Kelompok 5
1 Pengukuran awal
2 Pengukuran selanjutnya
• Tujuan Penilaian Aset adalah Merepresentasi atribut pos-
pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan
dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai.
DFD dalam menggambarkan model fungsional dan ERD dalam menggambarkan model
data.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Setelah diadakan pengamatan sistem yang sedang berjalan, diperoleh satu prosedur sebagai
prosedur sistem manual yang sedang berjalan yaitu prosedur pendokumentasian. Dimana
prosedur ini terbatas melakukan pencatatan data aset dan pelaporan aset baru. Aliran
dokumen akan lebih jelas terlihat pada flow map. Sistem yang sedang berjalan adalah
sistem pendokumentasian aset perusahaan secara manual. Aset atau properti diarsipkan
dengan cara mendata langsung aset baru yang telah dilaporkan oleh bagian SPK yaitu bagian
kontrak pengadaan aset baru dan langsung dilakukan pencatatan data aset. Sistem ini dinilai
banyak terdapat kekurangan, diantaranya sistem bekerja sebatas pendokumentasian /
pencatatan aset saja belum adanya pengolahan dan pemeliharaan aset, pendokumentasian
data yang tidak teratur dan tidak terstruktur, berkas-berkas yang mudah hilang dan kegiatan
pelaporan yang memakan waktu juga pengaksesan data yang terbatas. Untuk itu Sub Divisi
Adrus membutuhkan sistem informasi untuk pengelolaan dan pendokumentasian aset atau
properti perusahaan. Dalam hal ini sistem bekerja dengan sistem berkas yang
keberadaannya mudah hilang, pengaksesan informasi yang terbatas, pelaporan yang manual
sehingga akan memerlukan waktu lama untuk pembuatan laporan sesuai permintaan Divisi
Sekper & SDM, proses sistem hanya terbatas pencatatan data aset saja belum adanya
pengolahan aset dan pemeliharaan. Sehingga pemantauan keberadaan aset terbatas.
Analisis Basis Data Analisis Kebutuhan Non
Fungsional
Dalam memodelkan data dan
menggambarkan hubungan antara Analisis kebutuhan non fungsional
data yang ada pada sistem manual dilakukan untuk menghasilkan
aset perusahaan digunakan alat spesifikasi kebutuhan non fungsional.
bantu yaitu diagram E-R. Dari sistem Spesifikasi kebutuhan non fungsional
manual pencatatan aset yang sedang adalah spesifikasi yang rinci tentang
berjalan dapat dilihat hubungan hal-hal yang akan dilakukan sistem
antar entitas. Untuk itu diusulkan ketika diimplementasikan. Analisis
untuk perancangan diagram E-R kebutuhan ini diperlukan untuk
yaitu terdapat kunci yang unik menentukan keluaran yang akan
(primary key) pada setiap entitas dihasilkan sistem, masukan yang
(tabel induk) yang dapat diperlukan sistem, lingkup proses
membedakan dengan atribut lainnya yang digunakan untuk mengolah
sehingga table tersebut dapat masukan menjadi keluaran, volume
dijadikan referensi untuk tabel yang data yang akan ditangani sistem,
lainnya. jumlah pemakai dan kategori
pemakai, serta kontrol terhadap
sistem.
Analisis Kebutuhan Perancangan Sistem
Fungsional Perancangan akan dimulai setelah tahap
analisis terhadap sistem selesai dilakukan.
Alat bantu yang digunakan untuk Perancangan dapat didenifisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan
menggambarkan kebutuhan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari
fungsional sistem yang akan
beberapa elemen yang terpisah ke dalam
dibangun, yaitu diagram konteks
satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
dan diagram aliran data. Untuk Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi
menjelaskan bagaimana suatu dari komponen- komponen perangkat
masukan diproses pada sistem lunak dan perangkat keras dari suatu
maka digunakan spesifikasi sistem sehingga setelah instalasi dari
proses dan kamus data untuk sistem akan benar-benar memuaskan dari
mengetahui aliran data yang rancang bangun yang telah ditetapkan
mengalir pada sistem. pada akhir tahap analisis sistem.
Perancangan sistem meliputi tahapan
perancangan basis data, perancangan
struktur menu,perancangan tampilan
antarmuka, jaringan semantik dan
perancangan prosedural
Implementasi
Setelah sistem dianalisis dan didesain, maka akan menuju
tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap
meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan.
Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul
perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan
kepada pengembang sistem.
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman
web yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file
program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang
dibuat dan dibedakan antara antarmuka untuk karyawan
dengan bagian administrator dan Kepala Divisi Sekper & SDM.
Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa pembangunan ulang sistem informasi aset
perusahaan yang berbasis web yaitu :
• Sistem Informasi Aset Perusahaan yang berbasis web dapat membantu
Kesimpulandalam Dapat disimpulkan bahwa pembangunan ulang sistem informasi aset
pengololaan aset perusahaan sehingga menghasilkan informasi
perusahaan yang berbasis web yaitu :
yang valid. Sistem Informasi Aset Perusahaan yang berbasis
web dapat membantu dalam pengololaan aset
• Menciptakan sistem informasi Aset perusahaan yang tidak terbatas
perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang
pemrograman, pengujian
analis, laludan pemeliharaan.
perancangan, pemrograman, pengujian
dan pemeliharaan.
Keunggulan Dengan diterapkannya Sistem Informasi Aset di PT. Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero), dapat diakses dimana saja tentunya dengan adanya internet
tanpa harus berada dikantor.
Memudahkan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam
Keunggulan memonitoring
Dengandan pendokumentasian
diterapkannya data Perusahaan.
Sistem Informasi Aset di PT. Industri
Telekomunikasi
Memudahkan Indonesia (Persero),
dalam pencarian data asetdapat diakses dimana
perusahaan saja pemeliharaan dan
untuk
tentunya dengan adanya internet tanpa harus berada dikantor.
pemenuhan atas kebutuhan informasi mengenai asset yang dimiliki oleh
Memudahkan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam
perusahaan.
memonitoring dan pendokumentasian data Perusahaan.
Memudahkan
dalam membuat
Memudahkan laporan
dalam pencarian dataaset
data asset perusahaan
perusahaan untuk
pemeliharaan dan pemenuhan atas kebutuhan informasi mengenai
Kelemahan Apabila diterapkannya Sistem
asset yang dimiliki oleh Informasi Aset di PT. Industri Telekomunikasi
perusahaan.
Memudahkan
Indonesia (Persero), dalam
datamembuat laporan data asset
aset perusahaan bisa perusahaan
saja bocor ke publik karna bisa
Kelemahan Apabila diterapkannya Sistem Informasi Aset di PT. Industri
diakses oleh hecker yang tidak bertanggungjawab.
Telekomunikasi Indonesia (Persero), data aset perusahaan bisa saja
Disaat kita membutuhkan laporan data asset, akan tetapi laporan tersebut tidak
bocor ke publik karna bisa diakses oleh hecker yang tidak
dapat diakses apabila keadaan jaringan Wifi tidak memungkinkan atau lagi
bertanggungjawab.
Dalam penyusunan artikel masi terdapat pengulangan kalimat
bermasalah.
yang sama sehinga kalimatnya berulang ulang.
Dalam penyusunan artikel masi terdapat pengulangan kalimat yang sama sehinga
Isi dari artikel terlalu banyak membuat pembacanya malas
kalimatnya berulang ulang.
untuk membaca artikel tersebut.
Isi dari artikel terlalu banyak membuat pembacanya malas untuk membaca artikel
tersebut.