M.K KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PGSD - FIP
NAMA MAHASISWA :
KELAS D
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat,
karunia, serta kasih sayang-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas “Mini Riset” untuk Mata Kuliah Kepemimpinan ini dalam bentuk
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan untuk menambah wawasan
para pembaca.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs.
Robenhart Tamba, Mpd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan
yang telah memberikan tugas Mini Riset ini kepada kami.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, dan
kami juga sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk
bahan pertimbangan perbaikan makalah.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
1
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya perlu dibatasi agar penelitian ini
lebih fokus untuk meneliti Pemimpin pada perusahaan Perkebunan Sawit.
Penelitian di lakukan untuk mengetahui menjadi sosok pemimpin pada
Perusahaan Perkebunan Sawit PT. SOCFINDO masalah dalam penelitian ini
pencurian buah sawit pada malam hari di perkebunan sawit PT. SOCFINDO di
Desa Matapao Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan
2
F. Manfaat
Adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi banyak orang dalam rangka
mendorong munculnya para pemimpin dan kepemimpinan yang ideal dan
makalah ini diharapkan akan mempengaruhi banyak orang dalam rangka
pemahaman keputusan dan aplikasi keputusan yang dihasilkan adalah yang
terbaik dan akurat.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMIMPIN
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996: 156) mengemukakan tiga
macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni:
Atau dapat kita simpulkan bahwa: “Seorang pemimpin adalah seseorang yang
karena kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan
resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan
usaha bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu”.
B. FUNGSI PEMIMPIN
1) Planing (Perencanaan )
2) Organizing (Pengorganisasian)
4
Fungsi perencanaan bagi pemimpin dalam manajemen merupakan
aktivitas yang berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakannya, berapa
ukuran dan jumlahnya, siapa saja yang melaksanakan dan mengendalikannya,
agar tujuan organisasi dapat dicapai.
5
Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader is
born and not made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat).
Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa
seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan
dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun
seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin,
sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai
takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas
atau determinitis.
Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu
sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori
sosial ini ialah bahwa “Leader is made and not born” (pemimpin itu dibuat
atau dididik bukannya kodrati). Jadi, teori ini merupakan kebalikan inti teori
genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang
mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan
pendidikan dan pengalaman yang cukup.
Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori
tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini
pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi
pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat
tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan
pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu
sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati
kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang
menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.
Teori Trait : Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang
bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah
melekat dalam dirinya.
Ada 5 karakteristik yang utama menurut teori ini : yaitu
1) percaya diri,
6
2) empati,
3) ambisi,
4) kontrol diri
5) rasa ingin tahu.
Teori ini mengatakan bahwa anda dilahirkan sebagai pemimpin dan bahwa
kepemimpinan tidak dapat dipelajari.
Teori Situational : Teori ini menekankan bahwa pemimpin muncul dalam
situasi yang berbeda untuk menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan
lingkungan. Teori ini dikembangkan lebih dulu oleh Blanchard & Hersey
(1976), yang mengatakan bahwa pemimpin perlu memiliki perbedaan untuk
menyesuaikan kebutuhan dan maturitas pengikut. Pemimpin perlu
mengembangkan gaya kepemimpinan dan dapat mendiagnosa yang mana
pendekatan yang sesuai untuk digunakan pada suatu situasi.
Transactional and transformational Leader pertama kali dikembangkan
oleh James McGregor Burns tahun 1978. kemudian dikembangkan oleh
Bass dan lain-lain. Kepemimpinan transaksional berdasarkan pada
pemikiran memberikan motivasi kepada bawahan melalui bentuk
instrument seperti uang atau system reward. Bass et al (1987) berpendapat
bahwa pemimpin transformasional adalah universal dan dapat diaplikasikan
tanpa memperhatikan budaya, memberi semangat pada bawahan untuk
lebih mementingkan organisasi atau kelompok.
D. PERBEDAAN PEMIMPIN
7
A. Pemimpin Formal
Pemimpin Formal dapat didefinisikan : Seseorang baik pria maupun wanita yang
oleh karena organisasi atau perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk
berdasarkan surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan
untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan
kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran–sasaran
organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula.
Berikut ini akan menjelaskan lima bidang perubahan – perubahan formal yang
juga sering terjadi bagi pemimpin informal, yaitu :
8
perubahan penyesuaian yang terus menerus sebab makin lama proses
berjalan makin banyak permasalahan yang muncul dalam perubahan
lingkungannya dan dalam hal ini pemimpin harus menyesuaikan dengan
kelompok kerja, jika tidak dapat ditinggalkan kelompok kerjanya.
Perubahan Dalam Issue-Isue Dan Permasalahan Yang Dihadapi
Perubahan-perubahan issue pada masa –masa lampau tentu sangat
berbeda dengan perubahan – perubahan issue pada masa sekarang.
Pemimpin formal pada masa lampau sangat sulit dalam memenuhi
berbagai kebutuhan dengan cepat khususnya dari segi SDM, koordinasi
dan teknis pelaksanaan karena pertumbuhan kemajuan yang masih rendah
dan sangat berbeda dengan issue –isue pada masa sekarang dimana
pengkondisian berbagai kebutuhan dapat dilakukan dengan cepat seperti
SDM yang dulu tingkat kualitas pada strata pendidikan menjadi tolak ukur
utama tetapi issue pada saat sekarang adalah kompetensi dalam
penguasaan kerja untuk memenangkan kompetisi memasuki dunia kerja.
Perubahan Dalam Tingkat Perubahan
Proses perubahan dalam tingkat perubahan harus dimengerti agar
kesesuaian perubahan dapat diterapkan dengan tepat. Misalnya proses
perubahan di Negara maju yang sangat cepat tidak dapat disamakan
perubahan yang terjadi di Negara berkembang, sehingga sering terjadi
pemimpin melakukan kesalahan pada proses ini, dimana pada suatu
tempat yang belum sangat mungkin dilakukan perubahan dipaksakan
menyesuaikan perubahan yang ada seperti di wilayah lain. Contohnya
budaya Indonesia dengan budaya barat menjadi salah satu langkah
perubahan yang berbeda, dimana hal-hal tabu di Indonesia tetapi di dunia
barat menjadi hal biasa sehingga apapun perubahan kemajuan di barat
tidak dengan semerta –merta dapat di ikuti di Indonesia.
B. Pemimpin Informal
Pemimpin Informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita yang
walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil yuridis
sebagai pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun subyektif yang
9
memungkinkannya tampil mencapai kedudukan di luar struktur organisasi resmi
namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakukan dan tindakan s esuatu
kelompok masyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif.
Pemimpin Informal dalam peranan sosial yang berwujud partisipasi sosial yang
memunculkan tindakan-tindakan yang ditujukan kepada arah sasaran yang
dipengaruhi oleh status yang dimiliki orang yang bersangkutan di dalam
masyarakat antara lain :
1. Keturunan
2. Kekayaan dalam arti yang seluas - luasnya
3. Unjuk kerja di masyarakat
4. Pendidikan
5. Ciri-ciri biologis
1.) Transfer status : Status Bapak ke anak seperti status Soekarno sebagai
pemimpin ditransfer ke Megawati, Fidel Castro memberikan status ke adiknya
Raul Castro dan contoh lain sangat banyak sebagai proses transfer status di
berbagai belahan dunia.
2.) Key Status (status pokok) : karena kinerja sendiri mendapatkan pengakuan
sebagai buah hasil dari tindakan yang dihasilkan, contoh :
10
Perbandingan antara Pemimpin Formal dan Informal
11
pengangkatan
11 Apabila melakukan kesalahan – Apabila melakukan kesalahan akan
kesalahan akan mendapatkan mendapatkan sanksi berupa kurang
sanksi dari organisasi formal. ditaatinya lagi sebagai pemimpin
dengan kata lain tidak diakui lagi
sebagai pemimpin.
12 Selama masa pengangkatannya Kadang – kadang menjalankan
berlaku harus terus menerus kepemimpinannya, kadang-kadang
menjalankan kepemimpinannya tidak.
12
F. GAYA KEPEMIMPINAN
Selain gaya kepemimpinan diatas, terdapat gaya lainnya yaitu gaya otokratik,
partisipatif, dan bebas kendali (free rein atau laissez faire). Pemimpin otokratik
memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata
situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang
diperintahkannya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan
atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya
antara lain: memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta
memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.
13
apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya,
para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka
memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak
mereka untuk berproduksi.
Directing adalah gaya yang tepat apabila Anda dihadapkan dengan tugas yang
rumit dan staf Anda belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan
tugas tersebut ; atau apabila Anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian.
Anda menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi
demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat
menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu).
Coaching adalah gaya yang tepat apabila staf Anda telah lebih termotivasi dan
berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini anda perlu memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan
meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan
mereka.
Adapun gaya delegating akan berjalan baik apabila staf Anda sepenuhnya telah
paham dan efisien dalam pekerjaan, sehingga Anda dapat melepas mereka
menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
14
BAB III
METODE
Penelitian ini dilakukan selama satu hari, yaitu pada tanggal 2 November 2021.
B. Subject
Teknik pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan teknik survei dan
wawancara, dilakukan survei langsung kepada pimpinan perusahaan perkebunan
kelapa sawit PT SOCFINDO dengan cara memberikan kuesioner dan
menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada responden. Kunci dari
pengumpulan data dan informasi adalah pada proses wawancara.
D. Instrumen
Teknik analisis data adalah metode dalam memproses data menjadi informasi.
dalam penelitian ini dilakukan dengan memberi pertanyaan dan melakukan
15
wawancara secara langsung kepada pimpinan perusahaan perkebunan kelapa
sawit PT SOCFINDO, setelah itu dilakukan analisis data dengan menggunakan
teknik pengolahan data.
16
BAB IV
A. Gambaran Hasil
2. Apa saja permasalahan yang bapak alami selama menjabat sebagai pimpinan
di perusahaan ini?
3. Tipe dan gaya kepemimpinan seperti apa yang bapak gunakan selama menjadi
pemimpin?
17
yang mana tidak pengangkatan secara resmi dan tidak ada jabatan tertentu,
contohnya pemimpin keluarga.
Bila pencurian melampaui Batasan hukum dan terdapat barang bukti dan saksi,
yang merupakan 2 komponen pendukung maka akan diserahkan kepada pihak
yang berwajib untuk selanjutnya menjalani proses hukum yang berlaku.
B. Pembahasan
Sebagai seorang pemimpin pastilah tidak mudah, terkadang ada saja masalah
yang akan datang, salah satu contohnya ialah permasalahan kecil seperti yang
dialami oleh perusahaan pak Tukirno yaitu saat melaksanakan pertemuan dengan
para anggotanya (meeting) sering mengalami kendala atau diskomunikasi dan
salah tanggap tentang apa yang disampaikan. Terkadang juga sering terjadi
kesalahan seperti tentang apa yang diperintahkan oleh atasan yaiti saat atasan
memerintahkan melakukan hal “ini” tetapi para anggota melakukan hal “itu” atau
tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan. Maka keterampilan dalam
berkomunikasi dan keterampilan dalam menyampaikan pikiran harus bisa
18
dipahami dan dikuasai oleh pemimpin agar tidak terjadi kesalahan kecil sperti itu
maupun yang lebih besar lagi.
Ada banyak gaya kepemimpinan yang dapat digunakan seorang pemimpin dalam
mencapai tujuan Bersama anggotanya. Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT
SOCFINDO menggunakan salah satu gaya kepemimpinan yaitu gaya
kepemimpinan Open Leadership karena menurut Pak Tukirno tipe kepemimpinan
seperti itu akan mudah dijalankan dan menurut nya tipe kepemimpinan itu sangat
open mind terhadap kritik, saran dan masukan dari para bawahan/anggotanya
yang mampu membuat hubungan antar anggota dan pemimpin menjadi lebih baik
dan lebih efektif. Dari tipe kepemimpinan yang dipakai tercermin bahwa Pak
Tukirno merupakan pemimpin yang partisipatif yaitu lebih banyak
mendesentralisasi-kan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang
diambil tidak bersifat sepihak. Dan juga bisa termasuk dalam pemimpin bebas
kendali yaitu menghindari kuasa dan tanggungawab, kemudian menggantungkan
kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya
sendiri. Pemimpin dapat dibagi dua menjadi pemimpin formal dan pemimpin
informal. Menurut Pak Tukirno pemimpin formal yaitu pemimpin resmi yang
diangkat atau dipilih melalui pemilihan dan memiliki kedudukan jabatan disuatu
instansi tertentu. Dontoh dari pemimpin forlmal ialah Kepala Dinas Pendidikan,
Rektor, Kepala Sekolah dan lainnya. Sedangkan pemimpin informal yaitu
kebalikan dari pemimpin formal yang mana tidak ada pegangkatan secara resmi
dan tidak ada jabatan tertentu, contohnya dapat kita lihat dalam keluarga yaitu
pemimpin keluarga dan contoh lainnya yaitu Guru dan Tokoh Masyarakat, dan
lainnya.
19
didukung dengan adanya bukti serta saksi (merupkan komponen pendukung
dalam kasus pencurian) maka Langkah selanjutnya adalah menyerahkan kasus
pencurian ini kepada pihak yang berwajib untuk melakukan proses hukum yang
berlaku.
20
BAB V
PENUTUP
A. Profil Pemimpin
1. Nama : TUKIRNO
5. Agama : islam
7. Status : Menikah
Beliau merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan sukarsih dan
salim. Dalam pekerjaannya sebelum menjabat sebagai Mandor 1 di PT
SOCFINDO kebun MataPao , Beliau pernah bekerja disuatu Tambak ikan milik
swasta. Beliau bekerjadi PT SOCFINDO kebun Matapao tersebut Sejak tahun
2005. Karena keuletan dan kegigihannya serta inteligensinya yang tinggi,
Manager PT SOCFINDO kebun Matapao tersebut, Mengangkatnya menjadi
Mandor 1 di PT SOCFINDO kebun Matapao tersebut.
21
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat diperoleh
simupulan bahwa Bapak Tukirno sebagai Mandor 1 di PT SOCFINDO kebun
Matapao menunjukkan beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
kepemimpinannya yaitu Mandor dengan para anggotanya ketika sedang rapat
atau diskusi itu terkadang sering mengalami miskomumikasi dan salah tanggap.
Misalnya mandor memerintahkan untuk mengerjakan ini tetapi malah
mengerjakan hal lain yang bukan di perintahkan oleh mandor.
Permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Mandor melainkan
tanggung jawab seluruh anggota karyawan yang berperan dalam PT SOCFINDO.
Mandor dan seluruh anggota karyawan harus dapat saling bekerja sama,
memahami, serta memastikan terlebih dahulu mengenai apa yang harus
dikerjakan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Upaya yang dapat dilakukan
mandor terhadap anggota karyawann dalam memimpin adalah dengan
menggunakan gaya kepemimpinan Coaching. Coaching adalah gaya yang tepat
apabila staf Anda telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi
suatu tugas. Disini anda perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan
dan komunikasi yang baik dengan mereka. Dengan demikian para anggota dapat
memahami apa yang ditugaskan dan melakukan apa yang sebagai tugasnya.
22
B. SARAN
2. Mandor harus mengkomunikasikan maksud dan tujuan secara jelas. Lebih baik
memberikan informasi dengan to the point agar lebih mudah dipahami oleh
anggota karyawan.
4. Anggota karyawan jangan pernah ragu atau malu untuk bertanya kembali
apabila ada hal yang masih mengganjal. Karena apabila hanya satu orang saja
yang terus berbicara dan pendengar tidak memberikan respon maka disinilah
sering terjadi miskomunikasi.
Semoga Laporan hasil Mini Riset Ini dapat berguna bagi pembacanya sehingga
bisa menambah ilmu dan pengetahuan, penulis juga menyadari masih banyak
kesalahan dalam laporan Mini Riset ini oleh karena itu penulis berharap kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk bahan evaluasi bagi penulis
supaya lebih baik kedepannya, dan penulis meminta maaf jika adanya kesalahan
yang terdapat dalam Laporan Mini Riset ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ansoff, H. Igor. Strategic Management. New York, John Wiley & Sons, 1981
24