Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG PENYELESIAN MASALAH YANG


BERKAITAN DENGAN PEDAGOGIK SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagokik
Dosen Pengajar : Ibu Yeti Sumartini, S.Pd, MM

Disusun Oleh :
Salma Nursiva
(6040307012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BINA MUTIARA
SUKABUMI KAMPUS II SURADE
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah yang
berjudul “Penyelesaian Masalah Yang Berkaitan Dengan Pedagogik Sebagai Ilmu
Pengetahuan”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, dan para penerus risalahnya yang telah
berjuang keras untuk umatnya membangun mencapai jaman yang terang benderang.
Terimakasih kepada beliau Ibu Yeti Sumartini, S.Pd, MM yang telah memberikan tugas
ini kepada kami sehingga kami bisa menambah pengetahuan. Terimakasih kepada
kedua orang tua kami yang telah banyak mendukung kami, baik secara moral maupun
materi.
Terimakasih kepada teman-teman pula atas kerjasamanya. Makalah ini dapat
bermanfaat untuk para pembaca guna mendapatkan wawasan dan pengetahuan terlebih
untuk diri sendiri. Dari hati yang terdalam penulis mengutarakan permintaan maaf atas
kekurangan makalah ini. Karena penulis tahu bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan daya pikir sang penulis yang masih
berada pada tahap belajar. Oleh karena itu kritikan, saran, dan masukan yang
membangun dari dosen dan pembaca guna penyempurnaan kedepan.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai
dengan fungsinya, Amin yarobbal alamin.

Jum’at, 25 Maret 2022

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................... 1
2.1 Rumusan masalah................................................................................................. 1
3.1 Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pedagogik............................................................................................2
3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan............................................................................... 2
4.1 Pedagogik Sebagai Ilmu Pengetahuan...................................................................3

BAB III

PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 5
4.1 Saran..................................................................................................................... 5

Daftar Pustaka................................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paedagogiek atau pedagogik yang berarti ilmu pendidikan anak atau ilmu
mendidik anak. Dalam beberapa literatur, ditemukan di antara pendidik dan ahli
ilmu pendidikan menyatakan pedagogik sebagai ilmu pendidikan atau ilmu
mendidik. Dengan demikian pedagogik lebih tertuju pada ilmu pendidikan yang
menerangkan tentang bagaimana kita membimbing dan mendidik anak. Oleh
karna itu Pentingnya kejelasan tentang pedagogik sebagai ilmu atau bukan ada
dua kepentingan. Sebagai penegasan terhadap status (posisi) dan memperkuat
keyakinan terhadap sifat kebenaran dan kegunaan dari sistem teori dalam
pedagogik tersebut.
Secara etimologis ilmu berasal dari kata alama (bahasa Arab) yang
berarti tahu. George Thomas White Patrick dalam bukunya Introduction to
Philosophy menyatakan bahwa dalam bahasa latin dikenal pula kata scio, scire
(sebagai asal kata science) yang juga berarti tahu. Berdasarkan asal usul katanya
itu, maka ilmu atau science berarti pengetahuan.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pedagogik ?
2. Apa yang dimaksud dengan Ilmu pengetahuan ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan?

3.1 Tuajuan
1. Agar dapat mengetahui yang dimaksud dengan Pedagogik.
2. Agar dapat mengetahui yang dimaksud dengan Ilmu pengetahuan.
3. Agar dapat mengetahui yang dimaksud dengan Pedagogik sebagai ilmu
pengetahuan.
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pedagogik


Istilah pedagogik (bahasa Belanda: paedagogiek, bahasa Inggris:
pedagogy) berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu paedos yang
berarti anak dan agogos yang berarti mengantar, membimbing atau memimpin.
Dari kata paedos dan agogos terbentuk istilah paedagogos yang berarti seorang
pelayan atau pembentu pada zaman Yunani kuno yang tugasnya mengantar dan
menjemput anak majikannya ke sekolah, selain juga bertugas untuk selalu
membimbing atau memimpin anak-anak majikannya. Selanjutnya terjadi
perubahan istilah, yang dulunya sebagai pelayanan atau pembantu menjadi
pedagog yang memiliki arti sebagai ahli didik atau pendidik.
Adapun Menurut pendapat Ngalim Purwanto (2004:3) Paedagogie
artinya pendidikan, sedangkan paedagogiek berarti ilmu pendidikan. Pedagogik
atau ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan
tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Namun secara prinsipil, bahwa dalam
pendidikan anak ada kewajiban untuk membimbing hingga mencapai
kedewasaan (Syaripudin & Kurniasih, 2008). Menurut Hoogveld (Belanda)
menjelaskan bahwa pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah
membingbing anak kearah tujuan tertentu agar ia kelak mampu mandiri
menyelesaikan tugas hidupnya. Dengan demikian Pedagogik tidak lain adalah
ilmu pendidikan anak. Di sisi lain, ada juga paedagogia, yaitu pergaulan dengan
anak-anak yang kemudian berubah menjadi paedagogie atau pedagogi yang
berarti praktik pendidikan anak atau praktik mendidik anak; dan terbentuklah
istilah.

3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan


Secara etimologis ilmu berasal dari kata alama (bahasa Arab) yang
berarti tahu. George Thomas White Patrick dalam bukunya Introduction to
Philosophy menyatakan bahwa dalam bahasa latin dikenal pula kata scio, scire
(sebagai asal kata science) yang juga berarti tahu. Berdasarkan asal usul katanya
itu, maka ilmu atau science berarti pengetahuan. Kneller (Syaripudin &
Kurniasih, 2008) mengklasifikasikan pengetahuan menjadi revealed knowledge,
intuitive knowledge, rational knowledge, empirical knowledge, dan
authoritative knowledge; di samping ada juga yang mengklasifikasikan menjadi
commonsense knowledge, scientific knowledge, philosophical knowledge, dan
religious knowledge.
2

Secara etimologis dan secara umum istilah ilmu (sebagaimana dipahami


masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari), maka semua pengetahuan
sebagaimana telah dikemukakan di atas tergolong ilmu. Namun, dalam konteks
studi akademik, sejak zaman modern sebagaimana dirintis oleh Francis Bacon
(1560-1662), Galileo Galilei (1564-1642), Newton (1642-1727) dan lain-lain,
istilah ilmu atau science telah mengalami perubahan arti. Ilmu mempunyai arti
yang spesifik, yaitu hanya berkenaan dengan pengetahuan ilmiah (scientific
knowledge). Dapat disimpulkan, bahwa dewasa ini secara operasional dan
substansial istilah ilmu mengandung arti sebagai cara kerja ilmiah dan hasil
kerja ilmiah. Ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang dihasilkan melalui
metodeilmiah.

4.1 Pedagogik Sebagai Ilmu Pengetahuan


Pentingnya kejelasan tentang pedagogik sebagai ilmu atau bukan ada dua
kepentingan. Sebagai penegasan terhadap status (posisi) dan memperkuat
keyakinan terhadap sifat kebenaran dan kegunaan dari sistem teori dalam
pedagogik tersebut.
Dapat dilihat Dalam Standar Pendidikan Nasional, penjelasan pasal 28
ayat 3 menyatakan guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran,
mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevalusi kegiatan
pembelajaran. Guru harus mampu menguasi menejemen kurikulum, mulai
dari merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan
mengevaluasi kurikulum, dan memahami tentang psikologi pendidikan,
terutama terhadap perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran
bermakna dan berhasil guna. Kegiatan guru dalam kelas meliputi dua hal :
mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan agar
membawa peserta didik mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Sedangkan
mengelola kelas dimaksudkan menciptakan suasana kelas tetap kondusif
sehingga kegitan belajar berjalan efektif dan efisien. Kemahiran guru
mengelola kelas sangat berhubungan dengan kompetensi pedagogik.
Teori pedagogik yang bersifat transmisikan pengetahuan berhadapan
dengan berbagai perubahan yang terjadi begitu cepat di abad modern ini
sehingga pengetahuan yang diperoleh seseorang mengalami penurunan fungsi
ditengah kemajuan inovasi terknologi, mobilitas penduduk, perubahan sistem
ekonomi dan politik, oleh karenanya pendidikan tidak tepat lagi dirumuskan
sebagai upaya mentransmisikan pengetahuan melainkan dirumuskan sebagai
suatu proses penemuan sepanjang hayat terhadap apa yang dibutuhkan untuk
diketahui.
3
karna dalam sebuah pandangan paradigma baru bahwa dalam belajar, baik
bagi anak-anak maupun orang dewasa yang terpenting adalah
bagaimana mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu untuk dapat
mengarahkan diri sendiri menemukan sesuatu yang baru,dan bagaimana
mengarahkan diri sendiri untuk selalu bertanya dan mencari
jawabannya.Perubahan konsep tersebut selanjutnya mempengaruhi teori
pembelajaran pedagogik.
Yang petama kali digunakan dalam pembelajaran adalah konsep
pedagogik, kemudian muncul konsep andragogi. konsep pedagogik ini
menempatkan peserta didik sebagai obyek di dalam pendidikan, mereka
mesti menerima pendidikan yang sudah dirancang oleh pendidik. Apa yang
dipelajari, materi akan diterima, metode penyampaiannya, dan lain-lain, semua
tergantung kepada pendidik dan tergantungkepada sistem pendidikan. Dalam
hal ini peserta didik tidak lebih dari sebagai obyek dari pendidikan. Oleh karna
itu Kelemahan pedagogik adalah peserta didik yang memiliki keunikan,
talenta, minat, kelebihan, menjadi tidak berkembang,tidak bisa mengesplorasi
kemampuan dirinya, bahkan tidak mampu menyampaikan kebenarannya
sendiri, seakan –akan yang memiliki kebenaran adalah masa lalu, perbedaan
bukanlah menjadi hal yang biasa, melainkan jika ada yang berbeda itu
akan dianggap sebagai sebuah perlawanan. Akan tetapi Pedagogik juga
memiliki kelebihan, yaitu dapat menjaga mata rantai keilmuan yang sudah di
alawali oleh orang-orang terdahulu, maka dengan itu mata rantai keilmuan bisa
berkelanjutan oleh generasi mendatang.
4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pedagogik tidak lain adalah ilmu pendidikan anak. Di sisi lain, ada juga
paedagogia, yaitu pergaulan dengan anak-anak yang kemudian berubah menjadi
paedagogie atau pedagogi yang berarti praktik pendidikan anak atau praktik
mendidik anak; dan terbentuklah istilah.
Ilmu mempunyai arti yang spesifik, yaitu hanya berkenaan dengan
pengetahuan ilmiah (scientific knowledge). Dapat disimpulkan, bahwa dewasa
ini secara operasional dan substansial istilah ilmu mengandung arti sebagai cara
kerja ilmiah dan hasil kerja ilmiah. Ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang
dihasilkan melalui metodeilmiah.
Pentingnya kejelasan tentang pedagogik sebagai ilmu atau bukan ada dua
kepentingan. Sebagai penegasan terhadap status (posisi) dan memperkuat
keyakinan terhadap sifat kebenaran dan kegunaan dari sistem teori dalam
pedagogik tersebut.

4.1 Saran
Dengan adanya makalah ini pembaca semoga dapat mengetahui dan
memahami tentang pedagogik sebagai ilmu pengetahuan sebagai referensi dalam
menerapkan sebagai seorang pendidik.
5

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Bakri. "Kompetensi Pedagogik sebagai Agen Pembelajaran." Shaut al


Arabiyyah 6.2 (2018): 114-125.

Anwar, B. (2018). Kompetensi Pedagogik sebagai Agen Pembelajaran. Shaut al


Arabiyyah, 6(2), 114-125.

ANWAR, Bakri. Kompetensi Pedagogik sebagai Agen Pembelajaran. Shaut al


Arabiyyah, 2018, 6.2: 114-125.

Adib, H. Mohammad. "Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemol ogi, Aksiologi, dan Logika
Ilmu Pengetahuan." (2011).

Adib, H. M. (2011). Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemol ogi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan.

ADIB, H. Mohammad, et al. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemol ogi, Aksiologi, dan
Logika Ilmu Pengetahuan. 2011.
6

Anda mungkin juga menyukai