DAFTAR ISI
Apa arti Shalat Tarawih ? ................................................................................................. 3
Kapan waktu melaksanakan shalat tarawih ?.................................................................... 4
Bagaimana tata cara melaksanakan shalat tarawih ? ........................................................ 4
Apa Keutamaan Shalat Tarawih ?..................................................................................... 4
Bagaimana Qunut yang di ajarkan Nabi n pada shalat witir di bulan Ramadhan ? ....... 15
SHALAT TARAWIH
(Penjelasan disertai Metode Tanya Jawab)
Fauzi M. Noor S. Sy (Abu ‘Aisyah)
Jawab
ضا َن َوََل فِي غَْي ِرهِ َعلَى إِ ْا َدى َ صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ِزي ُد فِي َرَم ِ ُ ما َكا َن رس
َ ول اللَّو َُ َ
س ْل َع ْن ِّ َ ُصلِّي أ َْربَػ ًعا فَ َال تَس ْل َع ْن ُا ْسنِ ِه َّن َوطُولِ ِه َّن ثُ َّم ي
َ َصلي أ َْربَػ ًعا فَ َال ت َ َ َُع ْش َرَة َرْك َع ً ي
صلِّي ثََالثًا ِ ِ
َ ُُا ْسن ِه َّن َوطُول ِه َّن ثُ َّم ي
“Tidaklah Rasulullah n melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dan di
bulan-bulan lainnya lebih dari sebelas raka'at, Beliau shalat empat raka'at, dan jangan
kamu tanya tentang bagus dan panjangnya kemudian Beliau shalat empat raka'at lagi
dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya kemudian Beliau shalat tiga
raka'at".2
( ثمkemudian), adalah kata penghubung yang memberikan makna berurutan, dan
adanya jedah waktu.3
1
Al-Mawsu’ah Al- Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, 27:135. Penomoran Maktabah Syamilah
2
HR. Bukhari, no. 1147
3
Lihat dalil lainnya di Majalah As-Sunnah 07/VII/1424H hal. 26 - 34
4
Jawab
Jawab
Penjelasan terkait hal ini lebih jelas dan terperinci, saya menyarankan para
pembaca untuk membaca Kitab Shalatut Tarawih‟ (hal 101 – 115) karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin v atau kitab beliau Shalat Malam (Sudah diterjemahkan ke
bahasa Indonesia).
Cara melaksanakan shalat tarawih (Penjelasan di bawah ini tanpa batasan raka‟at) :
a. 4 Rakaat sekaligus dengan sekali salam pada raka‟at terakhir, berstirahat. Dan
shalat witir. DALILNYA (LIHAT HADITS AISYAH PADA JAWABAN
NO.1)
b. 2 raka‟at salam, 2 raka‟at salam, beristirahat, kemudian di lanjutkan shalat
witir. DALILNYA (LIHAT HADITS AISYAH PADA JAWABAN NO. 2)
Jawab
4
Al-Fiqhu Al-Manhaji ala madzhabi al-Imam Asy Syafi’I, hal. 237. Penomoran Maktabah Syamilah
5
HR. Muslim, no. 736
5
Dari Abu Dzar z,,, Nabi n pernah mengumpulkan keluarga dan para
sahabatnya. Lalu beliau bersabda :
“Barang siapa yang shalat bersama Imam sampai selesai, ditulis untuknya
pahala shalat satu malam penuh”7 (Lebih lengkapnya hadits ini pada Jawaban No. 5)
Jawab
Sifat shalat tarawih di masa Nabi n dikerjakan setelah selesainya shalat „Isya
hingga lewat separuh malam, bahkan para Sahabat menyangka tidak akan mendapatkan
waktu sahur lagi. Dengan shalat yang sangat bagus dan panjang. Dan dikerjakan
sebanyak 11 raka‟at (8 tarawih, 3 Witir).
6
HR. Bukhari, no. 37
7
Shahih. HR. An-Nasa’I, no. 2193; At-Tirmidzi, no. 806; Ibnu Majah, no. 1327.
6
“Barang siapa shalat (tarawih) bersama imam sampai selesai. maka ditulis untuknya
shalat satu malam (suntuk).”
Kemudian beliau tidak memimpin shalat lagi, hingga Ramadhan tinggal tiga hari. Maka
beliau memimpin kami shalat pada malam ketiga. Beliau mengajak keluarga dan
istrinya. Beliau mengimami sampai kami khawatir tidak mendapat falah.
saya (perawi) bertanya, apa itu falah? Dia (Abu Dzar) berkata, "Sahur.
Hadits ‘aisyah x
ص َالتِِو
َ ِصلَّى ب
ٍ َ ول اللَّ ِو صلَّى اهلل َعلَي ِو وسلَّم صلَّى فِي الْمس ِج ِد َذ
َ َو، َات لَْيػل َْ َ َ ََ ْ ُ َ َ َن َر ُس َّ أ
َّ اجتَ َمعُوا ِم َن اللَّْيػلَ ِ الثَّالِثَ ِ أَ ِو
الرابِ َع ِ فَػلَ ْم ْ َّاس ثُ َّم
ِِ ِ َّ ثُ َّم،نَاس
ُ َوَكثُػ َر الن، َصلى م َن الْ َقابل َ ٌ
ت الَّ ِذي ُ ْ «قَ ْد َرأَي:ال َ ََصبَ َح ق ْ فَػلَ َّما أ،صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ِ ُ ي ْ رج إِلَي ِهم رس
َ ول اللَّو َُ ْ ْ ْ ُ َ
كَ ِيت أَ ْن يُػ ْف َر َ َعلَْي ُ ْم» َوذَل ُ وج إِلَْي ُ ْم إََِّل أَنِّي َ ِش ِ صنَػ ْعتُ ْم فَػلَ ْم يَ ْمنَػ ْعنِي ِم َن الْ ُ ُر
َ
ضا َن َ فِي َرَم
“bahwa Rasulullah n pada suatu malam mengerjakan shalat di masjid, dan
orang-orang pun ikut shalat dengan beliau. Kemudian besoknya Rasulullah shalat lagi
dan orang-orang yang ikut pun bertambah banyak. Lalu orang-orang berkumpul pada
malam yang ketiga -atau keempat- namun beliau tidak keluar kepada mereka. Pada pagi
harinya beliau bersabda: "Aku telah mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada
yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan aku khawatir hal tersebut
akan diwajibkan kepada kalian." Dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan.”8
8
HR. An-Nasa’I, no. 1604
7
Jawab
رجت م عمر بن ال طاب رضي اهلل عنو:وعن عبد الرامن بن القارئ أنو قال
، يصلى الرجل لنفسو،) متفرقون4( فإذا الناس أوزاع،ليل في رمضان إلى المسجد
إنى أرى لو جمعت ىؤَلء على قارئ: فقال عمر.ويصلى الرجل فيصلى بصالتو الرىط
ثم رجت معو ليل أ رى والناس. ُبى بن كع ّ ثم عزم فجمعهم على أ.وااد ل ان أمثل
ِ : قال عمر،يصلون بصالة قارئهم
والتي ينامون عنها أفضل من التي،نعمت البدع ىذه
" وكان الناس يقومون أولو-يريد آ ر الليل- يقومون
“Dari Abdurrahman bin Abdin al-Qari, bahwa ia berkata, “Pada suatu malam di
bulan Ramadhan saya pernah keluar pergi bersama Umar bin Khaththab zke
masjid, ternyata orang-orang terbagi berkelompok-kelompok, yaitu ada orang yang
shalat sendirian ada (lagi) orang yang shalatnya diikuti oleh beberapa orang, maka
Umar berkata, „Aku berpikir, jikalau aku kumpulkan orang-orang ini di bawah satu
Imam, tentu lebih pantas. Kemudian ia bertekad mengumpulkan mereka dan mengangkat
Ubay bin Ka‟ab sebagai Imam mereka. Kemudian aku keluar (lagi) bersamanya pada
malam berikutnya, di waktu itu orang-orang sedang shalat di bawah satu Imam,
kemudian Umar berkata, „Sebaik-baik bid‟ah ini,‟ dan orang-orang yang tertidur dari
shalatnya ini di awal waktu (mengerjakan di akhir waktu), lebih afdhal daripada mereka
yang mengerjakannya.‟ Sedang orang-orang mengerjakannya di awal waktu.”9
9
Al-Wajiz fi fiqhis sunnah wal kitabil ‘aziz, hal. 141-142
10
Qiyaamu Ramadhaan, hal. 25, Penomoran Maktabah Syamilah
8
أمر عمر بن ال طاب رضي اهلل عنهػ أبي بن كع وتميما الداري أن يقوما للناس
وقد كان القارئ يقرأ بالمئين اتى كنا نعتمد على العصي من طول:بإادى عشر ركع قال
"القيام وما كنا ننصرؼ إَل في بزوغ الفجر
"Umar bin Khattab z memerintah Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad Dari agar
memimpin shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan 11 raka'at. Maka sang qari'
membaca dengan ratusan ayat, hingga kita bersandar pada tongkat karena sangat
lamanya berdiri. Maka kami tidak pulang dari tarawih, melainkan sudah di ujung
fajar.”11
Jawab
11
Shalat At Tarawih, Hal. 53, Penomoran Maktabah Syamilah
12
Fathul bari, 4/253, Penomoran Maktabah Syamilah
13
Ibid
9
س فِي َ ْي ٍء
َ ين َولَْي
ِ ٍ ِ ِ ِت النَّاس يػ ُقومو َن بِالْم ِدين ِ بِتِس ٍ وثََالث
َ ين َوب َم َّ َ بثَ َالث َوع ْش ِر
َ َ ْ َ َ ُ ََ ُ َْرأَي
ضي ٌقِ ك َ ِِم ْن ذَل
“Aku melihat manusia shalat di Madinah 39 rakaat, dan 23 di Mekkah, dan ini
adalah masalah yang lapang.”14
8. Sebagian orang shalat tarawih 8 + 3 Witir (11 Raka’at), ada juga yang tarawih
20 + 3 Witir (23 Raka’at), manakah yang benar ?
Jawab
Kedua-duanya benar telah terdapat riwayat yang shahih dari sejumlah hadits yang
telah berlalu diatas (Lihat jawaban No.7). Dan perlu kita ketahui bahwa tidak ada batasan
jumlah raka‟at tertentu dalam hal ini. Berikut kami sampaikan beberapa komentar para
Ulama :
Imam asy Syafi’I v
ِ س ٌن َوإِ ْن أَ ْكثَػ ُروا ُّس ام َوأَقَػلُّسوا ُّس ِ
س ٌن َ ود َوأَ َ ُّسفوا الْق َر
َ َ َاءةَ ف َ الس ُج َ َ َود ف
َ الس ُج َ َإِ ْن أَطَالُوا الْقي
َا ُّس إِلَ َّي
َ َو ْاأل ََّو ُل أ
"Seandainya mereka memanjangkan bacaan dan menyedikitkan bilangan
sujudnya, maka itu bagus. Dan seandainya mereka memperbanyak sujud dan
meringankan bacaan, maka itu juga bagus, tetapi yang pertama lebih aku sukai."15
14
Ibid
15
Ibid
10
lainnya.”16
16
Ibid
11
jama‟ah kemungkinan senang dengan raka‟at-raka‟at yang panjang, maka lebih bagus
melakukan shalat malam dengan 10 raka‟at ditambah dengan witir 3 raka‟at,
sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi n sendiri di bulan Ramdhan dan bulan
lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang terbaik.
Namun apabila para jama‟ah tidak mampu melaksanakan raka‟at-raka‟at yang
panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 raka‟at itulah yang lebih utama.
Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak Ulama. Shalat malam dengan 20
raka‟at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka‟at shalat malam yang sepuluh dan
yang empat puluh. Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka‟at
atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikitpun. Bahkan para
Ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan Ulama
lainnya.
Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan
Ramadhan memiliki batasan bilangan tertentu dari Nabi n sehingga tidak boleh
lebih atau kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.”
Jawab
Jawab
Hal ini sangat di anjurkan, telah berlalu dalilnya Pada jawaban No. 5 (Hadits Abu
Dzar).
11. Bagaimana dengan orang yang menjadi Imam Shalat Tarawih dengan sangat
cepat ?
Jawab
Tidak satupun dari Para Imam MADZHAB membolehkan shalat seperti itu,
bahkan itu termasuk Shalat orang Munafiq, Allah l berfirman :
17
Qiyaamu Ramadhaan, hal. 19-22. Adapun dalil Nabi mengajak Keluarganya untuk shalat tarawih berjama’ah
terdapat pada Jawaban no.5 dari HADITS ABU DZAR
12
Dan sangat jelas perbuatan itu bertentangan dengan cara Shalat Nabi n
sebagaimana telah kami sebutkan dalam Hadits ‘Aisyah pada jawaban No. 1 tentang
BAGUS DAN PANJANG shalat Nabi n.
Rasulullah n bersabda.
ِ
َ صلُّسوا َك َما َرأَيْػتُ ُموني أ
ُصلِّي َ
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku Shalat”18
12. Apa hukumnya Imam yang mengkhususkan membaca Surah al-Ikhlas (Qul
Huwallaahu ahad) di setiap raka’at ke-2 pada Shalat Tawarih ?
Jawab
18
Fathul bari, 2/172, Penomoran Maktabah Syamilah
19
HR. Muslim, no. 1718, Bukhari, no. 2697 dengan Lafadz ٌّ فَػ ُه َو َرد،س فِ ِيو ِ َ من أَا َد
َ ث في أ َْم ِرنَا َى َذا َما ل َْي ْ َْ
13
13. Apa hukumnya dzikir yang dipimpin Imam/Bilal di antara shalat tarawih
seperti yg ada di masyarakat ?
Jawab
Jawaban Persoalan ini sama dengan jawaban pada poin No. 12.
14. Apakah ada Do’a khusus di antara shalat tarawih dan shalat witir seperti
praktek yang ada di masyarakat ?
Jawab
Jawab
Jumlah raka‟at shalat witir minilmal 1 raka‟at, maksimal 11 raka‟at. Jika berwitir
dengan tiga raka‟at maka shalat witir itu bisa dilakukan dengan dua raka‟at salam, lalu di
tambah dengan satu raka‟at salam. Boleh pula shalat tersebut dilakukan dengan tiga
raka‟at langsung salam. Cara yang kedua, yaitu dengan melakukan sekali tasyahud,
bukan dua kali tasyahud. Jika dijadikan dua kali tasyahud maka miriplah dengan shalat
maghrib, padahal shalat sunnah tidak boleh diserupakan dengan shalat wajib.20
16. Bagaimana dengan orang yang menunda shalat witir di rumah setelah tarawih
bersama Imam, Karena ingin menambah SHALAT TAHAJUD LAGI di rumah
?
Jawab
Hal itu tidak mengapa, namun ia telah kehilangan keutamaan shalat bersama
Imam di bulan Ramadhan, padahal telah di anjurkan oleh para „Ulama. Sebagaimana
telah disebutkan dalam Hadits pada Jawaban No.4.
20
, ,
Ramadhan bersama Nabi n , Muhammad Abduh Tausikal, Hal. 56-57
14
ثم قام من الليل وتهجد َل مان من،ولو أن اانسان صلى التراويح وأوتر م اامام
بل ي فيو الوتر الذي أوتره م اامام ويتهجد م اامام ما، وَل يعيد الوتر،ذلك
، ول ن تفوتو متابع اامام، وإن أ ر الوتر إلى آ ر صالة الليل َل مان،يسر اهلل لو
«من قام م: لقولو صلى اهلل عليو وسلم،معا
ً وأن يوترا،واألفضل أن يتاب اامام
وَل يمن ىذا أن، فيتاب اامام ويوتر معو، » اامام اتى ينصرؼ كت لو قيام ليل
.يقوم من آ ر الليل فيتهجد
“Jika ada orang yang shalat tarawih dan shalat witir bersama imam, kemudian
dia bangun malam dan melaksanakan tahajud maka itu diperbolehkan, dan dia tidak
perlu mengulangi witir, tetapi cukup dengan witir yang dia laksanakan bersama imam
…. Jika dia ingin mengakhirkan witir di ujung malam maka itu diperbolehkan, namun
dia tidak mendapatkan keutamaan mengikuti Imam. Yang paling utama adalah mengikuti
Imam dan witir bersama Imam. Mengingat sabda Nabi n, „Barang siapa yang ikut
shalat tarawih berjamaah bersama Imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat
seperti shalat semalam suntuk.‟ Hendaknya dia mengikuti imam, witir bersama imam,
dan jangan jadikan ini penghalang untuk bangun di akhir malam dalam rangka
tahajud.”21
17. Setelah shalat witir bersama Imam di masjid, tapi ingin menambah dengan
shalat Tahajud di rumah pada tengah malam, apakah boleh ?
Jawab
21
Majmu‟ Fatawa Syaikh Shaleh Al-Fauzan, 2/435, Penomoran Maktabah Syamilah
22
HR. An-Nasa’I, no. 1679
15
Dan telah jelas keterangan ini pada keterangan Syaikh Shaleh Al-Fauzan افظو اهلل
pada jawaban No. 16.
18. Bagaimana Qunut yang di ajarkan Nabi n pada Shalat witir di bulan
Ramadhan ?
Jawab
Do’a Qunut
َوبَا ِر ْك لِي،ت
َ يم ْن تَػ َولَّْي ِ َِّ
َ َوتَػ َولني ف،ت
َ يم ْن َعافَػ ْي ِ ِِ
َ َو َعافني ف،ت
ِ ِِ
َ اللَّ ُه َّم ْاىدني ف
َ ْيم ْن َى َدي
َ َوإِنَّوُ ََل يَ ِذ ُّسل َم ْن َوالَْي،ك
،ت َ ضى َعلَْي َ ضي َوََل يُػ ْق ِ ك تَػ ْقَ َّ إِن،ت َ ض ْي َ َ َوقِنِي َ َّر َما ق،تَ يما أَ ْعطَْي َف
ِ
كَ ك إَِلَّ إِلَْيَ ت َوَلَ َم ْن َجأَ ِم ْن َ ت َربَّػنَا َوتَػ َعالَْيَ ارْك
َ َ تَػب،ت َ َوََل يَ ِع ُّسز َم ْن َع
َ ْادي
“Ya Allah, tunjukilah aku sebagaimana Engkau memberikan petunjuk (kepada
selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan (kepada
selainku), jadikanlah aku wali-Mu sebagaimana Engkau jadikan (selainku) sebagai wali,
berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan
takdir-Mu, sesungguhnya Engkau mentakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan
sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak
mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Rabb
kami, dan tidak ada tempat keselamatan kecuali kepada-Mu.”23
Tempat Membacanya
Boleh dikerjakan setelah bangkit dari ruku‟, dan inilah yang menjadi sebagian
pendapat para „Ulama di antaranya Imam Syafi‟I v dan Imam Ahmad v, Syaikh
Muhammad Nashiruddin v menjelaskan di dalam kitab beliau pada Point ke-16 :
,
namun terdapat dalam kitab Sifat Shalat Nabi n, Hal. 335-336, Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah.
16
“dan tidak mengapa melakukan qunut setelah bangkit dari ruku‟ ”24
Jawab
TIDAK BOLEH. Jawaban persoalan ini sama dengan jawaban pada poin
No. 12.
Jawab
Hadits ‘Ali bin abi Thalib z, ia berkata Nabi n berdo’a di akhir shalat
witir-Nya :
24
Qiyaamu Ramadhaan, hal. 31, Penomoran Maktabah Syamilah
25
HR. An-Nasa’I, no. 1733
26
HR. As-Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi, no. 1733, 3/245. Penomoran Maktabah Syamilah
17
َ ك ِم ْن
ََل،ك َ ِك ِم ْن عُ ُقوبَت
َ ِ َوأَعُوذُ ب،ك َ اك ِم ْن ُس ْ ِط
َ ِ َوبِ ُم َعافَات،ك َض َ اللَّ ُه َّم إِنِّي أَعُوذُ بِ ِر
َ ت َعلَى نَػ ْف ِس
ك َ ت َك َما أَثْػنَػ ْي
َ ْك أَنَ اء َعلَْي
ً َُاصي ثَػن
ِ ْأ
“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha mulia yang menyukai
permintaan maaf, maafkanlah aku.”27
Dari keterangan sejumlah hadits di atas berikut kami simpulkan bacaan do‟a
setelah shalat witir sesuai petunjuk Nabi n :
ِ ِ س ْب ا َن الْملsebanyak TIGA KALI dengan cara Lebih
ِ ك الْ ُق ُّسد
وس
1. Membaca َ َ ُ
mengeraskan pada Bacaan Ke-3, berbeda dengan di kesempatan pertama dan
kedua. Serta MEMANJANGKAN BACAAN “Qudduus” sebanyak EMPAT
ATAU ENAM HARAKAT.28
2. Setelah itu Boleh ditambah dengan Lafadz وح ب ال َْم َالئِ َ ِ َو ُّس
ِ الر ِّ َر
3. Dan terakhir boleh dengan ditambahkan do‟a :
َ ك ِم ْن
ََل،ك َ ِك ِم ْن عُ ُقوبَت
َ ِ َوأَعُوذُ ب،ك َ اك ِم ْن ُس ْ ِط
َ ِ َوبِ ُم َعافَات،ك َض َ اللَّ ُه َّم إِنِّي أَعُوذُ بِ ِر
َ ت َعلَى نَػ ْف ِس
ك َ ت َك َما أَثْػنَػ ْي
َ ْك أَنَ اء َعلَْي
ً َُاصي ثَػن
ِ ْأ
Selesai ditulis :
Desa Supilopong, Kab. Parigi Moutong, Sulawesi tengah 23/08/39 – ه09 Mei 2018 M
Hamba yang Dhaif
Fauzi M. Noor S. Sy (Abu ‘Aisyah)
27
HR. Abu Daud, no. 1427
28
, ,
Lihat Ramadhan bersama Nabi n , Muhammad Abduh Tausikal, Hal. 73-74
18