
34 Nn. RP sedang
35 Nn. SN sedang
36 Tn. ZCD ringan
37 Nn. NPR ringan
38 Nn. AKA ringan
39 Nn. AT sedang
40 Tn. MZ sedang
41 Tn. MRD ringan
42 Nn. NIA ringan
43 Nn. FAS ringan
44 Nn. ACI ringan
45 Nn. HKN ringan
46 Nn. FA sedang
47 Nn. ASE ringan
48 Nn. AS ringan
49 Nn. I ringan
50 Nn. SSR sedang
51 Nn. ZDU sedang
138

52 Nn. IQD sedang


53 Nn. DLS ringan
54 Tn. MAS sedang
55 Nn. DN sedang
56 Nn. ADAPS ringan
57 Nn. RNK sedang
58 Nn. NPS ringan
59 Nn. AGCF sedang
60 Nn. DAW sedang
61 Nn. NPK ringan
62 Nn. RKR sedang
63 Nn. R ringan
64 Tn. MP sedang
65 Nn. IRFWA sedang
66 Nn. DPA sedang
67 Nn. SF ringan
68 Nn. ECD sedang
69 Nn. AP sedang
70 Nn. MU ringan
71 Nn. KHI ringan
72 Nn. SPS ringan
73 Nn. SSRPJ ringan
74 Nn. AK ringan
75 Nn. EFP sedang
76 Nn. DU ringan
77 Tn. MFH sedang
78 Nn. BN ringan
139

79 Nn. ANH ringan


80 Nn. SK sedang
81 Nn. DP sedang
82 Nn. AP ringan
83 Nn. CES sedang
84 Tn. AGR sedang
85 Tn. RRN ringan

b. Kelompok Perlakuan
No. Nama Tipe Acne
1 Nn. FK ringan
2 Nn. TDP ringan
3 Nn. YI sedang
4 Nn. E sedang
5 Nn. NA ringan
6 Nn. NLN ringan
7 Nn. DAA ringan
8 Nn. NAP sedang
9 Nn. ARF ringan
10 Tn. AW ringan
11 Nn. ZW ringan
12 Tn. AP ringan
13 Tn. KH sedang
14 Tn. AR sedang
15 Tn. AS ringan
16 Nn. RW ringan
17 Nn. ZN sedang
140

18 Nn. YNRR ringan


19 Nn. SNF ringan
20 Nn. ASN ringan
21 Nn. RAL sedang
22 Nn. AIR ringan
23 Nn. FF ringan
24 Nn. RN sedang
25 Nn. YPD ringan
26 Tn. AKH ringan
27 Nn. KU ringan
28 Nn. YP ringan
29 Nn. AA ringan
30 Nn. NSL ringan
31 Nn. MATW sedang
32 Nn. SI sedang
33 Nn. DRA sedang
34 Nn. KA ringan
35 Nn. AH ringan
36 Nn. RS ringan
37 Nn. SFS ringan
38 Nn. RAN ringan
39 Nn. NAA ringan
40 Nn. YR ringan
41 Nn. SK sedang
42 Tn. RS ringan
43 Nn. E ringan
44 Tn. NDR ringan
141

45 Nn. NF ringan
46 Nn. UNR ringan
47 Nn. AB ringan
48 Nn. FDR ringan
49 Nn. FNZ sedang
50 Nn. SRD sedang
51 Nn. MAP ringan
52 Nn. RC ringan
53 Nn. RK ringan
54 Nn. VKA sedang
55 Tn. RQN sedang
56 Nn. DM ringan
57 Tn. ASA sedang
58 Nn. RK ringan
59 Nn. SFS sedang
60 Nn. AIM ringan
61 Nn. SNIP ringan
62 Nn. AN ringan
63 Nn. GP sedang
64 Nn. IS sedang
65 Nn. HNF ringan
66 Nn. SNAA ringan
67 Nn. AKF ringan
68 Nn. KNP sedang
69 Tn. HA sedang
70 Tn. PW ringan
71 Nn. AS ringan
142

72 Nn. SDA ringan


73 Nn. ACU sedang
74 Nn. REN sedang
75 Nn. RM ringan
76 Nn. NHA ringan
77 Nn. NS ringan
78 Nn. AS ringan
79 Nn. YM ringan
80 Nn. PDR sedang
81 Tn. FN ringan
82 Tn. JPNR ringan
83 Nn. MK ringan
84 Nn. ARK ringan
85 Nn. NYA ringan

Lampiran 16. Data Openepi

Anda mungkin juga menyukai