Anda di halaman 1dari 9

Makalah Sejarah Indonesia

“Proses penyebaran agama Islam di daerah Tegaldlimo”

Disusun Oleh:

1. Fahmi Ramadhani (14)


2. Nadine Sandra Vinata (22)
3. Najma Aprillia (24)
4. Nanda Ayu Prasiska (25)
5. Wulan Sari (32)

X IPS 5

MAN 2 BANYUWANGI
Jl. Kyai Haji Wachid Hasyim No.06, Dusun Kopen, Genteng Kulon, Kecamatan Genteng,Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur.
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah tugas Sejarah Indonesia ini.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini sebagai bentuk untuk melaporkan segala hal yang
telah kami teliti. Di dalam makalah ini kami memaparkan semua yang berhubungan dengan
penyebaran agama islam di wilayah kita.

Penulis berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan makalah ini, mohon maaf apabila
terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Banyuwangi, 07 Februari 2022

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................ iii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
BAB II 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
BAB III ................................................................................................................ 4
LAMPIRAN BUKTI ........................................................................................ 4-5
PENUTUP ........................................................................................................... 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan agama Islam di Indonesia mencapai jumlah penganut yang begitu besar
ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia
tersebut telah melalui berbagai periodisasi yang cukup menarik untuk kita ketahui. Sejarah
dalam Bahasa Indonesia berasal dari Melayu yang menyerap kata syajarah dari Bahasa Arab
yang berarti pohon, keturunan, asal-usul, silsilah dan riwayat. Kata ini masuk kedalam Bahasa
Melayu setelah akulturasi pada abad ke-13. Akulturasi yang kedua yaitu ketika masuknya
kebudayaan barat pada abad ke-15 yang membawa kata historie (Belanda) history (Inggris)
berasal dari Bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu. Sejarah adalah pengalaman hidup
manusia pada masa lalu dan akan berlangsung terus sepanjang usia manusia Sejarah memiliki
tujuan dalam pembelajarannya agar pengalaman manusia, baik manusia lain atau dirinya
sendiri pada masa lampau, dapat menjadi pelajaran, pengingat, inspirasi sekaligus motivasi
dalam menjalani kehidupan di masa sekarang dan mendatang. Sejarah merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan, proses perubahan
atau dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi pada
masa lampau. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama lebih dari empat belas abad
menyimpan peristiwa-peristiwa sejarah yang perlu terus dikaji berdasarkan sudut pandang
(Perspektif). Peristiwa-peristiwa sejarah yang secara garis besar menyangkut masalah-masalah
ajaran, pemikiran, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

Masyarakat Islam dibangun atas peradaban timur tengah kuno yang telah mapan
sebelumnya. Dari peradaban timur tengah Pra-Islam, masyarakat Islam mewarisi pola institusi
yang turut membentuk ihwal mereka pada zaman modern. Sejumlah institusi tersebut juga
mencakup tatanan masyarakat kecil yang dibangun berdasarkan ikatan keluarga, keturunan
(nasab) kekerabatan dan ikatan etnis, masyarakat pertanian dan perkotaan. Masuknya agama
Islam ke dalam negeri Melayu ini nampaknya mempunyai keistimewaan sendiri, yaitu dengan
jalan damai dan berangsur-angsur, jarang sekali dengan kekerasan dan di terima dengan
sukarela oleh penduduk meskipun tidak dengan sekaligus.

Agama Islam merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia saat ini. Secara
bertahap dan berkesinambungan, agama ini mampu berkembang ke semua lapisan masyarakat.
Bersamaan dengan masuknya Agama islam di Indonesia, Islam juga menyebar di Banyuwangi
yaitu tidak bisa terlepas dari pengaruh syiar agama Islam yang dibawa orang-orang Timur
Tengah dan India ke tanah Jawa termasuk di bumi Blambangan sebagai salah satu daerah
kekuasaan Kerajaan Majapahit. Islam pun terus menyebar ke berbagai daerah termasuk Dusun
Sumberkepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana jasa-jasa mbah Wali Hasan dalam menyebarkan islam di


daerah 5it aini yaitu Banyuwangi?

2. Bagimana mbah Wali Hasan menegakkan ajaran Ajaran Islam dengan


rajin ibadah dalam masyarakat yang masih mayoritas warganya non mulim?

3. Pada tahun berapa Mbah Wali Hasan meninggal dunia?

4. Dimana tempat makam Mbah Wali Hasan berada?

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan untuk dapat :

1. Mengetahui bagaimana jasa-jasa Mbah Wali Hasan dalam menyebarkan islam


didaerah kita kini yaitu Banyuwangi.

2. Meneladani kisah Mbah Wali Hasan dengan rajin beribadah dan gigih menegakkan
ajaran Ajaran Islam.

3. Mengetahui tempat makam Mbah Wali Hasan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Makam Wali Hasan Basri sangat terkenal di daerah Banyuwangi bagian selatan.
Dahulunya Wali hasan merupakan seorang yang memiliki jasa besar dalam menyebarkan islam
didaerah Banyuwangi. Cara beliau dalam menyebarkan islam didaerah Banyuwangi adalah
dengan membangun masjid dan mushola.

Dalam mengajarkan Islam, Mbah Wali Abu Hasan tidak hanya menetap disatu daerah
saja ,tapi sering berpindah pindah hingga ke Desa Sumberberas, dan Dusun Tratas, Desa
Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Selama tinggal di daerah untuk berdakwah.

Cara si’ar mbah Hasan terbilang unik, sebab beliau memang tidak seperti ulama yang
lainnya, beliau sangat pendiam bahkan tidak pernah berkata sepatah kalimat pun. Beliau tiap
pagi hari selalu keliling kampung bersilaturahmi dengan masyarakat.

Beliau merupakan seorang yang sangat gigih dalam membela dan menyebarkan Agama
Islam. Setiap pertempuran yang diikuti, selalu mengutamakan keselamatan warga. “Setiap tank
Belanda akan menyerang rumah Mbah Wali, selalu meleset. Kalau sasarannya ke Alas Purwo,
tank milik Belanda langsung ambles,” berdasarkan informasi dari narasumber daerah makam
Wali Hasan. Wali Hasan bukan berasal dari Banyuwangi, beliau berasal dari Cirebon Jawa
Barat.

Tahun demi tahun berlalu, akhirnya mbah Hasan yang sebaya dengan sepupunya
KH.Abbas bin Ky.Abdul Jamil (wafat tahun 1947 di usia 60 tahunan) dengan mengejutkan
datang di Buntet pesantren. Beberapa orang kyai sempat cemas dengan kedatangan beliau,
sebab kedatangannya adalah pertanda akan adanya mushibah (kematian kyai besar atau
serangan belanda) di Buntet. Meskipun begitu sanak famili dan masyarakat saling berebut cium
tangan barokah mbah Hasan. Mbah Hasan mengunjungi beberapa kyai dan kerabat.
Diantaranya beliau berkunjung ke KH.Anas bin Kyai Abd Jamil (kakak sepupunya). Kyai Anas
menyambut gembira dengan kedatangan mbah Hasan yang sudah lama tidak ada khabar
beritanya, hingga Kyai Anas mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk menyambut
kedatangannya.

Lokasi makam Mbah Wali Abu Hasan Basri berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat
kantor Kecamatan Tegaldlimo. Tidak jarang warga yang datang sampai bermalam. Tempat
makam ini sangat mudah dicari. Selain sudah ada papan petunjuk menuju arah makam, 6etika
semua warga yang tinggal di Desa Kedungwungu dan beberapa desa sekitar, seperti Desa
Kedungggebang dan Desa Kedungasri, sudah tahu letak makam Wali Hasan. Dahulunya,
tempat yang sekarang jadi makam mbah Wali Hasan adalah rumahnya, 2 rumah yang sejajar
yang dahulunya belum ditembok/ masih anyaman bambu,sekarang sudah ditembok dan
tempatnya sangat bersih.

3
BAB III

LAMPIRAN BUKTI

Tempat penelitian: Makam Mbah Wali Hasan Basri.

Alamat: Sumberkepuh, Kedungasri, Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

“Kami tidak melalui jalur jalan raya ramai ketika menuju tempat penelitian, karena sesuai
anjuran Bu Anik agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.”

Narasumber: Juru kunci makam ( nama diprivasikan)

4
5
PENUTUP

1. Kesimpulan

Beliau Wali Abu Hasan menyebarkan Islam di daerah Banyuwangi dengan cara
membangun masjid,mushola.Dalam mengajarkan Islam Mbah Wali Abu Hasan tidak hanya
menetap di satu daerah.Mbah Hasan memiliki cara yang terbilang unik karena beliau tidak
seperti ulama yang lainnya,beliau sangat pendiam bahkan hampir tidak pernah berkata septah
kalimat pun.

Beliau merupakan seorang pembela yang sangat gigih dalam membela penyebaran
Islam,setiap pertempuran yang diikuti,selalu mengutamakan warga.Wali Hasan bukan berasal
dari Banyuwangi,beliau berasal dari Cirebon,Jawa Barat.Dahulu tempat yang sekarang jadi
makan Mbah Wali Abu Hasan adalah rumahnya,2 rumah yang sejajar yang dahulunya belum
ditembok/masih anyaman bambu,sekarang sudah ditembok dan tempat nya bersih.

2. Saran

Hasil penelitian tersebut nampaknya berguna sebagai informasi awal untuk melakukan
penelitian sejarah yang mengambil pendekatan kawasan. Penelitian tersebut dapat
dikategorikan sebagai penelitian literatur yang didukung oleh survei,dan dianalisis dengan
pendekatan sejarah dan perbandingan.

Anda mungkin juga menyukai