BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi adalah lembaga pengalihan risiko yang mempunyai arti yang
sangat penting bagi masyarakat, maupun perusahaan. Asuransi juga lembaga
keuangan non bank yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang diberikan
kepada masyarakat dalam mengatasi resiko apabila terjadi sewaktu-waktu. Polis
asuransi dapat berubah, menjadi lapse dengan kondisi ini biasanya nasabah,
tidak biasa lagi mendapatkan manfaat seperti saat pertanggungan berlangsung.
Polis lapse merupakan suatu kondisi ketika asuransi yang tidak dapat diambil
manfaatnya karena statusnya batal atau tidak lagi aktif. Kondisi ini biasanya
disebabkan karena premi yang tidak dibayarkan melewati masa tenggang.
Manusia dizaman ini secara ekonomi dituntut agar mengadakan persiapan
secara matang untuk menghadapi masa-masa sulit jika menimpahnya dimasa
yang akan datang, praktik asuransi atau bisnis pertanggungan yang lain akan
memudahkan orang lain untuk menyiapkan atau merencanakan kehidupannya
dimasa mendatang dan dapat juga melindungi kepentingan ekonomi dari sebuah
kerugian.1
Potensi pasar untuk perusahaan asuransi khususnya asuransi motor dan
mobil semakin beragam kebutuhan masyarakat untuk memperoleh proteksi
asuransi motor dan mobil menyebabkan munculnya berbagai program asuransi
yang ditawarkan dan dipasarkan oleh pihak asuransi. Salah satu cara yang
dilakukan perusahaan perasuransian juga meningkatkan kualitas serta tetap
mempertahankan nasabah yang sudah ada dengan memberikan pelayanan yang
baik, pelayanan diberikan kepada nasabah atau organisasi yang lainnya, dan
menjaga pelayanan yang diberikan perusahaan asuransi kepada nasabah
asuransi yang mengajukan klaim sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan
perusahaan dan akan memberikan citra yangbaik dihati nasabah asuransi. 2 Bagi
seseorang yang menutup perjanjian asuransi akan merasa aman karena
mendapat perlindungan dari kemungkinan yang tidak terduga sebelumnya atau
tertimpah sesuatu dari kerugian.
1
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis Teotoris dan Praktis
(Jakarta: Kencana, 2004), Ed. Ke-1, h.103-104.
2
Alexander N. Welsh, Keterampilan Manajemen (Jakarta: Sapdodadi, 1983), Cet.1 , h.47.
1
2
3
Info bank edisi khusus tahun 2008, hlm.150
3
4
Andreas Freddy Pieloor, Hati-hati Berasuransi, hlm. 120
5
5
UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (pasal 55 ayat (1)).
6
premi pada tepat waktu kemudian lupa membayar kembali ditanggal yang sudah
ditentukan kemudian kendaraan hilang dan ingin mengklaim banyak masyarakat
yang binggung bagaimana cara mengklaim kepihak asuransi. Asuransi bertujuan
untuk menghadapi resiko yang mengancam kehidupan manusia, terutama resiko
terhadap kehilangan atau kerugian yang membuat seseorang memikirkan
bagaimana cara yang paling aman dalam mengatasi kerugian. Tertanggung akan
menerima ganti rugi sebesar dengan jumlah asuransinya jika terjadi peristwa
yang merugikan tertanggung.6
PT. Asuransi Astra Buana akan mengusahakan pelayanan pembiayaan
kendaraan bermotor dengan mengasuransikan pembiayaannya dalam bentuk
asuransi kerugian atau kehilangan. Asuransi kerugian atau kehilangan yang
dipertanggungkan merupakan dalam hal pencurian dalam polis harus
diperjanjian bahwa kerugian akibat pencurian menjamin bila batas waktu 3x24
jam kendaraan roda dua tersebut belum ditemukan.7permasalahan yang terjadi
banyak fakta berbicara jika terjadi kerugian karena pencurian, tetapi asuransi
menolak membayar klaim dengan alas an bahwa kendaraan bermotor hilang
karena penggelapan, sehingga banyak masyarakat merasa kecewa dari
keputusan pihak lembaga asuransi tersebut.
Menurut Nurnaningsih Amriani mengemukakan ialah secara teoretis ada
dua cara yang dapat ditempuh dlalam menghadapi atau menyelesaikan
sengketa, yaitu secara adversarial atau litigasi (arbitrase atau pengadilan) dan
secara kooperatif (negosiasi, mediasi, dan konsiliasi).8 Mekanisme penyelesaian
sengketa asuransi anatara pemegang polis asuransi dengan perusahaan
asuransi pada proses pembuktiannya yaitu menerapkan perjanjian baku yang
berat sebelah oleh perusahaan asuransi yang sudah barang tentu telah terjadi
pelemahan terhadap kedudukan pemegang polis dengan ditemukan pelanggaran
perjanjian asuransi oleh perusahaan asuransi seperti penolakan klaim asuransi
terhadap pemegang polis asuransi oleh karena kesalahan dari pihak perusahaan
asuransi.
Berdasarkan adanya permasalahan diatas, maka penulis ingin mengetahui
lebih jauh tentang masalah dengan melihat dan meneliti berdasarkan pandangan
dari segi hukum. Dengan mengambil judul: “Perlindungan Hukum Terhadap
Pemegang Polis Asuransi”.Berlandaskan latar belakang tersebut dengan
6
Ibid. Hlm.15.
7
Agus Prawoto, Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi berdasarkan Risk Base Capital (RBC)
8
NurnaningsihAmriani, Mediasi. Altenatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan, RajaGrafindo Persada,
Cetakan Pertama, Jakarta, 2011, hlm.19
7
memilih judul di atas adalah karena asuransi berkembang pesat saat ini,
khususnya asuransi kendaraan roda dua lebih berperan karena tingginya
kesadaran resiko yang tidak terduga maka dari itu banyak sebagian masyarakat
menggunakan asuransi kendaraan untuk berjaga-jaga ketika terjadi kehilangan
atau kerusakan yang cukup parah agar mendapatkan ganti rugi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pemegang polis yang
mengajukan klaim asuransi ?
2. Bagaimana faktor penyebab tidak dibayarnya uang tertanggung dalam
polis retail ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitianadalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perlindungan hukum
terhadap pemegang polis yang mengajukan klaim asuransi pada asuransi
PT. Asuransi Astra Buana.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana faktor penyebab tidak
dibayarnya uang tertanggung dalam polis retail dan klaim asuransi yang
mengalami status polis lapse berdasarkan perjanjian polis pada asuransi
PT. Asuransi Astra Buana.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
1. Secara teoritis
a. Bagi penulis penelitian ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman
penulis mengenai pelaksanaan pemberian pengetahuan terhadap
konsumen sebagai pencegahan pelanggaran terhadap konsumen.
b. Memberikan bahan masukan bagi masyarakat pada umumnya sehingga
dapat mengetahui tentang perlindungan konsumen terhadap pemegang
polis yang melakukan klaim asuransi tersebut sehingga dapat diharapkan
berguna bagi mahasiswa fakultas hukum, akademisi, pemerintah, dan
masyarakat pada umumnya, sehingga dapat mengetahui pengetahuan dan
wawasan dan pembelajaran guna menyongsong kehidupan bermasyarakat
yang tertib hukum dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
8
2. Secara praktis
Secara praktis menjadi pedoman dan bahan bacaan juga sumber
informasi sekaligus evaluasi yang bermanfaat bagi instansi terkhusus kepada
para penyelenggara sistem perlindungan konsumen agar kedepannya untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan perlindungan
konsumen bagi pemegang polis yang melakukan klaim asuransi. Penelitian ini
juga merupakan sebuah sumbangan pemikiran yang dipersembahkan sebagai
bentuk pengabdian kepada negara dan bermasyarakat.
9
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung:PT. citra Adiya Bakti,2000, hlm.53
10
Muchsin,2003,hlm.20
9
2. Konseptual
Sebagai pedoman penulisan dalam menyusun penelitian ini penulis
menyertakan beberapa konsep sebagai berikut:
a. Asuransi merupakan penyerahan pertanggungan resiko kepada
penanggung yaitu perusahaan asuransi untuk jangka waktu dan perjanjian-
perjanjian yang telah disepakati. 11
b. Polis asuransi adalahpolis asuransi merupakan surat perjanjian antara
pihak yang menjadi peserta asuransi dengan perusahaan asuransi. Polis
asuransi adalah bukti autentik berupa akta mengenai adanya perjanjian
asuransi.12
Polis lapse ialah penghentian penangungan asuransi akibat tidak
dibayarnya premi-premi.13
c. Perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi
masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak
sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan
ketentraman. Segala upaya yang dilakukan oleh penegak hukum untuk
melindungi hak-hak dari subjek hukum agar hak-hak tersebut tidak
dilanggar.14
d. Perlindungan konsumen dalam Undang-undang No.8 Tahun 1999, tentang
perlindungan konsumen, esensi dari undang-undang ini ialah mengatur
perilaku usaha dengan tujuan agar konsumen terlindung secara hukum.15
11
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Operasional, (Jakarta: Gema Isani
Press, 2004), h. 198 (diakses pada tanggal 07 oktober 2020, 21:42)
12
Andreas Freddy Pieloor, Hati-hati Berasuransi,2017, hlm.9.
13
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Operasional, (Jakarta: Gema Isani
Press, 2004), h. 198 (diakses pada tanggal 07 oktober 2020, 21:42)
14
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1812/5/138400039_file5.pdfDiakses pada tanggal 28 januari
pada jam 11:04.
15
Dr. ABD. Haris Hamid, S.H.,M.H Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia,2017, hlm.53
10
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini yang menguraikan secara garis besar
dengan tujuan agar pembaca dapat dengan mudah memahami dan memperoleh
gambaran tentang materi yang dibahas. Adapun garis-garis besar dalam
penulisan adalah sebagai berikut.
BAB 1
Pendahuluan
Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat latar belakang, penulisan
penelitian dengan judul perlindungan hukum terhadap pemegang polis asuransi
dalam menyelesaikan klaim asuransi. Kemudian dalam bab ini juga memuat
perumusan masalah, tujuan masalah, metode penelitian.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tentang teori-teori hukum yang dapat dijadikan acuan dalam
membahas masalah penelitian, yang berisi tentang analisis hukum terhadap jasa
asuransi yang mengalami status polis lapse berdasarkan perjanjian polis
asuransi tersebut dan memuat tentang perlindungan hukum pemegang polis dan
menyelesaikan klaim asuransi.
BAB III
Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang uraan metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan, yang terdiri dari langkah-langkah pendekatan masalah, tujuan
masalah, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
Pada pembahasan akan diuraikan hasil-hasil dari penelitian yang telah dilakukan
serta menjawab permasalahan-permasalahan dalam penelitian.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran merupakan bab penutup dari penulisan skripsi yang
berisikan secara singkat hasil pembahasan dari penelitian dan saran dari penulis
sehubungan dengan pemasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.