Namun apabila anak sudah diberikan diazepam melalui dubur pada saat pra hospital dan
sudah terdapat akses IV, maka dapat diberikan diazepam dengan dosis 0,2-0,5 mg/ kgbb
dengan bolus pelan IV. Perlu diperhatikan risiko depresi napas, sehingga resusitasi kit
sudah harus disiapkan. Selanjutnya anak dapat dilakukan observasi dan tetap dilakukan
assessment mengenai risiko kejang berulang. Apabila terdapat risiko kejang berulang
dapat diberikan pengobatan maintenance dengan fenitoin 5mg – 10 mg / kgbb yang
diberikan terbagi dalam 2 dosis.
Apabila kejang kemudian berulang, anak dapat diberikan fenitoin atau fenobarbital IV
kemudian dilanjutkan dengan monitoring.
2. Sebutkan dan jelaskan tata laksana rehidrasi cairan pada anak dg diare, klasifikasi
dehidrasinya.
Tata laksana cairan pada anak diare prinsipnya ada 5 pilar yaitu:
- Zinc
- Rehidrasi cairan bisa dengan pemberian
- Tetap minum asi/ susu
- Antibiotik bila perlu
- Pemberian vitamin
Tata laksana rehidrasi cairan dibagi pemberian dalam 8 jam pertama dan 16 jam
berikutnya
8 jam pertama : 2 – 5 ml/ kgbb habis dalam 8 jam pertama
16 jam berikutnya :
Klasifikasi diare berdasarkan dehidrasi:
Dehidrasi ringan-sedang : Terdapat 3 dari 5 tanda dehidrasi, diantaranya: mata
cekung, turgor menurun, keluar BAK, rewel. Anak masih mau minum.
Dehidrasi berat : Terdapat semua tanda dehidrasi, anak tidak mau minum/
nyusu, rewel, mata cekung, turgor menurun, bisa terjadi penurunan kesadaran, tidak
keluar BAK.
3. Kriteria diagnostik PEB
- terdapat ketonuria pada pemeriksaan urin atau tanpa ketonuria dengan kondisi
TD>160/110 baru
- TD > 160/110 dengan dipastikan dalam dua kali pemeriksaan
- Terdapat bengkak pada ekstremitas/ oedema periorbital/ sesak napas
- Terdapat trombosito
Tata laksana PEB
- Pasang monitor, lakukan anamnesis gejala, dan factor risiko
- Assesment apakah Berikan penurun tensi dengan nifedipin
- Berikan MgSO4 dengan dosis 4gr selama 5-10 menit, kemudian maintenance 1-2 gr
selama 24 jam post partum