Anda di halaman 1dari 11

REVITALISASI KESENIAN PERTUNJUKAN TRADISIONAL RENGKONG

JAWA BARAT: UPAYA PELESTARIAN DAN WADAH PEMBENTUKAN NILAI


KARAKTER
Bayu Febri Ari Saputro – 191010700509
Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

ABSTRAK

Rengkong merupakan kesenian pertunjukan tradisional yang berasal dari tanah Sunda
dan bertujuan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan
berupa musim panen. Supaya kesenian ini tetap ada hingga nanti, perlu dilakukan
revitalisasi guna kesenian ini tidak punah. Selain itu terdapat berbagai nilai pendidikan
yang terkandung dalam kesenian Rengkong ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
mendeskripsikan proses revitalisasi kesenian tradisional Rengkong sebagai upaya
pelestarian kesenian 2) mendeskripsikan kesenian tradisional Rengkong sebagai
wadah pembentukan nilai karakter. Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini
adalah dekskriptif-kualitatif, karena menghasilkan data berupa kata, frasa, dan kalimat.
Objek penelitian ini berupa kesenian pertunjukan tradisional Rengkong. Hasil dari
penelitian yaitu: 1) proses revitalisasi kesenian tradisional Rengkong yaitu dapat
diupayakan dengan beragam cara, diantaranya; mengadakan pertunjukan kesenian
Rengkong saat panen raya tiba, mengadakan kesenian Rengkong saat hari-hari besar
tiba, diadakan ekstrakulikuler bagi peserta didik tingkat SD, SMP, dan SMA tentang
seni pertunjukkan Rengkong, mengadakan webinar atau seminar tentang kesenian
tradisional Rengkong, mengkaji dan menelaah tentang kesenian Rengkong yang dan
dipublikasikan ke media massa, dan mengadakan promosi-promosi tentang kesenian
Rengkong pada festival-festival di kota besar. 2) Sebagai wadah pembentukan nilai
karakter, kesenian tradisional Rengkong ini memiliki nilai-nilai baik yang harus
diambil, seperti: 1) nilai kerja keras dan kerja sama, 2) nilai keagaman; agar senantiasa
bersyukur dan memegang teguh iman, 3) nilai moral sesama manuia; agar senantiasa
berbuat baik, ingat kepada sesama dan menjaga hubungan yang baik sesama manusia.

kata kunci: rengkong, kesenian tradisional, revitalisasi

1
ABSTRACT

Rengkong is a traditional performing arts originating from the land of Sunda and aims as a
form of gratitude to God for the blessings that have been given in the form of the harvest
season. In order for this art to exist until later, it is necessary to revitalize this art so that it
does not become extinct. In addition, there are various educational values contained in this
Rengkong art. This study aims to: 1) describe the process of revitalizing Rengkong traditional
arts as an effort to preserve art 2) describe Rengkong traditional arts as a forum for character
value formation. The research method used in this research is descriptive-qualitative, because
it produces data in the form of words, phrases, and sentences. The object of this research is
Rengkong traditional performing arts. The results of the research are: 1) the process of
revitalizing the traditional arts of Rengkong, which can be pursued in various ways,
including; holding Rengkong art performances when the harvest season arrives, holding
Rengkong arts when big holidays arrive, holding extracurricular activities for elementary,
middle, and high school students about the performing arts of Rengkong, holding webinars
or seminars on traditional Rengkong arts, studying and studying the arts Rengkong which
was published in the mass media, and held promotions about Rengkong art at festivals in big
cities. 2) As a forum for the formation of character values, this traditional Rengkong art has
good values that must be taken, such as: 1) the value of hard work and cooperation, 2) the
value of religion; to always be grateful and hold fast to faith, 3) the moral values of fellow
human beings; to always do good, remember each other and maintain good relationships with
fellow human beings.

keywords: rengkong, traditional arts, revitalization

2
PENDAHULUAN nilai kegamaan, dan nilai sosial. Lalu
penelitian yang dilakukan oleh Aprilia
Rengkong merupakan kesenian
Adiwiyah, dkk yang berjudul
pertunjukan tradisional asli tanah Sunda
“Pengembangan Aplikasi Kesenian
yang tercipta dari budaya masyrajat
Rengkong Pada Pembelajaran Sastra
agraris, kata Rengkok diambil dari nama
Berbasis Kearifan Lokal”. Penelitian
alat yang dulu dipakai oleh para pekerja
tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan
atau petani untuk memanggul beras. Hasil
bagaimana pengembangan aplikasi
dari panen padi tersebut lah menjadikan
kesenian rengkong dan bagaimana
provinsi Jawa Barat sebagai sebutan
pemanfaatannya dalam pembelajaran
“lumpung padi” bagi masyarakat
sastra berbasis kearifan lokal.
nusantara, terkhusus bagi pulau Jawa.
Kehidupan agraris ini yang selanjutnya Pada penelitian kali ini peneliti
menghadirkan beragam kesenian akan membahas mengenai revitalisasi dari
tradisional yang sebagian orang kesenian pertunjukan tradisional
mengenalnya, salah satunya yakni Rengkong, bagaimana upaya
kesenian tradisional Rengkong ini. pelestariannya dan bagaimana nilai
karakter yang terkandung dalam kesenian
Kajian mengenai kesenian
pertunjukan tradisional Rengkong ini.
tradisional Rengkong sebelumnya telah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
dibahas oleh D. Nurfajrin, dkk (2018)
(KBBI) revitalisasi merupakan proses,
dengan judul “Nilai Pendidikan Dalam
cara, atau perbuatan untuk menghidupkan
Kesenian Rengkong di Cianjur Jawa
kebali suatu hal yang sebelumnya kurang
Barat: Kajian Etnopedagogi”. Pada
terbedaya. Sejalan dengan pendapat
penelitian tersebut bertujuan untuk
Danisworo (2002) yang menyebutkan
menguak dan mendeskripsikan bagaimana
bahwa revitalisasi itu harus mampu
struktur dan nilai entopendagogi dalam
mengenali dan memanfaatkan potensi
kesenian tradisional Rengkong Jawa
lingkungan (sejarah, makna, keunikan
Barat. Dari penelitian tersebut ditemukan
lokasi dan citra tempat).
nilai-nilai entopendagoginya berupa nilai
kesenian, nilai pendidikan, nilai moral,

3
Kesenian pertunjukan tradisional kesenian tradisional Rengkong, 2)
Rengkong merupakan salah satu wujud Mendeskripsikan nilai pendidikan
dari kegiatan krearif dari seni pertunjukan. karakter dari kesenian tradisional
Seni pertunjukan merupakan hasil dari Rengkong. Peneliti pun memutuskan
kebudayaan, kalimat tersebut sejalan untuk membuat judul yaitu “Revitalisasi
dengan pendapat dari Bagus Suteyo (2007: Kesenian Tradisional Rengkong Jawa
23) yang menyebutkan bahwa seni Barat: Upaya Pelestarian dan Wadah
pertunjukan merupakan sebuah ungkapan Pembentukan Nilai Karakter”.
budaya, sarana dalam penyampaian nilai-
Penelitian ini menggunakan
nilai budaya dan perwujudan norma-nora
metode deskriptif kualitatif. Menurut
estetik-artistik yang tumbuh sesuai dengan
Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73)
zaman, dan wilayah dimana bentuk seni
penelitian jenis ini bertujuan untuk
pertunjukan itu berkembang.
mendeskripsikan dan menggambarkan
Revitalisasi kesenian pertunjukan fenomena yang ada, bersifat alamiah
tradisional Rengkong yaitu bentuk dari ataupun rekayasa manusia, antar kegiatan.
istilah konservasi seni tradisi. Menurut Objek yang digunakan pada penelitian ini
Puspasari (1997: 196) konsep konservasi adalah kesenian pertunjukan tradisional
sendiri meliputi empat elemen, yakni Rengkong yang berasal dari provinsi Jawa
restorasi, preservasi, rekontruksi dan Barat.
revitalisasi. Revitalisasi merupakan suatu
Diharapkan supaya penelitian ini
upaya untuk mengubah suatu jenis seni
tentunya dapat bermanfaat bagi berbagai
tradisi yang diselaraskan dengan
aspek, terutama untuk mempertahankan
perkembangan zaman dalam masyarakat
eksisteni kesenian pertunjukan tradisional
yang memiliki fungsi baru tanpa harus
Rengkong.
memembuang melesapkan jiwa kesenian
(Komala, 2003).

Dari penjabaran di atas, maka


penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mendeskripsikan upaya pelestarian

4
PEMBAHASAN gesekan bambu dengan tali untuk
mengikat hasil pertanian masyarakat.
Sejarah Kesenian Tradisional
Belum lagi yang mengangkut hasil
Rengkong
pertanian tersebut diangkut oleh beberapa
Rengkong, salah satu dari sekian petani dan berjalan beriringan, hal tersebut
banyak kesenian pertunjukan tradisional akan mengeluarkan suara yang lebih
yang diwariskan oleh nenek moyang beragam lagi. Para petani tersebut bukan
masyrakat Sunda. Rengkong sendiri hadir hanya sekadar mengangkut saja,
sekitar tahun 1964 di kawasan Cianjur, melainkan mereka sambil bercengkrama
Jawa Barat. Sosok yang pertama kali bahkan bernyanyi bersama. Dari situlah
memperkenalkan kesenian Rengkong terciptanya kesenian Rengkong, entah
yaitu H. Sopjan di kawasan kampung siapa yang mempakarsainya, yang jelas
Kandangsapi. Namun, ada pula yang dari kegiatan para petani tersebut berubah
menyebutkan sosok yang menjadi kesenian tradisonal yang unik dan
memperkenalkan kesenian Rengkong menjadi nilai identitas masyarakat Sunda.
yaitu Said di kawasan kampung Sukaratu.

Bentuk kesenian Rengkong ini


Permainan Kesenian Pertunjukan
dikenal oleh masyarakat luas berdasarkan
Tradisional Rengkong
cara masyarakat Sunda zaman dahulu
ketika menanam padi hingga memanenya. Kesenian pertunjukan tradisional
Pada zaman dahulu, belum ada alat Rengkong dimainkan dengan peralatan
transportasi untuk semacam motor, truk yang bisa dikatakan cukup sederhana.
dan sebagainya untuk membawa padi ke Berupa bambu gombong dengan panjang
lumbung. Para petani pun menggunakan 2-2,5 meter, tali ijuk dengan panjang 2-2,5
bambu sebagai alat pikul padi. Bambu ini meter, minyak tanah, dan satu impitan
lah yang disebut dengan Rengkong, tangkai padi. Bambu gombong memiliki
terbuat dari bambu jenis gombong. Ketika fungsi sebagai pikulan dan tali ijuk
alat pikul tersebut dipakai oleh masyarakat memiliki fungsi sebagai pengikat padi
saat mengangngkut hasil pertanian yang diikatkan pada bambu gombong.
terciptalah suara-suara yang unik hasil dari Padi yang digunakan beratnya bisa

5
mencapai 10-20 kg. Lalu minyak tanah sarung. Pemain pun tidak mengenakan
memiliki fungsi sebagai pengesat gesekan alas kaki sama sekali, karena ini
dari tali dan pikulan untuk mengeluarkan merupakan kesenian tradisional para
bunyi yang keras. Angklung buncis dan petani. Secara keseluruhan dari segi
dogdog juga digunakan sebagai peralatan atau properti dan juga pakaian
pengiringnya. Hatong (alat tiup yang sangatlah sederhana sekali.
berasal dari bambu) juga biasa dipakai
sebagai instrumen pembantu. Disaat para
pemain (baca: pemikul) berjalan dan Proses Revitaliasi: Upaya Pelestarian

bergerak maka menghasil bunyi atau suara Kesenian Pertunjukan Tradisional

yang sangatlah khas, mirip dengan suara Rengkong

katak. Semakin mereka aktif, kompak, dan Mulanya, kesenian pertunjukan


lincah dalam bergerak, maka bunyi atau tradisional Rengkong hanya diadakan saat
suara yang dihasilkan juga semakin musim panen raya tiba. Supaya kesenian
nyaring. Bunyi atau suara tersebut juga Rengkong ini dapat terus lestari dan
seakan mempunyai daya magis yang dapat dikenal banyak orang, maka butuh bantuan
membuat banyak orang turut bergerak dan partisipasi dari berbagai pihak, mulai
mengikuti alunan dan irama yang dari pemerintah setempat, para seniman,
terdengar. juga selaku masyrakat setempat.

Jumlah pemain kesenian Bagaimana caranya agar kesenian

pertunjukan tradisional Rengkong ini tradisional ini dapat menjadi indentitas dan

biasanya berjumlah 6 pemain. Masing- ciri khas masyarakat Sunda, Jawa Barat.

masing pemain memiliki tugas tersendiri, Upaya merevatilisasi sebagai


ada yang memikul Rengkong besar dan penguat identitas daerah atau cara yang
kecil, ada yang memaikan doddog, dan ditempuh untuk melestarikan kesenian
terakhir ada yang memainkan angklung Rengkong ini dapat ditempuh dengan
buncis. Lalu untuk busana yang dipakai beragam cara, diantaranya:
adalah busana tradisional, seperti celana
1) Setiap musim panen raya tiba, kepala
pangsi, baju kampret, ikat kepala, dan
desa setempat juga masyrakat sekitar

6
harus berusaha mengadakan kesenian yang tinggal di luar Indonesia dapat
tradisional ini, bukan hanya sebagai mengetahuinya dan menyaksikan
wujud hiburan, tetapi sebagai bagaimana kesenian tradisional
ungkapan syukur kepada Tuhan yang Rengkong itu.
masa Esa karena telah memberikan 5) Bagi para pengajar atau mahasiswa/i
nikmat dan karunia-Nya kepada Indonesia agar terus mengkaji,
warga setempat. menelaah, dan mengadakan
2) Setiap ada pagelaran atau hari-hari penelitian tentang kesenian
besar, seperti peringatan hari tradisional Rengkong, silakan bahas
kemerdekaan Indonesia, usahakan dengan kajian disiplin ilmu apapun
juga untuk mengadakan kesenian untuk kesenian Rengkong ini, tak
Rengkong ini, tak lupa untuk turut lupa juga untuk mengunggahnya ke
mengundang warga desa lain, karena media massa, baik elektronik
dapat menciptakan hubungan maupun cetak.
antarwarga yang rukun dan damai. 6) Melakukan promosi melewati
3) Setiap sekolah di provinsi Jawa pagelaran seni pertunjukan tradional
Barat, baik itu SD, SMP, maupun pada pusat seni dan budaya di kota-
SMA usahakan mengadakan kota besar, agar masyrakat di luar
ekstrakulikuler yakni seni provinsi Jawa Barat dapat
pertunjukan, dan dalam seni menyaksikan dan mengetahuinya.
pertunjukan tersebut jangan lupa
Cara-cara di atas tadi diharapkan agar
untuk mengadakan latihan kesenian
dapat dilaksanakan sebaik mungkin agar
Rengkong, tak lupa juga adakan
salah satu identitas daerah Jawa Barat
pentas seni di sekolah yang
tersebut tidak punah, bahkan diklaim
menampilkan kesenian Rengkong.
paksa oleh pihak lain. Bagaimana pun juga
4) Bagi pemerintah, adakanlah webinar
sebagai masyrakat Indonesia, terkhusus
atau seminar nasional yang
provinsi Jawa Barat sudah sepatutnya kita
membahas tentang kesenian
apalagi kaum remaja dan kaum muda
tradisional Indonesia, salah satunya
lainnya untuk melindungi dan
Rengkong ini, supaya masyrakat

7
mempertahkan identitas budaya daerah mengajarkan praktik bagaimana membuat
kita. Apa yang telah diwariskan dari pagelaran kesenian Rengkong, pengajar
leluhur kita sebisa mungkin kita jaga juga dapat menjelaskan mengenai nilai-
dengan sebaik-baiknya. nilai karakter yang terkandung dalam
kesenian tradisional Rengkong ini.

Nilai-nilai tersebut antara lain:


Kesenian Pertunjukan Tradisional
Rengkong Sebagai Wadah 1) Nilai kerja keras dan kerja sama
Pembentukan Nilai Karakter Ketika para petani memula panen
padi, pasti dibutuhkan kerja sama
Kesenian Rengkong merupakan
dengan petani lain supaya pekerjaan
perwujudan dari permohonan doa kepada
dapat diselesaikan tepat waktu dan
Dewi Sri (Yang Maha Kuasa) karena telah
tertata. Hal tersebut dapat dijelaskan
dihindarkan dari marabahaya atau
kepada peserta didik bertapa
musibah sehabis musim panen. Selain
pentingnya kerja keras dalam suatu
dihindarkan dari marabahaya, Rengkong
usaha dan kerja sama dengan teman
juga dimaknai sebagai bentuk syukur
dalam suatu pekerjaan.
kepada Dewi Padi yang telah memberikan
Dimaknai bahwa nilai kerja keras
hasil panen yang melimpah. Pada dasarnya
didapatkan dari gesekan antara tali
memang kesenian Rengkong ini bertujuan
ijuk dan pikulan, padi yang dipukul
supaya masyrakat dapat bersyukur atas apa
tersebut tentulah berat dan
yang telah diberikan.
mengharuskan kerja keras untuk
Banyak nilai karakter yang dapat memikulnya. Lalu dalam pagelaran
diambil dari kesenian Rengkong ini untuk seni Rengkong harus dibutuhkan
anak-anak usia dini ataupun remaja. Maka kerja sama dengan tim agar
dari itu salah satu upaya yang sudah membentuk pageleran yang indah
disinggung di atas untuk melestarikan dan tertata rapi.
kesenian Rengkong adalah mengadakan 2) Nilai keagamaan
ekstrakulikulter seni pertunjukkan Selain mengajarkan supaya terus
Rengkong. Selain para pengajar beryukur dengan apa yang sudah

8
diberikan oleh sang Pencipta, dapat menjalin kekompakkan antar
kesenian Rengkong ini juga tim.
dimaknai dari jumlah pemain yang
Berdasarkan penjabaran di atas sudah
beranggotakan 6 tadi, filosofinya
dipastikan bahwa kesenian pertunjukan
diambil dari jumlah rukun iman yang
tradisional Rengkong ini merupakan
berjumlah 6.
wadah pendidikan karakter bagi anak usia
Sehingga sebagai pengajar sudah
dini maupun remaja melalui kegiatan yang
dipastikan agar peserta didik tetap
diselenggarakan di sekolahnya maupun
memegang teguh keimanan dalam
sekitar tempat tinggalnya. Beragam nilai-
diri meeka, agar peserta didik tetap
nilai pendidikan karakter tersebut dapat
berada di jalan Tuhan dan senantiasa
dijadikan pedoman hidup yang baik agar
hidup dalam kedamaian dan
senantiasa di jalan Tuhan dan hidup rukun
ketentraman.
serta usaha dalam melakukan seuatu
3) Nilai moral sesama manusia
pekerjaan. Tidak hanya untuk peserta
Kesenian tradisional Rengkong ini
didik, namun semua kalangan dapat
mengharuskan supaya para pemain
memaknai nilai-nilai karakter yang
tetap menjalin hubungan baik kepada
terkandung dalam kesenian tradisional
pemain lainnya. Mereka harus tetap
Rengkong ini.
ramah dan bersikap baik agar terjalin
hubungan yang baik juga. Maka
terciptalah kekompokkan tim dan KESIMPULAN
menghasilkan pagelaran kesenian
Rengkong merupakan kesenian
Rengkong yang dapat dikatakan baik
pertunjukan tradisional yang menjadi
dan lancar dari awal hingga akhir.
identitas khas masyarakat Jawa Barat.
Para pengajar dapat menjelaskan
Keberadaan kesenian pertunjukan
nilai-nilai tersebut kepada peserta
tradisional Rengkong saat ini masih
didik disaat pengenalan kesenian
ditemukan dan diadakan di kawasan
Rengkong dan disaat latihan dimulai,
tertentu, seperti kawasan Cianjur,
agar para peserta didik dan temannya
ditemukan juga pada kanal YouTube

9
beberapa orang mengunggah pagelaran Rengkong ini memiliki banyak nilai-nilai
kesenian Rengkong ini. Pagelaran budi pekertinya, seperti 1) nilai kerja keras
kesenian Rengkong juga masih ditemukan dan kerja sama, 2) nilai keagaman: agar
di perayan hari-hari besar, namun tidak senantiasa bersyukur dan memegang teguh
terlalu banyak. iman, 3) nilai moral sesama manuia: agar
senantiasa berbuat baik, ingat kepada sama
Proses revitalisasi digunakan agar
dan menjaga hubungan yang baik sesama
kesenian pertunjukan tradisional
manusia.
Rengkong ini dapat selalu hadir dalam
acara-acara tertentu, agar keberadaannya Pada dasarnya, kesenian
tidak punah dan terus lestari, karena ini pertunjukan tradisional Rengkong ini
merupakan warisan leluhur, maka dapat merupakan bentuk kesolidaritasan antar
dilakukan beberapa upaya seperti: 1) petani yang dibentuk oleh masyarakat
mengadakan pertunjukan kesenian Sunda, yakni saling menjaga dan saling
Rengkong saat panen raya tiba, 2) memberikan. Selain sebagai bentuk
mengadakan pertunjukan kesenian eksistensi kesenian tradisional dari
Rengkong saat hari-hari besar tiba, 3) leluhur, kesenian Rengkong merupakan
diadakan ekstrakulikuler bagi peserta wujud yang dapat dimaknai sebagai wadah
didik tingkat SD, SMP, dan SMA tentang supaya dapat menjaga hubungan yang erat
seni pertunjukkan Rengkong, 4) antarsesama manusia agar teciptanya
mengadakan webinar atau seminar tentang kehidupan yang sejahtera dan damai.
kesenian tradisional Rengkong, 5)
mengkaji dan menelaah tentang kesenian
Rengkong yang dan dipublikasikan ke DAFTAR PUSTAKA

media massa, dan 6) mengadakan Baidowi, M. (2014, 08 24). budaya-


promosi-promosi tentang kesenian indonesia.org. Retrieved from
Rengkong pada festival-festival di kota https://budaya-
besar. indonesia.org/Rengkong-Hatong

Sebagai wadah pembentukan nilai (Diakses pada tanggal 15 April

karakter, kesenian pertunjukan tradisional 2022)

10
Ningsih, D., dkk. (2019). Nilai Pendidikan
Dalam Kesenian Rengkong Di
Cianjur Jawa Barat: Kajian
Etnopedagogi. Jurnal Ilmiah Bina
Edukasi, 11(01), 1–12.
https://doi.org/10.33557/jedukasi.
v11i01.201

Nuswantoro. (2016, 09). blogspot.com.


Retrieved from
https://tradisinuswantoro.blogspot.
com/2016/09/rengkong-kesenian-
tradisi-dari-cianjur.html?m=1
(Diakses pada tanggal 15 April
2022)

11

Anda mungkin juga menyukai