Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan Motivasi Belajar

,
Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19
Tahun Ajaran 2021/2022

BEST PRACTISE

Oleh :
Arum Nurmegasari, S. Pd
Guru Bimbingan dan Konseling

SMK DIPONEGORO JUWANA


2021
LEMBAR PENGESAHAN
,

Best Practise dengan judul “Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan
Motivasi Belajar Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19 di SMK
Tahun Ajaran 2021/2022 ”

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal Desember 2021

Mengetahui Juwana, 12 Desember 2021


Kepala SMK Diponegoro Juwana Guru Bimbingan dan
Konseling

Sunarto, S.Pd Arum Nurmegasari, S. Pd


KATA PENGANTAR
,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice ini.
Karya tulis ini merupakan hasil pemikiran dan pengamatan penulis terhadap kebiasaan
dan motivasi belajar siswa di masa pandemi ini sehingga timbulah keinginan untuk menuliskan
makalah dengan judul “Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan Motivasi Belajar
Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2021/2022” Melalui
penyusunan best practice ini, penulis mencoba memberikan stimulus kepada siswa-siswi agar
dengan kegiatan layanan Home Visit, siswa dapat menumbuhkan kebiasaan dan motivasi
belajarnya dalam masa pandemi ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa didalam
penyusunan best practiceis ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi penyempurnaan karya tulis ini. 

Penulis
Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan Motivasi Belajar Siswa SMK
Diponegoro Juwana Masa
, Pandemi Covid-19
Tahun Ajaran 2021/2022

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana Pengaruh Layanan Home Visit
Terhadap Kebiasaan Dan Motivasi Belajar Siswa di masa Pandemi Covid-19 SMK
Diponegoro Juwana? (2) Bagaimana kebiasaaan siswa di masa pandemi pada SMK
Diponegoro Juwana? (3) Bagaimana motivasi belajar siswa dimasa pandemi pada SMK
Diponegoro Juwana? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, yang bersifat deskriptif. Adapun informan dalam penelitian ini bersumber dari
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan analisis
data kualitatif model interaktif yaitu: pertanyaan wawancara, hasil wawancara, penyajian
data, serta menarik kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa
pengaruh home visit efektif dilakukan untuk mengetahui kebiasaan dan motivasi belajar
siswa dimasa pandemic, karena guru BK bisa mendapatkan informasi langsung dari
orangtua siswa karena lebih sering melakukan pembelajaran dari rumah (daring), dan
yang paling berperan lebih disini adalah orang tua yang tinggal bersama anak dirumah,
yang bisa langsung memberikan motivasi dan mengawasi anak selama dirumah.
selanjutnya kebiasaan siswa juga sangat berpariasi dimasa pandemi sekarang karena
belum bisa menyesuaikan dengan keadaan yang baru. tidak terlepas dengan motivasi
yang diberikan orang tua dirumah, dari hasil penelitian ini orang tua selalu memberikan
nasehat dan motivasi kepada anaknya, begitu pula dengan motivasi dari guru yang
diberikan ketika adanya belajar online.
Kata Kunci : home visit, kebiasaan belajar, motivasi belajar, covid-19
BAB I
PENDAHULUAN
,
Layanan home visit atau kunjungan rumah adalah kegiatan guru BK yang mengunjungi
tempat tinggal orangtua atau wali siswa. Penanganan permasalahan siswa memerlukan
pemahaman lebih jauh tentang keadaannya dirumah, sehingga diperlukan kunjungan ke rumah
untuk melihat langsung kondisi yang sesungguhnya (Hibana 2003).
Home visit menurut Prayitno (2015:2) merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung

jawab konselor dalam pelayanan konseling. Dengan kegiatan pendukung akan diperoleh
berbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan
konseling dan dapat mendorong partisipasi orang tua (dan anggota keluarga lainnya) untuk
sebesar-besarnya memenuhi kebutuhan anak atau individu yang bermasalah.
Siswa dalam usia perkembanngan masih tergolong remaja. Masa remaja adalah masa
yang penting dalam perjalanan gidup manusia. Masa ini merupakan masa yang menentukan
ketika nanti sudah dewasa. Siswa dikatakan remaja pada usia 13-17 tahun (remaja awal),
dimana dalam masa ini ditandai dengan keadaan yang tidak stabil. Dalam masa perkembangan
ini sering kita dengar dengan sebutan masa peralihan, karena perubahan dari anak-anak
menjadi remaja awal.
Belajar menurut Dalyono (2009) adalah suatu usaha yang dilakukan secara sungguh-
sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental,
serta panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula aspek- aspek kejiwaan
seperti intelegensi, bakat minat dan sebagainya.
Selain itu salah satu hal terpenting yang dibutuhkan dalam proses belajar adalah
motivasi. Menurut Ngalim Purwanto Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah
seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya.
Dalam hal demikian berarti guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong agar siswa bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hal ini perlu
diingat bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran belum tentu menunjukkan anak itu bodoh
terhadap mata pelajaran itu. Seringkali terjadi seorang anak malas terhadap sesuatu mata
pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang lain. Banyak bakat anak tidak
berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi
yang tepat, maka terciptalah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula
tak terduga, dalam hal ini siswa perlu mendapatkan motivasi dari banyak pihak, salah satunya
adalah guru Bimbingan Konseling (BK).
Siswa yang mengalami permasalahan baik dengan lingkungan tempat tinggalnya
maupun dengan keadaan sekarang ini sangat mempengaruhi motivasi belajar, terutama dimasa
pandemi sekarang ini. Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-19) telah mempengaruhi
sistem pendidikan di seluruh dunia, yang mengarah ke penutupan sekolah, universitas, dan
perguruan tinggi. Pada tanggal 27 April 2020, sekitar 1,7 miliar siswa terkena dampak sebagai
respons terhadap pandemi. Menurut pemantauan UNICEF, 186 negara saat ini telah
menerapkan penutupan berskala nasional dan 8 negara menerapkan penutupan lokal. Hal ini
berdampak pada sekitar 98.5% populasi siswa di dunia (UNESCO, 2020). Kebijakan yang
diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia
, dengan meliburkan seluruh aktivitas
pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses
pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses
pendidikan pada lembaga pendidikan (Purwanto et al., 2020).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti/guru BK di SMK Diponegoro
Juwana di masa pandemi ini begitu banyak perubahan yang terjadi pada siswa terutama pada
kebiasaan dan motivasi belajar yang menurun. Oleh karena itu peneliti merasa perlu adanya
penelitian terhadap siswa yang mengalami perubahan dalam kebiasaan dan motivasi belajar.
Penelitian ini berfokus pada “Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan Motivasi
Belajar Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2021/2022”.
SMK Diponegoro Juwana merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang ada di Kecamatan
Juwana, yang kehadirannya mampu memberikan efek sosial dan pendidikan bagi masyarakat
disekitarnya, dan sekolah ini juga sama tujuan dengan sekolah lainnya yang menginginkan
proses belajar dan mengajar maksimal sehingga mampu menciptakan generasi yang
diharapkan bangsa.
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian ini agar tidak keluar
dari batas judul, maka penelitian ini difokuskan pada layanan home visit terhadap kebiasaan
dan motivasi belajar siswa selama masa pandemi.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka yang menjadi rumusan masalah
yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Layanan Home Visit Terhadap Kebiasaan Dan Motivasi Belajar
Siswa SMK Diponegoro Juwana di masa Pandemi Covid-19 ?
2. Bagaimana kebiasaaan siswa dimasa pandemi pada SMK Diponegoro Juwana?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa dimasa pandemi pada SMK Diponegoro
Juwana?

Tinjauan Pustaka
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan
sudah dianggap siap. Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan
untuk melaksanakan semua rencana atau kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan
dengan lengkap segala kebutuhannya mulai dari bagaimana cara yang harus dilaksanakan,
suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan
yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau
kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan
semula.
Dari pengertian pelaksanaan diatas maka peneliti menarik kesimpulan, bahwa kata
pelaksanaan bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan atau mekanisme suatu sistem. kata
mekanisme mengandung arti bahwa pelaksanaan bukan sekedar aktivitas tapi suatu kegiatan
yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
, berdasarkan norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan pelaksanaan home visit tersebut.
Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah juga menempuh tahap-tahap kegiatan seperti:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan.
1) Perencanaan.
Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah:
a. Menetapkan kasus dan klien yang mengalaminya yang memerlukan kunjungan
rumah

b. Meyakinkan klien tentang pentingnya kunjungan rumah


c. Menyiapkan data atau informasi pokok yang perlu dikomunikasikan kepada
keluarga
d. menetapkan materi kunjungan rumah atau data yang perlu diungkapkan dan
peranan masing-masing anggota keluarga yang akan ditemui.
e. Menyiapkan kelengkapan administrasi.
2) Pelaksanaan.
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah:
a. mengomunikasikn rencana kegiatan kunjungan rumah kepada berbagai pihak yang
terkait
b. melakukan kunjungan rumah dengan melakukan kegiatan-kegiatan:
 Bertemu orang tua atau wali klien atau anggota keluarga lainnya
 Membahas permasalahan klien
 Melengkapi data
 Mengembangkan komitmen orang tua atau wali klien atau anggota keluarga
lainnya.
 Menyelenggarakan konseling keluarga apabila memungkinkan.
 Merekam dan menyimpulkan hasil kegiatan.
3) Evaluasi
Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah:
a. Mengevaluasi proses pelaksanaan kunjungan rumah.
b. Mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan hasil kunjungan rumah, serta komitmen
orang tua, wali dan anggota keluarga lain.
c. Mengevaluasi penggunaan data hasil kunjungan rumah dalam pengentasan masalah
klien.
d. Analisis terhadap keberhasilan penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap
penanganan kasus, khususnya pengentasan masalah klien.
4) Analisis hasil evaluasi.
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan anlisis terhadap keberhasilan
penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap pemecahan kasus klien.
5) Tindak lanjut.
a. Mempertimbangkan apakah diperlukan kunjungan rumah ulang atau lanjutan.
b. Mempertimbangkan tindak lanjut layanan dengan menggunakan data hasil
kunjungan rumah yang lebih atau akurat.
,
6) Laporan.
Pada tahap ini pembimbing atau konselor melakukan kegiatan:
a. Menyusun laporan kegiatan home visit.
b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait.
c. Mendokumentasikan laporan.

Dengan melaksanakan tahapan-tahapan proses pelaksanaan home visit secara sistematis dan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka pelaksanaan home visit ini akan berjalan
dengan lancara dan baik serta tujuan home visit akan tercapai dan akan mempermudah
konselor dalam melaksanakan home visit.
Pelaksanaan home visit tidak hanya monoton kepada penggalian informasi tentang
permasalahan klien, namun dalam pelaksanaan home visit ini konselor melakukan konseling
terhadap klien dan keluarga klien dengan memberikan arahan, pengetahuan keterampilan, dan
motivasi dalam menyelesaikan masalah anak korban kejahatan seksual.
BAB
, II
METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home visit terhadap
kebiasaan dan motivasi belajar siswa SMK Diponegoro Juwana selama masa pandemi covid-
19. Dengan menggunakan bentuk metodologi kualitatif, metode kualitatif yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah untuk diamati oleh peneliti ditempat penelitian. Penelitian ini
berjalan secara natural, kemudian dikumpulkan dari orang-orang yang terlibat dalam penelitian
ini. Hasil penelitian kualitatif berupa deskriptif analisis, metode deskriptif adalah metode
dalam penelitian suatu kondisi atau pemikiran disuatu pristiwa pada masa sekarang ini yang
bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang di selidiki.
Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Juwana. Sekolah ini terletak di jalan
Kamboja No. 1 Desa Karangrejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Alasan guru BK
melakukan penelitian di sekolah ini dikarenakan selama masa pandemic covid-19 banyak
sekali siswa yang mengalami kurangnya minat belajar. Waktu dalam penelitian Penelitian ini
sudah dimulai dengan melakukan observasi dari bulan Juli yaitu awal pembelajaran tahun
ajaran 2021/2022, dilanjut dengan penelitian dari bulan Agustus sampai dengan bulan
September, selanjutnya dengan melakukan kegiatan layanan home visit untuk mengetahui
lebih lanjut data dalam penelitian ini.
Sebagai subjek dan objek dalam penelitian ini adalah informan yang dapat memberikan
informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sebagai subjek dan objek dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Kepala Sekolah SMK Diponegoro Juwana sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pendidikan dan bimbingan konseling.
2. Guru mata pelajaran sebagai pihak yang membantu guru BK dalam pelaksanaan
layanan BK di SMK Diponegoro Juwana.
3. Siswa yang mengalami masalah belajar pada masa pandemi di SMK Diponegoro
Juwana.
4. Orang tua sebagai pusat informasi yang akurat dan bisa membantu guru BK dalam
melaksanakan layanan home visit.
Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Sedangkan data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif
model interaktif yaitu: pertanyaan wawancara, hasil wawancara, penyajian data, serta menarik
kesimpulan.
BAB
, III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh layanan home visit terhadap kebiasaan dan motivasi belajar siswa di masa
pandemi covid-19 dilaksanakan untuk mengetahui dan membantu siswa dalam mengatasi
berbagai permasalahan yang menghambat dalam proses pembelajaran, selain daripada itu juga
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan home visit terhadap kebiasaan dan
motivasi belajar siswa dimasa pandemic.
Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan mewawancarai beberapa sample yaitu
dengan orang tua (home visit) sebanyak 10 obyek dan dengan peserta didik 8 obyek. Dalam
hal ini begitu banyak kendala yang ditemukan baik dari orang tua maupun pada siswa yang
mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan sumber data penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi
yang diperlukan untuk menjawab indikator penelitian. Berikut hasil dari wawancara penelitian.
Berdasarkan hasil wawancara yang ditemukan dari 11 (sebelas) pertanyaan yang terbagi
dari 4 pertanyaan kepada orang tua dan 7 pertanyaan kepada siswa, dengan demikian peneliti
merangkum hasil dari jawaban wawancara sebagai berikut:

Wawancara dengan orang tua:


Menurut Bapak/Ibu, mengapa anak-anak malas mengikuti belajar online?
“Katanya tidak mempunyai kuota internet dan gangguan jaringan, mereka lebih sering
tidur dan bermalas-malasan.”
Bagaimana kebiasaan belajar mereka yang Bapak/Ibu perhatikan? “Mereka jadi
kurang suka belajar, karena sering diberi tugas oleh gurunya”.
Motivasi apa yang bisa Bapak/Ibu berikan untuk mereka agar mau mengikuti belajar
online?
“Tetap dengan menasehati mereka dengan rajin belajar, belajar dengan baik dan penuh
tanggung jawab dalam kondisi apapun. Kesuksesan dan kegagalan yang kamu peroleh
merupakan tanggung jawab kamu sendiri,jangan menyalahkan keadaan. Selagi kamu
masih bisa belajar dan bisa berkomunikasi dengan gurumu silahkan manfaatkan
waktumu itu meskipun sedang dilanda pandemi COVID-19 saat ini”.
Dalam situasi seperti ini (pandemi), apa peran yang dilakukan orang tua terhadap
pendidikan anak-anak?
- Memenuhi kebutuhannya terutama yang berkaitan dengan keperluan sekolah
- Menjaga dan mengawasinya
- Selalu menasihati dan memotivasinya, agar mereka tidak putus sekolah
Dari hasil jawaban wawancara orangtua diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
begitu banyak kendala yang dialami siswa ketika belajar melalui daring, terutama dengan
kuota internet dan jaringan yang sangat besar pengaruhnya, sehingga dengan terjadinya itu
siswa menjadi malas-malasan untuk belajar dirumah. Orang tua masih sering memberikan
nasihat kepada para siswa selama pembelajaran daring, namun keluhan-keluhan yang diterima
orang tua dari siswa selalu ada yaitu dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh guru
kepada siswa. dibalik itu juga orangtua merasa
, takut ketika anak tidak bisa mengikuti
pembelajaran dari sekolah dengan adanya kendala tersebut, dengan demikian orang tua selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan siswa agar tidak mudah terpengaruh
kepada hal yang tidak baik karena belajar online yang dampaknya mampu membuat siswa
putus sekolah.

Wawancara dengan siswa:


Menurut pengamatan Ibu, kalian siswa SMK Diponegoro Juwana sering tidak masuk
mengikuti belajar secara daring.
“Iya Bu, belajar secara online kurang memuaskan”.
Apa yang menyebabkan kalian malas belajar online dari rumah?
• Kurang mengerti dengan apa yang di ajarkan guru
• Tidak mempunyai paket internet
• Sering mengalami gangguan jaringan internet
• Kurang puas karena jauh dengan guru
• Suara dari guru sering tidak jelas terdengar
• Waktu belajar tidak teratur
• Karena belajarnya di rumah, maka kami lebih suka membantu orang tua daripada
belajar daring
• Guru tidak sempat memberi arahan dan bimbingan dalam belajar karena terbatas
waktu dan kuota internet
• Terlalu banyak tugas menumpuk
• Susah bangun pagi-pagi
• Belajar kurang nyaman dan kurang focus
• Kurang suka belajar dari rumah
• Belajar secara daring cukup membosankan
Dimasa pandemi ini, di samping belajar secara online ada juga belajar sistem tatap muka,
mengapa kalian sering tidak masuk ke sekolah?
• Syarat-syarat belajar secara tatap muka terlalu ribet
• Sepi karena tidak semua siswa sekelas boleh masuk secara bersamaan
• Sistem sesi atau grup membuat siswa malas
• Merasa terikat tidak bisa bebas
• Bosan dengan syarat-syarat pandemi
Bagaimana perkembangan belajar kalian selama masa pandemi ini?
“Sangat-sangat tidak menentu Bu, kami merasa pendidikan kami hancur, sehingga kami
merasa cemas dengan sekolah saat ini”.
Bagaimana dengan nilai dan prestasi yang kalian dapat?
“Kami tidak yakin dengan nilai yang kami dapatkan dan juga prestasi yang tidak
memuaskan”.
Apa yang menjadi motivasi belajar kalian selama pandemi COVID-19 ini?
“Tidak ada Bu, kami lebih senang bekerja membantu orang tua di kebun daripada
belajar dirumah”.
Bagaimana kebiasaan belajar kalian selama pandemi
, ini?
“Kami lebih sering tidur dan bermalas-malasan dan kami juga takut kalau putus
sekolah”.

Pembahasan
Masa pandemic adalah masa yang belum pernah dialami sebelum-sebelumnya
sehingga masih banyak siswa yang belum bisa beradaptasi dengan suasana belajar yang baru
dan memahami lebih dalam tentang pelajaran yang di ajarkan. Siswa yang jauh dari guru,
suara guru yang tidak begitu jelas didengar siswa dan waktu belajar yang tidak teratur sangat
berpengaruh dalam pembelajaran yang berjalan karena siswa tidak bisa focus sehingga sering
meninggalkan pelajaran ketika sedang berlangsung, dan memilih pekerjaan yang lain. Begitu
pula dengan sebagian guru yang masih menyesuaikan dengan suasana baru sehingga belum
terlaksana pembelajaran dengan baik. Dapat diketahui juga dari jawaban siswa yang merasa
tidak puas dengan adanya belajar melalui daring adalah guru tidak sempat memberikan arahan
dan bimbingan dalam belajar karena terbatas waktu dan kuota internet.
Disamping itu sekolah juga menerapkan tatap muka dengan membatasi siswa yang
hadir kesekolah, peraturan ini juga membuat siswa menjadi malas untuk hadir karena
menerapkan beberapa syarat-syarat yang harus dilakukan siswa.
Dengan adanya masa pandemic seperti sekarang ini diharapkan system pembelajaran
harus bisa disesuaikan dengan keadaan siswa maupun guru, untuk membuat pembelajaran
lebih efektif dan efisien, sehingga tidak adanya kendala-kendala berat yang harus dialami oleh
siswa, karena dampaknya begitu banyak dan merugikan. Sebagai contoh siswa yang putus
sekolah karena merasa tidak sanggup mengikuti pembelajaran yang ada, disini peran orangtua
sangat dibutuhkan untuk bisa lebih mengawasi putra- putrinya.
BAB
, IV
PENUTUP

Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dimasa pandemic yang sekarang ini masih ada dalam lingkungan kita, betapa perlunya
untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang belum pernah kita alami sebelumnya,
begitu pula dengan siswa yang sedang melakukan pembelajaran. Layanan home visit
sangat berpengaruh dengan kebiasaan dan motivasi belajar siswa. Karena siswa lebih
sering melakukan pembelajaran dari rumah (daring), dan yangpaling berperan lebih disini
adalah orangtua yang tinggal bersama anak dirumah, yang bisa langsung memberikan
motivasi dan mengawasi anak selama dirumah.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan kebiasaan siswa dimasa
pandemic sangat jauh berbeda dengan sebelum masa pandemic, baik dalam pembelajaran
online maupun tatap muka disekolah, siswa lebih sering seperti tidak memperdulikan
dengan pembelajaran, banyak siswa yang santai dan menganggap tidak penting dengan
adanya peraturan belajar melalui daring.
2. Dalam masa pandemic ini tentu siswa harus bisa beradaptasi dengan keadaan, tidak
terlepas dengan motivasi yang diberikan orangtua dirumah, dari hasil penelitian ini
orangtua selalu memberikan nasehat dan motivasi kepada anaknya, begitu pula dengan
motivasi dari guru yang diberikan ketika adanya belajar online.
DAFTAR PUSTAKA
,
Arikunto Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika
Cipta.
Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusumawati. 2008. Proses Bimbingan dan
Konselig di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nurdin Usman. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang
Pendidikan. Cetakan keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Oemar Hamalik. 1990. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Oemar Hamalik . 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Lunenburg, F.C. & Ornstein, A.C. 1999. Educational Administration: Concepts and
Practices. USA: Wadsworth.
Soesilowindradini. 1994. Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Surabaya: Usaha
Nasional.
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Yatim Riyanto. 1996. Metode Penelitian. Surabaya, SIC.

3.

Anda mungkin juga menyukai