Anda di halaman 1dari 14

MAKNA KATA AL-HUBB DALAM AL-QURAN PERSPEKTIF

TAFSIR MAQASHIDI PROF. DR. KH. ABDUL MUSTAQIM

PROPOSAL

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh :
Bagas Ihsanul Umam
NIM: 19105030008

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022
A. Latar Belakang

Term Al-Hubb beserta derifasinya terulang sebanyak 92 kali dalam

Alquran.1 Dari beberapa ayat tersebut terdapat banyak sekali objek cinta

yang disebutkan dalam Alquran, diantaranya adalah cinta kepada Allah

(QS: Al Baqarah [2]: 165), cinta kepada Rasulullah saw (QS. Ali Imaran

[3]: 31), cinta kepada perempuan dan harta (QS. Ali Imaran [3]: 14), cinta

kepada hewan peliharaan (QS: Shad [38]: 32), cinta kepada sanak saudara

(QS: Al Taubah [9]: 24), dan masih banyak lagi. Namun faktanya,

sebagian orang justru menderita disebabkan oleh cinta. Ada yang bunuh

diri disebabkan karena putus cinta,2 setres seteklah kalah pemilu karena

banyak kehilangan harta,3 perselingkuhan, bahkan ada kasus pembunuhan

yang terjadi atas nama cinta. 4 Sedih rasanya mendapatkan banyak

informasi terkait mafsadah yang muncul mengatasnamakan cinta. Padahal

Alquran yang menjadi pedoman hidup umat manusia, umat islam

khusunya, telah menjelaskan tentang cinta. Yaitu cinta terhadap objek

apapun hendaknya disandarkan kepada cinta Allah dan Rasul-Nya.

Sehingga dampak yang ditimbulkan dari perasaan cinta akan mengarah

kepada kebaikan atau mashlahah.

1
Aida Nahar, “Konsep Hubb dalam Al-Quran (Analisis Semantik Tishihiko Izutsu)”
(Yogyakarta: UIN Snan Kalijaga, 2017)
2
Asip Agus Hasani, “Siswi SMA Tewas Gantung Diri di Sekolah Diduga karena Putus Cinta”,
(https://regional.kompas.com/read/2021/12/21/133248278/siswi-sma-tewas-gantung-diri-di-
sekolah-diduga-karena-putus-cinta?page=all) diakses pada 05 April 2022
3
Unoviana Kartika, “Terapi Untuk Caleg Stres karena Kalah Pemilu”,
(https://health.kompas.com/read/2014/04/10/0823359/Terapi.untuk.Caleg.Stres.karena.Kalah.P
emilu) diakses pada 05 April 2022
4
Reza Agustian, “Sakit Hati Karena Cinta Ditolak Berujung Pembunuhan dan
Pemerkosaan” (https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/10/07414041/sakit-hati-karena-
cinta-ditolak-berujung-pembunuhan-dan-pemerkosaan?page=all) diakses pada 05 April 2022
Sebenarnya sudah banyak penelitian atau kajian ilmiah tentang

makna kata Al Hubb dalam Alquran. Sebelumnya sudah ada penelitian

dengan tema yang serupa seperti yang dilakukan oleh Said Ramadhan

Buthi dalam karyanya Al Hubbu Fi Al-Quran.5 Di dalamnya beliau

membagi cinta menjadi tiga. Pertama cinta kepada Allah, kedua cinta

manusia kepada-Nya, ketiga cinta manusia kepada sesame serta peran

cinta itu sendiri dalam kehidupan manusia. Namun beliau lebih condong

menjelaskan bagaimana bentuk implementasi cinta dari ketiga jenis cinta

tersebut. Seperti bentuk cinta Allah kepada manusia adalah dengan

diperintahkannya seluruh makhluk termasuk malaikat untuk sujud kepada

Adam sebagai bentuk penghormatan dengan menjelaskan surat Al-

Baqarah ayat 34 yang menceritakan tentang kejadian tersebut. Begitu pula

pada jenis cinta yang lain, beliau juga menurunkan ayat-ayat yang

berkaitan dengan cinta manusia kepada Allah, cinta manusia kepada

sesama beserta peranan cinta dalam kehidupan manusia. Namun beliau

tidak menjelaskan ayat-ayat yang memiliki term Al-Hubb secara khusus.

Buku lainnya yang membahas cinta adalah “Pengantin Al-Quran”

yang ditulis oleh Quraish Shihab.6 Pada pengantarnya beliau bercerita

bahwa buku ini adalah kumpulan dari beberapa buku kecil yang berisi

tentang nasihat pernikahan. Buku kecil itu dijadikan sofenir untuk para

tamu undangan di setiap acara pernikahan anak-anaknya dulu. Pada buku

ini beliau bercerita tentang cinta. Tidak hanya menjelaskan tentang


5
Said Ramadhan Buthi, “Al-Quran Kitab Cinta” terjemahan dari buku “Al-Hubb Fi Al-
Quran” (Jakarata Sleatan: Penerbit Hikmah, 2010)
6
M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an (Kalung Permata Buat Anak-Anakku), (Jakarta:
Lentera Hati,2007).
definisi, tetapi juga membedakan term term dalam Alquran yang secara

umum artinya adalah cinta. Seperti term Rahmah, Wudd, Sakinah dan

Hubb. Namun beliau tidak menjelaskannya secara terperinci, karena buku

ini lebih condong membahas tentang pernikahan dalam agama islam. Dan

sejatinya beliau pasti sudah membahas penafsiran ayat ayat yang memiliki

kandungan cinta di dalamnya dalam karyanya yang berjudul tafsir Al

Mishbah.

Kemudian, ada lagi kajian ilmiah yang membahas term Al Hubb

dalam Alquran dengan mengkomparasikan penafsiran kata tersebut dari

sudut pandang dua orang mufassir. Sebagaimana penelitian Rima Okto

Sasri dkk pada artikel jurnalnya yang berjudul “Al Hubb dalam Al-Quran:

Perbandingan tafsir Al Mishbah dan Al Maraghi”. 7


Adapula yang

mengkomparasikan konsep cinta (Al Hubbu) dalam AlQuran menurut

Qurash Shihab dan Said Ramadhan Buthi, yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Latif.8 Sesuai dengan judulnya, mereka hanya

membandingkan persamaan, perbedaan beserta karakteristik masing-

masing tokoh dalam menafsirkan kata Al Hubb dalam Alquran. Dan masih

ada beberapa penelitian lagi yang membahas tema yang sama, yaitu Al

Hubb dalam ALquran. Namun dari berbagai litaratur yang penulis

kumpulkan, belum ada yang membahas kata Al Hubb dalam Alquran

dilihat dari perspektif maqashidi. Maka dari itu pada penelitian ini penulis

7
Rima Okto Sasri,dkk
8
Muhammad Latif, Konsep Cinta “Al-Hubb” Menurut M.Quraish Shihab dan M. Said
Ramadhan Al-Buthi, (Salatiga: IAIN Salatiga, 2019)
tertarik meniliti kata Al Hubb dalam Alquran dengan pendekatan tafsir

maqashidi.

Penulis tertarik menggunakan teori tafsir maqashidi untuk

melakukan analisa pada penelitian ini karena ia merupakan salah satu

model baru penafsiran kontemporer. Semoga dengan menggunakan tafsir

maqashidi untuk menganalisa kata Hubb dalam Alquran, mampu

menyingkap makna dan tujuan yang diinginkan dari ayat yang memiliki

term Hubb di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, maka

penulisan ini dibatasi dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penafsiran kata Hubb dalam Alquran menurut beberapa

mufassir?

2. Bagaimana makna Hubb dalam Alquran dari perspektif Tafsir

Maqashidi Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim?

C. Tujuan, Kegunaan, dan Batasan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah yang

telah penulis paparkan di atas. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui makna Hubb dalam Alquran menurut

beberapa mufassir.
b. Untuk mengetahui makna Hubb dalam Alquran perspektif

Tafsir Maqashidi Prof. DR. KH. Abdul Mustaqim.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan memberikan

manfaat secara teoritis maupun praktis.

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahun tentang makna Hubb dalam Alquran menggunakan

kacamata teori Tafsir Maqashidi Prof. DR. Abdul Mustaqim.

b. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan dalam lingkungan Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga,

Khusunya pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

3. Batasan masalah

Pada penelitian kata Al Hubb dalam Alquran ini penulis hanya

akan fokus pada beberapa ayat saja. Tujuannya agar penelitian ini lebih

fokus pada permasalahan yang akan dibahas. Adapun ayat-ayat yang

akan diteliti dari aspek maqaashid adalah sebagai berikut: Pertama,

ayat tentang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya (QS: Al Baqarah [2]:

165) dan (QS. Ali Imaran [3]: 31). Kedua, ayat tentang cinta kepada

makhluk (QS. Ali Imaran [3]: 14), (QS: Shad [38]: 32), (QS: Al

Taubah [9]: 24).


D. Tinjauan Pustaka

Penulis harus mengakui bahwa penelitian tentang kata Al Hubb

dalam Alquran ini bukanlah kajian yang pertama kali dilakukan,

melainkan sudah ada penelitian terdahulu yang telah membahasnya.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Aishah Madihah dkk dari

Universitas Kebangsaan Malaysia.9 Mereka menggunakan pendekatan

semantik pada penlitian ini. Ada pula yang mengkaji kata Hubb dalam

Alquran menggunakan kacamata stilistika, seperti yang dilakukan oleh

Imron Gozali pada kajian tesisnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta”. 10

Beliau menyimpulkan bahwa makna kata Al-Hubb dalam Alquran --jika

dilihat dari sifatnya—ada dua, yaitu cinta yang terpuji dan cinta yang

tercela. Namun keduanya sama-sama tidak mengkaitkan kata Al Hubbu

yang terdapat pada ayat-ayat yang mereka kaji dengan teori maqaashid.

Penelitian kata Hubb dengan pendekatan semantik Toshihiko

Izutsu juga sudah dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Aida

Nahar.11 Pada menelitian ini ia menjelaskan bahwa kata Hubb sangat erat

kaitannya dengan akhlak yang merupakan salah satu konsep yang dibawa

oleh Alquran. Serta ia lebih menekankan bahwasannya ada pergeseran

makna kata Al Hubb dari masa ke masa. Kemudian, ada lagi kajian ilmiah

yang membahas term Al Hubb dalam Alquran dengan mengkomparasikan

penafsiran kata tersebut dari sudut pandang dua orang mufassir.

9
Aisyah Madihah Mohd Akil dan Khazri Osman, Kajian Semantik Cinta Pada Lafadz Al-Hubb
Dalam Al-Qur’an, (Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2022).
10
Imron Gozali, Ayat-Ayat Cinta dalam Al-Qur’an, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2019)
11
Aida Nahar, Konsep Al Hubb dalam Alquran (Analisa Semantik Toshihiko izutsu),
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga., 2017)
Sebagaimana penelitian Rima Okto Sasri dkk pada artikel jurnalnya yang

berjudul “Al Hubb dalam Al-Quran: Perbandingan tafsir Al Mishbah dan

Al Maraghi”. 12
Adapula yang mengkomparasikan konsep cinta (Al

Hubbu) dalam AlQuran menurut Qurash Shihab dan Said Ramadhan

Buthi, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Latif.13 Sesuai

dengan judulnya, mereka hanya membandingkan persamaan, perbedaan

beserta karakteristik masing-masing tokoh dalam menafsirkan kata Al

Hubb dalam Alquran.

Namun dari banyaknya penelitian tentang makna Al Hubb dalam

Alquran, belum ada penelitian yang mengkajinya menggunakan

pendekatan tafsir maqashidi Abdul Mustaqim. Sehingga penulis dapat

menyimpulkan bahwa penelitian yang akan penulis lakukan bersifat

original. Penulis berharap ini bisa menjadi sumbangsih pengetahuan dalam

dunia tafsir Alquran khususnya pada kajian makna term Al Hubb dalam

Alquran.

E. Kerangka Teori

Dalam sebuah penelitian dibutuhkam suatu teori untuk

menganalisa permasalahan yang ada pada suatu penelitian. Adapun pada

penelitian ini, penulis akan menggunakan kacamata tafsir maqashidi untuk

menganalisa makna Hubb dalam Alquran. Adapun teori yang akan penulis

gunakan adalah tafsir maqashidi yang disusun oleh Prof. DR. KH. Abdul

12
Rima Okto Sasri,dkk
13
Muhammad Latif, Konsep Cinta “Al-Hubb” Menurut M.Quraish Shihab dan M. Said
Ramadhan Al-Buthi, (Salatiga: IAIN Salatiga, 2019)
Mustaqim. Beliau mencoba membangun beberapa prinsip metodologi

yang hendaknya diperhatikan dalam penerapan tafsir maqashidi. Beberapa

prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Berusaha memahami maqaashid Alqurn, yaitu nilai-nilai

kemashlahatan pribadi, sosial, dan kemashlahatan universal-

global.

2. Memahami prinsip maqaashid syari’ah. Artinya berusaha

merealisasikan kemashlahatan dan menolak kerusakan yang

terbingkai dalam ushul al-khamsah (hifz al-din, hifz al-nafs,

hifz al-‘aql, hifz al-nasl, hifz al-maal). Menariknya, beliau juga

menambahkan lagi dua poin padanya, yaitu hifz al-daulah dan

hifz al-biah.

3. Berusaha mengembangkan dimensi maqaashid min haitsu

al’adam dan min haitsu al-wujuud.

4. Mengumpulkan ayat-ayat yang memiliki tema yang sama untuk

mencari maqaashid kulliyah dan juziyyah.

5. Berusaha mempertimpangkan konteks ayat, baik internal

maupun eksternal, makro dan mikro, konteks masa lampau dan

masa sekarang.

6. Memahami teori-teori dasar ulumul quran beserta kaidah-

kaidah tafsir dan segala kompleksites teorinya.

7. Mempertimbangkan aspek bahasa arab beserta fitur

linguisttiknya. Melalui pendekatan nahwu-sharaf, balaghah,


ma’ani, semiotik, pragmatic, bahkan sampai pada aspek

hermeneutic.

8. Membedakan antara dimensi sarana dan tujuan, mana yang

pokok dan mana yang cabang, antara al-tsawabit dan al-

mutaghayyirat.

9. Menginterkoneksikan hasil penafsiran dengan beberapa teori

ilmu sosial-humaniora dan sains, agar kesimpulan produk

tafsirnya mencerminkan paradigma integrative-interkonektif

dan lebih komperehendsif.

10. Tetap menerima kritik dan tidak mengklaim produk tafsir

adalah kebenaran yang mutlak.14

Berangkat dari aspek-aspek di atas, maka untuk menyelesaikan

penelitian ini penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk memahami

maqaashid Alquran, memahami prinsip maqaashid al-syari’ah,

mengumpulkan ayat-ayat yang memiliki tema yang sama yaitu Al-Hubb atau

cinta, mempertimbangkan konteks ayat, memahami teori-teori dasar ulumul

quran dan kaidah-kaidah tafsir, serta sampai pada tahap mengintegrasikan atau

menginterkoneksikan hasil penagsiran dengan beberapa teori sosial-humaniora

dan sains.

F. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian

14
Abdul Mustaqim, “Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqashidi Sebagai Basis Moderasi
Islam”, Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ulumul Quran Disampaikan dalam Rapat
Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 16 Desember 2019.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis

penelitian kualitatif.15 Pembahasan dalam penelitian ini adalah

kepustakaan (Library Research). Kemudian penelitian ini bersifat

interpretative, sehingga pemaran hasil dari penelitian ini akan

menggunakan metode analisis-deskriptif. 16

Selain itu penulis juga akan menggunakan penelitian Library

Research, yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca buku atau

literatur lainnya yang berkaitan dengan skripsi.

2) Sumber Data

Sumber data yang dimaksud disini adalah subyek asal yang

diperoleh dalam melakukan penelitian ini. Sumber data dibagi menjadi

2 bagian yaitu:

a. Sumber Data Primer

Sumber data Primer adalah data yang yang diperoleh secara

langsung dari objek penelitain dengan menngunakan alat

pengunkuran dan alat pengambilan data lansgung pada subjek

sebagai sumber informasi yang dicari. Sumber data primer dalam

penelitian ini adalah beberapa ayat Alquran yang memiliki kata

Hubb dan Karya Prof. DR. Abdul Mustaqim mengenai Tafsir

Maqashidi.

b. Sumber Data Sekunder


15
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm.9
16
Mohammad Shoehada, Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama,
(Yokyakarta: SUKA-Press, 2012), hlm.83
Sumber data sekunder dalam penleitian ini berupa buku-

buku, jurnal-jurnal serta dokumen yang berhubungan dengan judul

penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan agar pembahasan dalam

penulisan skripsi ini lebih terarah dan dapat dipahami dengan mudah.

Serta dapat mempresentasikan gambaran penulisan secara umum. Adapun

sistematika pembahasan penuliasan ini sebagai berikut :

Bab pertama, akan membicarakan tentang : Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Karangka Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab I ini dimaksudkan sebagai pengantar terhadap isi pembahasan.

Kemudian pada Bab kedua, akan membahas tentang konsep Hubb

secara umum. Mulai dari pengertiannya menurut beberapa pakar,

identifikasi ayat-ayat yang memiliki term Al Hubb, dan bagaimana

pendapat beberapa mufassir tentang term Al Hubb pada beberapa ayat

tersebut. Pada Bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian Al

Hubb secara umum.

Lalu pada Bab ketiga, akan membahas diskusus Tafsir Maqashidi.

Mulai dari pengertian, basis ontology, epistemology, dan aksiologi tafisr

maqashidi. Pada Bab ini lebih fokus pada pengenalan tafsir maqashidi itu

sendiri karena ia merupakan kerangka teori dari tema penelitian ini.


Setelah itu adalah Bab keempat, berisi tentang hasil analisis dari

penelitian. Yaitu terdiri dari penafsiran ayat-ayat yang memiliki term

Hubb dengan pendekatan tafsir maqashidi.

Bab kelima adalah penutup, merupakan uraian kesimpulan yang

berisi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam

rumusan masalah dan saran-saran yang dimaksudkan sebagai rekomendasi

untuk kajian lebih lanjut.


DAFTAR PUSTAKA
Abu Zayd. Wasfi ‘Asyur. 2020., “Metode Tafsir Maqashidi”. Jakarta Selatan: Qaf
Media Kreativa

Akil. Aisyah Madihah Mohd., dan Khazri Osman. 2022. Kajian Semantik Cinta
Pada Lafadz Al-Hubb Dalam Al-Qur’an. Malaysia: Universiti
Kebangsaan Malaysia.

Buthi, Said Ramadhan. 2010 “Al-Quran Kitab Cinta” terjemahan dari buku “Al-
Hubb Fi Al-Quran”. Jakarata Sleatan: Penerbit Himah.

Gozali, Imron. 2019. Ayat-Ayat Cinta dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.
Latif, Muhammad. 2019. Konsep Cinta “Al-Hubb” Menurut M.Quraish Shihab
dan M Said Ramadhan Al Buthi. Salatiga: IAIN Salatiga.
Mustaqim, Abdul. 2019. “Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqashidi Sebagai
Basis Moderasi Islam”, Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang
Ulumul Quran Disampaikan dalam Rapat Senat Terbuka Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nahar, Aida. Konsep Al Hubb dalam Alquran (Analisa Semantik Toshihiko


izutsu), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga., 2017)
Rohmatullah. Moh. Hamdan. 2021. Ayat-Ayat Cinta (Hubb) dalam Tafsir Al-
Qur’an (Studi Komparatif dalam Pandangan Ibn Qayyim dan Dzu Al-
Nun Al-Mishri). Surabaya: UIN Sunan Ampel.
Shihab, Quraish. 2007. Pengantin Al-Qur’an (Kalung Permata Buat Anak-
Anakku). Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, Quraish. 2019. Kaidah Tafsir. Jakarta: Lentera Hati.
Shoehada, Mohammad. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi
Agama. Yokyakarta:SUKA-Press.
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai