Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMBELAJARAN PENGENALAN SIMBOL-SIMBOL, PENGENALAN SUARA-


SUARA DI SEKITAR BAGI ANAK USIA DINI

Dibuat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pendidikan Keaksaraan

Dosen Pengampu: Sri Marwiyati, M.Pd

Disusun Oleh :

Azizah Nurul Hidayah (23050190006)


Nindya Anggita (23050190017)
Astia Nurrohmah (23050190027)
Vistha Ania Ari Riswaty (23050190037)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW., yang telah memberi kita jalan yang lurus yaitu Ad Dinul Islam. Dalam mata
kuliah Pendidikan Keaksaraan kami mendapatkan tugas makalah dari Bu Sri Marwiyati, M.Pd

Yang bertema Pembelajaran Pengenalan Simbol-simbol Pengenalan Suara disekitar Bagi


Anak Usia Dini. Dan Alhamdulillah makalah kami terselesaikan. Terima kasih kepada dosen
kami yaitu Bu Sri Marwiyati, M.Pd yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Pendidikan
Keaksaraan. Karena tanpa bimbingan belia, kami akan kesulitan dalam tugas ini dan kami juga
berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

 Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang ditemukan selama
pengerjaan makalah ini, walaupun begitu kiranya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini baik dalam hal isi, sistematika maupun teknik penulisannya. Sehingga peran serta
semua pihak dalam hal kritik dan saran membangun sangatlah kami butuhkan untuk bisa
membuat makalah yang lebih baik di waktu mendatang. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca dan dapat membantu semua pihak dalam
menambah pengetahuan dan wawasannya.

Penyusun

Salatiga, 23 Oktober 2021.


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(2010:12) BAB 1, Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Rahman (2005:14) pendidikan anak usia dini adalah upaya yang terencana dan
sistematis yang dilakukan oleh satuan pendidikan atau pengasuh anak usia 0-8 tahun dengan tujuan agar
anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Pendidikan yang dilakukan pada
anak usia dini pada hakikatnya adalah upaya memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma-norma dan nilai kehidupan yang dianut. Perkembangan
anak usia dini yang dimaksud merupakan peningkatan kesadaran dan kemampuan anak untuk mengenal
dirinya dan berinteraksi dengan lingkungannya seiring dengan pertumbuhan fisik yang dialaminya.
Montessori dalam Hainstock (2005:103) mempersiapakan anak untuk belajar di usia 3-5 tahun
anak lebih mudah belajar menulis, dan di usia 4–5 tahun anak lebih mudah membaca dan mengerti angka.
Menurut Fatoni (2009:13) juga mendukung pernyataan ini, menurutnya waktu terbaik untuk belajar
membaca kira-kira bersamaan waktunya dengan anak belajar bicara, dan masa peka belajar anak terjadi
pada rentang usia 3 hingga 5 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa pengajaran membaca (baik itu
sebatas pengenalan huruf atau suku kata) sejak usia Taman Kanak-Kanak atau bahkan sejak usia 3 tahun
bukanlah sesuatu yang aneh atau tidak boleh dilakukan, kerena yang terpenting adalah pengawasan materi
serta metode yang digunakan.
Menurut Susanto (2011:84) membaca adalah menerjemahkan simbol (huruf) ke dalam suara yang
dikombinasi dengan kata-kata. Keterampilan membaca ini menjadi dasar yang harus dimiliki anak
sebelum di ajarkan. keterampilanmembaca mempunyai kompetensi dasar yaitu anak mampu membaca
gambar, menyebutkan simbol-simbol huruf vokal dan konsonan yang dikenal di lingkungan sekitar,
membaca gambar yang dimiliki kata/kalimat sederhana, mengenal simbol-simbol yang
melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis.
Keterampilan membaca memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan
anak khususnya. Agar tujuanpengembangan bahasa pada aspek keterampilan membaca dapat tercapai
secara optimal diperlukan upaya serta strategi dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik
pembelajaran di PAUD.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Simbol dan Pengertian Suara ?
2. Apakah Urgensi mengenalkan simbol-simbol ke Anak Usia Dini ?
3. Apakah Urgensi mengenalkan suara-suara ke Anak Usia Dini ?
4. Bagaimana Metode dan Media yang sesuai untuk mengenalkan symbol dan suara ke Anak Usia
Dini ?
5. Apakah manfaat mengenal symbol dan suara bagi Anak Usia Dini ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian simbol dan pengertian Suara.
2. Untuk mengetahui urgensi pengenalan simbol ke anak usia dini.
3. Untuk mengetahui urgensi pengenalan suara ke anak usia dini.
4. Untuk mengetahui bagaimana metode dan media pembelajaran yang sesuai untuk
mengenalkan simbol dan suara ke anak usia dini.
5. Untuk mengetahui manfaat mengenal simbol dan suara bagi anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Simbol dan Suara
Pengertian simbol Menurut Bromley dalam Dhieni dkk. (2007:5.5) mendefinisikan
bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi
yang terdiri dari simbolsimbol visual maupun verbal. Menurut Djadjasudarma (1993:22)
simbol atau lambang adalah tanda dalam bentuk huruf-huruf apa yang tertulis, seperti
dilarang masuk, disebut lambang atau simbol. Lambang atau simbol tidak bersifat universal.
Seseorang baru bisa memahami suatu lambang kalau ia menguasai bahasa dari lambang atau
simbol yang digunakan.
Menurut Prawirasumantri dkk, (1998:23) Lambang atau simbol merupakan tanda yang
bersifat konvensional yang dihasilkan manusia melalui alat ucapnya. Menurut Papalia
(2010:325) fungsi simbolis (simbolic function) kemampuan untuk menggunakan simbol, atau
representasi mental-kata, angka, atau gambar tempat seseorang melekatkan makna. Memiliki
simbol untuk sesuatu dapat membantu anak-anak mengingat dan memikirkan diri mereka
sendiri tanpa kehadiran wujud fisik. Anak-anak prasekolah menunjukkan fungsi simbolis
melalui imitasi tertunda, bermain sandiwara, dan bahasa.
Menurut Aulia (2011:80) membaca simbol adalah bentuk membaca yang paling
sederhana dan sangat gampang untuk dilakukan. membaca simbol dapat dilakukan dengan
banyak cara
salah satunya mungkin anak membutuhkan exposure yang tinggi pada buku bergambar.
Misalnya ketika anak melihat melihat tanda”P” yang di silang dipinggir jalan berarti itu
dilarang parkir atau simbol lainya juga seperti binatang piaraan, ayam misalnya, dan
menajam ke dalam bagian kata ayam, yakni “kata ayam itu dimulai dengan huruf A”.
Pengertian suara dalam fisika, pengertian bunyi atau suara adalah sesuatu yang
dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada
disekitarnya. Bunyi terbentuk oleh udara yang bergetar, oleh karena itu bunyi dapat dibuat
dengan cara menggetarkan udara, seperti memukul, meniup, atau menggoyang benda.
Anak-anak suka sekali bermain dengan benda-benda yang mengeluarkan bunyi.
Membuat peluit sederhana dari sedotan minuman atau bermain dengan alat-alat music yang
menimbulkan bunyi yang disukai anak-anak.
Menurut pemahaman anak bunyi atau suara yang dihasilkan dari benda yang dipukul,
ditiup, digesek, digoyang-goyangkan yang pada akhirnya menghasilkan bunyi. Bunyi tidak
terlepas dari musik.
B. Urgensi mengenalkan simbol ke anak usia dini
Mengenal keaksaraan awal dan simbol adalah kemampuan setiap anak untuk mengenal
huruf, ataupun simbol dan bunyi bahasa. Kemudian menggabungkan huruf menjadi kata
yang sederhana, Oleh karena itu, sejak dini anak perlu diperkenalkan satu persatuhuruf abjad
yang terdiri dari 26 huruf dengan lima huruf vocal dan 21 huruf konsonan.
Simbol bukan terbatas hanya di huruf-huruf saja. Simbol juga terdapat pada operasi
matematika jika untuk anak usia dini, maka simbol untuk perhitungannya masih tergolong
mudah orang tua atau pendidik bisa dimulai terlebih dahulu di simbol pertambahan dan
pegurangan. Agar anak mengetahui simbol apa saja untuk mengurang dan menambah
sesuatu. Selain simbol pada operasi matematika, simbol terdapat berbagai macam yakni,
simbol pada lalu lintas mengenai kapan boleh menyebrang dan kapan tidak boleh
menyebrang dan juga tentunya perlu di dampingi oleh orrang dewasa namun kita juga perlu
mengenalkan simbol-simbol tersebut ke anak usia dini.
Masih juga terdapat banyak simbol yang lain yaitu simbol perarturan-perartuan sederhana
di keseharian atau rutintias setiaop hari. Seperti “awas lantai licin, dilarang merokok,
dilarang memotret, dilarang memberi makan binatang, dilarang membuang sampah
sembarangan”. dan masih banyak lagi. Kita perlu mengenalkan simbol-simbol tersebut
kepada anak usia dini agar mereka mengetahui maksud dari simbol dan hidup dengan teratur
dan sudah terbiasa untuk menaati perarturan sedari dini.
Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak
termasuk membaca simbol sejak usia dini mengingat pada saat tersebut otak anak berada
pada masa-masa memiliki potensi yang tidak terbatas untuk dikembangkan. Membaca
simbol adalah membaca yang berawal dari pengenalan huruf menuju pemahaman tulisan
dan makna dari
apa yang dibaca.
C. Urgensi mengenalkan suara ke anak usia dini
Anak-anak penting untuk dikenalkan tentang bunyi atau suara. Lingkungan yang
memberi fasilitas atau memfasilitasi anak dengan usaha pengembangan kemampuan dan
perkembangan anak maka akan memberikan stimulus dan fasilitas untuk mendukung anak.
Akan tetapi, jika lingkungan tidak mengenalkan suara atau bunyi pada anak maka anak
tidak dapat menambah pengetahuannya dan tidak dapat mengeksplorasi seluruh
perkembangan yang dimiliki anak. Sebagai contoh, jika anak yang memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi mencoba untuk mencari tahu dengan bertanya mengenai suara, sementara
lingkungan tidak berusaha memberikan jawaban yang tepat maka anak akan memiliki
pengetahuan yang keliru. Pentingnya mengenalkan bunyi pada anak-anak adalah agar anak-
anak dapat menambah pengetahuan yang benar.
Pengetahuan anak-anak menganai bunyi dapat berkembang dengan baik jika ada yang
menstimulasinya dengan benar. Selain itu,melalui bunyi atau suara anak dapat melatih
pendengaran yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai