Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI HIDROKOLOID

AGAR BASED EDIBLE FILM WITH


GLYCEROL PLASTICIZER
“Physical and Mechanical Properties of Agar Based Edible Film
with Glycerol Plasticizer”

Kelompok 4
Nathania Vianney Tjahjono 6103018040
Caroline Gunawan 6103018044
Michael Liman Santoso 6103018121
Pinky Angelina Kristanti 6103018122
Bagian
01 02
Pendahuluan Metode

03 04
Pembahasan Kesimpulan
01
Pendahuluan
Pendahuluan
Edible Film

Memiliki permeabilitas oksigen yang rendah sehingga mampu


Fungsi mencegah reaksi oksidasi (Kasapis et al., 2009)

Mencegah absorpsi dan desorpsi uap air (Arham et al., 2016)

Mencegah kontaminasi (Arham et al., 2016)


Pendahuluan
Agar
➔Mampu menghasilkan film yang transparan, kuat,
fleksibel, dan memiliki sifat fisik serta mekanik
Bahan yang baik

Pembuat
Plasticizer
➔Bahan tambahan dalam pembuatan edible film
➔Meningkatkan fleksibilitas dan memperhalus
permukaan film (Setyaningrum et al., 2017).
➔Plasticizer yang dapat digunakan adalah gliserol
02
Metode
Bahan Baku
● Bubuk Agar (dengan gel strength 900 g/cm2 , 80 mesh, dan
moisture 20%)
● Gliserol
Pembuatan Agar Edible Film
Pembuatan larutan agar dengan 1%,2%,3% (W/W)

Penambahan Gliserol 5%,10%,15% (W/W db)

Penyimpanan di suhu 95℃

Pengadukan

Pencetakan 0.20 mL larutan dalam cawan petri


(diameter 10cm)

Pengeringan (50℃, 24 jam)


Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Agar Edible Film
Sumber: Arham et al. (2016)
03
Pembahasan
Ketebalan Film
Mempengaruhi: Dipengaruhi:

Tensile Strength Water Vapor Permeability Komposisi

Elongation
Proses
Hasil Ketebalan Film
● Ketebalan film meningkat dengan
meningkatnya konsentrasi agar dan
gliserol.
● Terdapat interaksi antara keduanya
(p<0.05).
● Agar memberikan banyak padatan terlarut
dalam larutan.
● Molekul gliserol menempati rongga dalam
matriks dan berinteraksi dengan polimer
Gambar 2. Hasil Ketebalan Film agar → jarak antar polimer ↑
Sumber: Arham et al. (2016)

Gambar 3. Hasil ANOVA Ketebalan Film


Sumber: Arham et al. (2016)
Kelarutan
Definisi Sifat fisik yang berhubungan dengan kemampuan edible film
untuk larut

Dipengaruhi Mempengaruhi

Komposisi Tingkat kelarutan


Sifat agar dan gliserol

Arham et al. (2016)


Hasil Kelarutan
● Kelarutan tertinggi dari edible film
diperoleh dari kombinasi 1% agar dan
15% gliserol.
● Konsentrasi agar dan gliserol
mempengaruhi kelarutan film.
● ↑ Konsentrasi Agar → ↑ kandungan
padatan tidak terlarut dan jumlah
ikatan antar molekul.
Gambar 4. Hasil Kelarutan Film Gambar 6. Hasil Uji Duncan
Sumber: Arham et al. (2016) Kelarutan Film
● ↑ Konsentrasi Gliserol → ↑ kelarutan
Sumber: Arham et film.
al. (2016)

Gambar 5. Hasil ANOVA Kelarutan Film


Sumber: Arham et al. (2016)
Tensile Strength (TS)
Definisi
Regangan maks yang dapat diterima suatu bahan sebelum
putus

Dipengaruhi: Mempengaruhi:
Ketebalan film, komponen kualitas fisik → semakin tinggi
penyusun dan plasticizer TS maka kualitas semakin
baik

Putri dan Fitrianto (2020);


Sanyang et al. (2015)
Hasil Tensile Strength (TS)
● TS meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi agar.
● Agar membentuk gel 3 dimensi → film padat
● TS menurun dengan meningkatnya
konsentrasi gliserol.
● Gliserol menurunkan interaksi antara molekul
air dan agar.
Gambar 7. Hasil Tensile Strength
Sumber: Arham et al. (2016)

Gambar 8. Hasil ANOVA Tensile Strength


Sumber: Arham et al. (2016)
Elongation at Break (EAB)
Definisi

Kemampuan film untuk perubahan panjang maksimum sebelum putus

Dipengaruhi Mempengaruhi
Konsentrasi gliserol Nilai persen pemanjangan
Proses Mengurangi kerapuhan dan ↑
fleksibilitas film.

Harianingsih et al. (2017)


Hasil Elongation at Break (EAB)
● Peningkatan nilai EAB berbanding
lurus dengan ↑ konsentrasi agar.
● Agar secara signifikan
mempengaruhi nilai EAB.
● Peningkatan konsentrasi agar akan
meningkatkan kapasitas menahan
air, sehingga meningkatkan nilai
EAB.
● Nilai EAB tertinggi diperoleh pada
Gambar 9. Hasil Elongation at Break Film Gambar 11. Hasil Uji Duncan
Sumber: Arham et al. (2016) Elongation at Break Film konsentrasi 3% agar & 10% gliserol.
Sumber: Arham et al.
(2016)

Gambar 10. Hasil ANOVA Elongation at Break Film


Sumber: Arham et al., (2016)
04
Kesimpulan
Kesimpulan
● Konsentrasi agar dan gliserol berpengaruh terhadap sifat fisik dan
mekanis edible film. Konsentrasi agar yang semakin besar mampu
meningkatkan ketebalan film, tensile strength, dan elongation at break
dari edible film, namun menurunkan kelarutannya. Konsentrasi gliserol
yang semakin besar dapat meningkatkan ketebalan dan kelarutan edible
film, namun menurunkan tensile strength.
● Kombinasi 3% agar dan 10% gliserol menghasilkan edible film dengan
sifat fisik dan mekanis yang paling baik.
Daftar Pustaka
Arham, R., Mulyati, M. T., Metusalach, M., & Salengke, S. (2016). Physical and Mechanical
Properties of Agar Based Edible Film with Glycerol Plasticizer. International Food
Research Journal 23(4): 1669-1675.
Harianingsih., Suwardiyono., & R, Wulandari. (2017). Pengaruh Penambahan Gliserol Terhadap
Tensile Strength dan Elongation at Break Edible Film dari Nata De Soya. Inovasi Teknik
Kimia, 2(1), 15-18.
Kasapis, S., Norton, I. T., & Ubbink, J. B. (Eds.) (2009). Modern Biopolymers Science: Bridging
the Divide between Fundamental Treatise and Industrial Application. Elsevier.
Putri, R. D. A., & Fitrianto, R. (2020). Edible Film Innovation from Jackfruit Seed Starch
(Artocarpus heterophyllus) with the Addition of Sorbitol and Carrageenan. International
Journal of Research Innovation and Entrepreneurship, 1(1): 14-21.
Sanyang, M. L., Sapuan, S. M., Jawaid, M., Ishak, M. R., & Sahari, J. (2015). Effect of Plasticizer
Type and Concentration on Tensile, Thermal and Barrier Properties of Biodegradable Film
Based on Sugar Palm (Arenga pinnata) Starch. Polymers. 7(6): 1106-1124.
Setyaningrum, A., Sumarni, N. K., & Hardi, J. (2017). Sifat Fisiko-Kimia Edible Film Agar – Agar
Rumput Laut (Gracilaria sp.) Tersubtitusi Glyserol. Natural Science: Journal of Science and
Technology, 6(2), 136-143.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai