Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK 8 FINANCIAL TECHNOLOGY (Insurance)

Anggota Kelompok :
 Aqillah Zahraani Huba (20310166)
 Angelie Priscilla Rorong (20310112)
 Irmina Paulina Nende Day (20310169)

FINANCIAL TECHNOLOGY PADA PERUSAHAAN ASURANSI


(Insurance)

 Financial Technology adalah Teknologi finansial atau teknologi


keuangan atau fintek adalah penggabungan antara teknologi dan sistem
keuangan.
 Perusahaan Asuransi Umum, adalah perusahaan yang memberikan jasa
pertanggungan risiko yang memberikan penggantian karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung
atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa
 Finansial teknologi pada perusahaan asuransi biasa disebut Insutech atau
sebuah kolaborasi antara produk asuransi dengan teknologi untuk
membantu masyarakat mengakses perlindungan asuransi dengan lebih
cepat, mudah dan terjangkau.

• Setelah kehadiran fintech menjadi booming di Indonesia, selanjutnya


muncul Insurance Technology (InsurTech). InsurTech pada dasarnya
mengubah industri asuransi secara radikal dan positif melalui inovasi
teknologi digital. Penyelenggara “InsurTech” terdiri dari lembaga jasa
keuangan dan atau pihak lain yang melakukan kegiatan di sektor jasa
keuangan, berbentuk badan hukum berupa perseroan terbatas atau
koperasi. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi
Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan sebagai ketentuan yang
memayungi pengawasan dan pengaturan industri keuangan digital.
• Saat ini, perkembangan InsurTech di Indonesia masih belum terlalu tinggi
bila dibandingkan dengan fintech, terutama platform pinjaman online.
Pinjaman online berkembang dengan cepat karena memberikan akses
bagi masyarakat untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat. Hal ini
berbeda dengan sistem asuransi, dimana masyarakat perlu membayar
uang secara teratur dalam bentuk premi dan manfaat asuransi yang tidak
dapat dirasakan secara instan. Potensi yang besar dalam masyarakat
terkait penggunaan InsurTech belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan adanya InsurTech, diharapkan dapat mendorong peningkatan
penggunaan produk asuransi melalui penyediaan produk asuransi mikro
yang sederhana dan terintegrasi dengan platform e-commerce sehingga
memudahkan konsumen dalam mengakses produk asuransi.
• Saat ini, terdapat banyak jenis bisnis InsurTech yang berkembang mulai
dari manajemen asuransi hingga pemrosesan, penjualan, pengelolaan
data, dan lainnya. Tahukah kamu, banyak perusahaan asuransi
konvensional dan perusahaan rintisan (startup) sedang berusaha
menemukan cara yang lebih efisien untuk menghubungkan konsumen
kepada InsurTech. Berikut beberapa contoh bentuk penyelenggaraan
InsurTech :
1. InsurTech Aggregator/ Marketplace.
Aggregator ini secara langsung menawarkan produk dan layanan asuransi
kepada konsumen. Melalui Aggregator, calon Tertanggung dapat
membandingkan harga, ketentuan, kebijakan dari berbagai produk dan
layanan perusahaan asuransi. Perusahaan InsurTech Aggregator tidak
melakukan kegiatan underwrite, mengeluarkan kebijakan asuransi dan
atau kontrak asuransi, namun hanya menyediakan platform untuk
memfasilitasi transaksi (pasif). Contoh aggregator antara lain:
rajapremi.com, pasarpolis.com, tokopedia.com, dan lainnya.

2. InsurTech Intermediaries - Brokers/ Agents.


Merupakan aggregator yang telah memiliki izin broker/agen asuransi
yang harus memiliki perjanjian dengan perusahaan asuransi terkait
wewenang dan tanggung jawab serta hak dan kewajibannya.
Intermediaries menjalankan bisnis (aktif) bertindak untuk para pihak
dalam memberikan saran dalam memilih asuransi sesuai kebutuhan
Tertanggung dan mengatur transaksi asuransi. Contoh intermediaries
adalah futureready.com , cekpremi.com dan lainnya

3. The Full Stack InsurTech.


Perusahaan yang memiliki izin penyelenggaran asuransi dan telah
membangun platform digitalnya untuk memberikan pelayanan dan
pengalaman unik kepada pelanggannya mulai dari promosi produk,
penjualan, analisis risiko, pelayanan transaksi pembayaran langsung
premi maupun klaim. Contoh model Full Stack InsurTech antara lain
website perusahaan asuransi yang dapat diakses oleh calon Tertanggung
yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara melakukan pembelian
asuransi atau mengajukan klaim asuransi secara online.

1. Pasar Polis.com
PasarPolis salah satu startup bidang insurtech yang resmi
diperkenalkan pada masyarakat pada 3 Maret 2015. Disebutkan
PasarPolis telah bermitra dengan lebih dari 100 produk asuransi dari
sekitar 30 mitra asuransi yang memasarkan produknya di situs
PasarPolis. PasarPolis menyediakan enam jenis produk asuransi,
seperti asuransi perjalanan, kecelakaan diri, properti, kesehatan, jiwa,
dan kendaraan motor. Tahun lalu, setelah mengumumkan ambisi
ekspansinya ke pasar regional dimulai dari Thailand dan Vietnam,
PasarPolis mulai mengembangkan di sektor pariwisata, yaitu produk
asuransi yang ditawarkan PasarPolis seperti asuransi perjalanan dan
penundaan penerbangan. Sementara untuk e-commerce produk yang
ditawarkan mencakup penanggungan kerusakan produk saat proses
pengiriman.
2. Raja Premi
RajaPremi adalah startup insurtech dengan portal asuransi pertama di
Indonesia. Startup yang sebenarnya sudah digarap sejak 2012 ini, dan
dirintis oleh tiga orang founder, Chang Jeh sebagai CEO, Keith Chee
sebagai CTO, dan Margaretha Venny sebagai General
Manager.Layanan yang mengklaim dirinya sebagai pelopor pasar
asuransi online di Indonesia ini menawarkan banyak produk yang
salah satunya adalah asuransi jiwa dan kesehatan. Melalui situs ini,
masyarakat diajak untuk membandingkan harga dan memilih produk
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bahkan, rajapremi.com juga
menyediakan konsultasi gratis dengan konsultan asuransi independen
untuk memudahkan calon pengguna layanannya memilih asuransi
yang tepat.

3. Tokopedia
Asuransi Tokopedia adalah asuransi pengiriman barang yang
disediakan oleh perusahaan berlogo hijau yang kita ketahui bersama
namanya Tokopedia. Jadi, kalau membeli produk asuransi Tokopedia,
kamu bakal diberikan opsi untuk mengasuransikan paket selama
pengiriman.  
Layanan asuransi dari Tokopedia merupakan kerja sama Tokopedia
dengan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia. Sehingga, keamanan
barangmu menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi Tokio Marine
melalui Tokopedia.
Asuransi Tokopedia bakal menanggung kerusakan, kehilangan, dan
kesalahan lain mulai dari proses pengiriman awal (shipment),
pengembalian barang (return), hingga pengembalian kembali
(reshipment).
Sebagai informasi, kerja sama ini baru terjalin di tahun 2019.
Sebelumnya, pengiriman barang di Tokopedia menggunakan jasa
asuransi dari penyedia kurir masing-masing dan bisa dibilang sistem
seperti itu kurang praktis. Sayangnya layanan asuransi pengiriman
Tokopedia ini gak berlaku untuk produk makanan dan minuman,
kecuali jika membeli dengan pengiriman same day.
Biaya Asuransi Pengiriman Tokopedia
✘ Untuk mendapatkan perlindungan dari asuransi Tokopedia, pembeli
hanya perlu membayar 0,4% dari total barang per invoice. Sementara itu,
gak ada biaya kalau kamu beli di Official Store.
✘ Nilai tanggungan asuransi dari Tokopedia juga mencapai Rp100 juta. Jadi
kita gak perlu khawatir lagi kalau barangmu hilang atau rusak.
Keuntungan Menggunakan Asuransi Tokopedia
✘ Biaya asuransi cukup murah, yakni hanya 0,4 % dari total harga dan
ongkos kirim barang yang kamu beli.
✘ Pertanggungan yang diberikan PT Asuransi Tokio Marine mencapai
Rp100 juta apabila barang yang kamu terima rusak, hilang, atau bahkan
barang tidak kamu terima.
✘ Asuransi yang diberikan sudah termasuk dengan biaya retur gratis untuk
proses pengiriman awal (shipment), pengembalian barang (return),
hingga pengiriman kembali (re-shipment).
✘ Jika seller gak mendaftarkan asuransi, maka barang yang hilang atau
rusak akan menjadi tanggung jawab seller dan belum tentu barangmu
akan dikembalikan secara utuh atau dana yang dikembalikan utuh.
Cara mendaftar asuransi sebagai mitra Tokopedia
✘ Bagi yang sudah memiliki aplikasi tokopedia di hpnya
✘ Bisa Masuk ke laman Tambah Produk.
✘ Cek bagian Berat & Pengiriman, lalu pilih opsi Ya pada bagian Asuransi
Pengiriman.
✘ Klik Simpan, dan opsi pembeli untuk memilih asuransi bakal tersedia
ketika mau Checkout produkmu.
✘ Jika ada yang membeli dengan asuransi, penjual wajib menempelkan
label pengiriman Tokopedia sebagai bukti bahwa barang sudah
diasuransikan.
Sementara itu, berikut langkah yang perlu dilakukan pembeli
kalau ingin barangnya diasuransikan:
✘ Pilih barang yang diinginkan, masukkan ke keranjang. Klik Beli.
✘ Pada halaman Pengiriman, pilih kurir di Durasi Pengiriman, lalu di
bagian bawahnya akan muncul pilihan Asuransi Pengiriman di bawahnya.
Isi centangnya.
✘ Lanjutkan pembayaran dan pengiriman telah diasuransikan!

4. Futuready
Futuready adalah salah satu startup insurtech Indonesia yang bisnis
perusahaannya pialang (lebih dikenal broker) asuransi, dengan jalur
penjualan khusus online. Perusahaan ini diklaim memiliki lisensi
resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nama usaha PT
Futuready Insurance Broker dan nomor izin no. KEP-518/NB.1/2015.
Setelah sebelumnya fokus kepada onboarding customer, saat
ini Futuready fokus kepada layanan pelanggan secara menyeluruh,
terutama dalam hal proses klaim asuransi. Didukung dengan teknologi
dan pilihan pembayaran pelanggan, mereka menyebutkan proses
klaim bisa dilakukan hanya dalam waktu 48 jam saja.
5. Cekpremi
Satu lagi layanan perbandingan produk finansial hadir di Indonesia.
Meski bukan yang pertama, CekPremi besutan PT Reventon Mitra
Utama ini mencoba hadir sebagai portal informasi dalam
perbandingan produk asuransi online. Sebagai penyedia layanan
perbandingan asuransi, Cekpremi memiliki peran ganda yang untuk
dapat menguntungkan konsumen maupun mitra asuransi yang
berpartisipasi. Melalui situs resminya, saat ini CekPremi baru
menyediakan jasa perbandingan produk asuransi untuk mobil, motor
dan juga asuransi perjalanan. Keunggulan lain yang ditawarkan oleh
CekPremi yaitu mereka berani memberikan garansi 200% dari
perbedaan harga jika konsumen menemukan premi yang lebih murah
daripada yang dijual di Cekpremi.

MANFAAT INSURTECH

1. Akses mendapatkan perlindungan asuransi lebih mudah


Hal pertama yang bisa dirasakan oleh masyarakat dengan adanya insurtech
adalah akses terhadap produk perlindungan asuransi yang lebih mudah.
Pelanggan cukup mengunduh aplikasi yang disediakan oleh pengembang untuk
memilih perlindungan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran (budget). Hal
seperti ini tentunya sulit ditemukan pada satu atau dua dekade yang lalu ketika
sistem pemasaran produk asuransi masih dilakukan hanya oleh para agen
asuransi yang hanya menawarkan beberapa produk saja.
2. Premi relatif terjangkau
Selain akses yang lebih mudah,pelanggan juga bisa memilih paket asuransi
sesuai dengan kemampuan melalui platform digital ini. Dengan begitu, hampir
seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati manfaat(benefit) dari perlindungan
asuransi dengan harga lebih terjangkau.
3. Proses klaim lebih mudah
Tidak perlu takut atau malas lagi melakukan klaim asuransi jika sewaktu-waktu
hal buruk terjadi sama kamu. Sebab, insurtech memiliki kapabilitas membantu
pelanggan melakukan klaim asuransi kepada provider yang digunakan. Jika
terdapat dokumen yang kurang, cukup melengkapi dokumen tersebut dan
sisanya akan dibantu oleh tim yang berpengalaman.
4. Memiliki Mitra yang terpercaya dan handal
Meskipun kamu membeli produk asuransi melalui genggaman smartphone.
Kamu juga akan dilayani oleh para mitra atau agen yang berkompeten di
bidangnya. Jadi kalau suatu saat konsumen membutuhkan informasi mengenai
polis yang dimiliki, para Mitra Agen siap memberikan informasinya secara
lengkap. Hal semacam ini tentunya akan meningkatkan pengalaman positif
konsumen dalam menggunakan insurtech secara keseluruhan.
5. Meningkatkan literasi finansial
Manfaat terakhir yang bisa konsumen dapatkan adalah meningkatkan
literasi finansial. Seperti yang sudah disebutkan di atas, pengelolaan finansial
dan asuransi adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Seseorang akan sulit
mengelola keuangannya dalam jangka panjang tanpa jaminan perlindungan dari
asuransi. Begitupun sebaliknya, seseorang juga akan kesulitan membayar premi
asuransi tanpa pengelolaan uang yang tepat. Insurtech berperan untuk
meningkatkan literasi masyarakat bukan hanya di bidang asuransi, melainkan
juga di bidang finansial.

KELEBIHAN INSURTECH
1. Lebih mudah dan praktis
 
Teknologi digital memang memberikan kemudahan karena semua aksesnya bisa
dilakukan menggunakan gawai. Demikian halnya dengan asuransi digital yang
setiap prosesnya bisa dilakukan dengan ponsel, selama terhubung internet.
Lantaran tak harus ke kantor, transaksi asuransi digital bisa dilakukan dari mana
saja sambil mengerjakan berbagai aktivitas lain. Jadi, kita tak harus
meninggalkan kegiatan atau pekerjaan untuk semua prosesnya.
 
2. Lebih mudah membandingkan polis
 
Banyak penyedia asuransi yang juga menyediakan produk digital, sehingga
kamu juga punya lebih banyak pilihan. Masing-masing penyedia asuransi digital
tentu memiliki beragam penawaran untuk polis mereka. Melalui aplikasi yang
ada, kamu bisa memilih sekaligus membandingkan polis mana yang kiranya
paling baik dan sesuai kebutuhan serta anggaran keuanganmu.

3. Proses cepat dan aman


Asuransi digital juga mempunyai kelebihan prosesnya lebih cepat dan aman
dalam sekali klik. Bisa lebih cepat karena sistem di aplikasi telah disiapkan
untuk berbagai transaksi dan bisa mencatatnya secara otomatis. Sedangkan
untuk keamanan, pastikan penyedia asuransi digital yang kamu pilih terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 
4. Banyak promo
Biasanya, asuransi digital menyediakan lebih banyak promo menarik
dibandingkan asuransi konvensional. Nasabah bisa mendapat penawaran diskon
harga premi maupun cashback, yang jumlahnya berbeda-beda dari setiap
penyedia asuransi digital.
 
5. Proses klaim lebih mudah
Kelebihan lain dari asuransi digital adalah, proses klaim lebih mudah dilakukan
oleh nasabah. Tidak hanya itu, klaim asuransi secara digital juga jarang ditolak
alias sudah pasti cair sesuai jumlah yang tertera dalam polis. Ditambah lagi,
kamu bisa melakukan klaim kapan pun di mana pun tanpa mempertimbangkan
kantor penyedia asuransi buka atau tidak.

KEKURANGAN INSURTECH
1. Bergantung pada sistem digital
 
Asuransi digital terlalu bergantung pada teknologi, yang tidak luput dari
gangguan sistem atau koneksi internet. Jika ada kesalahan terjadi pada sistem,
transaksi bisa saja sulit bahkan tidak bisa dilakukan. Kalau sudah begitu, tentu
nasabah akan kebingungan melakukan transaksi. Apabila mengalaminya, lebih
baik kamu menunda sampai pihak penyedia layanan mengonfirmasi kalau
sistem sudah diperbaiki.
 
2. Marak asuransi digital tanpa izin
 
Di ranah digital, produk keuangan seperti asuransi menjadi rentan
disalahgunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Hal tersebut disebabkan
karena aplikasi asuransi digital mudah dibuat dan didistribusikan secara online.
Maka itu, sebelum menginstal aplikasi, kamu harus memeriksa lebih dulu
asuransi digital apa saja yang terdaftar di OJK.

Anda mungkin juga menyukai