Anda di halaman 1dari 9

1/9 Seri Ramadan

#15

Fikih IdulfiTri
Fikih Takbiran, Menghidupkan Malam Id,
Fikih Salat Idulfitri, dan Sunnah-sunnahnya
PerspekTif Mazhab Syafi'i

Share ke saudara/i lainnya, keluarga, teman, atau kerabat Anda!


2/9 #FikihTakbiran Seri Ramadan
#15
Kapan Mulai Takbiran?

pada malam Idulfitri sampai
Dimulai setelah tenggelamnya matahari
sebelum imam memulai salat Idulfitri.
Al-Imam An-Nawawiyy (w. 676 H) berkata,
“Dianjurkan takbiran sejak terbenamnya matahari
malam dua hari id…”
[An-Nawawiyy. 2017. Minhājuth Thālibīn (h. 28). Beirut: Dārul Kutubil ‘Ilmiyyah]
Al-Imam Abu Syujā’ (w. 593 H) berkata, “Dan
(disunnahkan) bertakbir setelah terbenamnya
matahari malam id sampai masuk salat (id).”
2 Ayat Berisi Perintah Zakat, Takbiran, lalu Salat Id
‫ۡس‬

‫ۡد ۡف‬
‫َق َأ َلَح َمن َتَز َّك ٰى ۝ َو َذَك َر ٱ َم َر ِّبِهۦ َفَص َّلٰى ۝‬
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan
beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.”
[QS. Al-A’la : 14-15]

Shahabat Ibnu ‘Abbās menafsirkan: “tazakkā” maksudnya


adalah zakat fitrah, “wa dzakarasma rabbihi” maksudnya
adalah takbiran, dan “fa shallā” maksudnya adalah salat id.

[Ibnu Abbas. 1992. Tanwirul Miqbas min Tafsir Ibni


'Abbas (h. 645). Beirut: Darul Kutubil 'Ilmiyyah]
3/9 #FikihTakbiran Seri Ramadan
#15
Siapa Saja yang Dianjurkan Takbiran?
Al-Imam Taqiyyuddin Al-Hishniyy (w.
829 H) jelaskan bahwa dianjurkan
pria untuk bertakbir secara jahr (lantang) dan wanita tidak
mengeraskan suara, kecuali ketika di rumahnya atau ketika tidak
ada pria non-mahram di dekatnya, maka ia boleh mengeraskan
takbir. Hal ini dijelaskan oleh Al-Imam Syamsuddin Ar-Ramliyy (w. 1004
H) dalam Nihayatul Muhtaj.

[Al-Hishni. 2018. Kifayatul Akhyar (h. 219). [Ar-Ramli. 1984. Nihayatul Muhtaj
Beirut: Muassasah Ar-Risalah] (II/398). Beirut: Darul Fikr]

Di Mana Takbirannya?

"Dilakukan baik orang yang
Al-Imam An-Nawawiyy (w. 676 H) berkata,
mukim maupun musafir, baik di rumah masing-masing, jalan-jalan,
masjid, maupun pasar." [An-Nawawiyy. 2017. Minhājuth Thālibīn (h. 28). Beirut: DKI]
Adakah Takbiran Idulfitri setelah Salat-salat Fardhu?
Untuk takbir momen Idulfitri tidak
disunnahkan seusai salat-salat
fardhu, berbeda dengan momen Iduladha yang disunnahkan hal
tersebut. Hal ini dijelaskan Al-Imam Ibnu Qasim Al-Ghazziyy dalam
Fathul Qarib.
4/9 #FikihTakbiran Seri Ramadan
#15
Lafal Takbiran
Lafal takbiran sebagai berikut:
“Allāhu akbar.. Allāhu akbar.. Allāhu akbar.. Lā ilāha
illallāhu wallāhu akbar.. Allāhu akbar walillāhil
hamd.” [Al-Ghazzī, Ibnu Qāsim. 2018. Fat ul Qarīb (h. 76). Kairo: Ad-Dārul ‘Ālamiyyah]

Bila ingin ditambah lafal yang umumnya digunakan


orang-orang, maka baik juga. Seperti lafal:
“Allāhu akbar kabiira, walhamdu lillāhi katsiira..
dst.”
[Al-Ghamrāwī, Muhammad Zuhri. 2016. Anwārul Masālik (h. 131). Kairo: Dar Ibnil Jauzi]

Takbiran Bersama/Jamā'iyy?
Al-Imam Asy-Syafi'iyy (w. 204 H) berkata,

"Apabila mereka melihat hilal Syawal, aku menyukai


orang-orang bertakbir secara jamaah/bersama atau
sendiri-sendiri di masjid, pasar, jalanan, rumah ..."
[Asy-Syafi'iyy. 2001. Al-Umm (I/486). Beirut: Darul Wafa']
5/9 #MenghidupkanMalamId Seri Ramadan
#15
Sunnah Menghidupkan Malam Idulfitri
Al-Imam An-Nawawiyy (w. 676 H) jelaskan bahwa
disunnahkan mengisi malam Idulfitri dengan memperbanyak
ibadah. Dapat berupa berbuka puasa bersama, salat Magrib
& Isya berjamaah, membantu penyaluran zakat, takbiran,
salat malam, berdoa bangun sebelum Subuh, mandi sunnah
Id, dll.
[An-Nawawiyy. 1991. Raudhatuth Thalibin (II/75). Beirut: Al-Maktabul Islamiyy]

Al-Imam Syamsuddin Ar-Ramliyy (w. 1004 H) jelaskan bahwa


menghidupkan malamnya bisa dicapai juga dengan
melaksanakan salat Isya berjamaah dan bertekad salat
Subuh berjamaah.
[Ar-Ramli. 1984. Nihayatul Muhtaj (II/397). Beirut: Darul Fikr]

Al-Imam Asy-Syafi’iyy (w. 204 H) menyatakan dalam kitab


Al-Umm, “Telah sampai kepadaku riwayat bahwa doa itu
mustajab (lebih potensial dikabulkan) di lima malam: 1)
Malam Jumat, 2) Malam Iduladha, 3) Malam Idulfitri, 4)
Malam pertama bulan Rajab, dan 5) Malam Nishfu Sya’ban.
... Aku menyukai menghidupkan malam-malam ini dengan
amalan-amalan baik, tanpa mewajibkannya.”
[Asy-Syafi'iyy. 2001. Al-Umm (I/485-486). Beirut: Darul Wafa']
6/9 #FikihSalatIdulfitri Seri Ramadan
#15
Makna Hari Id
Kata “Id” (‫ )اْلِع ْي ُد‬diambil dari kata “Al-‘Aud” (‫ )اْلَع ْو ُد‬yang
berarti “kembali”, karena hari Id itu kembali berulang setiap
tahun, atau karena berulangnya kegemberiaan yang
dirasakan saat hari Id tiba, atau bisa juga diambil dari "Al-
'Awaid" (‫ )اْلَع َو اِئد‬karena banyaknya hadiah & karunia dari
Allah kepada para hamba-Nya hari itu.
[Al-Hishni. 2018. Kifayatul Akhyar (h. 216). Beirut: Muassasah Ar-Risalah]

Hukum Salat Id
Hukumnya adalah Sunnah Muakkadah (sangat dianjurkan).
Sebagaimana dijelaskan oleh Al-Imam Ibnun Naqib dalam
'Umdatus Salik.
[Al-Ghamrāwī, Muhammad Zuhri. 2016. Anwārul Masālik (h. 129). Kairo: Dar Ibnil Jauzi]
Waktunya
Dimulai antara terbitnya matahari sampai zawal
(tergelincirnya matahari yakni Zuhur). Dianjurkan ketika
matahari setinggi tombak (kira-kira 15 menit setelah terbit).
[Hisyam Kamil Hamid. 2011. Al-Imta’ bi Syarh Matn Abi Syuja’ (h. 159). Kairo: Darul Manar]

Tempat Pelaksanaan
Lebih utama salat Id di masjid karena kemuliaan tempat,
apabila muat. Jika sempit, maka lebih utama di tanah lapang
[Hisyam Kamil Hamid. 2011. Al-Imta’ bi Syarh Matn Abi Syuja’ (h. 159). Kairo: Darul Manar]
7/9 #FikihSalatIdulfitri Seri Ramadan
#15
Tata Cara Salat Idulfitri
Rakaat Pertama
Berniat dalam hati bersamaan takbiratul ihram, dianjurkan melafalkannya
sebelum takbiratul ihram guna membantu hati.
Takbiratul ihram
Baca doa iftitah
Bertakbir sebanyak 7 kali disertai mengangkat tangan (disebut Takbir
Zawaid, takbir tambahan setelah takbiratul ihram).
Baca zikir berikut secara sirr (pelan) di sela-sela tiap takbir zawaid:
Subhaanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Baca ta’awwudz, lalu Al-Fatihah.
Baca surah dari Al-Qur’an, dianjurkan Surah Qaf, atau Al-A’la, atau lainnya.
Rukuk dst hingga selesai rakaat pertama.
Rakaat Kedua
Bangkit berdiri ke rakaat kedua sambil mengucapkan takbir (disebut
takbir intiqal) tanpa mengangkat tangan.
Bertakbir zawaid sebanyak 5 kali disertai mengangkat tangan.
Baca zikir berikut secara sirr (pelan) di sela-sela tiap takbir zawaid:
Subhaanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Baca ta’awwudz, lalu Al-Fatihah.
Baca surah dari Al-Qur’an, dianjurkan Surah Al-Qamar, atau Al-
Ghasyiyah, atau lainnya.
Rukuk dst hingga salam.
8/9 #FikihSalatIdulfitri Seri Ramadan
#15
Sunnah-sunnah Sebelum/Sesudahnya
Mandi. Waktunya dari tengah malam sampai mau
berangkat salat Idulfitri. Dianjurkan mandi baik bagi orang
yang hendak menghadiri salat Idulfitri atau tidak
menghadirinya, bahkan dianjurkan pula bagi wanita haid dan
nifas.
Dianjurkan untuk memotong kuku, mencukur rambut
tubuh (seperti bulu ketiak dan -maaf- rambut kemaluan),
dan menghilangkan bau tak sedap dari badan dan
pakaian.
Dianjurkan bagi pria untuk memakai parfum terbaik yang
dia miliki.
Dianjurkan memakai pakaian terbaik dan yang lebih afdal
putih, kecuali pakaian selain warna putih miliknya lebih
bagus, maka lebih afdal.
[Ar-Ramli. 1984. Nihayatul Muhtaj (II/392-393). Beirut: Darul Kutubil 'Ilmiyyah]
Disunnahkan makan sebelum pergi untuk salat Idulfitri,
jika terpaksa belum makan sebelum pergi, maka bisa makan
sebelum salat. Dianjurkan untuk makan kurma dengan
jumlah ganjil.
Bagi jamaah salat Idulfitri, dianjurkan untuk bersegera
pergi ke tempat salat dan dengan berjalan, tidak
berkendaraan, kecuali apabila ada uzur seperti sakit, fisik
lemah, dll
Dianjurkan memilih rute berangkat yang lebih panjang, dan
pulang dengan rute yang berbeda dan lebih pendek.
[An-Nawawi. Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (V/6-12). Jeddah: Maktabah Al-Irsyad]
9/9 #FikihSalatIdulfitri Seri Ramadan
#15
Sunnah-sunnah Sebelum/Sesudahnya
Apabila terlambat salat id, sedangkan imam sudah baca Al-
Fatihah atau baru takbir zawaid beberapa, maka ia ikuti
imam tanpa nemanah takbir zawaid yang tertinggal.
[An-Nawawi. Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (V/19). Jeddah: Maktabah Al-Irsyad]
Sekiranya seseorang tiba di tempat salat id, sedangkan
imam sedang khotbah (artinya salat id sudah selesai), maka
ia dengarkan khotbah dahulu, lantas ketika imam selesai
khotbah, ia boleh memilih salat id sendirian di situ atau
salat id sendirian di rumahnya.
[An-Nawawi. Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (V/24). Jeddah: Maktabah Al-Irsyad]
Disunnahkan khotbah setelah salat id. Khotbah Id ada 2,
dipisah dengan duduk, sama seperti khotbah Jumat. Isi
khotbah Idulfitri mengajarkan zakat fitrah.
[An-Nawawiyy. 2017. Minhājuth Thālibīn (h. 28). Beirut: Dārul Kutubil ‘Ilmiyyah]
Disunnahkan mendengarkan khotbah dengan saksama,
tetapi bukan menjadi syarat sah salat Id.
[An-Nawawi. Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (V/23). Jeddah: Maktabah Al-Irsyad]
Ucapan selamat Idulfitri bisa dimulai sejak terbit fajar hari Id, bukan
malam Id. Demikian dikatakan Al-Imam Ibnu Hajar Al-Haitamiyy.
Saling memberi tahni-ah (ucapan selamat) semisal
“Taqabbalallahu minna wa minkum”. Juga saling bersalam-
salaman apabila satu jenis, namun tidak boleh jika lain jenis
(yang non-mahram).
[Al-Haitami, Ibnu Hajar. Tuhfatul Muhtaj (III/56).]

Anda mungkin juga menyukai