Anda di halaman 1dari 11

Langkah-langkah Desain Usaha

Layanan Konsultasi dan Jasa PLS


Mata Kuliah : Pengembangan Usaha Layanan Konsultasi dan Jasa PLS
Dosen Pengampu : Dr. Puji Hadiyanti, M.Si

Disusun oleh:
Arfakhsyad Joyonegoro (1104619032)
Muhammad Asyam Musyaffa Arkaan (1104619070)
Penmas B 2019

Pendidikan Masyarakat
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Hidayah, serta KaruniaNya, serta
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “lanngkah-langkah desain usaha layanan konsultasi dan jasa PLS”. sebagai salah satu
bentuk tugas dari mata kuliah Layanan Konsultasi dan Jasa PLS, Program Studi Pendidikan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.

Kami selaku anggota kelompok mengucapkan banyak terimkasih kepada semua pihak
yang telah berperan dan membantu dalam penyusunan laporan observasi ini. Semoga Allah
SWT dapat memberikan balasan yang sesuai dengan budi yang baik yang diberikan kepada
penulis.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan observasi ini masih jauh dari sempurna,
mengingat segala keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulisan. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kebaikan laporan observasi ini. Penulis berharap semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, baik dari pihak penulis maupun pembaca yang budiman.

Jakarta, 29 Maret 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I - PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................2

1.3. Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II - PEMBAHASAN.........................................................................................................4

2.1. Desain Usaha...................................................................................................................4

2.2. Pengertian Usaha Konsultasi………….......……………………………………………8

2.3. Pengertian Usaha Jasa…………………………………………………………………. 9

2.4. Langkah-langkah Desain Usaha....................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sektor jasa adalah salah satu sektor strategis dalam mendukung tercapainya
pembangunan nasional. Posisi tersebut dapat dilihat dari adanya keterkaitan dengan sektor
lain. Jasa konstruksi sesungguhnya merupakan bagian penting dari terbentuknya produk
konstruksi, karena jasa konstruksi menjadi arena pertemuan antara penyedia jasa dengan
pengguna jasa.

Saat ini pengembangan jasa konstruksi dihadapkan pada masalah domestik berupa
dinamika penguatan masyarakat sipil sebagai bagian dari proses transisi demokrasi di tingkat
daerah dan nasional serta berkembangnya beragam model transaksi dan hubungan antara
penyedia dengan pengguna jasa konstruksi dalam lingkup pemerintah dan swasta.

Layanan konsultasi merupakan salah satu jenis layanan dari BK pola 17 plus. Layanan
konsultasi dan layanan mediasi merupakan layanan hasil pengembangan dari pola BK 17 plus.
Dengan adanya layanan ini, maka layanan konsultasi dan layanan mediasi secara otomatis
menjadi tugas konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Layanan konsultasi sendiri memiliki beberapa tujuan yang sangat diperlukan oleh
konsulti. Beberapa diantaranya yaitu mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar
bagi siswa, menyemperunakan komunikasi dengan mengembangkan informasi diantara orang
yang penting, membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku, menciptakan suatu
lingkungan yang berisi semua komponen lingkungan belajar yang baik, dan menggerakan
organisasi yang mandiri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:

1. Apa itu desain usaha?


2. Apa yang dimaksud usaha konsultasi?
3. Apa yang dimaksud usaha jasa?
4. Bagaimana Langkah-langkah Desain Usaha

1.3 Tujuan
Adapun tujuan masalah dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui desain suatu usaha


2. Untuk mengetahui usaha konsultasi
3. Untuk mengetahui usaha jasa
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah Desain Usaha
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Desain Usaha
a. Pengertian Desain Usaha
Desain usaha merupakah suatu model usaha menggambarkan pemikiran tentang bagaimana
sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai - baik itu ekonomi,
sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Desain usaha suatu model usaha layanan
menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan,
memberikan,dan menangkap nilai nilai.

b. Pentingnya Desain Usaha

Dalam menciptakan sebuah desain untuk barang atau layanan yang diproduksi akan terjadi
proses yang sangat panjang. Oleh karena itu hasil dari desain untuk barang atau layanan yang
diproduksi merupakan sebuah hal yang paling penting bagi perusahaan. Bahkan desain pada
hasil produksi itu sendiri bersifat sangat sensitif. Karena akan menentukan pula keberhasilan
atau pun kegagalan dalam ranah usaha.

Perusahaan akan mengutamakan proses serta pengembangan ide dari desain pada layanan
atau barang yang diproduksi tersebut. Maka dalam tahapan sebuah desain pada produk itu
sendiri perlu adanya penanganan khusus mulai dari awal hingga akhir hingga terciptanya
sebuah desain baru yang inovatif atau pengembangan desain pada  barang atau layanan yang
diproduksi itu sendiri yang lebih unik dan menarik menjadi sebuah produk nyata.

2.2 Pengertian Usaha Konsultasi

Pengertian konsultasi adalah suatu bentuk hubungan tolong menolong yang dilakukan oleh
seorang profesional (konsultan) kepada konsultee (keluarga atau individu) dalam hubungannya
menyelesaikan masalah. Konsultasi menurut wiktionary adalah sebuah pertemuan atau
konferensi untuk saling bertukar informasi dan saran. Konsultasi didefinisikan oleh Audit
Commission (1999) sebagai sebuah proses dialog yang mengarah kepada sebuah keputusan.
Definisi tersebut menyiratkan beberapa aspek dalam konsultasi :

a. Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas berbagi dan bertukar informasi
dalam rangka untuk memastikan pihak yang berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang
suatu tema. Oleh karenanya konsultasi adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif.

b. Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang iterative dan berjalan.

c. Konsultasi adalah sebuah dialog antar manusia. Konsultasi dapat melibatkan individu-
individu dalam suatu komunitas, kelompok sosial dan stakeholder, yang merefleksikan
komposisi dari populasi dan organisasi dari suatu area. Oleh karenanya konsultasi adalah
partisipasi.

Sedangkan pengertian usaha menurut Skinner adalah pertukaran barang, jasa atau uang
yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Pada dasarnya, usaha memiliki makna
sebagai "the buying and selling of goods and service". Sedangkan perusahaan usaha adalah suatu
organisas yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan
keuntungan. Raymond E. Glos juga menyebutkan bahwa usaha adalah jumlah seluruh kegiatan
yang diorganisasi oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri,
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta
kualitas hidup mereka.

2.3 Pengertian Usaha Jasa

Dalam artian sederhana, pengertian usaha jasa adalah sebuah usaha yang menjual serta
menawarkan produk berupa pelayanan jasa kepada para konsumennya. Produk yang
diperjualbelikan oleh perusahaan ini adalah pelayanan yang dapat memberikan manfaat bagi
pelanggan yang membutuhkan. Berbeda dengan perusahaan barang, perusahaan jasa tidak
memiliki bentuk produk secara fisik.

Namun dalam beberapa bidang, usaha jasa membutuhkan ‘tunjangan’ produk fisik untuk
membantu memenuhi permintaan dari pelanggan. Seperti usaha jasa transportasi yang
membutuhkan kendaraan seperti sepeda motor maupun mobil untuk memberikan pelayanannya
kepada pelanggan. Perusahaan jasa menawarkan sebuah produk layanan atau keahlian tertentu
yang dapat bermanfaat bagi para pelanggan.

Beberapa usaha jasa yang populer di Indonesia adalah jasa travel, jasa laundry, jasa
penjualan tiket, jasa pijat atau akupuntur, dan masih banyak lagi cabang jasa lain. Usaha di
bidang jasa menjalani aktivitas perekonomiannya dikarenakan ada permintaan dari pasar
terhadap produk pelayanan tersebut. Semakin tinggi tingkat permintaan pasar, maka nilai dari
jasa tersebut juga akan semakin meningkat.

2.4 Langkah-langkah Desain Usaha

Dalam menyiapkan suatu usaha tentu sebagai pemilik perusahaan terutama yang bergerak dalam
konsultasi dan jasa, harus memiliki desain dalam usaha itu sendiri. Adapun Langkah-langkah
untuk desain tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pahami Jenis Jasa Desain , seperti desain Grafis, Ilustrasi dan Animasi, serta Tentukan Pilihan

Cara yang pertama adalah memahami terlebih dahulu jenis jasa apa saja yang sesuai dengan keahlian
perusahaan. Misalnya untuk desain grafis ada beberapa fokus jasa yaitu seperti:

 Desain Grafis untuk Branding


 Desain Cetak Fisik
 Jasa Periklanan
 Desain untuk Pengemasan
 Videografi
 Desainer Grafis Web

Jika sudah mengetahuinya maka selanjutnya tentukan pilihan., Buat menu jasa yang penyedia tawarkan
agar bisa sesuai dengan kemampuan penyedia. Dengan menyesuaikan kemampuan maka hasilnya pun
juga maksimal.

2. Tentukan Bentuk usaha, Target dan Teknik usaha yang akan digunakan
Selanjutnya, tentukan bentuk usaha yang tepat apakah penyedia hanya akan membukanya kecil-kecilan
sendiri, bekerja sama dengan teman, atau bisa juga membuat usaha yang langsung besar. tentunya ini
berkaitan dengan modal.

Selanjutnya harus menentukan target dari usaha ini. Misalnya memilih jasa videografi maka targetnya
bisa calon pengantin, bisa anak sekolah, dan lainnya. Teknik usaha juga harus disesuaikan yang pasti,
untuk zaman sekarang teknik yang digunakan harus paling modern.

3. Riset Tarif Konsultasi dan Jasa Serupa dari Perusahaan Lain

Berikutnya, harus melakukan riset harga atau tarif dari perusahaan lain yang memiliki fokus usaha yang
sama. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menentukan harga yang tepat untuk jasa yang penyedia jual
nantinya.

Penyedia harus benar-benar mengetahui harga pasar saat itu. Jangan sampai usaha yang baru buka tetapi
harganya malah lebih mahal dari pada usaha desain grafis yang sudah berdiri sebelumnya. penyedia bisa
melakukan riset dengan melihat tarif dari modul mereka atau dengan cara yang lainnya.

4. Tentukan Modal yang akan akan digunakan

Yang berikutnya, harus menentukan modal yang tepat untuk usaha yang satu ini. bisa menggunakan
modal sendiri, modal bersama, atau membuka investasi bagi beberapa pengusaha besar lainnya.

Jika menggunakan modal sendiri maka nantinya keuntungan yang didapatkan adalah resmi dan murni
milik penyedia sendiri. Tapi, jika menggunakan modal bersama atau membuka investasi bagi orang lain
maka keuntungan akan dibagi.

Pembagiannya sudah tentu harus sesuai dengan jumlah persentase jumlah modal yang mereka tanamkan.
Kedua cara ini sama saja menguntungkannya asal bisa mengelola usaha dengan baik dan benar.

5. Persiapkan Alat dan Tempat Usaha

Yang selanjutnya yaitu mempersiapkan alat dan juga tempat usaha. Sebagai desainer grafis tentunya yang
paling dibutuhkan adalah komputer, mouse, printer, dan juga beberapa perangkat lunak untuk mendesain.

Alat-alat ini harus tersedia baik dengan membeli sendiri atau penyedia bisa mencicil. Jika penyedia punya
relasi dengan perusahaan yang berkecimpung di bidang alat elektronik maka bisa jadi mitra usaha. Jika
penyedia hanya usaha kecil-kecilan untuk kebutuhan alat juga tak akan terlalu banyak.
Berbeda jika perusahaan yang penyedia bangun besar maka unit yang dibutuhkannya pun juga besar.
Apalagi jika penyedia juga memiliki karyawan yang cukup banyak maka kebutuhan unit makin
kompleks. Bukan hanya alat untuk yang berkaitan dengan desain, tapi alat usaha untuk akuntansi dan
lainnya juga harus dipersiapkan.

6. Siapkan Legalitas atau Izin Berusaha

Berikutnya, Penyedia juga harus mengurus legalitas atau izin dalam berusaha. Tahap ini adalah yang
paling penting dalam berusaha terutama untuk membentuk kepercayaan para pelanggan. Penyedia harus
mendaftarkan diri sehingga perusahaan penyedia secara resmi sudah diakui negara.

Selain itu, apabila usaha penyedia berhasil biasanya banyak orang yang memilih untuk meniru usaha
orang lain. Nah, jika hal ini terjadi ketika penyedia belum mendaftarkan diri maka tidak bisa dibawa ke
ranah hukum.

Apalagi jika sampai legalitas dan izin usaha terlebih dahulu didaftarkan oleh si perusahaan yang curang
itu. Walaupun penyedia berdiri lebih dulu maka yang pasti mereka lah yang akan memenangkan
persidangan atas nama perusahaan itu.
DAFTAR PUSTAKA
Cara Memulai Usaha Menjadi Desainer Grafis, Ilustrasi, dan Animasi (koinworks.com)

https://accurate.id/marketing-manajemen/pentingnya-desain-produk-pada-usaha/

Anda mungkin juga menyukai