LAPORAN PKL
Oleh:
Chandra Sesar Agustinus Sipayung
175090407111028
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Oleh:
Chandra Sesar Agustinus Sipayung
175090407111028
Mengetahui,
Ketua Jurusan Matematika
Fakultas MIPA Universitas Brawijaya
iii
iv
PENERAPAN METODE CPM DAN PERT PADA PENJADWALAN
PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL LPG REFRIGERATED
JAWA TIMUR (Studi Kasus Double Wall Tank)
ABSTRAK
v
vi
KATA PENGANTAR
Penulis
vii
viii
DAFTAR ISI
ix
2.3.1 Masalah ................................................................................. 14
2.3.2 Ide Pemecahan Masalah......................................................... 15
2.4 Batasan Masalah .................................................................... 15
2.5 Tujuan Khusus ....................................................................... 16
2.6 Tinjauan Pustaka.................................................................... 16
2.6.1 Penjadwalan Proyek Konstruksi ............................................ 16
2.6.2 CPM (Critical Path Method) ................................................. 18
2.6.3 Jalur Kritis ............................................................................. 18
2.6.4 PERT (Program Evaluation and Review Technique) ............ 20
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 23
3.1 Kegiatan PKL ................................................................................ 23
3.2 Karakteristik Data .......................................................................... 23
3.3 Hasil dan Pembahasan ................................................................... 26
3.3.1 Diagram Network (AOA)....................................................... 26
3.3.2 Metode CPM ......................................................................... 27
3.3.2.1 Jadwal Aktivitas ................................................................ 27
3.3.2.2 Jalur Kritis ......................................................................... 28
3.3.3 Metode PERT ........................................................................ 28
3.3.4 Menghitung Variansi Proyek ................................................. 29
3.3.5 Menghitung Standar Deviasi.................................................. 29
3.3.6 Menghitung Deviasi Normal.................................................. 29
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 30
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 30
4.2 Saran.............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 31
LAMPIRAN ............................................................................................. 32
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Penjadwalan Kegiatan pada Double Wall Tank…...23
Tabel 3.2 Data Perhitungan Jadwal Aktivitas dan Jalur Kritis...…..26
Tabel 3.3 Data Perhitungan Waktu a,m,b, te dan Varians……...….27
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT.Wijaya Karya……………………………..32
Lampiran 2 Tabel Distribusi Normal Z………………………………………………33
Lampiran 3 Logbook Kegiatan PKL……………………………………………………34
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan sementara yang bertujuan untuk membangun sarana
maupun prasarana yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas,
dengan alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan untuk
mencapai tugas yang sasarannya telah digariskan secara jelas. Proyek
pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek
harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Berkaitan dengan masalah proyek ini maka keberhasilan pelaksanaan
sebuah proyek tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting
baik bagi pemilik proyek maupun kontraktor.
PKL adalah salah satu program yang ada di perguruan tinggi yang
dapat mempelajari hal diatas. Dengan melakukan PKL diharapkan
mahasiswa mendapatkan ilmu dan pengalaman di dunia kerja. PKL juga
memberikan manfaat lain, yaitu menumbuhkan dan meningkatkan sikap
profesionalitas yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja,
serta meningkatkan daya kreasi dan produktifitas kepada mahasiswa
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya. Pada kali ini penulis diberikan kesempatan untuk
melakukan PKL di PT. Wijaya Karya. PT. Wijaya Karya merupakan
salah satu perusahaan manufaktur milik Pemerintah Indonesia.
Perusahaan ini sedang melakukan proyek konstruksi untuk membangun
2
terminal LPG Refrigerated di Jawa Timur. Dalam melakukan PKL,
penulis ditempatkan di bagian konstruksi tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
adalah :
1. Menambah pengalaman dan wawasan mengenai bagaimana
kehidupan di dunia kerja sesuai bidang yang dilaksanakan.
2. Mengembangkan dan menerapkan teori – teori Ilmu Matematika
yang didapatkan selama perkuliahan.
1.3 Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Intansi
2.1.1 Sejarah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah
satu perusahaan konstruksi milik Pemerintah Indonesia. WIKA
didirikan berdasarkan UU no. 19 tahun 1960 junto PP. no. 64
tahun 1961 tentang Pendirian PN “Widjaja Karja” tanggal 29
Maret 1961. Berdasarkan PP ini juga, perusahaan konstruksi
milik Belanda yang bernama NV Technische Handel
Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah nasionalisasi
oleh Pemerintah Indonesia, dilebur ke dalam PN Widjaja
Karja.Pada tahun 1972, PN Widjaja Karja resmi diubah namanya
menjadi PT Wijaya Karya (Persero). Kantor pusat WIKA
beralamat di Jl. D.I Panjaitan Kav.9, Jakarta Timur 13340 dengan
lokasi kegiatan utama di seluruh Indonesia dan luar negeri.
7
3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi
Warga Usaha yang Baikdan Memelihara
Keberlanjutan Perusahaan
4. Ekspansi Strategis ke luar Negeri
5. Mengimplementasikan "Praktek-praktek" Sistem
ManajemenTerintegrasi.
8
1. Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu
mulai (awal proyek) dan waktu finish (akhir proyek)
sudah tertentu.
2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek
hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (pabrikasi).
3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda,
dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak,
menurun dan berhenti.
4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan,
tahapan perancangan dan pelaksanaan).
5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi
tenaga beragam pula.
6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat
proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang
berkaitan dengan bahan, alat, tenaga, dan metoda
pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus
memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
8. Mempunyai administrasi dan dokumentasi yang jelas.
Dalam pelaksaan proyek konstruksi juga memiliki berbagai macam
jenis Proyek Konstruksi,seperti :
1. Proyek Bangunan Perumahan atau Bangunan
Pemukiman (Residential Construction)
Adalah suatu proyek pembanguan perumahan atau
pemukiman berdasarkan pada tahapan pembangunan
yang serempak dengan penyediaan prasarana
9
penunjang. Jenis proyek bangunan perumahan atau
pemukiman ini sangat membutuhkan perencanaan yang
baik dan matang untuk infrastruktur yang ada dalam
lingkungan pemukiman tersebut seperti jalan, air bersih,
listrik dan lain sebagainya.
2. Konstruksi Bangunan Gedung (Building
Construction)
Adalah tipe proyek konstruksi yang paling banyak
dikerjakan. Tipe konstruksi bangunan ini menitik
beratkan pada pertimbangan konstruksi, teknologi
praktis, dan pertimbangan pada peraturan.
3. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Engineering
Construction)
Adalah proses penambahan infrastruktur pada suatu
lingkungan terbangun (built environment). Pemilik
proyek (owner) biasanya pemerintah, baik pada tingkat
nasional atau daerah. Pada proyek ini elemen desain,
finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi
pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih
bersifat non-profit dan mengutamakan pelayanan
masyarakat (public service). Contoh proyek ini adalah
proyek jalan raya, proyek rel kereta api, proyek
pembangkit listrik, proyek pembuatan bendungan,
jembatan dan lain sebagainya.
4. Proyek Konstruksi Industri (Industrial
Construction)
Adalah proyek yang membutuhkan spesifikasi dan
persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak,
industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan
sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya
membutuhkan ketelitian dan keahlian/teknologi yang
spesifik.
10
Proyek Konstruksi juga memiliki beberapa tahapan yaitu :
11
4. Tahap Pelaksanaan
Merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik
yang telah dirancang pada tahap design. Pada tahap ini,
setelah kontrak ditandatangani, SPK dikeluarkan, maka
pekerjaan pelaksanaan dilakukan. Pekerjaan
pelaksanaan mencangkup : rencana kerja, pembagian
waktu secara terperinci, rencana lapangan, organisasi
lapangan, pengadaan bahan, pengadaan dan mobilisasi
alat, pengadaan dan mobilissai tenaga, pekerjaan
persiapan dan pengukuran.
5. Tes Operasional
Merupakan pengujian terhadap fungsi masing-masing
bagian sehingga bangunan dapat dioperasikan.
6. Pemanfaatan dan Perawatan
13
2.3 Permasalahan
2.3.1 Masalah
Proyek konstruksi pada umumnya memiliki batas waktu
(deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan masalah proyek ini
maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek tepat pada waktunya
merupakan tujuan yang penting baik bagi pemilik proyek maupun
kontraktor. Perubahan kondisi yang begitu cepat menuntut setiap
pimpinan atau pemilik proyek maupun kontraktor yang terlibat dalam
proyek untuk dapat mengantisipasi keadaan, serta menyusun bentuk
tindakan yang diperlukan.
Penjadwalan yang baik juga menentukan bagaimana kinerja para
pekerja untuk bisa menyelesaikan proyek konstruksi sesuai perjanjian.
Pembuatan penjadwalan bergantung pada banyak hal, seperti jumlah
pekerja, permintaan pemilik proyek, cuaca dan keadaan tertentu yang
tidak bisa ditebak. Terkadang cuaca dan keadaan tertentu yang paling
sering menghambat pekerjaan dan mengharuskan untuk melakukan
penjadwalan ulang agar selesainya proyek konstruksi tidak melebih
batas.
Proyek konstruksi pembangunan terminal LPG Refrigerated
telah dimulai dari tahun 2019. Baik perencanaan, pembentukan struktur
pekerja proyek, penjadwalan rencana pekerjaan proyek, pencarian
pekerja lapangan, penyesuaian tempat kerja, pembangunan kantor
sementara dan pembelian alat bahan. Di tahun 2020, datangnya
pandemic COVID-19 menjadikan penjadwalan yang telah dibuat di
awal harus diubah di pertengahan. Proyek tersebut sempat berhenti 3-4
14
bulan dalam pengerjaannya. Oleh karena itu, ketika sudah
diperbolehkan untuk memulai pekerjaan kembali ada beberapa
perubahan terutama di penjadwalan dan perkiraan waktu hingga proyek
terminal LPG Refrigerated ini selesai. Pemanfaatan pekerja lapang juga
dibutuhkan untuk mempercepat pekerjaan proyek.
2.3.2 Ide Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, akan dilakukan analisis lebih
lanjut dan perhitungan dengan bantuan matematika. Permasalahan
penjadwalan biasanya menggunakan metode CPM dan PERT. Metode
PERT dan CPM adalah metode yang dapat digunakan untuk membuat
perencanaan, jadwal, dan proses pengendalian suatu proyek. Untuk
dapat menerapkan kedua metode ini, perlu ditetapkan terlebih dahulu
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proyek dan
menyusunnya dalam bentuk jaringan. Jaringan menunjukan saling
hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain. Walaupun prinsip
penyusunan jaringan pada kedua metode adalah sama, namun terdapat
perbedaan mendasar antara kedua metode ini. Perbedaan ini terletak
pada konsep biaya yang dikandung CPM yang tidak ada di dalam
metode PERT.
2.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada
proyek pembangunan terminal LPG Refrigerated Jawa Timur adalah :
1. Data proyek yang digunakan diambil pada proyek
pembangunan terminal LPG Refrigerated Jawa Timur
2. Metode Penjadwalan yang digunakan yaitu CPM dan PERT
15
3. Waktu dibatasi mulai dari persiapan proyek hingga
pembangunan proyek selesai
2.5 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah:
1. Mengetahui bentuk diagram network dan jalur kritis proyek
pembangunan terminal LPG Refrigerated Jawa Timur pada
Double Wall Tank
2. Menentukan durasi optimal dan perkiraan waktu pengerjaan
proyek pembangunan terminal LPG Refrigerated Jawa Timur
pada Double Wall Tank
2.6 Tinjauan Pustaka
2.6.1 Penjadwalan Proyek Konstruksi
Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk
menentukan kapan dan di mana setiap operasi sebagai bagian
dari pekerjaan secara keseluruhan harus dilakukan pada
sumber daya yang terbatas. Menurut Husen (2011), penjadwalan
adalah suatu pengalokasian waktu yang ada dalam
menjalankan pekerjaannya masing-masing dalam hal
mencapai tujuan hasil yang optimal dengan
mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Secara umum
Penjadwalan (Scheduling) atau membuat Jadwal adalah salah
satu kegiatan yang penting dalam proses produksi ataupun
pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan digunakan sebagai dasar
untuk mengalokasikan sumber daya dan peralatan, merencanakan
sumber daya manusia yang akan digunakan, pembelian material
16
dan merencanakan proses pekerjaan. Penjadwalan yang baik akan
memberikan dampak yang positif terhadap kelancaran sebuah
proyek serta meminimalkan waktu dan biaya dalam
pengerjaannya.
Secara umum, proyek konstruksi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan sementara yang bertujuan untuk membangun
sarana maupun prasarana yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu dan
dimaksudkan untuk mencapai tugas yang sasarannya telah
digariskan secara jelas. Dalam proyek konstruksi juga dibutuhan
manajemen proyek untuk penjadwalan agar lebih efisien dan
efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. Penjadwalan juga dapat
menentukan jumlah sumber daya, pekerja, biaya yang dibutuhkan
agar proyek dapat terselesaikan dengan mutu yang diharapkan.
Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi
merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta
kerangka waktu tertentu, di mana setiap aktivitas harus
dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang
ekonomis. Sedangkan perencanaan adalah suatu proses yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk
menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya.
Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai
alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan (Imam
Soeharto, 1997).
17
2.6.2 CPM (Critical Path Method)
Critical Path Method adalah salah satu metode analisis yang
berbasis algoritma yang digunakan untuk penjadwalan
serangkaian proses kegiatan. Hal ini penting karena CPM
merupakan alat penting untuk manajemen proyek yang efektif.
Critical Path Method (CPM) merupakan metode untuk
mentranlasikan atau menerjemahkan kebutuhan proyek ke dalam
sistem matematik dengan memperhatikan tahapan umum yang
rutin diaplikasikan antara lain : perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian/monitoring. CPM merupakan sistem yang paling
banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang
memakai prinsip pembentukan jaringan. Metode ini berkembang
pada tahun 1957 pada Du Pond De Numours & Co dan
Rimington Rand Univac. Di dalam CPM, jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek
dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan
antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek.
2.6.3 Jalur Kritis
Dalam metode CPM dikenal dengan adanya jalur kritis.
Jalur Kritis adalah sebuah rangkaian aktivitas-aktivitas dari
sebuah proyek yang tidak bisa ditunda waktu pelaksanaannya
dan menunjukan hubungan yang saling berkaitan satudengan
yang lain. Suatu proyek bisa menghasilkan lebih dari satu
jalur kritis. Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis,
dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir
18
proyek (Soeharto,1999). Jalur kritis juga dapat menentukan
durasi dari suatu proyek.
Semakin banyak jalur kritis dalam suatu proyek, maka
akan semakin banyak aktivitas yang harus diawasi secara
intensif. Jalur kritis yang mempunyai akumulasi durasi waktu
yang paling lama akan digunakan sebagai estimasi waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dannyanti (2010)
menjelaskan bahwa dalam dalam melakukananalisis jalur
kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas forward pass
dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward pass,
LS dan LF ditentukan selama backward pass. ES (Earliest
Start) adalah waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai.
LS(Latest Start) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat
dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian
keseluruhan proyek. LF (Latest Finish) adalah waktu terakhir
suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaiankeseluruhan proyek.
ES = Max {EF semua pendahulu langsung}
EF = ES + Waktu kegiatan
LF = Min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung
mengikutinya}
LS = LF –Waktu kegiatan
Setelah waktu terdahulu dan waktu terakhir dari semua
kegiatandihitung, kemudian jumlah waktu slack (slack time)
dapat ditentukan. Slack adalah waktu yang dimiliki oleh
19
sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan
keterlambatan proyek keseluruhan (Heizer dan Render, 2006).
Slack = LS –ES atau Slack = LF –EF
2.6.4 PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Menurut Levin (1972), teknik PERT adalah suatu
metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi
adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta
mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara
menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Metode
PERT tidak hanya memungkinkan pengguna untuk menghitung
durasi proyek yang paling mungkin terjadi, namun juga
memungkinkan pengguna untuk menghitung kemungkinan
(probabilitas) proyek, atau sebagian proyek yang akan
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Metode PERT memberikan perkiraan waktu dengan
menggunakan tiga angka estimasi untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yaitu OptimisticTime, Most Likely Time, dan
Pessimistic Time. PERT juga memperkenalkan parameter lain
yang mencoba mengukur ketidakpastian secara kuantitatif
seperti deviasi standar dan varians.
Jelasnya, tujuan dari penggunaan tiga angka estimasi
adalah untuk memberikan rentang waktu yang paling lebar
dalam melakukan estimasi rentang waktu kegiatan. Ketiga
estimasi tersebut adalah sebagai berikut:
20
1. Optimistic Time (a)
Kurun waktu optimistik adalah durasi yang
tercepat untuk menyelesaikan suatu kegiatan jika
segala sesuatunya berjalan dengan baik. Durasi
yang digunakan hanya sekali dalam seratuskali
kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama.
2. Most Likely Time (m)
Kurun waktu paling mungkin atau realistik
adalah durasi yang paling sering terjadi
dibanding dengan yang lain bila kegiatan
dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang
hampir sama.
3. Pessimistic Time (b)
Kurun waktu pesimistik adalah durasi yang
paling lama untuk menyelesaikan kegiatan, bila
segala sesuatunya serba tidak baik. Durasi disini
dilampaui hanya sekali dalam seratus kali, bila
kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama
Kemudian diasumsikan pendekatan dari durasi rata-rata yang
disebut expected return(te) dengan rumus sebagai berikut :
𝑎+4𝑚+𝑏
𝑇𝑒 =
6
21
1
1. Deviasi standar kegiatan : 𝑆 = (𝑏 − 𝑎)
6
𝑏−𝑎 2
2. Variansi Proyek : 𝑉(𝑡𝑒) = 𝑆 2 = [ ]
6
22
BAB III
23
Tabel 3.1 Data Penjadwalan Kegiatan pada Double Wall Tank
Jenis Kegiatan Kode Kegiatan Durasi
Kegiatan Sebelumnya (Minggu)
Persiapan Pekerjaan A - 36
Sipil
Persiapan Pekerjaan B A 26
Listrik
Persiapan Pekerjaan C B 20
Instrument
Pekerja Konstruksi
Pondasi Double Wall D C 20
Tank T-201
Pondasi Double Wall E C 10
Tank T-301
Ereksi Double Wall F D 66
Tank T-201
Ereksi Double Wall G E 66
Tank T-301
Hydrotest Double H F 4
Wall Tank T-201
Hydrotest Double I G 4
Wall Tank T-301
Tank Accessories J H,I 22
Double Wall Tank
24
Painting Double K J 6
Wall Tank
Tank Insulation L K 3
Purging dan M L 3
Finishing
25
Hasil dan Pembahasan
3.3.1 Diagram Network (AOA)
102 168
102 168
F
5 7
0 36 62 82 172 194 200 203 206
66
0 36 62 82 172 194 200 203 206
20 4
D H
A B C J K L M
2 3 4 9 10 11 12 13
1
36 26 20 E 10 22 6 3 3
4
66 I
6 8
G
92 158
102 168
26
3.3.2 Metode CPM
3.3.2.1 Jadwal Aktivitas
Tabel 3.2 Data Perhitungan Jadwal Aktivitas dan Jalur Kritis
B 26 36 62 36 62 0 Ya
C 20 62 82 62 82 0 Ya
D 20 82 102 82 102 0 Ya
E 10 82 92 92 102 10 Tidak
27
3.3.2.2 Jalur Kritis
Jalur Kegiatan pada kegiatan proyek kali ini terdapat 2 yaitu :
1. A-B-C-D-F-H-J-K-L-M dengan total waktu 206 minggu
2. A-B-C-E-G-I-J-K-L-M dengan total waktu 196 minggu
Dan Jalur Kritis pada proyek kali ini adalah A-B-C-D-F-H-J-K-
L-M dengan total 206 minggu
A 32 36 40 36 1,78
B 22 26 30 26 1,78
C 18 20 22 20 0,44
D 18 20 24 20,33 1
E 10 10 14 10,67 0,44
F 62 66 70 66 1,78
G 62 66 70 66 1,78
H 3 4 5 4 0,11
I 3 4 5 4 0,11
J 20 22 24 22 0,44
K 5 6 8 6,17 0,25
L 3 3 4 3,17 0,28
M 3 3 4 3,17 0,28
28
3.3.4 Menghitung Variansi Penyelesain Waktu Proyek
𝑆 2 = Variansi = ∑(Variansi Kegiatan Jalur Kritis)
𝑆 2 = (Varians A+Varians B+ Varians C+ Varians D+ Varians F+
Varians H+ Varians J+ Varians K + Varians L+ Varians M)
= (1,78 + 1,78 + 0,44 + 1 + 1,78 + 0,11 + 0,44 + 0,25 + 0,28 +
0,28)
= 8,14
= √8,14
= 2,85 minggu
29
BAB IV
30
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,R.W. dan J.Shadiq. 2019. Penjadwalan proyek knowledge manajemen
system (KMS) UMKM Kota Bekasi dengan metode PERT dan
CPM. Bina Insani ICT Journal. 6:195-204.
Awaluddin. 2017. Optimasi penjadwalan proyek pembangunan jalan dengan
metode PERT dan CPM. Skripsi. Universitas Sumatera Utara:
Medan.
Dannyanti, E. 2010. Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode PERT
dan CPM. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Husen A. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Levin, I. Richard, A. Charles. 1972. Perentjanaan dan Pengawasan dengan
PERT dan CPM. Bhratara. Jakarta
Raharja,I. 2014. Analisa Penjadwalan Proyek dengan Metode PERT Di P.T
Hasana Damai Putra Yogyakarta pada Proyek Perumahan Tirta Sani.
Jurnal Benteng. 2:1.
PT.Wijaya Karya. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020, dari situs
https://www.wika.co.id/id/
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai
Operasional. Jakarta : Erlangga.
Saputra, V. dan O. Gondokusumo. 2018. Optimasi Penjadwalan Proyek
Repetitif dengan Metode LINEAR PROGRAMMING. Jurnal
Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan. 2:50-58.
Yusdiana,E.W. dan I. Satyawisudarini. 2018. Penerapan Metode PERT Dan
CPM Dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Paving Untuk
Mencapai Efektivitas Waktu Penyelesaian Proyek. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis (Almana).2:3.
31
LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT.Wijaya Karya
32
Lampiran 2 Tabel Distribusi Normal Z
33
Lampiran 3 Log Book Kegiatan PKL
34
35
36