Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SHALAT TARAWIH DAN SHALAT WITIR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Ibadah

Disusun Oleh:

Raihan Saputra 23862302564

Ahmad Fauzi 23862302845

Syahriani 23862302724

Dosen Pengampu :

M. Abdul Ghofur, M.H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

T.A 1445 H / 2023 M


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhananahu wa ta’ala yang


telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga punulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul ‘Shalat tarawih dan shalat witir’ ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam tak lupa dilimpahkan kepada uswatun hasanah
yakni Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wassalam. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen bapak M. Abdul Ghofur, M.H
pada mata kuliah fiqih ibadah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagi sebagiaan
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bintan, 16 September 2023

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar belakang ..............................................................................................1


B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan ..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Pengertian shalat tarawih dan witir ............................................................. 3


B. Dalil shalat tarawih dan witir .......................................................................4
C. Hukum shalat tarawih dan witir ...................................................................5
D. Tata cara shalat tarawih dan witir.................................................................7
E. Hikmah shalat tarawih dan witir ................................................................ 11

BAB III PENUTUP ...............................................................................................16

A. Kesimpulan 16
B. Saran ..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Shalat tarawih adalah shalat yang dilakukan pada malam bulan


ramadan setelah shalat isya. Mengerjakan shalat malam pada bulan
Ramadan atau shalat tarawih itu hukumnya sunnah bagi laki-laki dan
perempuan.shalat tarawih juga dapat menjadi sarana bag umat slam untuk
meraih keutamaan dan pahala di bulan Ramadan. Maka dari itu, shalat
tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Adapun tentang masalah
rakaatnya itu bukanlah menjadi masalah, karena intinya kita dianjurkan
supaya beramal pada malam bulan Ramadan.

Shalat witir adalah salat yang dilakukan sebagai penutup salat


malam, misalnya dilakukan setelah melaksanakan berbagai salat sunah
malam seperti tahajud, hajat, istikharah dan lain sebagainya dengan jumlah
rakaat ganjil. Hukum shalat witir merupakan sunnah muaqad dan paling
dianjurkan diantara shalat sunah lainnya. yang berbeda atau adanya
beberapa hadis yang saling bertentangan. Namun perbedaan pendapat
dalam hukum shalat witir tidak boleh menjadi masalah, yang terpenting
adalah bagaimana kita bisa mengamalkan shalat witir ini secara terus
menerus seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian shalat tarawih dan witir?
2. Apa saja dalil dari shalat tarawih dan witir?
3. Apa hukum dari shala tarawih dan witir?
4. Bagaimana tata cara shalat tarawih dan witir?
5. Apakah hikmah dari shalat tarawih dan witir?
C. Tujuan penulisaan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian shalat tarawih dan witir
2. Untuk mengetahui dalil dari shalat tarawih dan witir

1
3. Untuk mengetahui hukum dari shalat tarawih dan witir
4. Untuk mengetahui tata cara shalat tarawih dan witir
5. Untuk mngetahui hikmah dari shalat tarawih dan witir

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Tarawih Dan Witir


1. Pengertian shalat tarawih

Salat tarawih (kadang-kadang disebut Teraweh, Taraweh, atau Tarwih)


berasal dari bahasa arab yaitu bentuk jamak dari ‫ ت َْر ِو ْي َحة‬yang diartikan sebagai
"waktu sesaat untuk istirahat".

Sedangkan secara istilah berarti shalat sunah yang khusus dilaksanakan


hanya pada malam-malam bulan Ramadan. Dinamakan tarawih karena orang
yang melaksanakan shalat sunah dimalam bulan Ramadan beristirahat
sejenak diantara dua kali salam atau setiap empat rakaat. Sebab dengan duduk
tersebut, mereka beristirahat karena lamanya melakukan qiyam Ramadan.
Bahkan, dikatakan bahwa mereka bertumpu pada tongkat karena lamanya
berdiri. Dari situ kemudian, setiap empat rakaat (dengan 2 salam) disebut
tarwihah, dan semuanya disebut tarawih.1

Menurut riwayat ahli hadis, selama hidupnya Rasulullah Saw tiga kali
shalat tarawih di Masjid bersama-sama dengan orang banyak, yaitu pada
malam tanggal 23, 25, dan 27 Ramadan. Sesudah itu beliau tidak shalat
tarawih berjamah lagi karena beliau takut shalat itu dijadikan wajib atas
mereka dikemudian hari. Jumlah rakaat yang beliau kerjakan bersama-sama
dengan orang itu ialah 8 rakaat.

Dimasa khalifah Umar bin khattab beliau mengumpulkan orang


banyak, lalu shalat bersama-sama mereka 20 rakaat, sedangkan yang ikut
dalam jamaah khalifah itu beberapa sahabat yang terkenal dan terkemuka
dimasa itu. Tidak seorang pun dari mereka yang membantah beliau.
Kemudian dimasa Umar bin abdul aziz, tarawih itu dijadikan 36 rakaat.2

1
https://repository.uin-suska.ac.id
2
H. Sulaiman rasjid. 2021. Fiqh islam. Bandung : Sinar baru algensindo. Halaman 150-151.

3
2. Pengertian shalat witir

Salat witir secara bahasa berarti ganjil. Sedangkan secara istilah shalat
witir berarti salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah
waktu isya dan sebelum waktu shalat subuh dengan rakaat ganjil. Shalat ini
dilakukan setelah shalat lainnya, seperti tarawih dan tahajjud. Shalat ini
dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk "mengganjili" shalat-
shalat yang genap, karena itu dianjurkan untuk menjadikannya akhir shalat
malam.

Shalat witir artinya shalat ganjil (satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat
, tujuh rakaat, sembilan rakaat atau sebelas rakaat). Sekurang-kurangnya satu
rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas rakaat, boleh memberi salam setiap
dua rakaat, dan yang terakhir boleh dilakukan satu atau tiga rakaat.3

B. Dalil Shalat Tarawih Dan Witir


Berikut ini ialah dalil dari salat tarawih dan witir yang bersumber dari
buku Fiqih islam karya H.Sulaiman rasjid.4
1. Dalil shalat tarawih

ُ ‫سلَّ َمْي َُرغ‬


ْ‫بْفْىْْقيَام‬ َ ‫عْلَيه‬
َ ‫ْو‬ َ ُْ‫ص َّلْهللاا‬ ُ ‫عنْْاَبْىْْ ُه َري َرْة َْ َكانَْْ َر‬
ُْ ‫سو‬
َ ْ‫لْهللاا‬ َ
ْ َ‫ضان‬
َ ‫ْر َم‬ َ َ‫ضانَ ْمنْغَيراَنْيَأ ُم َر ُهمْفيهْْب َعزي َم ٍةفَيَقُولُْ َمنْق‬
َ ‫ام‬ َ ‫َر َم‬
ْْ.‫غف َرلَهُْ َماتَقَد ََّمْمنْذَنبه‬
ُ ‫سابًا‬ َ ً‫اي َمان‬
َ ‫اواحت‬
“Abu Hurairah telah menceritakan bahwasannya Nabi Saw selalu
menganjurkan untuk melakukan qiyam (salat sunah) di bulan Ramadan,
tetapi tidak memerintahkan mereka dengan perintah yang tegas (wajib).
Untuk itu beliau bersabda, “Barang siapa mengerjakan salat (sunah di
malam hari) bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah),

3
H. Sulaiman rasjid. 2021. Fiqh islam. Bandung : Sinar baru algensindo. Halaman 148.
4
H. Sulaiman rasjid. 2021. Fiqh islam. Bandung : sinar baru Algensindo. Halaman 149.

4
niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni.” (Riwayat Bukhari dan
Muslim).

2. Dalil shalat witir

Terdapat beberapa hadis yang menerangkan keutamaan shalat witir.


Diantaranya sebagai berikut.

ْ َّ‫سلَّ َمْاَلوت ُر َح ٌّقْفَ َمنْا َ َحب‬ َ ‫علَيه‬


َ ‫ْو‬ َ ُْ‫ص َّلْهللاا‬ ُّ ‫عنْْاَبىْاَيُّوبْقَا َلْالنَّب‬
َ ْ‫ى‬ َ
َ ‫ْو َمنْا َ َحبَّ ْاَنْيُوت َربث َ ََلثٍْفَليَفعَل‬
ْ َّ‫ْو َمنْا َ َحب‬ َ ‫اَنْْيُوت َرْبخَم ٍسْفَليَفعَل‬
ْ.‫اَنْيُوت َْرب َواح َدٍْةفَل َيف َعل‬
Dari Abu Ayyub, “Nabi Saw berkata, witir itu hak. Maka siapa yang suka
mengerjakan lima rakaat kerjakanlah siapa yang suka mengerjakan tiga rakaat
kerjakanlah dan siapa yang suka mengerjakan satu rakaat kerjakanlah”.
(Riwayat Abu Dawud Dan Nasai).

َ ُ‫سلَّ َمْي‬
َ ‫صلىْبَينَْْاَنْيَف َر‬
ْ‫غْمن‬ َ ‫علَيه‬
َ ‫ْو‬ َ ُْ‫ص َّلْهللاا‬ ُّ ‫شةَْ َكانَ ْالنَّب‬
َ ْ‫ى‬ َ ‫اْى‬
ِٔ ‫ع‬َْ ْ‫عن‬
َ
ْ‫ص ََلةالعشَاءْالَىْالفَجر‬
َ

.‫ْويُوت ُرب َواح َد ٍة‬


َ ‫ْرك َعت َين‬ َ ُّ‫احدْْۦۦ َيش ََرة ََرك َعةًي‬
َ ‫سل ُمْ َبينَ ْ ُكل‬
Dari Aisyah, “Nabi Saw salat sebelas rakaat diantara setelah salat isya sampai
terbit fajar. Beliau memberi salam tiap-tiap dua rakaat, dan yang
penghabisannya satu rakaat”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

C. Hukum Shalat Tarawih Dan Witir


1. Hukum shalat tarawih

Shalat tarawih termasuk salah satu shalat sunnah mu'akkadah bagi


lelaki maupun wanita, karena Rasulullah dan para khulafaur rasyidin
senantiasa menjaga shalat itu. Pelaksanaan shalat tarawih disunnahkan untuk

5
berjamaah. karena Rasulullah saw. sendiri melakukannya dengan berjamaah
pada bulan Ramadan malam kedua puluh tiga, dua puluh lima, dan dua puluh
tujuh. Setelah itu tidak diteruskan karena takut diwajibkan untuk kaum
muslimin. Shalat tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah saw. di Masjid
sebanyak delapan rakaat, dan selebihnya dilakukan di rumah beliau sendiri5

2. Hukum shalat witir

Shalat witir menurut Abu Hanifah hukumnya wajib seperti shalat


idul adha dan idul fitri. Namun menurut Muhammad bin Hasan dan Abu
yusuf, hukum shalat witir adalah sunnah mu'akkadah. Abu hanifah
mendasarkan pendapatnya pada sebuah hadis Nabi saw. yang berbunyi,
“Allah telah menambahkan shalat kepada kalian. Shalat itu berupa
shalat witir. Karena itu, dirikanlah shalat witir antara shalat isya sampai
terbitnya faiar" (HR al-Hakim dan Ahmad dari Ibnu Abbas). Imam adz-
Dzahabi berkata, "lmam al-Hakim memilih diam dan tidak
mengomentari hadits ini. Hadits ini gharib munkar." Hadis ini
menunjukkan perintah, dan perintah itu mengandung arti wajib. Namun,
ulama Hanafiyyah menganggap bahwa orang yang meninggalkan witir
tidak termasuk kafir. Hal ini karena wajibnya shalat witir hanya
berdasarkan hadits ahad. Karena itu, shalat witir ini menurut mereka
tidak boleh dilakukan dalam keadaan duduk atau di atas kendaraan tanpa
ada udzur syar'i.

Mayoritas ulama menyatakan bahwa shalat witir termasuk


sunnah dengan berdasarkan hadits-hadits berikut. Ketika seorang badui
bertanya tentang shalat apa saja yang wajib dilaksanakan, Rasulullah
menjawab, "Shalat lima waktu." Orang itu bertanya lagi, 'Apakah tidak
ada shalat lain selain lima itu?" Beliau menjawab, "Tidak, kecuali sholat
sunnah!” (HR.Ahmad)

5
Wahbah az-zuhaili. 2010. Fiqih islam wa adillatuhu. Jakarta : Darul fikir. Halaman 203.

6
Pendapat tentang sunnahnya shalat witir adalah pendapat yang
benar karena hadis-hadis yang digunakan dasar wajibnya shalat witir
oleh kalangan Hanafiyyah. Jika memang hadits-hadits itu shahih, maka
maksudnya hanyalah untuk menguatkan masyru'nya shalat witir bukan
menjadi dasar wajibnya shalat witir.

Para ulama hadis juga sudah melakukan penelitian lebih dalam


mengenai hadis-hadis yang mereka gunakan, sebagai dasar wajibnya
shalat witir. Hadis yang berbunyi, "Siapa saia yang tidak melakukan
shalat witir maka tidak termasuk dari kami," adalah hadis dhaif.
Sedangkan hadis riwayat Abu ayyub yang berbunyi, "shalat witir itu
haq," meski para perawinya tsiqah, namun tujuan hadis ini adalah untuk
menguatkan sunnahnya shalat witir. Karena Imam Ahmad sendiri
berkata, "Siapa saja yang meninggalkan shalat witir dengan sengaja,
maka orang itu termasuk orang yang jelek dan kesaksiannya tidak
diterima".6

D. Tata Cara Shalat Tarawih Dan Witir


1. Tata cara shalat tarawih

Tarawih sebagaimana yang telah dijelaskan diatas mengenai


shalat tarawih bahwa shalat tarawih memiliki keistimewaan karena
pelaksanaannya hanya pada bulan Ramadan saja.

Shalat tarawih dilakukan mulai setelah shalat isya sampai


menjelang subuh, sebelum dan sesudah shalat witir menurut pendapat
yang lebih shahih madzhab hanafiyyah. Akan tetapi, baiknya diakhirkan
sampai sepertiga atau pertengahan malam, namun tidak makruh
dilakukan setelahnya menurut pendapat yang lebih shahih dari madzhab
hanafiiyah. Menurut mereka, shalat tarawih tidak diqadha jika memang

6
Wahbah az-zuhaili. 2010. Fiqih islam wa adillatuhu. Jakarta : Darul fikir. Halaman 169.

7
sudah kelewat. Namun jika mengqadhanya dihitung shalat sunnah
tambahan bukan tarawih, seperti shalat sunnah maghrib dan isya karena
shalat-shalat yang diqadha itu khusus pada shalat wajib, seperti witir,
shalat idul fitri, dan idul adha.

Berjamaah dalam shalat tarawih termasuk sunnah kifayah


menurut pendapat yang lebih shahih. Artinya, jika orang satu masjid
tidak menjalankannya, maka semuanya berdosa, dan semua yang
dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah maka afdhalnya
dilaksanakan di Masjid. Orang yang terlambat, jika sebagian yang lain
telah melaksanakannya, maka ia dianggap meninggalkan keutamaan,
karena salah seorang sahabat Nabi Saw. juga ada yang terlambat dalam
menjalankannya.

Shalat tarawih juga boleh dilakukan sendiri-sendiri, namun


afdhalnya dengan berjamaah. Sunnahnya lagi selama satu bulan itu
khatam Al-Qur'an satu kali, namun jika para jamaah tampak bosan,
maka sunnahnya memendekkan bacaan surah agar tidak memberatkan
mereka, seperti satu ayat yang panjang atau tiga ayat pendek. Tidak
makruh hukumnya membaca satu atau dua ayat asalkan tetap menjaga
tartil, tuma'ninah dalam ruku' dan sujud serta bacaan tasbih. Tidak
meninggalkan doa pujian, membaca ta'awwudz, dan shalawat atas Nabi
tiap tasyahud.

Jumlah rakaat shalat tarawih semuanya dua puluh rakaat dengan tiap
dua rakaat salam, dan diselingi duduk istirahat. Jadi, semuanya sepuluh
kali salam dan diakhiri dengan witir. Shalat witir tidak dilakukan secara
berjamaah kecuali pada bulan Ramadan. Dalil yang digunakan untuk
menentukan jumlah rakaat shalat tarawih adalah sunnah Umar ibnul
khathab sebagaimana yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim. Umar
mengumpulkan para jamaah di Masjid dengan hitungan dua puluh
rakaat shalat tarawih, dan keputusan Umar itu disepakati oleh para
sahabat Nabi Saw.

8
Abu hanifah pernah ditanya tentang keputusan Umar tentang jumlah
rakaat shalat tarawih dan ia menjawab, "Shalat tarawih itu termasuk
shalat sunnah mu'akkadah, jadi Umar tidak mengambil keputusan dari
dirinya sendiri, dan juga tidak membuat bid'ah. Apa yang dilakukan oleh
Umar itu ada landasan dan persetujuan dari Rasulullah Saw.. Akan tetapi
sebagian ahli hadis berkata, jumlah shalat tarawih yang jelas-jelas
dilakukan Rasulullah saw. adalah delapan rakaat.7

Adapun masalah rakaat shalat tarawih baik itu delapan rakaat


ataupun dua puluh rakaat sebenarnya tidak menjadi masalah, karena
intinya kita dianjurkan untuk menghidupkan malam-malam bulan
Ramadan dengan banyak beribadah dan memperbanyak amal sholeh.

2. Tata cara shalat witir

Shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah yang sering


dikerjakan oleh Rasulullah saw. Apalagi setiap bulan Ramadan, shalat
ini selalu dilakukan setelah shalat tarawih, walaupun sebenarnya bisa
dilakukan di luar bulan Ramadan.

Bilangan shalat witir minimal sempurnanya adalah tiga rakaat


dan lebih sempurnanya adalah lima, tujuh, sembilan, dan sebelas rakaat.
Sebelas rakaat itu batas maksimal bilangan shalat witir. Sayyidah Aisyah
r.a. berkata, "Rasulullah saw selalu melakukan shalat malam sebanyak
sebelas rakaat, dan beliau tidak menambahnya baik dalam bulan
Ramadan maupun pada bulan-bulan lainnya." Karena itu, tidak sah
hukumnya menambah jumlah bilangan rakaat witir seperti shalat sunnah
rawatib. Imam Muslim meriwayatkan dari Sayidah Aisyah r.a. ia
berkata, "Rasulullah saw. mendirikan shalat antara selesai shalat isya
sampai terbit fajar sebanyak sebelas rakaat, dengan salam tiap dua
rakaat, dan witir satu rakaat.8

7
Wahbah az-zuhaili. 2010. Fiqih islam wa adillatuhu. Jakarta : Darul fikir. Halaman 204
8
Wahbah az-zuhaili. 2010. Fiqih islam wa adillatuhu. Jakarta : Darul fikir. Halaman 170.

9
Adapun menurut Syafi'iyyah, sunnah hukumnya bagi orang yang
melakukan shalat Witir tiga rakaat, setelah surah al-fatihah untuk
membaca surah al-a’la pada rakaat pertama, surah al-kafirun pada rakaat
kedua, dan pada rakaat ketiga membaca surah al-ikhlash dan surah al-
mu'awwidzatain (surah al-falaq dan surah an-nas). Sebaiknya bagi orang
yang melakukan shalat witir lebih dari tiga rakaat untuk membaca surah-
surah di atas juga, karena Sayyidah Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi
saw. dalam shalat witir setelah surah al-fatihah membaca surah al-a’la
pada rakaat pertama, surah al-kafirun pada rakaat ke-dua, dan pada
rakaat ketiga membaca surah al-ikhlas dan mu'awwidzatain." (HR.
Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).9

a. Bacaan shalat witir


Ulama Syafi'iyyah berkata, "Disunnahkan membaca doa
qunut setelah rukuk pada akhir witir pertengahan kedua bulan
Ramadan. Bacaannya sama dengan doa qunut shalat subuh, namun
menurut pendapat yang lebih shahih pada shalat Subuh doa
qunutnya ditambah doa allaahumma innaa nasta'iinuka wa nas'
tahdiika wa nastaghfiruko... pendapat ini bersumber dari riwayat
Abu Dawud dan Baihaqi.
b. Dzikir setelah witir
Setelah shalat witir disunnahkan untuk berdzikir membaca,
Subhaanal malikul qudduus sebanyak tiga kali dengan
memanjangkan suara bacaan itu pada kali ketiga. Ubay bin Ka'ab
berkata, "setelah selesai salam dari shalat Witir Rasulullah saw.
selalu membaca Subhaanakal malikul qudduus.
c. Doa setelah witir
Dari Ali bin Abi Thalib, ia meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
pada akhir Witir membaca doa,

9
Wahbah az-zuhaili. 2010. Fiqih Islam wa adillatuhu. Jakarta : Darul fikir. Halaman 173.

10
ُ َ ‫ْوأ‬
ْ‫عوذُْب ُم َعافَات َك‬ َ ‫سخَط َك‬
َ ْ‫اكْمن‬
َ ‫ض‬ ُ َ ‫اَللَّ ُه َّمْإنيْأ‬
َ ‫عوذُبر‬
َ ْ‫لَْأَحصيْثَنَا ًء‬
ْ‫علَي َك‬ ُ َ ‫ْوأ‬
ْ ْ‫عوذُْب َكْمن َك‬ َ ‫عقُوبَتْ َك‬
ُ ْ ‫من‬
ْ‫علَىْنَفس َك‬ َ ‫تْأَثنَي‬
َ ْ‫ت‬ َ ‫تْ َك َماْأَن‬
َ ‫أَن‬
“Ya Allah dengan keridhaan-Mu aku berlindung kepada-Mu dari
murka-Mu, dengan kemaafan-Mu aku berlindung dari siksaan-
Mu. Dan aku tidak mampu menghitung puiian yang pantas
untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri."10

E. Hikmah shalat tarawih dan witir


1. Hikmah shalat tarawih
a. Shalat sunnah paling utama
Ulama hanabilah atau ulama yang memegang madzhab
Hambali mengatakan bahwa shalat tarawih adalah salat sunnah yang
paling utama dibandingkan dengan shalat sunnah lainnya. Selain itu,
shalat sunnah ini adalah salah satu dari sedikit salat sunnah yang
pelaksanaannya sunnah dilakukan dengan berjamaah. Bahkan shalat
ini juga dikatakan serupa dengan shalat fardhu.

Selain shalat tarawih, shalat sunnah yang paling utama lainnya


adalah shalat rawatib. Yaitu shalat sunnah yang dilakukan sebelum
atau sesudah salat fardhu. Sementara, shalat sunnah yang
pelaksanaannya sangat dianjurkan untuk dilakukan berjamaah
adalah shalat kusuf atau shalat gerhana, kemudian shalat tarawih.

b. Diampuni dosanya yang telah lalu

10
Wahbah az-zuhaili. 2010. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta : Darul Fikir. Halaman 175.

11
Seperti dikatakan sebelumnya, salah satu keutamaan shalat
tarawih adalah mendapatkan pengampunan atas dosanya yang telah
lalu.

c. Shalat tarawih berjamaah seperti qiyamul lail semalam penuh

Shalat tarawih bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah.


Namun jika dilakukan berjamaah dan bersama imam, maka akan
mendapatkan pahala shalat qiyamul lail satu malam penuh,

d. Menyemarakkan Bulan Ramadhan

Hikmah lain yang didapat melalui shalat tarawih adalah syiar


islam. Artinya, dengan melaksanakan shalat tarawih, maka kita ikut
menyemarakkan bulan Ramadan dengan beribadah. Adanya salat
tarawih juga merupakan ibadah khusus yang hanya ada di bulan
Ramadan. Dimana pada bulan tersebut Allah menurunkan
keberkahan, ampunan, dan anugerah.

Karena itu, akan lebih baik jika masa bulan ramadhan diisi
dengan kegiatan-kegiatan yang positif atau dengan ibadah–ibadah.
Salah satunya dengan melaksanakan shalat tarawih. Apalagi,
biasanya pada saat tarawih juga akan ada ceramah yang
disampaikan. Sehingga, bisa dibilang bahwa shalat tarawih adalah
salah satu sarana untuk mengedukasi umat dan mengenal nilai – nilai
islam lebih dalam lagi.

e. Meningkatkan silaturrahmi dan ukhuwah islamiyah

Ketika melaksanakan shalat tarawih kita bisa meningkatkan


silaturahmi dan ukhuwah islamiyah. Sebab kita akan bertemu
dengan saudara sesama muslim lainnya. Jika di tengah pandemi
corona dan wabah penyakit, kita tetap bisa menjalin ukhuwah
bersama keluarga di rumah.

f. Menyehatkan jasmani dan rohani

12
Shalat tarawih juga bisa menyehatkan jasmani dan rohani.
Kesehatan rohani adalah mempertebal keimanan dan beberapa
hikmah yang telah disebutkan di atas. Sedangkan dari kesehatan
jasmani, beberapa manfaatnya yaitu:

1) Menyehatkan tulang dan persendian

Tarawih adalah salah satu shalat yang cukup banyak


rakaatnya. Jika kita rutin melaksanakan shalat tarawih
maka niscaya gerakan-gerakan shalat tarawih mampu
menyehatkan tulang dan persendian kita.

2) Menurunkan kadar gula darah dan membakar kalori

Setelah buka puasa biasanya kita mengonsumsi


makanan manis. Jika terlalu berlebihan maka makanan
tersebut bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Nah, shalat tarawih adalah salah satu aktivitas di mana
gerakan-gerakannya bisa bermanfaat untuk menurunkan
kadar gula dalam darah sekaligus membakar kalori.

3) Meningkatkan fungsi otak

Dalam shalat tarawih terdapat gerakan sujud dipercaya


mampu meningkatkan peredaran darah ke otak dan
menjaga suplai nutrisi yang dibutuhkan sehingga otak bisa
bekerja secara optimal.

4) Menghilangkan stres

Saat melaksanakan shalat tarawih tubuh akan


melepaskan beberapa senyawa kimia yang berfungsi untuk

13
meredakan stres. Sehingga tubuh akan terasa lebih rileks
daripada sebelum melaksanakan shalat tarawih.11

2. Hikmah shalat witir


a. Sebagai tambahan shalat
Shalat witir sebagai shalat tambahan. Dengan melaksanakan
shalat witir kita bisa menambah shalat dan tentunya mendapatkan
pahala dari shalat tersebut.
b. Menyempurnakan shalat malam
Shalat witir adalah penutup dari shalat malam yang
dilaksanakan baik sebelum maupun setelah bangun tidur dan tanpa
shalat witir tidak akan sempurna shalat malam atau qiyamul lail
seseorang.
c. Shalat yang dicintai Allah
Allah sangat menyukai sesuatu yang ganjil karena Allah
adalah satu. Sebagaimana rakaat shalat witir yang ganjil, dan witir
merupakan salah satu ibadah yang dicintai Allah.
d. Dikabulkan doanya
Waktu melaksanakan shalat witir adalah waktu yang tepat
untuk berdoa dan merupakan waktu yang dekat dengan Allah SWT.
Doa yang dipanjatkan setelah shalat witir bisa jadi merupakan salah
satu doa yang akan diijabah oleh Allah SWT.
e. Shalatnya disaksikan malaikat
Shalat witir yang dilaksanakan dipenghujung malam
disaksikan oleh malaikat dan malaikat tentunya akan membawa
berkah dan ikut mendoakan kita kepada Allah SWT.
f. Diberi petunjuk dan kekuatan oleh Allah SWT

11
https://mtsn9nganjuk.sch.id/read/35/literasi-11-hikmahkeutamaan-shalat-tarawih-dan-shalat-
witir

14
Orang yang melaksanakan shalat witir akan senantiasa
merasa kuat dalam menghadapi cobaan di dunia ini dan doanya akan
senantiasa didengar oleh Allah SWT. Allah SWT senantiasa
memberi petunjuk bagi umatnya yang menjalankan perintahnya
serta melakukan apa yang dia cintai. Pada saat shalat witir, ada doa
qunut yang bisa kita baca sebagai permohon petunjuk dan
keselamatan kepada Allah SWT.12

12
https://mtsn9nganjuk.sch.id/read/35/literasi-11-hikmahkeutamaan-shalat-tarawih-dan-shalat-
witir

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salat Tarawih (kadang-kadang disebut Teraweh, Taraweh, atau Tarwih)


berasal dari bahasa arab yaitu bentuk jamak dari ‫ ت َْر ِو ْي َحة‬yang diartikan
sebagai "waktu sesaat untuk istirahat".Sedangkan secara istilah berarti
shalat sunah yang khusus dilaksanakan hanya pada malam-malam bulan
Ramadan. Pelaksanaan shalat tarawih ini dilakukan mulai setelah shalat isya
sampai menjelang subuh, dan termasuk salah satu shalat sunnah
mu'akkadah bagi lelaki maupun Wanita.

Salat witir secara bahasa berarti ganjil. Sedangkan secara istilah shalat
witir berarti salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah
waktu isya dan sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil. Mayoritas
ulama menyatakan bahwa shalat witir termasuk sunnah. Shalat ini selalu
dilakukan setelah shalat tarawih, walaupun sebenarnya bisa dilakukan di
luar bulan Ramadan. Bilangan shalat witir minimal sempurnanya adalah
tiga rakaat dan lebih sempurnanya adalah lima, tujuh, sembilan, dan sebelas
rakaat.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan, setelah pembaca membaca


makalah ini pembaca dapat memahami arti dan makna dari shalat tarawih
dan witir. Dan juga pembaca juga tidak hanya sekedar memahami makna
shalat tarawih dan witir , tapi juga bisa mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Az-Zuhaili, Wahbah. 2010. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Darul Fikir.

Rasjid, H.Sulaiman. 2021. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sofyan, Anton. 2020. “Hikmah/keutamaan shalat tarawih dan shalat witir”,


https://mtsn9nganjuk.sch.id/read/35/literasi-11-hikmahkeutamaan-shalat
tarawih-dan-shalat-witir, diakses pada 18 Oktober 2023 pukul 21:45.

Anda mungkin juga menyukai