Komplementer Rematik
Komplementer Rematik
REMATIK
Disusun oleh
Kelompok Ia :
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia
lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
Pada usia lanjut individu akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi
dan spiritual yang mempengaruhi kemampuan fungsional dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan lansia menjadi lebih rentan menderita
gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Walaupun tidak semua perubahan
struktur dan fisiologis, namun diperkirakan setengah dari populasi penduduk
lansia mengalami keterbatasan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, dan 18%
diantaranya sama sekali tidak mampu beraktivitas. Berkaitan dengan kategori
fisik, diperkirakan 85% dari kelompok umur 65 tahun atau lebih mempunyai
paling tidak satu masalah kesehatan(HealthyPeople,1997).
Dan jumlah penduduk lansia yang tinggi kemungkinan membuat rematik jadi
keluhan favorit. Penyakit otot dan persendian ini sering menyerang lansia,
melebihi hipertensi dan jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta
diabetes(Health-News,2007).
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
1. Sebagai informasi dasar untuk mengenal arthritis rheumatoid
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai arthritis
rheumatoid .
BAB II
KONSEP TEORI
REMATIK
2.1 DEFINISI
2.2 ETIOLOGI
Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
1. Mekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari
imunoglobulin dengan rhematoid factor
2. Faktor metabolic
3. Infeksi dengan kecenderungan virus
d. Artritis erosive atau sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang
kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat
pada penyinaran sinar X
e. Deformitas atau pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi
metakarpofalangea, deformitas beoutonniere dan leher angsa. Sendi
yang lebih besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan
kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami
ankilosis disertai kehilangan kemampuan bergerak yang total
Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:
a. Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat
bergerak, bengkak dan kekakuan
b. Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga
pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon
c. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi
diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis
fibrosa dan terakhir ankilosis tulang.
2.4 PATOFISIOLOGI
Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa
adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang
sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang
lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan
rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.
1. Tes serologi
2. Pemerikasaan radiologi
3. Aspirasi sendi
Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari sendi
dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.
2.6 PENATALAKSANAAN
1) Istirahat
2) Latihan fisik
3) Termoterapi
4) Pengobatan :
5) Nutrisi
- Lada
o Mengandung vitamin K, B1, B2, B3, vitamin E, serat, kalsium,
besi, kalium, mangan, magnesium, seng
o Manfaat : meningkatkan kesehatan tulang dengan kandungan
kalsium dalam lada
- Cengkeh
o Mengandung minyak astiri juga sejumlah senyawa kimia seperti
eugenin,asam deanonat, asam gelatanat , vanillin
o Manfaatnya menghilangkan rasa sakit setempat
SIMULASI :
Bahan:
- Lada 10 biji
- Cengkeh 10 butir
- Daun belimbing wuluh 30 gr
- Cuka secukupnya
Cara membuat
1. Lada, cengkeh dan daun belimbing wuluh dicuci dan dipotong kecil-kecil
2. Tambahkan 1 gelas air dan cuka kemudian rebus hingga mendidih
3. Setelah dingin saring dan oleskan air rebusan pada bagian yang sakit
BAB III
ARTIKEL
CENGKEH
“Kalau badan terasa kurang sehat, makanlah sup panas. Niscaya tubuh akan terasa
bugar kembali.” Ditilik dari kandungan bumbu sup, saran itu ada benarmya. Sup,
masakan asal Eropa tersebut, mengandung beragam rempah yang menyehatkan
tubuh,. Salah satunya adalah cengkeh alias Syzygium aromaticum atau disebut
juga Eugenia aromatica L.
Cengkeh merupakan tumbuhan asli Maluku. Tanaman daerah tropis ini memiliki
pohon bercabang yang bisa tumbuh sampai setinggi 10 meter dengan daun yang
lebat. Yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur adalah bagian tunas bunga yang
sudah dikeringkan.
Tanaman yang juga dsebut clove tree (Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok) ini
memiliki sifat hangat. Dengan rasa dan aromatik yang tajam cengkeh dapat
menghangatkan badan dan melancarkan sirkulasi darah.
Manfaatnya, bukan hanya mengusir meriang, penyakit-penyakit gangguan
peredaran darah, seperti sakit kepala, stroke bahkan jantung pun dapat teratasi.
Debat Impotensi
Cengkeh juga dipercaya dapat mengatasi masalah lemah syahwat atau impotensi.
Benarkah? Dalam hal mengobati impotensi, khasiat cengkeh masih diperdebatkan.
Para pakar herbal mayakini cengkeh mampu mengatasi problem khas pria itu
lantaran cengkeh dapat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, termasuk
aliran darah menuju penis.
Toh alasan ini dapat diterima karena penyebab terbesar impotensi adalah
terganggunya sirkulasi darah di organ vital pira. Masalahnya, sejauh ini masih
belum banyak ilmuwan yang melakukan uji klinis terhadap penggunaan cengkeh
dalam mengobati impotensi. Khasiat cengkeh mengatasi impotensi bukan tidak
diakui, tetapi belum terbukti secara ilmiah.
Analgesik Lokal
Selain berkhasiat menghilangkan batuk dan rasa tak nyaman di perut, ternyata
cengkeh juga berfungsi sebagai obat bius. Kandungan kimiawinya memungkinkan
cengkeh menjadi obat anestesi lokal. Karenanya dalam dunia farmasi serbuk
dauncengkeh sering digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit. Salah satu
khasiat cengkeh yang terkenal adalah menghilangkan nyeri dan ngilu akibat sakit
gigi.
― Sakit kepala
― Sakit perut, mual, muntah, masuk angin dan perut kembung
― Terlambat haid dan rasa sakit sewaktu haid.
― Keputihan
― Radang lambung (gastritis)
― Cegukan (hiccups)
― Asam urat tinggi
― Sakit gigi dan bau mulut yang tak sedap
― Sinusitis, rematik, dan campak
― Batuk, suara serak, dan TBC
― Meningkatkan nafsu makan
― Lemah syagwat
Masuk angin
Ambil 10 butir cengkeh, seduh dengan air panas, lalu minum sebagai teh.
Mual, Muntah
Ambil 10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, dan gula aren secukupnya. Rebus
bahan dengan 400 cc air sampai bersisa 200 cc. Saring air rebusan. Minum selagi
hangat 2 kali sehari, masing-masing 100 cc.
Sakit kepala
Sediakan 5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir
merica. Haluskan hingga menjadi bubuk. Seduh dengan 100 cc air panas,
kemudian minum.
Sediakan 5 butir cengkeh, 200 gram ubi jalar merah, 5 butir kapulaga, 5 gram biji
pala, 1 gram kayu manis, 15 gram jahe merah, dan 10 butir merica. Rebus bahan
dengan 1.500 cc air hingga tersisa 500 cc. Minum air rebusan dan ubi jalarnya
dimakan.
Sinusitis
Ambil cengkeh secukupnya. Keringkan, lalu giling sampai jadi bubuk. Tiupkan ke
hidung dengan menggunakan sedotan dengan takaran secukupnya.
Sakit gigi
Gigi rusak
Ambil 20 helai daun cengkeh yang belum tua, rebus dengan 600 cc air. Setelah air
rebusan dingin, gunakan untuk berkumur-kumur berulang kali. Jemur daun sirih
tadi lalu kunyah.
Sediakan 10 butir cengkeh. Setelah dicuci, seduh dengan 200 cc air panas.
Diamkan selama 5 menit. Saring airnya dan gunakan untuk berkumur-kumur.
Lakukan setiap hari secara rutin.
BAB IV
ANALISA
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
http://obat-alami.com/tag/rematik