Anda di halaman 1dari 4

Artikel Gereja Persekutuan Terbuka

ARTIKEL 1
Upaya Antar Umat Beragama Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman
Akhir

Dalam semangat yang sama, Presiden Thomas S. Monson menghimbau selama


konferensi umum, pertemuan setengah tahunan sedunia, untuk pemahaman agama
yang lebih mendalam: “Saya ingin menghimbau anggota Gereja di mana pun
mereka berada untuk menunjukkan kebaikan dan rasa hormat bagi semua orang di
segala tempat. Dunia tempat kita hidup penuh dengan keanekaragaman. Kita dapat
dan harus menunjukkan rasa hormat kepada mereka yang kepercayaannya berbeda
dari kita” (ceramah Konferensi Umum April 2008). Orang-Orang Suci Zaman
Akhir menerima semua orang percaya yang tulus sebagai mitra setara dalam
menjalankan kepercayaan dan dalam pekerjaan besar melayani kemanusiaan.
Menekankan kasih Allah kepada semua orang, tidak hanya mereka dari satu agama
tertentu, Presiden Dieter F. Uchtdorfdari Presidens Utama, badan tertinggi Gereja,
menyatakan: “Kami menghormati dan menghargai jiwa-jiwa yang tulus dari semua
agama, terlepas dari di mana atau kapan mereka hidup, yang mengasihi Allah,
bahkan tanpa memiliki kegenapan Injil. Kami mengangkat suara kami dalam
mengungkapkan rasa syukur atas pengorbanan dan keberanian mereka. Kami
merangkul mereka sebagai saudara kami, anak-anak Bapa Surgawi kami. … Dia
mendengar doa rendah hati dan tulus dari setiap bangsa, lidah, dan umat. Dia
memberikan terang kepada mereka yang mencari dan menghormati-Nya dan
bersedia mematuhi perintah-perintah-Nya” (ceramah Konferensi Umum April
2008).
*gambar tidak dapat ditemukan
MAKNA ARTIKEL 1
Dalam artikel pertama ini, Presiden Thomas S. Monson menghimbau semua umat
kristiani untuk selalu menunjukkan kebaikan dan menunjukkan sikap sopan santun
atau rasa hormat kepada seluruh umat beragama. Para petinggi agama juga
mengajarkan untuk selalu menghormati dan menghargai orang-orang yang
memiliki perbedaan baik yang beragama maupun tidak, dan tetap selalu terbuka
untuk menerima jiwa-jiwa yang hilang. Allah akan selalu mendengar doa orang-
orang yang tulus dan ingin berbalik ke jalan-Nya, Dia juga memberikan terang
(jalan) kepada mereka yang mencari dan menghormati-Nya dan bersedia mematuhi
perintah-perintah-Nya.

ARTIKEL 2
Setiap agama memberikan kontribusi berharga bagi komunitas umat beragama
yang lebih besar. Dalam perkataan rasul Gereja awal Orson F. Whitney, “Allah
menggunakan lebih dari satu umat untuk mewujudkan pekerjaan-Nya yang besar
dan menakjubkan. Orang-Orang Suci Zaman Akhir tidak dapat melakukan
semuanya. Itu terlalu besar, terlalu sulit, untuk satu umat mana pun.” Dengan
demikian, anggota Gereja tidak memandang sesama saudara seiman di seluruh
dunia sebagai musuh atau saingan, tetapi sebagai mitra dalam banyak tindakan
kebaikan di dunia. Misalnya, baru-baru ini Gereja telah bekerjasama dengan
organisasi Katolik El Minuto de Dios untuk mendistribusikan pakaian kepada
korban banjir dan tanah longsor di Kolombia pada bulan Januari 2011. Selain itu,
Gereja bekerjasama dengan Bantuan Islam AS untuk memberikan makanan dan
obat-obatan pada bulan Januari 2010 kepada mereka yang terkena dampak gempa
bumi di Haiti.
Kerjasama pengikut kedua agama ini menggambarkan persatuan dan cinta
antarumat beragama di negara itu. Hubungan antara dua kelompok agama di
negara itu selaman ini kerap dinodai dengan ketegangan dan kekerasan. Namun,
para pemimpin agama Islam dan Kristen di Nigeria kini telah mengesampingkan
segala perbedaan mereka untuk bersatu menghadapi bencana wabah. "Ini adalah
pertunjukan cinta, persatuan, dan percaya pada satu Tuhan yang sejati," ujar
seorang imam di salah satu keuskupan di Nigeria Tenggara, Peter Ani seperti
dikutip dari laman NCR Online, Rabu (15/4). Para pemimpin Gereja Katolik di
Nigeria juga telah mengambil beberapa langkah dan tindakan untuk mencegah
penyebaran Covid-19. Mereka telah menangguhkan Misa, kegiatan Paskah, dan
pertemuan lainnya di Keuskupan Agung Lagos, Keuskupan Abuja, dan banyak
keuskupan lain di negara itu. "Di masa krisis, kita perlu mengesampingkan semua
yang memisahkan kita dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama, dan aku
senang itulah yang saat ini terjadi," ucapnya. Sementara itu, para pemimpin agama
Islam di Nigeria Utara juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi
penyebaran virus Covid-19 dengan menangguhkan aktivitas di masjid-masjid dan
pertemuan keagamaan lainnya.   
Sejak 19 Maret lalu, Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam (NSCIA) telah
mengeluarkan beberapa arahan untuk organisasi masjid tentang cara memerangi
penyakit dan mencegah penularan lebih lanjut. 
Mereka juga mendesak anggotanya untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk
membatasi penyebaran virus. 
"Penting bagi setiap orang untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini," ucap Wakil Sekretaris
Jenderal NSCIA, Salisu Shehu.  
Dia pun mengimbau kepada umat Islam di Negeria untuk sering mencuci tangan
dengan sabun, membatasi kontak fisik saat memberi salam dengan tidak berjabat
tangan atau berpelukan, dan tidak batuk atau bersin di sembarang tempat.  
"Kami mendesak masjid dan pusat-pusat Islam untuk sangat mencegah jamaahnya
menghadiri kegiatan masjid apa pun, bahkan jika mereka hanya mengalami gejala
ringan," kata Shehu.  
"Adalah wajib bagi Anda untuk menjauh dan mengisolasi diri jika Anda telah
didiagnosis dengan Coronavirus untuk mencegah penyebaran virus. Mencegah
bahaya, terutama bagi kehidupan orang lain, lebih diutamakan daripada manfaat
menghadiri kegiatan masjid," jelasnya. 
Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam adalah anggota Dewan Antaragama
Nigeria (NIREC) yang selama ini telah menyerukan perdamaian, persatuan, dan
memperkuat hubungan antar umat beragama di negara itu. 
Dengan dipimpin seorang imam Katolik, Pater Cornelius Omonokhua, NIREC
telah berkolaborasi dengan organisasi dan kepemimpinan Muslim di Nigeria dalam
banyak hal.  
Baru-baru ini, seperti yang dilaporkan  Ripples Nigeria, selama pertemuan dewan
antaragama, pemimpin Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam, Muhammad
Abubakar, juga menekankan perlunya menyediakan paket bantuan bagi warga
negara untuk membantu masyarakat selama pandemi. Karena, kelaparan lebih
mematikan daripada virus Covid-19. 
Menurut laporan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) pada Selasa (14/4)
kemarin, kasus virus Covid-19 di Nigeria saat ini berjumlah 343, 10 oramg
meninggal dunia, dan 91 orang berhasil disembuhkan. NCDC juga masih melacak
6.000 orang yang telah melakukan kontak dengan 111 orang yang terinfeksi covid
*gambar tidak dapat ditemukan

MAKNA ARTIKEL 2
Dalam artikel kedua menjelaskan bahwa , anggota Gereja tidak memandang
sesama saudara seiman di seluruh dunia sebagai musuh atau saingan, tetapi sebagai
mitra dalam banyak tindakan kebaikan di dunia. Sebagai contoh, Gereja telah
bekerjasama dengan organisasi Katolik El Minuto de Dios untuk mendistribusikan
pakaian kepada korban banjir dan tanah longsor di Kolombia pada bulan Januari
2011. Selain itu, Gereja bekerjasama dengan Bantuan Islam AS untuk memberikan
makanan dan obat-obatan pada bulan Januari 2010 kepada mereka yang terkena
dampak gempa bumi di Haiti. Para pemimpin agama Islam di Nigeria Utara juga
telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19
dengan menangguhkan aktivitas di masjid-masjid dan pertemuan keagamaan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai