Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elistia

Nim : 19102040040
Mata kuliah : Manajemen Wisata Keagamaan/B

UTS MANAJEMEN WISATA KEAGAMAAN


Analisis Amenitas Wisata Religi Kawasan Banten Lama

Pada awalnya kawasan Banten dikenal dengan Banten Girang merupakan bagian dari
Kerajaan Sunda. Banten Lama merupakan kawasan wisata yang berlokasi di Kecamatan
Kasemen berjarak 12 km ke arah utara dari pusat Kota Serang. Kawasan pariwisata tersebut
berupa artefak. Peninggalan Sejarah dan Purbakala (PSP) Banten yang berada di Kawasan
Keraton Banten Diantaranya berupa Masjid Agung Banten, Kompleks Makam Raja-raja Banten
dan keluarganya, bekas kompleks Keraton Surosowan yang dibangun pada masa pemerintahan
Maulana Hasanuddin, Kompleks Keraton Kaibon, Jembatan Rante, Gedong Ijo dan lain lain.
Secara umum potensi dan daya tarik kawasan Banten Lama terdiri dari beberapa obyek
yang bernilai historis tinggi yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Namun kenyataannya, di
Kawasan Banten Lama yang menjadi daya tarik sampai saat ini hanya Masjid Agung karena
selain pengunjung dapat beribadah, terdapat pula makam-makam para sultan yang menjadi
tempat ziarah.
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini
merupakan masjid pusat penyebaran agama Islam di Banten. Masjid Agung Banten dibangun
pertama kali oleh Sultan Hasanuddin pada abad ke 16. Selain nilai sejarah dan nilai religi
didalamnya, Masjid ini juga mempunyai nilai keunikan di gaya arsitekturnya yang
mencampurkan gaya bangunan Jawa dengan Cina dan Belanda salah satu keunikan masjid ini
terlihat dari atapnya yang bertumpuk lima, atap tersebut mirip dengan pagoda. Jumlah tersebut
merujuk pada lima waktu sholat; shubuh, dhuhur, ashar, magrib, dan isya. Salah satu khas dari
masjid agung banten adalah menara. Bahkan dulu, semua berita Belanda tentang Banten hampir
selalu menyebutkan menara tersebut. Hal ini membuktikan menara itu selalu menarik perhatian
pengunjung kota Banten masa lampau. Menurut Kepala Bidang Promosi Pariwisata
DISPARPORA Kota Serang, Jumlah wisatawan ke Masjid Agung Banten pada tahun 2017
mencapai 1,7 Juta pengunjung . Pengunjung yang berkunjung ke Masjid Agung Banten sebagian
besar untuk melakukan wisata religi dengan berziarah ke Makam keluarga Sultan Hasanuddin
yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu
Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makan Sultan Maulana
Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan masih banyak lagi.
Masjid Ahung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan
bangunan inti masjid. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang
dengan gaya arsitektur Belanda kuno, bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda
bernama Hendrick Lucasz Cardeel. Tempat ini dahulunya digunakan sebagai tempat untuk
berdiskusi masalah keagamaan oleh beberapa tetua
Tepat di dekat Masjid Agung Banten, berdiri Istana Surosowan atau bekas kompleks
Keraton Surosowan yang dibangun pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin yang dahulu
kala menjadi tempat tinggal sultan-sultan dari Kesultanan Banten. Istana Surosowan dibangun
pada masa yang sama dengan Masjid Agung Banten yaitu pada masa kekuasaan Sultan
Hasanuddin. Istana Surosowan saat ini hanya tersisa pung-puing bangunan dan tembok dari
Benteng yang melindunginya. Di Istana Surosowan juga terdapat kolam taman Roro Denok yang
airnya berasal dari Danau Tasikardi.
Dalam wisata religi tentu diperlukan adanya Amenitas/fasilitas atau sarana dan
parasarana penunjang yang diperlukan untuk wisatawan selama wisatawan tersebut berada di
lokasi/daerah tujuan wisata seperti contohnya yaitu hotel/penginapan, restaurant/rumah makan,
transportasi dan biro perjalanan wisata. Fasilitas wisata dapat memberikan kenyamanan terhadap
wisatawan tersebut. Ada beberapa fasilitas penting yang berkaitan langsung dengan
perkembangan pariwisata, diantaranya yaitu akomodasi hotel, restaurant/rumah makan,
ketersediaan air bersih, komunikasi, hiburan, dan keamanan.
Di Kawasan Banten lama telah tersedia fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.
Sarana berupa sarana penunjang, sarana peribadatan, sarana pejualan, dan sarana sanitasi telah
tersedia dengan baik. Di dekat Kawasan Banten lama banyak menyediakan penginapan atau
hotel untuk para wisatawan yang sedang berkunjung sehingga memudahkan wisatawan jauh
yang sedang datang untuk mencari tempat penginapan. Penginapan di dekat sekitar kawasan
banten lama seperti OYO 90197 Puri Allisa Syariah, Mitra Grand House Syariah, Hotel Surya,
Bumi Jaya Syariah RedParner dan masih banyak lagi.
Pada Kawasan Banten Lama juga terdapat warung/pedagang makanan dan minuman
yang berada di pinggir-pinggir jalan kawasan Banten Lama. Tempat berdagang yang resmi dan
layak untuk para pedagang, agar pengunjung dapat menikmati aneka jajanan makanan dan
minuman yang dijual. Pedagang dan minuman juga dapat menjual makanan khas dari Banten
seperti rabeg, sate bandeng, nasi sum-sum, dll sehingga dapat menarik pengunjung untuk datang.
Serta pedagang-pedagang lain juga dapat menjual aneka souvenir yang berhubungan dengan
Banten Lama. Terdapat pula sarana sanitasi di Kawasan Banten lama berupa WC atau toilet
umum yang berada di kawasan Banten Lama letaknya dimana-mana. Pengunjung tidak kesulitan
untuk menemukan toilet umum disekitar sini. Namun ada juga toliet yang disediakan oleh
masyarakat sekitar kawasan banten lama tetapi tolietnya berbayar dan kondisi toiletnya kurang
bersih membuat wisatawan kurang nyaman.
Aksesbilitas menuju Kawasan Bnaten lama merupakan jaringan jalan lingkungan yang
menghubungkan Banten Lama dengan wilayah lain. Jalan menuju Banten Lama cukup baik
karena sudah menggunakan perkerasan aspal. Lebar jalan menuju Banten Lama yaitu ± 6 m
dengan jalur 2 (dua) arah yang menghubungkan jalan menuju Banten Lama dan Pasar Lama.
rata-rata pengunjung yang datang ke Banten Lama menggunakan bus rombongan, mobil pribadi
dan motor. Sedangkan angkutan umum yang ada saat ini melewati sampai kawasan Banten
Lama.
Pada kondisi keamanan dikawasan banten lama, terdapat pos keamanan/pos jaga di
Banten Lama. Pos jaga ini berjumlah 2 (dua) yang berada di di utara dan selatan Keraton
Surosowan. Fungsi pos jaga ini, yaitu sebagai tempat menerima kedatangan pengunjung dan
tempat pengawas keadaan kawasan yang dijaga dan dikelola oleh warga sekitar. Tempat parkir
motor dan mobil yang berada di kawasan Banten Lama memasang tarif rata-rata untuk motor
Rp.2000,- dan Rp.5000,- untuk mobil serta Rp.10.000,- untuk bus dengan kondisi parkiran yang
cukup baik. Tempat parkir untuk motor dan mobil letaknya dimana-mana. Biasanya lahan parkir
letaknya berada di dekat Masjid Agung dan disediakan serta dikelola oleh warga sekitar.
Di kawasan Banten Lama juga terdapat fasilitas yang lainnya seperti fasilitas penerangan
lampu di area kawasan Banten Lama mulai dari jalan menuju kawasan sampai ke keraton-
keraton yang ada, terdapat juga tempat duduk untuk pengunjung beristirahat, tempat sampah
disetiap sudut agar pengunjung tidak membuang sampahnya sembarangan di setiap tempat,
kantor sekretariat, perpustakaan, perlengkapan pengurusan jenazah, runag belajar
(TPA/Madrasah), Taman dan terdapat juga papan informasi yang dapat mempermudah
pengunjung mendapatkan informasi tentang Banten Lama.

Anda mungkin juga menyukai