Anda di halaman 1dari 37

PENGGUNAAN SINGKATAN KATA DALAM CHATTING

BAHASA PRANCIS PADA AKUN INSTRAGRAM “@GOSSIPROOMOFF”

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

oleh
Tri Karmila
NIM 16204241026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa digunakan sehari-hari untuk

berinteraksi dengan sesama manusia. Perkembangan bahasa selalu mengikuti

perkembangan jaman dan teknologi saat ini. Apalagi ada hal baru dalam dunia

modern ini, pasti ada kaitan dengan perubahan bahasa yang digunakan sehari-hari.

Bahasa akan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai kebutuhan bahasa itu

sendiri termasuk bahasa Prancis.

Bahasa Prancis merupakan bahasa asing yang memiliki jumlah penutur

mencapai 220 juta orang di seluruh dunia (https://id.ambafrance.org/Perancis-

bahasa-umum-bagi-220-juta) dan dibuktikannya dengan memasukkan bahasa

Prancis sebagai mata pelajaran bahasa asing oleh beberapa sekolah menengah,

institut maupun perguruan tinggi untuk mempelajari bahasa Prancis sesuai kaidah

tata bahasa.

Pembelajaran bahasa Prancis dalam sekolah menengah, institut maupun

perguruan tinggi menggunakan bahasa Prancis secara formal sesuai kaidah tata

bahasa sedangkan bahasa yang digunakan pada percakapan sehari-hari adalah

bahasa nonformal. Bahasa nonformal yang digunakan dalam bahasa Indonesia

biasanya tersebar pada lingkungan anak muda, sebagai contoh, saat remaja

komunikasi dengan teman sebaya, ia menggunakan bahasa nonformal yang

dimengerti oleh remaja tersebut. Begitupun dalam bahasa Prancis terdapat bahasa

1
2

nonformal yang digunakan sehari-hari untuk komunikasi. Bahasa nonformal sendiri

masuk dalam kategori variasi bahasa yang digunakan pada lingkungan anak muda.

Penggunaan bahasa terus berkembang dalam masyarakat tidak hanya dalam

kelompok tertentu saja melainkan masyarakat di manapun dan kapanpun yang

menggunakan bahasa sehari-hari sebagai alat komunikasi. Dapat dikatakan bahasa

itu hidup karena selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai keadaan

dan situasi saat ini.

Saat ini, perkembangan teknologi yang semakin modern memiliki pengaruh

dalam perkembangan komunikasi secara langsung maupun komunikasi tidak

langsung. Komunikasi secara langsung antara pengirim pesan dan penerima pesan

dapat bertatapan secara langsung sedangkan dalam komunikasi tidak langsung

pengguna tidak perlu bertatapan langsung, pengguna dapat melalui perantara

seperti telepon atau surat. Dengan perkembangan teknologi saat ini, kita semakin

mudah untuk berinteraksi bersama keluarga, teman, saudara walaupun terpisah jauh

oleh tempat. Saat ini, alat pendukung komunikasi sudah cukup banyak untuk

mempermudah komunikasi selain telepon yaitu media sosial. Sebagian orang

memiliki beberapa akun media sosial. Pengguna media sosial cukup memerlukan

smartphone yaitu ponsel pintar dan kuota internet untuk menghubungkan di media

sosial. Pengguna media sosial berasal dari kalangan anak-anak, remaja sampai

dewasa.

Aplikasi media sosial yang berkembang pesat sampai detik ini adalah

facebook, twitter, whatsapp, instagram, snapchat dan masih banyak lagi. Kita
3

cukup memerlukan internet untuk dapat mengakses aplikasi media sosial tersebut

dan memulai komunikasi dengan yang lainnya. Pengguna media sosial dapat

memiliki beberapa akun dalam satu smartphone dan bisa berkomunikasi dengan

teman di seluruh dunia.

Riset perkembangan pengguna media sosial dilakukan oleh We Are Social

dan Hootsuite menunjukan aplikasi media sosial yang populer oleh masyarakat

dunia yaitu facebook, snapchat, dan instagram. Salah satu aplikasi yang memiliki

jumlah pengguna di dunia terbanyak adalah instagram. Aplikasi instagram

memiliki total pengguna mencapai 849,3 juta dari semua kalangan usia didunia.

(www.kompas.com/ hampir-setengah-penduduk-bumi-sudah-melek-media-sosial)

Instagram adalah aplikasi media sosial untuk berbagi foto atau video dan

pengguna dapat mengambil foto, mengambil video, mengedit foto sesuai keinginan

pengguna serta dapat membagikannya ke media sosial. Aplikasi ini terdapat kolom

komentar untuk mengomentari foto atau informasi yang telah dibagikan oleh

pengguna instagram. Pengguna instagram dapat berinteraksi dengan pengguna

instagram lainnya dengan pesan pribadi atau komentar melalui unggahan foto atau

informasi yang ada. Pengguna instagram dapat saling berinteraksi dengan teman,

saudara, keluarga atau pengikut di akun instagram untuk saling berbagi informasi,

menjalin komunikasi, menambah keakraban antar sesama dan lain sebagainya.

Aplikasi instagram memiliki kebebasan untuk menggunakan kata-kata

apapun yang mereka gunakan secara lisan maupun tulis dalam bahasa Indonesia,

bahasa Prancis atau bahasa lainnya sesuai perkembangan bahasa yang ada.
4

Pengguna media sosial menggunakan penulisan kata yang disingkat atau

pemendekkan kata. Hal tersebut sudah umum di masyarakat dalam media sosial apa

lagi untuk anak-anak muda dalam bahasa chatting atau percakapan sehari-hari.

Berikut adalah contoh penyingkatan kata dalam bahasa Indonesia salah satu

komentar pada akun @frauwflir_ mengomentari sebuah postingan di instagram

yang terdapat penyingkatan kata digunakan sehari-hari oleh kalangan anak muda

maupun dewasa pada akun media sosial.

(1) Frauwflir_ Richaaard sih yg bakalan plg dr kmrn2 jelek muluu

Gambar 1 : Contoh penggunaan penyingkatan kata dalam bahasa Indonesia.

Jika komentar tersebut disampaikan oleh penutur dengan kalimat yang

benar sesuai kaidah bahasa Indonesia penulisan tuturan sebagai berikut ini :

(1a) Frauwflir_ Richaaard yang akan pulang karena kemarin


penampilannya selalu jelek

Salah satu contoh penyingkatan kata dalam bahasa Indonesia pada kolom

komentar akun instagram Frauwflir_ menyebutkan beberapa kata yang mengalami

penyingkatan dalam bahasa Indonesia. Penutur menyampaikan komentar

menggunakan kata-kata yang disingkat tidak menimbulkan kesalahpahaman karena

pembaca dan penutur lainnya mengerti dan paham akan penyingkatan kata tersebut

sesuai dengan topik yang dibicarakan. Tuturan yang disampaikan oleh penutur

berdasarkan pendapat penutur sesuai dengan unggahan foto.


5

Begitupun dalam percakapan bahasa Prancis melalui chatting media sosial

atau interaksi lainnya ada singkatan yang digunakan saat melakukan percakapan

sehari-hari oleh anak muda ataupun masyarakat umum. Salah satu contohnya akun

instagram “Gossip Room @gossiproomoff” merupakan akun instagram yang

memuat berita dan informasi dalam berbahasa Prancis. Akun ini membagikan

informasi foto atau video untuk saling berinteraksi melalui kolom komentar.

Melalui kolom komentar inilah menemukan kata-kata yang disingkat oleh

penggirim pesan untuk mengomentari unggahan foto atau video oleh akun

instagram “Gossip Room @gossiproomoff”.

Berikut ini contoh unggahan foto dalam akun instagram @gossiproomoff

dan terdapat beberapa komentar singkatan kata dalam bahasa Prancis pada tanggal

24 November 2019 telah membagikan sebuah foto.

(2) elisa.njh :@gregory_hry nous mdr


(@gregory_hry kita mati tertawa terbahak-bahak)

Gambar 2 : Komentar yang menggunakan singkatan kata dalam bahasa Prancis


pada kolom komentar sebuah unggahan foto.

Jika tuturan pada komentar tersebut dituliskan kembali dengan kalimat

bahasa Prancis dengan tidak mengalami penyingkatan menjadi sebagai berikut :

(2a) elisa.njh : @gregory_hry nous mort de rire


(@gregory_hry kita mati tertawa terbahak-bahak)
6

Kata mdr pada tuturan di atas terdapat kata dalam bahasa Prancis yang

mengalami penyingkatan kata sehingga tidak sesuai dengan struktur kata dalam

bahasa Prancis yang baik dan benar. Kata mdr dalam bahasa Prancis berasal dari

mort de rire yang berarti kita mati tertawa terbahak-bahak berdasarkan konteks foto

yang dikomentari oleh penutur sangat lucu. Komentar tulisan tersebut disampaikan

oleh penutur @elisa.njh yang mengomentari unggahan foto dari @gossiproomoff.

Foto unggahan tersebut menggambarkan dua orang yaitu perempuan dan laki-laki

sedang menikmati film bersama di kamar. Dan akun instagram @elisa.njh

mengomentari unggahan tersebut menggunakan kata yang mengalam

penyingkatan.

(3) _nanousssh_ : @maricainnneee qd j’aurais mon appart on fera ça


(@maricainnneee ketika aku punya apartemenku,
kita lakukan itu )

Gambar 3 : Contoh singkatan kata yang digunakan oleh pengguna instagram dalam
kolom komentar pada unggahan foto akun tersebut.

Jika tuturan pada komentar tersebut dituliskan kembali dengan kalimat

bahasa Prancis dengan benar menjadi sebagai berikut :

(3a) _nanousssh_ : @maricainnneee quand j’aurais mon appartement on


fera ça
(@maricainnneee ketiks aku punya apartemenku,
kita lakukan itu )
7

Contoh (3) pada bagian kalimat di atas terdapat kata qd yaitu quand

(ketika), penutur pada kata tersebut @maricainnneee untuk mengomentari

unggahan foto yang sama dengan maksud mengatakan bahwa penutur memiliki

keinginan untuk melakukan kegiatan seperti pada unggahan foto oleh akun

@gossiproomoff . Kata appart pada tuturan dikomentar tersebut berasal dari kata :

appartement dalam bahasa Indonesia memiliki arti apartemen. Tuturan tersebut

sesuai dengan konteks unggahan foto yang dikomentari oleh penutur yaitu

menggambarkan perempuan dan laki-laki sedang menikmati film bersama di

sebuah kamar apartemen.

Penulisan penyingkatan kata sudah bukan hal khusus namun sudah banyak

pemakai bahasa Prancis yang menyingkat kata-kata dalam sebuah kalimat. Ada

beberapa hal berkaitan dengan mengikuti perkembangan budaya yang sudah maju

dan mengikuti trend yang ada dalam percakapan sehari-hari. Begitu pula bahasa

chatting dalam bahasa Prancis oleh pengguna instagram memiliki kategori leksikal

yang bervariasi dalam setiap kata yang mengalami penyingkatan pada akun

@gossiproomoff. Dalam contoh (2) pada komentar memiliki kata yang disingkat

merupakan sebuah istilah mdr yang digunakan untuk menggambarkan emosi.

Sedangkan pada contoh (3) terdapat kata yang disingkat yaitu qd atau quand

merupakan kategori leksikal kata tidak bervariasi. Kata quand termasuk salah satu

bentuk konjungsi subordinasi. Dan kata appart atau appartement merupakan

sebuah gedung yang digunakan untuk tempat tinggal manusia. Kata appartement

termasuk dalam nomina atau kata benda yaitu kategori leksikal bervariasi.
8

Penggunaan singkatan dalam bahasa chatting pada akun @gossiproomoff

memiliki proses pembentukan penyingkatan yang berbeda-beda dengan pengguna

instagram lainnya. Pengguna instagram yang terlibat dalam chatting dikolom

komentar instagram perlu mengetahui konteks dalam postingan instagram

@gossiproomoff. Satu leksikal dalam bahasa Prancis bisa memiliki beberapa

bentuk penyingkatan kata dalam bahasa chatting. Bahasa chatting yang digunakan

terkadang tidak memperhatikan proses pembentukan dari kata yang disingkat

dengan kata dasarnya. Pengguna bahasa chatting dapat memahami kata-kata

singkatan karena sudah terbiasa menggunakannya.

Oleh karena itu, dalam morfologis bahasa Prancis untuk kata yang

mengalami peyingkatan apakah memiliki kaidah tertentu pada setiap proses

pembentukannya. Proses penyingkatan pada contoh (2) kata mdr mengalami

penyingkatan dari kata dasar mort de rire menandakan singkatan mdr berasal dari

huruf awal kata dasarnya. Berbeda dengan contoh (3) yaitu kata yang disingkat

appart berasal dari awalan kata dasar appartement.

Kata singkatan dalam bahasa chatting pada contoh (2) terdapat kata mort

atau mati dalam komentar tersebut tidak menunjukkan arti mati sebenarnya namun

sebuah kata yang mengartikan bahwa penutur tertawa terbahak-bahak karena hal

lucu pada unggahan foto tersebut. Dengan terlibat langsung pada interaksi dikolom

komentar, pengguna dapat memahami kata, maksud dan tujuan yang disampaikan

pada postingan maupun kolom komentar. Kata-kata dan struktur kalimat yang

digunakan pada bahasa chatting seringkali hanya dapat dipahami oleh pengguna

media sosial.
9

Para pengguna media sosial memiliki kebiasaan untuk menyingkat kata

menjadi singkatan pendek walaupun kalimat aslinya bukan kalimat yang panjang.

Bahasa Prancis dapat digunakan dengan baik dan dapat dijadikan sebagai alat

komunikasi khususnya penelitian ini dalam interaksi chatting dalam komentar pada

akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff”. Bahasa Prancis yang mengalami

penyingkatan kata-kata seperti yang telah dicontohkan apakah memiliki kaidah cara

menyingkat dalam bahasa Prancis khususnya dalam bahasa tulis untuk percakapan

sehari-hari.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang layak untuk diteliti lebih lanjut, yaitu :

1. Kategori leksikal apa saja yang dapat disingkat dalam bahasa Prancis untuk

chatting ?

2. Bagaimana kaidah morfologis dalam bahasa Prancis untuk kata yang mengalami

penyingkatan ?

3. Apakah penggunaan kata-kata yang disingkat mempengaruhi perubahan

morfologis terhadap arti kata dalam bahasa Prancis?

4. Bagaimanakah bentuk bahasa Prancis yang digunakan oleh masyarakat Prancis

saat ini untuk komunikasi dalam chatting ?

5. Apa saja topik pembahasan yang dibicarakan pada akun instagram

@gossiproomoff ?

C. Pembatasan Masalah
10

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu adanya batasan masalah

untuk penelitian ini. Penelitian dengan judul " penggunaan singkatan kata dalam

bahasa Prancis pada akun instagram Gossip Room @gossiproomoff” ini, membatasi

permasalahan pada: kategori leksikal dalam singkatan kata pada akun instagram

Gossip Room @gossiproomoff dan proses pembentukkan kata yang disingkat

dalam bahasa Prancis yang digunakan untuk komunikasi chatting dalam komentar

unggahan-unggahan foto atau video pada akun instagram tersebut.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah kategori leksikal kata-kata yang disingkat dalam chatting bahasa

Prancis ?

2. Bagaimanakah prosede morfologis penyingkatan dalam pembentukkan kata-

kata yang disingkat dalam chatting bahasa Prancis ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan :

1. Mendeskripsikan kategori leksikal kata-kata yang disingkat dalam chatting

bahasa Prancis.

2. Mendeskripsikan prosede morfologis penyingkatan dalam pembentukkan

kata-kata yang disingkat dalam chatting bahasa Prancis.

F. Manfaat Penelitian
11

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian dengan judul “Penggunaan

Singkatan Kata Dalam Chatting Bahasa Prancis Pada Akun Instragram

@Gossiproomoff” ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan terhadap bidang

bahasa asing khususnya dalam bahasa Prancis dan dapat dijadikan referensi yang

relevan bagi peneliti di masa yang akan datang. Penelitian dapat menambah dan

memperkuat teori kaidah penyingkatan dalam bahasa Prancis untuk komunikasi

secara tertulis maupun lisan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa / pembelajar bahasa Prancis penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dalam kegiatan pemahaman bahasa Prancis.

b. Bagi para pengajar, hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam mata kuliah

kebahasaan tentang bahasa Prancis yang menuntut mahasiswa memahami

kaidah penyingkatan kata.

G. Batasan Istilah

Pada penelitian ini terdapat istilah-istilah yang digunakan dalam

mengungkapkan isi penelitian. Sehingga perlu dijabarkan makna istilah-istilah

tersebut dengan jelas supaya diperoleh pemahaman yang seragam.

1. Akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff”


12

Akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff” merupakan salah satu pengguna

instagram yang memberikan informasi tentang berita atau info terkini di Prancis

atau info terkini tentang dunia dalam bahasa Prancis. Akun ini diikuti oleh pengguna

instagram lainnya mencapai 1,5 juta pengikut. Akun ini termasuk akun yang terbuka

sehingga siapapun dapat mengikuti akun @gossiproomoff. Akun ini memiliki

unggahan foto dan video setiap harinya dan mendapatkan komentar-komentar dari

pengikut akun ini.

2. Chatting

Chatting adalah aktivitas dalam komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih dengan memanfaatkan aplikasi chatting dan jaringan internet. Chatting

banyak digunakan dalam akun media sosial karena saat ini, setiap orang yang

memiliki smartphone mempunyai akun media sosial yang digunakan untuk

chatting kepada teman akrab, saudara, keluarga, dan masih banyak lagi. Tidak

hanya mengirim pesan teks saja, aktivitas chatting sekarang ini juga bisa

mengirimkan emoticon, gambar, pesan suara, bahkan video dengan semua orang.

3. Singkatan Kata

Bahasa memiliki kaidah dalam setiap penggunaannya termasuk pembentukkan

kata yang digunakan untuk komunikasi. Komunikasi saat sudah maju seperti ini

banyak yang menggunakan singkatan kata untuk komunikasi secara tertulis.

Bahasa yang disingkat pun tidak hanya dalam kalangan anak muda namun orang

dewasa juga sering menggunakannya.


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Morfologi

Dubois (2002 : 311) menjelaskan tentag morfologi sebagai berikut :

“La morphologie est la description des règles qui régissent la structure


interne des mots, c’est-à-dire les règles de combinaison entre les morphèmes
racines pour constituer des mots (règles de formation des mots, préfixation et
suffixation) et la description des formes diverses que prennent ces mots selon
la catégorie de nombre, de genre, de temps, de personne et, selon le cas
(flexion nominale ou verbale) par opposition à la syntaxe qui décrit les règles
de combinaison entre les morphèmes lexicaux (morphèmes racines et mots)
pour constituer des phrases.”

Maksud dari kutipan di atas adalah sebagai berikut bahwa morfologi adalah

ilmu yang mendeskripsikan tentang aturan-aturan yang berkaitan dengan struktur

kata. Aturan-aturan tersebut yaitu aturan kombinasi antara morfem-morfem akar

untuk membentuk kata (aturan pembentukan kata, prefiksasi dan sufiksasi) dan

deskripsi mengenai berbagai bentuk kata yang dapat berubah-ubah berdasarkan

jumlah, genre, waktu, orang, dan berdasarkan kasus (infleksi nominal atau verbal).

Lain halnya dengan sintaksis yang menjelaskan aturan kombinasi antara morfem

leksikal (morfem dan kata) untuk membentuk kalimat.

Dubois (2002: 311) juga menambahkan tentang morfologi adalah la

morphologie est la description à la fois des règles de la structure interne des mots

et des règles de combinaison des syntagmes en phrases. Maksud penjelasan

tersebut, morfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan kaidah struktur didalam kata

dan kaidah dari kombinasi sintagma (frasa) dalam suatu kalimat.

13
14

Kridalaksana (2009: 10) menyampaikan bahwa morfologi dapat dipandang

sebagai subsistem yang berupa proses yang mengolah leksem menjadi kata. Dan

Suhardi (2013: 28) memberikan pernyataan bahwa morfologi adalah kajian bahasa

dari bentuk kata. Objek dari kajian morfologi ada dua, yaitu kata dan morfem Sesuai

pernyataan Kridalaksana dan Suhardi, Chaer (2015: 3) juga menyampaikan bahwa

di dalam kajian linguistik, morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan

pembentukan kata.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa morfologi

adalah cabang linguistik yang menjelaskan mengenai pembentukkan kata.

Morfologi membahas untuk mengetahui proses pembentukkan kata atau morfem,

bagaimana unsur-unsur pembentuk sebuah kata, dan membahas perubahan-

perubahan kedua bentuk satuan bahasa tersebut.

B. Proses Morfologis

Chaer (2015: 25) memaparkan bahwa morfologi membahas tentang semua

satuan bentuk sebelum menjadi kata dan juga membicarakan tentang komponen

atau unsur pembentuk kata itu, yaitu morfem, dengan berbagai alat proses

pembentukan kata itu, yaitu afiks dan melalui berbagai proses morfologis.

Jadi pada dasarnya proses morfologis adalah proses pembentukkan kata

dengan cara menghubungkan menuju satuan lainnya seperti satu morfem

menghubungkan ke morfem lainnya serta terhadap kata yang mengalami

perubahan. Morfem (morphème) adalah satuan gramatikal yang mendasari


15

pembentukkan kata seperti pada akhiran verba dan kasual, imbuhan, dan lain-lain.

(Dubois, 2002: 311)

Dalam bahasa Prancis proses morfologis dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa cara sebagai berikut.

1. Derivasi (La Dérivation)

Dubois (2001 : 137) mendefinisikan tentang derivasi :

“La dérivation est un processus par lequel les règles de la base génèrent
des phrases à partir de l’élément initial et en leur assignant une description
structurelle, de telle manière que chaque suite découle de la précédente par
l’application d’une seule règle de grammaire.”
Kutipan di atas tentang derivasi dapat diterjemahkan bahwa “derivasi adalah

sebuah proses dimana kaidah dasar menentukan kalimat dari elemen awal dan

mendeskripsikan struktur dengan cara menambahkan dengan suatu kaidah

penerapan tata bahasa.”

Rahayu (2018: 51) menjelaskan bahwa pada proses pembentukan kata dari

bentuk dasar atau radikal ke bentuk derivatif ini terjadi perubahan kategori leksikal

dan makna. Contohnya kata kerja danser (v) menjadi danseur(n). Berdasarkan

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa derivasi dilakukan dengan pemberian

imbuhan pada suatu kata. Berdasarkan contoh, bentuk dasar danseur adalah sebuah

kata kerja (danser) yang mengalami imbuhan sehingga menjadi sebuah nomina.

2. Komposisi (la composition)

Menurut Rahayu (2018: 62) menjelaskan bahwa la composition/

pemajemukan adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan dua


16

kata atau lebih yang menghasilkan kata baru dengan makna relatif baru.

Pemajemukkan dalam bahasa Prancis terdapat tiga cara, pertama yaitu

menggabungkan langsung dua kata menjadi satu kata. Cara kedua adalah dengan

menggabungkan dua atau beberapa kata menjadi satu kata menggunakan garis

penghubung. Ketiga adalah menggabungkan dua atau beberapa kata menjadi satu

kata tetapi dituliskan secara terpisah.

3. Serapan (L’emprunt)

Loubier dalam Rahayu (2018: 67) menjelaskan bahwa serapan adalah

proses pembentukan kata dengan cara mengadopsi satuan satuan lingual dari bahasa

lain secara keseluruhan atau sebagian, baik secara leksikal, semantic, fonologis

maupun sintaksis. Misalnya adalah kata un steak berasal dari bahasa Inggris, kata

chic berasal dari bahasa Jerman, dan kata un macho yang berasal dari bahasa

Spanyol. (Rahayu, Pembentukan kata dalam Bahasa Prancis,2003)

4. Télécopages (Les Mots-Valises)

Rahayu (2018: 69) menjelaskan bahwa mot-valise adalah penggabungan

dua kata atau lebih dengan cara mengambil awal kata pertama dan akhir dari kata

yang lainnya. Contoh dari penggabungan dua kata yaitu franglais berasal dari kata

francais et anglais.

5. Pemendekan kata

Rahayu (2018: 71) menjelaskan bahwa pemendekan kata adalah proses

pembentukan kata dengan cara menanggalkan satu atau beberapa bagian kata
17

(leksem), sehingga jadilah bentuk baru yang berstatud kata. Pemendekan kata

dalam bahasa Prancis yaitu terdapat tiga jenis : pemendekan kata (truncation),

singkatan (singlaison) dan akronim ( mot-valise).

6. Onomatope

Grevisse (2008: 334) mendefinisikan on appelle onomatopée une unité

lexicale créée par imitation d’un bruit naturel : tic-tac, visant à reproduire le son

du réveil ; cocorico, imitant le chant du coq, sont des onomatopées. Maksud dari

definisi tentang onomatope adalah kata-kata yang dihasilkan dengan

menggambarkan atau menirukan bunyi atau suara tertentu. Misalnya adalah

onomatope bunyi tic-tac dihasilkan dari suara detak jarum jam dan cocorico

berasal dari bunyi ayam berkokok.

C. Kategori Leksikal

Sebuah kata dalam ilmu bahasa memiliki peran penting dalam penyusunan

kalimat yang baik dan benar sesuai dengan kaidah pembentukkan kalimat baku.

Untuk menyusun sebuah kalimat baku, pemakai bahasa perlu mengetahui bentuk

dan fungsi dari setiap kata. Oleh karena itu, setiap kata memiliki bentuk dan fungsi

berbeda-beda, sehingga kata yang mempunyai bentuk atau perilaku sama

dikelompokkan ke dalam kategori kelas yang sama sedangkan kata yang berbeda

dari kelompok sebelumnya dimasukkan ke dalam kategori lain. Dengan kata lain,

kata dapat dibedakan berdasarkan kategori leksikalnya. Kategori leksikal disebut

pula kategori kelas kata atau kategori sintaksis.


18

Pada peneletian ini menganalisis kategori leksikal. Menurut Grevisse (2008:

148-149), kategori leksikal dibedakan menjadi dua, yakni kata bervariasi (mots

variables) dan kata tidak bervariasi (mots invariables). Kata bervariasi (mots

variables) terdiri dari: nom (le nom), ajektiva (l’adjectif), le déterminant,

pronomina (le pronom), dan verba (le verbe). Sedangkan kata tidak bervariasi (mots

invariables) terdiri dari : adverbial (l’adverbe), preposisi (la préposition), konjungsi

subordinasi (la conjonction de subordination), konjungsi koordinasi (la

conjonction de coordination), l’introducteur dan le mot-phrase.

1. Kata bervariasi (Les mots variables)

a. Le Nom

Grevisse (2008: 148) menjelaskan bahwa le nom ou substantif est porteur

d'un genre, varie en nombre (parfois en genre), est susceptible d'être accompagné

d'un déterminant ; — il est apte à servir de sujet, de complément d'objet direct ou

indirect, d'attribut, etc. Nomina (le nom) adalah kata benda yang mengandung jenis

(genre), bervariasi dalam jumlah (nombre) dan jenis (genre). Dalam

penggunaannya di sebuah kalimat, nomina biasanya disertai oleh determinant.

Nomina dapat digunakan untuk fungsi subjek (sujet), objek (complément d’objet),

atribut (attribut), dan lain-lain.

(4) Le mur a été repeint.


“Dinding itu dicat ulang.”
(Grevisse, 2008: 581)

Pada contoh kalimat tersebut, dapat ditemukan bahwa le mur atau dinding

merupakan sebuah nomina. Nomina le mur berfungsi sebagai subjek (sujet) dan

nomina le mur menunjukkan nomina tunggal jenis (genre) maskulin.


19

b. L’adjectif

Grevisse (2008:701) mendefinisikan bahwa L'adjectif est un mot qui varie

en genre et en nombre, genre et nombre qu'il reçoit, par le phénomène de l'accord,

du nom (parfois du pronom) auquel il se rapporte. “ Adjektiva adalah kata yang

bervariasi dalam jenis (genre) dan jumlah (nombre), jenis (genre) dan jumlah

(nombre) yang diterima memiliki ketentuan dengan bergantung pada nomina.”

(5) Les chats puissants et doux, orgueil de la maison.


“Kucing-kucing kuat dan berbulu lembut , kebanggaan rumah.”
(Grevisse, 2008:701)

Pada contoh (5) menyebutkan adjektiva dalam kalimat di atas adalah kata

puissants dan doux yang berfungsi sebagai penjelas yang merujuk pada nomina les

chats. Kata sifat kuat dan berbulu lembut menunjukan ciri-ciri yang dimiliki oleh

kucing.

c. Le Déterminant

Déterminant adalah kata yang bervariasi dalam jenis (genre), dan jumlah

(nombre) sesuai dengan nomina yang diterangkannya (Grevisse, 2008 : 737).

Contoh :

(6) Donnez-moi la clé.


“Berikan padaku kuncinya.”
(Grevisse, 2008 : 742)
Déterminant dalam contoh kalimat 6 ditunjukkan oleh kata la clé. La

termasuk déterminant bentuk article défini. La menerangkan kata clé. La adalah

déterminant untuk nomina jenis féminin singulier (FS).


20

d. Le Pronom

Pronomina (le pronom) atau kata ganti adalah kata yang bervariasi dalam

jenis (genre) dan jumlah (nombre) Kata ganti ini secara umum menggantikan

nomina dan digunakan untuk menghindari pengulangan kata (Grevisse, 2008: 831),

(7) Je suis sûr de sa présence  J'en suis sûr.


“Saya yakin dengan kehadirannya  Saya yakin dengannya.”
(Grevisse, 2008: 831)

Pada kalimat contoh (7) tersebut terdapat le pronom atau kata ganti yakni

“en”. Kata en mengantikan kata de sa presence (dengan kehadirannya) untuk

menghindari penggulangan kalimat.

e. Le Verbe

Menurut Grevisse (2008 :979) mendefinisikan bahwa le verbe est un mot

qui se conjugue , c'est-à-dire qui varie en mode, en temps, en voix, en personne et

en nombre. “Verba adalah suatu kata yang dapat dikonjugasikan, memiliki variasi

tergantung pada modus (mode), waktu (temps), orang/subjek (personne), dan

jumlah (nombre).” Verba berfungsi sebagai predikat. Contoh untuk penggunaan

verba adalah kalimat dibawah ini :

(8) La terre est ronde.


“Bumi itu bulat.”
(Grevisse, 2008 :979)
Kata kerja dalam kalimat contoh di atas ditunjukkan oleh kata est ‘adalah’.

Kata kerja est merupakan konjugasi dari kata être. Konjugasi disesuaikan dengan
21

subjek kalimat tersebut yaitu la terre. Kata kerja est tersebut menduduki fungsi

sebagai predikat.

2. Kata tidak bervariasi (Les mots invariables)

a. L'adverbe

Grevisse (2008: 118) mendefinisikan bahwa l'adverbe est un mot invariable

qui est apte à servir de complément à un verbe, à un adjectif, à un autre adverbe.

“Adverbia adalah kata yang tetap dan tidak berubah-ubah yang digunakan sebagai

keterangan pada verba, adjektiva, ataupun adverbial lain.”

(9) Un homme très pauvre.


“Laki-laki itu sangat miskin.”
(Grevisse, 2008: 1181)
Pada contoh kalimat (9) très merupakan contoh penggunaan adverbia yang

dapat digunakan untuk menerangkan adjektiva yaitu pauvre atau miskin.

b. La préposition

Menurut Grevisse (2008: 1319), preposisi adalah kata tak bervariasi yang

menghubungkan unsur-unsur antar kata atau antar kalimat. Berikut contoh

penggunaan preposisi pada kalimat ini :

(10) Le jardin de mon voisin est plein de mauvaises herbes.


“Kebun tetanggaku dekat dengan rumput yang jelek.”
(Grevisse, 2008: 1319)
22

Pada kalimat contoh tersebut preposisinya adalah ‘de’ yang

menghubungkan makna le jardin dengan mon voisin, dan menunjukkan hubungan

makna est plein dengan mauvais herbes.

c. La conjonction de subordination

Menurut Grevisse (2008: 1385), "Konjungsi subordinasi adalah kata tidak

bervariasi yang berfungsi menghubungkan elemen-elemen berbeda menjadi sebuah

kalimat (induk kalimat dan anak kalimat).” Konjungsi subordinasi ini antara lain:

comme, lorsque, puisque, quand, que, quoique, si, contoh :

(11) André est médecin comme son frère et comme son père.
“André adalah seorang dokter seperti kakaknya dan ayahnya.”
(Grevisse, 2008: 1387)

Konjungsi subordinasi dalam kalimat contoh (11) di atas ditunjukkan oleh

kata comme yang berfungsi kata hubung kalimat André est médecin dengan son

frère et son père.

d. La conjonction de coordination

Konjungsi koordinasi atau La conjonction de coordination adalah kata

yang tetap dan tidak berubah-ubah yang menggabungkan atau menghubungkan

elemen-elemen yang memiliki status sama, kalimat ataupun sub kalimat. (Grevisse,

2008: 1391), contoh :

(12) J'en profite mal et ni ne travaille, ni me repose vraiment.


“Saya memanfaatkanya dengan buruk dan tidak bekerja atau benar-
benar istirahat.”
(Grevisse, 2008: 1391)
23

Konjungsi koordinasi dalam kalimat contoh (12) ditunjukkan oleh kata et ni

yang berfungsi sebagai kata hubung antar dua kalimat. Tiap-tiap kalimat tersebut

pada hakikatnya mampu berdiri sendiri.

e. L’introducteur

Menurut Grevisse (2008 : 1403), introducteur adalah kata yang tetap dan

tidak berubah-ubah yang berguna untuk memasukkan sebuah kata, frasa ataupun

kalimat ke dalam sebuah kalimat. Kata yang termasuk dalam introducteur,

diantaranya voici dan voilà, est-ce que (untuk mengawali kalimat tanya), ô (untuk

mengawali kalimat teguran langsung), contoh:

(13) Est-ce que vous préférez?


“Apakah anda lebih suka?”
(Grevisse, 2008: 1403)

Kalimat contoh di atas merupakan kalimat tanya. Awal kalimat pada contoh

tersebut yaitu kata est-ce que merupakan salah satu kata introducteur. Kata est-ce

que memberi penjelasan untuk menanyakan hal yang disukai seseorang.

f. Le Mot-phrase

Grevisse (2008 :1413) menjelaskan bahwa Le mot-phrase est un mot

invariable qui sert ordinairement à lui seul de phrase. “Mot-phrase adalah kata

yang tetap dan tidak berubah-ubah yang berguna untuk menerangkan dirinya

sendiri dalam sebuah kalimat.” Kata yang termasuk dalam jenis mot-phrase ini

diantanya adalah : bonjour, au revoir, oui, non, contoh :

(14) A : Bonjour Macron


24

B : Bonjour Michelle
A : “Selamat pagi Macron”
B : “Selamat pagi Michelle”

Pada contoh percakapan kata bonjour merupakan kata mot-phrase yang

berarti sapaan selamat pagi. Kata bonjour dapat diucapakan saat bertemu atau

menyapa orang lain. Mot-phrase dapat berdiri sendiri tanpa diikuti sebuah kalimat

atau kata-kata di belakangnya.

D. Abreviasi

Tamine (1998: 81) menjelaskan bahwa Le dernier procédé utilisé dans la

formation des mots est l’abréviation de mots existants qui prend parfois la forme

particulière de la siglaison lorsqu’une locution est réduite à l’initiale de chacun

des mots qui la composent. Maksud dari penjelasan tersebut proses pembentukan

kata yang terakhir adalah abreviasi yang terkadang berbentuk sebuah singkatan

tertentu dengan mereduksi kata menjadi sebuah inisial dari masing-masing kata

yang menyusunnya. Sedangkan Rahayu (2018: 71) menjelaskan pemendekan kata

adalah proses pembentukan kata dengan cara menanggalkan satu atau beberapa

bagian kata (leksem), sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus kata.

Dalam bahasa Prancis proses pemendekan kata (l’abréviation) dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

1. La Troncation

Dumarest (2004: 79) memaparkan bahwa la troncation est un procédé qui

consiste à abréger les mots en les tronquant, c’est-à-dire en les réduisant à une ou
25

plusieurs de leurs syllables. “La Troncation adalah proses menyingkat kata dengan

cara memotongnya, yaitu dengan mereduksinya menjadi satu suku kata atau lebih.”

Troncation dapat diartikan dengan pemenggalan satu atau beberapa suku kata pada

awal ataupun akhir sebuah kata. Berikut ini adalah kata yang mengalami

pemenggalan :

(15) Radiographie  une radio


Dactylographe  une dactyl
Vélocipede  vélo
(Dubois, 2002 : 496)
2. La Siglaison

Dubois (2002:429) memaparkan bahwa La siglaison est la formation d’un

sigle à partir d’un mot ou d’un groupe de mots. La siglaison adalah proses

pembentukan kata dengan pemendekan dari suatu atau beberapa kata. Penyingkatan

biasanya ditulis menggunakan huruf besar, misalnya adalah R.A.T.P. (Régie

autonome des transports parisiens) dan TGV (Train à Grande Vitesse.

3. Akronim (Le mot-valise)

Menurut Dubois (2002:314) menjelaskan bahwa un mot-valise résulte de la

réduction d’une suite de mots à un seul mot qui ne conserve que la partie initiale

du premier mot et la partie finale du dernier . “Le mot-valise adalah pembentukan

kata dengan mengurangi kata dari satu kata atau beberapa dengan mempertahankan

bagian awal dari kata pertama dan bagian terakhir dari kata terakhir.” Misalnya :

franglais bersasal dari gabungan kata français et anglais dan pemenggalan kata dari

motorcar et hotel berubah menjadi motel.


26

E. Instagram

1. Sejarah Instagram

Instagram merupakan salah satu aplikasi media sosial yang popular oleh

pengguna smartphone dengan terhubung kouta internet secara online. Kata

instagram berasal dari instan atau insta, seperti pada kamera polaroid yang langsung

menghasilkan foto secara instan. Sedangkan “gram” berasal dari kata telegram yang

berarti mengirimkan informasi pada orang lain. Sehingga dapat diartikan bahwa

instagram adalah aplikasi media sosial yang mengirimkan foto atau informasi

kepada orang lain dengan cepat sesuai dengan jaringan internet yang digunakan

pengguna (https:/id.m.wikipedika.org/wiki/instagram).

Saat ini, pengguna aplikasi instagram dengan mudah dapat mengirimkan

foto, mengambil foto, mengambil video, mengedit foto sesuai keinginan pengguna

serta dapat membagikannya ke media sosial (https://instagram.com/). Pengguna

instagram memiliki akun untuk dapat menggunakan aplikasi ini pada smartphone.

Pengguna dapat saling berinteraksi dengan teman, saudara, keluarga atau pengikut

di akun instagram untuk saling berbagi informasi, menjalin komunikasi, menambah

keakraban antar sesama dan lain sebagainya.

2. Akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff”

Pada penelitian ini mendapatkan sumber data pada sebuah akun instagram

dengan bahasa Prancis. Saat ini, akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff”

memiliki pengikut kurang lebih 1,5 juta pengguna instagram sebagian besar
27

anggotanya baik dari Prancis dan francophonie maupun orang yang mempelajari

bahasa Prancis (https://instagram.com/gossiproomoff?igshid=1anx8naoj5w2i).

Akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff” merupakan salah satu

pengguna instagram yang memberikan informasi tentang berita atau info terkini di

Prancis atau info terkini tentang dunia dalam bahasa Prancis. Akun ini termasuk

akun yang terbuka sehingga siapapun dapat mengikuti akun @gossiproomoff. Akun

ini memiliki unggahan foto dan video setiap harinya dan mendapatkan komentar-

komentar dari pengikut akun ini.

F. Chatting

Chatting adalah aktivitas dalam komunikasi yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih dengan memanfaatkan aplikasi chatting dan jaringan internet

(https://www.maxmanroe.com/vid/tenologi/penegertian-chatting.html). Chatting

banyak digunakan dalam akun media sosial karena saat ini, setiap orang yang

memiliki smartphone mempunyai akun media sosial yang digunakan untuk

chatting kepada teman akrab, saudara, keluarga, dan masih banyak lagi. Tidak

hanya mengirim pesan teks saja, aktivitas chatting sekarang ini juga bisa

mengirimkan emoticon, gambar, pesan suara, bahkan video dengan semua orang.

G. Penelitian Yang Relevan

Penelitian sebelumnya telah membahas mengenai singkatan bahasa Prancis

dan mendeskripsikan bahasa Prancis berdasarkan kategori leksikal dan proses

morfologis yaitu skripsi dari mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Yogyakarta yang bernama Dwi Mega Sari dengan judul Analisis
28

Kontrastif Abreviasi Bahasa Prancis Dan Bahasa Indonesia (2019). Tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan prosede

morfologis pembentukan akronim bahasa Prancis dan bahasa Indonesia. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dan persamaan prosede morfologis

akronim bahasa Prancis dan bahasa Indonesia.

Selanjutnya adalah penelitian yang relevan dilakukan oleh mahasiswi

program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purwokerto

yang bernama Triya Utaminingsih dengan judul Analisis Abreviasi Bahasa Slang

Pada Instagram Kalangan Remaja Indonesia (2017). Penelitian tersebut membahas

tentang jenis-jenis abreviasi apa saja yang digunakan pada instagram dan proses

pembentukan abreviasi yang digunakan pada instagram kalangan remaja di

Indonesia.

Selain itu, penelitian yang akan dilakukan juga relevan dengan penelitian

mahasiswa pascasarjana program studi Linguistik Umum Universitas Padjajaran

dengan judul Abreviasi dalam Percakapan Sehari-hari di Media Sosial Suatu Kajian

Morfologi bernama Rengganis Citra Cenderamata dan Agus Nero Sofyan tahun

2019. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses abreviasi yang digunakan

oleh kalangan muda atau dewasa pada media sosial. Persamaan dari ketiga

penelitian di atas adalah mendeskripsikan proses pemebentukan kata abreviasi.

Begitu pula penelitian yang akan dilakukan mengenai proses morfologis dan

penggunaan kategori leksikal pada singkatan bahasa Prancis di Instagram.


BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Yusuf (2017: 330)

menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan proses penemuan dan

pengumpulan, analisis, dan interprestasi data visual dan naratif yang komprehensif

untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu fenomena atau masalah yang

menarik perhatian.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kata atau kalimat dalam bahasa

Prancis pada kolom komentar akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff”.

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah seluruh kata atau kalimat dalam

bahasa Prancis yang mengalami penyingatan kata atau pembentuan kata pada akun

instagram Gossip Room @gossiproomoff”.

B. Data dan Sumber Data

Data merupakan bahan penelitian yang diperoleh dengan metode dan teknik

tertentu dari sumber data (Zaim, 2014: 74). Dan menurut Yusuf (2017: 6)

memaparkan bahwa data dimengerti sebagai fenomena lingual khusus yang

mengandung dan berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud. Data pada

penelitian ini adalah semua kata atau kalimat yang mengandung kategori leksikal

dan pembentukan kata dalam bahasa Prancis. Sedangkan sumber data dalam

penelitian ini terdiri dari postingan-postingan foto ataupun video, komentar, dan

percakapan pada akun instagram “Gossip Room @gossiproomoff”.

29
30

C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Zaim (2014: 22) memaparkan bahwa metode adalah cara yang teratur yang

dilakukan untuk mencapai maksud tertentu. Metode dan teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Metode simak adalah metode

pengumpulan data yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan

terhadap penggunaan bahasa yang diteliti (Zaim, 2014: 89). Metode ini dapat

diwujudkan dalam bentuk pengumpulan data dengan alat seperti menyadap,

melakukan percakapan, mencatat, atau merekam.

Teknik dasar pada dalam metode simak yang digunakan pada penelitian ini

adalah teknik sadap. Teknik ini dilanjutkan pada teknik lanjutan berupa teknik

simak bebas libat cakap (SLBC) yaitu dilakukan dengan menyadap tanpa perlu

berpartisipasi berbicara. Dalam hal ini peneliti tidak ikut proses pembicaraan.

Peneliti jelas tidak ikut menentukan pemunculan calon data dan menyimak calon

data kebahasaan yang muncul dalam peristiwa kebahasaan di luar peneliti (Zaim,

2014: 89-91).

Teknik selanjutnya adalah teknik catat, yaitu peneliti mencatat kata, frasa

atau kalimat yang merupakan bentuk singkatan dalam bahasa Prancis pada akun

instagram “Gossip Room @gossiproomoff”. Setelah itu, peneliti melanjutkan

dengan memisahkan kategori-kategori leksikal bahasa Prancis yang mengalami

penyingkatan. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel data pada dengan

bantuan computer untuk mempermudah klasifikasi data.


31

Contoh Tabel Data Singkatan Kata Bahasa Prancis Pada Akun Instagram “Gossip Room @gossiproomoff”

No Data Objek Penelitian Kategori Leksikal Prosede Morfologis Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. adamcik : @lacamee ptdr t’as ptdr (pété de rire) √ Pengekalan huruf Pengambilan huruf sesuai
de la chance dengan pelafannya tuturan.

(https://instagram.com/gossipro
omoff)

(adamcik : @lacamee ptdr


(berguling-guling di lantai
sambil tertawa) kamu ada
kesempatan

Keterangan :
Kategori Leksikal
1. Nomina 7. Preposisi
2. Adjektiva 8. Konjungsi Subordinasi
3. Déterminant 9. Konjungsi Koordinasi
4. Pronomina 10. Introducteur
5. Verba 11. Mot-Phrase
6. Adverbia
32

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk memilah dan memilih data. Peneliti

merupakan instrument penelitian pada penelitian ini. Peneliti melakukan observasi,

membuat catatan, dan melakukan wawancara. Alat bantu yang digunakan terkait

dengan objek penelitian, antara lain: alat rekam seperti video, tape, tustel, kamera,

dan sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti adalah intrumen kuncinya (key-

instrument) (Yusuf, 2017:332).

E. Metode dan Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya peneliti menangani langsung masalah yang

terkandung pada data (Zaim, 2014: 97). Metode dan teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Zaim (2014: 101) menjelaskan

bahwa metode agih adalah alat penentu di dalam bahasa itu sendiri. Dengan

demikian analisisnya memberikan keabsahan secara linguistik. Alat penentu

metode agih berupa unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri.

Tahap analisis data menggunakan metode agih untuk menganalisis kategori

leksikal dan prosede morfologis dalam bahasa Prancis. Teknik pertama yang

dilakukan pada metode agih adalah teknik dasar bagi unsur langsung (BUL).

Teknik bagi unsur langsung adalah teknik membagi suatu konstruksi atas unsur-

unsur langsung yang membentuk konstruksi tersebut. Cara kerja analisis teknik ini

adalah membagi satuan lingual data (konstruksi kata, frasa, klausa, kalimat)

menjadi beberapa unsur atau bagian (konstituen) (Zaim, 2014: 106-107).


33

Teknik selanjutnya adalah teknik lanjutan dengan teknik baca markah.

Seperti yang diungkapkan oleh Yusuf, (2017: 254) teknik baca markah yaitu untuk

menganalisis data dapat dilakukan dengan membaca ‘pemarkah’ yang ada dalam

suatu konstruksi. Pemarkah dapat berupa imbuhan, kata sambung, kata depan, dan

pewatas yang menyatakan ketatabahasaan atau fungsi kata atau konstruksi.

Berikut adalah contoh analisis data berdasarkan metode dan teknik analisis

data yang diterapkan dalam penelitian ini:

(4) _adamcik: @lacamee ptdr t’as de la chance


(@lacamee ptdr (berguling-guling di lantai sambil tertawa) kamu ada
kesempatan

Gambar 4. Singakatan kata


Tuturan pada contoh (4) terdapat singkatan kata dalam bahasa Prancis ptdr.

Kata ptdr mengalami pemendekan kata yang berasal dari pété de rire. Singkatan

kata tersebut terjadinya prosede morfologis pembentukan kata dalam bahasa

Prancis menjadikan pété de rire menjadi ptdr dapat dikatakan pembentukan kata

tersebut berasal dari pelafalannya dieja pe-te-de-rir. Sehingga pelafalannya kata

tersebut membentuk singkatan kata ptdr.

F. Uji Keabsahan Data

Data penelitian diperoleh dan dikumpulkan belum tentu akurat sehingga

untuk membuktikan bahwa data yang dianalisis ini valid dan dapat
34

dipertanggungjawabkan maka perlu dilakukan uji keabsahan data. Menurut

Moleong (2010: 396) dalam Muhammad (2014:170) menyarankan bahwa seorang

peneliti memeriksa keabsahan data secara komprehensif. Keabsahan data

mencakup metode pengumpulan data yang diterapkan di lokasi penelitian.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah intra-rater dengan cara membaca

dan mengkaji kembali sumber data secara berulang-ulang dan teliti. Selanjutnya

peneliti juga menggunakan expert judgement untuk mengetahui analisis data ini

akurat yaitu Drs. Rohali, M. Hum selaku dosen pembimbing. Peneliti berkonsultasi

dengan dosen pembimbing untuk memberikan masukan, kritik dan saran pada

proses penelitian ini.


35

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta:
Rineka Cipta
Cenderamata, Rengganis Citra & Sofyan, Agus Nero.(2019). Abreviasi dalam
Percakapan Sehari-hari di Media Sosial Suatu Kajian Morfologi.
Bandung: Universitas Padjajaran
Dubois, Jean, dkk. (2002). Dictionnaire de linguistique. Paris: Larousse
Dumarest, Daniele, dkk. (2004). Le Chemin des Mots. Grenoble: Presses
Universitaires de Grenoble
Grevisse, Maurice. (2008). Le Bon Usage Grammaire Française 14 édition. Paris:
Duculot
Kridalaksana, Harimurti. (2009). Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Muhammad.(2014). Metode Penelitian Bahasa.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Rahayu, Siti Perdi. (2018). Morfologi Bahasa Prancis. Yogyakarta: UNY Press
Suhardi. (2013). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Utami, N. Nastiti. (2008). Variasi Bahasa Prancis Anak Muda dalam
Pembelajaran Bahasa Prancis. Yogyakarta: Universitas Gajahmada
Vidocq, Eugene Francais.(2002).Dictionnaire Argot-français. Paris: Editons du
Boucher.
Yusuf, Muri. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana
Zaim, M. (2014). Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Sruktural. Padang:
Press Padang
Situs Internet:
www.kompas.com/tekno/read/2019/07/20/16370017/hampir-setengah-penduduk-
bumi-sudah-melek-media-sosial diakses pada tanggal 27 November 2019 pukul
20.34 WIB
https://id.ambafrance.org/Perancis-bahasa-umum-bagi-220-juta diakses pada
tanggal 25 Maret 2020 pukul 16.00 WIB
www.gossip-room.fr
https://instagram.com/gossiproomoff?igshid=1anx8naoj5w2i
https://www.maxmanroe.com/vid/tenologi/penegertian-chatting.html diakses pada
tanggal 14 Mei 2020 pukul 07.00 WIB
36

https:/id.m.wikipedika.org/wiki/instagram diakses pada tanggal 3 Mei 2020 pukul


20.00 WIB
https://www.greelane.com/id/bahasa/prancis/how-to-text-in-french-4086528/
diakses pada tanggal 9 Juni 2020 pukul 13:28 WIB

Anda mungkin juga menyukai