Best Practice BK
Best Practice BK
,
Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19
Tahun Ajaran 2021/2022
BEST PRACTISE
Oleh :
Arum Nurmegasari, S. Pd
Guru Bimbingan dan Konseling
Best Practise dengan judul “Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan
Motivasi Belajar Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19 di SMK
Tahun Ajaran 2021/2022 ”
Penulis
Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan Motivasi Belajar Siswa SMK
Diponegoro Juwana Masa
, Pandemi Covid-19
Tahun Ajaran 2021/2022
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana Pengaruh Layanan Home Visit
Terhadap Kebiasaan Dan Motivasi Belajar Siswa di masa Pandemi Covid-19 SMK
Diponegoro Juwana? (2) Bagaimana kebiasaaan siswa di masa pandemi pada SMK
Diponegoro Juwana? (3) Bagaimana motivasi belajar siswa dimasa pandemi pada SMK
Diponegoro Juwana? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, yang bersifat deskriptif. Adapun informan dalam penelitian ini bersumber dari
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan analisis
data kualitatif model interaktif yaitu: pertanyaan wawancara, hasil wawancara, penyajian
data, serta menarik kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa
pengaruh home visit efektif dilakukan untuk mengetahui kebiasaan dan motivasi belajar
siswa dimasa pandemic, karena guru BK bisa mendapatkan informasi langsung dari
orangtua siswa karena lebih sering melakukan pembelajaran dari rumah (daring), dan
yang paling berperan lebih disini adalah orang tua yang tinggal bersama anak dirumah,
yang bisa langsung memberikan motivasi dan mengawasi anak selama dirumah.
selanjutnya kebiasaan siswa juga sangat berpariasi dimasa pandemi sekarang karena
belum bisa menyesuaikan dengan keadaan yang baru. tidak terlepas dengan motivasi
yang diberikan orang tua dirumah, dari hasil penelitian ini orang tua selalu memberikan
nasehat dan motivasi kepada anaknya, begitu pula dengan motivasi dari guru yang
diberikan ketika adanya belajar online.
Kata Kunci : home visit, kebiasaan belajar, motivasi belajar, covid-19
BAB I
PENDAHULUAN
,
Layanan home visit atau kunjungan rumah adalah kegiatan guru BK yang mengunjungi
tempat tinggal orangtua atau wali siswa. Penanganan permasalahan siswa memerlukan
pemahaman lebih jauh tentang keadaannya dirumah, sehingga diperlukan kunjungan ke rumah
untuk melihat langsung kondisi yang sesungguhnya (Hibana 2003).
Home visit menurut Prayitno (2015:2) merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung
jawab konselor dalam pelayanan konseling. Dengan kegiatan pendukung akan diperoleh
berbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan
konseling dan dapat mendorong partisipasi orang tua (dan anggota keluarga lainnya) untuk
sebesar-besarnya memenuhi kebutuhan anak atau individu yang bermasalah.
Siswa dalam usia perkembanngan masih tergolong remaja. Masa remaja adalah masa
yang penting dalam perjalanan gidup manusia. Masa ini merupakan masa yang menentukan
ketika nanti sudah dewasa. Siswa dikatakan remaja pada usia 13-17 tahun (remaja awal),
dimana dalam masa ini ditandai dengan keadaan yang tidak stabil. Dalam masa perkembangan
ini sering kita dengar dengan sebutan masa peralihan, karena perubahan dari anak-anak
menjadi remaja awal.
Belajar menurut Dalyono (2009) adalah suatu usaha yang dilakukan secara sungguh-
sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental,
serta panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula aspek- aspek kejiwaan
seperti intelegensi, bakat minat dan sebagainya.
Selain itu salah satu hal terpenting yang dibutuhkan dalam proses belajar adalah
motivasi. Menurut Ngalim Purwanto Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolah
seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya.
Dalam hal demikian berarti guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong agar siswa bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hal ini perlu
diingat bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran belum tentu menunjukkan anak itu bodoh
terhadap mata pelajaran itu. Seringkali terjadi seorang anak malas terhadap sesuatu mata
pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang lain. Banyak bakat anak tidak
berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi
yang tepat, maka terciptalah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula
tak terduga, dalam hal ini siswa perlu mendapatkan motivasi dari banyak pihak, salah satunya
adalah guru Bimbingan Konseling (BK).
Siswa yang mengalami permasalahan baik dengan lingkungan tempat tinggalnya
maupun dengan keadaan sekarang ini sangat mempengaruhi motivasi belajar, terutama dimasa
pandemi sekarang ini. Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-19) telah mempengaruhi
sistem pendidikan di seluruh dunia, yang mengarah ke penutupan sekolah, universitas, dan
perguruan tinggi. Pada tanggal 27 April 2020, sekitar 1,7 miliar siswa terkena dampak sebagai
respons terhadap pandemi. Menurut pemantauan UNICEF, 186 negara saat ini telah
menerapkan penutupan berskala nasional dan 8 negara menerapkan penutupan lokal. Hal ini
berdampak pada sekitar 98.5% populasi siswa di dunia (UNESCO, 2020). Kebijakan yang
diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia
, dengan meliburkan seluruh aktivitas
pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses
pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses
pendidikan pada lembaga pendidikan (Purwanto et al., 2020).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti/guru BK di SMK Diponegoro
Juwana di masa pandemi ini begitu banyak perubahan yang terjadi pada siswa terutama pada
kebiasaan dan motivasi belajar yang menurun. Oleh karena itu peneliti merasa perlu adanya
penelitian terhadap siswa yang mengalami perubahan dalam kebiasaan dan motivasi belajar.
Penelitian ini berfokus pada “Pengaruh Layanan Home Visit terhadap Kebiasaan dan Motivasi
Belajar Siswa SMK Diponegoro Juwana Masa Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2021/2022”.
SMK Diponegoro Juwana merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang ada di Kecamatan
Juwana, yang kehadirannya mampu memberikan efek sosial dan pendidikan bagi masyarakat
disekitarnya, dan sekolah ini juga sama tujuan dengan sekolah lainnya yang menginginkan
proses belajar dan mengajar maksimal sehingga mampu menciptakan generasi yang
diharapkan bangsa.
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian ini agar tidak keluar
dari batas judul, maka penelitian ini difokuskan pada layanan home visit terhadap kebiasaan
dan motivasi belajar siswa selama masa pandemi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka yang menjadi rumusan masalah
yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Layanan Home Visit Terhadap Kebiasaan Dan Motivasi Belajar
Siswa SMK Diponegoro Juwana di masa Pandemi Covid-19 ?
2. Bagaimana kebiasaaan siswa dimasa pandemi pada SMK Diponegoro Juwana?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa dimasa pandemi pada SMK Diponegoro
Juwana?
Tinjauan Pustaka
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan
sudah dianggap siap. Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan
untuk melaksanakan semua rencana atau kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan
dengan lengkap segala kebutuhannya mulai dari bagaimana cara yang harus dilaksanakan,
suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan
yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau
kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan
semula.
Dari pengertian pelaksanaan diatas maka peneliti menarik kesimpulan, bahwa kata
pelaksanaan bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan atau mekanisme suatu sistem. kata
mekanisme mengandung arti bahwa pelaksanaan bukan sekedar aktivitas tapi suatu kegiatan
yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
, berdasarkan norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan pelaksanaan home visit tersebut.
Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah juga menempuh tahap-tahap kegiatan seperti:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan.
1) Perencanaan.
Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah:
a. Menetapkan kasus dan klien yang mengalaminya yang memerlukan kunjungan
rumah
Dengan melaksanakan tahapan-tahapan proses pelaksanaan home visit secara sistematis dan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka pelaksanaan home visit ini akan berjalan
dengan lancara dan baik serta tujuan home visit akan tercapai dan akan mempermudah
konselor dalam melaksanakan home visit.
Pelaksanaan home visit tidak hanya monoton kepada penggalian informasi tentang
permasalahan klien, namun dalam pelaksanaan home visit ini konselor melakukan konseling
terhadap klien dan keluarga klien dengan memberikan arahan, pengetahuan keterampilan, dan
motivasi dalam menyelesaikan masalah anak korban kejahatan seksual.
BAB
, II
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home visit terhadap
kebiasaan dan motivasi belajar siswa SMK Diponegoro Juwana selama masa pandemi covid-
19. Dengan menggunakan bentuk metodologi kualitatif, metode kualitatif yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah untuk diamati oleh peneliti ditempat penelitian. Penelitian ini
berjalan secara natural, kemudian dikumpulkan dari orang-orang yang terlibat dalam penelitian
ini. Hasil penelitian kualitatif berupa deskriptif analisis, metode deskriptif adalah metode
dalam penelitian suatu kondisi atau pemikiran disuatu pristiwa pada masa sekarang ini yang
bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang di selidiki.
Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Juwana. Sekolah ini terletak di jalan
Kamboja No. 1 Desa Karangrejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Alasan guru BK
melakukan penelitian di sekolah ini dikarenakan selama masa pandemic covid-19 banyak
sekali siswa yang mengalami kurangnya minat belajar. Waktu dalam penelitian Penelitian ini
sudah dimulai dengan melakukan observasi dari bulan Juli yaitu awal pembelajaran tahun
ajaran 2021/2022, dilanjut dengan penelitian dari bulan Agustus sampai dengan bulan
September, selanjutnya dengan melakukan kegiatan layanan home visit untuk mengetahui
lebih lanjut data dalam penelitian ini.
Sebagai subjek dan objek dalam penelitian ini adalah informan yang dapat memberikan
informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sebagai subjek dan objek dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Kepala Sekolah SMK Diponegoro Juwana sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pendidikan dan bimbingan konseling.
2. Guru mata pelajaran sebagai pihak yang membantu guru BK dalam pelaksanaan
layanan BK di SMK Diponegoro Juwana.
3. Siswa yang mengalami masalah belajar pada masa pandemi di SMK Diponegoro
Juwana.
4. Orang tua sebagai pusat informasi yang akurat dan bisa membantu guru BK dalam
melaksanakan layanan home visit.
Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Sedangkan data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif
model interaktif yaitu: pertanyaan wawancara, hasil wawancara, penyajian data, serta menarik
kesimpulan.
BAB
, III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengaruh layanan home visit terhadap kebiasaan dan motivasi belajar siswa di masa
pandemi covid-19 dilaksanakan untuk mengetahui dan membantu siswa dalam mengatasi
berbagai permasalahan yang menghambat dalam proses pembelajaran, selain daripada itu juga
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan home visit terhadap kebiasaan dan
motivasi belajar siswa dimasa pandemic.
Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan mewawancarai beberapa sample yaitu
dengan orang tua (home visit) sebanyak 10 obyek dan dengan peserta didik 8 obyek. Dalam
hal ini begitu banyak kendala yang ditemukan baik dari orang tua maupun pada siswa yang
mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan sumber data penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi
yang diperlukan untuk menjawab indikator penelitian. Berikut hasil dari wawancara penelitian.
Berdasarkan hasil wawancara yang ditemukan dari 11 (sebelas) pertanyaan yang terbagi
dari 4 pertanyaan kepada orang tua dan 7 pertanyaan kepada siswa, dengan demikian peneliti
merangkum hasil dari jawaban wawancara sebagai berikut:
Pembahasan
Masa pandemic adalah masa yang belum pernah dialami sebelum-sebelumnya
sehingga masih banyak siswa yang belum bisa beradaptasi dengan suasana belajar yang baru
dan memahami lebih dalam tentang pelajaran yang di ajarkan. Siswa yang jauh dari guru,
suara guru yang tidak begitu jelas didengar siswa dan waktu belajar yang tidak teratur sangat
berpengaruh dalam pembelajaran yang berjalan karena siswa tidak bisa focus sehingga sering
meninggalkan pelajaran ketika sedang berlangsung, dan memilih pekerjaan yang lain. Begitu
pula dengan sebagian guru yang masih menyesuaikan dengan suasana baru sehingga belum
terlaksana pembelajaran dengan baik. Dapat diketahui juga dari jawaban siswa yang merasa
tidak puas dengan adanya belajar melalui daring adalah guru tidak sempat memberikan arahan
dan bimbingan dalam belajar karena terbatas waktu dan kuota internet.
Disamping itu sekolah juga menerapkan tatap muka dengan membatasi siswa yang
hadir kesekolah, peraturan ini juga membuat siswa menjadi malas untuk hadir karena
menerapkan beberapa syarat-syarat yang harus dilakukan siswa.
Dengan adanya masa pandemic seperti sekarang ini diharapkan system pembelajaran
harus bisa disesuaikan dengan keadaan siswa maupun guru, untuk membuat pembelajaran
lebih efektif dan efisien, sehingga tidak adanya kendala-kendala berat yang harus dialami oleh
siswa, karena dampaknya begitu banyak dan merugikan. Sebagai contoh siswa yang putus
sekolah karena merasa tidak sanggup mengikuti pembelajaran yang ada, disini peran orangtua
sangat dibutuhkan untuk bisa lebih mengawasi putra- putrinya.
BAB
, IV
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dimasa pandemic yang sekarang ini masih ada dalam lingkungan kita, betapa perlunya
untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang belum pernah kita alami sebelumnya,
begitu pula dengan siswa yang sedang melakukan pembelajaran. Layanan home visit
sangat berpengaruh dengan kebiasaan dan motivasi belajar siswa. Karena siswa lebih
sering melakukan pembelajaran dari rumah (daring), dan yangpaling berperan lebih disini
adalah orangtua yang tinggal bersama anak dirumah, yang bisa langsung memberikan
motivasi dan mengawasi anak selama dirumah.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan kebiasaan siswa dimasa
pandemic sangat jauh berbeda dengan sebelum masa pandemic, baik dalam pembelajaran
online maupun tatap muka disekolah, siswa lebih sering seperti tidak memperdulikan
dengan pembelajaran, banyak siswa yang santai dan menganggap tidak penting dengan
adanya peraturan belajar melalui daring.
2. Dalam masa pandemic ini tentu siswa harus bisa beradaptasi dengan keadaan, tidak
terlepas dengan motivasi yang diberikan orangtua dirumah, dari hasil penelitian ini
orangtua selalu memberikan nasehat dan motivasi kepada anaknya, begitu pula dengan
motivasi dari guru yang diberikan ketika adanya belajar online.
DAFTAR PUSTAKA
,
Arikunto Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika
Cipta.
Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusumawati. 2008. Proses Bimbingan dan
Konselig di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nurdin Usman. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang
Pendidikan. Cetakan keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Oemar Hamalik. 1990. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Oemar Hamalik . 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Lunenburg, F.C. & Ornstein, A.C. 1999. Educational Administration: Concepts and
Practices. USA: Wadsworth.
Soesilowindradini. 1994. Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Surabaya: Usaha
Nasional.
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Yatim Riyanto. 1996. Metode Penelitian. Surabaya, SIC.
3.