Anda di halaman 1dari 2

Membedakan Aspek Penting Dalam Pendidikan Moral Dan Indoktrinasi

Pengertian moral adalah ajaran baik buruk suatu perbuatan, kelakuan, akhlak, kewajiban dan
sebagainya. Moral berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membedakan antara perbuatan yang
benar dan yang salah. Oleh karena itu, di dalam pendidikan karakter terdapat aspek utama yang bahkan
menjadi unsur utama dari keberadaan pendidikan karakter yaitu pendidikan moral atau moralitas itu
sendiri.

Sedangkan, Indoktrinasi adalah sebuah proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk
menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu

Perbedaan pendidikan moral dan indoktrinasi:


- Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar
atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup pengertian tentang baik-buruknya perbuatan manusia.

Pada hakikatnya, nilai-nilai moral atau nilai baik-buruk, positif-negatif, pantas-tak pantas dan sejenisnya
adalah bersumber dari ajaran agama. Prinsip ajaran agama adalah untuk mengatur kehidupan manusia.
Jenis ajaran moral dapat mencakup masalah, yang boleh dikatakan tak terbatas. Ia dapat mencakup
seluruh persoalan kehidupan, seluruh persoalan yang menyangkut harkat dan martabat manusia.

- Nilai indoktrinasi yaitu Pendidikan nilai dalam bentuk indokrinatif biasanya tampil dalam bentuk
penanaman nilai-nilai moral.Strategi Pendidikan Nilai dengan Indoktrinasi nilai-nilai dasar saat ini sangat
tepat digunakan dalam pelaksanaan pendidikan nilai di Indonesia, karena sesuai kepada nilai-nilai
agama, nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan falsafah Pancasila. Meskipun sebenarnya strategi
indoktrinasi ini merupakan pendekatan tradisional. Akan tetapi supaya nilai-nilai moral dasar itu tetap
tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang sehingga eksistensi manusia sebagai makhluk moral tidak
tereduksi dengan hilangnya nilai-nilai dasar dalam dirinya. maka,Metode Indoktrinasi nilai-nilai dasar
tersebut bisa dilakukan dengan metode pembiasaan, keteladanan, hukuman dan ganjaran.

Pendidikan adalah suatu hal yang benar-benar ditanamkan selain menempa fisik, mental dan
moral bagi individu-individu, agar mereka menjadi manusia yang berbudaya, sehingga
diharapkan mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia yang diciptakan Allah Tuhan untuk
mejadi warga Negara yang berarti dan bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa ini. Menurut Dreeben,
(1968) (Nurul Zuriah, 2008:22) jika tujuan pendidikan moral akan mengarahkan seseorang
menjadi bermoral, yang penting adalah bagai-mana agar seseorang dapat menyesuaikan diri
dengan tujuan hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, dalam tahap awal perlu dilakukan
pengondisian moral (moral conditioning) dan latihan moral (moral training) untuk pembiasaan.

Pendidikan nilai dalam bentuk indokrinatif biasanya tampil dalam bentuk penanaman nilai-nilai
moral “bag of virtues” yang mesti dikuasai dan dipraktekan anak tanpa mempertimbangkan
kemampuan perkembangan internal psikis anak dan perkembangan historis anak aplikasinya
dalam bentuk formalitas, otoriatif, refresif dan tekstualitas. Oleh karena itu Pendidikan karakter
yang bakal gencar dilaksanakan di dunia pendidikan indonesia semestinya dilaksanakan dalam
rangka membentuk dan memperkuat karakter bangsa. Karena itu, pendidikan karakter perllu
dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan secara bertahap supaya tidak menjadi sekedar
pengetahuan dan indoktrinasi.

Selain itu, pendidikan karakter yang dikembangkan sudah seharusnya berakar dari budaya
bangsa indonesia yang menyepakati Bhineka Tunggal Ika. Pendidikan karakter yang ditanamkan
pada anak-anak lewat pendidikan formal meliputi nilai-nilai yang khas Indonesia dan nilai nilai
universal.

Anda mungkin juga menyukai