Anda di halaman 1dari 3

1

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)


Volume X Nomor X 2022 ISSN : 2089-6158

Perbandingan Keakuratan Statistik Maxwell-Boltzmann Dan


Bose-Einstein Pada Konsep Identitas dan Ketidakbedaan Dalam
Pemikiran Manusia

Isykarima Amalia Vita N.I, Jihan Syarifah Rokhan


Universitas Sebelas Maret Surakarta

Alamat Lengkap Istitusi


E-mail :isykarimaizzaty_2002@student.uns.ac.id, syariif_g.a@student.uns.ac.id

Abstrak

Banyaknya bukti eksperimental yang menunjukkan bahwa manusia menggabungkan konsep dengan cara melanggar aturan
logika klasik dan teori probabilitas. Pada partikel kuantum, distribusi Fermi-Dirac dan Bose Einstein menggambarkan
perilaku statistik partikel identik. sebaliknya distribusi Maxwell Boltzman yang digunakan untuk perilaku partikel klasik
menggambarkan perilaku statistik entitas yang tidak identik dan dapat dibedakan. Penulis melakukan pertimbangan entitas
konseptual dari jenis Eleven Animals yang dijelaskan dengan distribusi Maxwell-Boltzmann dan Bose-Einstein. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan Distribusi Maxwell-Boltzmann dan Bose-Einstein pada konsep
identitas dan ketidakbedaan dalam pemikiran manusia. Penulis mengunakan metode penelitian literatur review dalam
penulisan artikel ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi Bose-Einstein memberikan estimasi data yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan distribusi Maxwell Boltzmann.

Kata kunci : Identitas, Ketidakbedaan, Statistik Maxwell-Boltzmann, Statistik Bose-Einstein.

1. Pendahuluan prinsip kuantum ketidakterbukaan menentukan


perilaku statistik.
Salah satu teori yang paling sukses dalam
fisika adalah teori kuantum. Teori ini menjelaskan Pada kombinasi konsep Eleven Animals.
perilaku atom dan partikel yang menyusunnya. Teori Sebagai sebuah konsep, masing-masing sebelas
yang sama di sini digunakan untuk menjelaskan hewan sangat identik dan sama sekali tidak dapat
fenomena kognitif yaitu, konsep, pengambilan dibedakan satu sama lain salah satu dari sebelas
keputusan, dan bahasa dengan menggunakan model hewan. Secara keadaan nyata, adanya kesamaan
yang dibangun darinya, dalam disiplin ilmiah yang yang sangat identik, identitas dan ketidakterbedaan
disebut kognisi kuantum dan teori informasi seperti itu tidak pernah terjadi. Apabila terdapat
kuantum (Beltran, 2021). kucing, masing-masing akan berbeda satu sama lain.
dengan menggunakan konsep kombinasi Sebelas
Dalam psikologi eksperimental selama Hewan dalam sebuah kasus, individu yang berbeda
beberapa dekade terdapat akumulasi bukti yang dari sebelas hewan akan diperlakukan sebagai
menunjukkan bahwa aspek probabilistik identik dan tidak dapat dibedakan.
pengambilan keputusan manusia adalah non-klasik,
dalam arti bahwa, ketika mencoba untuk Dalam fisika kuantum, ada dua distribusi
memodelkannya, teori probabilistik klasik tersebut spesifik, yaitu distribusi Fermi-Dirac dan
gagal. Penyimpangan eksperimental dari perilaku Bose–Einstein. Kedua distribusi menentukan
klasik ini telah disebut 'paradoks', 'kekeliruan', atau perilaku statistik, masing-masing, fermion dan
'efek' (Aerts, Sozzo, & Veloz, 2015) boson, fermion menjadi bahan penyusun materi,
misalnya, elektron, proton, neutron dan quark, dan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah boson sebagai partikel pembawa gaya, misalnya,
membandingkan dua jurnal mengenai studi perilaku foton, boson W dan Z, dan gluon (Beltran, 2021).
statistik, bentuk konsep yang dikombinasikan
konsep substantifnya untuk menunjukkan bahwa

Potongan Judul... Nama Penulis


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 2
Volume X Nomor X 2022 ISSN : 2089-6158

Dalam artikel ini kami melihat definisi dari Quantum Bose–Einstein Statistics for
sebuah konsep, masing-masing dari Sebelas Hewan Indistinguishable Concepts in Human Language
benar-benar identik dengan setiap hewan lain pada oleh Beltran (2021)
tingkat konseptual ini, dan karenanya tidak dapat Penelitian ini merupakan kelanjutan dari
dibedakan. Namun ekspresi linguistik yang sama penelitian yang dilakukan oleh Aerts et al. (2015)
juga dapat memunculkan pemikiran tentang sebelas dan Veloz (2015), yang memberikan kesimpulan
objek, hadir dalam ruang dan waktu, masing-masing bahwa statistik Bose Einstein yang memberikan
kemudian menjadi instansiasi Hewan, dan dengan model data yang lebih baik dibandingkan dengan
demikian dapat dibedakan satu sama lain. Apakah statistik Maxwell–Boltzmann. Namun pada
perbedaan intuitif antara konsep dan objek ini dapat penelitian ini penulis memberikan bukti tambahan
dijadikan alasan mengapa yang pertama berperilaku melalui data yang lebih luas dan andal serta
mengikuti statistik BE dan statistik MB? Dalam penggunaan eksplisit metode divergensi
pengertian ini, bahwa kita menemukan teori Kullback-Leibler untuk mengukur kesamaan
kuantum untuk dapat memodelkan konsep dengan distribusi probabilitas.
cara memodelkan entitas kuantum yang identik, Tujuan utama dari penyelidikan ini adalah
bukan hanya elemen baru yang kuat untuk kognisi studi tentang perilaku statistik konsep bentuk konsep
kuantum, tetapi mungkin juga menggabungkan cara bilangan yang dikombinasikan dengan konsep
baru untuk mencerminkan tentang perilaku misterius substantif (mis., Tujuh Anak-anak, Sepuluh Orang)
dan sama sekali tidak dipahami dari entitas kuantum untuk menunjukkan, dengan memanfaatkan tugas
identik ini (Diaderik, 2015) pencarian web, bahwa: prinsip kuantum yang tidak
dapat dibedakan menentukan perilaku statistik ini.
2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian 3. Hasil dan Pembahasan


ini adalah literatur review. Literature review
merupakan semua usaha yang dilakukan oleh Bagian ini dapat dibagi dalam beberapa sub
peneliti untuk memperoleh informasi yang relevan pokok pembahasan sesuai dengan kebutuhan tulisan.
dengan topik atau masalah yang sedang diteliti Tidak ada batasan yang baku mengenai jumlah
(Setiawan, 2019). Metode penelitian ini dilakukan pemerincian sub pokok bahasannya; tetapi
dengan cara mengumpulkan berbagai data dan setidaknya mengandung: metode, hasil, dan diskusi.
informasi dari berbagai sumber tertulis, baik berupa Bab ditulis dengan font times new roman ukuran
buku-buku, majalah, artikel, jurnal, atau dokumen 10, sementara untuk sub bab menggunakan ukuran
lain yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. 10 dan keduanya dicetak tebal.
Tahapan dalam pelaksanaan ini meliputi
pengumpulan data, tahap menganalisis data dan 3.1. Sub Bab
tahap menyimpulkan data. pada penelitian ini
penulis menggunakan data penelitian dari 2 artikel Sub bab ditulis dengan font times new roman
utama yang dijadikan sebagai landasan penulisan ukuran 10.
artikel ini, yaitu :
The Quantum Nature of Identity in Human 3.1.1. Bullets mungkin dibutuhkan, silahkan
Thought: Bose-Einstein Statistics for Conceptual gunakan bentuk seperti ini:
Indistinguishability oleh Aerts, Sozzo, & Veloz ● Point pertama
(2015). ● Point kedua
pada penelitian ini penulis menyelidiki ● Dan seterusnya
hubungan baru antara konsep dan entitas kuantum,
yaitu cara keduanya berperilaku sehubungan dengan 3.2. Gambar
'identitas' dan 'tidak dapat dibedakan'. penyelidikan
tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi sifat Gambar dan tabel dapat dimasukkan di bagian
identitas konseptual dan indinguishability ini. ini dengan format seperti pada Gambar 1. Pastikan
Penulis mewakili entisitas konseptual Eleven bahwa setiap obyek yang dimasukkan dalam artikel
Animals dengan model SCoP (State Context selalu dirujuk dalam penulisan, sebagai contoh
Property)(∑ , M, μ). Pada penelitian ini penulis menggunakan kapital pada nama obyek seperti
melakukan eksperimen pada subyek manusia yang merujuk pada Gambar 1 tersebut. Hindari
melibatkan 88 peserta. penempatan gambar sesudah tabel demi keindahan
artikel, dan sebaliknya. Sebaiknya berikan sedikit
deskripsi sebagai pemisah antara keduanya.

Potongan Judul... Nama Penulis


Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 3
Volume X Nomor X 2022 ISSN : 2089-6158

terima kasih tidak ditujukan untuk pejabat struktural,


misalkan Ketua Jurusan, Dekan, ataupun Rektor.

Gambar 1. Pastikan kualitas gambarnya bagus jika berwarna


pastikan masih terlihat jika diubah ke grayscale. Berikan
keterangan gambar yang dimaksud.
Daftar Pustaka

Gokhale, M. dan Graham, P.S., 2005.


3.3. Tables
Reconfigurable Computing, Springer.
Callahan, T., Hauser, J., dan Wawrzynek, J., 2000.
Sementara untuk penulisan tabel dapat mengikuti
The Garp Architecture and C Compiler,
contoh pada Tabel 1. Perhatikan garis horisontal
Computer, vol. 33, no. 4, pp. 62-69.
selain header sebaiknya disembunyikan. Satuan
Nurudin Jauhari, 2011. Edge Linking Detection dan
diberi tanda kurung tutup dan italic.
Perbandingan dari 3 Metodenya,
Tabel 1. Contoh Tabel http://ahtovicblogs.blog.ugm.ac.id/?p=80, 17
Maret 2011.
Parameter Nilai (t) Jose, S., 2011. Why Should I Care About SQL
Maksimal Perulangan 10, 50, 100 Server,
Rasio Pembelajaran 0.1 , 0.5, 1 http://blog.iweb.com/en/2010/06/why-should-i-
Minimal Eror 0.1, 0.01, 0.001
Sumber: Gokhale, M. dan Graham, P.S., 2005 care-about-sql-server/4772.html, 17 Maret
2011.
Baik gambar maupun tabel urutan penulisan
dimulai dari 1, tidak berdasarkan babnya.
Sementara penulisan rumus atau persamaan dapat
mengikuti aturan sebagai berikut :

(1)
Gunakan fasilitas Equation pada Ms. Word 2003
untuk membuat persamaan. Jangan gunakan Ms
Word yang lebih tinggi kemudian di ”Save as”
dalam bentuk doc. Hal tersebut terkadang mengubah
persamaan menjadi file jpg yang mengurangi
kualitas kejelasan persamaan jika dicetak.

4. Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini, nomor bab penutup akan


menyesuaikan seberapa jumlah bab pada bagian isi
penelitian.
Kesimpulan
Penutup berisikan kesimpulan penelitian, serta
saran pengembangan untuk penelitian selanjutnya.
Saran
Judul bab terakhir ini juga dibuat seragam:

Ucapan terima kasih

Bagian ini boleh digunakan, boleh juga


dihilangkan (opsional). Ucapan terima kasih hanya
ditujukan pada pihak-pihak yang membantu secara
langsung penelitian yang dilakukan, misal:
penyandang dana atau pakar dilibatkan. Ucapan

Potongan Judul... Nama Penulis

Anda mungkin juga menyukai