BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pembangunan Infrastruktur Jembatan yang Berwawasan
Lingkungan
Pembangunan merupakan proses perubahan yang direncanakan untuk
memperbaiki taraf hidup masyarakat, yang ditandai dengan adanya pertumbuhan
ekonomi, industrialisasi dan modernisasi. Namun dalam pelaksanaan khususnya pada
pembangunan yang bersifat fisik seringkali para pihak yang terlibat mengabaikan
masalah lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan. Demikian juga
dengan pembangunan infrastruktur jembatan, masalah lingkungan tidak terlalu
diperhatikan, baik pada saat perencanaan maupun pada saat pengoperasiannya, hal ini
karena pihak- pihak yang terlibat dalam kegiatan pembangunan tersebut lebih
mengutamakan hasil atau produk dari pembangunan itu sendiri, sementara dampaknya
terhadap lingkungan masih diabaikan. Pada dasarnya kegiatan pembangunan
infrastruktur jembatan pasti mengakibatkan dampak terhadap lingkungan baik dampak
positif maupun dampak negatif, sebagai contoh pembangunan jembatan pada daerah
yang tidak stabil dapat mengakibatkan kejadian jembatan putus yang efeknya bahkan
lebih besar daripada penebangan hutan (Sumarwoto et.al,2001). Agar pembangunan
infrastruktur jembatan yang dilaksanakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
atau setidaknya meminimalisasi dampaknya terhadap lingkungan maka pembangunan
tersebut harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang baik
dari sudut pandang ekologi atau lingkungan, dengan kata lain adanya keharmonisan
dengan alam (Mustika,2006). Untuk dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur
jembatan yang berwawasan lingkungan, maka dalam setiap tahapan pembangunan harus
memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan. Pembangunan yang berwawasan
lingkungan dengan sendirinya akan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development).
WAWASAN LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan srijaya negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id
Kegiatan utama proyek pada tahap ini adalah analisis kelayakan teknis,
ekonomi, finansial dan lingkungan secara lebih mendalam terhadap alternatif trase
jembatan berdasarkan data yang didapat dari hasil survey. Analisis kelayakan
lingkungan dilakukan melalui studi AMDAL atau RKL dan RPL.
Rencana trase atau lalu lintas yang akan melewati jalan tersebut, harus dapat
diterima oleh lingkungan di sekitarnya, baik pada waktu pembangunan, pengoperasian
maupun pemeliharaannnya (Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan,DPU,2005),
misalnya :
1. Alternatif rute tidak melalui daerah konservasi
2. Alternatif rute tidak menimbulkan dampak yang besar terhadap lingkungan
sekitarnya
3. Dampak sosial dan pengadaan tanah perlu diantisipasi
4. Identifikasi keperluan penyusunan AMDAL atau RKL dan RPL, serta menyiapkan
kerangka acuan kerja
5. Mendukung tata ruang dari wilayah studi
Kesimpulan dan rekomendasi dari studi kelayakan lingkungan disajikan dalam bentuk
dokumen RKL dan RPL yang merupakan pedoman untuk pengelolaan lingkungan pada
tahap perencanaan teknis (detail design), pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi.
WAWASAN LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan srijaya negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 email. info@mail.polsriwijaya.ac.id
Kegiatan pada tahap ini adalah pengadaan tanah dan pemukiman kembali
penduduk yang terkena proyek (bila perlu) yang dilaksanakan oleh pemrakarsa proyek
atau instansi terkait. Pengelolaan lingkungan pada tahap ini adalah pelaksanaan dan
pemantapan RKL dan RPL untuk penanganan dampak sosial yang mungkin terjadi.
f. Tahap konstruksi