Anda di halaman 1dari 25

1.

Salah satu hal yang dilakukan dalam pengendalian resiko adalah:


a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Membandingkan resiko yang telah dianalisa dengan kebijakan pimpinan
c. Melakukan pengukuran berdasar target yang telah disepakati
d. Melakukan analisa terhadap resiko yang terjadi
e. Mengimplementasikan rencana tindakan

2. Konsumen membeli produk tidak hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja, tetapi
dari segi pelayanan, yang mencakup tahap ..... dan ..... juga akan sangat
dipertimbangkan
a. Manfaat dan biaya
b. Kebutuhan dan keinginan
c. Mutu dan harga
d. Sebelum dan pasca transaksi
e. Penetapan harga dan pemilihan

3. Medication error terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia atau lemahnya sistem
yang ada dalam setiap langkah penyiapan obat: yang bukan termasuk dalam sistem
keselamatan pelayanan farmasi adalah:
a. Sistem pemilihan obat
b. Sistem penagihan obat
c. Sistem penyimpanan obat
d. Sistem dispensing obat
e. Sistem monitoring penggunaan obat

4. Agar manfaat besar dan resiko kecil, maka sebelum dan selama penggunaan obat
perlu dilakukan:
a. Ketersediaan obat
b. Pengkajian resep
c. Pengkajian farmakoterapi
d. Penghitungan harga
e. Pemberian etiket

5. Analisa resiko dapat dilakukan secara:


a. Kualitatif
b. Kuantitatif
c. Komprehensif
d. Kualitatif dan kuantitatif
e. Kumulatif

6. Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang memerlukan obat non resep
untuk penyakit ringan dengan memilihkan:
a. Obat bebas atau obat terbatas
b. Obat bebas, obat bebas terbatas atau DOWA
c. Obat bebas
d. Obat bebas terbatas
e. DOWA

7. Metode komunikasi yang efektif bagi apoteker untuk respon terhadap gejala yang
dikeluhkan dalam pelayanan swamedikasi adalah:
a. ENCORE
b. WWHAM
c. Three Prime Questions
d. Open ended Questions
e. Verifikasi

8. Yang dimaksud dengan istilah kejadian sentinel pada patient safety adalah:
a. Reaksi obat yang tidak diinginkan
b. KTD selama proses terapi, namun cedera serius tidak terjadi
c. KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
d. Adverse drug reaction (ADR)
e. Efek samping obat (ESO)

9. Mc. Carthy mengklasifikasikan alat-alat pemasaran sebagai sarana bauran pemasaran


(Marketing Mix) yang disebut empat P (4P) yaitu:
a. Price, Product, Positioning, Process Management
b. Product, Price, Place, Promotion
c. Product, Place, Promotion, Positioning
d. Place, Promotion, Product, Process Management
e. Promotion, Place, Positioning, Process Management
10. Salah satu alasan memilih pengobatan sendiri/swamedika adalah:
a. Obat bebas dan bebas terbatas lebih mudah didapat
b. Menambah kunjungan ke dokter
c. Marasa belum perlu konsultasi ke dokter
d. Perlu tambahan waktu untuk konsultasi dengan apoteker
e. Persepsi masyarakat tentang kesehatan

11. Siapa yang menciptakan kebutuhan? Pemasar/marketer menciptakan kebutuhan atau


pemasar/marketer membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan?
a. Kebutuhan yang mendahului pemasar
b. Pemasar yang menciptakan kebutuhan
c. Pemasar yang menciptakan keinginan
d. Pasar yang membutuhkan
e. Pemasar tidak mempengaruhi keinginan masyarakat

12. Elemen kunci dalam pemasaran adalah:


a. Kualitas jasa, manfaat fungsional, manfaat emosional dan harga
b. Orang (people), nilai (value), needs & wants dan pertukaran (exchange)
c. Menciptakan, mengkomunikasikan nilai pelanggan
d. Menghantarkan nilai dan memuaskan pelanggan
e. Kualitas, service dan price

13. Faktor resiko yang terkait karakteristik kondisi klinik pasien yang berpotensi terjadi
pada pelayanan farmasi klinik adalah:
a. Tingkat keparahan penyakit pasien
b. Domisili pasien dan status perkawinan pasien
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, status sistem imun
d. Tingkat cedera akibat keparahan penyakit
e. Persepsi pasien terhadap tingkat keparahan penyakit

14. Menurut data RISKESDAS maupun SUSPENAS perilaku swamedikasi di Indonesia


masih cukup besar, dimana:
a. 44% orang sakit di Indonesia
b. 65,2% dari 294,959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi
c. 61,05% melakukan swamedikasi/pengobatan diri sendiri akibat keluhan kesehatan
yang dialami
d. 16% keluhan penyakit dianggap ringan
e. 6% menganggap obat bebas dan bebas terbatas lebih murah

15. Pada tahapan identifikasi resiko, resiko dapat diidentifikasi dari berbagai sumber.
Sumber yang kurang tepat untuk diidentifikasi adalah:
a. Laporan medication error
b. Data hasil audit dan survey
c. Data hasil FMEA
d. Laporan demografi pasien
e. Data hasil RCA

16. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin,
pendidikan dan pendapatan mana segmentasi tersebut termasuk:
a. Geografis
b. Demografis
c. Psikografi
d. Gaya hidup
e. Azas manfaat

17. Asam mefenamat kapsul adalah obat keras yang boleh diserahkan tanpa resep dokter
oleh apoteker, dengan batasan jumlah maksimal yang dapat diberikan sesuai DOWA
adalah:
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
e. 30

18. Dalam melakukan evaluasi resiko, salah satu yang dilakukan adalah:
a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Memberikan paparan secara statistik berdasar data
c. Memberikan deskripsi dari resiko yang terjadi
d. Melakukan analisa terhadap resiko yang terjadi
e. Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis)

19. Faktor resiko yang terkait farmakoterapi pasien yang berpotensi terjadi pada
pelayanan farmasi klinik adalah:
a. Toksisitas, rute dan teknik pemberian
b. Status sistem imun, status perkawinan
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial
d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili
e. Tingkat keparahan penyakit pasien

20. Faktor resiko yang terkait karakteristik penyakit pasien yang berpotensi terjadi pada
pelayanan farmasi klinik adalah:
a. Tingkat keparahan penyakit pasien
b. Status sistem imun, status perkawinan
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial
d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili
e. Toksisitas, rute dan teknik pemberian

21. Apabila jasa pelayanan yang diterima pelanggan apotek sangat rendah daripada yang
diharapkan (P<E) maka kualitas jasa tersebut akan dipersepsikan pelanggan:
a. Sangat tidak puas
b. Tidak puas
c. Cukup puas
d. Puas
e. Sangat puas

22. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan pola penyakit agar mendukung
perencanaan pengadaan barang/sediaan farmasi maka segmentasi tersebut termasuk:
a. Geografis
b. Demofrafis
c. Psikografi
d. Gaya hidup
e. Azas manfaat

23. Manajemen resiko merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menurunkan resiko
terjadinya kecelakaan pada pasien/keluarga pasien, dan tenaga kesehatan serta resiko
terjadinya kehilangan di organisasi. Urutan tahapan aktivitas dalam manajemen resiko
adalah:
a. Identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian resiko
b. Identifikasi, pengendalian, analisis, dan evaluasi resiko
c. Analisis, identifikasi, evaluasi, dan pengendalian resiko
d. Analisis, evaluasi, identifikasi, dan pengendalian resiko
e. Pengendalian, identifikasi, analisis, dan evaluasi resiko

24. Cara yang kurang tepat dalam mencegah medication error adalah:
a. Pembekalan pengetahuan, continuing education, selalu update
b. Komunikasi yang baik antara dokter, apoteker, dan perawat
c. Melakukan KIE kepada pasien
d. Menghubungi pasien, menggali informasi tentang obatnya
e. Membuat kebijakan, standar prosedur operasional, dan melakukan evaluasi

25. Nilai di mata pelanggan adalah sesuatu yang mencerminkan manfaat dan biaya
berwujud serta tak berwujud, yaitu terdiri dari “3 kombinasi serangkai”:
a. Harga, manfaat, dan biaya
b. Kualitas, servise, dan biaya
c. Needs & wants
d. Segemntasi, target pasar, dan positioning
e. Manfaat fungsional dan emosional

26. Saudara sedang memberikan konseling tentang penggunaan Parasetamol sirup untuk
pasien anak 6 tahun kepada ibunya, 35 tahun. Konseling dalam marketing disebut
sebagai proses:
a. Menciptakan keinginan dan kebutuhan
b. Mengkomunikasikan nilai kepada pelanggan
c. Menghantarkan nilai
d. Membina hubungan dengan pelanggan
e. Memuaskan pelanggan

27. E-farmasi merupakan layanan kefarmasian secara elektronik. Hal tersebut merupakan
salah satu:
a. Implementasi industri 4.0 di sektor kesehatan
b. Proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan
c. Pharmacy bar-code labelling
d. Strategi menghadapi industry 4.0
e. Serangkaian kegiatan PSEF

28. Apoteker menghubungi dokter penulis resep lewat telepon untuk memberi solusi atas
masalah terkait obat, tapi apoteker beranggapan bahwa hal tersebut hanya sebagai
SPO yang harus dipatuhi. Ruang lingkup marketing manakah dibawah ini yang sesuai
kasus tersebut diatas:
a. Relationship
b. Transactional
c. Traditional
d. Profesional
e. Costumer satisfaction

29. Sediaan obat khususnya golongan obat bebas dan bebas terbatas, masih banyak dalam
bentuk polifarmasi (mengandung 4 sampai 6 bahan aktif) dipasarkan di Indonesia,
kecuali:
a. Sirup obat batuk
b. Sirup obat flu
c. Tablet obat flu
d. Tablet multivitamin dan mineral
e. Tablet ibuprofen 400 mg

30. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan ginkgo biloba sehingga harus dihindari
penggunaannya secara bersamaan, adalah:
a. Vitamin C
b. Tocoferol
c. Riboflavin
d. Pyridoksin
e. Atorvastatin

31. Terdapat beberapa tipe kesalahan dalam medication error: yang bukan termasuk
dalam tipe kesalahan tersebut adalah:
a. Kesalahan resep
b. Kesalahan pemberian obat
c. Kesalahan cara penggunaan obat
d. Kelalaian pemberian informasi
e. Kesalahan pemberian harga obat

32. Medication error terbagi menjadi beberapa kategori, penjelasan mengenai kategori
yang tidak tepat adalah:
a. Kategori A: keadaan atau kejadian yang berpotensi menyebabkan terjadinya error
b. Kategori B: error terjadi, tetapi obat belum sampai ke pasien
c. Kategori C: error terjadi, obat sudah sampai ke pasien, tetapi tidak menimbulkan
resiko
d. Kategori D: error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap pasien,
tetapi tidak menimbulkan resiko pada pasien
e. Kategori E: error terjadi dan nyaris menimbulkan kematian

33. Setiap kegiatan apoteker selalu berhubungan dengan pemasaran, salah satu contohnya
adalah:
a. Dispensing obat yang diresepkan
b. Identifikasi masalah terkait obat
c. Membuat laporan narkotika
d. Memusnahkan obat kadaluarsa
e. Menyimpan narkotika pada lemari khusus

34. Manajemen risiko merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menurunkan risiko
terjadinya kecelakaan pada pasien/keluarga pasien, dan tenaga kesehatan serta risiko
terjadinya kehilangan di organisasi. Urutan tahapan aktivitas dalam manajemen
risiko adalah : *
a. Identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian risik
b. Identifikasi, pengendalian, analisis, dan evaluasi risiko
c. Analisis, identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko
d. Analisis, evaluasi, identifikasi, dan pengendalian risiko
e. Pengendalian, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko

35. Asam Mefenamat kapsul adalah obat keras yang boleh diserahkan tanpa resep
dokter oleh Apoteker, dengan batasan jumlah maksimal yang dapat diberikan sesuai
DOWA adalah : *
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
e. 30

36. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin,
pendidikan dan pendapatan maka Segmentasi tersebut termasuk : *
a. Geografis
b. Demografis
c. Psikografi
d. Gaya hidup
e. Azas manfaat

37. Terdapat beberapa tipe kesalahan dalam medication error: yang bukan termasuk
dalam tipe kesalahan tersebut adalah : *
a. Kesalahan resep
b. Kesalahan pemberian obat
c. Kesalahan cara penggunaan obat
d. Kelalaian pemberian informasi
e. Kesalahan pemberian harga obat

38. Siapa yang menciptakan kebutuhan? Pemasar/Marketer menciptakan kebutuhan atau


Pemasar/Marketer membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan ? *
a. Kebutuhan yang mendahului Pemasar
b. Pemasar yang menciptakan kebutuhan
c. Pemasar yang menciptakan keinginan
d. Pasar yang membutuhkan
e. Pemasar tidak mempengaruhi keinginan masyarakat

39. Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang memerlukan Obat non
Resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan : *
a. Obat Bebas atau Bebas Terbatas
b. Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas atau DOWA
c. Obat Bebas
d. Obat Bebas Terbatas
e. DOWA

40. Medication error terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia atau lemahnya
sistem yang ada dalam setiap langkah penyiapan obat; yang bukan termasuk dalam
sistem keselamatan pelayanan farmasi adalah : *
a. Sistem pemilihan obat
b. Sistem penagihan obat
c. Sistem penyimpanan obat
d. Sistem dispensing obat
e. Sistem monitoring penggunaan obat

41. Menurut data RISKESDAS maupun SUSPENAS perilaku swamedikasi di Indonesia


masih cukup besar, dimana : *
a. 44 % orang sakit di Indonesia
b. 65,2% dari 294.959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi
c. 61,05% melakukan swamedikasi / pengobatan diri sendiri akibat keluhan
kesehatan yang dialami
d. 16% Keluhan penyakit dianggap ringan
e. 6% menganggap obat bebas dan bebas terbatas lebih murah

42. Salah satu alasan memilih pengobatan sendiri/swamedikasi adalah: *


a. Obat bebas dan bebas terbatas lebih mudah didapat
b. menambah kunjungan ke dokter
c. merasa belum perlu konsultasi ke dokter
d. perlu tambahan waktu untuk konsultasi dengan apoteker
e. persepsi masyarakat tentang Kesehatan

43. Apoteker harus mampu mengkomunikasikan jasa layanan kefarmasian yang dapat
diterima dibenak pasien, merupakan salah satu unsur bauran pasar : *
a. Promotion
b. Place
c. Product
d. Positioning
e. Price

44. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan pola penyakit agar
mendukung perencanaan pengadaan barang/sediaan farmasi maka Segmentasi
tersebut termasuk : *
a. Geografis
b. Demografis
c. Psikografi
d. Gaya hidup
e. Azas manfaat

45. Setiap kegiatan apoteker selalu berhubungan dengan pemasaran, salah satu
contohnya adalah: *
a. Dispensing obat yang diresepkan
b. Identifikasi Masalah Terkait Obat
c. Membuat Laporan Narkotika
d. Memusnahkan obat kadaluarsa
e. Menyimpan narkotika pada lemari khusus

46. Saudara sedang memberikan konseling tentang penggunaan Parasetamol sirup untuk
pasien anak 6 tahun kepada ibunya, 35 tahun. Konseling dalam marketing disebut
sebagai proses : *
a. Menciptakan keinginan dan kebutuhan
b. Mengkomunikasikan nilai kepada pelanggan
c. Menghantarkan nilai (slide 13, pertemuan 11)
d. Membina hubungan dengan pelanggan
e. Memuaskan pelanggan

47. Mc.Carthy mengklasifikasikan alat-alat pemasaran sebagai sarana bauran pemasaran


(Marketing Mix) yang disebut Empat P (4 P) yaitu : *
a. Price, Product, Positioning, Process Management
b. Product, Price, Place, Promotion
c. Product, Place, Promotion, Positioning
d. Place, Promotion, Product, Process Management
e. Promotion, Place, Positioning, Process Management

48. Seorang wanita, usia 35 tahun datang ke apotek dan bertemu apoteker untuk
mendapatkan obat penurun Panas untuk anaknya yang berusia 8 tahun. Obat apakah
yang direkomendasikan Apoteker? *
a. Parasetamol 500 mg tablet
b. Parasetamol drop
c. Parasetamol syrup 120 mg/5 ml
d. Parasetamol suppositoria
e. Parasetamol 650 mg tablet

49. Konsumen membeli produk tidak hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja, tetapi
dari segi pelayanan, yang mencakup tahap ……………. dan ……………. juga akan
sangat dipertimbangkan. *
a. Manfaat dan biaya
b. Kebutuhan dan keinginan
c. Mutu dan harga
d. Sebelum dan pasca transaksi
e. Penetapan harga dan pemilihan
50. Yang dimaksud dengan istilah kejadian sentinel pada patient safety adalah : *
a. Reaksi obat yang tidak diharapkan
b. KTD selama proses terapi, namun cedera serius tidak terjadi
c. KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
d. Adverse drug reaction (ADR)
e. Efek samping obat (ESO)

51. Medication error terbagi menjadi beberapa kategori, penjelasan mengenai kategori
yang tidak tepat adalah : *
a. Kategori A: keadaan atau kejadian yang berpotensi menyebabkan terjadinya error.
b. Kategori B: error terjadi, tetapi obat belum sampai ke pasien.
c. Kategori C: error terjadi, obat sudah sampai ke pasien, tetapi tidak menimbulkan
risiko.
d. Kategori D: error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap
pasien, tetapi tidak menimbulkan risiko pada pasien.
e. Kategori E: error terjadi dan nyaris menimbulkan kematian.

52. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan ginkgo biloba sehingga harus dihindari
penggunaannya secara bersamaan, adalah : *
a. Vitamin C
b. Tocoferol
c. Riboflavin
d. Pyridoksin
e. Atorvastatin

53. Apabila jasa pelayanan yang diterima pelanggan apotek sangat rendah daripada
yang diharapkan (P<E) maka kualitas jasa tersebut akan dipersepsikan pelanggan : *
a. sangat tidak puas
b. tidak puas
c. cukup puas
d. puas
e. sangat puas

54. Apoteker menghubungi dokter penulis resep lewat telepon untuk memberi solusi
atas Masalah Terkait Obat, tapi Apoteker beranggapan bahwa hal tsb hanya sebagai
SPO yang harus dipatuhi. Ruang Lingkup Marketing manakah di bawah ini yang
sesuai kasus tersebut di atas: *
a. Relationship
b. Transactional
c. Traditional
d. Profesional
e. Customer satisfaction
55. E-Farmasi merupakan pelayanan kefarmasian secara elektronik. Hal tersebut
merupakan salah satu : *
a. implementasi industri 4.0 di sektor Kesehatan
b. proyeksi kebutuhan tenaga Kesehatan
c. pharmacy bar-code labelling
d. strategi menghadapi industry 4.0
e. serangkaian kegiatan PSEF

56. Elemen kunci dalam pemasaran adalah : *


a. kualitas jasa, manfaat fungsional, manfaat emosional dan harga
b. orang (people), Nilai (value), Needs & Wants dan Pertukaran (Exchange)
c. menciptakan, mengkomunikasikan nilai pelanggan\
d. menghantarkan nilai dan memuaskan pelanggan
e. kualitas, service dan price

57. Nilai di mata pelanggan adalah sesuatu yang mencerminkan manfaat dan biaya
berwujud serta tak berwujud, yang terdiri dari “3 kombinasi serangkai” : *
a. harga, manfaat dan biaya
b. kualitas, service dan harga
c. Needs & Wants
d. Segmentasi, Target Pasar dan Positioning
e. Manfaat Fungsional dan Emosional

58. Faktor risiko yang terkait karakteristik penyakit pasien yang berpotensi terjadi
pada pelayanan farmasi klinik adalah : * (slide bu pudji pertemuan 14, slide 24)
a. Tingkat keparahan penyakit pasien
b. Status sistem imun, status perkawinan
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi social
d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili
e. Toksisitas, rute dan teknik pemberian

59. Analisa risiko dapat dilakukan secara : *


a. Kualitatif
b. Kuantitatif
c. Komprehensif
d. Kualitatif dan kuantitatif
e. Kumulatif
60. Metode komunikasi yang efektif bagi Apoteker untuk respon terhadap gejala yang
dikeluhkan dalam pelayanan swamedikasi adalah : *
a. ENCORE
b. WWHAM
c. Three Prime Questions
d. Open ended Questions
e. Verifikasi

61. Agar manfaat besar dan risiko kecil, maka sebelum dan selama penggunaan obat
perlu dilakukan : *
a. Ketersediaan obat
b. Pengkajian resep
c. Pengkajian farmakoterapi
d. Penghitungan harga
e. Pemberian etiket

62. Pada tahapan identifikasi risiko, risiko dapat diidentifikasi dari berbagai sumber.
Sumber yang kurang tepat untuk identifikasi adalah : *
a. Laporan medication error
b. Data hasil audit dan survey
c. Data hasil FMEA
d. Laporan demografi pasien
e. Data hasil RCA

63. Dalam melakukan evaluasi risiko, salah satu yang dilakukan adalah : *
a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Memberikan paparan secara statistik berdasar data
c. Memberikan deskripsi dari risiko yang terjadi
d. Melakukan analisa terhadap risiko yang terjadi
e. Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis)

64. Faktor risiko yang terkait farmakoterapi pasien yang berpotensi terjadi pada
pelayanan farmasi klinik adalah : 
a. Toksisitas, rute dan teknik pemberian
b. Status sistim imun, status perkawinan
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi social
d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili
e. Tingkat keparahan penyakit pasien
65. Sediaan obat khususnya Golongan Obat bebas dan Bebas Terbatas, masih banyak
dalam bentuk polifarmasi (mengandung 4 sampai 6 bahan aktif) dipasarkan di
Indonesia, kecuali : *
a. Sirup obat batuk
b. Sirup obat flu
c. Tablet obat flu
d. Tablet Multivitamin dan mineral
e. Tablet Ibuprofen 400 mg

66. Cara yang kurang tepat dalam mencegah medication error adalah : *
a. Pembekalan pengetahuan, continuing education, selalu update
b. Komunikasi yang baik antara dokter, apoteker dan perawat
c. Melaksanakan KIE kepada pasien
d. Menghubungi pasien, menggali informasi tentang obatnya
e. Membuat kebijakan, standar prosedur operasional, dan melakukan evaluasi

67. Salah satu hal yang dilakukan dalam pengendalian risiko adalah : *(slide bu pudji
pertemuan 14, slide 36)
a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Membandingkan risiko yang telah dianalisa dengan kebijakan pimpinan
c. Melakukan pengukuran berdasar target yang telah disepakati
d. Melakukan analisa terhadap risiko yang terjadi
e. Mengimplementasikan rencana Tindakan

68. Faktor risiko yang terkait karakteristik kondisi klinik pasien yang berpotensi
terjadi pada pelayanan farmasi klinik adalah : *
a. Tingkat keparahan penyakit pasien
b. Domisili pasien dan status perkawinan pasien
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, status sistem imun
d. Tingkat cedera akibat keparahan penyakit
e. Persepsi pasien terhadap tingkat keparahan penyakit

69. Salah satu ciri pendekatan “Helping Model” dalam konseling


a. Pasien Pasif
b. Kepercayaan berdasar citra profesi
c. Pasien bergantung kepada petugas
d. Hubungan seperti ayah-anak
e. Pasien Aktif

70. Konseling aktif adalah


a. Konseling atas inisiatif dokter
b. Konseling atas inisiatif perawat
c. Konseling atas inisiatif pasien
d. Konseling atas inisiatif apoteker
e. Konseling atas inisiatif keluarga pasien

71. Tujuan umum konseling obat


a. Menunjukkan perhatian serta kepedulian
b. Meminimalkan masalah terkait obat
c. Mengoptimalkan hasil terapi
d. Membantu pasien mengatur obat
e. Meningkatkan hubungan kepercayaan

72. Berikut langkah-langkah penggunaan salep mata :1) Cuci tangan terlebih dahulu
hingga bersih dengan air dan sabun2) Condongkan kepala sedikit ke belakang dan
tarik kelopak bawah mata dengan jari (telunjuk) yang akan diolesi obat hingga
membentuk kantung3) Buka penutup tube dan jangan menyentuh ujung tube dengan
tangan atau benda lainnya4) Kedipkan mata secara perlahan dan tutup mata selama 2-
3 menit. Bersihkan obat yang berlebih pada wajah dengan tisu5) Tutup kembali ujung
tube. Perhatian: Jangan menyentuh ujung penetes tube dengan tangan atau benda
lain6) Dengan satu tangan lainnya, pegang dan arahkan ujung tube sedekat mungkin
ke arah kantung kelopak mata bawah tanpa menyentuhnya. Kemudian, oleskankan
obat kira-kira 1 cm ke dalam kantung kelopak mata bawah tersebut7) Cuci tangan
dengan air dan sabun hingga bersih
A. 1-2-3-6-4-5-7
B. 1-2-3-4-5-6-7
C. 1-3-2-6-4-5-7
D. 1-2-6-3-4-5-7
E. 1-3-2-4-6-5-7

73. Berikut langkah-langkah penggunaan inhaler :1) Mencuci kedua tangan dengan air
dan sabun2) Membuka tutup inhaler dan pegang inhaler3) Memeriksa keutuhan
kemasan4) Miringkan kepala ke belakang dan keluarkan nafas secara perlahan5)
Mengocok inhaler sebelum digunakan (3 atau 4 kali)6) Menempatkan mouthpiece
antara mulut dan gigi7) Tekan inhaler sambil mengambil nafas secara perlahan (3-5
detik)8) Melepaskan mouthpiece dari mulut, tahan nafas selama 10 detik,
hembuskan9) Berkumur setelah menggunakan inhaler10) Mengelap penutup mulut
inhaler sehabis digunakan11) Mencuci kedua tangan dengan air dan sabun
A. 1-4-3-2-5-6-7-8-9-10-11
B. 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11
C. 1-3-5-2-4-6-7-8-9-10-11
D. 1-3-2-5-4-6-7-8-9-10-11
E. 1-4-3-2-6-5-7-8-9-10-11
74. Berikut langkah-langkah penggunaan tetes telinga :1) Mencuci kedua tangan dengan
air dan sabun2) Hangatkan obat tetes telinga dengan cara menggenggam di tangan3)
Bersihkan telinga dengan lap basah kemudian keringkan4) Periksa apakah pipet
penetes tidak tersumbat5) Jika bentuk sediaan berupa suspensi kocok dahulu sekitar
sepuluh detik6) Tarik obat dengan menggunakan pipet sesuai dosis yang dianjurkan7)
Miringkan telinga yang dikehendaki atau berbaringlah8) Jangan sentuhkan ujung
pipet dengan bagian telinga9) Teteskan jumlah obat yang dikehendaki dan goyang-
goyang telinga dengan perlahan untuk memasukkan obat yang diteteskan10) Tutup
telinga dengan kapas untuk beberapa saat11) Mencuci kedua tangan dengan air dan
sabunUrutan yang benar adalah :
a. 1-2-3-5-4-6-7-8-9-10-11
b. 1-3-2-4-5-6-7-8-9-10-11
c. 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11
d. 1-3-5-2-4-6-7-8-9-10-11
e. 1-3-2-5-4-6-7-8-9-10-11

75. Fentanil adalah salah satu analgetik narkotika yang dapat diberikan dalam bentuk
sediaan :
a. Salep mata
b. Tetes telinga
c. Spray hidung
d. Inhaler
e. Transdermal patch

76. Turbuhaler adalah salah satu sediaan yang umumnya diberikan pada pasien dengan
kondisi :
a. Konjungtivitis
b. Asma dan PPOK
c. Otitis media
d. Diabetes mellitus
e. Rhinitis

77. Pen insulin yang telah dibuka umumnya dapat digunakan sampai dengan :
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 6 bulan
d. 12 bulan
e. 18 bulan

78. Inhaler dengan spacer/holding chamber direkomendasikan khususnya untuk :


a. Semua pasien
b. Obat dalam bentuk serbuk
c. Pasien dewasa dan anak-anak Pasien dewasa dan
d. pasien yang menggunakan kortikosteroid
e. Pasien anak-anak dan pasien yang menggunakan kortikosteroid
79. Pemilihan obat dapat dilakukan dengan menggunakan metode VEN dan ABC.
Penggolongan metode Analisa VEN dan ABC berdasarkan pada …
a. Berdasarkan harga obat
b. Berdasarkan khasiat obat
c. Berdasarkan konsumsi obat
d. Berdasarkan harga dan khasiat obat
e. Berdasarkan epidemiologi penyakit
80. Pengkombinasian metode VEN dan ABC dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan
obat dari suatu instalasi Kesehatan, misalnya saja pengkombinasian vital-always,
nonessential-control, essensial-better, vital-control dan masih banyak lagi. Jika dilihat
dari macam-macam obat dibawah ini kelompok obat mana yang termasuk kedalam
vital-control?
a. Vitamin B kompleks
b. Caladine
c. Paracetamol
d. ISDN
e. Vitamin D
81. Salah satu produsen antipiretik yang berisi paracetamol membuat sediaan dalam
bentuk sirop untuk anak umur 2-12 tahun, drop atau tetes untuk anak 1-24 bulan,
untuk > 12 tahun ada sediaan tablet. Segmentasi pasar yang dilakukan berdasarkan :
a. Demografi
b. Psikografi
c. Geografis
d. Gaya hidup
e. Azaz manfaat
82. Salah satu BUMN farmasi di Indonesia mendistribusikan tiga juta dosis vaksin covid-
19 buatan Sinovac ke 34 provinsi di Indonesia pada minggu ke 3 januari 2021 untuk
persiapan pelaksanaan program vaksinasi tahap pertama, dan kegiatan ini merupakan
pilar marketing:
a. Menciptakan nilai
b. Mengkomunikasikan nilai
c. Menghantarkan nilai
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat
e. Memuaskan pelanggan
83. Manakah di bawah ini yang merupakan salah satu program yang perlu diperhatikan
dalam menangani keluhan pelanggan yaitu :
a. Memberikan layanan non empati kepada pelanggan
b. Membuka hotline gratis 24 jam serta formulir saran pelanggan
c. Mengacuhkan kekecewaan pelanggan karena sudah merupakan tanggungjawab
konsumen
d. Menghubungi pelanggan yang menyampaikan keluhan ,mendengarkan keluhan
dan minta maaf
e. Menghubungi pelanggan yang sedang marah-marah dan merespons dengan emosi
84. Salah satu faktor yang bukan merupakan risiko pada pengelolaan sedian farmasi
adalah:
a. Kesalahan pemesanan sediaan farmasi, dan alat kesehatan
b. Ketidaktepatan penyimpanan sediaan farmasi
c. Ketidaktepatan pengalokasian dana
d. Pemberian label sediaan farmasi yang tidak lengkap
e. Pendistribusian dengan sistem sesuai kebutuhan
85. Cara yang kurang tepat dalam mencegah medication error adalah
a. Pembekalan pengetahuan, continuing education, selalu update.
b. Komunikasi yang baik antara dokter, apoteker dan perawat.
c. Melaksanakan KIE kepada pasien.
d. Menghubungi pasien, menggali informasi tentang obatnya
e. Membuat kebijakan, standar prosedur operasional, dan melakukan evaluasi.
86. Agar manfaat besar dan risiko kecil, maka sebelum dan selama penggunaan obat perlu
dilakukan:
a. Ketersediaan obat
b. Pengkajian resep
c. Pengkajian farmakoterapi
d. Penghitungan harga
e. Pemberian etiket
87. Elemen kunci dalam pemasaran adalah :
a. kualitas jasa, manfaat fungsional,manfaat emosional dan harga
b. orang (people), Nilai (value), Needs & Wants dan Pertukaran (Exchange)
c. menciptakan,mengkomunikasikan nilai pelanggan
d. menghantarkan nilai dan memuaskan pelanggan
e. kualitas,service dan price
88. Marketing/pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk” tapi bagian
penting dari pemasaran bukan penjualan, penjualan adalah merupakan
a. puncak gunung es pemasaran
b. kewirausahaan
c. motivasi dari seorang pemasar
d. kegiatan salesman
e. transaksi jual beli
89. E-Farmasi merupakan pelayanan kefarmasian secara elektronik,dan merupakan salah
satu implementasi :
a. Industri 4.0 di sektor Kesehatan
b. Proyeksi kebutuhan tenaga Kesehatan
c. Pharmacy bar-code labelling
d. Strategi menghadapi industry 4.0
e. Serangkaian kegiatan PSEF
90. Terdapat beberapa tipe kesalahan dalam medication error: yang bukan
termasuk dalam tipe kesalahan tersebut adalah:
a. Kesalahan resep
b. Kesalahan pemberian obat
c. Kesalahan cara penggunaan obat
d. Kelalaian pemberian informasi
e. Kesalahan pemberian harga obat
91. Dalam melakukan evaluasi risiko, salah satu yang dilakukan adalah:
a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Memberikan paparan secara statistik berdasar data
c. Memberikan deskripsi dari risiko yang terjadi
d. Melakukan analisa terhadap risiko yang terjadi
e. Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis)
92. Berikut ini penyakit yang bukan merupakan upaya kategori self medication adalah
a. Batuk
b. Demam
c. Luka bakar
d. Kecemasan
e. Nyeri
100. Obat yang berinteraksi dengan sediaan yang mengandung ginkgo biloba sehingga
menyebabkan resiko perdarahan adalah :
a. Simvastatin
b. Metformin
c. Aspirin
d. Ketoconazole
e. Fluoxetine

101. Perencanaan obat emergency dan obat bebas terbatas di rumah sakit selama satu tahun
berjalan ada kelebihan stok item obat dan kekurangan life saving drugs. Metode apa yang
tepat agar tidak terjadi kekurangan obat dan kelebihan stok?
a. Analisis ABC
b. Analisis VEN
c. Analisis ABC dan VEN
d. Metode epidemiologi
e. Metode Konsumsi
102. Obat ranitidine 150 mg dengan indikasi antiulkus peptik dapat diberikan oleh apoteker
sesuai DOWA 3 kepada pasien maksimal sejumlah :
a. 5 tablet
b. 10 tablet
c. 15 tablet
d. 20 tablet
e. 25 tablet
103. Medication error terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia atau lemahnya sistem
yang ada dalam setiap langkah penyiapan obat; yang bukan termasuk dalam sistem
keselamatan pelayanan farmasi adalah
a. Sistem pemilihan obat.
b. Sistem penagihan obat
c. Sistem penyimpanan obat
d. Sistem dispensing obat
e. Sistem monitoring penggunaan obat
104. Berikut ini adalah dampak positif dari kegiatan swamedikasi :
a. Swamedikasi dapat dilakukan untuk setiap penyakit.
b. Menekan biaya dan waktu pengobatan
c. Dapat menutupi diagnosis penyakit serius
d. Potensi penggunaan obat yang salah (misused)
e. Potensi penyalahgunaan (abused).
105. Peran Apoteker dalam upaya pencegahan pandemik covid-19 dapat merekomendasikan
food supplement penambah daya tahan tubuh yang mengandung :
a. Ekstrak Echinacea
b. Esktrak Morinda citrifolia L.
c. Vitamin A
d. Vitamin E
e. Vitamin K
106. Pertanyaan mengenai “Obat apa yang sudah dikonsumsi oleh pasien” pada metode
WWHAM adalah pada tahap
a. Who
b. What
c. How long
d. Action
e. Medicine
107. Manajemen risiko merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menurunkan risiko
terjadinya kecelakaan pada pasien/keluarga pasien, dan tenaga kesehatan serta risiko
terjadinya kehilangan di organisasi. Urutan tahapan aktivitas dalam manajemen risiko adalah
a. Identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian risiko
b. Identifikasi, pengendalian, analisis, dan evaluasi risiko
c. Analisis, identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko
d. Analisis, evaluasi, identifikasi, dan pengendalian risiko
e. Pengendalian, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko
108. Seorang pasien mengeluhkan sakit perut dan gatal di bagian dubur karena sering
mengkonsumsi daging dan ikan mentah. Rekomendasi obat apa yang dapat diberikan oleh
Apoteker?
a. Antasida doen
b. Pirantel pamoat
c. Loperamide
d. Cetirizine
e. Domperidone
109. Manakah dibawah ini yang merupakan salah satu alat pemasaran yang telah digunakan
untuk membantu farmasis dalam mewujudkan pelayanan prima berorientasi kepada
konsumen atau pasien
a. memberikan pola tarif yang tepat berdasarkan satu resep obat
b. memberikan pelayanan konseling pengobatan ke pasien
c. pemesanan langsung melalui PBF secara formal
d. memberikan aspek legal terhadap obat OTC yang tanpa resep dokter
e. melakukan perencanaan pengadaan barang sesuai kebutuhan

110. Data yang perlu dikumpulkan dari Rekam Medis yang merupakan pola morbiditas
mencakup :
a. Komposisi demografi yg diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin untuk kelompok
umur.
b. Obat yang direncakan harus disesuaikan dengan standar pengobatan masing-masing
diagnosa di rumah sakit
c. Jenis penyakit per tahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada dan
d. frekuensi kejadian masing-masing penyakit untuk seluruh penyakit dan kelompok
umur.
e.Clinical pathway dan Panduan Praktik Klinis (PPK).

111. Berdasarkan hasil penelitian di Kota padang, kasus penderita TB paru terbesar
yaitu pada usia 45-64 tahun yaitu sebanyak 9100 penderita, namun jika dilihat dari
jumlah anggota populasi untuk tiap kelompok usia angka persentasi tertinggi
penderita ada pada kelompok usia lebih dari 65 tahun yaitu sebesar 21,77%. Pada
penelitian ini semua gender ikut serta, baik laki-laki dan perempuan. Penelitian
tersebut dilakukan pada tahun 2013 dimana pada tahun tersebut kasus tuberkulosis
paru semakin meningkat dari tiap bulannya. Berdasarkan hal tersebut, suatu fasilitas
di Kota Padangakan melakukan perencanaan dan pemilihan obat. Metode yang tepat
untuk kasus tersebut adalah...
A. Konsumsi
B. Pendapatan Daerah
C. Epidemiologi
D. Usia
E. Jenis Kelamin

112. Sebuah rumah sakit melakukan perencanaan pengadaan eritromisin gel.


Metode yang digunakan adalah dengan melakukan analisis dan berdasarkan
penggunaan periode sebelumnya. System pengadaan yang dilakukan yaitu…
a. Epidemiologi
b. Konsumsi
c. Analisis ABC
d. Analisis VEN
e. Kombinasi ABC dan VEN

113. Obat swamedikasi pada penggunaan jangka panjang yang dapat menyebabkan
hepatotoksik adalah :
a. Amoxicillin
b. Paracetamol
c. PPA
d. Cefadroksil
e. Simvastatin

114. Pertanyaan mengenai “gejala apa yang dirasakan oleh pasien” pada metode
WWHAM adalah pada tahap :
A. Who
B. What
C. How long
D. Action
E. Medicine

115. Menghitung kebutuhan jumlah obat dalam langkah-langkah perhitungan


kebutuhan dengan metode morbiditas dilakukan dengan cara :
a. Menghitung volume tempat penyimpanan obat terutama dalam keadaan pandemi atau
Kejadian Luar Biasa dikali jumlah kebutuhan obat dalam 1(satu) tahun, dengan
mempertimbangkan jenis penyakit yang sering terjadi setiap tahunnya.
b. Menghitung kebutuhan jumlah obat didasarkan pada data konsumsi obat periode
sebelumnya dalam 3 bulan terakhir, semester terakhir dan 1(satu) tahun sebelumnya
c. Menghitung jumlah kasus dikali jumlah obat sesuai pedoman pengobatan dasar (bila
belum ada Clinical pathway dan PPK), dengan mempertimbangkan faktor pola
penyakit, lead time dan buffer stock.
Menghitung kebutuhan obat dengan menggunakan perkiraan jumlah populasi yang
diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
1. Perhitungan kebutuhan setiap obat untuk tahun 2021 yang tepat adalah :
a. Oxaliplatin 100mg/vial ; 100
b. vial Leucovorin 50mg/vial : 15.600
c. vial Fluorouracil 500mg/vial : 2340
d. vial Fluorouracil 500mg/vial : 3120 vial

2. Perhitungan kebutuhan setiap obat untuk tiap kasus yang tepat adalah :
a. Oxaliplatin yang dibutuhkan adalah 7800 mg
b. Leucovorin yang dibutuhkan adalah 6000 mg
c. Fluorouracil yang dibutuhkan adalah untuk dosis minimal 19.500 mg
d. Flurouracil yang dibutuhkan 23.400 mg

3. Perhitungan kebutuhan setiap obat untuk tiap siklus yang tepat untuk kasus tersebut
adalah :
a. Oxaliplatin yang dibutuhkan adalah 130 mg
b. Oxaliplatin yang dibutuhkan adalah 169 mg
c. Leucovorin yang dibutuhkan adalah 1000 mg
d. Leucovorin yang dibutuhkan adalah 650 mg

4.

Anda mungkin juga menyukai