Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MINI RISET

M.K KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PGSD - FIP

LAPORAN MINI RISET


Skor :

MANDOR DI SEBUAH PERUSAHAAN PERKEBUNAN SAWIT

NAMA MAHASISWA :

1. Corry Patricia Simanjuntak ( 1213111012 )


2. Deni Septian ( 1212411030 )
3. Defina Raysha ( 1213111099 )
4. Delvia Permata Zai ( 1212411003 )
5. Titin Theresia Nisalia Sinaga ( 1213111091 )

DOSEN PENGAMPU : DRS. ROBENHART TAMBA M. Pd

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

KELAS D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat,
karunia, serta kasih sayang-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas “Mini Riset” untuk Mata Kuliah Kepemimpinan ini dalam bentuk
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan untuk menambah wawasan
para pembaca.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs.
Robenhart Tamba, Mpd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan
yang telah memberikan tugas Mini Riset ini kepada kami.

Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, dan
kami juga sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk
bahan pertimbangan perbaikan makalah.

Medan, 02 November 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 2
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 2
C. Batasan Masalah ...................................................................................... 2
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
A. Pengertian Pemimpin ............................................................................... 4
B. Fungsi Pemimpin ...................................................................................... 4
C. Analisis Teori Pemimpin ........................................................................... 5
D. Perbedaan Pemimpin ............................................................................... 7
E. Perbandingan Seorang Pemimpin dan Bukan Pemimpin ..................... 12
F. Gaya Kepemimpinan .............................................................................. 13
BAB III METODE ................................................................................................ 15
A. Tempat dan Waktu ...................................................................................15
B. Subjek .......................................................................................................15
C. Teknik Pengambilan Data ........................................................................15
D. Instrumen ..................................................................................................15
E. Teknik Analisis Data .................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................17
A. Gambaran Hasil ........................................................................................17
B. Pembahasan ............................................................................................. 17
C. Hasil Temuan Lapangan ...........................................................................20
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 21
A. Profil Pemimpin .........................................................................................21
B. Kesimpulan dan Saran.............................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan


praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk
“memimpin” atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi.
Kepemimpinan mempunyai hubungan dengan motivasi karena keberhasilan
seseorang dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama
tergantung dengan kewibawaan dan kemampuan nya dalam menciptakan
motivasi didalam dirisetiap bawahan,kolega,maupun pemimpin itu sendiri. Sejarah
Umat Manusia sejak nabi Adam A.S hingga hari ini memperlihatkan bahwa sejak
dahulu hingga sekarang manusia hidup berkelompok dan dari kelompok –
kelompok tersebut lahir para pemimpin. Berbagai macam jenis pemimpin,
misalnya pemimpin bidang agama, pemimpin bidang kebudayaan, pemimpin
bidang pendidikan, pemimpin formal, pemimpin informal, pemimpin politik,
pemimpin perusahaan dimana mereka melakukan kerja kepemimpinan pada
bidang masing – masing. Kita juga dapat menyampaikan bahwa, secara logis kita
memahami jika ada seorang pemimpin berarti ada pula pihak yang dipimpin.
Bahkan dalam ajaran Islam sangat tegas menekankan pentingnya seorang
pemimpin dan yang dipimpin. “Tidak boleh bagi tiga orang berada dimanapun di
bumi ini, tanpa mengambil salah seorang diantara mereka sebagai amir
(pemimpin).

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana menjadi sosok Pemimpin di Perusahaan Sawit


2. Masalah apa saja yang Di alami Seorang Pemimpin
3. Gaya Kepemimpinan yang di gunakan dalam Memimpin
4. Perbedaan antara Pemimpin Formal dan Informal
5. Bagaimana Cara seorang pemimpin dalam mengatasi masalah.

1
C. Batasan Masalah

Permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya perlu dibatasi agar penelitian ini
lebih fokus untuk meneliti Pemimpin pada perusahaan Perkebunan Sawit.
Penelitian di lakukan untuk mengetahui menjadi sosok pemimpin pada
Perusahaan Perkebunan Sawit PT. SOCFINDO masalah dalam penelitian ini
pencurian buah sawit pada malam hari di perkebunan sawit PT. SOCFINDO di
Desa Matapao Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Rumusan Masalah

• Apa saja yang menyebabkan seseorang dapat menjadi pemimpin ?

• Apa saja yang membedakan antara pemimpin dan yang dipimpin ?

• Apakah pemimpin dapat dipelajari ?

• Apakah semua manager dapat disebut sebagai pemimpin ?

• Apakah perbedaan antara pemimpin formal (Formal Leader) dengan


pemimpin informal (Informal Leader) ?

E. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui sosok pemimpin di Perusahaan Perkebunan Sawit

2. Mengetahui apa saja yang permasalahan di alami seorang pemimpin.

3. Mengetahui Gaya Kepemimpinan yang di gunakan

4. Mengetahui Perbedaan antara pemimpin Formal dan Informal

5. Mengetahui cara seorang pemimpin dalam Menyelesaikan masalah.

2
F. Manfaat

Adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi banyak orang dalam rangka
mendorong munculnya para pemimpin dan kepemimpinan yang ideal dan
makalah ini diharapkan akan mempengaruhi banyak orang dalam rangka
pemahaman keputusan dan aplikasi keputusan yang dihasilkan adalah yang
terbaik dan akurat.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN PEMIMPIN

Untuk memulai pemahaman tentang Pemimpin ini, perlu kita memperhatikan


pengertian tentang pemimpin: Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan
unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”.

Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996: 156) mengemukakan tiga
macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni:

 alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya),


 aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi
sehingga setiap orang menuju kearah yang sama),
 allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan
mengubah cara mereka bekerja).

Atau dapat kita simpulkan bahwa: “Seorang pemimpin adalah seseorang yang
karena kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan
resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan
usaha bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu”.

B. FUNGSI PEMIMPIN

Fungsi pokok pemimpin dalam management organisasi di bagi dalam empat


kategori, yaitu :

1) Planing (Perencanaan )

2) Organizing (Pengorganisasian)

3) Actuating / Leading (Kepemimpinan )

4) Controling (Pengawasan / Pengendalian)

4
Fungsi perencanaan bagi pemimpin dalam manajemen merupakan
aktivitas yang berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakannya, berapa
ukuran dan jumlahnya, siapa saja yang melaksanakan dan mengendalikannya,
agar tujuan organisasi dapat dicapai.

Fungsi pengorganisasian bagi pemimpin sebagai suatu proses


pembagian kerja melihat bahwa ada unsur-unsur yang saling berhubungan, yakni
sekelompok orang atau individu, ada kerja sama, dan ada tujuan tertentu yang
telah ditetapkan. Interaksi akan terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Hubungan-hubungan ini
terjadi karena sudah ada pembagian kerja yang jelas dalam suatu sistem. Kerja
sama dalam suatu sistem yang teratur ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah disepakati bersama terhadap kendali dan arahan pemimpin.

Fungsi kepemimpinan bagi pemimpin adalah implementasi aransemen


yang sudah disusun pemimpin melalui dukungan orang lain. Hal ini menyiratkan
bahwa kepemimpinan berlangsung dalam interaksi antara pemimpin dan pengikut
dalam situasi tertentu. Pada tataran yang lebih tinggi, kepemimpinan dapat
dijabarkan sebagai serangkaian perilaku yang jarang dapat ditiru oleh kebanyakan
orang. Di antara kedua pandangan ini terdapat hubungan yang khas dan unik di
antara orang yang memimpin dan yang mengikuti.

Fungsi pengendalian/ pengawasan bagi pemimpin adalah suatu proses


rangkaian tindakan pengamatan, pengecekan dan penilaian suatu pekerjaan yang
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta untuk
mengetahui apabila pekerjaan yang dilaksanakan tersebut sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan atau tidak. Sedangkan bila terjadi penyimpangan
maka dilakukan tindakan korektif untuk meluruskan kembali penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi.

C. ANALISIS TEORI PEMIMPIN

Dalam menjembatani pemahaman terhadap pemimpin dan kepemimpin atau


Leader dan Leadership perlu pendalaman terhadap beberapa teori dasar antara
pemimpin dan kepemimpinan tersebut, melalui suatu analisis perbandingan, yaitu
:

5
 Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader is
born and not made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat).
Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa
seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan
dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun
seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin,
sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai
takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas
atau determinitis.
 Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu
sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori
sosial ini ialah bahwa “Leader is made and not born” (pemimpin itu dibuat
atau dididik bukannya kodrati). Jadi, teori ini merupakan kebalikan inti teori
genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang
mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan
pendidikan dan pengalaman yang cukup.
 Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori
tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini
pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi
pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat
tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan
pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu
sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati
kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang
menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.
 Teori Trait : Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang
bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah
melekat dalam dirinya.
Ada 5 karakteristik yang utama menurut teori ini : yaitu
1) percaya diri,

6
2) empati,
3) ambisi,
4) kontrol diri
5) rasa ingin tahu.
Teori ini mengatakan bahwa anda dilahirkan sebagai pemimpin dan bahwa
kepemimpinan tidak dapat dipelajari.
 Teori Situational : Teori ini menekankan bahwa pemimpin muncul dalam
situasi yang berbeda untuk menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan
lingkungan. Teori ini dikembangkan lebih dulu oleh Blanchard & Hersey
(1976), yang mengatakan bahwa pemimpin perlu memiliki perbedaan untuk
menyesuaikan kebutuhan dan maturitas pengikut. Pemimpin perlu
mengembangkan gaya kepemimpinan dan dapat mendiagnosa yang mana
pendekatan yang sesuai untuk digunakan pada suatu situasi.
 Transactional and transformational Leader pertama kali dikembangkan
oleh James McGregor Burns tahun 1978. kemudian dikembangkan oleh
Bass dan lain-lain. Kepemimpinan transaksional berdasarkan pada
pemikiran memberikan motivasi kepada bawahan melalui bentuk
instrument seperti uang atau system reward. Bass et al (1987) berpendapat
bahwa pemimpin transformasional adalah universal dan dapat diaplikasikan
tanpa memperhatikan budaya, memberi semangat pada bawahan untuk
lebih mementingkan organisasi atau kelompok.

D. PERBEDAAN PEMIMPIN

Pemimpin dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu Pemimpin Formal dan


Informal. Disini akan dijelaskan tentang pemimpin formal dan informal untuk
memberikan kejelasan dalam membedakan di dalam kehidupan sehari – hari, baik
membedakan pemimpin yang telah ada, pemimpin yang akan datang, maupun
pemimpin yang diciptakan setiap organisasi, kelompok atau Negara.

Pemimpin – pemimpin itu lahir dan dilahirkan menjadi pimpinan di masing –


masing kelompok. Dari pemimpin – pemimpin tersebut terdiri atas pemimpin
formal dan pemimpin informal, yang masing – masing pemimpin mempunyai
kekhasan sendiri terutama awal muncul dan kenapa dibutuhkan.

7
A. Pemimpin Formal

Pemimpin Formal dapat didefinisikan : Seseorang baik pria maupun wanita yang
oleh karena organisasi atau perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk
berdasarkan surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan
untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan
kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran–sasaran
organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula.

Seorang pemimpin formal harus sadar bahwa akan menghadapi berbagai


permasalahan yang akhirnya akan terjadi perubahan – perubahan internal
maupun perubahan eksternal yang akan dihadapinya. Bagi pemimpin formal
seperti ini sangat perlu membuat antisipasi dengan terus menerus melakukan
penyesuaian dan pendekatan kesesuaian atas segala perubahan – perubahan
yang ada secara internal maupun secara eksternal.

Berikut ini akan menjelaskan lima bidang perubahan – perubahan formal yang
juga sering terjadi bagi pemimpin informal, yaitu :

 Perubahan Dalam Pengetahuan, Informasi Dan Teknik – Teknik


Cepatnya perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi
serta teknik-teknik informasi membuat setiap pemimpin formal harus
mampu mengimbangi tingkat peningkatan dan penyesuaian terhadap ilmu
pengetahuan, informasi dan teknik – teknik yang harus dilakukan.
 Perubahan Dalam Scope Kepemimpinan
Banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi dengan sendirinya
menimbulkan perubahan di dalam scope kepemimpinan. Pemimpin tidak
bisa melakukan tugas-tugas kepemimpinannya dengan kekuatan sendiri,
dibutuhkan proses delegasi terhadap bawahan atau orang lain khususnya
dalam hal yang bersifat spesifik dan sangat spesifik yang menuntut
keahlian khusus.
 Perubahan Dalam Lingkungan
Pemimpin harus mampu masuk dalam lingkungannya, jika tidak maka
pemimpin tersebut akan tersingkir dari lingkungannya. Cepatnya
perubahan di lingkungan memaksa setiap pemimpin harus melakukan

8
perubahan penyesuaian yang terus menerus sebab makin lama proses
berjalan makin banyak permasalahan yang muncul dalam perubahan
lingkungannya dan dalam hal ini pemimpin harus menyesuaikan dengan
kelompok kerja, jika tidak dapat ditinggalkan kelompok kerjanya.
 Perubahan Dalam Issue-Isue Dan Permasalahan Yang Dihadapi
Perubahan-perubahan issue pada masa –masa lampau tentu sangat
berbeda dengan perubahan – perubahan issue pada masa sekarang.
Pemimpin formal pada masa lampau sangat sulit dalam memenuhi
berbagai kebutuhan dengan cepat khususnya dari segi SDM, koordinasi
dan teknis pelaksanaan karena pertumbuhan kemajuan yang masih rendah
dan sangat berbeda dengan issue –isue pada masa sekarang dimana
pengkondisian berbagai kebutuhan dapat dilakukan dengan cepat seperti
SDM yang dulu tingkat kualitas pada strata pendidikan menjadi tolak ukur
utama tetapi issue pada saat sekarang adalah kompetensi dalam
penguasaan kerja untuk memenangkan kompetisi memasuki dunia kerja.
 Perubahan Dalam Tingkat Perubahan
Proses perubahan dalam tingkat perubahan harus dimengerti agar
kesesuaian perubahan dapat diterapkan dengan tepat. Misalnya proses
perubahan di Negara maju yang sangat cepat tidak dapat disamakan
perubahan yang terjadi di Negara berkembang, sehingga sering terjadi
pemimpin melakukan kesalahan pada proses ini, dimana pada suatu
tempat yang belum sangat mungkin dilakukan perubahan dipaksakan
menyesuaikan perubahan yang ada seperti di wilayah lain. Contohnya
budaya Indonesia dengan budaya barat menjadi salah satu langkah
perubahan yang berbeda, dimana hal-hal tabu di Indonesia tetapi di dunia
barat menjadi hal biasa sehingga apapun perubahan kemajuan di barat
tidak dengan semerta –merta dapat di ikuti di Indonesia.

B. Pemimpin Informal

Pemimpin Informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita yang
walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil yuridis
sebagai pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun subyektif yang

9
memungkinkannya tampil mencapai kedudukan di luar struktur organisasi resmi
namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakukan dan tindakan s esuatu
kelompok masyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif.

Pemimpin Informal dalam peranan sosial yang berwujud partisipasi sosial yang
memunculkan tindakan-tindakan yang ditujukan kepada arah sasaran yang
dipengaruhi oleh status yang dimiliki orang yang bersangkutan di dalam
masyarakat antara lain :

1. Keturunan
2. Kekayaan dalam arti yang seluas - luasnya
3. Unjuk kerja di masyarakat
4. Pendidikan
5. Ciri-ciri biologis

Sehubungan dengan status perlu diingat hal-hal sebagai berikut:

1.) Transfer status : Status Bapak ke anak seperti status Soekarno sebagai
pemimpin ditransfer ke Megawati, Fidel Castro memberikan status ke adiknya
Raul Castro dan contoh lain sangat banyak sebagai proses transfer status di
berbagai belahan dunia.

2.) Key Status (status pokok) : karena kinerja sendiri mendapatkan pengakuan
sebagai buah hasil dari tindakan yang dihasilkan, contoh :

a. Karena pewarisan kedudukan sebagai pemimpin

b. Karena kekuasaan pribadi

c. Karena penunjukan oleh pihak atasan

d. Karena dipilih oleh para pengikut-pengikutnya.

e. Karena diakui oleh bawahannya

10
Perbandingan antara Pemimpin Formal dan Informal

NO PEMIMPIN FORMAL PEMIMPIN INFORMAL


1 Memiliki legalitas formal sebagai Tidak memiliki penunjukan formal
pemimpin dengan penunjukan sebagai pemimpin
oleh pihak yang berwenang
2 Organisasi formal yang Masyarakat atau kelompok tertentu di
menunjukkan mereka sebagai dalam masyarakat yang menunjuk
pemimpin formal mereka sebagai pemimpin
3 Masih harus mengafirmasi Diakui oleh mereka yang dipimpin
kedudukan mereka sebagai sebab tanpa pengakuan otomatis
pemimpin formal terhadap mereka bukan pemimpin informal
bawahan melalui kepemimpinan
mereka
4 Diberikan dukungan oleh Tidak ada dukungan dari sesuatu
organisasi formal untuk organisasi formal untuk menjalankan
menjalankan keputusan-keputusan keputusan-keputusan
5 Berstatus sebagai pemimpin Berstatus sebagai pemimpin Informal
formal selama masa selama klompok yang dipimpinnya
pengangkatan berlaku mengakui atau menerima
kepemimpinannya.
6 Memperoleh balas jasa material Biasanya tidak memperoleh balas jasa
dan lain-lain yang berkaitan material, kecuali mereka
dengan posisi jabatan mereka mempergunakan jabatan mereka
7 Dapat mencapai promosi Tidak pernah mencapai promosi tetapi
(kenaikan pangkat formal) masyarakat yang secara sukarela mau
mengakui mereka
8 Dapat dimutasikan organisasi Tidak dapat dimutasikan
Formal
9 Selalu memiliki pihak atasan Tidak memiliki atasan dalam arti formal
10 Biasanya harus memenuhi Tidak perlu mempunyai syarat – syarat
persyaratan – persyaratan formal formal
terlebih dahulu sebelum dilakukan

11
pengangkatan
11 Apabila melakukan kesalahan – Apabila melakukan kesalahan akan
kesalahan akan mendapatkan mendapatkan sanksi berupa kurang
sanksi dari organisasi formal. ditaatinya lagi sebagai pemimpin
dengan kata lain tidak diakui lagi
sebagai pemimpin.
12 Selama masa pengangkatannya Kadang – kadang menjalankan
berlaku harus terus menerus kepemimpinannya, kadang-kadang
menjalankan kepemimpinannya tidak.

E. PERBANDINGAN SEORANG PEMIMPIN DAN BUKAN PEMIMPIN

Untuk lebih menguatkan pemahaman terhadap idealnya seorang pemimpin maka


diperlukan suatu penjelasan yang membedakan antara pemimpin dan yang bukan
pemimpin yang tentu dapat kita lihat dalam aplikasi keseharian di lingkungan dan
kehidupan kita.

Adapun perbandingan antara pemimpin dan bukan pemimpin tersebut adalah


sebagai berikut:

NO PEMIMPIN NON PEMIMPIN


1 Memberikan inspirasi kepada Menekan pekerjanya
pekerja
2 Melaksanakan pekerjaan dan Melaksanakan pekerjaan dengan
mengembangkan pekerjaan mengorbankan pekerjaan
3 Menunjukkan kepada pekerja, Menimbulkan perasaan takut kepada
bagaimana ia harus melaksanakan pekerja dengan ancaman-ancaman
pekerjaan dan paksaan-paksaan
4 Menerima tanggung jawab Mengelak tanggung jawab
5 Menyelesaikan persoalan kerugian Mengalihkan kesalahan kepada pihak
yang timbul lain

12
F. GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan (leadership style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi


kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya
tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi
terhadap tugas atau orang tertentu.

Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat gaya kepemimpinan positif dan


negatif. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan
atau reward (baik ekonomis maupun non ekonomis), berarti telah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya, jika pendekatannya menekankan pada
hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
Pendekatan kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam banyak
situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Selain gaya kepemimpinan diatas, terdapat gaya lainnya yaitu gaya otokratik,
partisipatif, dan bebas kendali (free rein atau laissez faire). Pemimpin otokratik
memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata
situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang
diperintahkannya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan
atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya
antara lain: memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta
memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

Sementara itu, pemimpin partisipatif lebih banyak mendesentralisasi-kan


wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat
sepihak. Adapun pemimpin bebas kendali menghindari kuasa dan tanggungawab,
kemudian menggantungkan kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri. Diantara ketiganya, kecenderungan umum
yang terjadi adalah kearah penerapan praktek partisipasi secara lebih luas karena
dianggap paling konsisten dengan perilaku organisasi yang supportif.

Selanjutnya dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan


yang diterapkan, yaitu gaya konsideran dan struktur, atau dikenal juga sebagai
orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli
menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan

13
apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya,
para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka
memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak
mereka untuk berproduksi.

Directing adalah gaya yang tepat apabila Anda dihadapkan dengan tugas yang
rumit dan staf Anda belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan
tugas tersebut ; atau apabila Anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian.
Anda menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi
demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat
menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu).

Coaching adalah gaya yang tepat apabila staf Anda telah lebih termotivasi dan
berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini anda perlu memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan
meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan
mereka.

Selanjutnya, gaya kepemimpinan supporting akan berhasil apabila karyawan telah


mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang
lebih dekat dengan Anda. Dalam hal ini, Anda perlu meluangkan waktu untuk
berbincang-bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan kerja, serta mendengarkan saran-saran mereka mengenai peningkatan
kinerja.

Adapun gaya delegating akan berjalan baik apabila staf Anda sepenuhnya telah
paham dan efisien dalam pekerjaan, sehingga Anda dapat melepas mereka
menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

14
BAB III

METODE

A. Tempat dan Waktu

Sesuai dengan pembahasan-pembahasan sebelumnya yaitu pada penelitian ini


dengan judul Menjadi sosok pemimpin di sebuah perusahaan perkebunan kelapa
sawit PT SOCFINDO yang dilaksanakan di Desa Matapao Kecamatan Teluk
Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.

Penelitian ini dilakukan selama satu hari, yaitu pada tanggal 2 November 2021.

B. Subject

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang pimpinan perusahaan perkebunan


kelapa sawit PT SOCFINDO. Sedangkan objek penelitian ini adalah sebagai
tindakan untuk mengetahui pola dan gaya kepemimpinan di PT SOCFINDO.

C. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan teknik survei dan
wawancara, dilakukan survei langsung kepada pimpinan perusahaan perkebunan
kelapa sawit PT SOCFINDO dengan cara memberikan kuesioner dan
menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada responden. Kunci dari
pengumpulan data dan informasi adalah pada proses wawancara.

D. Instrumen

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam


penelitian ini, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan yaitu , kuesioner, wawancara dan
pengolahan data.

E. Teknik analisis data

Teknik analisis data adalah metode dalam memproses data menjadi informasi.
dalam penelitian ini dilakukan dengan memberi pertanyaan dan melakukan

15
wawancara secara langsung kepada pimpinan perusahaan perkebunan kelapa
sawit PT SOCFINDO, setelah itu dilakukan analisis data dengan menggunakan
teknik pengolahan data.

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil

Berikut hasil dari wawancara terhadap narasumber:

1. Menurut bapak, apakah yang dimaksud pemimpin?

Narasumber: Menurut pendapat saya, Pemimpin itu adalah orang yang


mengepalai banyak orang, seperti dalam instansi kepemerintahan, perusahaan,
masyarakat serta keluarga bagi yang sudah menjalaninya.

2. Apa saja permasalahan yang bapak alami selama menjabat sebagai pimpinan
di perusahaan ini?

Narasumber: Sudah tentunya banyak permasalahan itu datang. Seperti misalnya


saya dengan para anggota-anggota saya Ketika sedang rapat atau diskusi
terkadang sering mengalami kendala atau Miskomunikasi dan salah tanggap.
Saya memerintahkan untuk mengerjakan ini tetapi mereka mengerjakan yang
tidak saya perintahkan.

3. Tipe dan gaya kepemimpinan seperti apa yang bapak gunakan selama menjadi
pemimpin?

Narasumber: saya menggunakan gaya kepemimpinan Open Leadership, karena


menurut saya tipe kepemimpinna seperti ini akan mudah untuk dijalankan dan
menurut saya tipe seperti ini open mind terhadap suatu masukan, saran, atau
kritik dari bawahan(anggota) yang membuat itu menjadi lebih efektif dan
hubungan baik antara saya dan anggota yang terjalin.

4. Menurut bapak, apa perbedaan pemimpin formal dan informal?

Narasumber: Menurut saya, pemimpin formal adalah pemimpin resmi yang


diangkat melalui pemilihan dan memiliki kedudukan jabatan disuatu instansi
tertentu. Lalu kalau pemimpin informal itu adalah kebalikan dari pemimpin formal

17
yang mana tidak pengangkatan secara resmi dan tidak ada jabatan tertentu,
contohnya pemimpin keluarga.

5. Bagaimana cara bapak dalam menyelesaikan sebuah masalah Ketika ada


pencurian buah sawit dna Tindakan seperti apa yang akan bapak lakukan?

Narasumber: saya menggunakan 2 cara penyelesaian, yaitu:

diselesaikan secara kekeluargaan dengan syarat jika pencuri melakukan


pencurian dalam batas wajar dan tidak melebihi Batasan makan untuk selanjutnya
akan dilanjutkan dengan brifing yang mana akan membuat kesepakatan dan
pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Bila pencurian melampaui Batasan hukum dan terdapat barang bukti dan saksi,
yang merupakan 2 komponen pendukung maka akan diserahkan kepada pihak
yang berwajib untuk selanjutnya menjalani proses hukum yang berlaku.

B. Pembahasan

Pemimpin perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SOCFINDO di Desa


Matapao, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu Pak
Tukirno mengatakan bahwa pemimpin itu adalah orang yang mengepalai banyak
orang seperti dalam kepemerintahan, perusahaan, masyarakat serta keluaraga
bagi yang sudah menjalaninya. Dari yang pak Tukirno katakan tadi, kita dapat
mengartikan bahwa pemimpin itu adalah seseorang yang sebagai ketua untuk
(memimpin) anggotanya didalam suatu instansi yang mana memiliki tujuan untuk
dicapai.

Sebagai seorang pemimpin pastilah tidak mudah, terkadang ada saja masalah
yang akan datang, salah satu contohnya ialah permasalahan kecil seperti yang
dialami oleh perusahaan pak Tukirno yaitu saat melaksanakan pertemuan dengan
para anggotanya (meeting) sering mengalami kendala atau diskomunikasi dan
salah tanggap tentang apa yang disampaikan. Terkadang juga sering terjadi
kesalahan seperti tentang apa yang diperintahkan oleh atasan yaiti saat atasan
memerintahkan melakukan hal “ini” tetapi para anggota melakukan hal “itu” atau
tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan. Maka keterampilan dalam
berkomunikasi dan keterampilan dalam menyampaikan pikiran harus bisa

18
dipahami dan dikuasai oleh pemimpin agar tidak terjadi kesalahan kecil sperti itu
maupun yang lebih besar lagi.

Ada banyak gaya kepemimpinan yang dapat digunakan seorang pemimpin dalam
mencapai tujuan Bersama anggotanya. Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT
SOCFINDO menggunakan salah satu gaya kepemimpinan yaitu gaya
kepemimpinan Open Leadership karena menurut Pak Tukirno tipe kepemimpinan
seperti itu akan mudah dijalankan dan menurut nya tipe kepemimpinan itu sangat
open mind terhadap kritik, saran dan masukan dari para bawahan/anggotanya
yang mampu membuat hubungan antar anggota dan pemimpin menjadi lebih baik
dan lebih efektif. Dari tipe kepemimpinan yang dipakai tercermin bahwa Pak
Tukirno merupakan pemimpin yang partisipatif yaitu lebih banyak
mendesentralisasi-kan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang
diambil tidak bersifat sepihak. Dan juga bisa termasuk dalam pemimpin bebas
kendali yaitu menghindari kuasa dan tanggungawab, kemudian menggantungkan
kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya
sendiri. Pemimpin dapat dibagi dua menjadi pemimpin formal dan pemimpin
informal. Menurut Pak Tukirno pemimpin formal yaitu pemimpin resmi yang
diangkat atau dipilih melalui pemilihan dan memiliki kedudukan jabatan disuatu
instansi tertentu. Dontoh dari pemimpin forlmal ialah Kepala Dinas Pendidikan,
Rektor, Kepala Sekolah dan lainnya. Sedangkan pemimpin informal yaitu
kebalikan dari pemimpin formal yang mana tidak ada pegangkatan secara resmi
dan tidak ada jabatan tertentu, contohnya dapat kita lihat dalam keluarga yaitu
pemimpin keluarga dan contoh lainnya yaitu Guru dan Tokoh Masyarakat, dan
lainnya.

Pemimpin perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SOCFINDO dalam


menghadapi pencurian diperusahaannya, ia menggunakan dua cara yaitu: (1)
menyelesaikan secara kekeluargaan dengan mengguanak persyaratan, yang
mana jika pencuri melakukan pencurian dalam batas wajar dan bahan yang
diambilnya tidak melebihi batasan makan, maka Langkah selanjutnya akan
dilakukannya brifing dan membuat kesepakatan antara pemimpin dan pencuri itu
berupa pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi. (2) menyelesaikan
masalah pencurian yang sudah melampaui/melewati batas (batas hukum) dan

19
didukung dengan adanya bukti serta saksi (merupkan komponen pendukung
dalam kasus pencurian) maka Langkah selanjutnya adalah menyerahkan kasus
pencurian ini kepada pihak yang berwajib untuk melakukan proses hukum yang
berlaku.

B. HASIL TEMUAN LAPANGAN

Penelitian dilakukan di Perusahaan Perkebunan Sawit PT. SOCFINDO Desa


Matapao, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai. Masalah
dalam penelitian ini ialah tentang kepemimpinan dan masalah pencurian buah
sawit pada malam hari di perkebunan sawit PT. SOCFINDO.

20
BAB V

PENUTUP

A. Profil Pemimpin

1. Nama : TUKIRNO

2. Tempat lahir : Kuala Serapu

3. Tanggal lahir : 05 juli 1978

4. Riwayat pendidikan : SMKN 1 Lubuk Pakam

5. Agama : islam

6. Pekerjaan : MANDOR 1 PT SOCFINDO Keb. MataPao

7. Status : Menikah

Beliau merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan sukarsih dan
salim. Dalam pekerjaannya sebelum menjabat sebagai Mandor 1 di PT
SOCFINDO kebun MataPao , Beliau pernah bekerja disuatu Tambak ikan milik
swasta. Beliau bekerjadi PT SOCFINDO kebun Matapao tersebut Sejak tahun
2005. Karena keuletan dan kegigihannya serta inteligensinya yang tinggi,
Manager PT SOCFINDO kebun Matapao tersebut, Mengangkatnya menjadi
Mandor 1 di PT SOCFINDO kebun Matapao tersebut.

21
A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat diperoleh
simupulan bahwa Bapak Tukirno sebagai Mandor 1 di PT SOCFINDO kebun
Matapao menunjukkan beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
kepemimpinannya yaitu Mandor dengan para anggotanya ketika sedang rapat
atau diskusi itu terkadang sering mengalami miskomumikasi dan salah tanggap.
Misalnya mandor memerintahkan untuk mengerjakan ini tetapi malah
mengerjakan hal lain yang bukan di perintahkan oleh mandor.

Oleh karena itu, permasalahan yang dihadapi Mandor tersebut sebaiknya di


tangani seawal mungkin agar tidak mengganggu dalam proses kerja PT
SOCFINDO karena hal tersebut sangat mempengaruhi untuk mencapai tujuan
yang akan dicapai dalam PT tersebut.

Permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Mandor melainkan
tanggung jawab seluruh anggota karyawan yang berperan dalam PT SOCFINDO.
Mandor dan seluruh anggota karyawan harus dapat saling bekerja sama,
memahami, serta memastikan terlebih dahulu mengenai apa yang harus
dikerjakan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Upaya yang dapat dilakukan
mandor terhadap anggota karyawann dalam memimpin adalah dengan
menggunakan gaya kepemimpinan Coaching. Coaching adalah gaya yang tepat
apabila staf Anda telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi
suatu tugas. Disini anda perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan
dan komunikasi yang baik dengan mereka. Dengan demikian para anggota dapat
memahami apa yang ditugaskan dan melakukan apa yang sebagai tugasnya.

Dengan adanya penanganan ini mungkin diharapkan permasalahan Mandor


tersebut, maka tujuan yang diharapakan dalam PT SOCFINDO akan tercapai.

22
B. SARAN

Berdasarkan hasil observasi/wawancara dari " PT SOCFINDO " dari penelitian


dan pembahasan diatas, maka saran yang dapat kami berikan sebaiknya:

1. Mandor dapat meminta feedback dari anggota karyawan, untuk memastikan


apa yang telah dikatakan oleh mandor sebagai tugasnya telah diterima dengan
benar dan anggota karyawan sudah memahami tugasnya.

2. Mandor harus mengkomunikasikan maksud dan tujuan secara jelas. Lebih baik
memberikan informasi dengan to the point agar lebih mudah dipahami oleh
anggota karyawan.

3. Sebagai anggota karyawan yang menerima informasi, harus selalu


memperhatikan lawan bicara yaitu mandor dengan seksama agar dapat
memahami apa yang telah disampaikan. Bila menggunakan media komunikasi
digital maka anggota karyawan dapat menelpon langsung mandora apabila ada
kurang dipahami.

4. Anggota karyawan jangan pernah ragu atau malu untuk bertanya kembali
apabila ada hal yang masih mengganjal. Karena apabila hanya satu orang saja
yang terus berbicara dan pendengar tidak memberikan respon maka disinilah
sering terjadi miskomunikasi.

Semoga Laporan hasil Mini Riset Ini dapat berguna bagi pembacanya sehingga
bisa menambah ilmu dan pengetahuan, penulis juga menyadari masih banyak
kesalahan dalam laporan Mini Riset ini oleh karena itu penulis berharap kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk bahan evaluasi bagi penulis
supaya lebih baik kedepannya, dan penulis meminta maaf jika adanya kesalahan
yang terdapat dalam Laporan Mini Riset ini.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ansoff, H. Igor. Strategic Management. New York, John Wiley & Sons, 1981

Astin, Alexander W. Maximizing Leadership Effectiveness. San Francisco,

Jossey Bass, 1980.

Danim, Sudarman, Dr. Prof. Motivasi kepemimpinan & efektivitas kelompok,

Bengkulu, Penerbit Rineka Cipta, 2004.

Baldridge, J. Victor. Policy Making and Effective Leadership. Washington

D.C. Jossey Bass, 1978

Bridges, Franchise J. Management Decision Making and Organizational

Policy. Boston, Allyn & Baccon, 1971.

Winardi, SE, DR. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam management,

Bandung, penerbit Alumni, 1979.

Alwafier, Agus ,H. Dr, MM, Budaya Kepemimpinan dalam mengendalikan


wewenang dan kekuasaan, Artikel, internet

24

Anda mungkin juga menyukai