Pengaruh Eacne Terhadap Status Lifestyle Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yang Mengalami Mild To Moderate Acne
Pengaruh Eacne Terhadap Status Lifestyle Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yang Mengalami Mild To Moderate Acne
SKRIPSI
Devi Mugihartini
1700023052
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
PENGARUH E-ACNE TERHADAP STATUS LIFESTYLE
MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YANG MENGALAMI MILD-TO-MODERATE ACNE
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Mencapai derajat Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
Oleh :
Devi Mugihartini
1700023052
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Devi Mugihartini
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Diri saya sendiri, terima kasih sudah bisa melewatinya sampai saat ini.
Acu-acu
Terima kasih kepada Rosananda Pratiwi, Rina Musta, Theresia Dwi, dan Zada
Amalia yang telah menjadi tempat berbagi kisah tentang skripsi satu sama lain.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. Penulis panjatkan karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh E-acne Terhadap
Lifestyle Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang Mengalami Mild-to-
Moderate Acne” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan
ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.rer.nat. apt. Endang Darmawan, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan proyek dengan judul “Pengaruh E-acne Terhadap
Lifestyle Mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang Mengalami
Mild-to-Moderate Acne”.
2. apt. Muhammad Muhlis, Sp.FRS dan apt. Adnan, M.Sc selaku dosen penguji
I dan II yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan
kesempurnaan skripsi ini.
3. apt. Deasy Vanda Pertiwi, M.Sc, selaku dosen pembimbing akademik.
4. Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
5. Dr. Muchlas, M.T., selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
6. Seluruh dosen beserta karyawan tata usaha, staf laboratorium dan
perpustakaan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu sampai selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahawa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Penulis
berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Devi Mugihartini
vi
DAFTAR ISI
vii
B. Sampel.............................................................................................................22
C. Alat dan Bahan yang Digunakan ......................................................................25
D. Instrumen Penelitian .......................................................................................25
E. Variabel Penelitian ..........................................................................................33
F. Definisi Operasional .......................................................................................35
G. Prosedur Penelitian .........................................................................................37
H. Analisis Data ...................................................................................................37
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................39
A. Gambaran Umum Penelitian ...........................................................................39
B. Gambaran Karakteristik pada Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan Angkatan 2017-2021 ..........................................................................40
C. Pemberian Aplikasi E-acne terhadap Lifestyle Responden yang Mengalami
Mild-to-Moderate Acne pada Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan Angkatan 2017-2021 ..........................................................................44
D. Analisis Pengaruh Pemberian Aplikasi E-acne Terhadap Lifestyle Responden
yang Mengalami Mild to Moderate Acne di Fakultas Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021 .............................................................53
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................64
A. Kesimpulan .....................................................................................................64
B. Saran ...............................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................65
LAMPIRAN ...........................................................................................................70
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel XXI. Analisis Skor Rata-rata Olahraga pada Mahasiswa Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................................. 58
Tabel XXII. Analisis Skor Rata-rata Personal Hygiene pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................... 60
Tabel XXIII. Analisis Skor Rata-rata Aktivitas Lain pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ............................... 62
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
g gram
IT Ilmu Teknologi
mg miligram
mm milimeter
xiii
INTISARI
Acne dianggap masalah yang serius apabila tidak segera diatasi maka akan
mengakibatkan psikologis yang buruk pada penderitanya. Ada beberapa faktor
penyebab yang terlibat dalam pemicu terjadinya acne seperti faktor internal berupa
genetik, ras, hormonal dan faktor eksternal berupa lifestyle yang buruk. Penelitian
ini bertujuan mempelajari pengaruh E-acne terhadap lifestyle yang meliputi pola
tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lainnya seperti
pemakaian kosmetik serta kebiasaan merokok pada mahasiswa farmasi Universitas
Ahmad Dahlan angkatan 2017-2021 yang mengalami mild-to-moderate acne.
Metode pada penelitian ini yaitu quasi exsperimental design dengan control
group pre-post test study design. Jumlah sampel sebanyak 170 responden yang
mengalami mild-to-moderate acne. Sampel terbagi menjadi kelompok kontrol (n=85)
dan perlakuan (n=85) yang diberi intervensi berupa aplikasi E-acne. Uji karakteristik
responden menggunakan uji Chi-square, sedangkan analisis data menggunakan uji
dependen t-test yang dilanjutkan dengan uji Wilcoxon, serta uji independen t-test
yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-acne berpengaruh terhadap lifestyle
berupa pola tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lain dengan
selisih skor rata-rata pre-post test pada kelompok perlakuan secara berturut-turut
2,04±1,70; 1,44±3,82; 1,21±1,68; 1,20±1,96; dan 0,44±1,95.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pemberian aplikasi E-acne dapat
meningkatkan status lifestyle yang meliputi pola tidur (p=0,001), pola makan
(p=0,010), olahraga (p=0,041), personal hygiene (p=0,001), dan aktivitas lain
(p=0,001) pada mahasiswa farmasi Universitas Ahmad Dahlan yang mengalami
mild-to-moderate acne.
xiv
ABSTRACT
xv
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Jerawat atau acne yaitu penyakit peradangan kulit yang umum terjadi
bisa terjadi sebelum usia 12 tahun akibat masa pubertas yang lebih awal
(Gollnick & Dreno, 2015). Acne sering terjadi pada unit pilosebaseus seperti
pada folikel rambut, pangkal rambut dan kelenjar sebaseus yang ditandai
pada dewasa muda usia 12–25 tahun. Penelitian di Jerman menemukan 64%
usia 20-29 tahun, dan 43% usia 30-39 tahun menderita acne vulgaris. Di
Inggris, 85% penduduk berusia 12-24 tahun menderita acne vulgaris (Begatin
tahun 2006, 80% di tahun 2007, dan 90% di tahun 2009 (Afriyanti, 2015).
jerawat tidak segera diatasi maka dapat memberikan kesan psikologis yang
berperan pada terjadinya acne seperti faktor internal yaitu genetik, ras,
hormonal. Serta faktor eksternal seperti lifestyle atau gaya hidup yang buruk,
1
2
(Wasitaatmadja, 2018).
diobati dengan topikal bebas resep seperti benzoyl peroxide. Untuk serangan
yang lebih parah membutuhkan antibiotik dari dokter (Michael et al., 2009).
non farmakologi, jadwal minum obat, serta informasi terkait hal-hal yang
mild-to-moderate acne.
3
B. Rumusan Masalah
meliputi pola tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas
C. Tujuan Penelitian
acne terhadap lifestyle yang meliputi pola tidur, pola makan, olahraga,
acne.
D. Kegunaan Penelitian
pengobatan acne yang baik dan benar, serta dapat memperbaiki lifestyle
2. Bagi Masyarakat
timbulnya acne.
4
3. Bagi Apoteker
TINJAUAN PUSTAKA
A. Acne Vulgaris
1. Definisi
Acne (jerawat) yaitu inflamasi pada kulit yang kerap terjadi pada
2013).
5
6
blackhead, inflamasi, dan lesi jerawat. Berikut tipe acne yang terdapat
misalnya faktor internal seperti genetik, ras, serta hormonal, dan faktor
eksternal seperti lifestyle atau gaya hidup yang buruk, diantaranya yaitu
8
2018).
2003).
a) Benzoil Peroksida
al., 2015).
b) Asam Salisilat
salisilat yang boleh digunakan tidak lebih dari 2%, apabila asam
c) Antibiotik Topikal
d) Pengobatan Sistemik
mg seminggu 3x.
pengobatannya.
11
mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik, mental dan sosial. Gaya
belanja, olahraga, dan kegiatan sosial serta interest (minat) terdiri dari
makanan, mode, keluarga, rekreasi dan juga opinion (pendapat) terdiri dari
Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun
diri, dan persepsi, serta faktor eksternal berupa keluarga, kelas sosial, dan
2003).
timbulnya acne. Pada usia remaja gaya hidup yang dialami remaja cendrung
berubah yang bisa dilihat dari pola makan dan pola hidup, terlebih lagi usia
remaja sulit untuk menjaga pola makanan sehat dan pola hidup yang teratur.
Makanan yang sering dikonsumsi oleh remaja adalah makanan junk food
12
(makanan rendah gizi) dan fast food (makanan cepat saji). Makanan yang
banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal
2015).
Pola tidur yang tidak teratur bisa memicu timbulnya jerawat. Kurang
hormon adrenalin meningkat dan menimbulkan stres, Pada akhirnya hal ini
dapat mempengaruhi acne. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan
C. Aplikasi E-acne
non farmakologi, jadwal minum obat, serta informasi terkait hal-hal yang
dilengkapi dengan fitur yang dapat sangat membantu dari pengguna aplikasi
(Purwanto, 2014).
lifestyle dalam aplikasi ini berupa definisi lifestyle, informasi terkait pola
tidur, informasi terkait pola makan, perilaku saat berolahraga bagi penderita
acne, personal hygiene yang dapat dilakukan, serta informasi terkait aktivitas
Berdasarkan hasil studi pustaka terkait hubungan lifestyle terhadap acne yang relevan dengan penelitian ini akan dijabarkan
Penelitian yang Untuk mengetahui gaya hidup Dari 120 responden didapatkan 17,5% Gaya hidup yang biasa dilakukan oleh
dilakukan oleh Fitriana terhadap acne serta mengetahui responden yang menggunakan sabun mahasiswa non eksakta Universitas
et al., (2018) dengan cara mengatasi acne oleh antibakteri, dan 75,0% tanpa menggunakan Airlangga yang dapat memicu
judul Gaya Hidup dan timbulnya acne meliputi kebersihan,
mahasiswa-mahasiswi non- sabun pembersih. Sedangkan pada pola
Cara Mengatasi Acne makanan, hormon, stres, kosmetik,
(Studi Pada Mahasiswa eksakta Universitas Airlangga. makan ada 22,2% yang membiarkan untuk dan mekanis.
Universitas Airlangga) tetap memakan makanan yang dapat Adapun cara yang dilakukan oleh
memicu timbulnya jerawat, ada 55,5% yang mahasiswa non eksakta Universitas
mengurangi makanan yang dapat memicu Airlangga untuk mengatasi acne yaitu
timbulnya jerawat, dan ada 22,2% yang dengan menggunakan obat-obatan
tidak memakannya lagi. tradisional maupun obat-obatan
kimia, dan juga dengan memperbaiki
gaya hidup.
16
E. Kerangka Berfikir
et al., 2014). Jerawat (acne) yaitu kondisi inflamasi umum pada unit
pilosebaseus yang terjadi pada remaja dan dewasa muda, ditandai dengan
komdeo, papul, pustul, dan nodul (Barrat et al., 2009). Acne vulgaris
disebabkan oleh multi faktor, diantaranya yaitu faktor internal seperti genetik,
ras, dan hormonal, serta faktor eksternal yaitu lifestyle yang buruk, makanan,
rambut juga dapat memperburuk lesi kulit. Orang dengan jerawat sering
20
2012). Jerawat dapat dipicu atau diperburuk oleh faktor eksternal seperti
persepsi, dan kepatuhan minum obat, aplikasi acne (Park et al., 2014) berisi
Pada penelitian ini dibuat aplikasi E-acne yang berisi menu pengingat,
penggunaan, dan tentang aplikasi. Materi lifestyle dalam aplikasi ini berupa
definisi lifestyle, informasi terkait pola tidur, informasi terkait pola makan,
perilaku saat berolahraga bagi penderita acne, personal hygiene yang dapat
memperburuk acne.
Dahlan angkatan 2017-2021 yang meliputi pola tidur, pola makan, olahraga,
manfaat bagi mahasiswa pada umumnya, lebih lanjut aplikasi ini dapat
F. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
design dengan control group pre-post study design yang terbagi menjadi
secara tidak random dengan teknik non random sampling dengan cara
random. Responden yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dibagi menjadi
dua kelompok penelitian yang terdiri dari kelompok kontrol (google form dan
tidak berikan aplikasi E-acne) dan kelompok perlakuan dengan (google form
B. Sampel
22
23
1. Kriteria Inklusi
consent
2. Kriteria Eksklusi
openepi dengan data yang dibutuhkan yaitu berupa mean dan standar deviasi
yang mengacu pada jurnal Thielemann (2012). Data diinput ke dalam sistem
openepi berdasarkan gamar 3 berupa mean grup 1 yaitu 25.17, dan mean grup
2 yaitu 23.22, serta standar deviasi grup 1 yaitu 4.39, dan standar deviasi grup
2 yaitu 4.65 (Lampiran 16). Setelah data dimasukkan jumlah sampel akan
terhitung secara otomatis oleh sistem, hasil perhitungan sampel terdapat pada
menu results.
mild-to-moderate acne.
25
1. Alat
2. Bahan
Data primer didapatkan dari hasil kuesioner tentang lifestyle pada google
D. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
ketepatan suatu instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur. Jadi
suatu alat ukur dalam mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono,
2003).
Pada penelitian ini instrumen berupa kuesioner tentang pola tidur, pola
untuk pola tidur (tabel V), pola makan (tabel VI), olahraga (tabel VII),
personal hygiene (tabel VIII), dan aktivitas lain (tabel XI) menunjukkan
2. Uji Reliabilitas
jika cronbach alpha ≥0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach
yang didapat pada setiap variabel yaitu lebih dari 0,60. Hasil uji
(Lampiran 3).
Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait pola tidur
hitung > r tabel) dan reliabel (0,647). Untuk memperjelas deskripsi hasil
Norma Kategori
> Mi + 1 Sdi Baik
Mi - 1 SDi sampai Mi + 1 SDi Cukup
Keterangan :
1
Mi = Mean ideal = 2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
1
SDi = Standar Deviasi ideal = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
6
Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor tertinggi
Skor minimal ideal = jumlah butir kriteria x skor terendah
dihitung skor maksimal ideal dan skor minimal ideal. Skor maksimal
1 1
(Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) = 2 (Xmax+Xmin) = 2 (25+5) = 15 dan
1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin) = (25-5) = 3,33.
6 6
Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait pola
makan dari penderita acne (Lampiran 5). Kuesioner tersebut telah valid
(r hitung > r tabel) dan reliabel (0,634). Untuk mengetahui perilaku pola
skor minimal ideal. Skor maksimal ideal = jumlah butir kriteria x skor
1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) =
6 2
1 1
(Xmax+Xmin) = (25+5) = 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6
1
(Xmax-Xmin) = 6 (25-5) = 3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan
7. Kuesioner Olahraga
Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait olahraga
dari penderita acne (Lampiran 6). Kuesioner tersebut telah valid (r tabel
1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) =
6 2
1 1
(Xmax+Xmin) = (25+5) = 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6
1
(Xmax-Xmin) = 6 (25-5) = 3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan
Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait personal
hygiene (Lampiran 7). Kuesioner tersebut telah valid (r hitung > r tabel)
1 1
Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) =
6 2
1 1
(Xmax+Xmin) = (25+5) = 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) =
2 6
31
1
(Xmax-Xmin) = 6 (25-5) = 3,33. Kemudian dikategorikan berdasarkan
Kuesioner ini terdiri dari 5 butir pertanyaan yang berisi terkait aktivitas
tangan (Lampiran 8). Kuesioner tersebut telah valid (r hitung > r tabel)
terlebih dahulu dihitung skor maksimal ideal dan skor minimal ideal.
1 1 1
(SDi) = 6 (Xmax-Xmin). Mean ideal (Mi) = 2 (Xmax+Xmin) = 2 (25+5)
1 1
= 15 dan Standar Deviasi ideal (SDi) = (Xmax-Xmin) = (25-5) =
6 6
ini. Menu yang terdapat dalam aplikasi E-acne terdiri dari menu pengingat,
penggunaan, dan tentang aplikasi. Materi lifestyle dalam aplikasi ini berupa
definisi lifestyle, informasi terkait pola tidur, informasi terkait pola makan,
perilaku saat berolahraga bagi penderita acne, personal hygiene yang dapat
memperburuk acne. Aplikasi ini sudah tervalidasi oleh ahli IT dan psikolog
Gambar 5. adalah contoh menu dalam aplikasi E-acne. Logo plus untuk
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemberian aplikasi E-acne yang
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah gaya hidup yang meliputi pola
tidur, pola makan, olahraga, personal hygiene, dan aktivitas lain pada
34
2021.
3. Variabel Pengganggu
faktor alami berupa usia, jenis kelamin, riwayat keturunan acne, hormon,
dan ras.
Variabel Pengganggu
Usia, jenis kelamin,
riwayat keturunan acne,
hormon, gen, dan ras
F. Definisi Operasional
Pola tidur Waktu tidur yang disarankan untuk orang Lembar Nominal 1. Baik : >18,33
dewasa adalah 7-9 jam per malam, dan Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
perilaku responden saat tidur maupun 3. Kurang : <11,67
36
sebelum tidur.
Pola makan Makanan yang sering dikonsumsi oleh Lembar Nominal 1. Baik : >18,33
responden, orang yang banyak Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
makan makanan yang mengandung gula, 3. Kurang : <11,67
lemak jenuh, lemak trans, dan produk susu
cenderung lebih berkemungkinan memiliki
jerawat.
Olahraga Olahraga yang dilakukan oleh responden, Lembar Nominal 1. Baik : >18,33
olahraga dapat menghilangkan racun yang Kuesioner 2. Cukup : 11,67 s/d 18,33
ada pada tubuh, membersihkan pori-pori 3. Kurang : <11,67
kulit sehingga terhindar dari penyumbatan
minyak atau sebum.
G. Prosedur Penelitian
H. Analisis Data
1. Uji Chi-square
karakteristik responden berupa usia, jenis kelamin dan tipe acne pada
kelompok kontrol dan perlakuan. Syarat dari uji ini adalah tidak ada sel
dengan nilai expected <5 (<20% jumlah sel). Apabila didapatkan hasil
rata skor pre-test dengan post-test tingkat lifestyle pada kelompok kontrol
dan perlakuan. Uji ini diawali dengan melakukan uji normalitas lifestyle
Smirnov karena sampel >50. Kriteria pada uji dependent ini yaitu apabila
sample T-test, dan apabila data tidak terdistribusi normal (p<0,05) maka
rata skor pre-test dan post-test lifestyle antara kelompok kontrol dan
dengan uji independent sample T-test, dan apabila data tidak terdistribusi
normal (p<0,05) dari semua parameter uji sehingga dilanjutkan dengan uji
PEMBAHASAN
hormonal seperti pil KB dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
39
40
keparahan acne.
terkait acne seperti klasifikasi acne, jenis-jenis acne, pengobatan acne secara
acne, serta kebersihan apa saja yang dapat dilakukan untuk merawat kulit agar
tetap sehat selama 30 hari serta dilakukan follow up. Sementara itu, pada
Frekuensi
Karakteristik Kontrol Perlakuan p-value
n= 85 (%) n= 85 (%)
Usia
- <21 tahun (70) 46 (54,1%) 24 (28,2%) 0,001
- >21 tahun (100) 39 (45,9%) 61 (71,8%)
Jenis Kelamin
- Laki-laki (22) 9 (10,6%) 13 (15,3%) 0,361
- Perempuan (148) 76 (89,4%) 72 (84,7%)
Tipe Acne
- Ringan (109) 49 (57,6%) 60 (70,6%) 0,079
- Sedang (61) 36 (42,4%) 25 (29,4%)
dari 170 responden, pada kelompok kontrol dengan usia <21 tahun sebanyak
(28,2%). Sementara itu pada kelompok kontrol dengan usia >21 tahun
385 responden dengan usia <21 tahun sebanyak 180 responden (47%), dan
42
responden yang berusia >21 tahun lebih banyak yang mengalami acne
dan profesi dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dari
(15,2%).
(2008) pada umumnya insiden acne terjadi pada usia 14-17 tahun pada wanita
dan 16-19 tahun pada laki-laki. Seiring bertambahnya usia, angka kejadian
(84,7%). Hasil dari perbedaan jenis kelamin ini menunjukkan bahwa tidak
43
vulgaris lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan, hal ini disebabkan
oleh peranan hormon androgen pada pria memegang peran yang penting
karena kelenjar palit sangat sensitif terhadap hormon ini yang menyebabkan
kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat, oleh sebab itu
gejala acne vulgaris yang berat biasanya terjadi pada pria. Menurut peneliti,
yang diteliti.
Tabel XIII menunjukkan hasil terkait tipe keparahan acne yang dialami
sedang, dan 8 responden (2%) mengalami derajat berat. Hal ini berbeda
Utara Medan dari jumlah 100 responden terdapat 45 orang (45%) yang
mengalami derajat acne sedang, dan 43 orang (43%) yang mengalami derajat
acne ringan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dan penelitian yang serupa, maka dapat
(p=0,079). Hal ini serupa bahwa acne vulgaris yang terbanyak yaitu pada
derajat ringan.
XIV untuk pola tidur, tabel XV untuk pola makan, tabel XVI untuk olahraga,
tabel XVII untuk personal hygiene, dan tabel XVIII untuk aktivitas lain.
Hasil tabel (XIV) menunjukkan perbedaan nilai pola tidur antara pre-
test dan post-test. Pada pre-test responden kelompok kontrol tidak ada
satupun orang yang memiliki pola tidur baik, pola tidur cukup sebanyak 53
orang (62,4%), dan pola tidur kurang sebanyak 32 orang (37,6%). Sedangkan
pada post-test responden kelompok kontrol yang memiliki pola tidur baik
sebanyak 1 orang (1,2%), pola tidur cukup sebanyak 52 orang (61,2%), dan
bahwa peningkatan jumlah responden dengan pola tidur yang baik sebanyak
ada satupun orang yang memiliki pola tidur baik, pola tidur cukup sebanyak
tidur baik sebanyak 4 orang (4,7%), pola tidur cukup sebanyak 71 orang
(83,5%), dan pola tidur kurang sebanyak 10 orang (11,8%). Data tersebut
46
value = 1,000 > α (α=0,05). Menurut teori, tidur terlalu larut malam
dibanding kulit normal dan kulit kering, sehingga produksi sebum yang
Hasil tabel (XV) menunjukkan perbedaan nilai pola makan antara pre-
test dan post-test. Pada pre-test responden kelompok kontrol yang memiliki
47
pola makan baik sebanyak 4 orang (4,7%), pola makan cukup sebanyak 46
makan baik sebanyak 7 orang (8,2%), pola makan cukup sebanyak 44 orang
terdapat peningkatan 3 responden dari pola makan yang cukup ke pola makan
yang baik, dan terdapat peningkatan 2 responden dari pola makan kurang ke
perlakuan yang memiliki pola makan baik sebanyak 5 orang (5,9%), pola
makan cukup sebanyak 52 orang (61,2%), dan pola makan kurang sebanyak
yang memiliki pola makan baik sebanyak 11 orang (12,9%), pola makan
cukup ke pola makan yang baik, dan terdapat peningkatan 3 responden dari
responden dengan pola makan yang baik, dan terdapat 21 responden dengan
pola makan tidak baik. Mahasiswa yang memiliki pola makan tidak baik
dapat memicu acne. Selain itu, perbedaan pola makan antar responden dapat
reaksi yang terjadi pada kelenjar pilosebasea tidak sama pada setiap individu
dan post-test. Pada pre-test kelompok kontrol yang memiliki olahraga yang
responden dari status olahraga yang baik ke status olahraga yang cukup, dan
tidak ada perubahan jumlah responden pada status olahraga yang kurang.
responden dari status olahraga yang cukup ke status olahraga yang baik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
dan diikuti oleh kelompok aktivitas olahraga yang buruk sebanyak 138
responden. Perbedaan hasil ini bisa terjadi karena penyebab dari acne
vulgaris yang belum diketahui pasti dan banyaknya faktor resiko yang
makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, dan musim
aktivitas sehari-hari. Pada saat makan inilah lemak yang tidak kita ketahui
akan dapat masuk ke dalam tubuh kita (Santika, 2016). Peningkatan konsumsi
(Indrawan, 2013). Oleh sebab itu, olahraga yang teratur sangat dianjurkan
antara pre-test dan post-test. Pada pre-test kelompok kontrol yang memiliki
post-test yang memiliki personal hygiene yang baik, cukup, kurang berturut-
hygiene yang cukup ke yang baik. Sementara itu, pada pre-test kelompok
perlakuan yang memiliki personal hygiene yang baik, cukup, kurang berturut-
derajat personal hygiene kulit wajah baik yaitu sebanyak 14 siswa (28,6%),
dan terakhir dengan derajat personal hygiene kulit wajah buruk yaitu 4 siswa
penggunakan sabun khusus saja belum cukup untuk dapat terhindar dari
Personal hygiene kulit wajah yang buruk menjadi salah satu etiologi
penting acne vulgaris, selain kotoran yang menempel pada kulit wajah tidak
menjadi kumpulan sel berukuran besar (Jahns et al., 2012). P.acnes yang
sebagai salah satu komponen sebum menjadi asam lemak bebas sehingga
terjadi kolonisasi yang pada tingkat tertentu memicu terjadinya inflamasi atau
pre-test dan post-test. Pada pre-test kelompok kontrol yang memiliki aktivitas
52
Sementara itu, pada pre-test kelompok perlakuan yang memiliki aktivitas lain
(77,6%), dan tidak ada responden (0,0%). Sedangkan pada post-test yang
(24,7%), 64 responden (75,3%), dan tidak ada responden (0,0%). Artinya ada
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
mengalami acne derajat ringan hingga berat. Dari 69 sampel subjek penelitian
53
Tabel XIX. Hasil Analisis Skor Rata-rata Pola Tidur pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.
(a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)
X̄ ± SD
pada kelompok kontrol rata-rata skor pola tidur pre-test (p=0,000) dan post-
rata-rata skor pola tidur pre-test (p=0,001) dan post-test (p=0,000) tidak
rata pola tidur pada kelompok kontrol dari 11,20±2,43 (pre-test) menjadi
skor pola tidur pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,980) karena
rata pola tidur pada kelompok perlakuan yang lebih besar dibandingkan
skor pre-test dan post-test antar kelompok menunjukkan bahwa rata-rata skor
secara normal, sehingga uji analisis pre-test dan post-test antar kelompok
ada perbedaan bermakna (p=0,589) antara skor pre-test kelompok kontrol dan
pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
bermakna (p=0,001).
responden sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik. Pada 34 sampel remaja
dapat meningkatkan pola tidur sebesar 35%, dan pada 16 sampel orang
sebum wajah pada wanita dengan acne vulgaris. Dari studi ini ditemukan
bahwa kadar sebum wajah rata-rata pada daerah T (dahi, hidung, dan dagu)
secara signifikan lebih tinggi pada wanita dengan kualitas tidur baik
Tabel XX. Hasil Analisis Skor Rata-rata Pola Makan pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.
(a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)
X̄ ± SD
menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor
pola makan pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,082) karena
kenaikan skor rata-rata skor pola makan dari 13,20±3,75 (pre-test) menjadi
terdapat perbedaan yang bermakna antara skor rata-rata pola makan pre-test
(p=0,001).
ada perbedaan bermakna (p=0,384) antara skor pre-test kelompok kontrol dan
pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
57
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Law et al.,
(2010) pada 322 responden mahasiswa di Universitas Hong Kong, China. 322
(p=0,02).
lapisan lemak yang berlebihan dalam tubuh sehingga badan gemuk, kulit
menjadi berminyak dan mudah berjerawat. Sementara itu, sayur dan buah
Tabel XXI. Hasil Analisis Skor Rata-rata Olahraga pada Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April 2021.
(a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)
X̄ ± SD
menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor
olahraga pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,204) karena tidak
terdapat perbedaan yang bermakna antara skor rata-rata olahraga pre-test dan
ada perbedaan bermakna (p=0,704) antara skor pre-test kelompok kontrol dan
pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
59
Ameya & Nair (2017) pada seorang wanita berusia 23 tahun yang didiagnosa
acne vulgaris. Pasien melakukan puasa terapeutik dan yoga selama 30 hari.
Pada hari ke-30 kulit wajahnya menjadi bersih, semua perawatan didasarkan
inflamasi dan menurunkan lemak tubuh dan kadar leukosit yang bersirkulasi.
Tabel XXII. Hasil Analisis Skor Rata-rata Personal Hygiene pada Mahasiswa
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan pada Bulan Maret-April
2021. (a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)
X̄ ± SD
menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor
E-acne (p=0,001).
ada perbedaan bermakna (p=0,066) antara skor pre-test kelompok kontrol dan
pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
61
al., (2015) pada 20 pria dewasa Jepang dengan jerawat ringan sampai sedang.
dimulainya penelitian, dan pada akhir minggu ke-2 dan ke-4. Perbaikan
jerawat yang signifikan diamati dalam 2 minggu, dan lesi jerawat tidak
terdeteksi pada 25% subjek pada minggu ke-4. Tingkat sekresi sebum pada
pipi yang berkorelasi dengan perbaikan. Tidak ada keluhan kekeringan atau
Tabel XXIII. Hasil Analisis Skor Rata-rata Aktivitas Lain pada Mahasiswa
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Angkatan 2017-2021
pada Bulan Maret-April 2021. (a= Wilcoxon, b= Mann-Whitney)
X̄ ± SD
rata aktivitas lain pada kelompok kontrol dari 15,75±2,77 (pre-test) menjadi
menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor
pola makan pre-test dan post-test pada kelompok kontrol (p=0,402) karena
tidak diberi intervensi berupa aplikasi E-acne. Sementara itu pada kelompok
ada perbedaan bermakna (p=0,072) antara skor pre-test kelompok kontrol dan
pre-test kelompok perlakuan. Hasil uji statistik selisih skor rata-rata post-test
63
kontrol (15,55±2,83;post-test).
Responden diberi kosmetik yang dirancang khusus untuk jerawat selama 2-4
jerawat tidak berpengaruh pada jumlah erupsi jerawat. Hal ini bisa terjadi
karena faktor penyebab acne masih belum diketahui hingga saat ini, tidak
E. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
B. Saran
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Adlia, U.S.P., 2018, Pengaruh Faktor Gaya Hidup, Lingkungan dan Genetik
Terhadap Timbulnya Acne Vulgaris Pada Remaja SMAN 26 Jakarta Selatan,
Skripsi, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Afriyanti, R.N., 2015, Akne Vulgaris Pada Remaja, J Majority, 4:102-9.
Ameya, P., Nair, P.M.K., 2017, Role of Therapeutic Fasting along with Other
Naturopathy and Yoga Modalities in Addressing Acne Vulgaris – A single
Case Report, Journal of Fasting and Health, 5(3):103-106.
Ayudianti, P., Indramaya, D.M., 2014, Retrospective: factors aggravating acne
vulgaris, Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin, Vol. 26(1):41-7
Barratt, H., Hamilton, F., Car, J., Lyons, C., Layton, A., Majeed, A., 2009, Outcome
measures in acne vulgaris: systematic review, British Journal of
Dermatology, 160(3):132-6.
Begatin, E., Guadanhim, L.R., Terzian, L.R., Florez, M., 2014, Acne Vulgaris:
Prevalence and Clinical Forms in Adolescents from Sao Paulo, Brazil,
National Center for Biotechnology Information, 89(3): 428–435.
Bergler-Czop, B., Brzezińska-Wcisło, L., 2013., Dermatological problems of the
puberty, Postepy Dermatol Alergol, 30: 178–187.
Bilgic, Z., Bilgi, A., Altinyazar, H.C., 2016, Relationship Between Sleep Quality
and Facial Sebum Levels in Women with Acne Vulgaris, Indian Journal
Dermatol Venereol Leprology, 82(3):313-4.
Buwana, R.M.C., 2020, E-Medicine Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan
Kepatuhan Wanita Dismenore, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta.
Charibaldi, Novrido. 2010. Solusi Pemrograman Java (Dilengkapi Contoh Soal
dan Penyelesaian). Yogyakarta: Pyramida.
Fabbrocini, G., Cacciapuoti, S., Monfrecola, G., 2018, A Qualitative Investigation
of the Impact of Acne on Health-Related Quality of Life (HRQL):
Development of a Conceptual Model, Dermatol Ther (Heidelb), 8:85–99.
Feldman, S., 2004, Diagnosis and Treatment of Acne, American Family Physician
Journal, 69(9):2123-2130
Fitriana, Sri, A.S., Putri, Y., Oktavian, Dini, I., Afrida, Ery, P., Sari, Aditya, D.,
Listyaningrum, Evana, N., Elinda, E., Rachmawati, Mita, P., Puja A.P., Nur,
A., Yunita, N., 2018. Gaya Hidup dan Cara Mengatasi Acne (Studi Pada
66
Isoda, K., Takagi, Y., Endo, K., Miyaki, M., Katsuo, K., Umeda, K., Umeda-
Togami, K., Mizutani, H., 2015, Effects of washing of the face with a mild
facial cleanser formulated with sodium laureth carboxylate and alkyl
carboxylates on acne in Japanese adult males, National Center for
Biotechnology Information, 21(2):247-53.
Jahns, A.C., Lundskog, B., Ganceiviciene, R., Palmer, R.H., Golovleva, I.,
Zouboulis, C.C., McDowell, A., Patrick, S., Alexyev, O.A., 2012, An
Increased Incidence of Propionbacterium acnes Biofilms in Acne Vulgaris: A
Case-Control Study, National Center for Biotechnology Information,
167(1):50-8.
Julaicha, S., 2019, Upaya Peningkatan Pengetahuan, Kesadaran, dan Perilaku
Berobat Pasien Hipertensi dengan Reminder Berbasis Aplikasi Mobile, Tesis,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Kabau, S., 2016, Hubungan Antara Pemakaian Jenis Kosmetik dengan Kejadian
Akne Vulgaris, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Koreck, A., Pivarcsi, A., Dobozy, A., 2003, The role of innate immunity in the
pathogenesis of acne. Dermatology. 206:96-105.
Kurniawati, A.R., 2014, Pengaruh Kebersihan Kulit Wajah Terhadap Kejadian
Acne Vulgaris, Media Medika Muda, p.9-12.
Law, M.P.M., Chuh, A.A.T., Lee, A., 2010, An investigation of the association
between diet and occurrence of acne: a rational approach from a traditional
Chinese medicine perspective, National Center for Biotechnology
Information, 35(1):31-5.
Manarisip, C.K., Kepel, B.J., Rompas, S.S., 2015, Hubungan Stres dengan Kejadian
Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Semester V (Lima) Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Jurnal keperawatan, 3(1); p.1- 6.
Michael, H.G.MD., Anneke, A., Julie, B., 2009. Self-diagnosis of Mild-to-
Moderate Acne for Self Treatment with Blue Light Therapy. The Journal of
Chlinical and Aesthetic Dermatology. Vol. 2(4): 40-44
Movita, T., 2013, Acne Vulgaris, Cermin Dunia Kedokteran, 40(3): 269-272.
Nazaya, M., 2015, Profil Gangguan Kualitas Hidup Akibat Akne Vulgaris pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015, Skripsi.
Universitas Udayana, Denpasar.
Nourmalydza, I., 2016, Hubungan antara Derajat Keparahan Akne Vulgaris dengan
Kualitas Hidup Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi
68
Tjekyan, R.M.S., 2008, Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris, Media Medika
Indonesiana, Vol. 43 Nomor. 1.
Utami, A.A., 2016, Hubungan Aktivitas Olahraga dan Kejadian Akne Vulgaris
Pada Siswa di SMA Negeri 1 Surakarta, Skripsi, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Wasitaatmadja, S.M., 2010, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (ed.6), Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, Jakarta.
Wasitaatmadja, S.M., 2018, Akne, hal. 1, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
Widodo, P.B., 2006, Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri untuk
Mahasiswa Indonesia, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, Vol.3 No.1.
Winardi, R., Wahab, S., 2017, Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Timbulnya
Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin
Angkatan 2014-2017, Skripsi, Universitas Nusantara PGRI, Kediri.
Wulandari, A., Kepel, B.J., Rompas, S.S., 2015, Hubungan Pola Tidur dengan
Kejadian Acne Vulgaris pada Mahasiswa Semester V (Lima) Program
Studiilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Ejournal Keperawatan (e-Kep), Volume 3.Nomor 1.
Zaenglein, A.L., Graber, E.M., Thiboutot, D.M., 2012, Acne vulgaris and
acneiform eruptions. Fitzpatrick's dermatology in general medicine, New
York: McGraw-Hill, 897-905.
70
LAMPIRAN
Petunjuk pengisian :
➢ Bacalah pertanyaan dengan baik
➢ Pilih salah satu jawaban yang anda anggap paling benar
DETEKSI ACNE
1. Berapa jumlah komedo putih/hitam yang ada di wajah anda?
a. Tidak ada
b. Kurang dari 20
c. 20 sampai 100
d. Lebih dari 100
Hasil Penilaian
No. Aspek Penilaian Sesuai Tidak
Masukan
Sesuai
1. Kelengkapan dan
kejelasan materi ✓
pada aplikasi
2. Kesesuaian materi dalam
aplikasi ✓
3. Penggunaan bahasa pada Bahasa yang digunakan
aplikasi ✓ mudah dipahami
4 Kemudahan mengakses Aplikasi mudah diakses
aplikasi ✓
** Berilah tanda checklist (✓) salah satu pilihan jawaban YA/TIDAK
Hasil Penilaian
No. Aspek Penilaian Sesuai Tidak
Masukan
Sesuai
1. Kelengkapan dan
kejelasan materi ✓
pada aplikasi
2. Kesesuaian materi dalam Materi sudah sesuai
aplikasi ✓
3. Penggunaan bahasa pada
aplikasi ✓
4 Kemudahan mengakses
aplikasi ✓
** Berilah tanda checklist (✓) salah satu pilihan jawaban YA/TIDAK
a. Pola Tidur
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 Total
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .764** 1 .426* .286 .071 .714**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .017 .119 .703 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .622** .426* 1 .125 .313 .716**
X3 Sig. (2-tailed) .000 .017 .501 .086 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .286 .286 .125 1 .353 .562**
X4 Sig. (2-tailed) .119 .119 .501 .051 .001
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .017 .071 .313 .353 1 .634**
X5 Sig. (2-tailed) .929 .703 .086 .051 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .728** .714** .716** .562** .634** 1
N 31 31 31 31 31 31
Reliability
N %
Valid 31 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Reliability Statistics
.647 5
Item-Total Statistics
b. Pola Makan
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 Total
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .680** 1 .192 .142 -.023 .674**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .301 .447 .903 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .001 .192 1 .626** .609** .717**
X3 Sig. (2-tailed) .995 .301 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation -.108 .142 .626** 1 .674** .680**
X4 Sig. (2-tailed) .564 .447 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation -.106 -.023 .609** .674** 1 .623**
X5 Sig. (2-tailed) .571 .903 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .515** .674** .717** .680** .623** 1
N 31 31 31 31 31 31
82
Reliability
N %
Valid 31 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Reliability Statistics
.634 5
Item-Total Statistics
c. Olahraga
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 Total
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .605** 1 .228 .124 .270 .594**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .217 .508 .141 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .363* .228 1 .810** .701** .795**
X3 Sig. (2-tailed) .045 .217 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .439* .124 .810** 1 .735** .801**
X4 Sig. (2-tailed) .013 .508 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .562** .270 .701** .735** 1 .858**
X5 Sig. (2-tailed) .001 .141 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .783** .594** .795** .801** .858** 1
N 31 31 31 31 31 31
Reliability
N %
Valid 31 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Reliability Statistics
.820 5
Item-Total Statistics
d. Personal Hygiene
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 Total
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .568** 1 .784** .057 .365* .822**
X2 Sig. (2-tailed) .001 .000 .760 .043 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .439* .784** 1 .148 .570** .852**
X3 Sig. (2-tailed) .014 .000 .427 .001 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .039 .057 .148 1 .489** .466**
X4 Sig. (2-tailed) .837 .760 .427 .005 .008
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .040 .365* .570** .489** 1 .669**
X5 Sig. (2-tailed) .829 .043 .001 .005 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .647** .822** .852** .466** .669** 1
N 31 31 31 31 31 31
Reliability
N %
Valid 31 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Reliability Statistics
.727 5
Item-Total Statistics
e. Aktivitas Lain
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 Total
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .566** 1 .461** .575** .077 .802**
X2 Sig. (2-tailed) .001 .009 .001 .679 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .205 .461** 1 .627** .213 .713**
X3 Sig. (2-tailed) .269 .009 .000 .249 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .511** .575** .627** 1 .183 .843**
X4 Sig. (2-tailed) .003 .001 .000 .324 .000
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .070 .077 .213 .183 1 .420*
X5 Sig. (2-tailed) .708 .679 .249 .324 .019
N 31 31 31 31 31 31
Pearson Correlation .678** .802** .713** .843** .420* 1
N 31 31 31 31 31 31
Reliability
N %
Valid 31 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Reliability Statistics
.735 5
Item-Total Statistics
Cases
a. Usia
Crosstab
Umur Total
<21 tahun >21 tahun
Count 46 39 85
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35,00.
b. Computed only for a 2x2 table
89
b. Jenis Kelamin
Crosstab
Laki-laki Perempuan
Count 9 76 85
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,00.
b. Computed only for a 2x2 table
90
c. Tipe Acne
Crosstab
Ringan Sedang
Count 49 36 85
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 30,50.
b. Computed only for a 2x2 table
91
a. Pola Tidur
Pre-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 53 60 113
Post-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 1 4 5
% within
20.0% 80.0% 100.0%
Baik post_test_pola_tidur
Count 52 71 123
% within
42.3% 57.7% 100.0%
post_test_pola_tidur Cukup post_test_pola_tidur
Count 32 10 42
% within
76.2% 23.8% 100.0%
Kurang post_test_pola_tidur
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_pola_tidur
b. Pola Makan
Pre-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 4 5 9
% within
44.4% 55.6% 100.0%
Baik pre_test_pola_makan
Count 46 52 98
% within
46.9% 53.1% 100.0%
pre_test_pola_makan Cukup pre_test_pola_makan
Count 35 28 63
% within
55.6% 44.4% 100.0%
Kurang pre_test_pola_makan
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total pre_test_pola_makan
Post-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 7 11 18
% within
38.9% 61.1% 100.0%
Baik post_test_pola_makan
Count 44 55 99
% within
44.4% 55.6% 100.0%
post_test_pola_makan Cukup post_test_pola_makan
Count 34 19 53
% within
64.2% 35.8% 100.0%
Kurang post_test_pola_makan
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_pola_makan
c. Olahraga
Pre-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 7 9 16
Count 67 63 130
Count 11 13 24
Post-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 8 12 20
Count 66 63 129
Count 11 10 21
d. Personal Hygiene
Pre-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 22 25 47
% within
46.8% 53.2% 100.0%
Baik pre_test_personal_hygiene
Count 51 45 96
% within
53.1% 46.9% 100.0%
pre_test_personal_hygiene Cukup pre_test_personal_hygiene
Count 12 15 27
% within
44.4% 55.6% 100.0%
Kurang pre_test_personal_hygiene
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total pre_test_personal_hygiene
Post-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 27 32 59
% within
45.8% 54.2% 100.0%
Baik post_test_personal_hygiene
Count 47 42 89
% within
52.8% 47.2% 100.0%
post_test_personal_hygiene Cukup post_test_personal_hygiene
Count 11 11 22
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Kurang post_test_personal_hygiene
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_personal_hygiene
e. Aktivitas Lain
Pre-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 11 19 30
% within
36.7% 63.3% 100.0%
Baik pre_test_aktivitas_lain
Count 68 66 134
% within
50.7% 49.3% 100.0%
pre_test_aktivitas_lain Cukup pre_test_aktivitas_lain
Count 6 0 6
% within
100.0% 0.0% 100.0%
Kurang pre_test_aktivitas_lain
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total pre_test_aktivitas_lain
Post-test
Crosstab
kelompok Total
Kontrol Perlakuan
Count 13 21 34
% within
38.2% 61.8% 100.0%
Baik post_test_aktivitas_lain
Count 70 64 134
% within
52.2% 47.8% 100.0%
post_test_aktivitas_lain Cukup post_test_aktivitas_lain
Count 2 0 2
% within
100.0% 0.0% 100.0%
Kurang post_test_aktivitas_lain
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Total post_test_aktivitas_lain
1. Pola Tidur
a. Kelompok Kontrol
Descriptives
Median 12.0000
Variance 5.924
Minimum 6.00
Maximum 18.00
Range 12.00
Median 12.0000
Variance 5.440
Maximum 19.00
Range 13.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 85
Test Statisticsa
post_kontrol_po
la_tidur -
pre_kontrol_pol
a_tidur
Z -.025b
Asymp. Sig. (2-tailed) .980
b. Kelompok Perlakuan
Descriptives
Median 12.0000
Variance 5.624
Minimum 5.00
Maximum 18.00
Range 13.00
Median 14.0000
Variance 5.844
Minimum 6.00
Maximum 19.00
Range 13.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 85
Test Statisticsa
post_perlakuan
_pola_tidur -
pre_perlakuan_
pola_tidur
Z -7.219b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
2. Pola Makan
a. Kelompok Kontrol
Descriptives
Median 13.0000
Variance 13.600
Maximum 19.00
Range 13.00
Median 14.0000
Variance 14.095
Minimum 7.00
Maximum 23.00
Range 16.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 85
Test Statisticsa
post_kontrol_po
la_makan -
pre_kontrol_pol
a_makan
Z -1.737b
Asymp. Sig. (2-tailed) .082
b. Kelompok Perlakuan
Descriptives
Median 13.0000
Variance 14.067
Minimum 7.00
Maximum 21.00
Range 14.00
Median 15.0000
Variance 16.496
post_perlakuan_pola_maka
Std. Deviation 4.06157
n
Minimum 8.00
Maximum 24.00
Range 16.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Test Statisticsa
post_perlakuan
_pola_makan -
pre_perlakuan_
pola_makan
Z -3.440b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
3. Olahraga
a. Kelompok Kontrol
Descriptives
Median 14.0000
Variance 9.793
Maximum 21.00
Range 13.00
Median 15.0000
Variance 11.135
Minimum 7.00
Maximum 21.00
Range 14.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 84
Test Statisticsa
post_kontrol_ol
ahraga -
pre_kontrol_ola
hraga
Z -1.269b
Asymp. Sig. (2-tailed) .204
b. Kelompok Perlakuan
Descriptives
Median 14.0000
Variance 9.567
Minimum 8.00
Maximum 21.00
Range 13.00
Median 16.0000
Variance 11.539
Minimum 9.00
Maximum 23.00
Range 14.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 85
Test Statisticsa
post_perlakuan
_olahraga -
pre_perlakuan_
olahraga
Z -5.241b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
4. Personal Hygiene
a. Kelompok Kontrol
Descriptives
Median 15.0000
Variance 14.370
pre_kontrol_personal_hygie
Std. Deviation 3.79082
ne
Minimum 7.00
Maximum 21.00
Range 14.00
Median 14.0000
Variance 15.948
post_kontrol_personal_hygi
Std. Deviation 3.99352
ene
Minimum 6.00
Maximum 22.00
Range 16.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
pre_kontrol_personal_hygie
.119 85 .005 .953 85 .004
ne
post_kontrol_personal_hygi
.153 85 .000 .947 85 .002
ene
Ranks
Test Statisticsa
post_kontrol_pe
rsonal_hygiene
-
pre_kontrol_per
sonal_hygiene
Z -.977b
Asymp. Sig. (2-tailed) .328
b. Kelompok Perlakuan
Descriptives
Median 17.0000
Variance 16.107
pre_perlakuan_personal_hy
Std. Deviation 4.01339
giene
Minimum 7.00
Maximum 22.00
Range 15.00
Median 17.0000
Variance 17.069
post_perlakuan_personal_h
Std. Deviation 4.13149
ygiene
Minimum 8.00
Maximum 22.00
Range 14.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
pre_perlakuan_personal_hy
.176 85 .000 .938 85 .000
giene
post_perlakuan_personal_h
.124 85 .003 .918 85 .000
ygiene
Ranks
Test Statisticsa
post_perlakuan
_personal_hygi
ene -
pre_perlakuan_
personal_hygie
ne
Z -5.350b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
5. Aktivitas Lain
a. Kelompok Kontrol
Descriptives
Median 16.0000
Variance 7.712
Maximum 20.00
Range 12.00
Median 16.0000
Variance 8.036
Minimum 10.00
Maximum 22.00
Range 12.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 85
Test Statisticsa
post_kontrol_ak
tivitas_lain -
pre_kontrol_akti
vitas_lain
Z -.837b
Asymp. Sig. (2-tailed) .402
b. Kelompok Perlakuan
Descriptives
Median 17.0000
Variance 6.312
Minimum 11.00
Maximum 24.00
Range 13.00
Median 17.0000
Variance 6.699
post_perlakuan_aktivitas_lai
Std. Deviation 2.58833
n
Minimum 12.00
Maximum 23.00
Range 11.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
pre_perlakuan_aktivitas_lai
.117 85 .006 .978 85 .159
n
post_perlakuan_aktivitas_lai
.136 85 .001 .965 85 .022
n
Ranks
Test Statisticsa
post_perlakuan
_aktivitas_lain -
pre_perlakuan_
aktivitas_lain
Z -2.080b
Asymp. Sig. (2-tailed) .038
Lampiran 14. Hasil Analisis Rata-Rata Skor Pre-Test Dan Post-Test Responden
Pada Antar Kelompok
1. Pola Tidur
Pre-test
Descriptives
Median 12.0000
Variance 5.924
Minimum 6.00
Maximum 18.00
Range 12.00
Median 12.0000
Variance 5.624
Maximum 18.00
Range 13.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Post-test
Descriptives
Median 12.0000
Variance 5.440
Minimum 6.00
Maximum 19.00
Range 13.00
Median 14.0000
Variance 5.844
Minimum 6.00
Maximum 19.00
Range 13.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 170
Kontrol 85 62.66 5326.00
Total 170
Test Statisticsa
pre_test_pola_ti post_test_pola_
dur tidur
2. Pola Makan
Pre-test
Descriptives
Median 13.0000
Variance 13.600
Maximum 19.00
Range 13.00
Median 13.0000
Variance 14.067
Minimum 7.00
Maximum 21.00
Range 14.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Post-test
Descriptives
Median 14.0000
Variance 14.095
Minimum 7.00
Maximum 23.00
Range 16.00
Median 15.0000
Variance 16.496
post_perlakuan_pola_maka
Std. Deviation 4.06157
n
Minimum 8.00
Maximum 24.00
Range 16.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 170
Kontrol 85 75.78 6441.50
Total 170
Test Statisticsa
pre_test_pola_ post_test_pola_
makan makan
3. Olahraga
Pre-test
Descriptives
Median 14.0000
Variance 9.854
Maximum 21.00
Range 13.00
Median 14.0000
Variance 9.567
Minimum 8.00
Maximum 21.00
Range 13.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Post-test
Descriptives
Median 15.0000
Variance 11.135
Minimum 7.00
Maximum 21.00
Range 14.00
Median 16.0000
Variance 11.308
Minimum 9.00
Maximum 23.00
Range 14.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 170
Kontrol 85 74.76 6355.00
Total 170
Test Statisticsa
pre_test_person post_test_perso
al_hygiene nal_hygiene
Mann-Whitney U 3113.000 2700.000
Wilcoxon W 6768.000 6355.000
Z -1.563 -2.852
Asymp. Sig. (2-tailed) .118 .004
4. Personal Hygiene
Pre-test
Descriptives
Median 15.0000
Variance 14.370
pre_kontrol_personal_hygie
Std. Deviation 3.79082
ne
Minimum 7.00
Maximum 21.00
Range 14.00
Median 17.0000
Variance 16.107
pre_perlakuan_personal_hy
Std. Deviation 4.01339
giene
Minimum 7.00
Maximum 22.00
Range 15.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
pre_kontrol_personal_hygie
.119 85 .005 .953 85 .004
ne
pre_perlakuan_personal_hy
.176 85 .000 .938 85 .000
giene
a. Lilliefors Significance Correction
Post-test
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 14.7059 .43316
95% Confidence Interval for Lower Bound 13.8445
Mean Upper Bound 15.5673
5% Trimmed Mean 14.7712
Median 14.0000
Variance 15.948
post_kontrol_personal_hygi
ene Std. Deviation 3.99352
Minimum 6.00
Maximum 22.00
Range 16.00
Interquartile Range 7.00
Skewness -.017 .261
Kurtosis -.939 .517
Mean 16.7529 .44812
95% Confidence Interval for Lower Bound 15.8618
Mean Upper Bound 17.6441
5% Trimmed Mean 16.9052
Median 17.0000
Variance 17.069
post_perlakuan_personal_h
ygiene Std. Deviation 4.13149
Minimum 8.00
Maximum 22.00
Range 14.00
Interquartile Range 6.00
Skewness -.570 .261
Kurtosis -.744 .517
132
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
post_kontrol_personal_hygi
.153 85 .000 .947 85 .002
ene
post_perlakuan_personal_h
.124 85 .003 .918 85 .000
ygiene
Ranks
Total 170
Kontrol 85 73.18 6220.50
Total 170
Test Statisticsa
pre_test_person post_test_perso
al_hygiene nal_hygiene
5. Aktivitas Lain
Pre-test
Descriptives
Median 16.0000
Variance 7.712
Maximum 20.00
Range 12.00
Median 17.0000
Variance 6.312
Minimum 11.00
Maximum 24.00
Range 13.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Post-test
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 15.5529 .30747
95% Confidence Interval for Lower Bound 14.9415
Mean Upper Bound 16.1644
5% Trimmed Mean 15.5327
Median 16.0000
Variance 8.036
post_kontrol_aktivitas_lain Std. Deviation 2.83476
Minimum 10.00
Maximum 22.00
Range 12.00
Interquartile Range 5.00
Skewness .083 .261
Kurtosis -.774 .517
Mean 17.2235 .28074
95% Confidence Interval for Lower Bound 16.6652
Mean Upper Bound 17.7818
5% Trimmed Mean 17.2059
Median 17.0000
Variance 6.699
post_perlakuan_aktivitas_lai
n Std. Deviation 2.58833
Minimum 12.00
Maximum 23.00
Range 11.00
Interquartile Range 2.50
Skewness -.004 .261
Kurtosis -.045 .517
135
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 170
Kontrol 85 71.56 6082.50
Total 170
Test Statisticsa
pre_test_aktivit post_test_aktivit
as_lain as_lain
a. Kelompok Kontrol
No. Nama Tipe Acne
1 Nn. AFN ringan
2 Nn. RM ringan
3 Nn. NNA ringan
4 Nn. ASS ringan
5 Nn. SR ringan
6 Nn. BK ringan
7 Nn. AA sedang
8 Nn. NU sedang
9 Nn. AAF sedang
10 Nn. AER ringan
11 Nn. CFM ringan
12 Nn. DA ringan
13 Nn. NMY sedang
14 Nn. SCD sedang
15 Nn. OWH ringan
16 Nn. FDHP ringan
17 Nn. NCA ringan
18 Nn. SU ringan
19 Nn. TA ringan
20 Nn. DAP sedang
21 Nn. FO sedang
22 Nn. RAP ringan
23 Nn. AARM ringan
24 Nn. CGN sedang
137
25 Nn. RY ringan
26 Nn. DSL sedang
27 Nn. KA sedang
28 Nn. AOS ringan
29 Nn. LAB ringan
30 Nn. SR ringan
31 Nn. SRI ringan
32 Tn. MF sedang
33 Nn. FA ringan
34 Nn. RP sedang
35 Nn. SN sedang
36 Tn. ZCD ringan
37 Nn. NPR ringan
38 Nn. AKA ringan
39 Nn. AT sedang
40 Tn. MZ sedang
41 Tn. MRD ringan
42 Nn. NIA ringan
43 Nn. FAS ringan
44 Nn. ACI ringan
45 Nn. HKN ringan
46 Nn. FA sedang
47 Nn. ASE ringan
48 Nn. AS ringan
49 Nn. I ringan
50 Nn. SSR sedang
51 Nn. ZDU sedang
138
b. Kelompok Perlakuan
No. Nama Tipe Acne
1 Nn. FK ringan
2 Nn. TDP ringan
3 Nn. YI sedang
4 Nn. E sedang
5 Nn. NA ringan
6 Nn. NLN ringan
7 Nn. DAA ringan
8 Nn. NAP sedang
9 Nn. ARF ringan
10 Tn. AW ringan
11 Nn. ZW ringan
12 Tn. AP ringan
13 Tn. KH sedang
14 Tn. AR sedang
15 Tn. AS ringan
16 Nn. RW ringan
17 Nn. ZN sedang
140
45 Nn. NF ringan
46 Nn. UNR ringan
47 Nn. AB ringan
48 Nn. FDR ringan
49 Nn. FNZ sedang
50 Nn. SRD sedang
51 Nn. MAP ringan
52 Nn. RC ringan
53 Nn. RK ringan
54 Nn. VKA sedang
55 Tn. RQN sedang
56 Nn. DM ringan
57 Tn. ASA sedang
58 Nn. RK ringan
59 Nn. SFS sedang
60 Nn. AIM ringan
61 Nn. SNIP ringan
62 Nn. AN ringan
63 Nn. GP sedang
64 Nn. IS sedang
65 Nn. HNF ringan
66 Nn. SNAA ringan
67 Nn. AKF ringan
68 Nn. KNP sedang
69 Tn. HA sedang
70 Tn. PW ringan
71 Nn. AS ringan
142