Anda di halaman 1dari 9

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan permainan sepak bola mengenai


a. Cara bermainnya
Cara bermain sepak bola adalah dengan memasukkan bola kedalam gawang lawan
menggunakan kaki (hanya penjaga gawang yang boleh menggunakan tangan yang
bertujuan untuk mencegah tim lawan mencetak gol dengan memblokir atau
mencegat tembakan lawan ke gawang) untuk mencetak gol dan mendapat poin. Tim
yang paling banyak mencetak gol, maka tim tersebutlah yang akan menang.

b. Ukuran lapangan

- Permukaan lapangan rata.


- Bentuk lapangan empat persegi panjang, panjang garis samping 90-120 meter
dan garis gawang 45-90 meter.
- Tanda-tanda perbatasan setebal 12 cm.
- Daerah gawang, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5 meter dan
lebar 5,5 meter.
- Daerah hukuman, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 16,5 meter
dan lebar 6,5 meter.
- Busur lingkaran dan lingkaran tengah, jari-jarinya 9,15 meter.
- Daerah sudut, jari-jarinya 1 meter dan tiang bendera sudut minimum 1,5 meter.
- Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.
- Gawang-gawang, tinggi gawang 2,44 meter, lebar mistar gawang 7,32 meter dan
garis tengah tiang dan mistar gawang 12 meter.

c. Tehnik dasarnya

- Menendang bola (shooting).


- Menerima bola, menghentikan bola, dan mengontrol bola.
- Menggiring bola (dribbling).
- Menyundul bola (heading).
- Melempar bola (throwing).
- Mengoper bola (passing).
- Merampas / merebut bola (intercepting).
- Gerak tipu dengan bola.

d. Peraturan permainannya

- Permainan sepak bola dimainkan selama 2 babak dengan durasi waktu 45 menit.
- Setiap pemain harus menggunakan sepatu khusus dan pelindung kaki.
- Setiap tim terdiri dari 11 pemain dengan dipimpin oleh 1 orang kapten.
- Permainan sepak bola dipimpin oleh 1 wasit utama, 2 hakim garis, dan 1 wasit
pembantu.
- Pemain dilarang mendorong, memukul, dan melanggar lawan.
- Pemain yang terkena kartu merah harus keluar dari pertandingan.
- Selama pertandingan, pemain dilarang memegang bola dengan menggunakan
tangan kecuali penjaga gawang.
- Sebelum pertandingan dimulai, wasit akan melakukan pengundian untuk
menentukan sisi lapangan yang akan digunakan masing-masing tim. Tim yang
menang berhak memilih sisi lapangan terlebih dahulu. Sementara tim yang kalah
tos, berhak melakukan tendangan pertama atau kick-off. Pada babak kedua, tim
yang bertanding akan saling bertukar tempat.
- Bola akan dianggap keluar jika bola melewati garis pinggir lapangan dan garis
yang sejajar dengan mulut gawang.
- Bola akan dianggap masuk ketika bola memantul dari tiang gawang ataupun tiang
bendera di sudut lapangan namun tidak keluar lapangan permainan atau ola
memantul balik dari tubuh wasit maupun hakim garis saat mereka sedang berada
di dalam lapangan.

2. Jelaskan mengenai kebugaran jasmani tentang


a. Pengertiannya

Kebugaran jasmani merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari. Tubuh merupakan sarana untuk melakukan segala aktivitas
hidup kita sehari-hari. Untuk itu, kita harus menjaga tubuh agar kondisimu tetap
bugar sehingga dapat digunakan untuk melakukan segala aktivitas agar dengan
tubuh yang bugar, seseorang akan mempunyai kesanggupan untuk menjalankan
hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada setiap pekerjaan. Hal inilah
yang harus diupayakan agar tubuh kita tetap bugar sehingga dalam menjalani
kegiatan sehari-hari akan mendapatkan keberhasilan yang optimal. Untuk menjaga
kebugaran tubuh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
- Kekuatan otot sebagai alat untuk melakukan segala bentuk gerak dan kerja.
- Makanan yang bermutu baik kualitas maupun kuantitas sebagai sumber energi.
- Oksigen (O,) untuk pembakaran pada proses pengolahan makanan dalam tubuh
sehingga menghasilkan energi yang diperlukan.
- Fungsi organ yang berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah,
dan pernapasan (paru-paru).

b. Unsur- unsurnya

- Daya tahan terhadap penyakit.


- Kekuatan dan daya tahan otot.
- Daya tahan jantung.
- Kelentukan.
- Kecepatan.
- Keseimbangan.

c. Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan unsur kebugaran tersebut

1. Latihan Kekuatan
- Latihan push-up.
- Latihan pull-up.
- Latihan L-Hang.
- Berjalan telungkup.
- Sit-up.
- Back-up.

2. Latihan Kelentukan
- Latihan kelentukan otot pinggang.
- Latihan kelentukan otot punggung.
- Latihan kelentukan otot lengan.
- Latihan kelentukan otot leher.

3. Latihan Kecepatan
Latihan lari 40-60 m secara mandiri atau dengan teman.

4. Latihan Kelincahan
- Latihan shuttle-run.
- Latihan lari bolak-balik/zig-zag.
- Latihan sguat-thrust.

5. Latihan Keseimbangan
Latihan keseimbangan dengan sikap kapal terbang.

6. Latihaan Koordinasi
Latihan koordinasi dengan sikap kayang.

7. Latihan Peningkatan Kebugaran Jasmani


- Latihan lari 50 m.
- Latihan tes gantung angkat tubuh (putra) dan tes gantung siku tekuk (putri).
- Latihan sit-up.
- Latihan loncat tegak.
- Latihan lari 800-1000 m.
3. Jelaskan tentang Pergaulan Bebas mengenai
a. Pengertian Pergaulan Bebas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "pergaulan" berarti kehidupan berteman
atau masyarakat. Adapun 'bebas' berarti lepas dan tidak terhalang sehingga dapat
berbicara, bergerak dan berbuat dengan leluasa tanpa terikat aturan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pergaulan bebas adalah sebuah perilaku pertemanan yang tidak
terikat oleh aturan dan norma, baik itu norma agama, sosial, maupun masyarakat.
Pergaulan bebas bersifat hura-hura. Perbuatan tersebut dilakukan tanpa memikirkan
baik buruknya bagi diri sendiri maupun orang lain. Pergaulan bebas banyak
membawa
segi negatifnya daripada segi positifnya. Kita akan mempelajari ciri-ciri pergaulan
bebas sehingga kita bisa menghindari pergaulan tersebut apabila terjadi di
lingkungan tempat tinggalmu.

b. Ciri-ciri Pergaulan Bebas

Ciri-ciri pergaulan bebas :

- Selalu menghambur-hamburkan uang untuk memenuhi keinginannya.


- Memiliki rasa ingin tahu dengan sesuatu hal yang negatif.
- Berpakaian yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
- Sering melakukan pesta hura-hura dengan memakai minum-minuman keras,
obat-obat terlarang, seperti ganja, putau, ekstasi, serta pil-pil setan yang lain.
- Ingin memperoleh harta serta uang dengan menghalalkan segala cara termasuk
dengan jalan yang salah, keji, serta haram untuk memenuhi kebutuhannya.
- Memiliki sifat tidak bertanggung jawab.
- Selalu mencari perhatian orang lain dengan cara berperilaku negatif.
- Mudah mengalami kegelisahan, tak sabar, emosional, senantiasa ingin melawan,
rasa malas, perubahan dalam hasrat, senantiasa menunjukkan eksistensi serta
kebanggan diri dan senantiasa ingin coba banyak hal.

c. Faktor penyebab terjadinya Pergaulan Bebas

Faktor penyebab terjadinya Pergaulan Bebas :

- Pergaulan yang bebas atau tanpa batas. Pergaulan yang bebas antara laki-laki
dan perempuan tanpa pengawasan orang tua, tanpa dibatasi waktu dan tempat,
dan tidak menghiraukan norma kesopanan akan mudah membuat seseorang
terjerumus ke perilaku pergaulan bebas.
- Kemajuan teknologi. Maraknya penggunaan gawai (gadget) memudahkan
seseorang untuk berkenalan dengan teman baru dari dunia maya yang tidak
diketahui latar belakangnya.
- Kurangnya pemahaman nilai moral dan keimanan atau kurangnya pemahaman
tentang nilai-nilai agama, karena pada dasarnya semua agama melarang
pergaulan bebas.
- Minimnya pengetahuan tentang seks dan reproduksi.
- Salah pergaulan. Jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan
teman-teman yang suka melakukan pergaulan bebas, dia juga dapat terpengaruh
dan akhirnya ikut melakukan pergaulan bebas.
- Pengaruh mengonsumsi napza dan alkohol. Alkohol dan napza dapat
menurunkan pemikiran jernih sehingga dapat mendorong terjadinya perilaku
pergaulan bebas.
- Pengaruh lingkungan tempat tinggal. Remaja yang tinggal di lingkungan yang
penuh dengan tempat-tempat hiburan malam akan mudah terpengaruh dengan
apa yang dia lihat.

d. Cara pencegahan terhadap bahaya Pergaulan Bebas

Cara pencegahan terhadap bahaya Pergaulan Bebas :

- Memberi perhatian penuh terhadap anak, menanamkan nilai moral


keimanan/keagamaan, dan mengajarkan etika sopan santun dalam bergaul.
- Memberikan pengertian tentang seks. Sebaiknya, pada saat menjelaskan
masalah seks, anak laki-laki dipisah dengan anak perempuan (jangan dijadikan
satu ruangan) karena akan mengganggu konsentrasi anak.
- Saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
- Hindari diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma agama.
- Beri kesibukan pada anak di waktu luang dengan mengarahkan pada hal-hal yang
positif dengan cara mendukung bakat yang dimiliki oleh anak, agar anak dapat
berguna dan berkembang.
- Membangun sikap saling percaya antara guru, orang tua, dan anak sehingga
anak dapat bebas bertanya dan tidak ada yang dirahasiakan tentang dirinya
terhadap orang tua dan gurunya.
- Memberikan pengertian tentang bahaya narkoba.

4. Jelaskan / sebutkan mengenai hal hal berikut

a. Keselamatan diri dan orang lain di jalan raya


Keselamatan dalam berkendara adalah suatu usaha yang dilakukan dalam
meminimalkan tingkat bahaya yang akan terjadi selama berkendara dan
memaksimalkan keamanan dalam berkendara, baik itu untuk keselamatan diri
sendiri, maupun orang lain sebagai pengguna jalan. Hal tersebut dapat menciptakan
suatu kondisi yang aman dan nyaman dalam berkendara, juga dibutuhkan suatu
kesadaran yang tinggi dari para pengguna jalan, khususnya pada saat mengendarai
kendaraan. Apabila setiap pengguna jalan sudah memiliki kesadaran yang tinggi
akan pentingnyamenjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya, akan tercipta
kondisi jalan yang aman, tertib, dan terkendali, meskipun tanpa penjagaan polisi.
b. Manfaat menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya

Manfaat menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya :

- Sampai di tujuan dengan selamat.


Apabila setiap orang memiliki budaya tertib berlalu lintas, keselamatan di jalan
raya pun akan lebih terjamin. Hal tersebut dapat terjadi karena semua pengguna
jalan raya saling memahami dan mengerti pentingnya menjaga keselamatan diri
dan orang lain di jalan raya. Budaya tertib lalu lintas dapat diwujudkan dengan
menjadi pengguna jalan raya yang tertib dan baik, yaitu pengguna jalan raya
yang selalu menaati rambu-rambu dan peraturan lalu lintas secara keseluruhan
sehingga pengguna jalan raya akan sampai ke tempat tujuannya dengan selamat.

- Mengurangi tingkat kecelakaan.


Kecelakaan di jalan raya dapat menimpa siapa saja, baik laki-laki maupun
perempuan, muda maupun dewasa atau orang tua. Namun, selama ini Sebagian
besar kecelakaan yang terjadi di jalan raya dialami oleh remaja, kalangan pelajar,
dan juga mahasiswa. Untuk itu, diperlukan tingkat kesadaran yang tinggi akan
budaya tertib berlalu lintas agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada
kalangan remaja, pelajar, dan mahasiswa.

- Mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas.


Dengan adanya budaya tertib berlalu lintas di jalan raya pada kalangan pelajar,
tingkat pelanggaran lalu lintas pun akan semakin berkurang sehingga kedamaian
antarpengguna jalan raya akan semakin meningkat. Misalnya, apabila kita
memakai mesin knalpot sepeda motor yang berstandar nasional tidak akan
menggangu konsentrasi pengendara motor lainnya.

c. Dampak tidak menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya

Dampak tidak menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya seperti
kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi di kota-kota besar disebabkan
kurangnya kesadaran setiap pengguna jalan raya untuk menaati peraturan dan
rambu-rambu lalu lintas. Misalnya, karena alasan tergesa-gesa mengejar waktu,
tidak sedikit para pengendara sepeda motor dan pengendara mobil menerobos
lampu lalu lintas yang masih berwarna kuning yang seharusnya digunakan untuk
bersiap jalan ketika lampu hijau akan menyala atau bersiap berhenti pada saat
lampu merah akan menyala. Di jalan raya juga terdapat garis marka jalan yang lurus
tanpa terputus-putus yang artinya dilarang mendahului. Namun, karena tergesa-
gesa, pengendara motor dan pengendara mobil terpaksa mendahului kendaraan
yang berada di depannya, serta masih banyak lagi bentuk-bentuk pelanggaran yang
lainnya. Jika kamu melakukan pelanggaran lalu lintas, akibatnya tidak hanya
membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya
karena kelalaian dalam berkendara, pengendara yang sudah terib dan taat
peraturan dalam mengendarai kendaraannya pun dapat terkena imbasnya.
Misalnya, saat seorang pengendara motor atau pengendara mobil di jalan raya
melihat lampu kuning menyala, pengendara tersebut akan secara perlahan
memperlambat laju kendaraannya. Namun, saat yang bersamaan ketika seorang
pengendara tergesa-gesa hendak mengejar waktu karena takut lampunya berubah
menjadi merah, pengendara lain yang tepat berada di belakang pengendara tersebut
malah mempercepat laju kendaraannya sehingga menabrak pengendara
didepannya. Kejadian tersebut merupakan akibat dari kelalaian karena tidak
menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya.

d. 3 Faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya

Tiga faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya :

- Faktor Emosi
Seiring bertambahnya pengguna kendaraan bermotor dan pengendara mobil di
jalan raya akan mengakibatkan jarak dan waktu tempuh yang semakin lama.
Akibatnya, sesama pengendara tidak bisa sabar, saling berebut, dan kebut-
kebutan di jalan raya agar cepat sampai ke tempat tujuan. Bahkan, pengendara
sering kali melakukan pengereman mendadak sehingga tertabrak pengendara
yang berada tepat di belakangnya. Klakson juga dibunyikan dengan tujuan agar
pengendara lain memberikan ruang untuk mendahului. Hal tersebut merupakan
kejadian yang biasa kita jumpai di jalan raya, namun sering membuat
pengendara lainnya emosi.

- Faktor Usia
Faktor usia merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi
pengendara sepeda motor dan pengendara mobil dalam menghadapi berbagai
situasi yang sering terjadi di jalan raya. Misalnya, anak yang belum cukup umur
yang belum memiliki SIM memberanikan diri untuk mengendarai kendaraannya
di jalan raya dengan ugal-ugalan, kebut-kebutan, dan tidak memikirkan
keselamatan diri dan orang lain. Selain itu, pengendara motor atau pengendara
mobil yang sudah tua atau lanjut usia juga sering semaunya sendiri dalam
berkendara. Tidak
dipungkiri pengendara lanjut usia memang jauh lebih mengerti tentang
kemampuannya dalam berkendara, namun kemampuan tersebut tidak
sebanding dengan kemampuan psikomotor mereka. Hal ini disebabkan adanya
penurunan fungsi otak pada pengendara yang sudah lanjut usia. Akibatnya, kita
sering menjumpai pengemudi yang sudah lanjut usia tidak memedulikan
keselamatan pengguna jalan yang lain. Tidak sedikit dari mereka mengemudikan
kendaraannya dengan kecepatan yang lambat sehingga menyebabkan
pengendara jalan lainnya tidak dapat mendahului mereka.

- Faktor Gangguan di Jalan


Ada banyak faktor gangguan di jalan raya yang sering dijumpai secara tiba-tiba.
Misalnya, kendaraan lain yang tiba-tiba mendahului dari belakang, pejalan kaki
yang secara tiba-tiba menyeberang tidak menggunakan zebra cross, hingga hal-
hal yang tak terduga lainnya, seperti pohon tumbang dan kondisi jalan yang
rusak.

5. Sebutkan masing masing 2 cara menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya
untuk

a. Pejalan kaki
- Berjalan di trotoar. Jika tidak ada trotoar, hendaklah berjalan di tepi jalan dan
menghadap arus lalu lintas di sebelah kanan karena apabila kita berjalan di
sebelah kiri, kita tidak bisa melihat kendaraan yang datang dari arah belakang
kita sehingga saat ada mobil atau kendaraan lainnya yang menyerobot ke pinggir
jalan kita tidak bisa menghindar karena kita tidak melihatnya dan kita bisa
menjadi korbannya. Namun, jika kita berjalan di sebelah kanan atau melawan
arus datangnya kendaraan, kita bisa melihat setiap kendaraan yang melintas di
depan kita dan apabila sewaktu-waktu ada pengendara yang menyerobot ke
pinggir, kita bisa menghindar.
- Menyebrang jalan di jembatan penyeberangan, zebra cross, atau di dekat lampu
lalu lintas saat lampu merah dan melihat ke kanan dan ke kiri sebelum
menyeberang jalan, jika tidak menyebreang di dekat lampu merah.

b. Penumpang Angkutan Umum


- Jangan naik atau turun kendaraan saat angkutan umum masih berjalan.
Tunggulah sampai angkutan berhenti total dan jangan berebut untuk naik ke
dalam angkutan umum/bus. Utamakan beri kesempatan terlebih dahulu bagi
penumpang yang hendak turun.
- Jika angkutan umum, khusunya bus, masih kosong atau tidak penuh dengan
penumpang maka duduklah di kursi yang sudah disediakan. Namun, jika
penumpang yang duduk sudah penuh maka berdirilah dengan berpengangan
pada alat pegangan tangan yang ada di dalam bus agar tidak terpental saat bus
berhenti mendadak.

c. Pengendara Kendaraan Pribadi


- Memastikan kendaraan pribadimu dalam keadaan baik. Sebelum memulai
perjalanan, hendaklah mengontrol ban, rem, oli, gas, kopling, ban serep,
membawa peralatan bengkel sederhana, dan yang paling penting membawa
surat-surat berkendara, seperti SIM (Surat Ijin Mengemudi) dan STNK (Surat
Tanda Nomer Kendaraan).
- Memakai helm untuk pengendara sepeda motor, memakai sabuk pengaman
untuk pengendara mobil, dan mematuhi rambu-rambu dan peraturan-peraturan
lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai