Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TBK

MATERIAL: UJI LAB SEMEN


KELOMPOK EMPAT

NAMA KELOMPOK

Suhardi Ayub
Andi M Saleh
Ukil umasangadji
Ikrar Fatahillah
Fuad Hj.Rauf
Nurul Safitri Ruslan
Nona Abdullah
Risnawati Umasangaji
 PENJELASAN TENTANG SEMEN

Semen merupakan suatu hasil industri yang dapat menjadi


sangat kompleks dengan campuran serta susunan yang
berbeda-beda. Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu: semen non-hidrolik dan semen hidrolik .

Semen non-Hidrolik merupakan semen yang tidak dapat


mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi memerlukan
udara untuk dapat mengeras, contoh utama dari semen non-
hidralik adalah kapur.
Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mengeras di dalam air, semen hidrolik antara lain: Kapur
hydrolik, semen pozollan, semen terak , semen alam, semen
portland , semen portland-pozolan , semen portland terak tanur
tinggi, semen alumina, semen expansif , dan jenis lainnya,
seperti, semen porland putih, semen warna, dan semen-semen
untuk keperluan khusus.
• HASIL UJI LEB SEMEN, UNIVERSITAS
DIPONEGORO

• Analisa Semen

Semen berfungsi untuk mengikat butir-butir agregat sehingga


membentuk
suatu massa padat, dan untuk mengisi rongga-rongga udara
diantara butir-butir
agregat. Pengujian yang dilakukan terhadap semen meliputi

1) Berat Jenis Semen

Berat jenis semen di cari dengan menggunakan


metode Le Chatelier
Semen yang digunakan adalah semen portland
pozolan(PPC) merk Gresik. Dari hasil pengujian
diperoleh berat jenis semen = 3,22 gram/ml

• Pengujian Semen Portland


• Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen
type I merk Gresik.
• Pengujian semen meliputi :

1.Berat Jenis
• Suhu ruang = 30 ºC

• Analisa I
•Berat semen = 15 gram
•Pembacaan skala I = 18 ml Analisa II
•Berat semen = 64 gram
•Pembacaan skala I = 1 ml
•Pembacaan skala II = 21.65 ml

• Analisa II
• Berat semen = 64 gram
• Pembacaan skala I = 1 ml
• Pembacaan skala II = 21.65 ml
• Berat jenis semen = 64 / ( 21.65 – 1 ) = 3.10 gram/cm3
• Berat jenis rata-rata = ( 3.33 + 3.10 ) / 2 = 3.22 gram/cm3

• Konsistensi Normal
Percobaan ini digunakan untuk menentukan prosentase
air yang diperlukan untuk mencapai konsistensi normal.
Air berpengaruh pada sifat workabilitas adukan beton,
kekuatan, susut, dan keawetan betonnya. Konsistensi
normal tercapai jika jarum berdiameter 10 mm
menembus pasta semen sedalam 10 mm pada detik ke-
30 setelah jarum tersebut dilepaskan. Dari hasil
percobaan konsistensi normal, air yang diperlukan untuk
bereaksi dengan semen hanya sekitar 29.3 % dari berat
semen. Nilai fas yang akan digunakan harus lebih dari
29.3 %. Karena selebihnya akan dipakai sebagai pelicin
agregat agar beton lebih mudah dikerjakan.

Metode uji ini meliputi pemeriksaan konsistensi normal


dari semen hidrolis. Alat yang digunakan dalam pengujian
konsistensi semen merupakan alat vicat sesuai (ASTM
C191-18a, 2018),

seperti Gambar 1.1 terdiri dari rangka seperti Gambar


1.1(1) dan mempunyai batang yangdapat digerakkan
Gambar 1.1(2), beratnya 300 gram, salah satu ujung torak
berdiameter 10mm lihat Gambar 1.1(3), berjarak
sekurang-kurangnya 50 mm, dan ujung lainnya jarum
yang dapat dibongkar pasang berdiameter 1 mm dan
panjang 50 mm (Gambar 1.1(4)).
Batang dapat dipergunakan secara bolak balik dan dapat
dipasang dalam beberapa posisi dengan pengatur sekrup
(Gambar 1.1(5)) dan mempunyai indikator yang dapat
diatur Gambar 1.1(6),dapat bergerak pada skala
(ditunjukkan dalam mm) yang skalanya dilekatkan pada
rangka alat.

Pasta semen yang akan diuji dimasukkan ke dalam cincin


(Gambar 1.1(7)), yang kaku berbentuk kerucut, diletakkan
di atas pelat datar yang tidak menyerap air (Gambar
1.1(8)), lebar masing-masing sisinya ± 100 mm. Batang
yang digunakan terbuat dari baja tahan karat mempunyai
kekerasan tidak kurang dari 35 HRC dan harus lurus
dengan ujung torak yang tegak lurus terhadap sumbu
batang. Cincin terbuat dari bahan tidak korosi, tidak
menyerap air mempunyai diameter dalam bagian bawah
70 mm dan bagian atas 60 mm dengan tinggi 40 mm.
Disamping ketentuan tersebut diatas, alat vicat harus
sesuai dengan spesifikasi untuk: Berat batang yang dapat
bergerak adalah (300 ± 0,5) gram. Diameter ujung batang
torak sebesar 10 ± 0,05 mm dengan Diameter jarum (1 ±
0,005) mm. Diameter dalam cincin bagian bawah (70 ± 3)
mm dan bagian atas (60 ± 3) mm serta Tinggi cincin (40 ±
1) mm. Pembagian skala, bila dibandingkan dengan skala
standar yang ketelitiannya 0,1 mm pada setiap titik, tidak
boleh menunjukkan penyimpangan lebih besar dari 0,25
mm.
Berikut ini grafik 4.1. hasil percobaan konsistensi normal,
dan gambar alat yang di gunakan
• Grafik 4.1

• GAMBAR ALAT VICAT 1.1


• Gambar pasta semen yang di gunakan

3) Pengikatan Awal Semen.


Waktu dari pencampuran semen dan air sampai
kehilangan sifat keplastisannya disebut waktu ikatan awal
(initial setting time), dan waktu sampai pastanya menjadi
massa yang keras disebut waktu ikatan akhir (final setting
time). Waktu ikat awal semen diuji dengan metode jarum
vicat diameter 1 mm yang menembus pasta semen
sedalam 25 mm pada detik ke-30 setelah jarum tersebut
dilepaskan. Kadar air yang digunakan untuk pengujian
pengikatan awal semen adalah kadar air konsistensi
normal (29,3 %). Menurut standar ASTM C-191, waktu
pengikatan awal tidak boleh kurang dari 45 menit, dan
waktu ikat akhir tidak boleh lebih dari 375 menit. Dari
percobaan diperoleh waktu pengikatan awal semen adalah
139,5 menit.

Berikut ini grafik 4.2. hasil percobaan pengikatan


semen,Dan tabel 1.3
• Kesimpulan
Pengujian semen hidrolis dimaksudkan untuk mendapatkan
data sifat dan karakteristik semen sebagai konfirmasi atas
spesifikasi yang tertulis dalam spesifikasi penjualan. Sejumlah
sampel tersebut didasarkan sesuai dengan keadaan jumlah
semen yang berada di gudang dan saat pengangkutan, yang
diambil sesuai dengan skenario tertentu sesuai kaidah
statistik.
Pengujian semen dimaksudkan untuk mendapatkan
karakteristik sifat kimia dan fisika
dalam semen. Perbedaan antara data spesifikasi yang tertulis
dalam manual certificate dengan data hasil uji pengguna
merupakan masalah yang serius, seperti misalnya spesifikasi
batasan alkali (Na2O) dan kandungan sulfate

Anda mungkin juga menyukai