Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR PENDIDIKAN

"Pentingnya Membangun Soft Skills"


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar Pendidikan

Disusun Oleh:

Muhammad Dhiyaul Fikri (20050394002)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd.

Ibu Nugrahani Astuti, S.Pd., M.Pd.

S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
MAKALAH DASAR PENDIDIKAN
" Pentingnya Membangun Soft Skills "
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar Pendidikan

Disusun Oleh:

Muhammad Dhiyaul Fikri (20050394002)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd.

Ibu Nugrahani Astuti, S.Pd., M.Pd.

S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Pendidikan
dengan baik.

Penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka memper dalam pemahaman mengenai
Pentingnya Membangun Soft Skills pada mata kuliah dasar pendidikan serta untuk memenuhi
salah satu tugas dalam mata kuliah dasar pendidikan.

Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini, terutama kepada :

1. Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. Ibu Nugrahani Astuti, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen mata kuliah “Dasar Pendidikan”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terutama
Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik ( FT ) Universitas Negeri Surabaya.

Kediri, 15 Desember 2020

Muhammad Dhiyaul Fikri

DAFTAR ISI

ii
COVER DALAM …………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………….. 1
1.3. Tujuan Penulisan Makalah……………………………... 1
1.4. Manfaat Penulisan……………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………… 2
.
2.1 Pengertian Soft Skills…………………………………….. 2
2.2 Manfaat Soft Skill………………………………………… 2
2.3 Cara Membangun Soft Skills……………………………. 3
2.4 Pengertian Cinta Tanah Air……………………………... 6
2.5 Cara Membangun Kecintaan Terhadap Bangsa Dan
Negara…………………………………………………………. 6
BAB III PENUTUP…………………………………………………….. 8
3.1. Kesimpulan………………………………………………. 8
3.2. Saran……………………………………………………… 8
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata
keberhasilan seseorang di masyarakat tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan
dan kemampuan teknis (hard skills) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri
dan orang lain atau yang disebut sebagai soft skills. Penelitian ini mengungkapkan
bahwa kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skills dan 80% oleh soft
skills.
Soft skill tentu harus mendapat perhatian yang seimbang untuk dikembangkan
dalam dunia pendidikan. Namun merubah sistem pendidikan juga bukan merupakan
hal yang mudah, karena membutuhkan banyak aspek dan waktu. Peran pendidik
dalam dunia pendidikan selain berperan mengembangkan hardskill, pendidik juga
mengembangkan soft skill siswa dalam proses pembelajarannya. Dalam dunia
pendidikan peran organisasi dalam mengembangkan soft skill peserta didik juga
sangat penting karena selain membentuk karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari
selain meningkatkan Soft skill, generasi milenial juga perlu ditanamkan perasaan cinta
terhadap tanah air mereka. Di era globalisasi dan pesatnya perkembanagan teknologi
komunikasi sekarang ini, mengakibatkan pudarnya rasa nasionalisme dan cinta tanah
air oleh masyarakat Indonesia khususnya dikalangan para remaja atau generasi muda.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan diajukan penulis pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara membangun soft skills ?
2. Bagaimana cara membangun kecintaan terhadap bangsa dan Negara ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana cara membangun soft skills
2. Mengetahui bagaimana cara membangun kecintaan terhadap bangsa
dan negara ?
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca khususnya
mahasiswa dalam hal yang berkaitan dengan pentingnya membangun soft
skills dan pentingnya membangun kecintaan terhadap bangsa dan negara
2. Secara praktis
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
berfikir dan kemampuan menganalisis suatu hal yang terkait dan juga
sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah dasar pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Soft Skills


Menurut pendapat para ahli psikologi, soft skills sebenarnya merupakan
pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan
emosional atau EQ (Emotional Quotient). Dalam Kamus Bahasa Inggris, Soft berarti
lembek, lunak, lemah, lembut, halus, empuk, mudah. Sedangkan Skill berarti
kecakapan, kepandaian, ketrampilan, memiliki keahlian ke dalam, keahlian teknik.
Jadi, secara bahasa soft skill bermakna ketrampilan lunak. Sementara secara istilah,
terdapat beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian soft skills.
Definisi soft skills dalam Kamus Wikipedia adalah“Soft skills are a cluster of
personality traits that include social graces, communication abilities, language skills,
personal habits, emotional empathy, time management, teamwork and leadership
traits.”. Hal ini dapat dipahami bahwa soft skills adalah serangkaian sifat-sifat
kepribadian yang meliputi hubungan sosial, kemampuan berkomunikasi, ketrampilan
berbahasa, kebiasaan pribadi, kepedulian emosi, pengaturan waktu, kerja tim, dan
sifat-sifat kepimpinan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan secara ringkas dan
jelas bahwa soft skills adalah seperangkat kemampuan atau ketrampilan selain
ketrampilan teknis dan akademis (hard skills) yang dimiliki oleh seseorang untuk
mampu mengelola dirinya sendiri (intrapersonal skills) maupun untuk berinteraksi
dengan orang lain (interpersonal skills), atau dengan bahasa sederhana dapat
dikatakan bahwa soft skills itu meliputi dua kecerdasan yaitu kecerdasan emosional
dan kecerdasan sosial.

2.2 Manfaat Soft Skills


Selain penjelasan di atas mengenai pentingnya soft skills, terdapat pula alasan
lain mengapa soft skills mempunyai peran amat penting, yaitu karena soft skills
mempunyai beberapa manfaat. Berikut ini beberapa manfaat soft skills bagi guru
menurut Agus Wibowo dan Hamrin, yaitu:
1) Membantu para guru membuat keputusan dengan lebih baik.
2) Meningkatkan kemampuan para guru menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapinya.
3) Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional,
dan timbulnya dorongan dalam diri guru untuk terus meningkatkan
kemampuan kerjanya.
4) Peningkatan kemampuan guru untuk mengatasi stres, frustasi, dan konflik
yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya pada diri sendiri.
5) Lahirnya kepekaan guru dalam merasa dan menyelesaikan permasalahan
anak didiknya.

2
Adapun manfaat soft skills bagi guru menurut Mohamad Agung Rokhimawan
diantaranya adalah:
1) Dapat melakukan hubungan interpersonal dengan baik.
2) Mengambil keputusan secara tepat.
3) Berkomunikasi secara efektif.
4) Membuat seorang guru lebih bermartabat.
5) Mendapat kesan (image) dan pengaruh yang baik dalam pengembangan
keprofesionalan.
6) Dapat memberikan tauladan yang baik bagi peserta didik
7) Mendapatkan kesuksesan hidup.
Sementara manfaat soft skills dalam pembelajaran menurut FR Murtadho
adalah sebagai berikut:
1) Mampu berpartisipasi dalam tim.
2) Mampu mengajar orang lain.
3) Mampu memberikan layanan.
4) Mampu memimpin sebuah tim.
5) Bisa bernegosiasi.
6) Mampu menyatukan sebuah tim di tengah-tengah perbedaan budaya.
7) Motivasi.
8) Pengambilan keputusan menggunakan ketrampilan.
9) Mampu memecahkan masalah.
10) Mampu berhubungan dengan orang lain.
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa manfaat soft
skills adalah untuk menjadikan diri seseorang menjadi pribadi yang yang sholih, baik
sholih secara individual maupun sholih secara sosial.

2.3 Cara Membangun Soft Skills


Menurut Baedhowi (2008), ada empat strategi untuk meningkatkan hard skill
dan soft skill mahasiswa yaitu: (1) integrasi dalam pembelajaran, (2) pemberdayaan
dosen, (3) optimalisasi kegiatan mahasiswa, (4) link and match dan kolaborasi dengan
mitra kerja.
1. Integrasi dalam Perkuliahan
Upaya untuk meningkatkan hard skill dan soft skill mahasiswa harus
terintegrasi dalam pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang
dilakukan harus memenuhi tiga ranah/kawasan yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Karena sebetulnya pembelajaran adalah
proses perubahan perilaku (kemampuan, sikap, dan perilaku) yang
relatif tetap 4 yang ada pada diri seseorang/organisme sebagai akibat
dari suatu pengalaman/pelatihan. Selama ini ranah yang paling banyak
diupayakan adalah ranah kognitif, sehingga diperoleh hard skill yang
lebih tinggi dibandingkan hasil ranah afektif dan psikomotorik.

3
Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan
untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian,
dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan
ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Namun
kenyataan yang diperoleh sumber daya manusia khususnya kualitas
mahasiswa masih belum optimal. Hal ini dikarenakan beberapa faktor
antara lain mahasiswa banyak dibekali pengetahuan tetapi sedikit
prakteknya, kurang memadahinya sarana dan prasarana, merosotnya
mutu kegiatan non akademik, kurangnya pendidikan karakter bagi
mahasiswa yang menyebabkan banyaknya kejahatan, penurunan
moral, narkoba, tawuran, perampokan, pergaulan bebas.

2. Pemberdayaan Dosen
Dosen sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran di
Perguruan Tinggi harus senantiasa meningkatkan kualitas
pembelajarannya, antara lain dengan cara studi lanjut ke S2 dan S3
ataupun melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang optimal.
Dengan adanya dosen yang berkualitas seperti hadir tepat waktu,
memberikan tugas kepada mahasiswa agar mahasiswa belajar
bertanggung jawab, selalu mengoreksi tugas-tugas mahasiswa, melatih
mahasiswa untuk berani mengemukakan ide-ide, akan menjadi contoh
mahasiswa, akan mendorong/memotivasi mahasiswa untuk
mengoptimalkan potensi mereka.

2. Optimalisasi Kegiatan Mahasiswa


Mahasiswa selama proses pembelajaran di Perguruan Tinggi
perlu ditingkatkan seoptimal mungkin baik dalam kegiatan intra
kurikuler, ko kurikuler, dan ekstra kurikuler. Ada beberapa cara dalam
peningkatan kemampuan mahasiswa di bidang ekstra kurikuler, antara
lain dengan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di UKM,
kegiatankegiatan yang diselenggarakan oleh BEM, kegiatan PKM,
kegiatan yang diselenggarakan HMJ, yang penting kegiatan tersebut
positif. Namun yang perlu diperhatikan dalam mengikuti kegiatan
adalah bahwa mahasiswa harus dapat membuat time schedule yang
baik, harus dapat memanage kegiatannya, sehingga jangan sampai
kuliah dikorbankan untuk kegiatan ekstra kurikuler, mahasiswa harus
dapat mengelola waktu dan kegiatannya dengan baik. Untuk
mendorong mahasiswa aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, maka
perlu diberlakukan penilaian berbentuk Transkrip Aktivitas
Kemahasiswaan (TAK) atau diberikan sertifikat dalam setiap
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan. TAK atau 7
sertifikat ini merupakan persyaratan untuk dapat mengikuti wisuda.

4
Untuk kegiatan kemahasiswaan yang wajib diikuti mahasiswa FKIP-
Untidar adalah kegiatan masimaru, pembekalan, bakti sosial, dan
kuliah kerja lapangan atau studi banding. Selama ini pengembangan
non akademik sudah ada tetapi belum tersistem dengan baik. Apalagi
setelah Untidar negeri dan mahasiswa tidak boleh ditarik biaya untuk
kegiatan, sementara anggaran DIPA belum ada sehingga kegiatan
tersebut banyak yang tidak dapat dilaksanakan. Sebenarnya dengan
adanya mahasiswa aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler ada sisi soft
skill yang diperoleh mahasiswa untuk selalu mengasah kemampuan
dan keterampilannya.

3. Link And Match Dan Kolaborasi Dengan Mitra Kerja


Dunia kerja banyak mengeluhkan tentang kualitas soft skill
lulusan Perguruan Tinggi. Memang kemampuan akademik (hard skill)
mahasiswa bagus, tetapi ternyata soft skill belum dapat maksimal.
Banyak lulusan yang belum siap kerja karena kurang adanya
kemampuan soft skill. Ada kecenderungan apa yang diberikan di
perguruan tinggi belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan di pasar
kerja. Sebagian besar materi perkuliahan berupa hard skill. Padahal
bukti menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang 85% ditentukan soft
skill. Oleh karena itu Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan
lulusannya perlu menjalin kerjasama/ berkolaborasi dengan mitra
kerja. Kerjasama/kolaborasi ini perlu dijalin dari penyusunan
kurikulum, sehingga terjadi kesesuaian/link and match antara penghasil
dan pengguna lulusan. Adanya program magang atau praktek
pengalaman lapangan (PPL), kuliah kerja lapangan (KKL), tujuannya
adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dunia kerja yang
sesungguhnya. Manfaat yang didapat dari kegiatan ini adalah adanya
pengalaman langsung yang dialami mahasiswa, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kualitas diri sesuai dengan standar lulusan yang
ditetapkan dan juga peningkatan soft skill mahasiswa.

5
2.4 Pengertian Cinta Tanah Air
Arti dari cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan,
dibesarkan dan memperoleh kehidupan di dalamnya. Karena dari Negara kita tersebut
semua yang kita butuhkan akan kita dapatkan. Cinta tanah air adalah sama saja rela
berkorban demi kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan
diri demi ikut berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau
negaranya dari Negara yang kecil, berkembang sampai menjadi Negara yang maju.
Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan masalah yang mudah, perlu
kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut, dikarenakan banyak
ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam diri kita
maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang dari luar
negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah
air Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha
Kuasa dalam segala halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa
mencintai dan menjaga tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati
adalah bentuk perbuatan yang merupakan bagian dari iman.

2.5 Cara Membangun Kecintaan Terhadap Bangsa Dan Negara


Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengembangkan rasa cinta kepada
tanah air dan bangsa.
Dalam mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa,
pertamatama harus bangga berbangsa dan bernegara Indonesia. Bersyukur kepada
Tuhan YME tinggal di negara yang penuh kekayaan alam dan kaya akan budaya.
Rasa bangga terhadap Indonesia dapat ditunjukkan melalui penggunaan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu dapat juga dengan cara mencintai dan
menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan
pengusaha asing. Dengan cara seperti itu selain mengembangkan rasa cinta terhadap
tanah air dan bangsa, dapat juga memajukan perekonomian Indonesia.
Melestarikan budaya juga tidak kalah penting. Indonesia memiliki budaya
yang beraneka ragam dan memiliki keunikan tersendiri. Apalagi sekarang
teknologi semakin canggih, seharusnya semakin mudah untuk mempromosikan
budaya Indonesia ke seluruh dunia.
Membantu mewujudkan ketertiban dan keamanan baik di lingkungan sekitar
kita maupun secara nasional. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara
Indonesia kepada warga negara asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak
melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng-coreng nama baik bangsa indonesia.
Dengan berbagai prestasi yang dimiliki dapat membuktikan bahwa Indonesia
tidak kalah dengan negara lain. Baik melalui ilmu pengetahuan, kebudayaan,
olahraga, dan lain-lain.
Menghemat energi juga dapat mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam harus dijaga dengan baik.

6
Apalagi akhir-akhir ini terjadi krisis energi, karena untuk kepentingan bersama maka
jangan terjadi eksploitasi. Selain itu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan indah.
Membangkitkan rasa cinta tanah air dan bangsa dapat melalui bidang
teknologi Informasi, melalui karya-karya intelektual yang bisa mengangkat harkat dan
martabat bangsa Indonesia di mata dunia. Rasa cinta ini akan menumbuhkan
semangat bela negara, dalam hal ini tidak hanya dilakukan ketika bangsa dalam
keadaan bahaya atau terancam, tapi juga diwujudkan di medan kompetisi baik yang
berskala nasional maupun internasional.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Soft skills adalah seperangkat kemampuan atau ketrampilan selain ketrampilan


teknis dan akademis (hard skills) yang dimiliki oleh seseorang untuk mampu
mengelola dirinya sendiri (intrapersonal skills) maupun untuk berinteraksi dengan
orang lain (interpersonal skills), atau dengan bahasa sederhana dapat dikatakan bahwa
soft skills itu meliputi dua kecerdasan yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan
sosial.
manfaat soft skills adalah untuk menjadikan diri seseorang menjadi pribadi
yang yang sholih, baik sholih secara individual maupun sholih secara sosial.
Arti dari cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan,
dibesarkan dan memperoleh kehidupan di dalamnya. Karena dari Negara kita tersebut
semua yang kita butuhkan akan kita dapatkan. Cinta tanah air adalah sama saja rela
berkorban demi kepentingan Negara.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada empat strategi untuk
meningkatkan hard skill dan soft skill mahasiswa yaitu: (1) integrasi dalam
pembelajaran, (2) pemberdayaan dosen, (3) optimalisasi kegiatan mahasiswa, (4) link
and match dan kolaborasi dengan mitra kerja. Dan ada lima cara untuk membangun
kecintaan terhadap bangsa dan Negara (1) Bersyukur kepada Tuhan YME (2)
Melestarikan budaya (3) Membantu mewujudkan ketertiban dan keamanan baik di
lingkungan sekitar kita maupun secara nasional (4) Menghemat energy (5)
Membangkitkan rasa cinta tanah air dan bangsa dapat melalui bidang teknologi
Informasi, melalui karya-karya intelektual.

3.2. Saran

Kita juga harus memerhhatikan kemampuan soft skills kita. Kare soft skills
juga enting dalam dunia kerja. Serta dengan kemampuan soft skills kita juga dapat
mengatasi dampak dari era globalisasi ini. Di era globalisasi ini kita juga harus terus
meningkatkan kecintaan kita terhadap tanah air kita, jangan sampai terbawa arus
negative dari globalisasi ini.

8
Daftar Pustaka
Agus Wibowo dan Hamrin, Menjadi Guru Berkarakter (Strategi Membangun
Kompetensi dan Karakter Guru), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012, hlm. 129.

Agus Wibowo dan Hamrin, Op. cit., hlm. 136.

Baedhowi. 2008. Tantangan dan Strategi Peningkatan Kemampuan Hard


Skill dan Soft Skill Mahasiswa dalam Menghadapi Era Bebas 2010.
Makalah Seminar: Universitas Sebelas Maret.

Fatih Rahmat Murtadho, Pendidikan Soft Skill melalui kegiatan


ekstrakurikuler kerohisan dalam meningkatkan pemahaman siswa pada
Mata Pelajaran PAI di SMA IPIEMS Surabaya, Jurnal UINSA, Vol. 2
No. 1, Maret 2015, hlm. 28.

http://www.psikunand.co.cc/index.php?option=com_content&view=article&
id=72:pentingnya-soft-skill&catid=40:terkini

Ibid., hlm. 530.

John M. Echols dan Hassan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2010, hlm. 538.

Kamus Wikipedia (online). Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Soft_skills.


(20 Februari 2017)

Makalah Cinta Tanah Air (2010). 18 Desember 2020 dari


https://pebyword.wordpress.com/tag/makalah-cinta-tanah-air-indonesia/

Mengembangkan Rasa Cinta Kepada Tanah Air Dan Bangsa (2011). 17 Desember 2020 dari
https://www.researchgate.net/publication/277195002_MENGEMBANGKAN_RAS
A_CINTA_KEPADA_TANAH_AIR_DAN_BANGSA

Mohamad Agung Rokhimawan, Pengembangan Soft Skill Guru dalam Pembelajaran Sains
SD/MI Masa Depan yang Bervisi Karakter Bangsa, Jurnal Al-Bidayah, Vol. 4 No. 1,
Juni 2012, hlm. 53.

Anda mungkin juga menyukai