Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA

KESEHATAN MASYARAKAT

PENYEDIAAN LAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP RUJUKAN


TINGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA

PENGAWASAN EKSTERNAL PENYELENGGARAAN AIR MINUM AMAN

Oleh

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

UPTD PUSKESMAS MANDAI

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunia nya kami dapat menyelesaikan Laporan ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari Laporan ini adalah “Laporan Kinerja Kesehatan Lingkungan”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang


turut membantu dalam pembuatan Laporan ini.

Kami jauh dari kata sempurna Dan ini merupakan langkah yang baik bagi kami
selaku Aparatur Negara di wajibkan untuk membuat laporan kinerja yang merupakan
bentuk tanggung jawab kami dalam pengelolaan pelayanan kesehatan lingkungan.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga Laporan ini dapat berguna bagi saya
pada khususnya dan pihak yang berkepentingan.

Mandai, 23 Maret 2022

Tertanda

Koordinator Pelayanan Kesling

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Kegiatan.................................................................................................2
1.4 Manfaat Kegiatan...............................................................................................2
BAB II ISI LAPORAN....................................................................................................3
2.1 Jenis atau Nama Kegiatan.................................................................................3
2.2 Metode Pelaksanaan.........................................................................................5
2.3 Peserta Kegiatan................................................................................................6
2.4 Deskripsi Kegiatan.............................................................................................6
2.5 Anggaran Kegiatan............................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................8
3.1 Simpulan dan Saran..........................................................................................8
LAMPIRAN....................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam kehidupan karena semua

makhluk hidup di dunia ini memerlukan air. Air dimanfaatkan oleh manusia untuk

berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan air untuk keperluan individu berbeda-

beda untuk tiap tempat dan tiap tingkatan kebutuhan. Semakin tinggi taraf kehidupan di

suatu tempat, maka semakin meningkat pula sejumlah kebutuhan akan air, pemakaian

air sangat kompleks untuk masak, minum, mencuci dan sebagainya.

Depot air minum isi ulang (DAMIU) merupakan usaha industri yang melakukan

proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada

konsumen. Air minum jenis ini dapat diperoleh dari depot depot dengan harga lebih

murah dari produk air minum dalam kemasan yang bermerk.Karena itu banyak

masyarakat yang beralih pada layanan ini.Hal inilah yang menyebabkan depot air

minum isi ulang banyak bermunculan (Pracoyo, 2006).

Kehadiran DAMIU pada satu sisi mendukung upaya mewujudkan masyarakat sehat

karena memperluas jangkauan konsumsi air bersih, tetapi pada satu sisi yang lain

DAMIU menjadi cenderung bermasalah ketika berhadapan dengan kepentingan

bisnis.Apalagi jika persaingan antara depot depot air minum isi ulang cukup ketat,

sehingga tidak jarang kualitas air minum menjadi tidak diperhatikan lagi (Natalia, 2014).

Kualitas air minum dijaga agar aman dikonsumsi masyarakat. Tempat harus terjamin

higiene dan sanitasinya. Tenaga kerja yang sehat, berperilaku bersih dan sehat serta

peralatan yang direkomendasikan aman serta air baku yang berasal dari sumber air

bersih dan pengawasan yang terus menerus dapat menjamin mutu air minum produksi

depot air minum (Depkes, 2006 dalam Abdilanov, 2012). Oleh sebab itu perlu

pengawasan, pembinaan bagi pengelola DAMIU dilakukan guna menghindari penularan

penyakit terutama penyakit-penyakit yang ditularkan lewat air

1.2 Rumusan Masalah

a. Masih banyaknya DAMIU yang telah beroperasi tetapi belum mempunyai ijin dan

tidak memenuhi syarat kesehatan tentang kualitas air minum isi ulang (DAMIU)

iv
b. Belum maksimalnya pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah dalam pengawasan

terhadap depot air minum isi ulang di Kecamatan Mandai.

1.3 Tujuan Kegiatan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang (DAMIU) yang memenuhi syarat

hygiene sanitasi depot air minum di wilayah kerja Puskesmas Mandai.

b. Tujuan Khusus

Sebagai bahan laporan kinerja pelayanan kesehatan Kesling untuk

pertanggungjawaban dana BOK tahun 2022.

1.4 Manfaat Kegiatan

a. Hasil penulisan laporan kinerja ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi

pelayanan kesehatan lingkungan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan

depot air minum isi ulang (DAMIU) dan dapat memperluas informasi serta

pengetahuan bagi koordinator pelayanan kesling dan lainnya.

b. Sebagai data dasar pendukung dalam upaya peningkatan dan penertiban perizinan

depor air bersih isi ulang pada pelayana terpadu dan penanaman modal (SINTAP).

c. Sebagai referensi bagi koordinator dan pelaksana pelayanan kesling selanjutnya

tentang kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan depot air minum isi ulang.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis atau Nama Kegiatan

Pengawasan eksternal penyelenggaraan air minum aman Pelaksanaan pengawas

an eksternal air minum aman dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mandai

kepada 24 depot air minum isi ulang di 4 Desa dan 2 Kelurahan di Wilayah

Kecamatan Mandai dimulai dari tanggal 5 Maret s/d 28 Maret tahun 2022

menggunakan metode observasi terhadap sarana DAMIU.

Hasil Kegiatan

Melakukan pengawasan DAMIU dengan menggunakan format Inspeksi

Kesehatan Lingkungan (IKL) DAMIU yang tersedia. Dari hasil kegiatan inspeksi

yang dilakukan dapat diketahui kondisi DAMIU Yang memenuhi syarat dengan

nilai skor “(skor ≥70) sedang yang tidak memenuhi syarat dengan nilai skor “ (skor

v
≤70) Permasalahan dari hasil pegawasan rata-rata DAMIU untuk penjamahnya

belum memiliki sertifikat kursus hygenis sanitasi pengelolahan DAMIU serta tidak

memeriksa kesehatan berkala secara rutin.

Program : Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya

Kesehataan Masyrakat

Kegiatan : Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujuka Tingkat

Daerah Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan : 1.02.00.00.01.0000.1.02.02.2.02.17 Pengelolaan Pelayanan.

NO Menu Rincian Waktu Tempat Pelaksanaan Pelaksana


Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
(Hari/Tanggal)
1 Pengelolaan Pengawasan Selasa/ Depot Alpar, Desa Hasnaeni
pelayanan Eksternal 02/03/2022 Pattontongan syam
kesehatan Penyelengga
2 lingkungan Selasa/ Depot leon fres, Desa Syamsuddin
ran  Air 02/03/2022 Tenrigangkae
Minum Aman
3 Senin/ Depot SJ Water, kel. Syamsuddin
07/03/2022 Bontoa
4 Senin/ Depot Nesa,Kel. Hasnaeni
07/03/2022 Bontoa Syam
5 Selasa/ Depot Murni, Kel. Syamsuddin
08/03/2022 Hasanuddin
6 Selasa/ Depot Taniaga, Kel. Hasnaeni
08/03/2022 Bontoa Syam
7 Selasa/ Depot Kadieng Kel. Dina Reski
22/03/2022 Hasanudin Pebrianti
8 Kamis/ Depot Rahmah, Kel. Syamsuddin
10/03/2022 Bontoa
9 Senin/ Depot Tiga Putri Nur, Syamsuddin
21/03/2022 Kel.
10 Senin/ Depot Amal Kariango, Dina Reski
21/03/2022 Desa Tenrigangkae Pebrianti
11 Jumat/ Depot Prima FF, Desa Syamsuddin
04/03/2022 Baji Mangngai
12 Jumat/ Depot Topolev, Baji Hasnaeni
04/03/2022 mangngai Syam
13 Selasa/ Depot Reski, Kel. Syamsuddin
15/03/2022 Bontoa
14 Selasa/ Depot Berkah, kel. Dina Reski
15/03/2022 Bontoa Pebrianti
15 Jumat/ Depot Sulwan, Kel. Syamsuddin
11/03/2022 Bontoa
16 Jumat/ Depot Water RO, Kel. Dina Reski
11/03/2022 Bontoa Pebrianti
17 Selasa/ Depot F3, Kel.Bontoa Syamsuddin
22/03/2022
18 Rabu/ Depot Fitrah, Hasnaeni
16/03/2022 Kel.Bontoa Syam
19 Rabu/ Depot Amazon, kel. Syamsuddin
16/03/2022 Hasanuddin
20 Rabu/ Depot Alkautsar, kel. Dina Reski
16/03/2022 Hasanuddin Pebrianti
21 Senin/ Depot Nabila, Desa Hasnaeni
21/03/2022 Tenrigangkae Syam
22 Kamis/ Depot Jaya Antara, Dina Reski
17/03/2022 Desa Tenrigangkae Pebrianti
23 Rabu/ Depot Alfian, Desa Syamsuddin
09/03/2022 Tenrigangkae

vi
24 Rabu/ Depot Sehati, Kel. Hasnaeni
09/03/2022 Bontoa Syam

2.2 Metode Pelaksanaan

a. Persiapan

1. PJ UKM bersama koordinator dan pelaksana kesling melakukan briefing

terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan terutama untuk menyamakan

persepsi yang ada pada format inspeksi DAMIU

2. Menyediakan Alat dan Bahan (Botol sampel serta format IKLDAMIU)

3. Koordinator pelayanan kesling berkoordinasi dengan kepala desa tentang

pelaksanaan jadwal kegiatan Pengawasan Eksternal Air Minum Aman.

b. Pelaksanaan

1. Koordinator dan pelaksana pelayanan kesling UKM melakukan kunjungan ke

depot untuk melakukan pemeriksaan kualitas air menggunakan format IKL

DAMIU.

2. Pelaksana pelayanan kesling melakukan mengambil sampel depot dengan

menggunakan botol sampel yang akan di kirim ke dinas kesehatan kabupaten

untuk pemeriksaan fisik, kimia, dan bakteriologis.

3. Pelaksana pelayanan kesling mengingatkan kepada pengelola untuk

memperhatikan sarana yang belum memenuhi syarat agar memperbaki

sarananya.

c. Peserta kegiatan

Jumlah depot air minum yang dilakukan pemeriksaan terdiri yaitu : 24 depot air

minum 2 di Desa Pattontongan, 3 Desa Tenrigangkae, 12 di kelurahan Bontoa, 4

di kelurahan Hasanuddin, 1 di Desa Bonto Mate'ne dan 2 di Desa Baji Mangai

dengan pelaksana kegiatan 1 orang persurat tugas.

d. Deskripsi Kegiatan

1. Pelaksanaan:

Dari 24 depot yang dilakukan pemeriksaan ditemukan 2 depot yang hasil IKL

dengan skor ≤ 70% yaitu Depot Taniaga dan Depot Berkah Nursehati memiliki

vii
ubin atau lantainya berupa lantai tanah sedangkan 22 depot air minum lainnya

telah memenuhi persyaratan kualitas air minum dengan skor ≥70%.

2. Pasca Pelaksanaan

Dari pemeriksaan Depot Air Minum Isi Ulang yang di mulai dari tanggal 2 Maret

2022 s/d 21 Maret 2022 diidentifikasi 2 depot yang hasil IKL dengan skor ≤70%

dimana ubin (lantainya) masih berupa lantai tanah sedangkan 23 depot air minum

lainnya telah memenuhi persyaratan kualitas air minum dengan skor ≥70%. Oleh

sebab itu masih perlu pembinaan dan pengawasan yang ketat tentang hygienis dan

sanitasi pengelolaan depot air minum isi ulang, perlunya pemeriksaan berkala bagi

pengelola DAMIU untuk memeriksakan kesehatannya. Perlunya perbaikan sarana

DAMIU yang skornya ≤70% serta perlunya pengawasan dalam mengeluarkan izin

sertifikat laik sehat bagi DAMIU.

3. Kendala Pelaksanaan :

Pada saat pelaksana pelayanan kesling melakukan kunjungan ke depot tidak

ada pengelola sehingga pengawasan eksternal air minum aman tidak dapat

dilakukan. Masih ada pengelola depot air depot air minum isi ulang yang tidak mau

dilakukan pemeriksaan depotnya.

2.3 . Anggaran Dana

No Rincian Kegiatan Jenis Belanja Jumlah

1 Pengawasan Eksternal Transpor Rp. 1.680.000

Penyelenggaraan air Minum Aman

viii
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan dan Saran

Dengan adanya laporan kegiatan kinerja ini sebagai data dasar untuk

membuat perencanaan usulan kegiatanpelayanan keshatan lingkungan untuk

tahun selanjutnya. Sebagai data pendukung dalam upaya peningkatan dan

pertimbangan perizinan depot air minum isi ulang. Diharapkan agar semua lintas

sektor yang berkaitan dengan pengawasan Eksternal Air Minum Aman untuk bisa

berkoordinasi sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit terutama penyakit

yang ditularkan melalui air.

ix

Anda mungkin juga menyukai