Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMPLEMENTER

REMATIK

Disusun oleh

Kelompok Ia :

1. Melania Bano (201111078)


2. Mery Tabita (201111079)
3. Monica Sukmaningtyas (201111080)
4. Natalia Ratna Wijayanti (201111081)
5. Omega Putra D.I.C (201111083)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SANTA ELISABETH


SEMARANG
2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia
lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.

Pada usia lanjut individu akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi
dan spiritual yang mempengaruhi kemampuan fungsional dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan lansia menjadi lebih rentan menderita
gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Walaupun tidak semua perubahan
struktur dan fisiologis, namun diperkirakan setengah dari populasi penduduk
lansia mengalami keterbatasan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, dan 18%
diantaranya sama sekali tidak mampu beraktivitas. Berkaitan dengan kategori
fisik, diperkirakan 85% dari kelompok umur 65 tahun atau lebih mempunyai
paling tidak satu masalah kesehatan(HealthyPeople,1997).

Dan jumlah penduduk lansia yang tinggi kemungkinan membuat rematik jadi
keluhan favorit. Penyakit otot dan persendian ini sering menyerang lansia,
melebihi hipertensi dan jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta
diabetes(Health-News,2007).

1.2 TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi arthritis rheumatoid

2. Untuk mengetahui etiologi arthritis rheumatoid

3. Untuk mengetahui manifestasi klinis arthritis rheumatoid

4. Untuk mengetahui patofisiologi arthritis rheumatoid

5. Untuk mengetahui penatalaksanaan untuk pasien dengan arthritis rheumatoid

6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid

1.3 MANFAAT
1. Sebagai informasi dasar untuk mengenal arthritis rheumatoid
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai arthritis
rheumatoid .

BAB II

KONSEP TEORI

REMATIK
2.1 DEFINISI

Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan


degenerasi jaringan penyambung .

Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang


manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit
ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.

Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian


(biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan,
sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan
kerusakan bagian dalam sendi.

2.2 ETIOLOGI
Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari
imunoglobulin dengan rhematoid factor
2. Faktor metabolic
3. Infeksi dengan kecenderungan virus

2.3 TANDA DAN GEJALA

1. Tanda dan gejala setempat

a. Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning


stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari
30 menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari.
Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoartritis yang biasanya
tidak berlangsung lama.

b. Lambat laun membengkak, panas merah, lemah

c. Poli artritis simetris sendi perifer atau semua sendi bisa


terserang,panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu.
Paling sering mengenai sendi kecil tangan, kaki, pergelangan tangan,
meskipun sendi yang lebih besar seringkali terkena juga

d. Artritis erosive atau sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang
kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat
pada penyinaran sinar X
e. Deformitas atau pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi
metakarpofalangea, deformitas beoutonniere dan leher angsa. Sendi
yang lebih besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan
kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami
ankilosis disertai kehilangan kemampuan bergerak yang total

f. Rematoid nodul merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3


pasien dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa
olekranon) atau sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah,
bentuknya oval atau bulat dan padat.

2. Tanda dan gejala sistemik

• Lemah, demam, tachikardi, berat badan turun, anemia, anoreksia

Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:

a. Stadium Sinovisis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat
bergerak, bengkak dan kekakuan

b. Stadium Destruksi

Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga
pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon

c. Stadium Deformitas

Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi
diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis
fibrosa dan terakhir ankilosis tulang.

2.4 PATOFISIOLOGI

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti


vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan,
sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi.
Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang
menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi
menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago
artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.

Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila


kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan
sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan
kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa
menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang
sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.

Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa
adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang
sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang
lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan
rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.

2.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Tes serologi

- Sedimentasi eritrosit meningkat

- Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis

- Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita

2. Pemerikasaan radiologi

- Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi

- Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosis

3. Aspirasi sendi

Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari sendi
dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.

Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang


simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta
menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul
subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen.

Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA )


adalah:
1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ).

2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada


satu sendi

3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan )


pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6
minggu.

4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain

5. Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.

6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor

7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid

8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid

9. Pengendapan cairan musin yang jelek

10. Perubahan karakteristik histologik lapisan synovial

11. gambaran histologik yang khas pada nodul.

Berdasarkan kriteria ini maka disebut :

• Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama


6 minggu

• Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya


selama 6 minggu.

• Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung


sekurang-kurangnya selama 4 minggu.

2.6 PENATALAKSANAAN

Tujuan penatalaksanaan reumatoid artritis adalah mengurangi nyeri,


mengurangiinflamasi, menghentikan kerusakan sendi dan meningkatkan
fungsi dan kemampuanmobilisasi penderita (Lemone & Burke, 2001)
Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan
sarana pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:

1) Istirahat

2) Latihan fisik

3) Termoterapi

4) Pengobatan :

 Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat


serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
 Natrium kolin dan asetamenofen à meningkatkan toleransi saluran
cerna terhadap terapi obat
 Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600
mg/hari mengatasi keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing
sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan
 Garam emas
 Kortikosteroid

5) Nutrisi

diet untuk penurunan berat badan yang berlebih

Bila Rhematoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi,


pembedahan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki
fungsi. Pembedahan dan indikasinya sebagai berikut:

1. Sinovektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk


mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya
kembali inflamasi.

2. Arthrotomi, yaitu dengan membuka persendian.

3. Arthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan pergelangan


tangan.

4. Arthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali dataran


pada persendian

Manfaat Tanaman Obat dalam Penyembuhan Rematik

- Lada
o Mengandung vitamin K, B1, B2, B3, vitamin E, serat, kalsium,
besi, kalium, mangan, magnesium, seng
o Manfaat : meningkatkan kesehatan tulang dengan kandungan
kalsium dalam lada
- Cengkeh
o Mengandung minyak astiri juga sejumlah senyawa kimia seperti
eugenin,asam deanonat, asam gelatanat , vanillin
o Manfaatnya menghilangkan rasa sakit setempat

- Daun belimbing wuluh


o Mengandung saponin, tanmin, glukosida dan kalsium
- Cuka
o Mengandung protein, kabohidrat, lemak, kalsium, osfor, zat besi
dan vitamin A

SIMULASI :

RAMUAN UNTUK PENGOBATAN LUAR

Bahan:

- Lada 10 biji
- Cengkeh 10 butir
- Daun belimbing wuluh 30 gr
- Cuka secukupnya

Cara membuat

1. Lada, cengkeh dan daun belimbing wuluh dicuci dan dipotong kecil-kecil
2. Tambahkan 1 gelas air dan cuka kemudian rebus hingga mendidih
3. Setelah dingin saring dan oleskan air rebusan pada bagian yang sakit
BAB III

ARTIKEL

CENGKEH

“Kalau badan terasa kurang sehat, makanlah sup panas. Niscaya tubuh akan terasa
bugar kembali.” Ditilik dari kandungan bumbu sup, saran itu ada benarmya. Sup,
masakan asal Eropa tersebut, mengandung beragam rempah yang menyehatkan
tubuh,. Salah satunya adalah cengkeh alias Syzygium aromaticum atau disebut
juga Eugenia aromatica L.

Cengkeh merupakan tumbuhan asli Maluku. Tanaman daerah tropis ini memiliki
pohon bercabang yang bisa tumbuh sampai setinggi 10 meter dengan daun yang
lebat. Yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur adalah bagian tunas bunga yang
sudah dikeringkan.

Tanaman yang juga dsebut clove tree (Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok) ini
memiliki sifat hangat. Dengan rasa dan aromatik yang tajam cengkeh dapat
menghangatkan badan dan melancarkan sirkulasi darah.
Manfaatnya, bukan hanya mengusir meriang, penyakit-penyakit gangguan
peredaran darah, seperti sakit kepala, stroke bahkan jantung pun dapat teratasi.

Jurnal Protaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids yang diterbitkan


Harcourt Publishers Ltd mengungkapkan cengkeh memiliki kemampuan
antikoagulan (pencegah penggumpalan darah). Daya kerjanya sama hebat dengan
aspirin. Informasi ini diperkuat dengan temuan seorang ilmuwan dari University
of Wisconsin Amerika Utara yang mengungkapkan cengkeh mengandung suatu
senyawa antibeku darah. Zat ini dapat melonggarkan pembuluh darah jantung
yang tersumbat. Pendek kata, uraian jurnal dan riset ilmuwan Amerika ini
mengisyaratkan pesan, rajin mengonsumsi makanan mengandung cengkeh dapat
melindungi manusia ancaman stroke dan serangan jantung.

Debat Impotensi

Cengkeh juga dipercaya dapat mengatasi masalah lemah syahwat atau impotensi.
Benarkah? Dalam hal mengobati impotensi, khasiat cengkeh masih diperdebatkan.
Para pakar herbal mayakini cengkeh mampu mengatasi problem khas pria itu
lantaran cengkeh dapat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, termasuk
aliran darah menuju penis.

Toh alasan ini dapat diterima karena penyebab terbesar impotensi adalah
terganggunya sirkulasi darah di organ vital pira. Masalahnya, sejauh ini masih
belum banyak ilmuwan yang melakukan uji klinis terhadap penggunaan cengkeh
dalam mengobati impotensi. Khasiat cengkeh mengatasi impotensi bukan tidak
diakui, tetapi belum terbukti secara ilmiah.

Terlepas dari kebenaran khasiatnya mengatasi impotensi, yang jelas peran


cengkeh untuk kesehatan tidak terbantahkan. Cengkeh juga berkhasiat sebagai
antibakteri alami. Melalui serangkaian penelitian di laboratorium, Dalijit Arora,
seorang ahli mikrobilogi dari India membuktikan cengkeh dapat membunuh
hampir semua bakteri penyebab penyakit yang ditelitinya, termasuk bakteri-
bakteri ‘bandel’ yang sudah kebal dengan racun obat-obat antibiotika.
Berdasarkan penelitian ini dapat dimengerti mengapa para herbalistmenempatkan
cengkeh sebagai tumbuhan pengobat radang. Sebab radang bisa dipicu oleh
infeksi bakteri.

Analgesik Lokal

Selain berkhasiat menghilangkan batuk dan rasa tak nyaman di perut, ternyata
cengkeh juga berfungsi sebagai obat bius. Kandungan kimiawinya memungkinkan
cengkeh menjadi obat anestesi lokal. Karenanya dalam dunia farmasi serbuk
dauncengkeh sering digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit. Salah satu
khasiat cengkeh yang terkenal adalah menghilangkan nyeri dan ngilu akibat sakit
gigi.

Uraian di atas baru mengungkapkan sebagian dari keunggulan cengkeh. Tanaman


ini masih menyisakan segudang manfaat yang belum terungkao secara klinis. Jika
orang Barat yang tak punya ladang cengkeh mau memetik khasiatnya, mengapa
kita tidak. Jadi, mari manfaatkan khasiat cengkeh untuk kesehatan diri dan
keluarga.

Aneka khasiat cengkeh

Cengkeh dapat mengobati bermacam keluhan kesehatan


Diantaranya:

― Sakit kepala
― Sakit perut, mual, muntah, masuk angin dan perut kembung
― Terlambat haid dan rasa sakit sewaktu haid.
― Keputihan
― Radang lambung (gastritis)
― Cegukan (hiccups)
― Asam urat tinggi
― Sakit gigi dan bau mulut yang tak sedap
― Sinusitis, rematik, dan campak
― Batuk, suara serak, dan TBC
― Meningkatkan nafsu makan
― Lemah syagwat

Beberapa resep obat cengkeh yang dapat diramu di rumah

Masuk angin

Ambil 10 butir cengkeh, seduh dengan air panas, lalu minum sebagai teh.

Mual, Muntah

Ambil 10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, dan gula aren secukupnya. Rebus
bahan dengan 400 cc air sampai bersisa 200 cc. Saring air rebusan. Minum selagi
hangat 2 kali sehari, masing-masing 100 cc.

Sakit kepala

Sediakan 5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir
merica. Haluskan hingga menjadi bubuk. Seduh dengan 100 cc air panas,
kemudian minum.

Sakit perut haid


Sediakan 5 butir cengkeh, 7 butir ketumbar, 10 gram kunyit, dan 5 gram biji pala.
Setelah dicuci, rebus bahan dengan 400 cc air hangat tersisa 200 cc. Saring, lalu
minum air rebusan selagi hangat.

Rematik dan Asam urat tinggi

Sediakan 5 butir cengkeh, 200 gram ubi jalar merah, 5 butir kapulaga, 5 gram biji
pala, 1 gram kayu manis, 15 gram jahe merah, dan 10 butir merica. Rebus bahan
dengan 1.500 cc air hingga tersisa 500 cc. Minum air rebusan dan ubi jalarnya
dimakan.

Sinusitis
Ambil cengkeh secukupnya. Keringkan, lalu giling sampai jadi bubuk. Tiupkan ke
hidung dengan menggunakan sedotan dengan takaran secukupnya.

Sakit gigi

Sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus, masukkan


kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas. Lakukan 2 kali sehari. Cara
lain: sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang telah ditetesi minyak
cengkeh.

Gigi rusak

Ambil 20 helai daun cengkeh yang belum tua, rebus dengan 600 cc air. Setelah air
rebusan dingin, gunakan untuk berkumur-kumur berulang kali. Jemur daun sirih
tadi lalu kunyah.

Bau mulut tak sedap

Sediakan 10 butir cengkeh. Setelah dicuci, seduh dengan 200 cc air panas.
Diamkan selama 5 menit. Saring airnya dan gunakan untuk berkumur-kumur.
Lakukan setiap hari secara rutin.
BAB IV

ANALISA

Menurut kelompok kami, ramuan di atas efektif untuk mengurangi rasa


sakit pada rematik karena salah satu manfaat rauan diatas adalah sebagai
pengilang rasa sakit dan untuk merelaksasi bagian yang sakit. Selain itu bahan-
bahan dari ramuan diatas mudah didapat, murah dan cara membuat ramuannya
juga gampang diolah.

Maka kami menganjurkan penggunaan ramuan diatas untuk mendukung


atau sebagai pelengkap untuk terapi medis sebagai terapi yang utama.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana


persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami
peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya
menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Tanda dan gejala pada
umumnya berupa nyeri pada persendian, bangkak (rheumatoid nodule),
dan kekakuan pada sendi terutama setelah bangun pada pagi hari.

5.2 SARAN

Mengingat arthritis rheumatoid merupakan penyakit yang banyak


dijumpai pada lansia namun tidak menutup kemungkinan untuk
menyerang usia muda maka penanganan penyakit ini diupayakan secara
maksimal dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik melalui
tenaga kesehatan, prasarana dan sarana kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Isnandar, Wahid. 2007. 1001 Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Mojokerto:


Dayang Sumbi

http://obat-alami.com/tag/rematik

Anda mungkin juga menyukai