b. Ukuran lapangan
c. Tehnik dasarnya
d. Peraturan permainannya
- Permainan sepak bola dimainkan selama 2 babak dengan durasi waktu 45 menit.
- Setiap pemain harus menggunakan sepatu khusus dan pelindung kaki.
- Setiap tim terdiri dari 11 pemain dengan dipimpin oleh 1 orang kapten.
- Permainan sepak bola dipimpin oleh 1 wasit utama, 2 hakim garis, dan 1 wasit
pembantu.
- Pemain dilarang mendorong, memukul, dan melanggar lawan.
- Pemain yang terkena kartu merah harus keluar dari pertandingan.
- Selama pertandingan, pemain dilarang memegang bola dengan menggunakan
tangan kecuali penjaga gawang.
- Sebelum pertandingan dimulai, wasit akan melakukan pengundian untuk
menentukan sisi lapangan yang akan digunakan masing-masing tim. Tim yang
menang berhak memilih sisi lapangan terlebih dahulu. Sementara tim yang kalah
tos, berhak melakukan tendangan pertama atau kick-off. Pada babak kedua, tim
yang bertanding akan saling bertukar tempat.
- Bola akan dianggap keluar jika bola melewati garis pinggir lapangan dan garis
yang sejajar dengan mulut gawang.
- Bola akan dianggap masuk ketika bola memantul dari tiang gawang ataupun tiang
bendera di sudut lapangan namun tidak keluar lapangan permainan atau ola
memantul balik dari tubuh wasit maupun hakim garis saat mereka sedang berada
di dalam lapangan.
Kebugaran jasmani merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari. Tubuh merupakan sarana untuk melakukan segala aktivitas
hidup kita sehari-hari. Untuk itu, kita harus menjaga tubuh agar kondisimu tetap
bugar sehingga dapat digunakan untuk melakukan segala aktivitas agar dengan
tubuh yang bugar, seseorang akan mempunyai kesanggupan untuk menjalankan
hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada setiap pekerjaan. Hal inilah
yang harus diupayakan agar tubuh kita tetap bugar sehingga dalam menjalani
kegiatan sehari-hari akan mendapatkan keberhasilan yang optimal. Untuk menjaga
kebugaran tubuh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
- Kekuatan otot sebagai alat untuk melakukan segala bentuk gerak dan kerja.
- Makanan yang bermutu baik kualitas maupun kuantitas sebagai sumber energi.
- Oksigen (O,) untuk pembakaran pada proses pengolahan makanan dalam tubuh
sehingga menghasilkan energi yang diperlukan.
- Fungsi organ yang berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah,
dan pernapasan (paru-paru).
b. Unsur- unsurnya
1. Latihan Kekuatan
- Latihan push-up.
- Latihan pull-up.
- Latihan L-Hang.
- Berjalan telungkup.
- Sit-up.
- Back-up.
2. Latihan Kelentukan
- Latihan kelentukan otot pinggang.
- Latihan kelentukan otot punggung.
- Latihan kelentukan otot lengan.
- Latihan kelentukan otot leher.
3. Latihan Kecepatan
Latihan lari 40-60 m secara mandiri atau dengan teman.
4. Latihan Kelincahan
- Latihan shuttle-run.
- Latihan lari bolak-balik/zig-zag.
- Latihan sguat-thrust.
5. Latihan Keseimbangan
Latihan keseimbangan dengan sikap kapal terbang.
6. Latihaan Koordinasi
Latihan koordinasi dengan sikap kayang.
- Pergaulan yang bebas atau tanpa batas. Pergaulan yang bebas antara laki-laki
dan perempuan tanpa pengawasan orang tua, tanpa dibatasi waktu dan tempat,
dan tidak menghiraukan norma kesopanan akan mudah membuat seseorang
terjerumus ke perilaku pergaulan bebas.
- Kemajuan teknologi. Maraknya penggunaan gawai (gadget) memudahkan
seseorang untuk berkenalan dengan teman baru dari dunia maya yang tidak
diketahui latar belakangnya.
- Kurangnya pemahaman nilai moral dan keimanan atau kurangnya pemahaman
tentang nilai-nilai agama, karena pada dasarnya semua agama melarang
pergaulan bebas.
- Minimnya pengetahuan tentang seks dan reproduksi.
- Salah pergaulan. Jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan
teman-teman yang suka melakukan pergaulan bebas, dia juga dapat terpengaruh
dan akhirnya ikut melakukan pergaulan bebas.
- Pengaruh mengonsumsi napza dan alkohol. Alkohol dan napza dapat
menurunkan pemikiran jernih sehingga dapat mendorong terjadinya perilaku
pergaulan bebas.
- Pengaruh lingkungan tempat tinggal. Remaja yang tinggal di lingkungan yang
penuh dengan tempat-tempat hiburan malam akan mudah terpengaruh dengan
apa yang dia lihat.
c. Dampak tidak menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya
Dampak tidak menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya seperti
kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi di kota-kota besar disebabkan
kurangnya kesadaran setiap pengguna jalan raya untuk menaati peraturan dan
rambu-rambu lalu lintas. Misalnya, karena alasan tergesa-gesa mengejar waktu,
tidak sedikit para pengendara sepeda motor dan pengendara mobil menerobos
lampu lalu lintas yang masih berwarna kuning yang seharusnya digunakan untuk
bersiap jalan ketika lampu hijau akan menyala atau bersiap berhenti pada saat
lampu merah akan menyala. Di jalan raya juga terdapat garis marka jalan yang lurus
tanpa terputus-putus yang artinya dilarang mendahului. Namun, karena tergesa-
gesa, pengendara motor dan pengendara mobil terpaksa mendahului kendaraan
yang berada di depannya, serta masih banyak lagi bentuk-bentuk pelanggaran yang
lainnya. Jika kamu melakukan pelanggaran lalu lintas, akibatnya tidak hanya
membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya
karena kelalaian dalam berkendara, pengendara yang sudah terib dan taat
peraturan dalam mengendarai kendaraannya pun dapat terkena imbasnya.
Misalnya, saat seorang pengendara motor atau pengendara mobil di jalan raya
melihat lampu kuning menyala, pengendara tersebut akan secara perlahan
memperlambat laju kendaraannya. Namun, saat yang bersamaan ketika seorang
pengendara tergesa-gesa hendak mengejar waktu karena takut lampunya berubah
menjadi merah, pengendara lain yang tepat berada di belakang pengendara tersebut
malah mempercepat laju kendaraannya sehingga menabrak pengendara
didepannya. Kejadian tersebut merupakan akibat dari kelalaian karena tidak
menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya.
- Faktor Emosi
Seiring bertambahnya pengguna kendaraan bermotor dan pengendara mobil di
jalan raya akan mengakibatkan jarak dan waktu tempuh yang semakin lama.
Akibatnya, sesama pengendara tidak bisa sabar, saling berebut, dan kebut-
kebutan di jalan raya agar cepat sampai ke tempat tujuan. Bahkan, pengendara
sering kali melakukan pengereman mendadak sehingga tertabrak pengendara
yang berada tepat di belakangnya. Klakson juga dibunyikan dengan tujuan agar
pengendara lain memberikan ruang untuk mendahului. Hal tersebut merupakan
kejadian yang biasa kita jumpai di jalan raya, namun sering membuat
pengendara lainnya emosi.
- Faktor Usia
Faktor usia merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi
pengendara sepeda motor dan pengendara mobil dalam menghadapi berbagai
situasi yang sering terjadi di jalan raya. Misalnya, anak yang belum cukup umur
yang belum memiliki SIM memberanikan diri untuk mengendarai kendaraannya
di jalan raya dengan ugal-ugalan, kebut-kebutan, dan tidak memikirkan
keselamatan diri dan orang lain. Selain itu, pengendara motor atau pengendara
mobil yang sudah tua atau lanjut usia juga sering semaunya sendiri dalam
berkendara. Tidak
dipungkiri pengendara lanjut usia memang jauh lebih mengerti tentang
kemampuannya dalam berkendara, namun kemampuan tersebut tidak
sebanding dengan kemampuan psikomotor mereka. Hal ini disebabkan adanya
penurunan fungsi otak pada pengendara yang sudah lanjut usia. Akibatnya, kita
sering menjumpai pengemudi yang sudah lanjut usia tidak memedulikan
keselamatan pengguna jalan yang lain. Tidak sedikit dari mereka mengemudikan
kendaraannya dengan kecepatan yang lambat sehingga menyebabkan
pengendara jalan lainnya tidak dapat mendahului mereka.
5. Sebutkan masing masing 2 cara menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya
untuk
a. Pejalan kaki
- Berjalan di trotoar. Jika tidak ada trotoar, hendaklah berjalan di tepi jalan dan
menghadap arus lalu lintas di sebelah kanan karena apabila kita berjalan di
sebelah kiri, kita tidak bisa melihat kendaraan yang datang dari arah belakang
kita sehingga saat ada mobil atau kendaraan lainnya yang menyerobot ke pinggir
jalan kita tidak bisa menghindar karena kita tidak melihatnya dan kita bisa
menjadi korbannya. Namun, jika kita berjalan di sebelah kanan atau melawan
arus datangnya kendaraan, kita bisa melihat setiap kendaraan yang melintas di
depan kita dan apabila sewaktu-waktu ada pengendara yang menyerobot ke
pinggir, kita bisa menghindar.
- Menyebrang jalan di jembatan penyeberangan, zebra cross, atau di dekat lampu
lalu lintas saat lampu merah dan melihat ke kanan dan ke kiri sebelum
menyeberang jalan, jika tidak menyebreang di dekat lampu merah.