Anda di halaman 1dari 5

Pencemaran lingkungan(Polusi Air)

Dalam hal wacana, Pencemaran Lingkungan bukan hal yang baru. Tapi, yang senantiasa baru
ialah peristiwa pencemaran terhadap lingkungan. Pencemaran lingkungan bukan sebuah
fenomena, tapi fakta. Begitu keluar dari rumah, kita langsung menyaksikan peristiwa
pencemaran. Bahkan kadang kita pun mencemari, sadar atau tidak.Udara, air dan tanah
tercemar, dan kita hidup di dalamnya. Kita hidup di suatu wadah yang kita sebut
“lingkungan” dan itu sudah tercemar.
Pencemaran terjadi bukan hari ini, tapi sudah berlangsung sekian lama. Sementara bumi
yang kita tempati ini, adalah bumi yang dulu itu juga. Tidak di bumi yang baru. Kita tidak bisa
ke mana-mana.
Oleh karena itu, perlu kita mempelajari tentang pencemaran lingkungan, dengan
memulainya dari menjawab pertanyaan mendasar yang dikenal dengan 2WH (what, why,
how).
Dimulai dari W yang pertama
1. What is Pollution?
Apakah pencemaran lingkungan?
a. Pencemaran Lingkungan adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada
kondisi yang lebih buruk (Palar H, 2004).
b. Pencemaran Lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan (Undang-Undang Republik
Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab
I Pasal 1 Ayat 14). Yang dimaksud Baku Mutu Lingkungan (BML) dinyatakan pada bab dan
pasal yang sama, di ayat 13, adalah: Ukuran batas atau kadar makhluk, zat, energi atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
c. The Pollution is “... The direct or indirect introduction, as a result of human activity, of
substances or heat into the water or land which may be harmful to human health or the
quality of aquatic ecosystems or terrestrial ecosystems directly depending on aquatic
ecosystems, which result in damage to material property, or which impair or interfere with
amenities and other legitimate uses of the environment.” (Enviironmental Protection Act,
2017).
d. The Pollution is the discharge of a toxic orcontaminating substance that is likely to have
an adverse effect on the natural environment of life (Duhaime’s Law Dictionary, 2017).
e. Dari beberapa batasan dan pengertian di atas, disimpulkan bahwa pencemaran
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang memberikan pengaruh negatif terhadap
makhluk hidup yang disebabkan oleh manusia.
2. Why does Pollution Happen?
Mengapa Pencemaran Lingkungan Terjadi?
Sesuai dengan batasan tentang pencemaran lingkungan di atas, bahwa kondisi lingkungan
yang berpengaruh negatif terhadap makhluk hidup itu disebabkan oleh manusia, maka
jawaban atas pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi tentulah berpulang kepada manusia
itu sendiri.
Apa dan bagaimana manusia melaksanakan keinginan dan kebutuhan hidupnya, itulah
sebagai penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Apa yang dilakukan, menjadi sumber
pencemaran. Bagaimana melakukan, menjadi proses dan bahan yang menyebabkan
terjadinya pencemaran. Contoh sederhana manusia menambang emas tanpa izin.
Menambang emas tanpa izin ini, adalah jawaban atas apa yang dilakukan. Berarti sumber
pencemaran adalah kegiatan menambang emas tanpa izin itu. Bagaimana melakukan proses
menambang emas tanpa izin itu, adalah menjelaskan bagaimana pencemaran itu bisa terjadi
dan apa bahan yang mencemari (pollutant)
3. How does Pollution Happen?
Bagaimana Pencemaran Lingkungan Terjadi?
Jawaban pertanyaan bagaimana ini, secara umum sudah diuraikan di atas dan pada Gambar
1.1 Secara rincinya, jawaban ini akan merujuk pada 3 (tiga) komponen dalam bentuk
pertanyaan 3W, yaitu what, when and where. Artinya, bagaimana terjadinya pencemaran
itu, berarti dikaji tentang (a) apa yang mencemari, (b) kapan terjadi dan (c) di mana
terjadinya peristiwa pencemaran tersebut. Secara detail, disajikan sebagai berikut.
(a) Apa yang mencemari, berarti bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan, yang
disebut sebagai pollutant.
(b) Waktu terjadinya pencemaran itu, adalah saat di mana pollutantbercampur dengan
komponen lingkungan alamiah, dan disebut dengan pollution (pencemaran lingkungan).
Artinya, kita membicarakan pencemaran lingkungan telah terjadi.
Keberadaan bahan pencemar telah melewati baku mutu lingkungan.
(c) Di mana terjadinya pencemaran itu, berarti di komponen lingkungan yang mana polusi
itu terjadi. Bisa terjadi di udara (air pollution), di tanah (soil pollution) dan di air (water
pollution). Bahkan bisa saja dideteksi terjadi di semua komponen lingkungan.
Ilmu lingkungan telah mewadahi kajian dan metodologi yang ada di dalam pencemaran
lingkungan dalam perkembangannya baik secara teoretis maupun terapan. Selanjutnya,
pencemaran lingkungan juga terintegrasi di dalam konsep pembangunan berkelanjutan
yang mengedepankan wawasan lingkungan.
Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, pencapaian tujuan pembangunan tidak bisa
dinilai dari segi ekonomis dan kesejahteraan sosial saja. Tapi pembangunan itu, mestilah
terjadi pengembangan fungsi ekologis, ekonomis dan sosial sebagai satu kesatuan. Cara
pandang yang menyatukan ketiga aspek tersebut merupakan prinsip dalam pembangunan
berkelanjutan.
Dalam hal ini, dapat dipahami bahwa terjadiya degradasi lingkungan hidup, berarti telah
terjadinya penurunan fungsi ekologis. Peristiwa ini berdampak pada menurun pula tingkat
kesejahteraan sosial, diikuti dengan kemiskinan.
Oleh karena itu, dalam mengkaji persoalan lingkungan, diperlukan pendekatan dari multi
disiplin ilmu. Pencemaran lingkungan dalam terapan membutuhkan ilmu-ilmu lain dalam
ranah ilmu lingkungan.
Masalah manusia dengan lingkungan hidupnya selalu ada. Masalah adalah ketidaksesuaian
antara kenyataan dengan harapan. Kenyataan yang ada pada lingkungan hidup manusia
sering kali tidak selaras dengan keinginan dan harapan.
Sebaliknya, masalah bisa terjadi juga karena keinginan dan kebutuhan manusia selalu
meningkat. Setiap peningkatan, menuntut sesuatu yang lebih pada lingkungan, baik secara
kualitatif, maupun kuantitatif.Lingkungan senantiasa berubah. Perubahan lingkungan
terbagi atas dua, yaitu:
1. perubahan lingkungan alamiah, dan
2. perubahan lingkungan karena manusia.
Perubahan lingkungan alamiah adalah bagian dari keseimbangan sistem lingkungan.
Walaupun manusia menyebutnya bencana seperti gunung meletus dan lain sebagainya, tapi
itu adalah suatu proses alam sedang menuju keseimbangan. Manusia tidak mampu
mengendalikan hal yang demikian.Perubahan lingkungan karena manusia adalah bagian dari
kreasi manusia dalam aktivitas hidupnya. Manusia mampu mengatur hal itu, karena dialah
penyebab perubahan terjadi.
Kasus pencemaran lingkungan hidup tak akan lepas dari fokus kajian kimia lingkungan.
Karena dampak dari pencemaran lingkungan itu dapat dilihat dari segi material yang
dikandung bahan pencemar.Bahan pencemar yang masuk ke lingkungan hidup karena
aktivitas manusia adalah bahan kimia. Unsur-unsur berbahaya terakumulasi pada
lingkungan hidup di mana manusia dan makhluk lain berada.Masing-masing bahan kimia
yang menyebabkan terjadinya pencemaran pada komponen lingkungan.
Pencemaran Air
Jika didefinisikan pencemaran air dalam suatu pernyataan, maka pencemaran air adalah
terjadinya perubahan dan penyimpangan sifatsifat alamiah dari air yang ada di lingkungan
hidup manusia. Kristanto (2000) menyatakan disebut pencemaran air apabila terjadi
penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.
Keadaan normal tidak sama dengan kemurnian air. Di alam, air tidak pernah berbentuk
murni, tapi bukan berarti semua air itu tercemar. Karena semua air yang ada di alam, sudah
bercampur dengan CO2, O2dan N2 serta bahan-bahan tersuspensi lainnya seperti partikel-
partikel yang terbawa oleh air hujan karena peristiwa alamiah.
1. Bahan Pencemar Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai
berikut.
a. Pembuangan limbah industri, seperti Pb, Hg, Zn dan CO yang terakumulasi pada badan
air, menjadi racun yang berbahaya bagi makhluk hidup.
b. Pestisida dan residu pestisida
Aplikasi pestisida dalam kegiatan pertanian serta pengolahan pascapanen tak jarang
berakibat terjadinya pencemaran air melalui badan air.
Pada lahan-lahan pertanian beririgasi teknis, sangat rentan terjadinya pencemaran air.
Karena pestisida secara langsung mengalir bersama air irigasi. Walaupun tidak terlihat nyata
perubahan warna yang terjadi karena air yang mengalir, tapi pada suatu keadaan terjadi
akumulasi bahan pestisida tersebut yang mengakibatkan terjadinya pencemaran air yang
berakibat fatal.
Residu pestisida yang mencemari air, sama halnya dengan proses pencemaran tanah. Residu
pestisida tersimpan dalam tanah dan dihanyutkan oleh air ke badan-badan air.
c. Pembuangan limbah domestik, misalnya, sisa deterjen hasil cucian dan masuk ke badan
air. Limbah domestik dalam hal ini diartikan sebagai limbah yang bukan dari industri.
Aktivitas pasar termasuk ke dalam limbah domestik.
d. Tumpahan minyak bumi di laut
Tumpahan minyak bumi di laut adalah suatu peristiwa pencemaran lingkungan. Walaupun
alasan kecelakaan misalnya, tapi itu tetap akibat perbuatan manusia. Tumpahan minyak di
laut bisa dipandang tidak berbahaya langsung bagi manusia, karena tidak mendatangkan
kematian pada manusia secara langsung.
Biasanya manusia menilai bahaya tidaknya suatu proses pencemaran berdasarkan angka
kematian pada manusia. Padahal efeknya terhambat pada manusia juga akhirnya, ketika
tumpahan minyak menyebabkan kematian flora dan fauna di laut.
Secara ekonomis manusia kekurangan sumber daya. Belum lagi efek yang mungkin timbul
sebagaimana tragedi Minamata. Di mana orang-orang yang memakan kerang mengidap
penyakit.
2. Aspek Kimia dan Fisika Pencemaran Air
Yang dimaksud dengan aspek kimia dan fisika pencemaran air ini adalah penentuan tingkat
pencemaran air. Terjadinya pencemaran terhadap air oleh bahan pencemar di atas, akan
dapat ditentukan menurut aspek kimia dan aspek fisika.
Penentuan tingkat pencemaran air menurut aspek fisika adalah cara yang paling praktis dan
mudah dilakukan. Karena bisa secara langsung dideteksi suatu keadaan air yang ada dengan
pancaindra manusia.
Seperti air yang berbau, berasa dan berwarna. Hal ini bisa disebut sebagai aspek fisika air.
Aspek kimia air meliputi kandungan bahan kimia seperti nitrat, amoniak, fosfat dan klorida.
Sebagian ahli ada yang memasukkan pH ke dalam aspek kimia ini.
3. Aspek Biokimia Pencemaran Air
Makhluk hidup yang terdiri dari mikroorganisme di dalam air, untuk kelangsungan hidupnya
membutuhkan oksigen. Jumlah oksigen di dalam air sangat menentukan proses penguraian
yang dilakukan oleh mikroorganisme ini.
Pengujian terhadap kandungan oksigen dalam air yang lazim untuk mengukur tingkat
pencemaran air adalah BOD (Bilologi Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen
Demand). Penelitian lebih lanjut tentang kadar BOD dan COD ini dapat mengukur daya
tampung suatu badan air terhadap beban pencemaran. Hal ini dilakukan dengan cara
mengukur terlebih dahulu angka BOD dan COD yang ada pada suatu badan air seperti
sungai, kemudian dilihat batas baku mutu lingkungannya.
Dari selisih antara baku mutu lingkungan dengan beban jumlah kandungan BOD dan COD
yang ada inilah yang menentukan daya tampung sungai tersebut terhadap beban
pencemaran. Apabila kadar BOD dan COD telah melewati batas baku mutu berarti sungai
tersebut telah tercemar dan perlu kebijakan yang mendesak untuk melindungi sungai
tersebut.

1. Identitas buku
Judul : pencemaran lingkungan
Penulis : Indang dewata dan Yun hendri danhas
Tahun terbit : Juli 2018
Cetakan : pertama
Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada

2. Identitas Jurnal 1
Jurnal : Penelitian lingkungan
Judul : Analisis Sistem Pengendalian Pencemaran Air Sungai Cisadane Kota
tanggerang Berbasis Masyarakat
Penulis : Muhammad Dawud,Idi Namara ,Nurul Chayati,Fadhila Muhammad LT
ISSN : 2407-1846
Tahun Terbit : 8 November 2016

3. Identitas Jurnal 2
Jurnal : kesehatan Masyarakat
Judul : Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah Rumah tangga
Publikasi : Juli 2013
Penulis : Agnes Fitria,Widiyanto,Saudin Yuniarno,Kuswanto.
ISSN : 1858-1196

Anda mungkin juga menyukai