Anda di halaman 1dari 211

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Komunitas kesehatanTeori
dan Model Keperawatan

Herawati, Ns.,M.Kep
Konsepdihubungkan dalam teori dengan pernyataan
verbal atau matematis yang disebut proposisi (Fawcett)

Sebuah teoriadalah himpunan yang saling


berhubungankontrakatau konsep, definisi, proposisi
yang menyajikan pandangan sistematis tentang
fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksifenomena (Kerlinger)
Model konseptual
+Model konseptual atau kerangka teoretis menyediakan cara yang
koheren, terpadu dan teratur untuk membayangkan peristiwa atau
proses terkait yang relevan dengan suatu disiplin.Fawcett 2005).
+Istilah 'model konseptual' dan 'kerangka teori' sering digunakan secara
bergantian, tetapi kerangka teoretis umumnya menggabungkan
setidaknya sebagian dari teori tertentu sebagai dasar penelitian. Selain
itu, kerangka teoritis sering mencakup pernyataan proposisional yang
menggambarkan hubungan antar variabel dan telah menerima lebih
banyak pengujian daripada model konseptual yang lebih tentatif.Polit
& Beck 2004).

4/22/2022 3
Fungsi Model Konseptual
(Radwin& Fawcett 2002,Polit & Beck 2004).
+Penggunaan paling umum dari model konseptual adalah untuk
menyediakan struktur pengorganisasian untuk desain dan metode
penelitian.
+Tujuan kedua adalah untuk memandu pengembangan dan pengujian
intervensi dan hipotesis berdasarkan prinsip teori.
+Fungsi ketiga adalah untuk menjelaskan hasil studi dan menempatkan
temuan dalam konteks ilmu dalam bidang penyelidikan tertentu.
Interpretasi temuan mengalir dari konseptualisasi yang diwakili oleh
kerangka.

4/22/2022 4
TEORI KEPERAWATAN / MODEL
KONSEPTUAL
➢ Berorientasi sistem:Model konseptual sistem Neuman
➢Berorientasi pada perkembangan: model perawatan diri Orem
➢Berorientasi pada sistem dan interaksi:
- Model adaptasi Roy
- Model sistem interaksi King
➢Berorientasi pada sistem dan pengembangan:
- Model proses kehidupan Roger
➢Yang lain:
- burung bulbul
- Friedman
-Leininger
karya Betty NeumanModel Sistem

+karya Betty Neuman Sistem Model menyediakan


komprehensifmenyeluruhdan pendekatan berbasis sistem
keperawatan yang mengandung unsur fleksibilitas. Teori ini
berfokus pada respons sistem pasien terhadap stresor
lingkungan aktual atau potensial dan penggunaan intervensi
pencegahan keperawatan primer, sekunder, dan tersier untuk
retensi, pencapaian, dan pemeliharaan kesehatan sistem
pasien.
• Sistem: individu, keluarga,komunitas, dan masalah sosial
• Integrasi Bagian: keterkaitan variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual
• Lingkungan: semua faktor yang mempengaruhi sistem klien
• Batas: dianggap dinamis dan terus berubah serta memiliki faktor yang
berbeda (waktu, tempat,peristiwa) –dua garis pertahanan; fleksibel
dan normal dan garis perlawanan mewakili batas
• Ketegangan, Stres, Ketegangan, dan Konflik: stresor didefinisikan
sebagai ketegangan dan dapat menyebabkan ketidakstabilan
Pentingnya Keperawatan Transkultural
 Globalisasi menantang perawat untuk berpikir dan
bertindak dengan perspektif global
 Peningkatan nyata dalam migrasi orang di dalam
dan antar negara di seluruh dunia
 Harapan moral dan profesional masyarakat yang
tersirat untuk mengetahui, memahami,
menghormati, dan merespons dengan tepat untuk
merawat orang-orang dari budaya yang beragam
 Peningkatan pesat penggunaan teknologi tinggi
dalam perawatan kesehatan
Pentingnya Keperawatan Transkultural
 Bukti konflik budaya, bentrokan, dan praktik pemaksaan
antara penyedia layanan kesehatan dan klien dari budaya
yang beragam
 Meningkatnya jumlah perawat yang bepergian dan
bekerja di tempat yang berbeda
 Tuntutan pembelaan hukum yang diantisipasi terhadap
perawat akibat kelalaian budaya, ketidaktahuan, dan
praktik pemaksaan
 Meningkatnya gender dan kelompok
khususkelompokmasalah dan hak
 Tren yang berkembang untuk peduli dengan dan untuk
orang-orang di lingkungan tempat tinggal mereka yang
akrab atau khusus.
Definisi Keperawatan Transkultural
Bidang studi dan praktik formal yang berfokus
padakomparatif human-care (caring) perbedaan dan
persamaan dari keyakinan, nilai, dan pola pola
kehidupan budaya untuk memberikan perawatan
kesehatan yang kongruen secara budaya, bermakna,
dan bermanfaat bagi orang-orang
(Leininger, 2002)
Definisi tersebut menyiratkan:
 Perawatan perlu dipelajari secara sistematis untuk belajar
tentang perawatan manusia dalam budaya yang beragam
dan serupa
 Perawat perlu memiliki pengetahuan tentang warisan
perawatan budaya mereka sendiri dan sadar tentang bias
keyakinan, prasangka untuk bekerja secara efektif dengan
klien
 Perawat perlu menggunakantranskultural-Pengetahuan
spesifik dan komparatif untuk memandu praktik
perawatan untuk perawatan yang sesuai secara budaya
 Perawat harus mencari fenomena perawatan budaya yang
komprehensif, holistik, dan komparatif
 Mempertahankan proses pembelajaran-penemuan
terbuka tentang perawatan dan budaya sangat penting
Ruang lingkup TN

Budaya Manusia Global

Budaya Transnasional

Kebudayaan Nasional
(Masyarakat)
Kebudayaan Provinsi Daerah

Budaya Lokal
Teori perawatan budaya yang dikembangkan oleh
Leininger

Tujuan; untuk menemukan dan menjelaskan faktor


perawatan berbasis budaya yang beragam dan universal
yang mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan, penyakit,
atau kematian individu atau kelompok untuk memberikan
perawatan yang sesuai secara budaya, aman, dan
bermakna bagi klien dari budaya yang beragam atau
serupa.
Model matahari terbit→peta kognitif

Tiga mode untuk perawatan budaya kongruen; pelestarian


atau pemeliharaan, akomodasi atau negosiasi, pola ulang
atau restrukturisasi
Menyarankan "keperawatan etnik“sebagai metode
penelitian”
Model Matahari Terbit (Leininger,
2002)
Terima kasih
+herawati@ulm.ac.id

2/2/20XX JUDUL PRESENTASI 16


Etika dalam
Keperawatan
Komunitas
Ns. Lola Illona Elfani Kausar, M.Kep
Departemen KKG PSIK FK ULM
2021
Tujuan
 Memahami dan mampu menjelaskan
pengertian etika

 Mampu menerapkan prinsip etika dalam


keperawatan komunitas

 Mampu memberikan asuhan


keperawatan komunitas berdasarkan
standar praktik keperawatan komunitas
Outline
 Pengertian etika

 Prinsip
etika dalam keperawatan
komunitas

 Standar praktik keperawatan komunitas


Latar belakang
Perbincangan tentang etik telah berkembang
selama abad yang lalu, dengan keterpaparan
kita secara terus menerus mengenai kasus-
kasus tentang etik atau perilaku yang tidak etis
atau dilema etik. Namun perhatian terhadap
etik bukanlah hal yang baru, hal tentang etik
telah ada dalam sejarah masa lalu dari
budaya dan komunitas kita yang beragam.
Sehingga kita tidak dapat menilai suatu hal
tentang etik berdasarkan pemikiran dan kondisi
saat ini. Kita harus mengkaji beberapa asal
sejarah dan budaya dari konsep etik itu sendiri.
Pengertian Etika
 Kata “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno, ethos

 Dalam bentuk tunggal kata ethos memiliki beberapa


makna: tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan,
sikap, cara berpikir

 Bentuk jamak dari ethos, yaitu ta etha, berarti adat


kebiasaan

 Dalam arti terakhir inilah terbentuknya istilah “etika”


yang dalam arti yang terbatas berarti ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan
Etik Profesional Keperawatan

Adalah kesadaran atau pedoman yg


mengantur nilai-nilai moral di dalam
melaksanakan kegiatan profesi
keperawatan → mutu dan kualitas tetap
terjaga
Prinsip Etika dalam
Keperawatan Komunitas
A. Prinsip dasar keperawatan komunitas
➢ Keluarga adalah unit utama dlm
pelayanan kes kom
➢ 4 tingkat sasaran pel → individu, kel, kel
khusus, dan komunitas
➢ Perawat bekerja atas peran serta masy
dlm menyelesaikan masalah kes
➢ Menekankan upaya promotif dan
preventif
Lanjut…
➢ Problem solving approach
➢ Kegiatan utama: menyelesaikan masalah kes
masy baik sehat maupun sakit
➢ Tujuan → meningkatkan fungsi derajat kes yg
optimal
➢ Penekanan pembinaan perilaku sehat
➢ Bekerja secara tim, bukan individu
➢ Home visit → membantu mengatasi masalah klien
➢ Penkes masy merupakan kegiatan utama
➢ Pelaksanaan kes masy mengacu pada sistem kes
yg ada/ berjalan saat itu
➢ Kep kes kom → dilakukan di puskesmas, panti,
sekolah, keluarga
Lanjut…
B. Prinsip etika dalam keperawatan komunitas
➢ Automomy → bebas menentukan tindakan
➢ Beneficence/ berbuat baik →
mempertimbangkan bahaya dan
keuntungan
➢ Non-maleficence/ tdk merugikan/ tdk
membahayakan
➢ Justice
➢ Veracity/ kejujuran → trust
Standar Praktik Keperawatan
Komunitas
→ pedoman/ tolok ukur pemberian praktik
keperawatan → mutu, tepat, benar → melindungi
masy terhadap praktik yang dilakuka oleh perawat
→ ANA (American Nurse Association) 1974
→ 1. pengumpulkan data status kes klien scr sistematik
& continue
→ 2. menegakkan dx dari data
→ 3. perencanaan → menentukan tujuan
→ 4. perencanaan diprioritaskan
→ 5. pemberian tindakan → promosi/
mempertahankan dan meningkatkan
→ 6. tindakan kep dlm membantu klien meningkatkan
kes
→ 7. kemajuan klien thdp pencapaian tujuan
→ 8. tindakan kep pengkajian secara continue
Standar Praktik Keperawatan
Komunitas
→ ANA (American Nurse Association) 2004
→ 1. pengkajian
→ 2. prioritas dan dx komunitas
→ 3. identifikasi hasil
→ 4. perencanaan
→ 5. implementasi (koordinasi, pendidikan &
promosi kes, konsultasi, aktivitas
pengaturan)
→ 6. evaluasi
→ 7. kualitas praktik
Lanjut…
8. Pendidikan
9. Evaluasi praktik profesional
10. Hub sejawat dgn profesi lain
11. Kolaborasi
12. Etik
13. Penelitian
14. Menggunakan sumber-sumber
15. Kepemimpinan
16. advokasi
Tujuan Standar Praktik
Keperawatan Komunitas
➢ Meningkatkan mutu askep
➢ Meminimalkan tindakan-tindakan yg tdk
bermanfaat bagi klien → menekan biaya
➢ Menjaga mutu askep
THANK YOU…
Pengantar Epidemiologi
Rudi Fakhriadi, SKM, M. Kes (Epid)
Epidemiologi
• Definisi Epidemiologi
• Sejarah Epidemiologi
• Bentuk Kegiatan Epidemiologi
• Ruang Lingkup Epidemiologi
• Peranan dan Manfaat
Epidemiologi
• Ukuran epidemiologi
• Demografi dan kesehatan
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
• Epi : Pada/tentang
• Demos : Penduduk/masyarakat
• Logos : Ilmu
Dengan demikian, epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan masyarakat
Pengertian Epidemiologi
• Greenwood (1934)
Epidemiologi mempelajari tentang penyakit
dan segala macam kejadian yang mengenai
kelompok penduduk. Kelebihannya adalah
adanya penekanan pada Kelompok Penduduk
yang mengarah kepada Distribusi suatu
penyakit.
Pengertian Epidemiologi
• Wade Hampton Frost (1972)
Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan
tentang fenomena massal (Mass Phenomen)
penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah
(Natural History) penyakit menular. Artinya,
bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi
hanya ditujukan kepada masalah penyakit
infeksi yang terjadi/mengenai
masyarakat/massa
Pengertian Epidemiologi
• Brian Mac Mahon (1970)
Epidemiology is the study of the distribution
and determinants of disease frequency in man.
Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran
dan penyebab frekuensi penyakit pada
manusia dan alasan terjadi distribusi semacam
itu. Berdasarkan pengertian diatas bahwa pada
studi epidemiologi terjadi penentuan Distribusi
Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya
Distribusi dari suatu penyakit.
Pengertian Epidemiologi
• Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and
causes of diseases.

• Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn


Epidemiology is concerned with the extend and
types of illness and injuries in groups of people
and with the factors which influence their
distribution
.
Pengertian Epidemiologi
• Hirsch (1883)
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian,
penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada
manusia pada saat tertentu di berbagai tempat
di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi
eksternal.
Pengertian Epidemiologi
• Last (1988)
Epidemiology is study of the distribution and
determinants of health – related states or
events in specified population and the
application of this study to control of problems.
Pengertian Epidemiologi
• Azrul Azwar (1988)
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan.
Pengertian Epidemiologi
Berdasarkan Beberapa Pengertian Tadi, ada
beberapa hal yang dapat digaris bawahi adalah
:
• Frekuensi Masalah Kesehatan
• Distribusi Masalah Kesehatan
• Determinan (Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi)
Sejarah Epidemiologi
• Hippocrates (460 SM-377 SM)
Pada masa ini mulai timbul permikiran dari Hippocrates
dan kawan-kawan bahwa kejadian dan proses penularan
penyakit ada kaitannya dengan faktor lingkungan. Hal
tersebut tertuang dalam tulisannya yang berjudul
“Epidemics” serta dalam catatannya mengenai “Airs,
Waters and Places”. Hippocrates mempelajari masalah
penyakit di masyarakat dan mencoba mengemukakan
berbagai teori tentang hubungan sebab akibat terjadinya
penyakit dalam masyarakat. Dia juga memberikan dasar
pemikiran tentang adanya hubungan antara faktor
lingkungan dan kejadian penyakit.
Sejarah Epidemiologi
• Galen (129 SM-199 SM)
Seorang dokter bedah dari italia yang menyempurnakan
teori hipocrates dengan menambah procatatic factor
dan temprament yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit. Galen menjelaskan procatartic factor
merupakan gaya hidup seseorang dan temprament
merupakan sifat seseorang menyikapi suatu objek.
Sejarah Epidemiologi
• Thomas Sydenham (1624-1689)
Dengan konsepnya bahwa penularan penyakit
disebabkan karena adanya kontak dengan penyakit.

• Noah Webster (1758-1843)


Dalam bukunya yang berjudul Epidemic and Pestilential
Disease menemukan adanya hubungan influenza,
demam kuning (yellow fever) dengan lingkungan.
Sejarah Epidemiologi
• John Graunt (1662)
Tokoh yang mengenalkan statistik dalam epidemiologi,
dengan menganalisis data kelahiran, kematian, kejadian
penyakit dan perbedaan antara laki-laki dengan
perempuan, tingginya angka kematian bayi serta
perbedaannya antara di kota dan di desa.

• William Farr
Mensinergiskan metode statistik dasar dengan
surveilans dan mengembangkan statistik dasar dengan
klasifikasi penyakit. Konsep William Farr sampai
sekarang masih digunakan WHO
Sejarah Epidemiologi
• John Snow (1813-1858)
John Snow melakukan penelitian tentang penyebab
kematian karena kolera di London pada tahun 1848 –
1849 dan 1853 – 1854, dia mencatat adanya asosiasi
antara sumber air minum dan kematian akibat kolera di
distrik-distrik yang memperoleh penyaluran air yang
berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian ini, akhirnya
Snow menyimpulkan bahwa penyakit kolera itu
menyebar karena adanya air yang terkontaminasi.
Sejarah Epidemiologi
• Doll, Hill dkk (1950-an)
Doll, Hill dan kawan-kawan mempelajari secara
mendalam mengenai hubungan antara menghisap rokok
dan kanker paru. Sebuah studi Follow up berjangka
panjang terhadap para dokter-dokter Inggris
menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara
kebiasaan merokok dan perkembangan kanker paru.
Ruang Lingkup Epidemiologi

• Epidemiologi penyakit menular


• Epidemiologi penyakit tidak menular
• Epidemiologi klinik
• Epidemiologi kependudukan
• Epidemiologi gizi
• Epidemiologi pelayanan kesehatan
• Epidemiologi lingkungan
• Epidemiologi kesehatan kerja
• Epidemiologi jesehatan jiwa
Peranan Epidemiologi

Peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :


• Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam
masyarakat.
• Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan
kesehatan dan mengambil keputusan.
• Membantu melakukan evaluasi terhadap program
kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
• Mengembangkan metodologi untuk menganalisis
keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi
atau menanggulanginya.
• Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
Kegunaan dan Manfaat Epidemiologi

• Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.


• Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
• Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
• Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
Istilah Keadaan Masalah Kesehatan

• Epidemi
Keadaan pada suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu
dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang
meningkat.

• Pandemi
Suatu keadaan pada Suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan
peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah
mencakup suatu wilayah yang amat luas.
.
Istilah Keadaan Masalah Kesehatan

• Endemi
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit) yang frekwensinya pada suatu
wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.

• Sporadik
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu
frekwensinya berubah–ubah menurut perubahan waktu
KONSEP DASAR
RATIO
PROPORSI
RATE
RASIO
Ukuran yang
membandingkan kuantitas
(A) numerator dan
kuantitas (B) denominator
Suatu pecahan dimana numerator tidak termasuk
denominator
RUMUS : A
B
CONTOH RASIO :
Sex Ratio
Angka ketergantungan (dependency
rate)
Rasio penderita dibanding bukan
penderita
Jumlah lahir mati per seribu kelahiran
hidup
PROPORSI
Ukuran yang membandingkan
kuantitas (A) sebagai numerator
dan kuantitas lainnya sebagai
denominator yang mengandung
kuantitas numerator (A+B)

RUMUS
A

A+B
CONTOH PROPORSI
• Proporsi kematian fetus dari jumlah
kelahiran keseluruhan

• Jumlah sakit diare pada kelompok yang


makan sajian pesta
RATE
Ukuran proporsi yang
memasukkan unsur
periode waktu
pengamatan dalam
denominatornya

RUMUS
RATE = LAJU
A
yaitu ukuran yang
(A+B) WAKTU menunjukkan kecepatan
kejadian
menghitung ?
• Butuh :
- frekuensi penyakit
- besar populasi
- jangka waktu untuk memperoleh
kejadian penyakit
PREVALENSI & INSIDEN
• Insidensi (kasus baru)
= kejadian penyakit yang baru saja memasuki
fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit

• Prevalensi (kasus baru dan lama)


= kejadian penyakit pada suatu saat atau suatu
periode waktu
(baik yang baru memasuki fase klinis atau
yang beberapa waktu berkembang sepanjang
fase klinis)
KASUS dalam Perhitungan
Epidemiologi
A

C
D

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September


Riset prognosis
Riset etiologi
(mempelajari faktor yang
(mencari faktor
penyebab penyakit) mempengaruhi akibat lanjut
penyakit)

Memakai

memakai data prevalensi

data insidens
Insiden Kumulatif
(cumulative incidence=IC)

• IC adalah parameter yang menunjukkan taksiran


probabilitas (risiko, risk) seseorang untuk terkena
penyakit (untuk hidup) dalam suatu jangka waktu

• IC adalah proporsi orang yang terkena penyakit


diantara semua orang yang berisiko terkena penyakit

Nilai CI --------- > 0 – 1


Periode waktu ---→ jam, bulan, tahun, dsb
RUMUS CI

Jumlah orang yang terkena penyakit


dalam jangka waktu tertentu
• CI =
Jumlah semua orang yang dalam
risiko untuk dalam jangka
Prevalensi titik
• Adalah proporsi dari individu dalam
populasi yang terjangkit penyakit
pada suatu titik waktu

Rumus :
Kasus penyakit

P= Pada suatu titik


tertentu
Populasi total
Prevalensi perodik
•Adalah probabilitas individu dari
populasi yang terkena penyakit
pada saat dimulainya
pengamatan, atau selama jangka
waktu pengamatan (t0, t)
Rumus :

Jumlah kasus saat ini + jumlah kasus


lama (t0, t)

Prevalensi periode =
(t0,t)
Rata-rata populasi (t0, t)
Konsep Dasar
Demografi

faridendarto@gmail.com
Definisi
Bahasa yunani
Demos →”Penduduk/masyarakat”
Grafein → “ menulis “

Ilmu tentang penduduk atau population study


untuk mengenal jumlah, struktur dan
perkembangan (achile guillard, 1885)
faridendarto@gmail.com
• Ilmu yang mempelajari secara statistik dan
matematika tentang besar, komposisi, dan
distribusi penduduk serta perubahan
penduduk melalui 5 komponen demografi
kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
perkawinan, migrasi, & mobilitas sosial (DJ.
Bogue)
• Suatu studi mengenai jumlah, distribusi
teritorial, & komposisi penduduk serta
perubahan-perubahanya dan sebab-sebab
terjadinya perubahan (Philip M. Hauser &
Dudley Duncan)
faridendarto@gmail.com
Kesimpulan definisi demografi
• Demografi adalah ilmu yg mempelajari
persoalan dan keadaan perubahan-
perubahan penduduk/segala hal yg
berhubungan dgn komponen perubahan
seperti (kelahiran, kematian, migrasi) shg
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin
tertentu.

faridendarto@gmail.com
Tujuan dan Penggunaan Demografi

1. Mempelajari kuantitas & distribusi penduduk


dalam suatu daerah tertentu
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,
penurunan dan persebaran dengan sebaik-baiknya
dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan bermacam-
macam aspek organisasi sosial.
4. Meramalkan pertumbuhan penduduk di masa
datang dan kemungkinan konsekwensinya
faridendarto@gmail.com
Demografi dlm dunia kesehatan
1. Berperanan penting dalam perencanaan
penentuan kebijakan kesehatan

2. makin lengkap dan akurat data


kependudukan yang tersedia makin
mudah dan tepat rencana pembangunan
bidang kesehatan yang dibuat.

faridendarto@gmail.com
Konsep Gizi Masyarakat

Oleh :
Fahrini Yulidasari, SKM., M.PH

Departemen Gizi Kesehatan


Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
Definisi Ilmu Gizi

Ilmu Gizi :
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.
Gizi berasal dari bahasa arab “ghidza” : makanan

Ilmu gizi (WHO) :


Proses yang terjadi pada organisme hidup untuk
mengambil dan mengolah zat-zat padat dan cair dari
makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan,
pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan
menghasilkan energi.
Konsep Dasar Ilmu Gizi
Beberapa pengertian yang
berhubungan dengan gizi
Zat gizi :
Ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya:
menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, mengatur proses-
proses kehidupan.

Status gizi :
Keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Sejarah perkembangan ilmu gizi
Penemuan Energi
Pada tahun 400 sebelum Masehi, Hippocrates
(Bapak Ilmu Kedokteran), mengibaratkan
makanan sebagai panas yang dibutuhkan
manusia.

Anak-anak lebih membutuhkan panas


(energi) untuk perkembangannya, sehingga
perlu banyak makan dengan menu seimbang
Penemuan Mineral
Kalsium ditemukan pada tahun 1808. kalsium dalam jumlah kecil
ternyata diketahui diperlukan untuk penggumpalan darah.

Pada abad yang sama Boussingault menemukan zat besi sebagai


zat esensial dan meneliti kadar zat besi hewan.

Pada tahun 1840 penggunaan zat besi untuk menyembuhkan


anemia mendapatkan pengakuan.

Unsur-unsur merupakan zat gizi yang mutlak diperlukan untuk


fungsi tubuh dan harus dipenuhi melalui makanan.
 Unsur mineral makro : natrium, klorida, kalium, kalsium,
fosfor, magnesium dan sulfur.
 Unsur mineral mikro : besi, seng, iodium, tembaga, mangan,
krom, selenium, molibden, flour, dan kobal.
Penemuan vitamin
Pada awal abad ke-20 : pengakuan terhadap Ikatan organik
dalam jumlah sangat kecil dalam bahan makanan yang
diperlukan oleh tubuh dikenal sebagai vitamin.

Eykmen : menemukan bahwa selaput luar beras mengandung


zat yang dapat mencegah dan menyembuhkan beri-beri.

Holst dan frolig di Swedia (1907) : menimbulkan


scurvy(kekurangan vitamin C) pada guenia pig dan dapat
menyembuhkannya dengan memberi buah-buahan segar
dan kol.
Tiga fungsi zat gizi dalam
tubuh
1. Memberi energi
zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah
karbohidrat, lemak dan protein. Energi ini diperlukan
untuk aktivitas dan paling banyak jumlahnya yang
ditemukan dalam makanan. Ketiga zat gizi ini disebut
zat pembakar.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh


protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan
tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk
sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang
rusak. Ketiga zat gizi ini disebut zat pembangun.
3. Mengatur proses tubuh
Protein, mineral, vitamin dan air diperlukan untuk mengatur
proses tubuh. Ketiga zat gizi ini disebut zat pengatur.
 protein : mengatur keseimbangan air di dalam sel,
bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara
netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai
penangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-
bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
 mineral dan vitamin : diperlukan sebagai pengatur dalam
proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot.
 air : untuk melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh, seperti
di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan
mengatur suhu tubuh, peredaran darah, dll.
Akibat gangguan gizi terhadap
fungsi tubuh
Status gizi baik/normal : terjadi bila tubuh
memperoleh cukup zat-zat gizi yang
digunakan secara efisien.

Status gizi kurang : terjadi bila tubuh mengalami


kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi
esensial.

Status gizi lebih : terjadi bila tubuh memperoleh


zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan.
Akibat gizi kurang pada proses tubuh
Kekurangan gizi secara umum (kuantitas dan kualitas) menyebabkan
gangguan pada proses :
1. Pertumbuhan : anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Kurang
protein menyebabkan otot-otot lembek dan rambut mudah rontok.
2. Produksi tenaga : kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan
kurang tenaga untuk bergerak, bekerja dan melakukan aktivitas.
3. Pertahanan tubuh : daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun.
Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga orang mudah terserang
infeksi.
4. Struktur dan fungsi otak : kurang gizi pada usia muda berpengaruh
terhadap perkembangan mental.
5. Perilaku : kurang gizi dapat menyebabkan mudah tersinggung, cengeng,
dll. Gizi yang baik merupakan modal bagi pengembangan sumberdaya
manusi.a
Akibat gizi lebih pada proses tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau
obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi
disimpan di dalam jaringan dalam bentuk
lemak.
Kegemukan merupakan salah satu faktor
risiko dalam terjadinya berbagai penyakit
degeneratif.
Gizi Makro dan Mikro
yang Diperlukan Tubuh
Zat gizi terbagi :

• Gizi Makro
• Gizi Mikro
Zat Gizi Makro dan Gizi Mikro
Zat gizi makro : sumber energi karbohidrat, lemak dan
protein
Zat gizi mikro : sumber energi vitamin dan mineral.

Masalah gizi makro meliputi


gizi kurang dan gizi lebih,
sedangkan masalah gizi mikro
hanya berbentuk gizi kurang.
Definisi
Masalah gizi
(malnutrision)

gangguan pada beberapa segi kesejahteraan


perorangan atau masyarakat

disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan


akan zat gizi yang diperoleh dari makanan
Masalah Gizi Makro
Yang masih terjadi di Indonesia adalah Kurang Energi
Protein (KEP)

KEP masalah gizi kurang akibat konsumsi pangan tidak


cukup mengandung energi dan protein

Gambaran umum KEP :


 Masyarakat banyak mengenal KEP dengan istilah
busung lapar atau HO(honger oedeem).
 Penderita memiliki berat badan rendah menurut tinggi
badan karena kelaparan.
 Dalam keadaan sakit, terdapat gejala pembengkakan
karena timbunan cairan tubuh disebagian badan
(terutama kaki, perut, muka).
Lanjutan……. KEP
 KEP pada orang dewasa erat kaitannya dengan
bencana alam dan kemiskinan.
 Prevalensinya meningkat pada saat ekonomi
masyarakat terpuruk dan menurun bila ekonomi
membaik.

Sifat keterkaitan ini tidak selalu terjadi pada KEP


balita.
 Marasmus: balita yang kurus karena kurang
energi
 Kwashiorkor : terjadi pada balita dgn KEP akut.
 KEP balita sering disebut sebagai kelaparan
tersembunyi atau hidden hunger.
Tanda-tanda klinis
Marasmus :
1. Wajah terlihat tua (old face)
2. Cengeng, rewel
3. Kulit keriput
4. Sering disertai diare kronik
5. Tulang rusuk menonjol
6. Tekanan darah, detak jantung dan
pernafasan berkurang
Lanjutan tanda klinis marasmus

7. Anak tampak sangat kurus (tinggal


tulang terbungkus kulit)
8. Lipatan kulit pada bokong
memperlihatkan seolah-olah anak
sedang memakai celana longgar
(baggy pants)
kwashiorkor :

1. Oedem umumnya diseluruh tubuh


(terutama pada kaki)
2. Perubahan status mental : cengeng,
rewel, kadang apatis
3. Wajahnya membulat dan sembab
(moon face)
4. Anoreksia
5. Otot-otot mengecil (pada posisi berdiri
dan duduk)
Lanjutan tanda klinis
kwashiorkor
6. Rambut berwarna kusam dan
mudah dicabut
7. Sering disertai infeksi, anemia
dan diare
8. Kulit kering dan mengelupas
9. Anoreksia
10. Pandangan mata nampak sayu
Marasmic-kwashiorkor
Tanda klinis dari marasmic-kwashiorkor
merupakan gabungan dari tanda-
tanda klinis masrasmus dan
kwashiorkor

Pada masyarakat dengan gizi buruk,


dapat terjadi tanda klinis campuran.
Lanjutan tanda klinis marasmic-
kwashiorkor
Penderita mempunyai berat badan di
bawah berat badan standar, klasifikasi
KEP :
1. KEP 0 (anak sehat) : BB 110-85%
2. KEP I : BB 84-75%
3. KEP II : BB 74-60%
4. KEP III : BB < 60%
∞ Selain KEP sebagai masalah gizi kurang yang terjadi
pada zat gizi makro.

Masalah gizi ganda (gizi lebih dan gizi


kurang).

∞ Manifestasi gizi lebih adalah gemuk dan gemuk sekali


pada kelompok masyarakat.

Berisiko lebih besar terhadap penyakit kegemukan,


diabetes, jantung dan kanker.

∞ Kemajuan ekonomi dan teknologi menyebabkan


perubahan gaya hidup, terhadap pola kebiasaan
makan yang berdampak pada perubahan pola
penyakit.
Obesitas
• Obesitas terjadi karena disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori
dan kebutuhan energi, dimana konsumsi
terlalu berlebih dibandingkan dengan
kebutuhan pemakaian energi

• Obesitas apabila berat badannya melebihi


15% pada laki-laki dan 20% pada wanita
dari berat badan ideal menurut umurnya
Masalah Gizi Mikro
Saat ini masalah gizi mikro yang
dihadapi Indonesia adalah Kurang
Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi
(AGB), dan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI).
KVA
Kekurangan Vitamin A dikenal sebagai buta
senja atau xerophtalmia (“mata kering”)
yang dapat berlanjut dengan kebutaan.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan
balita menjadi rentan terhadap penyakit
infeksi.
Gejala dan Tanda KVA
• Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah rabun
senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot)
dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan
membentuk jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa menyebabkan
kebutaan yang permanen.
• Malnutrisi pada masa anak-anak (marasmus dan kwashiorkor), sering
disertai dengan xeroftalmia; bukan karena kurangnya vitamin A
dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan kalori dan protein
menghambat pengangkutan vitamin A.
• Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras.
• Peradangan kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan
terkena infeksi.
• Kulit menjadi kering, gatal dan kasar.
• Gangguan pertumbuhan rambut dan kuku.
• Gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
AGB
 Kurang gizi besi sering kali disamakan dgn anemia gizi besi.
Keduanya berbeda dalam hal intensitas kekurangan zat besi.
 KGB terjadi jika cadangan besi dalam hati menurun, tetapi
jumlah Hb masih normal. KGB dapat diketahui dari kadar
feritin dalam serum darah yang menurun.
 KGB akan menjadi AGB jika tingkat penurunan cadangan
besi dalam hati terjadi sangat parah sehingga jumlah Hb
darah menurun di bawah normal. AGB diukur kadar Hb
nya, yg berada di bawah standar normal WHO.
Kelompok Umur Hb dalam darah (g/dl)
6 bulan – 5 tahun < 11
6 – 14 tahun < 12
Wanita dewasa < 12
Wanita dewasa (hamil) < 11
Laki-laki dewasa < 13
Dampak dari anemia
• Anak-anak: Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar,
menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan
otak, serta meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena
daya tahan tubuh menurun.

• Wanita: Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga


mudah sakit, menurunkan produktivitas kerja, serta menurunkan
kebugaran.

• Remaja putri: menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar,


mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai
optimal, menurunkan kemampuan fisik olahragawati, serta
mengakibatkan muka pucat.

• Ibu hamil: Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan,


meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
atau BBLR (<2,5 kg), Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan
kematian ibu dan/atau bayinya.
GAKI
Gaki dapat diketahui dari pembesaran kelenjar gondok
berdasarkan pengamatan dan perabaan (palpasi).
Keparahan GAKI diukur dari kelas-kelas palpasi.
 Kelas 0 jika tdk terlihat atau teraba, artinya tdk ada
gondok
 Kelas 1 A jika pembesaran gondok lebih besar dari ibu
jari
 Kelas 1 B gondok membesar dan dapat dilihat jika leher
menengadah ke atas
 Kelas 2 jika gondok kelihatan nyata membesar,
meskipun dengan posisi leher biasa.
 Kelas 3 jika gondok membesar dan kelihatan dari jarak
10 meter.
Lanjutan…..GAKI
 Pengukuran GAKI yang lebih obyektif
berdasarkan kadar iodium dalam urin.

 Hampir semua zat iodium yg masuk ke


dalam tubuh melalui makanan akhirnya
dibuang melalui urin.
Normal : iodium urin 100-200 mikrogram perliter
Ringan : iodium urin 50-99 mikrogram perliter
Sedang : iodium urin 20-49 mikrogram perliter
Berat : iodium urin < 20 mikrogram perliter
Gejala dan Tanda GAKI
• Reterdasi mental
• Gangguan pendengaran
• Gangguan bicara
• Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar
Tiroid/Gondok)
• Kretinisme biasanya pada anak-anak
Faktor Risiko Timbulnya
Masalah Gizi
Konsep Sederhana Timbulnya
Penyakit
Tiga Faktor Utama Yang Mempengaruhi
Keseimbangan Tingkat Kesehatan

Agens Pejamu
(sumber penyakit) (host)

Seimbang

Lingkungan
Faktor yang Menyebabkan Timbulnya
Masalah Gizi
Zat Gizi Dalam
Makanan
Ada tidaknya program
pemberian makanan di Konsumsi makanan
luar keluarga

Daya beli keluarga


Status gizi

Kebiasaan makan

Pemeliharaan Kesehatan
kesehatan

Lingkungan fisik dan


sosial
Penilaian Status Gizi
Penilaian Status Gizi
PSG Secara Langsung :
 Antropometri : berasal dari kata antropos (tubuh) dan metros
(ukuran). Antropometri artinya ukuran tubuh.
guna : untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein
dan energi.
 Klinis : Penting untuk menilai status gizi masyarakat, terutama
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
guna : mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau
riwayat penyakit.
 Biokimia : pemeriksaan spesimen dengan uji laboratoris
guna : untuk peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi
keadaan malnutrisi yang lebih parah.
 Biofisik : melihat kemampuan fungsi dan struktur jaringan
guna : dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja
endemik : tes adaptasi senja
PSG Secara Tidak Langsung

 Survei Konsumsi Makanan :dengan melihat jumlah dan jenis


zat gizi yang dikonsumsi
guna : gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
masyarakat, keluarga dan individu.
 Statistik vital : menganalisis data beberapa statistik kesehatan
guna : indikator tidak langsung pengukuran status gizi
masyarakat.
 Faktor Ekologi : malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya.
guna : untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program
intervensi gizi.
Faktor pertimbangan dlm memilih
metode penilaian status gizi
1. Tujuan
2. Unit sampel yang akan diukur
3. Jenis informasi yang dibutuhkan
4. Tingkat reliabilitas dan akurasi yang
dibutuhkan
5. Tersedianya fasilitas dan peralatan
6. Tenaga
7. Waktu
8. Dana
Penyebab Gizi Kurang
KURANG GIZI DAMPAK

MAKAN TIDAK PENYAKIT PENYEBAB


SEIMBANG INFEKSI LANGSUNG

TIDAK CUKUP POLA ASUH PENYEBAB


SANITASI & PELAYANAN TIDAK
PERSEDIAAN PANGAN ANAK BURUK KESEHATAN TDK LANGSUNG
MEMADAI

KURANG PENDIDIKAN, PENGETAHUAN,


KETRAMPILAN RENDAH

KURANG PEMBERDAYAAN WANITA DAN KELUARGA, KURANG POKOK


PEMANFAATAN SUMBER DAYA MASYARAKAT MASALAH

PENGANGGURAN, KURANG PANGAN , KEMISKINAN

EKONOMI, SOSIAL DAN AKAR


POLITIK MASALAH
Intervensi dan Program
Perbaikan Gizi
Definisi
Intervensi Gizi

Kegiatan yang terencana dengan


tujuan memperbaiki gizi dari suatu
group populasi yang spesifik.
Tipe-Tipe Intervensi Gizi
• Produksi Pertanian
• Makanan Formulasi
• Subsidi Harga Pangan
• Pendidikan Gizi
• Program Terpadu
Produksi Pertanian
Tujuan :
Meningkatkan produksi dengan cara
yang dapat meningkatkan ketersediaan
makanan atau pendapatan dari group
populasi yang spesifik (petani kecil,
buruh tani, kaum urban contoh program
pertanian hibridisasi, pola tanam
berganda, dsbnya.
Makanan Formulasi
Tujuan:
Untuk memperbaiki kualitas makanan yang
defisiensi. Makanan yang diformulasi umumnya
adalah makanan sapihan bagi anak usia 6-36
bulan dan makanan ini harus padat gizi.
Pemberian makanan ini dapat diadakan melalui
program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
atau mensubsidinya jika distribusi berlangsung
secara komersial.
Subsidi Harga Pangan
Tujuan :
Untuk mengatasi masalah hambatan
utama dari daya beli yang kurang.
Dengan mekanisme yang beragam pada
tahap distribusi seperti kontrol harga,
pengadaan toko ransum makanan
dsbnya.
Pendidikan Gizi
Tujuan:
Untuk meningkatkan penggunaan sumberdaya
makanan yang tersedia. Diselenggarakan
melalui Program PMT atau subsidi pangan.
Intervensi ingin mencoba mengubah
kebiasaan belanja, penyiapan, dan kebiasaan
makanan yang merugikan bila dilihat dari segi
zat gizi yang terkandung dalam makanan.
Program Terpadu
Tujuan:
Tipe ini melibatkan kegiatan intervensi di
atas dengan intervensi utama lain, seperti
perawatan kesehatan, sanitasi populasi,
karena telah diakui ada interaksi gizi
kurang dengan penyakit infeksi dan
variabel demografi.
OPERASIONAL TATALAKSANA ANAK
GIZI BURUK
1. TINGKAT PELAYANAN : DARI PUSKESMAS s/d RUMAH SAKIT

2. SECARA KOMPREHENSIF : Penanganan dari berbagai disiplin ilmu


 (spesialis anak, mata, THT, bedah serta gizi klinis)

3. MENGARAH KE PELAYANAN GIZI PARIPURNA (Tim Asuhan Gizi)


• Penyuluhan (Health Promotion)
• Perlindungan Khusus (Specific Protection)
• Deteksi Dini (Early Detection)
• Pengobatan Segera (Prompt Treatment)
• Mencegah Ketidakmampuan (Disability Limitation)
• Rehabilitasi (Rehabilitation)
TIM ASUHAN GIZI
dalam
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
DOKTER
 Anamnesa, pemeriksaan fisik  diagnosa
 Menentukan tindakan dan perawatan
 Menentukan terapi obat dan terapi diit
 Memberikan konseling
 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penderita gizi buruk
 Bertanggung jawab pada penderita secara keseluruhan

PERAWAT/BIDAN
 Melakukan tindakan dan perawatan (infus, NGT) atas instruksi dokter
 Membantu distribusi makanan
 Membantu pemantauan dan evaluasi pemberian makan kepada penderita
 Bertanggung jawab pada asuhan keperawatan penderita

NUTRISIONIS / DIETISIEN
 Melakukan anamnesa diit
 Membuat formula diit dan menyusun menu makanan
 Memberikan konseling gizi
 Memantau dan mengevaluasi pemberian mkn kpd penderita
 Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan makanan
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
(ETPT)
Tujuan Diet:
1. Memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh
2. Menambah berat badan hingga
mencapai berat badan normal
Syarat Diet:

1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB


2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari
kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup
5. Vitamin dan mineral cukup
6. Makanan diberikan dalam bentuk
mudah cerna
Macam diet dan indikasi
pemberian :
 Diet ETPT diberikan kepada pasien :
1. KEP
2. Sebelum dan setelah operasi tertentu, kemoterapi
3. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit
dengan panas tinggi
4. Hamil, post-partum di mana kebutuhan energi dan
protein meningkat

 Menurut kedaannya, pasien dapat diberikan salah satu


dari 2 macam diet ETPT :
1. ETPT I : Energi 2600 kkal, protein 100 g (2 g/kg BB)
2. ETPT II : Energi 3000 kkal, protein 125 g (2,5 g/kg BB)
Bahan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat Nasi, roti, makaroni, tepung-
tepungan
Sumber Protein Hewani Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan banyak
telur, susu minyak, santan kental
Sumber Protein Nabati Tahu, tempe Dimasak dengan banyak
minyak, santan kental
Sayuran Bayam, buncis, kacang Dimasak dengan banyak
panjang, wortel minyak, santan kental
Buah-buahan Semua jenis buah/jus
Lemak dan Minyak Margarin, mentega, minyak Santan kental
goreng
Minuman Madu, sirup, teh Minuman rendah energi
Bumbu Laos, salam, kecap Bumbu tajam : cabe dan
merica
Contoh Menu ETPT II
Pagi Siang Malam
Nasi Nasi Nasi
Telur dadar Ikan Daging empal
Daging semur Ayam goreng Telur balado
Ketimun + tomat iris Tempe bacem Sup sayuran
Susu Sayur asam Pisang
Pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00


Bubur kacang hijau Susu
Susu
Literature
1. Adriani, S dan Wirjatmadi B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat.
Kencana, Jakarta.
2. Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta. 2004
3. Almatsier Sunita. Penuntun Diet Edisi Baru. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. 2004
4. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
5. FKM UI. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Rajawali Pers,
Jakarta.
6. Sediaoetama, AD. 2009. Ilmu Gizi. Dian Rakyat, Jakarta.
7. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC: Jakarta.
8. Soekirman. 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
9. Supariasa, D.N., dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta.
10. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Modul Pelatihan Penilaian
Pertumbuhan Anak. Direktorat Bina Gizi. Jakarta. 2008
Terima
Kasih
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

KONSEP PERILAKU&
PERILAKU KESEHATAN
MASALLAHKESEHATAN
Aspek
Aspek Fisik
Non-Fisik

Fasilitas
Budaya
Obat2an

lingkungan perilaku
ILMU-ILMU DASAR PERILAKU

ILMU-ILMU
PERILAKU
SOSIOLOGI

PSIKOLOGI
ANTROPOLOGI
PERILAKUS
(SKINER)

1.Perilaku Terselubung(Perilaku
Tertutup)→Ketika respon stimulus
thp masih blm dpt diamati
2.Perilaku Terbuka(Perilaku Terbuka)
→ Ketika respon stimulus dpt
diamati (perilaku yang dapat diamati)
R ESPONS TERTUTU P:
- Pengetahuan
- Sikap

RANGSANGAN ORGANISME

RESPON TERBUK A:
- Praktik / Tindakan
MENURUTBMESIN TENUN:
-Perilaku Kognitif
(kesadaran/pengetahuan)
-Perilaku afektif (sikap dan
emosi)
-Psikomotorik (perilaku yg
terwujud dlm gerakan (aksi) /
tindakan fisik jelas.
DOMAIN PERILAKU
(BMESIN TENUN)

Pengetahuan Sikap latihan

Tahu menerima Respon Terpandu s


Pemahaman Menanggapi Mekanisme

Aplikasi Menilai Adopsi

Analisis Responble

Perpaduan

Evaluasi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI DERAJAT
KESEHATAN(BMESIN TENUN)

Keturunan

Fasilitas
Status lingkungan
Fisik &
Kesehatan
Kesehatan sosbud

perilaku
BPERILAKUCBERLANGGANANHKESEHATAN

-Beberapa pertanyaan:
-Faktor apa yang memprediksi perilaku kesehatan?
-misalnya, Mengapa orang merokok setiap saat?

-Bagaimana orang mengubah perilaku


kesehatan mereka?
-Mengapaorang tidak berubah? Apa saja
hambatannya?
-Teori, Model, dan Praktik…
WPENGARUH TOPIHKESEHATANBPERILAKU?

Gambar 6.1, hal.177


BARRIER KE
HSEHATBPERILAKU

-Hambatan Individu
- Kelembaman

- Masalah pengkondisian operan – hadiah langsung dan


hukuman jauh lebih efektif daripada yang tertunda

- keuangan
- Bias Optimis --Kecenderungan kebanyakan orang untuk percaya bahwa mereka
lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sakit daripada orang lain
- Orang yang merasa rentan terhadap masalah kesehatan tertentu lebih
cenderung mempraktikkan perilaku kesehatan preventif
FkeluargaBARRIER
-Kebiasaan kesehatan sering diperoleh dari orang tua
dan orang lain yang mencontohkan perilaku yang
membahayakan kesehatan

-orang tua yang obesitas lebih cenderung memiliki


anak yang obesitas

-anak-anak peminum bermasalah adalah diri


mereka sendiri
pada peningkatan risiko penyalahgunaan alkohol
HKESEHATANSYSTEMBARRIER

-Kedokteran cenderung fokus pada


pengobatan daripada pencegahan
-Persentase yang signifikan dari orang-orang yang
tidak memiliki asuransi kesehatan

-Rekomendasi yang tidak realistis


atau membingungkan
CKOMUNITASBARRIER
-Akses ke _____ (perawatan kesehatan,
fasilitas olahraga, toko kelontong)
-Tidak adanya promosi kesehatan masyarakat
(misalnya, tidak ada insentif untuk berjalan
kaki)
-Beberapa lingkungan mempromosikan
perilaku yang membahayakan kesehatan
- misalnya, penggunaan alkohol dan pesta
minuman keras di perguruan tinggi
MODEL UNTUK
HKESEHATANBPERILAKUCHANGE

-Mengingat semua hambatan ini,


mengapa (dan bagaimana?)
seseorang mengubah kesehatannya
perilaku?

Teori dan Model


PERILAKUSKESEHATAN
(BECKER) :
1.Perilaku Sehat→aktivitas yg berkaitan
dengan upaya mempertahankan &
meningkatkan kesehatan
2.Perilaku Sakit→aktivitas seseorang /
keluarganya yg sakit dan/atau
terkena masalah kesehatan u/
mengatasinya
3.Perilaku Peran Sakit→orang sakit punya
peran (role), hak (hak) & kewajiban
(kewajiban)
PERILAKU KESEHATAN
(LKESALAHANGREEN)

1. Faktor Predisposisi→faktor kemudahan/


mempredisposisi tjd perilaku (Pengetahuan,
sikap, nilai2 dll)
2. Faktor Pendukung→faktor2 pemungkin /
memfasilitasi perilaku
3. Faktor Penguat→faktor2 pendorong yang
mendorong terjadinya perilaku

B = F (Pf, Ef, Rf)


PERILAKUSKESEHATAN(WHO)
1.Pikirandan Perasaan(Pemikiran &
Perasaan)
2.Referensi pribadi(Referensi
seseorang)
3.Sumber daya(ketersediaan Sumber Daya)

4.Budaya(sosial budaya)

B = F (Tf, Pr, R, C)
TDIAHKESEHATANBELIEFMODEL
(CMODEL OGNITIF)

Contoh dari teks, hal. 183


TMODEL PERUBAHAN PERILAKU
TRANSTEORETIS(TAHAP PERUBAHAN
MODEL)
1. Prakontemplasi: tidak bermaksud melakukan
-

perubahan apa pun


-2. Perenungan: mempertimbangkan perubahan
-3. Persiapan: membuat perubahan kecil
-4. Tindakan: secara aktif terlibat dalam
perilaku baru
-5. Pemeliharaan: mempertahankan perubahan dari waktu ke
waktu
KONSEP SEHAT SAKIT

Oleh: Herawati
(Staf Dosen Bagian Keperawatan Komunitas
PSIK FK Unlam)
TESTIMONI
TULIS
PENDAPAT ANDA
TENTANG SEHAT-SAKIT…
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM

Mahasiswa mampu
memahami tentang
konsep sehat sakit
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
tentang sehat
 Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
tentang sakit
 Mahasiswa mampu menjelaskan model
sehat sakit
 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
pencegahan penyakit
PERSEPSI MASYARAKAT
TENTANG SEHAT - SAKIT

 Persepsi masyarakat tentang


sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur
pengalaman masa lalu & unsur
sosial-budaya.
 Petugas kesehatan berusaha
menerapkan kriteria medis yang
obyektif berdasarkan simptom
untuk mendiagnosis kondisi fisik
individu
DEFINISI SEHAT
“A state of complete physical,
mental, and social well being,
and not merely the absence of
desease or infirmity”
(WHO).
DEFINISI SEHAT
Merupakan kondisi yang
sempurna,baik fisik maupun
psikis & berkemampuan untuk
melakukan kegiatan produktif
(UU Kes RI).
DEFINISI PENYAKIT
(DISEASE)
Gangguan fungsi
fisiologis dari suatu
organisme sebagai
akibat dari infeksi atau
tekanan dari
lingkungan
DEFINISI SAKIT
(ILLNESS)
Penilaian individu
terhadap pengalaman
menderita suatu
penyakit. Keadaan ini
merupakan fenomena
subjektif yang ditandai
dengan perasaan tidak
enak (feeling unwell).
Tanda2 sakit menurut Cecil
Helman:
 Terjadinya perubahan pd tampilan tubuh seperti jd
kurus, perubahan warna kulit, rambut rontok.
 Perubahan fungsi tubh seperti frekuensi berkemih,
menstruasi yg banyak, irama jantung yg tidak biasa
 Pengeluaran sesuatu dr tubuh yg tidak biasa
seperti darah dlm urine, dahak, buang air besar.
 Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku)
 Perubahan panca indera: kurang
pendengaran, penglihatan, mati rasa
 Simptom fisik berupa ketidak nyamanan
seperti rasa sakit, sakit kepala,sakit perut,
demam, menggigil
 Perubahan emosi seperti gelisah, depresi,
rasa takut yg sangat
 Perubahan perilaku dlm hubungan dgn orang
lain, ada masalah keluarga atau pekerjaan
REAKSI INDIVIDU TERHADAP
GEJALA SAKIT (SCHUMAN)
 Tahap pengenalan gejala
 Tahap asumsi peranan sakit

 Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

 Tahap ketergantungan si sakit

 Tahap penyembuhan atau rehabilitasi


5 MACAM REAKSI DALAM PROSES
PENGOBATAN (SCHUMAN)
 Shopping → proses mencari alternatif sumber
pengobatan untuk menemukan seseorang yang
dapat memberikan diagnosa & pengobatan
sesuai dengan harapan si sakit
 Fragmentation → proses pengobatan oleh
beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang
sama
 Proscrastination → proses penundaan
pencarian pengobatan meskipun gejala
penyakitnya sudah dirasakan
 Self medication → pengobatan sendiri dengan
menggunakan berbagai ramuan atau obat-
obatan yang dinilai tepat
 Discontinuity → penghentian proses
pengobatan
HAK & KEWAJIBAN SI SAKIT
 HAK
 Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial

& pekerjaan sehari-hari. Pemenuhan hak ini


tergantung dari tingkat/persepsi keparahan
penyakitnya
 Hak untuk menuntut bantuan atau

perawatan dari orang lain


 KEWAJIBAN

Kewajiban untuk mencapai kesembuhan.


Kewajiban ini dapat dipenuhi sendiri atau
dengan pertolongan orang lain (petugas
kesehatan)
MODEL SEHAT SAKIT
 Mendefinisikan sehat sakit dan
memahami perilaku dan keyakinan
klien terhadap kesehatan, sehingga
perawat dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang efektif. Model-model
ini mewakili berbagai cara pendekatan
yang berbeda terhadap isu-isu yang
kompleks dan cara memahami sikap
dan nilai klien terhadap sehat dan
sakit.
MODEL KONTINUM SEHAT-SAKIT
(NEUMAN)

 Sehatdalam suatu rentang adalah


tingkat sejahtera klien pada waktu
tertentu, yang terdapat dalam
rentang dari kondisi sejahtera yang
optimal, dengan energi yang paling
maksimum, sampai kondisi
kematian, yang menandakan
habisnya energi total.
MODEL KONTINUM SEHAT-SAKIT
(NEUMAN)
DEFINISI SEHAT
(MODEL SEHAT-SAKIT)

Sebuah keadaan yang dinamis yang


berubah secara terus menerus sesuai
dengan adaptasi individu terhadap
perubahan yang ada di lingkungan
internal dan eksternalnya untuk
mempertahankan keadaan fisik,
emosional, intelektual, sosial,
perkembangan dan spiritual yang
sehat.
DEFINISI SAKIT
(MODEL SEHAT-SAKIT)

Sakit adalah sebuah proses


dimana fungsi individu
dalam satu atau lebih
dimensi yang ada mengalami
perubahan atau penurunan
bila dibandingkan dengan
kondisi individu sebelumnya.
MODEL KESEJAHTERAAN
TINGKAT TINGGI
(DUNN)
 Model ini menuntut individu untuk
mampu mempertahankan rentang
keseimbangan dan arahnya, yaitu
mencakup kemajuan kearah tingkat
fungsi yang lebih tinggi. Hal ini
menjadi suatu tantangan yang
terbuka dan luas dimana individu
mampu hidup dengan potensi
maksimalnya.
MODEL AGEN-PEJAMU-LINGKUNGAN
(LEAVELL)

 Model ini menyatakan bahwa sehat


dan sakit ditentukan oleh interaksi
yang dinamis dari ketiga variabel
yaitu agens, pejamu dan lingkungan.
TRIAS PENYEBAB PENYAKIT

Penyakit disebabkan adanya interaksi antara agen


penyebab penyakit dengan manusia yang rentan dan
didukung oleh keadaan lingkungan yang sesuai
TRIAS 1 – FAKTOR AGEN

Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa


unsur hidup atau mati, terdiri atas 5 kelompok :
1. Agen biologis
virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan
insekta.
2. Agen kimiawi
dari luar tubuh (zat racun, obat, senyawa
kimia) dan dari dalam tubuh (ureum,
kolesterol)
FAKTOR AGEN (2)
3. Agen Fisika
panas (luka bakar), irisan, tikaman,
pukulan,
radiasi, dll
4. Agen Nutrisi
Kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti :
Protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, dan air.
5. Agen Psikis
Penyebab penyakit jiwa dan ggn tingkah
laku
TRIAS 2 – FAKTOR HOST (PENJAMU)
 intrinsic factors yang mempengaruhi
individu untuk terpapar, kepekaan
(susceptibility), atau berespon terhadap agen
penyebab penyakit
 Cth : umur, sex, suku bangsa, dan perilaku
adalah beberapa faktor yang menentukan
risiko seseorang untuk terpapar terhadap
agen.
 Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status
imun adalah faktor2 yang mempengaruhi
kepekaan dan respon individu terhadap
agen.
TRIAS 3 – FAKTOR LINGKUNGAN
extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan
peluang untuk terpapar.
 Meliputi faktor fisika (e.g. iklim,
karakteristik geologis)
 Faktor biologis (e.g. vectors – serangga yang
menyebarkan agen); dan
 faktor struktural (e.g. kepadatan rumah, dan
akses terhadap pelayanan kesehatan dan
sanitasi)
KONSEP SEHAT SAKIT

Kerentanan (kekebalan)
Kondisi
keterpaparan
Rentan Kebal

Positif Sakit Tidak sakit

Negatif Tidak sakit Tidak sakit


PENCEGAHAN
PENYAKIT
 Pencegahan → mengambil tindakan
terlebih dahulu sebelum kejadian
 Peran epidemiologi dalam pencegahan:
→ identifikasi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi → konsep dasar penyakit
→ upaya pencegahan sesuai dengan
riwayat alamiah penyakit → r a p
PENCEGAHAN PENYAKIT
ADALAH

 Tindakan yang ditujukan untuk


mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi
penyakit dan kecacatan dgn
menerapkan sebuah atau sejumlah
intervensi yg telah dibuktikan
efektif. (Kleinbaum, et al., 1982;
Last, 2001).
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DAN
TINGKAT PENCEGAHAN

 Periode prepatogenesis
 Tingkat pencegahan primer
 Promosi kesehatan

 Perlindungan khusus

 Periode patogenesis
 Tingkat pencegahan sekunder
 Diagnosis dini dan pengobatan segera

 Pembatasan ketidakmampuan
(disability)
 Tingkat pencegahan tersier
 Rehabilitasi
TAHAP PENCEGAHAN
 Tingkat pencegahan disesuaikan
dengan riwayat alamiah penyakit:
1. Pencegahan primordial

2. Pencegahan primer

3. Pencegahan sekunder

4. Pencegahan tersier
1. PENCEGAHAN PRIMORDIAL
 Tujuan: menghindari terbentuknya pola
hidup sosial ekonomi dan kultural yang
diketahui mempunyai kontribusi untuk
meningkatkan risiko penyakit
 Pencegahan primordial yang efektif
memerlukan adanya peraturan yang ketat
dari pemerintah
 Contoh:
2. PENCEGAHAN PRIMER
 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit belum mulai (pd periode pre-
patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi
proses penyakit
 Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan
cara mengendalikan penyebab penyakit dan
faktor risikonya
 Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus
mata rantai infeksi “agent – host - environment”
 Terdiri dari:
1. Health promotion

2. Specific protection

 Dilakukan melalui 2 strategi:


populasi dan individu
 Promosi kesehatan
 Pendidikan kesehatan, penyuluhan
 Gizi yang cukup sesuai dengan
perkembangan
 Penyediaan perumahan yg sehat
 Rekreasi yg cukup
 Pekerjaan yg sesuai
 Konseling perkawinan
 Genetika
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Perlindungan khusus
 Imunisasi
 Perlindungan thdp kecelakaan
akibat kerja
3. PENCEGAHAN SEKUNDER

 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses


penyakit sudah berlangsung namun belum timbul
tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan
tujuan proses penyakit tidak berlanjut
 Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut
dan mencegah komplikasi
 Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian
pengobatan (yang tepat)
TINGKAT PENCEGAHAN SEKUNDER
 Diagnosis dini dan pengobatan segera
 Penemuan kasus (individu atau masal)
 Skrining
 Pemeriksaan khusus dengan tujuan
 Menyembuhkan dan mencegah penyakit
berlanjut
 Mencegah penyebaran penyakit menular

 Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan

 Memperpendek masa ketidakmampuan


CONTOH
 PMS → kultur rutin bakteriologis utk
infeksi asimtomatis pd kelompok risti
 Sifilis → tes serologis utk infeksi
preklinis pd kelompok risti
 Kanker leher rahim → hapusan pap

 Kanker payudara → skrining dgn


mammografi
4. PENCEGAHAN TERSIER

 Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit


sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan
untuk mencegah cacad dan mengembalikan penderita ke
status sehat
 Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan,
memperkecil penderitaan dan membantu penderita-
penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap
kondisi yang tidak dapat diobati lagi
 Terdiri dari:
1. Disability limitation
2. Rehabilitation
TINGKAT PENCEGAHAN TERSIER
 Rehabilitasi

 Penempatan secara selektif


 Mempekerjakan sepenuh mungkin
 Terapi kerja di Rumah Sakit
 Menyediakan tempat
perlindungan khusus

44
CONTOH
 Peny vaskuler diabetik pd kaki →
perawatan kaki rutin pasien diabetes
 Fraktura & cedera → memasang rel
pegangan tangan (handrails) di rumah
orang yg mudah jatuh
LATIHAN

 Seorang ibu membawa bayinya untuk


diimunisasi Polio.
 Tindakan imunisasi Polio tersebut
termasuk pencegahan apa?
 Tahap yang mana dari riwayat
alamiah penyakit yang akan dicegah
dengan tindakan imunisasi tersebut?
Mengapa? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai